Anda di halaman 1dari 2

Sajak kecil tentang cinta.

Sajak ini ditulis oleh salah satu penyair favorit saya, yaitu Sapardi Djoko Damono. Ah, ini
hanya judulnya saja mengandung kata kecil. Namun, coba kau baca dan pahami dalam-dalam, niscaya maknanya
akan besar dan dalam sekali. Kalau kau belum memahami, cobalah kau baca berulang-ulang sampai benar-benar
merasa paham.
Dalam tulisan kali ini, saya akan mencoba menafsirkan sajak kecil tentang cinta ini. Puisi ini bertemakan tentang
cinta, lebih tepatnya mencintai.

Mencintai angin harus menjadi siut


Mencintai air harus menjadi ricik
Mencintai gunung harus menjadi terjal
Mencintai api harus menjadi jilat
Mencintai sesuatu kita harus siap menjadi bagian dari sesuatu tersebut. Mencintai sesuatu kita harus siap dengan
segala resiko yang terkandung di dalamnya. Misalnya, mencintai gunung, kita harus siap dengan keterjalan yang
ada.

Mencintai cakrawala harus menebas jarak..


Kali ini kata yang dipilih yaitu menebas, bukan menjadi seperti pada baris sebelumnya. Pemilihan kata ini
digunakan sebagai penekanan dan untuk memudahkan pembaca dalam memahami maksud puisi ini. Dalam
mencintai cakrawala, kita harus siap untuk menebas jarak yang terbentang di hadapannya.

MencintaiMu harus menjadi aku..


Klimaksnya ada di baris yang terakhir ini.. MencintaiMu harus menjadi aku. Kata Mu di sini bisa bermakna
dua, yaitu untuk Tuhan dan untuk seseorang. MencintaiMu (Tuhan), berarti kita harus menjadi diri sendiri. Diri
sendiri dengan segala kebaikan dengan keburukan yang ada di dalam diri kita. Menyadari bahwa kita tidak akan
ada tanpa kehendaknya, maka dengan begitu kita akan senantiasa mencintai-Nya.
Mencintaimu (seseorang) juga harus menjadi diri sendiri. Harus menjadi aku, memiliki makna yaitu dalam
mencintainya haruslah menjadi aku. Hanya aku, bukan yang lain. Karena hanya aku lah yang benar-benar
mencintainya.
Dalam menafsirkan puisi ini, saya juga sudah melakukan riset kecil-kecilan di Google dan memperoleh sumber
dari sini.

Sajak Kecil Tentang Cinta Ini ternyata juga sudah ada versi musikalisasi puisinya. Mari disimak.

Anda mungkin juga menyukai