Anda di halaman 1dari 2

1.

Konsep Dasar Perilaku Kos


Jika suatu kos jumlahnya tidak berubah sementara tingkat aktivitas bisnis bertambah atau
berkurang, maka kos tersebut disebut dengan kos tetap. Jika suatu kos jumlahnya secara total
berubah sejalan dengan perubahan tingkat aktivitas bisnis, maka kos tersebut disebut dengan kos
variabel.Jika perilaku kos mencerminkan kedua karakteristik perubahan tersebut, maka disebut
kos campuran (mixed cost).

2. Konsep Kapasitas
Konsep tentang aktivitas adalah penting karena kos berdasarkan perilaku muncul akibat
bagaimana reaksi kos terhadap volume kegiatan bisnis. Kegiatan bisnis sendiri tidak akan
muncul tanpa adanya kapasitas aktivitas. Kapasitas kapasitas tersebut antara lain:

Kapasitas dapat dibagi menjadi 2 dilihat dari tingkat penggunaan sumber daya :
1) Kapasitas yang jumlahnya sama dengan yang dibutuhkan dan digunakan. Biasanya
terjadi karena perusahaan tidak membeli sendiri kapasitas, melainkan menyewa sejumlah
yang dibutuhkan. Contohnya, sebuah perusahaan memerlukan 5 forklift untuk membantu
proses produksi.
2) Kapasitas yang jumlahnya melebihi jumlah yang dibutuhkan dan digunakan sehingga
akan ada kapasitas yang menganggur (unused atau idle capacity). Kapasitas menganggur
terjadi karena perusahaan membeli kapasitas yang umumnya tersedia di pasar dengan
ukuran-ukuran tertentu (discrete capacity). Contohnya, perusahaan membutuhkan tangki
dengan volume 500m3, tetapi jenis-jenis tangki yang ada di pasar tidak ada yang
berkapasitas 500m3, melainkan yang paling mendekati berkapasitas 650m3. Dengan
demikian, perusahaan terpaksa membeli tangki dengan kapasitas 650m3 sehingga ada
kapasitas menganggur sebanyak 150m3.

3. Pemisahan Kos Campuran


Pemisahan kos campuran menjadi unsur tetap dan unsur variabel akan memberi memungkinkan
manajemen melakukan berbagai aktivitas penting dalam mengelola perusahaan, yaitu sebagai
berikut:
a) Untuk menghitung tarif BOP dan analisis variansi
b) Untuk menyusun fleksibel budget dan analisis variansi
c) Untuk analisis kontribusi margin dan direct costing
d) Untuk analisis B-V-L
e) Untuk analisis Komparatif dan differential
f) Untuk analisis maksimasi profit dan minimasi biaya
g) Untuk analisi budget modal
h) Untuk analisisprofitabilitas segmen baik menurut wilayah, produk, customer,dsb

Perilaku biaya dapat dibedaan sebagai biaya tetap dan biaya variabel.
1) Biaya tetap (fixed cost) adalah suatu biaya yang konstan dalam total tanpa
mempertimbangakan perubahan-perubahan tingkat aktivitas dalam suatu relevant range
tertentu. Bila suatu biaya tetap dinyatakan menurut biaya per unit, maka biaya tersebut
akan beruabah secara terbalik dengan tingkat aktivitas.
Biaya tetap selanjutnya dapat dikelompokkan sebagai committed fixed cost dan discretionary
fixed cost.
a) Committed fixed cost meliputi biaya-biaya tetap yang berhubungan dengan investasi
dalam fasilitas, peralatan, dan struktur dasar organisasai sebuah perusahaan. Biaya- biaya
ini sulit ditelusuri hubungannya dengan volume output, seperti unit prodksi.
b) Discretionary fixed cost atau dikenal juga sebagai managed fixed cost meliputi biaya-
biaya tetap yang timbul dari keputusan-keputusan tahunan manajeman untuk
membelanjai bidang-bidang biaya tetap tertentu seperti iklan, dan penelitian.

Sebagai contoh, untuk meningkatkan penjualannya dalam satu periode tertentu manajemen
memutuskan untuk meningkatkan biaya iklan sampai pada jumlah tertentu. Begitu rencana
tersebut dilaksanakan, misalnya mengikat kontrak dengan sebuah stasion televise untuk iklan
setahun penuh maka biayanya akan menjadi biaya tetap yang jumlahnya ditentukan berdasarkan
kebijakan.

2) Biaya variabel (variabel cost) yaitu biaya yang secara total berubah secara professional
dengan perubahab dalam tingkat aktivitas. Suatu biaya variabel, konstan per unut.
Biaya variabel selanjutnya dapat dikelompokkan sebagai engineered variable cost dan
discretionary variable.
a) Engineered variable cost atau true variable cost yaitu biaya yang memiliki spesifikasi
hubungan fisik yang eksplisit dengan pelaksanaan suatu aktivitas. Biaya ini timbul dalam
rangka aktivitas operasi normal perusahaan.
Contoh konkrit untuk biaya ini adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang
berubah volumenya karna proses perekayasaan produk.
b) Discretionary variable cost atau step variable cost yaitu semacam biaya discretionary
yang memiliki pola grafis variabilitas, tetapi bukan karena alas an yang sama seperti
bahan langung atau tenaga kerja langsung. Pertamabahan biaya ini mungkin lebih
berhubungan dengan otoritas manajemen dalam membelanjainya.
c) Mixed cost atau semivariable cost yaitu biaya yang di dalamnya terdiri dari elemen-
elemen biaya tetap dan biaya variabel. Biaya ini pada umumnya terdapat dalam
komponen biaya tidak langsung. Karakteristik perilakunya tidak konstan seperti dua
kelompok biaya yang diuraikan di atas. Dalam keadaan tertentu jumlah biaya
semivariabel akan menjadi lebih tinggi dalam satu tingkat aktivitas, akan tetapi dalam
keadaan lain bisa terjadi biayanya akan lebih rendah pada tingkat aktivitas yang sama.
Untuk itu diperlukan cara tersendiri untuk mengidentifikasi perilakunya.

REFERENSI :
 BMP EKMA4315 Modul 2
 Hansen, D.R. & Mowen, M.M. 2004. Management Accounting Akuntansi Manajemen
Buku 1. Terjemahan Fitriasari & Kwary. 2004. Jakarta : Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai