Anda di halaman 1dari 9

TINJAUAN SISTEM PEMBANGKIT GAYAPENGANGKATPADA

MESIN PEMINDAH BAHAN


Pengantar
Komponen pokok peralatan penanganan pengangkat atau bagian utama dari satuan
perlengkapan peralatan mesin pengangkat dan pengangkut bahan akan mencakup beberapa
komponen atau perabot, seperti misalnya: sistem pembangkit gaya pengangkat antara lain:
1.

Untuk sistem penggerakan dengan tangan (manual), akan digunakan dengan tuas
penggerak, untuk melayani beban-2 yang ringan dengan mengingat kemampuan atau
kekuatan perorangan.

2.

Dalam hal ini akan menggunakan gagang engkol dengan penggerak tangan

3.

Peralatan yang lain akan digunakan sistem tuas penggerak dengan pedal sebagai
mekanisme pengangkat

4.

Sistem penggerak yang lain, seperti: Penggerak hidrolik mengandalkan kekuatan


cairan/fluida; penggerak pneumatik mengandalkan kekuatan akibat tekanan udara;
penggerak uap; penggerak listrik; dll

5.

Sistem penggerak secara mekanik juga lebih dominan, seperti (motor bakar dan listrik),
dengan pemilihan sistem transmisi daya yang tepat akan cukup efisien. Sedangkan
sistem transmisi daya poros, antara lain: menggunakan roda gigi, belt (ban mesin),
rantai, kopling, tali baja , roda gesek, dll.

Sistem penggerak pada mesin pemindah bahan dengan menggunakan tangan (manual)
dapat dipakai pada mekanisme mesin pengangkat dengan kapasitas yang kecil/rendah, atau
untuk memindahkan beban pada jarak yang dekat ataupun untukpengangkat yang hampir
jarang digunakan. Mengingat untuk mengangkat beban yang berat akan sangat tidak efisien,
sebab sangat terbatasnya tenaga manusia yang ada. Meskipun melibatkan puluham ataupun
ratusan manusia, tetap dianggap tidak optimal kurang efisien (tidak efektif).
Oleh sebab itu sistem penggerakan dengan tangan hanya dilakukan pada derekdengan
ketinggian pengangkat yang rendah, seperti yang dilakukan pada jenis braket dinding dan
ereksi), dongkrak (batang gigi dan pinion, ulir atau tuas ungkit); katrol dan crane jalan dan crane
gatri serta pada crane putar untuk pekerjaan yang ringan.
Komponen utama dari sistem penggerakan tangan, antara lain: gagang engkol; dan roda
penggerak dengan rantai penggeraknya. Adapun sedikit kelemahannya yangutama darisistem
penggerak dengan tangan ini adalah terbatasnya daya angkat atau angkut. Bila diasumsikan

seorang operator mesin pengangkat bahan atau muatan dengan tangan dapat memberikan
daya sebesar 20 kg pada gagang engkol dengan kecepatan 1 meter/detik, maka daya
maksimum yang dihasilkan oleh operator tersebut hanya 20 kg/detik atau kira-2: 0,25 HP. Akan
tetapi daya sebesar ini tidak dapat dihasilkan untuk waktu yang lama. Satu unit pengangkat
hanya dapat dijalankan tidaklebih dari 4 (empat) operator, mengingat cukup berjubel akan
saling mengurangi olah gerak masing-2 operator.sehingga daya alat penggerak yang
digerakkan dengan tangan hanya terbatas pada 1 HP saja. Hal ini tidak dapat atau
memungkinkan lebih dari 15.000 kg.
Sedangkan gagang engkol, sebagai peralatan penggerak tangan dapat pada dongkrak,
batang gigi dan pinion, dan lokomotif, penjepit dinding dan ereksi, crane putar dengan tangan
serta takal yang digerakkan oleh listrik yang dilengkapi dengan penggerak tangan untuk
keadaan darurat. Ukuran utama gagang engkoldapat dilihat pada Tabel 3.1 akan diberikan pada
saat forum dalam desain yang paling banyak digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.1
(Gagang engkol untuk derek) akan diberikan pada forum, yang terdiri dari lengan yang terbuat
dari baja tempa dan dipasang pada tangakai persegi poros penggerak. Gagang kayu terpasang
pada batang bulat yang salah satu ujungnya melekat pada bagian lengan dan pada ujung
lainnya diberi cincin pengaman.
Gagang engkol, yang dapat disetel dapat dilihat pada Gambar 3.2 (diberikan pada saat
forum) ditujukan terutama untuk derek yang digerakkan oleh roda gigi cacing, dengan lengan
yang dapat disetel atau diatur panjangnya dan dapat menaikkan beban ringan atau kait yang
tidak berbeban lebih cepat. Gagang engkol yang terbuat dari baja tempa dipasang pada lengan
sekrup penyetel atau mur kupu-kupu pada penhan besi cor yang dipasang pada poros tangkai
persegi. Bila sekrup dikendorkan gagang tersebut ditahan oleh pena tirus pada ujung atasnya,
sehingga tidak bergeser dan lepas.
Untuk derek yang terpasang pada dinding, jarak antara gandar (poros pendek) gagang
engkol dan dindingbangunan tidak boleh kurang dari 500 mm, dapat dijelaskanpada saat forum
Gambar 3.3. yang menunjukkan desain gagang engkol dengan lasan.
Usaha yang dapat diberikan pada gagang engkol ini dapat dilihat pada Tabel 3.2, yaitu
tabel kerja maksimum dari setiaporang dalam kilogram (kg/orang). Hal ini akan diberikan pada
saat kesempatan tatap muka (kuliah ke-7), dalam forum tanya jawab.
Racet

Racet akan berfungsi seperti penggerak tangan dongkrak ulir. Racet ini akan lebih ringan
bila dibanding dengan gagang engkol dan sangat mudah cara pengoperasiannya. Dapat dilihat
pada Gambar 3.4 yang menunjukkan salah satu contoh racet. Gagangnya dapat diperpanjang
dengan sebatang pipa yng dapat digerakkan ke depan dan ke belakang bersamaan dengan
pengunci penahan dengan sudut yang cukup kecil saja.
Pada gerak ke belakang pengunci tergelincir di atas gigi roda racet yang dihuubungkan ke
poros penggeraknya. Untuk gerak baliknya atau ke depan pengunci bertaut dengan gigi roda
racet sehinggaa poros penggerak berputar sesuai dengan sudut gerak tuas penggerak. Untuk
menggerakkan poros penggerak dengan arahyang berlawanan, racet dapat dengan mudah
dibalik dengan poros tangkai persegi. Racet yang dapat bergerak dua arah dengan pengunci
yang berpindah banyak dipakai sekarang ini. Panjang tuas racet (bersama dengan pipa
pemanjang tersebut) berkisar antara 800 hingga 1000 (mm).

Operator akan dapat

menghasilkan gaya angkat hingga 30 kg lebih. Diberikan secara langsung saat ada kesempatan
tatap muka pada kuliah ke-7 dalam forum tanya jawab.
Roda Operasi
Roda operasi atau pengikat penggerak akan digunakan bila poros yang akan diputar
berada jauh di atas lantai, seperti pada pengangkat rantai, crane yang jalan yang digerakkan
oleh tangan (operator) langsung, dan sebagainya. Dalam desainnya, roda operasi menyerupai
sproket rantai yang hanya berbeda pada jumlah gigi yang lebih banyak dan diameter batang
rantai yang lebihnkecil. Poros roda penggerak digerakkan dengan menarik rantai pada untaian
kiri atau kanan rantai kontinu (tidak berujung), maka rantai dapat diputar terus menerus tanpa
akhir.
Contoh kalkulasi sederhana: Tarikan tangan pada rantai penggerak dapat melebihi
gagang engkol, oleh karena itu bobot badan operator dapat ditambahkan pada usaha menarik
rantai tersebut. Jarak yang ditempuh rantai pada setiap tarikan operator kira-kira 1 meter.
Kecepatan operasinya sekitar, v = 0,6 meter/detik. Dengan tarikan rata-rata sebesar 25 kg
akan menghasilkan daya sebesar N = 15 kg-m/detik.
Contoh aplikasi, untuk rantai operasi dibuat dari jenis logam khusus dengan diameter
batang rantai 5-6 mm, panjang bagian dalam matabrantai sekitar l = 18,5 mm, lebar pada
bagian dalam rantai sekitar, b = 8 mm. Diameter kisar roda operasidapat dihitung dengan rumus
(46) atau(47). Rantainya harus cukuppanjang sehingga ujung terendahnya berjarak sekitar 700

hingga 800 mm di atas lantai. Untuk mencegah rantaimterlepas ketika digunakan diberi pelat
penuntun yang dibuat dari pelat baja. Pelat penuntun dipasang pada ranka penjepit atau
dipasang secara longgar pada poros roda operasi. Pelat penuntun didesain sedemikian rupa
sehingga pusatnya berimpit dengan poros rantai.
Tuas Penggerak dan Pedal
Terdapat berbagai jenis dan bentuk tuas dan pedal yang dapat dipilih dan digunakan untuk
menggerakkan mekanisme penggangkat. Biasanya tuas dipakai untuk kendali tangan bagi
kotak gigi, kopling dan rem tangan, sedangkan pedal akan dipakai untuk kendali kaki bagi
rem dan koplinggesek. Dalam mendesain mekanisme yang digerakkan oleh kekuatan otot
manusia menggunakan aturan-aturan utamayangperlu ditaati atau dipenuhi.
Aturan-aturan tersebut, antara lain:
1. Pada mekanisme pengangkat yang digerakkan olehtangan, daya maksimum yang
dihasilkan oleh operator pada tuas dan pedal kendali atau kontrol pada crane
tidakboleh melebihi angka yang ditunjukkan pada Tabel 34, yang tergantung pada
periode operasinya.
2. Kecepatan rata-rata tangan operator pada penggerak tangan tidak boleh melebihi:
-

1 meter/detik pada gagang engkol

0,6 meter/detik pada rantai tarik

3. Contoh aplikasi: Daya yang dihasilkan seorang operator diasumsikan sebagai:


-

10 kilogram-meter/detik pada operasi menerus

15 kilogram-meter/detik untuk operasi dalam jangka waktu pendek hingga 5 menit.

4. Contoh perhitungan,Bila suatu mesin pengangkat digerakkan oleh beberapa operator


secara bersamaan kerja mereka akan diperhitungkan, berikut:
-

Untuk dua operator K = 0,8

Untuk sampai empat operaor, K = 0,7

5. Syarat lain yang perlu:Langkah tuas penggerak tidak boleh melebihi, berikut:
-

Gagang engkol --- 400 mm

Pedal --- 250 mm


Sudut putaran tuas tidak boleh melebih 60o
Jumlah gerakan yang tidak menghasilkan kerja pada tuas engkol tidak boleh
melebihi 10 persendari langkah kerjanya

6. Contoh lain:Batang berengsel dan lubang yang disediakan untuk batang berengsel
tersebut harus dikerjakan pada ketelitian tingkat tiga (suaian longgar). Untuk
mengurangi keausan sambungan, dianjurkan pemakaian tekanan satuan cukup rendah
serta perlakuanpanas untuk bagian yang bekerja.
7. Contoh pada Gandar putar (poros dukung, pendek):gagang engkol harus diatur
pada ketinggian 0,9 sampai 1,1 meter dari lantai kerja operator dan lengan (jari-jari)
tuas engkol tidakbboleh melebihi 400 mm (lihat tabel 33).
SISTEM PENGGERAK DAYA PADA MESIN PENGANGKAT
Berbagai desain daya penggerak pada mesin pengangkat dan pengangkut akan dipakai
untuk derek dan crane dan pada mesin yang akan memindahkan muatan pada jarak cukup
jauh serta untuk menangani beban dalam jumlah yang besar.
Contoh pada sistem penggerak elektrik, akan merupakan salah satu pilihan utama
diantara beberapa jenis mesin penggerak daya yang tersedia pada saat ini. Crane yang
akan digerakkan oleh tenaga listrik didesain untuk mengangkat beban hingga 2,000 ton.
Dimana sistem penggerak yang lain akan mempunyai keterbatasan dalam dayanya.
Contoh pada sistem penggerak hidrolik:
Umumnya penggeraka hidrolik akan digunakan untuk mengangkat beban sedang antara
200 hingga 600 ton, pada jarak angkatan yang kecil, yaitu : 100-300 mm. Penggerak
demikian akan menggerakkan dongkrak dengan tugas berat. Sedangkan dongkrak hidrolik
akan bekerja berdasarkan

prinsip pres hidrolik. Tekanan kerjanya berkisar antara 100

hingga 500 atm. Tekanan ini dihasilkan oleh pompa plunyer kecil yang dilengkapi dengan
tuas penggerak tangan.
Alat

hidrolik akan

dapat

membantu memeecahkan berbagai

masalah

dalam

mengadaptasi karakteristik motor standar terhadap jenis pekerjaan yang dilakukannya. Alat
hidrolikakan memberikan penyesuaian kecepatan yang sangat baik pada peralatan
pengoperasii baik otomatis maupun manual. Lagipula, alat-alat ini berukuran kecil, mudah
pemeliharaannya, menyederhanakan kendali mesin, menambah umur, menyederhanakan
perbaikkan serta lebih menjamin keamanan kerja. Gabungan antara faktor ini telah
memperluas lingkup penggunaan. Alat yang demikian khususnya dalam takal angkat.
Banyaknya jenis mesin dan penggerak ini banyak dipakai dalam penggunaan mesin
penganggkat. Klasifikasi mesin penggerak jenis ini dapat sketnya diberikan, berikut:

Peralatan Hidrolik

Penggerak Hidrolik
Kerja langsung

Mekanisme Kendali

Turbogerak
Penggerak
Perpindahanvolume (silinder)

SistemPenggerak Pneumatik
Sistem penggerak pneumatik atau tenaga pneumatik banyak dipakai pada katrol angin
gantung kecil dan blok puli pneumatik yang beroperasi pada daerah rawan-ledakan di mana
penggerak listrik pun tidak dapat digunakan. Penggerak pneumatik mempunyai keunggulan
dalam hal melakukan banyak pertukaran operasi yang berbeda dalam satu unit waktu yang
tidak dapat digerakkan oleh penggerak listrik dan kemampuan untuk beroperasi tanpa
kerusakan dengan yang lebih besar. Kekurangannya adalah: desain sistem distribusi angin
yang rumit, jarak tempuh hprizontal yang terbatas karena adanya selang angin, dan ketelitian
yang tinggi yang dibutuhkan dalam pembuatan dan perakitannya. Kontrol pneumatik dan alat
pengangkatnya banyak dipakai pada tempat pengecoran logam untuk keperluan produksi
khusus.
SistemPenggerak Uap
Sistem penggerak uap masih cukup banyak dipakai diantara berbagai jenis penggerak
daya lainnya. Penggerak uap dipakai terutama pada crane-jalan lokomotif untuk pelayanan
umum pada rel bantu di stasiun di sekitar pabrik dan galangan kapal. Crane jenis ini
mempunyai kemampuan gerak yang lebih baik dan tidak tergantung pada sumber daya luar
yang stationer.
Contoh kelemahan penggerak uap, sebagai berikut:
- tidak dapat langsung beroperasi, karena diperlukan 1 hingga 1,5 jam untuk menghasilkan
uap,
- bahan bakar tetap dipakai untuk menghasilkan uap walaupun mesin sdang tidak
mengangkat beban,

- bahaya kebakaran san sanitek (percikan api dan asap),


- ukuran yang besar dan berat,
- efisiensi yang rendah (karakteristik umum hampir semua penggerak uap).
Contoh keunggulan penggerak uap yang masih menyebabkan penggerak uap dapat bersaing
dengan penggerak lainnya, adalah:
1.

keandalan operasi yang tinggi,

2.

pelayanan dan pemeliharaan yang mudah, sehingga tidak membutuhkan tenaga ahli
dibandingkan dengan motor bakar,

3.

perbaikan yang mudah.

4.

Contoh komponen utama setiap unit penggerak dengan menggunakan tenaga uap,
adalah seperti: ketel uap dan mesin uap.

Sistem Penggerak Motor Bakar


Sistem penggerakan motor bakar mempunyai beberapa contohkeunggulan, sebagai
berikut:
1.

langsung siap untuk beroperasi,

2.

tidak menggunakan bahan bakar ketika crane sedang tidak bekerja,

3.

dapat dipakai di lingkungan tempat percikan api dan asaptidakdiperbolehkan,

4.

tidak memerlukan sumber daya luarbyang stationer, faktor yang sangat menguntungkan
bagi kerekan jalan dan alatbpennanganan bahan di lokasi konstruksi, tempat pemuatan,
dan lainnya,

5.

lebihkecil ukurannya dibanding dengan penggerak dengan uap,

6.

efisiensi yang lebih tinggi dibanding dengan penggerak dengan uap.

Contoh kelemahan sistem penggerak motor bakar adalah, sebagai berikut:


1.

tidakdapat dijalankan langsung dengan beban yang terpasang dan memerlukan kopling
gesek untuk menghubungkan mesin dengan mekanisme penggeraknya,

2.

tidak dapat beroperasi pada beban lebih yang terlalu sering,

3.

perawatan yang rumit memerlukan tenaga ahli.

Contoh keunggulan & perkembangan terakhir motor bakar dengan injeksi tanpa udara
(airless-injection) yang menggunakan minyak berat. Dibandingkan dengan mesin yang
menggunakan karburator mesin injeksi jenis ini mempunyai keunggulan-2, sebagai
berikut:

1.

lebih hemat bahan bakar,

2.

penyimpanan bahan bakar yang lebih aman (tidak menimbulkangas yang mudah terbakar
pada temperature normal),

3.

penggunaan kalor yang lebih baik,

4.

kepesatan yang lebih rendah, menjamin umur mesin diesel yang lebih panjang.
Motor bakar yang digunakan untuk crane yang bergerak dijalan raya, misal crane yang
dipasang pada truk dan traktor, juga untuk crane yang bergerak di atas rel dan traktor
rantai.

Contoh salah satu kelemahan penggerak motor bakar, adalah untuk mendapatkan
beberapa gerakan kerja, poros transmisinya harus dilengkapidengan beberapa kopling
gesek dan tuas kendali yang berbeda-beda.hal ini dapat dihindari dengan menggunakan
penggerak elektrik-diesel. Motor bakar (disel) menggerakkan generator arusmsearah yang
akan menggerakkan motor listrik yang berbeda untuk setiap gerakan kerja crane. Akan
tetapi, penggerak diesel-elektrik iniberukuran besar dan sangat mahal. Sedangkan
keunggulannya adalah unit mekanis yang sangat sederhana, kendali yang lebih fleksibel,
dan sebagainya.
Sistem Penggerak Elektrik
Penggerak elektrik mempunyai ciri khas, yaitu sumber daya terpusat dan sederhana.
Penggerak elektrik dapat langsung segera bekerja, sangat aman dalamoperasinya dan mudah
dikendalikan. Kecepatan pengangkatan beban dapat diatur dengan sangat baik. Penggerak
elektrik juga sangat ekonomis dibandingkan dengan sistem penggerak lainnya, karena
pemakaian daya listriknya tergantung pada kapasitas daya unitnya.
Arus listrik yang digunakan dapat berupa arus searah dengan tegangan 110, 220, 440, dan
500 volt, atau arus bolak-balik tiga pase dengan kapasitas tegangan: 380, 500, dan 550 volt
dengan frequensi 50 Hertz. Kedua jenis arus

listrik tersebut hampir sama baiknya dalam

operasinya.
Keunggulan dalam penggunaan arus listrik searah, sebagai berikut:
1.

daya yang dipakai selalu sebanding dengan bebannya, artinya beban yang ringan dapat
dilayani dengan lebih cepat daripada beban yang berat dan motor dapat mengatasi
kelebihan beban yang lebih berat,

2.

momen gaya yang lebih besar pada pemakaian tenaga yang relatif,

3.

pengaturan operasi yang sederhana,

4.

sumber daya yang sederhana dan murah,

5.

daya listrik dapat disimpan dalam bateri.


Arus listrik, tiganfase mempunyai keunggulan sebagai berikut: desain elektromotor yang

sederhana dan lebih murah daripada motor arus searah. Lagipula, transmisi dan distribusi arus
bolak-balik untuk jarak yang jauh lebih murah dan lebih sederhana. Di samping penggunaan
arus searah dan arus tiga fase digunakan juga arus satu fase yang dapat mengoperasikan
motor listrik tanpa pengendali. Karakteristik motor arus searah dengan gulungan seri lihat
Gamabr 175 (a). Motor ini bersifat mengatur sendiri dalam pengertian bahwa kecepatannya
akan turun bila bebannya bertambah.
Pada putaran yang rendah motor jenis ini dapat membangkitkan momen gaya yang cukup
besar untuk memulai gerakan mekanismenya. Sedangkan Gambar 175 (b) menunjukkan
karakteristik motor arus bolak-balik yang tidak serempak. Kecepatan rotor motor ini
berkurang bila momen gayanya bertambah akan terjadi slip, tetapi tingkat pengurangannya
jauh lebih kecil daripada motor arus searah gulungan seri. Bila dibandingkan dengan motor
arus searah motor tiga fase mempunyai ukuran lebih kecil, lebih ringan, penggunaan
tembaga lebih sedikit, denganyang lebih sederhana, dan efisiensi yang lebih baik.

DaftarPustaka
1.

Ach.Muhib Zainuri,ST,MT,Mesin Pemindah Bahan, Penerit ANDI Yk, 2008;

2.

2010.
Pirnadi, Mesin Pemindah Bahan, Modul kulliah, Jurusan Teknik Mesin, FT

3.
4.
5.
6.

UMB, 2016
Prof. Sularso, Teknik Perencanaan Elemen Mesin dan Komponen, 1989.
Rudenko, Material Handling Equipmnet, mir Published, 1980
Spivakovsky, Dyachk, Conveyors Related Equipment, Pease Published, 1965
Emst, Die Hebezeuge, Friedr, Views, 1970.

Anda mungkin juga menyukai