Anda di halaman 1dari 10

PENGUKURAN MOMEN PUNTIR

KELOMPOK 1:

- MUHAMMAD AQSAL TAUFIK


- TUBAGUS ALFARABI M
- GEMA ZULKARNAIN
- ANDI DEWA IZUL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PENGUKURAN MOMEN-PUNTIR

MOMEN-PUNTIR ATAU TORSI ATAU MOMEN


(TOURQUE ATAU MOMEN) DAPAT DIUKUR
DENGAN MENGAMATI DEFORMASI SUDUT
SEBUAH BATANGAN ATAU SILINDER BOLONG
SEPERTI TERLIHAT PADA GAMBAR 10-7. MOMEN
DIBERIKAN OLEH
M= ∏G(R⁴ₒ-R⁴ᵢ) ɸ
2L
Dimana :

G : modulus elastisitas
rᵢ: jari-jari dalam
rₒ : jari-jari luar
L : panjang silinder
ɸ: defleksi sudut

Gambar 10-7 silinder bolong sebagai unsur elastik untuk


pengukuran momen puntir
SKEMA REM PRONY

Suatu alat yang agak kuno untuk pengukuran momen


puntir dan pembuanagan daya dari mesin ialah rem prony.
Skema alat ini adalah pita fleksibel atau tali dipasang
balok balok kayu yang dihubungkan dengan lengan.tali
dikencangkan dengan suatu cara, sehingga meningkatkan
tahanan gesek antara balok dan roda daya mesin itu yang
berputar. Momen puntir yang bekerja pada rem prony
diberikan oleh Т=FL
SKEMA REM PRONY
SKEMA DINAMOMETER
PANGKU

Dinamometer pangku arus searah adalah merupakan peranti yang paling


banyak digunakan untuk mengukur daya (power).
Bila peranti ini dihubungkan dengan mesin yang menghasilkan daya, dan
berfungsi sebagai generator arus searah, yang keluarannya dapat diubah-ubah
dengan membuang daya itu pada rak-rak patahan.
Dinamometer dapat pula digunakan sebagai motor listrik untik menggerakkan
peranti penyerap daya seperti pompa. Dinamometer yang terdapat dipasaran
dilengkapi dengan kendali-kendali untuk memberikan variasi yang presisi
mengenai beban dan kecepatan mesin, dengan daya teruji sampai setinggi
3700 Kw (5000 hp)
PENGUKUR-REGANGAN TAHAPAN
TAK TERIKAT
Pengukur-regangan tahanan-listrik terikat adalah
merupakan peranti yang paling banyak dipakai untuk
pengukuran regangan. Tahanan jenis lain adalah jenis tak-
terikat (unbonded). Dua buah plat ditahan pada posisi
berdempetan oleh mekanisme berpegas, sedang di sekelilingi
pena peletakan direntangkan filamen-filamen halus. Bila plat A
dipindahkan relatif terhadap B, akan terjadi regangan pada
filamen itu, yang dapat dideteksi melalui pengukuran
perubahan tahanan. Anjakan yang diperbolehkan pada
pengukur niaga ialah sekitar ± 0,0015 in (0,038mm) dan
diameter kawat biasanya kurang dari 0,001 in (0,025 mm)
Pemanasan I² R dalam pengukur tak terikat bisa jadi masalah
karena kawat-kawat tidak mempunyai kemungkinan untuk
membuat kalor selain dari dengan konveksi ke udara sekitar
Skema pengukur regangan tahanan tak
terikat
Gambar skema dari dinamometer pangku
“PENGGUNAAN KUNCI MOMEN/TORSI
DALAM DUNIA PERMESINAN”

HTTPS://YOUTU.BE/UPTYH9_XMUW

Anda mungkin juga menyukai