Anda di halaman 1dari 3

Patah tulang (Euphorbia tirucalli L.

) mempunyai rasa tawar, tetapi semakin


lama menimbulkan rasa tebal di lidah, berbau lemah, dan getahnya beracun.
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam getah patah tulang,
diantaranya senyawa euphorbone, taraksasterol, alpha-laktucerol,
euphol,senyawa damar, kautschuk (Zat karet) dan zat pahit.

(Euphorbia tirucalli L.)

Manfaat Patah Tulang untuk Kesehatan


1. Mencegah tahi lalat membesar
Gosok tahi lalat dengan air jeruk nipis, lalu olesi dengan getah patah tulang. Lakukan
beberapa kali sehari dan jangan sampai terkena mata.
2. Kapalan (klavus) dan kutil
Cuci bersih 1/2 kg dahan dan ranting patah tulang, lalu rebus dengan 4 liter air sampai
tersisa 2 liter. Gunakan air rebusan untuk merendam bagian tubuh yang kulitnya
menebal atau terdapat kutilnya saat hangat selama 1/2 jam. Setelah kulit kering, olesi
kutil dengan lendir daun lidah buaya sampai merata.
Dengan pengobatan ini, kapalan atau kutil dapat terlepas dengan sendirinya.
3. Kulit tertusuk duri atau terkena pecahan kaca
Olesi kulit atau tubuh yang tertusuk duri dengan getah patah tulang. Getah patah
tulang dapat mengeluarkan duri-duri dari kulit.
4. Sakit gigi

Teteskan getah patah tulang pada gigi yang sakit dan berlubang. Lakukan 1 sampai 2
kali sehari. Hati-hati jangan sampai mengenai gigi yang sehat.
5. Tulang patah
Gosokkan getah patah tulang pada kulit diatas tulang yang patah. Cara lainnya, giling
halus kulit luar dahan patah tulang. Tempelkan hasil gilingan diatas tulang yang patah
kemudian balut. Lakukan pengobatan dua kali sehari dengan mengganti pembalutnya.
Catatan : bila terkena mata, getah patah tulang dapat menyebabkan kebutaan. Oleh
karena itu, penggunaan patah tulang perlu dilakukan dengan hati-hati. Bila terkena
mata, sesegera mungkin mata dicuci dengan air kelapa atau santan.
Demikian informasi yang saya bisa sampaikan tentang Manfaat Tanaman Patah Tulang,
Semoga bermanfaat, untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan, baca juga
artikel tentang Manfaat Adas & Manfaat Kulit Manggis.

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Pedilanthus
Spesies: Pedilanthus pringlei Robins

Berikut ini cara pengobatan tradisional menggunakan bunga melati:


1. Sesak Nafas
Rebuslah 20 lembar daun melati dan garam secukupnya dengan menggunakan 3 gelas air hingga
tersisa 2 gelas. Setelah dingin, air rebusan daun melati tersebut disaring. Minum airnya dua kali
sehari tiap pagi dan sore.
2. Demam dan Sakit Kepala
Jika Anda atau keluarga Anda ada yang mengalami demam, jangan panik. Ambillah segenggam
daun melati dan 10 kuntum bunga melati, kemudian diremas-remas dengan tangan. Setelah layu
dan agak hancur, rendam dalam air. Air rendaman ini digunakan untuk mengompres dahi. Cara ini
juga bisa dilakukan untuk mengobati sakit kepala ringan.
3. Disengat Lebah atau Serangga Lain

Jika Anda tiba-tiba disengat lebah, ambillah satu genggam bunga melati, kemudian diremas-remas
sampai halus. Tempelkan bunga melati yang sudah diremas tersebut ke bagian tubuh yang digigit
serangga atau disengat lebah.
4. Sakit Mata
Anda pernah mengalami sakit mata, seperti mata merah karena iritasi ataupun belekan?
Sebenarnya kondisi tersebut bisa diatasi dengan daun melati. Caranya, ambil satu genggam daun
melati, kemudian dipipis halus. Tempelkan pada dahi diatas mata, kalau kering ganti dengan ramuan
baru.
5. Menghentikan ASI Berlebihan
Terkadang, ada ibu menyusui yang ASI-nya keluar terlalu banyak. Bahkan saat sang bayi tidak
menyusu pun ASI tetap keluar. Hal ini tentu cukup merepotkan, namun bisa diatasi dengan ramuan
bunga melati. Caranya, satu genggam daun melati dipipis halus, kemudian ditempelkan pada sekitar
buah dada. Lakukan setiap pagi sebelum mandi.
Bunga melati bermanfaat sebagai bunga tabur, bahan industri minyak
wangi, kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau
pengharum teh, seperti teh melati yang populer di Indonesia.
Bunga dan daun-daun dari beberapa spesies melati digunakan untuk mengurangi atau
menghentikan keluarnya susu ibu[2][3], dalam rupa bunga yang diremukkan atau tapal daun-daunan
yang ditempelkan di atas buah dada[4].
Tapal daun-daun dari beberapa jenis melati dipakai untuk mengobati bisul dan sakit kulit. Daun-daun
ini juga digunakan sebagai obat kumur untuk mengobati seriawan dan pembengkakan gusi. Air
rendaman bunga yang telah bermalam digunakan sebagai penyegar untuk mencuci muka. [4]
Ekstrak akar beberapa jenis melati dimanfaatkan sebagai penurun demam. Rebusan akar melati
atau rendaman bunganya dipakai untuk mengatasi radang peparu, bronkitis, dan juga asthma. Akar
yang ditumbuk dijadikan tapal untuk menyembuhkan keseleo ataupatah tulang. Tingtur (ekstrak
dalam alkohol) akar J. sambac memiliki khasiat kuat sebagai penenang (sedativa), anestetik, dan
penyembuh luka.[4]
Beberapa jenis melati juga ditanam sebagai penghias taman. [5].

Anda mungkin juga menyukai