Warta Singkat
10
12
Dari Redaksi
1.
2.
3.
Pendekatan Program
API Perubahan menggabungkan strategi vertikal dan horizontal dengan mengembangkan
jejaring para pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang di tingkat provinsi dan
daerah. Jejaring tersebut kemudian menjadi wadah untuk menampung berbagai gagasan
dan inisiatif, sekaligus membangun kapasitas di tingkat nasional untuk melembagakan dan
mereplikasi keberhasilan program.
Kusnandar
Program Officer Maluku
kusnandar@id.mercycorps.org
Eman Sulaiman
Program Officer Jawa Tengah
esulaiman@id.mercycorps.org
Upi Gufiroh
Program Officer Jawa Tengah
ugufiroh@id.mercycorps.org
antara sasi laut dan sasi kali di mana ikan laut dipanggil masuk
ke dalam kali dengan upacara adat untuk kemudian di panen di
kali.
d a l a m
kurun waktu tertentu. Jika
dilanggar maka pelanggar
akan diberi sanksi moral dan
sanksi material berupa uang
untuk orang dewasa sedangkan
untuk anak-anak biasanya diperingatkan dengan rotan
yang berlaku untuk semua pelanggar sasi.
Pemangku adat atauKewang berfungsi untuk menimbang
perlu tidaknya memperpanjang waktu sasi. Sekali dalam
seminggu diadakan persidangan adat. Pada saat sasi dibuka,
maka masyarakat adat beramai-ramai mengambilnya dengan
penuh suka cita dan damai. Tidak hanya sekadar Sasi Aman
Haruukui, ada pula beberapa gerakan ketahanan lain yang saat
ini sedang dilakukan oleh masyarakat Haruku yaitu intensifikasi
dan diversifikasi pertanian dengan melakukan pengolahan
lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya. Gerakan
tersebut dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian dengan
menggunakan berbagai sarana dan penganekaragaman jenis
usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan
pada salah satu hasil pertanian saja. Gerakan ini diinisiasi oleh
anggota POKJA API Perubahan (Haruukui Kalesang) di dua
wilayah, yaitu Negeri Oma dan Negeri Haruku di Pulau Haruku.
Jenis kegiatan yang dilakukan adalah memperbanyak jenis
tanaman, seperti sayuran dan buah-buahan yang sebelumnya
tidak ada di pulau Haruku. Selain bertani dan melaut, masyarakat
juga berinisiatif untuk berternak ayam. Gerakan-gerakan positif
ini mereka namakan sebagai gerakan revolusi hijau, dengan
kata lain, ini menjadi satu bentuk upaya ketahanan pangan bagi
masyarakat adat Pulau Haruku dalam menghadapi perubahan
iklim. (Maun Kusnandar/Isra Amin Ali/Anggota Kelompok Kerja
API Perubahan Haruukui Kalesang 2014)
Konvergensi
API PRB :
Tantangan
dan Respon
GEMPA
BUMI
BANJIR
DAN TANAH
LONGSOR
KEBAKARAN
LAHAN HUTAN
GEMPA
DAN LAHAN
BUMI DAN
TSUNAMI
BANJIR
GELOMBANG
PASANG/
ABARSI
HAMA
TANAMAN
KECELAKAAN
INDUSTRI
KECELAKAAN
TRANSPORATSI
TANAH LONGSOR
TSUNAMI
KEKERINGAN
Upaya untuk
mengurangi risiko
bencana di masa
yang akan datang
bukan berdiri
sendiri, antara PRB
dan API ini perlu
dikonvergensikan,
tidak bisa dikotakkotakkan lagi,
Lilik Kurniawan
Direktur PRB
BNPB pada Rapat
Teknis Konvergensi,
Jakarta 18 Juni 2014.
TANAH LONGSOR
KLB
KERUSUHAN SOSIAL
LETUSAN GUNUNG API
PUTING BELIUNG
Tulisan ini merupakan rangkuman dari Guidance Note yang dilakukan penulis selama menjadi bagian
SEA Changes Technical Advisory Committee. Tulisan ini akan membahas 12 alasan mengapa M&E
untuk adaptasi perubahan iklim sangat menantang. Tantangan bagi Monitoring dan Evaluasi pada
akhirnya tidak sebatas aspek programatik saja, melainkan lingkup yang lebih substantif. Berikut ini adalah
penjelasannya:
1.
2.
3.
Ketidakpastian dalam
implementasi program yang
berhubungan dengan adaptasi
perubahan iklim.
4.
Mengukur dampak.
5.
6.
7.
8.
Isu sektor yang saling bersinggungan (crosscutting sector) menjadi hal yang tidak bisa dihindari
dalam adaptasi. Program yang berhubungan
dengan adaptasi perubahan iklim, belum tentu
tidak berhubungan dan membutuhkan sektor
lain yang tidak bersinggungan dengan intervensi
perubahan iklim. Oleh sebab itulah, M&E harus
memiliki perspektif ruang yang lebih komprehensif.
9.
10.
11.
Masalah mal-adaptation.
12. Konflik.
Attribution versus contribution.
10
2.
3.
(sambung halaman-7)
11
12
Our Focus