Anda di halaman 1dari 7

PAPARISA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat | Juni 2023 | Volume 1 Nomor 1 | Hal.

28 – 34
ISSN: 0000-0000

PENGABDIAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN KULIAH


KERJA NYATA BERBASIS MITIGASI BENCANA DI NEGERI
LILIBOOI

Arya Kiral Latukolan 1), Stevianus Titaley 2), Rifyan Ruman3), Wa Ode Sitti Jurianti
Aswad 4)

1)
Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Pattimura,
Email:aryalatukolan@gmail.com
2)
Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Pattimura
Email: stevitita@gmail.com
3)
Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Pattimura
Email:rifyan.ruman@gmail.com
4)
Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Pattimura
Email:sittijurianti@gmail.com

ABSTRAK

Pengabdian masyarakat berbasis mitigasi bencana telah menjadi fokus penting dalam upaya menjaga
keamanan dan kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah yang rentan terhadap bencana. Dalam
konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi implementasi program
pengabdian masyarakat berbasis mitigasi bencana di Negeri Lilibooi. Metode penelitian yang digunakan
meliputi studi kasus, partisipasi aktif mahasiswa dalam program kerja kuliah nyata, dan kolaborasi
dengan pemangku kepentingan lokal. Program ini berhasil memperkuat kapasitas lokal dalam
menghadapi risiko bencana, serta meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara berbagai pemangku
kepentingan. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan dalam implementasi
program, termasuk keterbatasan sumber daya, koordinasi yang kompleks, dan kesulitan dalam
mengukur dampak jangka panjang dari kegiatan pengabdian ini. Oleh karena itu, disarankan adanya
upaya berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan dan perbaikan program ini. Berdasarkan temuan-
temuan penelitian, beberapa rekomendasi diajukan untuk pengembangan lebih lanjut, termasuk
penguatan kerja sama antara lembaga pendidikan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat lokal,
peningkatan pemantauan dan evaluasi program, serta pengembangan strategi mitigasi bencana yang
lebih adaptif dan inklusif. Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi pihak terkait dalam
mengembangkan program pengabdian masyarakat yang serupa, serta memberikan dasar untuk
pengembangan kebijakan dan praktik mitigasi bencana yang efektif di wilayah yang rentan terhadap
bencana.

Kata Kunci : Pengabdian Masyarakat, Mitigasi Bencana dan Komunitas.

28
PAPARISA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat | Juni 2023 | Volume 1 Nomor 1 | Hal. 28 – 34
ISSN: 0000-0000

1. PENDAHULUAN
Pengabdian masyarakat merupakan komponen penting dalam upaya membangun dan
mendorong pembangunan berkelanjutan di berbagai wilayah. Mitigasi bencana adalah
serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana (Joko, (2011 : 279)) Dalam
konteks mitigasi bencana, pengabdian masyarakat memiliki peran yang krusial dalam
memperkuat ketahanan komunitas dalam menghadapi risiko bencana yang sering kali terjadi di
banyak daerah di seluruh dunia.
Negeri Lilibooi, wilayah yang menjadi fokus penelitian ini, menghadapi tantangan yang
signifikan terkait dengan risiko bencana. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan tanah
longsor sering kali terjadi di wilayah ini, menyebabkan kerugian jiwa dan kerusakan
infrastruktur yang serius. Oleh karena itu, mitigasi bencana menjadi sangat penting dalam
upaya menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat di Negeri Lilibooi.
Dalam konteks ini, program kuliah kerja nyata berbasis mitigasi bencana di Negeri Lilibooi
bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi risiko bencana, meningkatkan
kesiapsiagaan masyarakat, dan memperkuat kapasitas lokal dalam menghadapi bencana.
Melalui keterlibatan mahasiswa dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan lokal, program
ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang mitigasi
bencana, serta mengembangkan strategi dan langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko
dan memperkuat ketahanan masyarakat.
Dalam artikel ini, akan mengulas implementasi program kuliah kerja nyata berbasis
mitigasi bencana di Negeri Lilibooi. Kami akan membahas tujuan program ini, metodologi
yang digunakan, serta hasil dan dampak yang telah dicapai melalui kegiatan pengabdian
masyarakat ini. Kami juga akan menjelajahi tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan
program ini dan peluang untuk pengembangan lebih lanjut di masa depan.
Harapannya, penelitian ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih baik
tentang pentingnya pengabdian masyarakat melalui program kerja kuliah nyata berbasis
mitigasi bencana di Negeri Lilibooi. Dengan penekanan pada partisipasi aktif mahasiswa dan
kerjasama dengan pemangku kepentingan lokal, program ini diharapkan dapat memberikan
dampak positif dalam memperkuat ketahanan masyarakat dan meminimalkan kerugian akibat
bencana di wilayah tersebut.

29
PAPARISA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat | Juni 2023 | Volume 1 Nomor 1 | Hal. 28 – 34
ISSN: 0000-0000

2. METODE

2.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


Kegiatan pengabdian masyarakat berbasis mitigas bencana dilaksanakan di Negeri
Lilibooi, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah. Kegiatan ini dilakukan selama
35 hari dari tanggal 29 April sampai 17 Juni 2023.

2.2. Khalayak Sararan/Mitra Kegiatan


Sasaran pada kegiatan Pengabdian masyarakat berbasis mitigasi bencana yaitu kalangan
Pemuda/I di Negeri Lilibooi dalam hal ini terorganisasi pada AMGPM Ranting Talisda, Ranting
Gabriel dan Ranting Bethel dengan jumlah peserta sebanyak 45 Orang yang mana perwakilan
setiap Ranting 15 orang. Dalam kegiatan ini juga mengikutsertakan Anak usia Rentan berusia
7 sampai 11 Tahun dengan memberikan pemahaman dan Praktik simulasi Bencana.

2.3. Metode Pengabdian


a. Persiapan
Pada Tahapan ini dilakukan koordinasi dengan Staf Pemeritah Negeri, Ketua Majelis
Jemaat, Organisasi AMGPM Lilibooi, dan Masyarakat Terkait dalam penyampaian
terhadap keiikutsertaan Kegiatan terkait Mitigasi Bencana Berbasis Pengembangan
Masyarakat
b. Penyuluhan
Pada Tahapan penyuluhan ini dilakukan kegiatan sosialisasi Mitigasi Bencana Berbasis
Pengembangan Masyarakat kepada Pemuda AMGPM Negeri Lilibooi dengan
memberikan pemahaman mengenai mitigasi bencana serta pencapaian terbentuknya
komunitas Tanggap Bencana di Negeri Lilibooi.
c. Pelatihan
Pada tahapan ini dilakukan kegiatan lanjutan dari sosialisasi Mitigasi Bencana yaitu
dilakukan kegiatan Simulasi Bencana terhadap anak usia rentan, dimana pada pelatihan
ini diberikan paparan materi mengenai Bencana Alam, kemudian dilakukan Praktik
Simulasi Bencana untuk Gempa Bumi. Pada Pelatihan ini juga diberikan kuis awal dan
kuis akhir untuk mengukur pengetahuan anak sebelum menerima materi dan sesudah
menerima materi tentang Bencana.

2.4. Indikator Keberhasilan


Indikator keberhasilan dilihat dari adanya komunitas Tanggap Bencana Negeri Lilibooi dan
kuis yang diberikan pada kegiatan Simulasi Bencana.

30
PAPARISA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat | Juni 2023 | Volume 1 Nomor 1 | Hal. 28 – 34
ISSN: 0000-0000

Adapun dalam simulasi Bencana memiliki indikator ketercapaian yang harus dicapai oleh
para peserta sebagai berikut:
1. Anak dapat mengetahui tahapan yang harus dilakukan saat terjadi gempa.
2. Anak dapat memahami objek yang perlu dihindari saat Gempa.
3. Anak dapat mengetahui bencana yang terjadi di Negeri Lilibooi.
4. Anak dapat mengetahui rambu-rambu bencana.
5. Anak dapat memahami fungsi rambu bencana.

2.5. Metode Evaluasi


Berdasarkan indikator yang digunakan dalam simulasi mitigasi bencana maka metode
evaluasi yang dipakai yaitu tes bentuk objektif ataupun sering disebut tes dikotomi karena
jawabannya antara 1 atau 0. Tes objektif yang dipakai adalah pilihan ganda untuk mengukur
ingatan dan aplikasi dari materi yang diberikan. Tes yang pertama dilakukan pada saat memulai
dan pada saat mengakhiri kegiatan untuk mengukur pengetahuan anak tentang simulasi
bencana.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Negeri Lilibooi merupakan sebuah Negeri di Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku
Tengah, Provinsi Maluku, Indonesia. Negeri ini terletak antara Teluk Ambon di bagian depam
negeri, yang di pesisirnya terdapat permukiman atau negeri induk, dengan perbukitan yang
berhutan di jantung Jazirah Leihitu. Dengan letak geografis tersebut menyebabkan Negeri ini
rentan terhadap bencana yakni bencana alam seperti abrasi dan banjir yang sering terjadi pada
musim timur. Selain itu Negeri Lilibooi juga memiliki potensi bencana lainya yaitu bencana
Tsunami. Hal ini dikarenakan letak wilayah Negeri Lilibooi yang berhadapan langsung dengan
lautan lepas yaitu Laut Banda. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka mahasiswa
Perencanaan Wilayah dan Kota melalui KKN Tematik membuat program Edukasi Masyarakat
yang didalamnya terdapat kegiatan sosialisasi bencana berbasisis pengembangan masyarakat.
Kegiatan Sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mewujudkan Desa Wisata Tangguh
Bencana yang berfokus pada fase kesiapsiagaan melalui peningkatan pengetahuan masyarakat
tentang mitigasi bencana. Sementara itu, sasaran dari kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana
Berbasis Pengembangan Masyarakat yaitu pemuda AMGPM Negeri Lilibooi dengan maksud
memberikan pemahaman tentang mitigasi bencana dengan membentuk sebuah komunitas
tanggap bencana yang dapat membantu kelompok rentan dalam menghadapi bencana baik
penanggulangan maupun proses pengevakuasian pasca bencana dan juga sebagai upaya untuk
membangun desa tangguh bencana yang mampu

31
PAPARISA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat | Juni 2023 | Volume 1 Nomor 1 | Hal. 28 – 34
ISSN: 0000-0000

menanggulangi serta meminimalisir dampak yang di timbulkan oleh bencana berupa kerugian
materi, harta benda sampai dengan korban jiwa.
Sasaran pada kegiatan sosialisasi ini adalah sebanyak 45 orang. Namun peserta yang hadir
mengikuti Kegiatan sosialisasi ini berjumlah 15 orang sehingga tingkat realisasi kehadiran
dalam sosialisasi ini sebesar 33%. Terkait dengan jumlah peserta yang hadir hanya 33% solusi
yang diambil yakni bekerja sama dengan AMGPM Negeri Lilibooi. Sebagaimana diketahui
AMGPM yang ada di Negeri Lilibooi mempunyai peran dalam mitigasi bencana melalui bidang
Pelayanan Pendidikan, Pembangunan Masyarakat dan IPTEKS. Dengan adanya organisasi ini
maka tugas dan fungsi komunitas TAGANA dilaksanakan oleh organisasi AMGPM Negeri
Lilibooi. Maka dari itu mahasiswa KKN-T Negeri Lilibooi menjalin kerja sama dengan
AMGPM Negeri Lilibooi Ranting Bethel untuk melakukan Simulasi Bencana kepada Anak-
anak yang rentan terhadap bencana. Tujuan dari kegiatan Simulasi Bencana yaitu untuk
memberikan pemahaman dan keterampilan yang relevan, agar anak-anak dapat berperan aktif
dalam melindungi diri mereka sendiri dan masyarakat di sekitar mereka.
Kegiatan Simulasi ini memiliki jumlah sasaran sebanyak 30 orang dan yang hadir
mengikuti Kegiatan simulasi ini berjumlah 34 orang sehingga tingkat realisasi kehadiran dalam
simulasi ini sebesar 113%. Hal ini menunjukan kehadiran peserta melebihi target yang
ditentukan. Pada simulasi ini dilakukan dua kali tes objektif pada peserta, yang pertama
dilakukan pada saat memulai dan pada saat mengakhiri kegiatan. Berikut ini merupakan hasil
ketercapaian peserta
Tabel 1. Ketercapaian Indikator Sebelum Simulasi
No. Indikator Ketercapaian Peserta
1. Anak dapat mengetahui tahapan yang harus dilakukan saat 15%
terjadi gempa
2. Anak dapat memahami objek yang perlu dihindari saat Gempa 44%
3. Anak dapat mengetahui bencana yang terjadi di Negeri Lilibooi 91%
4. Anak dapat mengetahui rambu-rambu bencana 71%
5. Anak dapat memahami fungsi rambu bencana 74%
Sumber : Analisis Penulis (2023)
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bawa tingkat pemahaman anak-anak sebelum
memulai kegiatan sangat rendah mengenai tahapan saat terjadi gempa. Sehingga langkah untuk
melakukan simulasi merupakan pilihan yang tepat sesuai kebutuhan pengetahuan anak
khususnya terkait mitigasi bencana.

32
PAPARISA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat | Juni 2023 | Volume 1 Nomor 1 | Hal. 28 – 34
ISSN: 0000-0000

Tabel 2. Ketercapaian Indikator Setelah Simulasi


No. Indikator Ketercapaian Peserta
1. Anak dapat mengetahui tahapan yang harus dilakukan saat 94%
terjadi gempa
2. Anak dapat memahami objek yang perlu dihindari saat Gempa 91%
3. Anak dapat mengetahui bencana yang terjadi di Negeri Lilibooi 100%
4. Anak dapat mengetahui rambu-rambu bencana 100%
5. Anak dapat memahami fungsi rambu bencana 100%
Sumber : Analisis Penulis (2023)

Sementara untuk tabel 2. menunjukan bahwa tingkat ketercapaian pemahaman peserta


mencapai 100% terkait dengan bencana dan rambu-rambu bencana. Sementara untuk tahapan
dan pemahaman mengenai hal yang perlu dihindai saat bencana mencapai >90%. Berdasarkan
hasil evaluasi tersebut maka dapat dikatakan bahwa ketercapaian pemahaman peserta setelah
penyampaian materi mencapai 97%. Hal ini menunjukan bahwa peserta mampu memahami
dengan baik pemaparan materi dari simulasi ini.

Ketercapaian Peserta
5.

Anak dapat memahami fungsi rambu bencana


4.

Anak dapat mengetahui rambu-rambu bencana

Anak dapat mengetahui bencana yang terjadi di


3.

Negeri Lilibooi
Anak dapat memahami objek yang perlu dihindari
2.

saat Gempa
Anak dapat mengetahui tahapan yang harus
1.

dilakukan saat terjadi gempa

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Ketercapaian Peserta Sesudah Simulasi Ketercapaian Peserta sebelum Simulasi

Gambar 1. Diagram Ketercapaian Peserta


Sumber : Analisis Penulis (2023)

4. SIMPULAN
Berdasarkan tema yang diusung mahasiswa KKN-T Negeri Lilibooi yaitu mewujudkan
Desa Wisata Tangguh Bencana maka dilakukan program Edukasi yang bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas masyarakat yang lebih peka terhadap permasalahan pada lingkungan
mereka khususnya bencana yang pernah dan berpotensi terjadi. Pada Program Edukasi terdapat
kegiatan Sosialisai Mitigasi Bencana Berbasis Pengembangan Masyarakat, Diharapkan dengan
adanya sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran pemuda tentang pentingnya penanganan
bencana dan perlunya upaya yang terorganisir dalam situasi darurat.

33
PAPARISA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat | Juni 2023 | Volume 1 Nomor 1 | Hal. 28 – 34
ISSN: 0000-0000

Selain itu, dengan dilakukan sosialisasi ini, organisasi yang sudah dibentuk dapat memutuskan
untuk menambahkan program-program mitigasi yang lebih banyak. Sehingga program-
program mitigasi tersebut, organisasi tanggap bencana akan menjadi lebih siap dan mampu
merespons bencana dengan lebih efektif dan dapat memberikan bantuan yang lebih baik kepada
masyarakat yang terdampak. Dari sosialisasi tersebut maka tindakan nyata yang dilakukan
Mahasiswa KKN-T Negeri Lilibooi dengan AMGPM Negeri Lilibooi yaitu melakukan
Simulasi Bencana terhadap anak-anak dengan membekali mereka pengetahuan tentang
bencana.
Sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan maka kedepannya diharapkan program
yang ada dapat dikembangkan yaitu dengan melakukan aksi nyata terhadap permasalahan
bencana lain selain abrasi, banjir, dan tsunami yang berpotensi terjadi di Negeri Lilibooi serta
dapat melakukan pengembangan strategi mitigasi bencana yang lebih adaptif dan inklusif.
Selain itu dilakukan penguatan kerja sama antara lembaga pendidikan tinggi, pemerintah
daerah, dan masyarakat lokal, dan peningkatan pemantauan dan evaluasi program.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan Terima Kasih disampaikan kepada Universitas Pattimura Ambon selaku
penyelenggara Pengabdian Masyarakat dalam aksi Kerja Kuliah Nyata (KKN), serta kepada
seluruh pihak yang telah ikut serta, membantu dan berkontribusi untuk mengikuti setiap
program yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Tematik Negeri Lilibooi.

DAFTAR PUSTAKA
Chirstanto, Joko. (2011). Gempa Bumi, Kerusakan Lingkungan, Kebijakan dan Strategi
Pengelolaan. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

Putri Utami, Selly (2018) Kesiapsiagaan Warga Sekolah dalam menghadapi Bencana
Gempa Bumi di SMP-SMA Plus Amnah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya. Sarjaba
Thesis, Universitas Siliwangi.

Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, dan Prosedur. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya

Hidayati Deni, Dkk. (2006). Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Mengantisipasi


Bencana Gempa Bumi dan Tsunami. LIPI-UNESCO

Koem, S. (2019). Membangun Ketahanan Berbasis Komunitas dalam Mengurangi Risiko


Bencana di Desa Pilomonu Kabupaten Gorontalo. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat,
4(2), 211–222. https://doi.org/10.30653/002.201942.143

34

Anda mungkin juga menyukai