Anda di halaman 1dari 6

VOLUME 2, NOMOR 2 APRIL 2022

PENERAPAN ILMU MANAJEMEN BENCANA BERBASIS MASYARAKAT PMI KOTA


SUKABUMI BERDAMPAK PADA KELURAHAN TANGGUH BENCANA KELURAHAN
BAROS KEC. BAROS, KOTA SUKABUMI

1*Herwin Heriyanto, 2Muchrzial Harris Ritonga, 3Herlina Duma, 4Teti Susilowati, 5Tomi,
6Mukhlis Catio

Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Jawa Barat, Indonesia


*herwin@brin.go.id

Abstrak
Pengabdian ini berjudul Penerapan Ilmu Manajemen Bencana Berbasis Masyarakat PMI Kota
Sukabumi berdampak pada Kelurahan Tangguh Bencana Kelurahan Baros Kecamatan Baros Kota
Sukabumi. Tujuan umum dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah Memberikan
pengetahuan dan meningkatkan pemahaman masyarakat secara praktis ilmu manajemen bencana berbasis
masyarakat yang berdampak pada ketangguhan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana di
sekitar seperti banjir, gempa bumi dan lainnya. Metode yang digunakan adalah metode survey dan
penyampaian materi secara langsung dan diskusi mengenai manajemen bencana berbasis masyarakat yang
akan berkontribusi kepada program masyarakat Tangguh pemerintah nasional. Kesimpulan dari
pengabdian kepada masyakat ini adalah bahwa telah terlaksananya pendampingan dalam peningkatan
pemahaman manajemen bencana berbasis masyarakat yang telah dibentuk oleh PMI Kota Sukabumi, yaitu
Kelompok Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) sebagai tim inti ataupun penggerak di tengah
masyarakat dalam upaya mewujudkan Kelurahan Tangguh Bencana.
Kata Kunci: Manajemen, Tangguh Bencana, PMI, Masyarakat

Abstract
This Community Service entitled the Application of Community-Based Disaster Management Science of
PMI Sukabumi City has an impact on the Disaster Resilient Village, Baros Village, Baros District, Sukabumi City.
The general purpose of this community service activity is to provide knowledge and increase communities
understanding in implementing community-based disaster management which has an impact on community
resilience in responding the surrounding disaster threats such as floods, earthquakes and others. The method
used is a survey and direct delivery of materials and discussions on community-based disaster management
that will contribute to the national government's Tangguh community program. The conclusion of this
community service is that assistance has been implemented in increasing understanding of community-based
disaster management that has been established by PMI Sukabumi City, namely the Community-Based Action
Team (CBAT) as the core team or facilitator in the community in an effort to develop a Disaster Resilient
Village.
Keywords: Management, Disaster Resilient, PMI, Communities

PENDAHULUAN tahun 2020 melalui Program Kesiapsiagaan


Terletak di sepanjang patahan tektonik Gempa yang dilakukan oleh PMI Kota
Cimandiri, Kota Sukabumi dan lebih kurang Sukabumi dengan dukungan Palang Merah
323.000 penduduknya berada di wilayah Amerika di Indonesia dalam kurun waktu dua
yang sangat rentan terhadap gempa bumi, tahun, Juli 2019 sampai dengan Mei 2021.
terutama sekitar 30 persen penduduk kota Secara keseluruhan, temuan dari
yang dianggap paling rentan. Dalam dua Baseline studi ini menunjukkan tingkat
dekade terakhir, 64 persen dari total kesiapsiagaan gempa yang rendah di tingkat
kerusakan rumah yang parah disebabkan masyarakat di Kelurahan Baros dimana
oleh gempa bumi (Data dan Informasi terlihat dari pengetahuan yang rendah akan
Bencana, BNPB). Kelurahan Baros. penyebab gempa bumi dan sikap yang rendah
Berdasarkan hasil baseline study yang dalam menentukan Tindakan mitigasi
dilakukan oleh FutureProof Idea pada awal terhadap gempa bumi, sementara praktik

202 Copyright © 2022 Pada Penulis


Penerapan Ilmu Manajemen Bencana.…, Herwin Heriyanto, et al

terkait dengan kesiapsiagaan gempa bumi PERTAMA sebagai upaya


bervariasi. pemberdayaan agar masyarakat dengan
Hasil baseline studi ini juga didukung potensi dan sumber daya yang dimilikinya
kuat melalui hasil kajian risiko terhadap mampu menurunkan tingkat risiko dampak
kapasitas dan kerentanan yang dilakukan bencana yang terjadi di wilayahnya, maka
secara partisipatif Bersama masyarakat perlu rencana yang matang. Salah satu cara
dimana potensi bencana di kelurahan Baros untuk melakukan ini adalah melalui
yang mengancam adalah gempa bumi disusul penyusunan rencana kerja. PERTAMA
banjir dan kemudian longsor, kebakaran, dilakukan oleh masyarakat sendiri, bila
angin putting beliung, dan wabah penyakit masyarakat belum mampu merencanakan
Sebagai kegiatan unggulan PMI Kota secara mandiri rencana kerja PERTAMA
Sukabumi, Kelurahan Baros telah memiliki 20 tersebut, maka Relawan PMI dan tim SIBAT
anggota aktif tim Siaga Bencana Berbasis dapat menjadi fasilitator proses penyusunan
Masyarakat (SIBAT) yang berfungsi sebagai rencana kerja, namun semua keputusan yang
penggerak dimasyarakat dalam hal dihasilkan dan proses dalam perencanaan
manajemen pengurangan risiko bencana. tersebut sepenuhnya harus dilakukan oleh
Beberapa kegiatan sudah dilakukan, masyarakat sendiri
termasuk pembuatan dokumen Rencana Program PERTAMA tidaklah berdiri
Kontingensi dan SOP Gempa Bumi. Para tim sendiri, namun menjadi bagian yang tidak
SIBAT juga sudah mendapatkan beberapa terpisahkan dari manajemen kesiapsiagaan
pelatihan sebagai peningkatan kapasitas dan penanggulangan Bencana secara
seperti Pertolongan Pertama, Pelatihan keseluruhan. Program PERTAMA adalah
Penguatan Rumah Tahan Gempa dan bagian dari kesiapsiagaan dan merupakan
pelatihan Keluarga Aman dan Tangguh. salah satu komponen yang memberi andil
Namun Program Kesiapsiagaan besar dalam manajemen penanganan
Bencana Berbasis masyarakat yang bencana.
dilaksanakan PMI Kota Sukabumi di
Kelurahan Baros lebih focus kepada ancaman METODE
gempa bumi sementara ancaman bencana Melihat permasalahan yang dihadapi
lain seperti banjir dan tanah longsor juga maka langkah-langkah yang dilakukan untuk
menjadi ancaman di masyarakat, sehingga mencapai tujuan dan sasaran kegiatan ini
kapasitas yang ditingkatkan belum maka hal pertama yang dilakukan adalah
komprehensif dalam menghadapi beberapa melakukan koordinasi internal dengan
ancaman bencana yang ada. membentuk tim kecil diantara kelompok
Proses pembelajaran di masyakarat mahasiswa dengan adanya peran dan
juga nantinya diharapkan bisa tanggungjawab di masing-masing
berkesinambungan sehingga masyarakat di mahasiswa, kemudian diadakan pendekatan
kelurahan Baros mampu menjalankan kepada instansi terkait yaitu pemerintah
manajemen bencana secara mandiri dan kelurahan dan tim SIBAT yang difasilitasi oleh
mengetahui akses sumber daya yang ada di PMI Kota Sukabumi dan kemudian
Pemangku Kepentingan di Kota Sukabumi dilaksanakan pertemuan warga untuk
baik itu pemerintah ataupun dunia bisnis. melakukan sosialisasi berupa penjelasan
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat penerapan ilmu manajemen bencana
diketahui bahwa Manajemen Pengurangan berbasis masyarakat milik PMI dalam
Risiko yang berbasi masyarakat sangat pengembangan strategi Kelurahan Tangguh
diperlukan untuk meningkatkan kapasitas Bencana Kelurahan Baros, Kecamatan Baros,
masyarakat dalam menghadapi ancaman Kota Sukabumi.
bencana. Untuk itu kelurahan Baros Kegiatan Sosialisasi yang dirancang
memerlukan sebuah pendekatan manajemen untuk mengembangkan sumber daya
bencana yang menyeluruh dan terintergrasi manusia melalui rangkaian kegiatan
yang dimiliki oleh PMI sejak tahun 2007 yaitu identifikasi, pengkajian serta proses belajar
Pengurangan Risiko Bencana Terpadu yang terencana. Untuk mengatasi
Berbasis Masyarakat atau PERTAMA permasalahan yang ada, tim telah melakukan
sosialisasi kepada komponen kelurahan,

Jurnal PADMA: Pengabdian Dharma Masyarakat 203


Penerapan Ilmu Manajemen Bencana.…, Herwin Heriyanto, et al

termasuk pemerintah kelurahan tentang selatan. Bentuk morfologinya terekam dalam


bagaimana membangun kelurahan Tangguh bentangan Teluk Pelabuhan Ratu hingga
bencana melalui ilmu manajemen bencana selatan Kota Sukabumi berupa kelurusan
yang dimiliki oleh Palang Merah Indonesia sepanjang lembah Cimandiri.
(PMI) yaitu Program Pengurangan Risiko Pergerakan sesar ini tercatat bergerak
Bencana Terpadu Berbasis Masyakarat. 4 hingga 6 mm per tahun dengan bentuk
patahan yang bergeser ke kiri (left lateral).
Para peneliti mengindikasikan bahaya risiko
bencana gempa bumi sepanjang jalur patahan
Cimandiri ini. Melihat catatan sejarah
kebencanaan gempa bumi yang terjadi sejak
awal abad 19 menunjukkan bahwa Sesar
Cimandiri bertanggung jawab terhadap gema
bumi Pelabuhan Ratu (1900), gempa bumi
Cibadak (1973), gempa bumi Gandasoli
Gambar 1. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian (1982), gempa bumi Padalarang (1910), serta
Masyarakat di Kelurahan Baros, Kecamatan gempa bumi Sukabumi (2011), dan banyak
Baros, Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat lagi gempa-gempa lainnya hingga saat ini
tahun 2019. Gambar di bawah ini juga
Adapun metode pelatihannya sebagai memberikan infografis lengkap tentang
berikut: kejadian bencana di Kota Sukabumi secara
Metode 1: pengumpulan data (dengan umum.
melakukan diskusi atau wawancara dengan
kelurahan dan tim SIBAT Kelurahan Baros,
Kecamatan Baros dan PMI Kota Sukabumi
melalui zoom meeting.
Metode 2: Membuat materi sosialisasi dan
berkoordinasi dengan PMI Kota Sukabumi
(Hal-hal yang perlu disampaikan, alat dan
tools yang digunakan).
Metode 3: Melakukan Sosialisasi secara
tatap muka melalui Pertemuan di Gambar 3. Informasi Grafis Visual Bencana Kota
Masyarakat terkait ilmu Manajemen Bencana Sukabumi 2019
Berbasis Masyarakat
Banjir dan Tanah longsor juga sering
HASIL DAN PEMBAHASAN terjadi di kelurahan Baros Ketika hujan
dengan intesitas tinggi turun. Beberapa bulan
terakhir telah merendam belasan rumah dan
mengakibatkan pengungsian.
Menurut data BPS tahun 2011 – 2018,
kelurahan Baros telah mengalami 1 kali
banjir besar di tahun 2011 dan 2 kali di tahun
2014 seperti yang terlihat di dalam gambar di
bawah ini
Saat ini kelurahan Baros telah memiliki
Gambar 2. Jumlah Kelurahan yang Mengalami 20 anggota tim Siaga Bencana Berbasis
Bencana Alam 2011-2018 Masyarakat yang aktif dan siap membantu
Berada di atas sesar (patahan) aktif masyarakat dalam hal penanganan bencana.
Cimandiri membuat sistem masyarakat kota Tim SIBAT ini baru dibentuk dua tahun
Sukabumi rentan akan gempa bumi dan juga sehingga kapasitas dan keterampilannya
bencana lainnya jika dilihat dari topografi masih perlu ditingkatkan baik melalui
wilayahnya. Patahan Cimandiri adalah sesar kegiatan-kegiatan kebencanaan termasuk
aktif yang garis patahannya memanjang dari pelatihan dan pendalaman ilmu-ilmu
barat ke timur wilayah Sukabumi bagian kebencanaan.

204 Copyright © 2022 Pada Penulis


Penerapan Ilmu Manajemen Bencana.…, Herwin Heriyanto, et al

Dengan jumlah kepala keluarga 4. Adanya tim relawan PB Desa/Kelurahan


sebanyak 4000 orang dan jumlah penduduk yang secara rutin terlibat aktif dalam
sekitar 17.000 jiwa tentunya menjadi kegiatan peningkatan kapasitas,
pertimbangan bagaimana membangun pengetahuan dan pendidikan
ketangguhan masyarakat terhadap potensial kebencanaan bagi para anggotanya dan
bencana yang dimiliki, apa yang harus masyarakat pada umumnya
dilakukan bagaimana mekanisme yang baik 5. Adanya upaya-upaya sistematis untuk
dan terintegrasi. Poin-poin tersebut menjadi mengadakan pengkajian risiko,
alasan kuat untuk perlunya diberikan manajemen risiko dan pengurangan
sosialisasi tentang Ilmu Penangangan kerentanan, termasuk kegiatankegiatan
Bencana Berbasis Masyarakat yang ekonomi produktif alternatif untuk
komprehensif dan terintegrasi dengan semua mengurangi kerentanan
pihak. 6. Adanya upaya-upaya sistematis untuk
PMI telah mempunyai sebuah program meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan
Manajemen Bencana Berbasis Masyarakat serta tanggap bencana
atau program PERTAMA yang dapat Untuk Kriteria Kelurahan Tangguh
diperkenalkan kepada masyarakat Bencana Madya, yaitu:
khsususnya tim SIBAT Kelurahan Baros. 1. Adanya kebijakan PRB yang tengah
Program PERTAMA ini sangat cocok dan dikembangkan di tingkat desa atau
mampu menjadikan kelurahan Baros sebagai kelurahan
Kelurahan Tangguh Bencana yang juga 2. Adanya dokumen perencanaan PB yang
selaras dengan Program Pemerintah Nasional telah tersusun tetapi belum terpadu ke
melalui Badan Penanggulangan Bencana dalam instrumen perencanaan desa
Nasional (BNPB) 3. Adanya forum PRB yang beranggotakan
Beberapa intervensi yang terdapat wakil-wakil dari masyarakat, termasuk
dalam PERTAMA tentunya berkontribusi kelompok perempuan dan kelompok
terhadap indicator nasional Kelurahan rentan, tetapi belum berfungsi penuh dan
Tangguh Bencana dan hal ini juga sesuai aktif
dengan Standard Pelayanan Minimum 4. Adanya tim relawan PB Desa/Kelurahan
Urusan Bencana Kota Sukabumi. Disamping yang terlibat dalam kegiatan peningkatan
itu, Pengetahuan dan Keterampilan tim SIBAT kapasitas, pengetahuan dan pendidikan
telah bertambah dan masyarakat kelurahan kebencanaan bagi para anggotanya dan
Baros Kota Sukabumi telah mendapatkan masyarakat pada umumnya, tetapi belum
gambaran apa yang harus dilakukan dalam rutin dan tidak terlalu aktif
pengembangan kelurahan Tangguh Bencana. 5. Adanya upaya-upaya untuk mengadakan
Kriteria Tingkatan Kelurahan Tangguh pengkajian risiko, manajemen risiko dan
Bencana itu ada tiga, yaitu Kelurahan pengurangan kerentanan, termasuk
Tangguh Bencana Utama, Kelurahan Tangguh kegiatankegiatan ekonomi produktif
Bencana Madya, dan Kelurahan Tangguh alternatif untuk mengurangi kerentanan,
Bencana Pratama tetapi belum terlalu teruji
Kriteria Kelurahan Tangguh Bencana 6. Adanya upaya-upaya untuk meningkatkan
Utama yaitu kapasitas kesiapsiagaan serta tanggap
1. Adanya kebijakan PRB yang telah bencana yang belum teruji dan sistematis
dilegalkan dalam bentuk Perdes atau Dan terakhir, Kriteria Kelurahan
perangkat hukum setingkat di kelurahan Tangguh Bencana Pratama, yaitu
2. Adanya dokumen perencanaan PB yang 1. Adanya upaya-upaya awal untuk
telah dipadukan ke dalam RPJMDes dan menyusun kebijakan PRB di tingkat desa
dirinci ke dalam RKPDes atau kelurahan
3. Adanya forum PRB yang beranggotakan 2. Adanya upaya-upaya awal untuk
wakil-wakil masyarakat, termasuk menyusun dokumen perencanaan PB
kelompok perempuan dan kelompok 3. Adanya upaya-upaya awal untuk
rentan, dan wakil pemerintah desa/ membentuk forum PRB yang
kelurahan, yang berfungsi dengan aktif. beranggotakan wakil-wakil dari
masyarakat

Jurnal PADMA: Pengabdian Dharma Masyarakat 205


Penerapan Ilmu Manajemen Bencana.…, Herwin Heriyanto, et al

4. Adanya upaya-upaya awal untuk Jenis luaran yang dihasilkan dari


membentuk tim relawan PB masing-masing solusi yaitu memberikan
Desa/Kelurahan peningkatan kapasitas dan pengetahuan
5. Adanya upaya-upaya awal untuk terhadap masyarakat berkaitan dengan
mengadakan pengkajian risiko, Manajemen Bencana Berbasis Masyarakat
manajemen risiko dan pengurangan dalam upaya dan strategi mewujudkan
kerentanan Kelurahan Tangguh Bencana di Kelurahan
6. Adanya upaya-upaya awal untuk Baros, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi
meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan sehingga pemerintah ataupun masyarakat
serta tanggap bencana. kelurahan bisa dengan mandiri
Bedasarkan permasalahan utama melaksanakan kegiatan-kegiatan
masyarakat yang dijelaskan pada bab Pengurangan Risiko Bencana dalam
sebelumnya, yaitu lemahnya pengetahuan, Manajemen Bencana untuk mewujudkan
sikap dan praktek masyarakat terhadap ilmu Kelurahan Tangguh Bencana.
manajemen bencana serta berada di wilayah
lintang sesar Cimandiri yang berdampak PENUTUP
kepada ketangguhan masyarakat terhadap KESIMPULAN DAN SARAN
bencana kelurahan Baros Kecamatan Baros KESIMPULAN:
Kota Sukabumi, serta minimnya 1. Manajemen Bencana berbasis masyarakat
keterampilan tim SIBAT terhadap perlu dilaksanakan oleh setiap elemen
manajemen bencana berbasis masyarakat masyarakat di dalam Kelurahan
yang komprehensif dan terintegrasi, maka 2. Masyarakat paling terdampak,
solusi yang ditawarakan kepada mayarakat masyarakat harus mampu menjadi first
khususnya tim SIBAT adalah: responder. (Tidak lagi Objek tetapi harus
a. Mengupayakan bagaimana membantu menjadi subjek)
untuk mengetahui dan apa saja yang harus 3. Pengurangan risiko (Mitigasi) bencana
dilakukan serta bagaimana mekanisme harus menjadi perhatian (Tanggap
koordinasi dalam manajemen bencana di darurat) dan masuk dalam prioritas
kelurahan dalam upaya dan strategi pembangunan jangka Panjang daerah.
mewujudkan kelurahan Tangguh Bencana 4. Jika masyarakat Tangguh, maka risiko
di Kelurahan Baros, Kecamatan Baros Kota dapat dikurangi, sehingga ekonomi pun
Sukabumi akan stabil.
b. Solusi tersebut dilaksanakan melalui 5. Manajemen bencana menjadi tanggung
kegiatan sosialisasi selama 1 hari, dengan jawab Bersama dan semua pihak, untuk itu
penyelesaian sesuai target sosialisasi. sinergitas Pemerintah, PMI, dan
c. Luaran selama 1 Hari sebagai berikut Masyarakat harus tetap terjalin dalam
1. Terlaksananya Kegiatan Pengabdian manajemen bencana berbasis masyarakat.
Kepada Masyarakat yang dilakukan 6. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
oleh Mahasiswa Pasca Sarjana sudah dilaksanakan bekerjasama dengan
Universitas Pamulang Pemerintah dan Masyarakat Kelurahan
2. Terlaksananya Kegiatan Sosialisasi Baros dan PMI Kota Sukabumi. Kegiatan
Ilmu Manajemen Bencana di ini berjalan sukses dan diharapkan
masyarakat kelurahan Baros mampu meningkatkan pemahaman
3. Terjadinya Kerjasama yang baik antara masyarakat akan manajemen bencana
Universitas Pamulang, PMI Kota berbasis masyarakat sehingga
Sukabumi dan Kelurahan Baros berkontribusi dalam pengembangan
Kecamatan Baros Kota Sukabumi kelurahan Tangguh bencana di wilayah
d. Tim Pengusul akan berupaya untuk kota Sukabumi Provinsi Jawa Barat.
melaksanakan pengadian ini semaksimal
mungkin sesuai dengan rencana, tujuan SARAN
dan luaran yang telah ditetapkan untuk 1. Mendorong agar pelaksanaan PKM
dapat memberi manfaat bagi warga bertemakan manajemen bencana berbasis
kelurahan Baros dan sekitarnya. masyarakat bisa lebih diperbanyak lagi di
lingkungan Universitas Pamulang karena

206 Copyright © 2022 Pada Penulis


Penerapan Ilmu Manajemen Bencana.…, Herwin Heriyanto, et al

80% wilayah di Indonesia dan khususnya Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani


di wilayah Banten rawan akan bencana. (JPMM), 1(2), 132-139.
2. Mendorong alokasi dana kelurahan tidak Manual Kesiapsiagaan Bencana Berbasis
selalu digunakan untuk pembangunan Masyarakat (KBBM) Palang Merah
infrastruktur saja, tetapi juga dapat Indonesia, 2007
dialokasikan untuk sarana dan prasarana Prasetyo, B. D., Pranata, E. P., Meydina, I.,
yang lebih dibutuhkan oleh masyarakat Fauzi, Z. N., & Sunarsi, D. (2021).
khususnya dalam hal manajemen bencana Pelatihan Strategi Bersaing Sumber
dan menuju kelurahan Tangguh bencana. Daya Manusia Di Era 5.0 Pada
3. Agar seluruh elemen kelurahan Baros Masyarakat Desa. Jurnal PADMA:
dapat bekerjasama dalam manajemen Pengabdian Dharma Masyarakat, 1(4).
bencana. Ramli, Soehatman, 2010. Manajemen
4. Meningkat Kerjasama di bidang yang lain Bencana, Cetakan Pertama, PT. Dian
antara Universitas Pamulang dan PMI Kota Rakyat
Sukabumi dan juga Pemerintah Kelurahan Sobarna, A., Rizal, R. M., Hambali, S., Asmara,
Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi. H., & Sunarsi, D. (2021). PENYULUHAN
MANAJEMEN SISTEM PERTANDINGAN
DAFTAR PUSTAKA OLAHRAGA UNTUK PENGEMBAN
Baseline Study Proyek Kesiapsiagaan Gempa KEGIATAN KARANG TARUNA DI DESA
Indonesia Palang Merah Indonesia dan GIRI MUKTI KECAMATAN SAGULING
Palang Merah Amerika KAB. BANDUNG BARAT. Jurnal
Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Pengabdian Dharma Laksana, 3(2),
Personalia dan Sumber Daya Manusia. 179-185.
Yogyakarta. BPFE Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 ayat
Hasibuan, Malayu SP. (2014). Manajemen 1 pasal 10 dan pasal 11 tentang
Sumber Daya Manusia, Cetakan Penanggulangan Bencana.
keempatbelas, Jakarta, Penerbit : Bumi Widowati, D. (2022). Literasi Desa: Pelatihan
Aksara. Public Speaking Kepada Ibu-Ibu PKK
Joesyiana, K., Prihastuti, A. H., Wahyuni, S., & Sebagai Tenaga Penyuluh
Susanti, D. (2021). Pengembangan Penanggulangan Banjir di Desa Bojong
Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Kulur, Gunung Putri, Bogor. Jurnal
Untuk Kesejahteraan Ekonomi Pengabdian Masyarakat Madani
Masyarakat Desa Bukit Ranah (JPMM), 2(1), 23-32.
Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Jurnal PADMA: Pengabdian Dharma Masyarakat 207

Anda mungkin juga menyukai