0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas upaya mengembangkan desa tangguh bencana melalui program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) yang melibatkan masyarakat dalam mengidentifikasi ancaman bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan. Destana diawali dengan penilaian risiko bencana oleh mahasiswa dan aparat desa, disusul perencanaan tanggap darurat dan peningkatan kapasitas warga. Tujuannya agar desa mampu pulih le
Dokumen tersebut membahas upaya mengembangkan desa tangguh bencana melalui program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) yang melibatkan masyarakat dalam mengidentifikasi ancaman bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan. Destana diawali dengan penilaian risiko bencana oleh mahasiswa dan aparat desa, disusul perencanaan tanggap darurat dan peningkatan kapasitas warga. Tujuannya agar desa mampu pulih le
Dokumen tersebut membahas upaya mengembangkan desa tangguh bencana melalui program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) yang melibatkan masyarakat dalam mengidentifikasi ancaman bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan. Destana diawali dengan penilaian risiko bencana oleh mahasiswa dan aparat desa, disusul perencanaan tanggap darurat dan peningkatan kapasitas warga. Tujuannya agar desa mampu pulih le
Menginisiasi Desa Tangguh Bencana Melalui KKM Tematik
KERAPNYA kawasan Banten dilanda sedang dan ringan. Selain rumah, ba- langsung ke masyarakat, rentanan dan sekaligus Seperti yang telah telah dilakukan di gu nakan adalah melalui seminar bencana, serta beragamnya jenis ben- ngunan lain yang juga terdampak antara yakni di wilayah desa meningkatkan kapasitas Hardy dkk (2020), proses inisisiasi dapat dan simulasi kebencanaan. Tahap ini cana yang dihadapi, membuat pe- lain 43 sekolah, 16 puskesmas, 4 kantor atau kelurahan. demi mengurangi risiko diawali dengan mahasiswa bersama memungkinkan pembentukan Tim Re- nge tahuan mengenai mitigasi sa- pemerintahan, 14 tempat ibadah dan 3 bencana. Ke mampuan perangkat desa melakukan Penilaian lawan PB Desa/Kelurahan yang secara ngat diperlukan oleh masyarakat. unit tempat usaha (Kompas.com, 17/1). DESA TANGGUH ini di wujudkan dalam Risiko Bencana melalui tiga komponen, rutin terlibat aktif dalam kegiatan Mitigasi bencana, seperti dinyatakan BENCANA pe rencanaan pem ba - yaitu penilaian atau pengkajian an- peningkatan kapasitas, pengetahuan dalam Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun PERUBAHAN PARADIGMA Undang-Undang ngunan yang me ng- caman, analisis kerentanan, serta ka- dan pendidikan kebencanaan bagi 2008 Tentang Penyelenggaraan Pe- Dewasa ini, manajemen penanggu- Nomor 24 Tahun 2007 an dung upaya-upa- pa sitas/kemampuan. Ada beberapa para anggotanya dan masyarakat pada nanggulangan Bencana, adalah upaya langan bencana telah terjadi perubahan me ngamanatkan un- ya pencegahan, ke - perangkat yang dapat digunakan untuk umumnya. untuk mengurangi risiko bencana, baik paradigma, dari penanganan bencana tuk melindungi masya- siapsiagaan, pengurangan melakukan pengkajian risiko, seperti Setelah itu, dilakukan musyawarah melalui pembangunan fisik, maupun berubah menjadi pengurangan risiko rakat dari ancaman ben- risiko ben cana dan misalkan HVCA (Hazard, Vulnerability dengan perangkat desa untuk mela- penyadaran dan peningkatan kemam- bencana. Artinya saat ini penyeleng- cana. Salah satu strategi peningkatan kapasitas and Capacity Assessment). ku kan Pemaduan Penang gu langan puan menghadapi ancaman bencana. ga raan penanggulangan bencana untuk mewujudk an MUHAMMAD JAIZ untuk pemulihan pasca- Selanjutnya, mahasiswa bersama Ben cana ke dalam Rencana Pem- Kejadian bencana baik yang eksten- lebih menitikberatkan pada tahap pra hal ini adalah melalui bencana. de ngan perangkat desa melakukan ba ngunan Jangka Menengah Desa sif maupun intensif, seringkali meng- bencana daripada tahap tanggap da- pengembangan desa/kelurahan Dalam Destana, masyarakat terlibat Perencanaan Penanggulangan Bencana (RPJMDes). Metode yang digunakan akibatkan penderitaan, peningkatan rurat (Raharja, 2009). tangguh terhadap bencana, melalui aktif dalam mengkaji, menganalisis, (PPB) di desa, melalui penyusunan ren- adalah Musyawarah Rencana Pemba- jumlah penyandang disabilitas, hilang- Mitigasi dan kesiapsiagaan merupa- upaya pengurangan risiko bencana menangani, memantau, mengevaluasi cana kegiatan penanggulangan ben- ngunan bersama dengan perangkat nya nyawa, serta kerugian dan ke- kan salah satu tahapan yang sangat berbasis komunitas (PRBBK). Dalam dan mengurangi risiko-risiko bencana cana. Metode yang digunakan adalah desa yaitu, Kepala Desa, Puskesmas, rusakan aset baik milik perorangan, vital dalam manajemen bencana. PRBBK, proses pengelolaan ri siko yang ada di wilayah mereka, terutama Focus Group Discussion (FGD) bersama Kepala RW dan RT. Forum kembali juga swasta maupun negara. Terakhir, gem- Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 bencana melibatkan secara ak tif dengan memanfaatkan sumber daya dengan perangkat desa yaitu, Kepala dapat berisikan kelompok perempuan pa di Banten tercatat di Bayah pada ten tang Penanggulangan Bencana masyarakat dalam mengkaji, me- lokal demi menjamin keberkelanjutan. Desa, Puskesmas, Kepala RW dan RT. dan kelompok rentan. Minggu (17/07) pukul 22:50:06 WIB, me ngamanatkan untuk melakukan nganalisis, menangani, memantau dan Setelah kedua proses di atas dijalani, Dan terakhir, legalisasi Desa Tangguh dengan kekuatan Magnitudo 4,2, ber- upaya penanggulangan bencana se- mengevaluasi risiko bencana untuk SINERGI dilanjutkan dengan membentuk Forum Bencana, yakni menyusun kebijakan lokasi di 7.16 LS - 106.02 BT (pikiran- cara tepat, cepat, berdasarkan prioritas, mengurangi kerentanan dan mening- Karena dalam pengembangan prog- Pe nanggulangan Bencana. Metode Pengurangan Resiko Bencana yang rakyat.com, 18/07). Sebelumnya masih koordinasi, keterpaduan, berdayaguna, katkan kemampuannya. Badan Nasional ram Destana ini dimungkinkan adanya yang digunakan adalah Focus Group dilegalkan dalam bentuk perdes atau segar dalam ingatan kita, Jumat (14/01) berhasilguna, transparansi, akuntabilitas, Penanggulangan Bencana (BNPB) sinergi dan pelibatan seluruh pelaku, Dis cussion (FGD) bersama dengan perangkat hukum setingkat kelurahan. sekira pk. 16.05, Banten dilanda gempa kemitraan dan pemberdayaan. telah melaksanakan PRBBK dengan seperti kementerian/lembaga, orga- perangkat desa yaitu, Kepala Desa, Pus- Semoga sumbangsih mahasiswa berkekuatan 6,7 skala richter (SR) yang Pengelolaan risiko bencana berbasis mengembangkan program Desa/Ke- nisasi sosial, dan lembaga usaha, maka kesmas, Kepala RW dan RT. Forum juga dan perguruan tinggi melalui inisiasi mengguncang 52 kilometer barat daya komunitas yang menempatkan ma- lurahan Tangguh Bencana (Destana). perguruan tinggi dapat ikut serta di dapat berisikan kelompok perempuan Destana ini dapat membantu masya- Sumur, Pandeglang. Berdasarkan data syarakat sebagai aktor penting, men- Desa/Kelurahan Tangguh Bencana da lamnya melalui kegiatan Kuliah dan kelompok rentan. rakat desa lebih tangguh dalam meng- yang dikeluarkan Badan Penanggu- jadi strategi utama dari pengelolaan adalah sebuah desa atau kelurahan Kerja Mahasiswa (KKM). Mahasiswa Kemudian, proses inisiasi dapat diting- hadapi bencana, serta pulih lebih cepat langan Bencana Daerah (BPBD) Banten, risiko bencana untuk mem ba ngun yang memiliki kemampuan untuk dalam program kerjanya (proker) da- katkan dengan peningkatan kapasitas bangkit lebih kuat. Senin (17/1), gempa yang berpusat di ketangguhan terhadap bencana. Upaya mengenali ancaman di wilayahnya pat bekerjasama dengan pihak desa warga dan peangkat desa dalam pe- Kecamatan Sumur, Pandeglang ini me- ini dilaksanakan melalui unit peme- dan mampu mengorganisir sumber menginisisasi dan mengawal program nanggulangan bencana melalui Pe- Penulis adalah DPL Kelompok 96 ngakibatkan 2.286 rumah rusak berat, rintahan terkecil yang dapat menyasar daya masyarakat untuk mengurangi ke- Desa Tangguh Bencana. latihan Kebencanaan. Metode yang KKM Tematik Reguler II Untirta