Anda di halaman 1dari 19

Proposal permohonan bantuan peralatan penanggulangan bencana di Desa

Genggelang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara

A. PENDAHULUAN
Mengingat bencana yang disebabkan oleh faktor alam, maupun faktor manusia,
manusia sebagai mahluk yang ditakdirkan hidup di dunia ini diberi kemampuan untuk
bertahan hidup dalam kondisi dimana dia berada termasuk dalam keadaan terjadinya
bencana, pada mulanya kesadaran untuk bertahan dan tetap eksis dari bencana, hanya
merupakan kepedulian individu atau sekelompok kecil masyarakat, namun, seiring
berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan pengelolaan bencana yang lebih
sistematis secara bersama‐sama sangat diperlukan agar hasilnya lebih efektif dan
efisien.
Dalam upaya membangun kesiapsiagaan, meningkatkan koordinasi menjadi
sebuah keniscayaan, dalam suasana tertentu adalah bagaimana meringankan
penderitaan korban, mengurangi jumlah korban Stabilisasi kondisi pengungsi,
mengamankan asset, memulihkan fasilitas kunci, mencegah kerusakan lebih jauh,
menyediakan pelayanan dasar dalam penanganan pasca darurat, meringankan beban
masyarakat setempat bersifat meluas, besar-besaran, dan membebani sistem normal,
dalam suasana yang kacau, panik dan/atau traumatis, segala keputusan membawa
konsekuensi langsung, hal itu yang akan menjadi sebuah rencana yang dituangkan
dalam sebuah kesepakatan bersama masyarakat untuk membangun komitmen
bersama untuk berbuat yang dirangkum dalam sebuah dokumen kecil yaitu Dokumen
Rencana Kontinjensi Longsor di Desa Genggelang Kecamatan Lombok Utara dapat
disampaikan sebagai berikut:

Yang menjadi pusat perhatian masyarakat pada saat ini adalah belum
tersentuhnya pembangunan atau pembuatan bronjong dipinggir kali Karmantell yang
berada di Desa Genggelang, bagaimana sistem peringatan dini, arah evakuasi, tempat
berkumpul dll, sebagai upaya membangun kesiapsiagaan masyarakat yang ada di
sekitarnya. Dihaharapkan agar Pemerintah bisa turun memantau dampak bencana
longsor yang kerapa kali terjadi. Kebijakan Pemerintah dalam penanggulangan
bencana diharapkan mengacu kepada Fokus Prioritas yang ada dalam Rencana
Penangulangan bencana, kebijakan yang dimaksud antara lain :
1. Pemerintah sebagai pemegang mandat UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana menjadi pihak yang bertanggungjawab dan mempunyai
kewenangan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah, juga
menyadari bahwa kondisi ini harus disikapi dengan membuat suatu sistem
penanggulangan bencana yang terpadu.
2. Penanggulangan bencana pada tahap pra-bencana meliputi kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dalam “situasi tidak terjadi bencana” dan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan pada situasi ”terdapat potensi bencana”. Pada situasi tidak terjadi
bencana, salah satu kegiatannya adalah perencanaan penanggulangan bencana
(Pasal 5 ayat [1] huruf a PP 21/2008).
3. Meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya kelompok rentan,
dalam pengelolaan sumber daya dalam rangka mengurangi risiko
bencana
Matrik Risiko Bencana Longsor Kabupaten Lombok Utara
Tingkat Indeks Penduduk Terpapar

Ancaman Rendah Sedang Tinggi

Gili Indah Tanjung


Rendah
Sedang
Indeks Ancaman

Sambik Bangkol Loloan Pendua Pemenang Timur Sukadana

Rempek Mumbul Sari Gumantar Pemenang Barat Salut

Anyar Sambik Elen Dangiang Malaka Sokong


Tinggi

Akar- Akar Sesait Teniga Gondang Sigar Penjalin

Bayan Selengen Tegal Maja Genggelang Jenggala

Karang Bajo Kayangan Medana Senaru Bentek

Keterangan :

Tingkat Ancaman Rendah Tingkat Ancaman Sedang Tingkat Ancaman Tinggi


B. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

1). Maksud
• Mendorong terwujudnya masyarakat Desa/Kelurahan Tangguh dalam
menghadapi Bencana yang lebih terarah, terencana, terpadu dan terkoordinasi;
• Mendorong sinergi untuk saling melengkapi dengan seluruh program yang
ada/sudah ada di desa/kelurahan.
2).Tujuan
 Melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana;
 Meningkatkan peran serta masyarakat, dalam rangka mengurangi risiko
bencana;
 Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber
daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana;
 Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya
dan teknis bagi pengurangan risiko bencana;
 Meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan dalam PRB.
3).Sasaran
• Semua desa/kelurahan di Kab. Lombok Utara yang mempunyai ancaman
bencana;
• Capaian adalah masyarakat memiliki kesiapan dan ketahanan menghadapi
bencana serta kekuatan untuk membangun kembali kehidupannya setelah
terkena dampak bencana

Dalam mengambil kebijakan penanggulangan bencana, maka perlu melalui


beberapa proses. Proses-proses tersebut meliputi identifikasi, klasifikasi, dan evaluasi
risiko yang digunakan dalam kajian risiko. Proses tersebut dilaksanakan melalui
beberapa langkah berikut:

1. Pengkajian Ancaman
Pengkajian ancaman dimaknai sebagai cara untuk memahami unsur-unsur
ancaman yang berisiko bagi daerah dan masyarakat. Karakter-karakter ancaman
pada suatu daerah dan masyarakatnya berbeda dengan daerah dan masyarakat
lain. Pengkajian karakter ancaman dilakukan sesuai tingkatan yang diperlukan
dengan mengidentifikasikan unsur-unsur berisiko oleh berbagai ancaman di lokasi
tertentu.
2. Pengkajian Kerentanan
Pengkajian kerentanan dapat dilakukan dengan menganalisa kondisi dan
karakteristik suatu masyarakat dan lokasi penghidupan mereka untuk menentukan
faktor-faktor yang dapat mengurangi kemampuan masyarakat dalam menghadapi
bencana. Kerentanan dapat ditentukan dengan mengkaji aspek keamanan lokasi
penghidupan mereka atau kondisi-kondisi yang diakibatkan oleh faktor-faktor atau
proses-proses fisik, sosial ekonomi, dan lingkungan hidup yang bisa meningkatkan
kerawanan suatu masyarakat terhadap ancaman dan dampak bencana.

3. Pengkajian Kapasitas
Pengkajian kapasitas dilakukan dengan mengidentifikasikan status kemampuan
individu, masyarakat, lembaga pemerintah atau nonpemerintah dan faktor lain
dalam menangani ancaman dengan sumber daya yang tersedia untuk melakukan
tindakan pencegahan, mitigasi, dan mempersiapkan penanganan darurat, serta
menangani kerentanan yang ada dengan kapasitas yang dimiliki oleh masyarakat
tersebut.

4. Pengkajian dan Pemeringkatan Risiko


Pengkajian dan pemeringkatan risiko merupakan pengemasan hasil pengkajian
ancaman, kerentanan, dan kemampuan/ketahanan suatu daerah terhadap bencana
untuk menentukan skala prioritas tindakan yang dibuat dalam bentuk rencana kerja
dan

rekomendasi guna meredam risiko bencana.


Peta Desa Genggelang Kecamatan ……….

C. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang pembentukan daerah-daerah


Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
4. Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewaspadaan
Dini Masyarakat;
7. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaiumana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang
Nomor 09 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor
23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828);
10. Undang Undang Nomer 26 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten
Lombok Utara di Provinsi Nusa Tenggara Barat Perka BNPB No. 1/2012 tentang
Pedoman Umum Desa/ Kelurahan Tangguh Bencana
11. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Utara ;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 5 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Program dan fokus prioritas penanggulangan bencana di Desa Genggelang


Kecamatan Gangga didasarkan pada peta dan kajian risiko bencana. Program
penanggulangan bencana disusun untuk menjawab kebutuhan perlindungan
masyarakat dan penanganan bencana serta menjawab kebutuhan untuk peningkatan
ketahanan daerah menghadapi ancaman bencana.

Dalam penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Desa


genggelang disinkronkan dengan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB). Tujuan
sinkronisasi ini adalah untuk melihat ketercapaian program dan memudahkan
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara mendapatkan akses bantuan dalam pelaksanaan
program yang telah menjadi kebijakan.Sinkronisasi perencanaan pemerintah kabupaten
dalam penanggulangan bencana diperoleh melalui 6 (enam) strategi utama
penanggulangan bencana, yaitu:

a. Perkuatan Aturan dan Kapasitas Kelembagaan.


b. Perencanaan Penanggulangan Bencana Terpadu.
c. Penelitian, Pendidikan dan Pelatihan.
d. Peningkatan Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat.
e. Perlindungan Masyarakat dari Bencana.
f. Penanganan Bencana

Sehubungan dengan hal tersebut, mohon dapat di berikan peralatan


penangualngan bencana untuk mengantisipasi dampak bagi masyarakat
terdampak berupa :

No Kab/Kota Kecamatan Desa Peralatan


Lombok Utara ………………….. Genggelang 1.Genzet
2.Tali Resque
3.Handy Talki
4.Senter
5.Gergaji Mesin
Chain Saw

1. Fokus Program dan Fokus Prioritas Perkuatan Aturan dan Kapasitas Kelembagaan

KEBIJAKAN PROGRAM FOKUS PRIORITAS

1 Membangun partisipasi Pengembangan SOP 1 Menyusun SOP PB Desa


dan desentralisasi Penanggulangan Genggelang
komunitas melalui Bencana di Desa
pembagian kewenangan genggelang
dan sumberdaya pada
tingkat lokal

2 Menyusun SOP PB di level


Komunitas

2 Membn
1 Pengembangan 1 Menyusun renstra Forum PRB
Kapasitas Kelembagaan Desa Genggelang
Forum PRB

2 Diskusi reguler Forum Desa


Genggelang

3 Memperkuat regulasi 1 Penyusunan peraturan 1 Menyusun Peraturan desa


dan mekanisme . turunan dari peraturan . tentang penyelenggaraan
pendukung daerah terkait Penanggulangan Bencana
penyelenggaraan penyelenggaraan
penanggulangan bencana penanggulangan
daerah bencana

2 Menyusun peraturan Bupati dan


. Mekanisme pengalokasian,
pengelolaan dan pemenuhan
anggaran kontinjensi untuk
penanganan darurat bencana
4 Membangun kapasitas 1 Perkuatan kapasitas 1 Menyusun modul pelatihan untuk
kelembagaan dalam . . staf Desa
pelaksanaan kegiatan F PRB Desa dalam
penanggulangan bencana melaksanakan 2 Menyusun mekanisme
di Desa penyelenggaraan PB . pengawasan dan evaluasi
terhadap pelaksanaan operasi
tanggap darurat.

2 Penerapan mekanisme 1 Penyelenggaraan Latihan


. evaluasi prosedur . Kesiapsiagaan secara periodik.
operasi darurat
bencana untuk
efektifitas pelaksanaan 2 Sinkronisasi prosedur operasi
operasi. . standar penanganan darurat
bencana dengan rencana
kontinjensi Desa

2. Kebijakan, Program dan Fokus Prioritas Perencanaan Penanggulangan


Bencana Terpadu
KEBIJAKAN PROGRAM FOKUS PRIORITAS

1. Menyusun dokumen 1. Percepatan pengembangan 1. Menyusun Kajian Risiko


kajian risiko bencana kajian risiko bencana Bencana partisipatif yang
yang didasarkan pada partisipatif di level desa melingkupi setiap bencana
data ancaman, utama di desa
kapasitas dan
kerentanan

2. Memperkuat tingkat 2. Pembangunan sistem 2. Membangun sistem informasi


aksesibilitas dan informasi bencana sebagai bencana yang dapat diakses
tingkat validasi referensi perencanaan PB oleh para pemangku
sistem informasi daerah. kepentingan dan publik.
bencana daerah
untuk bisa digunakan 3. Menyusun sistem pendataan
sebagai salah satu dengan tingkat validasi
acuan dalam hingga jenjang pemerintahan
peningkatan paling bawah di daerah.
kesiapsiagaan daerah

3. Percepatan pembangunan 4. Menyusun Prosedur Operasi


Sistem Peringatan Dini Standar tentang Penerimaan
untuk bencana-bencana dan Penyebaran Informasi
prioritas penanganan Peringatan Dini Daerah
daerah

5. Membangun alat penerimaan


informasi deteksi dini melalui
perpaduan teknologi dan
kearifan lokal
KEBIJAKAN PROGRAM FOKUS PRIORITAS

6. Membangun alat penyebaran


informasi peringatan dini
melalui perpaduan teknologi
dan kearifan lokal daerah

4. Pemenuhan sarana dan 7. Pengadaan Peralatan dan


prasarana untuk perlengkapan untuk
peningkatan kesiapsiagaan kesiapsiagaan daerah
daerah

3. Kebijakan, Program dan Fokus Prioritas Peningkatan Kapasitas dan Partisipasi


Masyarakat

KEBIJAKAN PROGRAM FOKUS PRIORITAS

1. Mengoptimalkan 1. Perkuatan forum PRB kabupaten 1. Pengembangan


kemitraan dalam untuk meningkatkan sinergi dan kesekretaritan Forum PRB
penanggulangan mempercepat kemajuan Desa
bencana penyelenggaran PB di Desa

2. Peningkatan kapasitas
anggota Forum PRB Desa

2. Perkuatan kemitraan 3. Membangun dukungan


pemerintah dan sektor usaha partisipasi sektor swasta
dalam PRB untuk menunjang dan dunia usaha dalam
penyelenggaraan PB di Desa penyelenggaraan
penanggulangan bencana

2. Membangun 3. Pembangunan budaya siaga 4. Pembentukan desa tangguh


kemandirian dan bencana masyarakat di wilayah paling berisiko
ketangguhan bencana
masyarakat
terhadap bencana

5. Pelatihan penanggulangan
KEBIJAKAN PROGRAM FOKUS PRIORITAS

bencana berbasis
masyarakat Desa
genggelang

Perlindungan Masyarakat dari Bencana dan Penanganan Bencana

Kebijakan dan Program perlindungan masyarakat dimaknai sebagai upaya teknis


untuk melindungi masyarakat dari bencana. Oleh karena itu, kebijakan dan
program ini mengacu pada perlindungan dan penanganan bencana pada semua
jenis bencana. Fokus kebijakan ini pada pencegahan, mitigasi, tanggap darurat
dan pemulihan pasca bencana.

1. Kebijakan, Program dan Fokus Prioritas Penanggulangan Bencana Longsor

KEBIJAKAN PROGRAM FOKUS PRIORITAS

A. Perlindungan Masyarakat dari Bencana Tanah Longsor

1. Pencegahan dan 1. Penegakan aturan terkait 1. Merealisasikan aturan aturan


Mitigasi Bencana pengurangan risiko yang terkait dengan tata
Tanah Longsor bencana guna lahan dan IMB (Izin
Mendirikan Bangunan)
2. Pembangunan daerah 2. Membangun Infrastruktur
penyangga dan peredam Pengaman Lereng di daerah
dampak bencana Tanah rawan bencana tanah
Longsor longsor
B. Penanganan Bencana Tanah Longsor
1. Tanggap Darurat 1. Penyelenggaraan Operasi 1. Kajian Cepat Bencana Tanah
Bencana Darurat Bencana Longsor
KEBIJAKAN PROGRAM FOKUS PRIORITAS

2. Pencarian, penyelamatan &


evakuasi
3. Pemenuhan kebutuhan dasar
pangan, sandang, hunian
sementara, layanan
kesehatan, air bersih dan
sanitasi
4. Pemulihan darurat fungsi
prasarana dan sarana kritis
2. Pemulihan Bencana 2. Penyelenggaraan 5. Pengkajian kerusakan dan
Rehabilitasi dan kerugian
Rekonstruksi
6. Penyusunan rencana aksi
rehabilitasi rekonstruksi
7. Pemulihan prasarana sarana
publik dan rekonstruksi
rumah warga korban
bencana
8. Pemulihan kesehatan dan
kondisi psikologis

Strategi Peningkatan Kapasitas Dan Partisipasi Masyarakat

Rencana Aksi Desa untuk pengurangan risiko bencana pada Strategi Peningkatan Kapasitas
dan Partisipasi Masyarakat adalah seperti tercantum pada tabel di bawah ini
Rencana Aksi Desa
Desa Pada Strategi Peningkatan Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat
Pagu Indikatif tahun ke (Juta
Keterlibatan Rupiah)
Fokus Prioritas Sasaran
Institusi
1 2 3 4 5

Memberdayakan Adanya kerjasama Penanggung


Perguruan Tinggi, dengan lembaga riset jawab : BPBD,
peneliti internal kebencanaan daerah BKD, Perguruan
dan pegawai dalam upaya Tinggi
pemerintah untuk pengurangan risiko
penyelenggaraan bencana
riset kebencanaan.
Adanya PNS tiap Pendukung :
kabupaten yang Linmas, Dinas
memiliki focus Pendidikan,
penelitian untuk Dinas Kesehatan,
penanggulangan Dinas Sosial,
bencana Dinas PU dan
Tamben.
Membangun Adanya seminar Penanggung
budaya siaga regular tentang hasil- jawab : BPBD,
bencana berbasis hasil riset BKD, Perguruan
teknologi dan kebencanaan daerah. Tinggi
keilmuan
Adanya pertemuan Pendukung :
berkala peneliti dan Linmas, Dinas
para pemangku Pendidikan,
kebijakan di daerah Dinas Kesehatan,
untuk membahas Dinas Sosial,
kondisi kebencanaan Dinas PU dan
daerah. Tamben.

Mengintegrasikan Adanya arah Penanggung


hasil riset ke kebijakan inovasi jawab : BPBD,
dalam kebijakan kebencanaan yang Bappeda, Linmas
dan perencanaan jelas.
penanggulangan Pendukung :
bencana untuk Dinas Kesehatan,
Kebijakan Dinas Sosial,
meningkatkan
penanggulangan Linmas, PMI,
efektifitas dan
bencana berbasis hasil RSUD, Dinas
optimalitas
riset khas daerah Pertanian dan
penanggulangan
bencana masa Peternakan,
sebelum, saat, dan TAGANA, TNI/
setelah terjadi Polri, Forum
bencana pada Adanya kajian rasio PRB, Perguruan
tahun ke-empat perbandingan Tinggi, dan LSM.
dan ke-lima. investasi terhadap
setiap fase
penanggulangan
bencana dalam rangka
meningkatkan mutu
pelaksanaan
penanggulangan
bencana daerah.

Total

Strategi Peningkatan Kapasitas Dan Partisipasi Masyarakat

Rencana Aksi Daerah untuk pengurangan risiko bencana pada Strategi Peningkatan Kapasitas dan
Partisipasi Masyarakat adalah seperti tercantum pada tabel di bawah ini

Rencana Aksi Desa Pada Strategi Peningkatan Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat
Fokus Prioritas Sasaran Keterlibatan Pagu Indikatif tahun ke (Juta
Institusi Rupiah)
1 2 3 4 5

Mengembangkan Adanya SK Kepala Penanggung


Forum PRB Daerah tentang jawab : BPBD
Kabupaten Pembentukan Forum
Lombok Utara PRB Kabupaten
pada tahun kedua Lombok Utara
Pendukung :
Adanya Rencana Badan
Strategis Forum PRB Kesbangpol,
Kabupaten yang Dinas Sosial,
mendukung Dinas Kesehatan.
pencapaian Rencana
Penanggulangan
Bencana Daerah

Konsolidasi dan
Koordinasi berkala
Forum PRB
Kabupaten dengan
para pemangku
kepentingan dalam
mendukung
penyelenggaraan
penanggulangan
bencana

Terbangunnya
komunikasi dan
memperpendek
birokrasi antar
penyelenggara
penannggulangan
bencana.

Adanya review
berkala dari Forum
PRB PRB kepada
pemerintah
berdasarkan hasil
pemantauan dan
evaluasi
penyelenggaraan
penanggulangan
bencana.

Peningkatan Adanya kriteria Penanggung


kapasitas anggota minimum perwakilan jawab : BPBD,
Forum PRB lembaga/ institusi
Kabupaten yang menjadi anggota
Lombok Utara Forum PRB
Pendukung :
Adanya pelatihan Badan
pengetahuan Kesbangpol,
kebencanaan berkala Dinas Sosial,
bagi anggota- anggota Dinas Kesehatan,
aktif Forum PRB
Kabupaten.

Membangun Kontrak kerjasama Penanggung


dukungan antara pemerintah jawab : BPBD,
partisipasi sector dengan dunia usaha
swasta dan dunia dalam penggunaan
usaha dalam CSR untuk upaya
Pendukung :
penyelenggaraan pengurangan risiko
Dinas Perindag,
penanggulangan bencana
Dinas PU dan
bencana pada
Tamben, DPKAD.
tahun pertama
sampai ke-tiga

Pembentukan Terbentuknya desa Penanggung


desa tangguh di tangguh di daerah jawab : BPBD
wilayah paling berisiko tinggi
berisiko bencana terhadap bencana

Pendukung :
Linmas, Dinas
Sosial, Dinas
Kesehatan

Pelatihan Terselenggaranya Penanggung


Penanggulangan pelatihan jawab : BPBD
Bencana untuk penanggulangan
PBBM bencana setiap tahun
(Penanggulangan untuk semua Dusun
Pendukung :
Bencana Berbasis
Dinas Kesehatan,
Masyarakat) di
Dinas Sosial,
Desa Genggelang
Badan Linmas,
PMI, RSUD, Dinas
Pertanian dan
Peternakan,
TAGANA,
TNI/Polri, Forum
PRB, Perguruan
Tinggi, dan LSM.

Total
Proses Pelaksanaan

Acara dibuka secara resmi oleh Kalak


BPBD Lombok Utara, yang dihadiri oleh
Kades Desa Genggelang, dan TNI/Polri.
Dalam sambutannya menyampaikan
bahwa pentingya pembentukan
desa tangguh bencana sebagai
garda terdepan pada saat kejadian Disamping itu disampaikan juga
bencana. pentingnya peran serta masyarakat,
dalam penanggulangan bencana
yang tentunya di dahului dengan
peningkatan kapasitas bagi peserta
dalam upaya pengurangan risiko
bencana
Peserta di bagi menjadi 4 seksi antara lain:
1. Seksi Komunikasi dan Informasi
2. Seksi Pencarian dan Pertolongan
3. Seksi Logistik
4. Seksi Kesehatan
Masing masing mempunyai penanggung
jawab atau koordinator
Tugas Seksi Komunikasi dan Informasi

1. Mengkoordinasikan antar SKPD terkait, Kodim,


Polres, unsur lembaga terkait lainnya dan
masyarakat dalam penanganan Bencana banjir.
2. Mengkoordinasikan penetapan perkiraan dampak
bencana dan kebutuhan yang diperlukan dalam
Tugas Seksi Pencarian dan Pertolongan
penanganan bencana dalam lingkup wilayah
1. Mengerahkan, mengkoordinir, serta
Kabupaten Lombok Utara berdasarkan laporan
mengendalikan sarana dan personil dalam
Camat dan Kades. pelaksanaan operasi pencarian,
penyelamatan, dan evakuasi terhadap
korban bencana secara cepat, efisien dan
efektif.
2. Pengelolaan informasi di bidang pencarian
dan penyelamatan

Tugas Seksi Kesehatan :


1.Melakukan pelayanan kesehatan bagi korban luka
2.Melaksanakan pelayanan kesehatan bagi pengungsi
3.Merujuk ke REumah Sakit secara optimal
4.Idenntifikasi korban bencana
5.Identifikasi Penyakit Akibat Bencana Longsor.
PENUTUP

Mekanisme perencanaan dan penganggaran program Desa Tangguh


Bencana dibahas melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
(Musrenbangdes). Pada tingkat pelaksanaan di desa,
pengembangan Desa Tangguh Bencana harus dilandasi dengan minimal
Peraturan Kepala Desa yang tidak boleh bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan di atasnya.Secara garis besar Desa/Kelurahan Tangguh
Bencana akan memiliki komponen-komponen sebagai berikut:

1. Legislasi: penyusunan Peraturan Desa yang mengatur pengurangan risiko dan


penanggulangan bencana di tingkat desa
2. Perencanaan: penyusunan rencana Penanggulangan Bencana Desa;
Rencana Kontinjensi bila menghadapi ancaman tertentu; dan Rencana
Aksi Pengurangan Risiko Bencana Komunitas (pengurangan risiko
bencana menjadi bagian terpadu dari pembangunan)
3. Kelembagaan: terlaksananya pembentukan forum Penanggulangan Bencana
Desa yang berasal dari unsur pemerintah dan masyarakat,
kelompok/tim relawan penanggulangan bencana di setiap dusun

Itulah beberapa hal yang dapat kami laporkan, semoga bermanfaat bagi kita,
lingkungan dan daerah kita amiiiin.
LAPORAN PELAKSANAAN
FASILITASI MENUJU DESA TANGGUH BENCANA
DESA GENGGELANG KECAMATAN TANJUNG
KABUPATEN LOMBOK UTARA
2019

Anda mungkin juga menyukai