A. PENDAHULUAN
Mengingat bencana yang disebabkan oleh faktor alam, maupun faktor manusia,
manusia sebagai mahluk yang ditakdirkan hidup di dunia ini diberi kemampuan untuk
bertahan hidup dalam kondisi dimana dia berada termasuk dalam keadaan terjadinya
bencana, pada mulanya kesadaran untuk bertahan dan tetap eksis dari bencana, hanya
merupakan kepedulian individu atau sekelompok kecil masyarakat, namun, seiring
berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan pengelolaan bencana yang lebih
sistematis secara bersama‐sama sangat diperlukan agar hasilnya lebih efektif dan
efisien.
Dalam upaya membangun kesiapsiagaan, meningkatkan koordinasi menjadi
sebuah keniscayaan, dalam suasana tertentu adalah bagaimana meringankan
penderitaan korban, mengurangi jumlah korban Stabilisasi kondisi pengungsi,
mengamankan asset, memulihkan fasilitas kunci, mencegah kerusakan lebih jauh,
menyediakan pelayanan dasar dalam penanganan pasca darurat, meringankan beban
masyarakat setempat bersifat meluas, besar-besaran, dan membebani sistem normal,
dalam suasana yang kacau, panik dan/atau traumatis, segala keputusan membawa
konsekuensi langsung, hal itu yang akan menjadi sebuah rencana yang dituangkan
dalam sebuah kesepakatan bersama masyarakat untuk membangun komitmen
bersama untuk berbuat yang dirangkum dalam sebuah dokumen kecil yaitu Dokumen
Rencana Kontinjensi Longsor di Desa Genggelang Kecamatan Lombok Utara dapat
disampaikan sebagai berikut:
Yang menjadi pusat perhatian masyarakat pada saat ini adalah belum
tersentuhnya pembangunan atau pembuatan bronjong dipinggir kali Karmantell yang
berada di Desa Genggelang, bagaimana sistem peringatan dini, arah evakuasi, tempat
berkumpul dll, sebagai upaya membangun kesiapsiagaan masyarakat yang ada di
sekitarnya. Dihaharapkan agar Pemerintah bisa turun memantau dampak bencana
longsor yang kerapa kali terjadi. Kebijakan Pemerintah dalam penanggulangan
bencana diharapkan mengacu kepada Fokus Prioritas yang ada dalam Rencana
Penangulangan bencana, kebijakan yang dimaksud antara lain :
1. Pemerintah sebagai pemegang mandat UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana menjadi pihak yang bertanggungjawab dan mempunyai
kewenangan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah, juga
menyadari bahwa kondisi ini harus disikapi dengan membuat suatu sistem
penanggulangan bencana yang terpadu.
2. Penanggulangan bencana pada tahap pra-bencana meliputi kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dalam “situasi tidak terjadi bencana” dan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan pada situasi ”terdapat potensi bencana”. Pada situasi tidak terjadi
bencana, salah satu kegiatannya adalah perencanaan penanggulangan bencana
(Pasal 5 ayat [1] huruf a PP 21/2008).
3. Meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya kelompok rentan,
dalam pengelolaan sumber daya dalam rangka mengurangi risiko
bencana
Matrik Risiko Bencana Longsor Kabupaten Lombok Utara
Tingkat Indeks Penduduk Terpapar
Keterangan :
1). Maksud
• Mendorong terwujudnya masyarakat Desa/Kelurahan Tangguh dalam
menghadapi Bencana yang lebih terarah, terencana, terpadu dan terkoordinasi;
• Mendorong sinergi untuk saling melengkapi dengan seluruh program yang
ada/sudah ada di desa/kelurahan.
2).Tujuan
Melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana;
Meningkatkan peran serta masyarakat, dalam rangka mengurangi risiko
bencana;
Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber
daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana;
Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya
dan teknis bagi pengurangan risiko bencana;
Meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan dalam PRB.
3).Sasaran
• Semua desa/kelurahan di Kab. Lombok Utara yang mempunyai ancaman
bencana;
• Capaian adalah masyarakat memiliki kesiapan dan ketahanan menghadapi
bencana serta kekuatan untuk membangun kembali kehidupannya setelah
terkena dampak bencana
1. Pengkajian Ancaman
Pengkajian ancaman dimaknai sebagai cara untuk memahami unsur-unsur
ancaman yang berisiko bagi daerah dan masyarakat. Karakter-karakter ancaman
pada suatu daerah dan masyarakatnya berbeda dengan daerah dan masyarakat
lain. Pengkajian karakter ancaman dilakukan sesuai tingkatan yang diperlukan
dengan mengidentifikasikan unsur-unsur berisiko oleh berbagai ancaman di lokasi
tertentu.
2. Pengkajian Kerentanan
Pengkajian kerentanan dapat dilakukan dengan menganalisa kondisi dan
karakteristik suatu masyarakat dan lokasi penghidupan mereka untuk menentukan
faktor-faktor yang dapat mengurangi kemampuan masyarakat dalam menghadapi
bencana. Kerentanan dapat ditentukan dengan mengkaji aspek keamanan lokasi
penghidupan mereka atau kondisi-kondisi yang diakibatkan oleh faktor-faktor atau
proses-proses fisik, sosial ekonomi, dan lingkungan hidup yang bisa meningkatkan
kerawanan suatu masyarakat terhadap ancaman dan dampak bencana.
3. Pengkajian Kapasitas
Pengkajian kapasitas dilakukan dengan mengidentifikasikan status kemampuan
individu, masyarakat, lembaga pemerintah atau nonpemerintah dan faktor lain
dalam menangani ancaman dengan sumber daya yang tersedia untuk melakukan
tindakan pencegahan, mitigasi, dan mempersiapkan penanganan darurat, serta
menangani kerentanan yang ada dengan kapasitas yang dimiliki oleh masyarakat
tersebut.
C. LANDASAN HUKUM
1. Fokus Program dan Fokus Prioritas Perkuatan Aturan dan Kapasitas Kelembagaan
2 Membn
1 Pengembangan 1 Menyusun renstra Forum PRB
Kapasitas Kelembagaan Desa Genggelang
Forum PRB
2. Peningkatan kapasitas
anggota Forum PRB Desa
5. Pelatihan penanggulangan
KEBIJAKAN PROGRAM FOKUS PRIORITAS
bencana berbasis
masyarakat Desa
genggelang
Rencana Aksi Desa untuk pengurangan risiko bencana pada Strategi Peningkatan Kapasitas
dan Partisipasi Masyarakat adalah seperti tercantum pada tabel di bawah ini
Rencana Aksi Desa
Desa Pada Strategi Peningkatan Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat
Pagu Indikatif tahun ke (Juta
Keterlibatan Rupiah)
Fokus Prioritas Sasaran
Institusi
1 2 3 4 5
Total
Rencana Aksi Daerah untuk pengurangan risiko bencana pada Strategi Peningkatan Kapasitas dan
Partisipasi Masyarakat adalah seperti tercantum pada tabel di bawah ini
Rencana Aksi Desa Pada Strategi Peningkatan Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat
Fokus Prioritas Sasaran Keterlibatan Pagu Indikatif tahun ke (Juta
Institusi Rupiah)
1 2 3 4 5
Konsolidasi dan
Koordinasi berkala
Forum PRB
Kabupaten dengan
para pemangku
kepentingan dalam
mendukung
penyelenggaraan
penanggulangan
bencana
Terbangunnya
komunikasi dan
memperpendek
birokrasi antar
penyelenggara
penannggulangan
bencana.
Adanya review
berkala dari Forum
PRB PRB kepada
pemerintah
berdasarkan hasil
pemantauan dan
evaluasi
penyelenggaraan
penanggulangan
bencana.
Pendukung :
Linmas, Dinas
Sosial, Dinas
Kesehatan
Total
Proses Pelaksanaan
Itulah beberapa hal yang dapat kami laporkan, semoga bermanfaat bagi kita,
lingkungan dan daerah kita amiiiin.
LAPORAN PELAKSANAAN
FASILITASI MENUJU DESA TANGGUH BENCANA
DESA GENGGELANG KECAMATAN TANJUNG
KABUPATEN LOMBOK UTARA
2019