Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

INTEGRAL

Integral merupakan anti diferensial (anti turunan) atau sebagai operasi


inversi dari diferensial.
A. Intergral Tak Tentu
Integral tak tentu adalah proses untuk menentukan bentuk umum anti turunan
dari suatu fungsi yang diberikan. Jika F (x) merupakan anti turunan dari f(x),

f ( x) F ( x) c

maka

disebut integral tak tentu dari f(x) dengan c suatu

konstanta sembarang.
Aturan dasar yang berlaku secara umum pada integral tak tentu dari fungsifungsi aljabar dapat dituliskan sebagai berikut:
a. d ( x) x c
b. adx ax c
c.

f ( x) g ( x) h( x)dx f ( x)dx g ( x)dx h( x)dx

d.

f ( x) g ( x) h( x)dx f ( x)dx g ( x)dx h( x)dx

e.

dx

1 n1
x c, dengan n bilangan rasional dan n-1
n 1

f. a n dx

a n1
x c, dengan n bilangan rasional dan n-1
n 1

(Rubenstein, Rheta N dkk, 1995)

Penerapan Integral Tak Tentu dalam Ekonomi


Pendekatan integral tak tentu dapat diterapkan untuk mencari persamaan
fungsi total dari suatu variabel ekonomi apabila persamaan fungsi marginalnya
diketahui. Karena fungsi marjinal pada dasarnya merupakan turunan dari
fungsi total, maka dengan proses sebaliknya yakni integrasi, dapatlah dicari
fungsi asl dari fungsi turunan tersebut atau fungsi totalnya.

Matematika Bisnis

38 Agus Arwani, SE, M.Ag.

39

1. Fungsi Biaya
Biaya total

C = f(Q)

Biaya Marjinal

MC = C =

dC
= f(Q)
dQ

Biaya total tak lain adalah integral dari biaya marjinal


C = MCdQ f ' (Q)dQ
Contoh 4.1
Biaya marjinal PT Tsaqibindo ditunjukkan oleh MC = 3Q2 6Q + 4.
Carilah persamaan biaya total dan biaya rata-ratanya!
Jawab:
Biaya total

= MCdQ
=

3Q

6Q 4 dQ

= Q3 3Q2 + 4Q + k
Biaya rata-rata:

AC =

C
k
= Q2-3Q + 4 +
Q
Q

Konstanta k tak lain adalah biaya tetap. Jika diketahui biaya tetap tersebut
adalah sebesar 4 , maka
C

= Q3 3Q2 + 4Q + 4

AC

= Q2-3Q + 4 +

4
Q

2. Fungsi Penerimaan
Penerimaan total

Penerimaan Marjinal :

R = f(Q)
MR = R =

dR
= f(Q)
dQ

Penerimaan total tak lain adalah integral dari penerimaan marjinal


C = MRdQ f ' (Q)dQ
Contoh 4.2
Carilah persamaan penerimaan total dan penerimaan rata-rata dari PT
ROSITA jika penerimaan marjinalnya MR = 16 4Q

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

40

Jawab:
Peneriman total

= MRdQ
=

16 4Q dQ

= 16Q 2 Q2
Penerimaan rata-rata :

AR =

R
= 16 2Q
Q

Catatan:
Dalam persamaan penerimaan total konstanta k = 0, sebab penerimaan
tidak akan ada jika tak ada barang yang dihasilkan atau terjual.

3. Fungsi Utilitas
Utilitas total

U = f(Q)

Utilitas Marjinal

MU = U =

dU
= f(Q)
dQ

Utilita total tak lain adalah integral dari utilitas marjinal


U=

MUdQ f ' (Q)dQ

Contoh 4.3
Carilah persamaan utilitas total dari ARWANA apabila utilitas
marjinalnya MU = 90 10Q
Jawab:
Biaya total

U =
=

MUdQ
90 10Q dQ

= 90Q 5Q2
Catatan:
Seperti halnya penerimaan total, di sini pun konstanta k = 0, sebab tidak
ada kepuasan atau utilitas yang diperoleh seseorang jika tak ada barang
yang dikonsumsi.

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

41

4. Fungsi Produksi
Produk total

P = f(X) di mana, P = keluaran X= masukan

Produk Marjinal

MP = P =

dP
= f(X)
dX

Produk total tak lain adalah integral dari produk marjinal


P = MPdX f ' ( X )dX
Contoh 4.4
Produk marjinal sebuah CV JONO dicerminkan oleh MP=18X 3X2.
Carilah persamaan produk total dan produk rata-rata!
Jawab:
Produk total

= MPdX
=

18 X 3 X dX
2

= 9X2 X3
Produk rata-rata:

AP =

P
= 9X X2
X

Catatan:
Dalam persamaan produk total konstanta k = 0, sebab tidak akan ada
barang (P) yang dihasilkan jika tak ada bahan (X) yang diolah atau
digunakan.

5. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan


Dalam ekonomi makro, konsumsi (C) dan tabungan (S) dinyatakan
fungsional terhadap pendapatan nasional (Y)
C

= f (Y) = a + bY

MPC = C =

dC
= f(Y) = b
dY

Karena Y = C + S
S

= g(Y) = -a + (1-b)Y

MPS = S =

Matematika Bisnis

dS
= g(Y) = (1-b)
dY

Agus Arwani, SE, M.Ag.

42

Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi dan tabungan masing-masing


adalah integral propensity to consume dan marginal propensity.
C = MPCdY F (Y ) k

k=a

S = MPSdY G (Y ) k

k = -a

Konstanta k pada fungsi konsumsi dan fungsi tabungan masing-masing


adalah autonomous consumption dan autonomous saving
Contoh 4.5
Carilah fungsi konsumsi dan fungsi tabungan masyarakat INDONESIA
jika diketahui autonomous consumption nya adalah 30 milyar dan
MPC=0,8.
Jawab:
C = MPCdY = 0,8dY 0,8Y 30 milyar
S = MPSdY

= 0,2dY 0,2Y 30 milyar

atau S = Y C = Y (0,8Y + 30 milyar) = 0,2Y 30 milyar

B. Integral Tentu
Luas sebagai limit suatu jumlah
Luas daerah dapat dicari dengan menggunakan proses limit. Luas daerah dapat
ditulis:
n

L f ( x1 )x1
i 1

Jika x dibuat sangat kecil maka n akan menjadi besar sehingga luas akan
mendekati yang sebenarnya. Pernyataan itu kita definisikan:
L

lim it
x 0

f ( x)x
x

penulisan dapat disederhanakan dengan notasi

integral: L f ( x)dx

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

43

Contoh 4.6
Perhatikan dengan mengarsir daerah yang memenuhi jika luas dirumuskan
Y
3
Y= x + 2
oleh L ( x 2)dx
1
4
3
2
X
Jawab
-2
1 23 4
3

L ( x 2)dx menunjukkan luas dibawah kurva y = x + 2, diatas sumbu


1

X diantara x = 1 dan x=3


Adapun luas daerah yang diarsir adalah
3

L ( x 2)dx
1

x2
2 x]13
2

32
12

= 2(3) 2(1)
2
2

9
1

= 6 2
2
2

= 10,5 2,5 = 8
Jadi luas daerah yang diarsir adalah 8

Penerapan Integral Tentu pada Ekonomi


1. Surplus Konsumen
Surplus konsumen merupakan suatu keuntungan lebih atau surplus
yang dinikmati oleh konsumen tertentu berhubungan dengan tingkat harga
pasar suatu barang.
Fungsi permintaan P = f(Q) menunjukkan jumlah suatu barang
yang akan dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu. Jika tingkat
harga pasar adalah Pe, maka bagi konsumen tertentu yang sebetulnya

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

44

mampu dan bersedia membayar dengan harga lebih tinggi dari Pe hal ini
akan merupakan keuntungan baginya, sebab ia cukup membayar barang
dengan harga Pe. Keuntungan lebih semacam inilah oleh Alfred Marshall
dinamakan surplus konsumen. Secara geometris, besarnya surplus
konsumen ditunjukkan oleh luas area di bawah kurva permintaan tetapi di
atas tingkat harga pasar.
Surplus konsumen atau Cs (consumer surplus) ditunjukan dengan
PeDE yang dibatasi oleh Q=0 sebagai batas bawah dan Q=Qe sebagai

batas atas.
Besarnya surplus konsumen adalah
Cs =

Qe

f (Q)dQ QePe

Kita juga dapat menghitung besarnya surplus konsumen dengan


cara merubah fungsi permintaan P = f(Q) menjadi berbentuk fungsi
permintaan Q = f(P). Jika P adalah nilai P untu Q=0 atau penggal kurva
permintaan pada sumbu harga maka besarnya surplus konsumen adalah
Cs =

Pe

f ( P)dP

Contoh 4.7
Hitunglah surplus konsumen untuk fungsi permintaan Q=40 2P harga
pasarnya 10
Jawab:
Q= 40 2P

P= 20 0,5Q

Jika P = 0

Q = 40

Jika Q=0

P=20

Jika Pe = 10, Qe = 20
Cara pertama:
Cs =

Qe

f (Q)dQ QePe =

= 20Q 0,25Q 2

20
0

20

(20 0,5Q)dQ (20)(10)

200

= [20(20)-0,25(20)2]-[20(0)-0,25(0)2]-200

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

45

= 400 100 200 = 100


Cara kedua:
Cs =

Pe

f ( P)dP =

= 40 P P 2

20

10

(40 2 P)dP

20
10

= [40(20)-(20)2]-[40(10)-(10)2]
= 400 300
Grafik Surplus Konsumen
P
40

Cs

20

Q
0

10

20

2. Surplus Produsen
Surplus produsen merupakan suatu keuntungan lebih atau surplus
yang dinikmati oleh produsen tertentu berhubungan dengan tingkat harga
pasar suatu barang yang ditawarkannya.
Fungsi penawaran P = f(Q) menunjukkan jumlah sesuatu barang
yang akan dijual oleh produsen pada tingkat harga tertentu. Jika tingkat
harga pasar adalah Pe, maka bagi produsen tertentu yang sebetulnya
bersedia menjual dengan harga lebih rendah dari Pe hal ini akan
merupakan keuntungan baginya, sebab ia kini dapat menjual barangnya
dengan harga Pe (lebih tinggi dari harga jual semula yang direncanakan).
Keuntungan lebih semacam ini disebut surplus produesen. Secara
geometris, besarnya surplus produsen ditunjukkan oleh luas area di atas
kurva penawaran tetapi di bawah tingkat harga pasar.

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

46

Surplus produsen atau Ps (producers surplus) tidak lain adalah


segitiga PeDE yang dibatasi oleh Q=0 sebagai batas bawah dan Q=Qe
sebagai batas atas.
Besarnya surplus produsen adalah
Ps = QePe-

Qe

f (Q)dQ

Kita juga dapat menghitung besarnya surplus produsen dengan cara


merubah fungsi penawaran P = f(Q) menjadi berbentuk fungsi permintaan
Q = f(P). Jika P adalah nilai P untu Q=0 atau penggal kurva penawaran
pada sumbu harga maka besarnya surplus produsen adalah
Ps =

pe

f ( P)dp

Contoh 4.8
Seorang produsen mempunyai fungsi penawaran P=0,5Q + 3. Berapa
surplus produsen pada tingkat harga keseimbangan di pasar adalah 10?
Jawab:

P = 0,50Q + 3

Q = -6 + 2P

P= 0

Q = -6

Q=0

P=3= P

Pe = 10

Qe = 14

Cara pertama:
Cs = QePe

Qe

14

f (Q)dQ = (14)(10) (0,5Q 3)dQ


0

= 140 0,25Q 2 3Q 140

= 140 - [0,25(14)2+3(14)]-[0,25(0)2+3(0)]
= 140 91 - 0 = 91
Cara kedua:
Cs =

pe

10

f ( P)dP =

= 6P P 2

10

Qe,Pe

(6 2 P)dP

10
3

= [-6(10)-(10)2]-[-6(3)-(3)2]
= 40 (-9) = 49

Matematika Bisnis

Q
0

Agus Arwani, SE, M.Ag.

14

47

Uji Kompetensi 4.1


1. Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan
Q=48-0,03P2. Hitunglah surplus konsumen jika tingkat harga pasar adalah 30
dan gambarkan grafiknya!
2. Penawaran dan permintaan akan suatu barang di pasar masing-masing
ditunjukkan oleh Q= -30 + 5P dan Q = 60 4P. Hitunglah masing-masing
surplus yang diperoleh konsumen dan produsen dan gambarkan grafiknya!

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

Anda mungkin juga menyukai