Anda di halaman 1dari 6

Hukum Faraday dan Aplikasinya

Fera Hartoyo
fera_hartoyo@yahoo.co.id
Jurusan Teknik Elektro Polines
Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang Indonesia
Intisari
Beberapa mesin listrik mempunyai prinsip kerja dengan
menggunakan hukum-hukum dalam ilmu fisika.Hukum-hukum
itu diantara lain adalah hukum faraday.Hukum faraday dalam
ilmu mesin listik sangat penting pengaruhnya.Di dalam hukum
faraday dijelaskan beberapa pokok bahasan yang menjelaskan
pengadaan listrik dari suatu mesin atau alat.Maka dari itu
sangatlah penting bagi mahasiswa mengetahui segala
pembahasan yang berkaitan dengan hukum faraday yang
dipakai dalam beberapa mesin listrik yang mengaplikasikan
hukum tersebut.

C. Tujuan
1.
2.
3.

Mahasiswa dapat memahami bunyi Hukum Faraday.


Mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh medan
magnet berdasarkan Hukum Faraday.
Mengetahui mesin-mesin listrik yang meggunakan
teori Faraday.
II. ISI

A. Hukum Faraday
Keywords Hukum Faraday, GGL Induksi.

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Michael Faraday (1791-1867),seorang ilmuan berkebangsaan
Inggris membuat hipotesis bahwa medan magnet seharusnya
dapat menimbulkan arus listrik.Untuk membuktikan
kebenaran
hipotesis
faraday
melakukan
percobaan.Berdasarkan percobaan ditunjukan bahwa gerakan
magnet didalm kumparan menyebabkanjarum galvanometer
menyimpang.jika kutub utara magnet digerakkan mendekati
kumparan jarum galvanometer menyimpang kekanan.Jika
magnet diam dalam kumparan jarum tidak menyimpang
sedangkan saat dijauhkan jarum galvanometer menyimpang
ke kiri.Penyimpangan jarum galvanometer tersebut
menunjukan bahwa pada kedua ujung kumparan tersebut
terdapat arus listrik.Peristiwa timbulnya arus listrik seperti
itulah yang disebut induksi elektromagnetik.adapun beda
potensial yang timbul pada kedua ujung kumparan dsebut
gaya gerak listrik (GGL) induksi.
Menurut faraday besar GGL induksi pada kedua ujung
kumparan sebanding dengan laju perubahan fluks magnetic
yang dilingkupi kumparan.Artinya semakin cepat terjadinya
perubahan fluks magnetik maka makin besar pula GGL
induksi yang timbul.Adapun juga mesin dalam kelistrikan
menggunakan prinsip hokum faraday dalam kerjanya.mesin
listrik memiliki prinsip kerja adanya medan listrik atau GGL.
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa hal yang menjadikan permasalahan dalam
pembahasan meteri Hukum Faraday
1. Pengertian dan Bunyi Hukum Faraday
2. Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL)
3. Aplikasi Hukum Faraday pada mesin listrik

Hukum Faraday menjelaskan tentang hubungan proses kimia


dengan energi listrik.Proses ini sudah banyak dikenal
diberbagai industri sebagai proses elektrolisis, yaitu proses
perpindahan muatan listrik pada suatu larutan yang
menghasilkan proses kimia pada larutan tersebut.
Hukum Faraday ini dirumuskan dengan :
W = e. F
Dengan :
W = massa zat hasil elektrolisis (gram)
E = berat ekuivalen zat hasil elektrolisis
F = jumlah arus listrik dalam satuan Faraday.
Michael Faraday melaporkan juga hasil percobaannya tentang
muatan listrik melalui gas- gas. Ia menggunakan alat yang
menggunakan tabung gelas dan elektroda diujung-ujungnya.
Lempeng logam yang disebut elektroda ditempatkan diujung
tabung gelas yang divakumkan (hampa), sehingga arus listrik
dapat melewati ruang tersebut. Salah satu elektroda disebut
katoda, dihubungkan dengan sumberlistrik negatif dengan
tegangan tinggi (beberapa ribu volts), sedang yang lain
disebut anoda (kutub posotif). Dari percobaan Faraday
dikembangkan oleh Rontgen yang memberikan pengaruh sinar
katoda pada suatu permukaan menghasilkan suatu jenis
radiasi. Radiasi yang dihasilkan ini yang sekarang dikenal
dengan sinar X.
Michael Faraday menerangkan hubungan kuantitatif antara
banyaknya arus listrik yang digunakan pada elektrolisis
dengan hasil elektrolisisnya dengan gambar 1.

elektromagnetik dan hubungan antara perubahan flux dengan


tegangan induksi yang ditimbulkan dalam suatu rangkaian.
Faraday juga menunjukkan bahwa gejala listrik dapat
dibangkitkan dari magnet. Dari kumpulan catatan hasil
percobaan yang dilakukan oleh Faraday, suatu formulasi
matematis telah diturunkan untuk menyatakan hukum
Faraday, yaitu :
ed : dt
dengan e menunjukkan tegangan induksi [volt] pada suatu
kumparan,dan adalah fluksi lingkup yang dicakup oleh
kumparan. Jika kumparan mempunyai lilitan dan setiap
lilitan mencakup fluksi magnit sebesar [weber], maka fluksi
lingkup adalah = [weber-lilitan]
Gbr 1 Mekanisme Hukum Faraday dalam Elektrolisis

Proses elektrolisis dimulai dengan dialirkannya arus listrik


dari baterai. Elektron dari kutub negative mengalir menuju ke
katoda. Akibatnya, ion positif Cu2+ dalam lelehan akan
tertarik ke katoda. Cu2+ akan tertarik ke katoda dan menyerap
elektron untuk tereduksi menjadi logam Cu yang netral.
Sementara itu ion negative Cl- dalam lelehan akan tertarik ke
anoda. Ion Cl- akan teroksidasi menjadi logam Cl yang netral
dengan melepas elektron. Elektron inilah yang akan diambil
oleh anoda untuk diteruskan kembali ke kutub positif baterai
Jadi reaksi redoks yang terjadi pada sel elektrolisis di atas
dapat ditulis sebagai berikut:

B. Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL) Induksi


Sebuah magnet batang yang dililit oleh suatu kawat
penghantar, diharapkan pada kawat penghantar ini timbul arus
yang nantinya diukur oleh sebuah Galvanometer. Akan tetapi
arus yang diharapkan tidak terjadi, dan percobaan ini
dianggap gagal. Akan tetapi pada tahun 1821 Faraday dan
Henry mengamati hal yang lain, bahwa ketika batang magnet
mulai dimasukkan ke dalam lilitan kawat, terjadi arus yang
terukur oleh Galvanometer, namun arus tersebut setelah
beberapa saat kemudian hilang. Hal yang sama terjadi ketika
batang magnet dikeluarkan dari lilitan. Sehingga Faraday dan
Henry mengambil kesimpulan bahwa perubahan medan
magnetiklah yang menimbulkan arus listrik, bukan hanya
medan magnet. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung
kumparan terdapat GGL (gaya gerak listrik).GGLyang terjadi
di ujung-ujung kumparan dinamakan GGL induksi. Arus
listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet
diam di dalam kumparan, di ujung kumparan tidak terjadi arus
listrik. Fenomena perubahan medan magnet yang
menimbulkan arus listrik ini dinamakan Induksi
Elektromagnetik.

Hubungan kuantitatif itu disimpulkannya dalam dua hukum


sebagai berikut :
Hukum Faraday 1

1. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya


dari suatu medan magnetik (flux) yang konstan,
maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan
induksi.
Hukum Faraday 2

Gbr 2. Pada saat awal, tidak ada arus terukur pada Galvanometer karena
tidak ada perubahan Fluks Magnet yang terjadi pada lilitan kawat.

2. Perubahan flux medan magnetik didalam suatu


rangkaian bahan penghantar, akan menimbulkan
tegangan induksi pada rangkaian tersebut.
Kedua pernyataan beliau diatas menjadi hukum dasar listrik
yang
menjelaskan
mengenai
fenomena
induksi

Gbr 3. Ketika magnet mulai didekatkan terjadi penambahan Fluks Magnet


pada lilitan kawat sehingga timbul arus listrik yang menimbulkan medan
magnet melawan arah medan magnet semula.

Faktor yang memengaruhi besar GGL Induksi sebenarnya


dapat dilihat pada besar kecilnya penyimpangan sudut jarum
galvanometer.Jika sudut penyimpangan jarum galvanometer
besar, GGL induksi dan arus induksi yang dihasilkan besar
Ada tiga faktor yang memengaruhi GGL induksi, yaitu :
1. Kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan
jumlah garis-garis gaya magnet (fluks magnetik)
2. jumlah lilitan
3. medan magnet
C. Merumuskan GGL Induksi dalam Hukum Faraday
Faraday merumuskan kesimpulan GGL Induksi ini menjadi
sebuah perumusan matematis,
ind/dt
Yang artinya adalah bahwa Gaya Gerak Listrik yang
dihasilkan adalah sama dengan negatif dari perubahan fluks
magnetik terhadap waktu. Fluks magnetik adalah banyaknya
garis gaya yang tegak lurus tiap satuan luas A, identik dengan
fluks listrik dalam bagian elektrostatik. Subscript i
menunjukkan jumlah lilitan.Tanda negatif berkenaan arah
GGL dan induksi magnetik. Jika fluks magnetik yang masih
pada kumparan dari medan magnet bertambah, yang artinya
magnet didekatkan pada kumparan maka arah arus dari GGL
induksi sedemikian sehingga melawan medan magnet.

Gbr 4. Arah arus induksi sedemikian sehingga melawan perubahan


fluks magnet penginduksinya.

Demikian juga sebaliknya.Untuk kumparan dengan banyak


lilitan N, maka GGL induksinya adalah :
-N
dengan :

.d

= B. cos . dA = B. A.cos

di mana adalah sudut antara B dengan A. Jadi GGL induksi


terjadi bukan karena adanya medan magnet (B) atau fluks
magnetik, akan tetapi karena perubahan fluks magnetiknya.
D. Penerapan GGL Induksi Hukum Faraday
Pada GGL Induksi sesuai Hukum Faraday terjadi perubahan
bentuk energi gerak menjadi energi listrik. Induksi digunakan
pada pembangkit energi listrik. Pembangkit energi listrik yang

menerapkannya adalah generator dan dinamo. Di dalam


generator dan dinamo terdapat kumparan dan magnet.
Kumparan atau magnet yang berputar menyebabkan
terjadinya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet dalam
kumparan. Perubahan tersebut menyebabkan terjadinya GGL
induksi pada kumparan. Energi mekanik yang diberikan
generator dan dinamo diubah ke dalam bentuk energi gerak
rotasi. Hal itu menyebabkan GGL induksi dihasilkan secara
terus-menerus dengan pola yang berulang secara periodik.
1. Generator:
Generator dibedakan menjadi dua, yaitu generator arus searah
(DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Baik generator AC
dan generator DC memutar kumparan di dalam medan magnet
tetap. Generator AC sering disebut alternator. Arus listrik
yang dihasilkan berupa arus bolak-balik.Ciri generator AC
menggunakan cincin ganda. Generator arus DC, arus yang
dihasilkan berupa arus searah. Ciri generator DC
menggunakan cincin belah (komutator). Jadi, generator AC
dapat diubah menjadi generator DC dengan cara mengganti
cincin ganda dengan sebuah komutator.
Sebuah generator AC kumparan berputar di antara kutubkutub yang tak sejenis dari dua magnet yang saling
berhadapan. Kedua kutub magnet akan menimbulkan medan
magnet. Kedua ujung kumparan dihubungkan dengan sikat
karbon yang terdapat pada setiap cincin. Kumparan
merupakan bagian generator yang berputar (bergerak) disebut
rotor. Magnet tetap merupakan bagian generator yang tidak
bergerak disebut stator. Ketika kumparan sejajar dengan arah
medan magnet (membentuk sudut 0), belum terjadi arus
listrik dan tidak terjadi GGL induksi. Pada saat kumparan
berputar perlahan-lahan, arus dan GGL beranjak naik sampai
kumparan membentuk sudut 90. Saat itu posisi kumparan
tegak lurus dengan arah medan magnet. Pada kedudukan ini
kuat arus dan GGL induksi menunjukkan nilai maksimum.
Selanjutnya, putaran kumparan terus berputar, arus dan GGL
makin berkurang. Ketika kumparan membentuk sudut 180
kedudukan kumparan sejajar dengan arah medan magnet,
maka GGL induksi dan arus induksi menjadi nol.
Putaran kumparan berikutnya arus dan tegangan mulai naik
lagi dengan arah yang berlawanan. Pada saat membentuk
sudut 270, terjadi lagi kumparan berarus tegak lurus dengan
arah medan magnet. Pada kedudukan kuat arus dan GGL
induksi menunjukkan nilai maksimum lagi, namun arahnya
berbeda. Putaran kumparan selanjutnya, arus dan tegangan
turun perlahan-lahan hingga mencapai nol dan kumparan
kembali ke posisi semula hingga membentuk sudut 360.
2. Dinamo:
Dinamo dibedakan menjadi dua yaitu, dinamo arus searah
(DC) dan dinamo arus bolak-balik (AC). Prinsip kerja dinamo
sama dengan generator yaitu memutar kumparan di dalam
medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan.
Bagian dinamo yang berputar disebut rotor. Bagian dinamo
yang tidak bergerak disebut stator.
Perbedaan antara dinamo DC dengan dinamo AC terletak
pada cincin yang digunakan. Pada dinamo arus searah

menggunakan satu cincin yang dibelah menjadi dua yang


disebut cincin belah (komutator). Cincin ini memungkinkan
arus listrik yang dihasilkan pada rangkaian luar dinamo
berupa arus searah walaupun di dalam dinamo sendiri
menghasilkan arus bolak-balik. Adapun, pada dinamo arus
bolak-balik menggunakan cincin ganda (dua cincin).

1.

Jarum Galvanometer akan


bergerak,
konduktor/magnet yang bergerak

2.

Arah gerak jarum sama dengan arah gerakan


konduktor arah kutub-kutubnya
Besarnya penyimpangan jarum akan sebanding
dengan kecepatan potong.
Jarum tidak akan bergerak bila gerakan dihentikan.

3.
4.

bila

Prinsip Kerja Generator

Gbr 5. a) Bagan dynamo AC , b) Bagan dynamo DC

Alat pembangkit listrik arus bolak balik yang paling sederhana


adalah dinamo sepeda. Tenaga yang digunakan untuk
memutar rotor adalah roda sepeda. Jika roda berputar,
kumparan atau magnet ikut semakin cepat gerakan roda
sepeda, makin cepat magnet atau kumparan berputar. Makin
besar pula GGL induksi dan arus listrik yang dihasilkan. Jika
dihubungkan dengan lampu, nyala lampu makin terang. GGL
induksi pada dinamo dapat diperbesar dengan cara putaran
roda dipercepat, menggunakan magnet yang kuat (besar),
jumlah lilitan diperbanyak, dan menggunakan inti besi lunak
di dalam kumparan.
E. Aplikasi Hukum Faraday dalam mesin listrik
1. Generator listrik:
Generator listrik adalah alat yang memproduksi energi listrik
dari sumber mekanik dengan menggunakan induksi
elektromagnetik. Konsep generator pertama kali ditemukan
oleh Michael Faraday yang berkebangsaan Inggris, seperti
yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Bila hanya sebuah konduktor saja yang diputar dalam sebuah


medan magnet, maka gaya listrik yang dihasilkan juga sedikit
(kecil). Bila konduktor yang digunakan semakin banyak maka
akan dihasilkan gaya listrik semakin besar. Demikian pula bila
konduktor diputar semakin cepat di dalam medan magnet,
maka bertambah besar pula gaya listriknya. Konduktor yang
berbentuk coil (kumparan), jumlah gaya listrik yang terjadi
akan semakin besar.Perhatikan gambar prinsip kerja generator
dibawah ini.

Gbr 7. Prinsip Kerja Generator Listrik.

Ada dua jenis generator listrik yang digunakan dalam


kehidupan di dunia industry antara lain:
1. Generator arus searah (DC Generator)
2. Generator arus bolak balik (AC Generator).
a. Generator arus searah (DC Generator):
Generator arus searah (DC Generator) adalah alat yang
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik searah (DC).

Gbr 6.Hukum Faraday

Dari gambar di atas, bila konduktor digerakkan maju mundur


antara kutub utara dan kutub selatan maka jarum
galvanometer akan bergerak. Gerakan tersebut menunjukkan
adanya gaya listrik yang dihasilkan. Dari gambar di atas dapat
juga diamati bahwa:

Gbr 8.Generator DC

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian


mesin DC yang diam/tidak bergerak, dan bagian rotor, yaitu
bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari
rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal
box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari komutator, belitan

rotor, kipas rotor dan poros rotor. Prinsip kerja generator DC


sama dengan generator pada umumnya. Namun, pada
generator DC arah arus induksinya tidak berubah. Hal ini
disebabkan cincin yang digunakan pada generator DC
berupa cincin belah (komutator).
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara
rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus
diganti secara periodik/berkala. Komutator harus dibersihkan
dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang
yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus
untuk membersihkan noda bekas sikat arang.
b. Generator AC:
Generator AC adalah alat yang mengubah energi mekanik
menjadi
energi
listrik
bolak
balik
(AC).
Bagian utama generator AC terdiri atas magnet permanen
(tetap), kumparan (solenoida). cincin geser, dan sikat. Pada
generator. perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan cara
memutar kumparan di dalam medan magnet permanen.
Karena dihubungkan dengan cincin geser, perputaran
kumparan menimbulkan GGL induksi AC. OIeh karena itu,
arus induksi yang ditimbulkan berupa arus AC. Adanya arus
AC ini ditunjukkan oleh menyalanya lampu pijar yang disusun
seri dengan kedua sikat.

kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi


yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang
dihasilkan.

Gbr 10.Bagian-bagian Transformator.

Prinsip Kerja Transformator


Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut.
Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber
tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan
primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan
magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan
dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada
ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek
Gbr 11.Induktansi timbal-balik (mutual inductance).

Contoh generator AC yang akan sering kita jumpai dalam


kehidupan sehari-hari adalah dinamo sepeda. Bagian utama
dinamo sepeda adalah sebuah magnet tetap dan kumparan
yang disisipi besi lunak. Jika magnet tetap diputar, perputaran
tersebut menimbulkan GGL induksi pada kumparan. Jika
sebuah lampu pijar (lampu sepeda) dipasang pada kabel yang
menghubungkan kedua ujung kumparan. lampu tersebut akan
dilalui arus induksi AC. Akibatnya, lampu tersebut menyala.
Nyala lampu akan makin terang jika perputaran magnet tetap
makin cepat (laju sepeda makin kencang).
Pada skema transformator di atas, ketika arus listrik dari
sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer
berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang
dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang
dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah
polaritasnya.

Gbr 9.Generator AC

2. Transformator (trafo):
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk
menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC).
Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan
pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan

Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan


jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu:
1. Transformator step up yaitu transformator yang
mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi
tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan
kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah
lilitan primer (Ns > Np).
2. Transformator step down yaitu transformator yang
mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi

rendah, transformator ini mempunyai jumlah


lilitan kumparan primer lebih banyak daripada
jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan
dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah:
1.
2.
3.

yang

Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs


~ Ns).
Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS
~ VP).
Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan
primer.

Penggunaan Transformator
Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik
terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian
besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan
tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka
diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik
bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12
volt. Contoh alat listrik yang memerlukan transformator
adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan
sebagainya.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu
medan magnetik (flux) yang konstan, maka pada penghantar
tersebut akan timbul tegangan induksi.
Perubahan flux medan magnetik didalam suatu rangkaian
bahan penghantar, akan menimbulkan tegangan induksi pada
rangkaian tersebut.
REFERENSI
[1]http://genius.smpn1.mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/fisika/Transformator/i
ndex.html.
[2] http://qtussama.wordpress.com/materi-ajar-x-tkr/generator-listrik/
[3]http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Kimia/0222%20Kim%202-9j.html.
[4] http://www.slideshare.net/kimia12ipa1213/hukum-faraday
[5] http://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/09/hukum-faraday-i.html
[6] http://ardhanapriadi.blog.com/2010/12/14/ggl-induksi/
[7] http://hukum-fisika.blogspot.com/
[8]http://www.abdn.ac.uk
[9] http://www.ncert.nic.in
[10] http://www.student.britannica.com
[11] http://www.indonetwork.co.id
[12] http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/potensialelektroda-dan-hukum-faraday/
[13] http://simbos.web.id/berita-pendidikan/bahan-ajar-fisika-hukum-faraday/
[14]http://requestartikel.com/db/penerapan+induksi+elektromagnetik+dalam+
kehidupan+sehari+hari
[15]Bernad Grad ( 2002) Basic Electronic Mc Graw Hill Colage New- York.
[16]Stepen L. Herman (2005) Electrical Transformer John Wiley & Sons.Inc
New- York.

Anda mungkin juga menyukai