Anda di halaman 1dari 32

_______________________________________________________KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
Kiat-kiat kuno biasanya dianggap ketinggalan zaman dan tidak bisa dipakai lagi.
Namun buku saku The Greatest Salesman in the World menceritakan dengan
manisnaya sepuluh kiat mencapai sukses di bidang bisnis.
Kesepuluh kiat yang berasal dari zaman kelahiran Yesus Kristus ini ternyata
masih relevan untuk diterapkan di zaman sekarang. Dan tidak hanya di bidang bisnis,
tapi di segala bidang.
Selamat membaca dan semoga bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari,
yang pada gilirannya akan mampu membuka pintu kesuksesan bagi Anda semua.
Semoga

ii

_____________________________________________________________DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
Akhir yang Mengawali Segalanya 1
Menyingkap Rahasia .................................................................................................. 4
Hambatan Adalah Bantuan........................................................................................ 8
Bayi di Kandang ....................................................................................................... 11
Peti Berharga ............................................................................................................ 13
Petunjuk pertama .................................................................................................... 15
Petunjuk kedua........................................................................................................ 16
Petunjuk ketiga ....................................................................................................... 16
Petunjuk keempat.................................................................................................... 18
Petunjuk kelima ...................................................................................................... 18
Petunjuk keenam..................................................................................................... 20
Petuniuk ketujuh ..................................................................................................... 21
Petunjuk kedelapan ................................................................................................. 22
Petunjuk kesembilan ............................................................................................... 23
Petunjuk kesepuluh ................................................................................................. 24
Apakah yang Ditunggu Akan Datang? .................................................................... 27

iii

__________________________________________10 KIAT MENCAPAI SUKSES BISNIS

Akhir yang Mengawali Segalanya


Hafid berlama-lama memandang ke cermin. Hanya tinggal mata sajalah yang
masih membiaskan cahaya masa muda, gumamnya sambil membalikkan tubuh. Ia
berjalan perlahan menyeberangi ruangan berlantai pualam. Dari tiang-tiang marmer
penyangga langit-langit yang kemilau oleh ornamen emas dan perak, kaki-kakinya yang
renta melangkah melewati meja kursi berhias gading, menuju ke sebuah taman luas
yang semarak oleh berbagai pohon dan tanaman hias warna-warni.
Di pintu taman ia sejenak berhenti, matanya memandang lurus ke arah bangunan
panjang beberapa ratus langkah jauhnya dari istananya yang megah. Erasmus,
pembantunya yang setia telah menunggu di sana.
Salam hormat hamba kepada tuan! ujar Erasmus sambil menunduk dalam.
Setelah menganggukkan kepalanya Hafid kembali berdiam diri.
Dalam hati Erasmus bertanya-tanya mengapa majikannya menyuruhnya datang di
tempat seperti itu. di kejauhan, ia melihat hiruk-pikuknya orang-orang upahan
menurunkan barang-barang dari iring-iringan kereta yang berderet panjang. Segala
macam kain halus, permadani dan madu dari Asia Kecil, gelas, kurma, kacangkacangan dari negeri kelahirannya; tekstil dan obat-obatan dari Palmyra, jahe, kayu
mahoni dan batu mulia dari Arab; jagung, kertas, batu granit, pualam dan basalt dari
Mesir, lukisan dari Roma dan patung-patung dari Yunani. Tercium segarnya aroma
buah apel di antara bau keju, jahe dan balsem.
Hafid menengok ke samping. Sahabatku yang setia. Berapa jumlah semua
kekayaanku bila dirupakan emas?
Erasmus terhenyak.
Maksud Tuan, semuanya?
Ya! Semuanya!
Sayang sekali hamba tak dapat memberikan angkanya secara pasti, tetapi
menurut perkiraan hamba, jumlahnya lebih banyak dari tujuh juta talenta emas.
Dan kalau semua harta-hartaku di gudang-gudang dan pusat perniagaan ditukar
dengan emas berapa jumlah seluruhnya?
Sayang sekali untuk musim yang baru lalu angka-angkanya belum juga masuk.
Tetapi menurut hemat hamba paling tidak sekitar tiga juta talenta.

__________________________________________________________O.G. MANDINO
Hafid mengangguk, Jangan membeli apa-apa lagi. Batalkan segera semua
rencana, juallah semua hartaku dan tukarkan dengan talenta emas!
Erasmus membuka mulutnya namun suaranya tak juga terdengar. Hampir saja ia
pingsan mendengar kata-kata tuannya. Baru setelah kekuatannya terkumpul kembali ia
terabata-bata menjawab, Maafkan hamba, Tuan. Hamba tak mengerti apa yang baru
saja Tuan katakan. Tahun ini adalah tahun keberuntungan. Semua pusat perniagaan
memberikan laporan yang menggembirakan. Penjualan jauh lebih meningkat
dibandingkan tahun lalu. Bahkan kini legiun Romawi pun mulai menjadi pembeli yang
setia. Bukankah hanya dalam waktu dua minggu saja kita berhasil menjual dua ratus
ekor kuda kepada penguasa di Yerusalem? Maafkan kelancangan hamba karena telah
berani menyangsikan keputusan yang Tuan berikan.
Hafid tersenyum. Dengan lembut ia menepuk-nepuk tangan Erasmus.
Sahabatku yang setia. Kuharap kau masih ingat kata-kataku pada hari pertama
kedatanganmu di rumah ini puluhan tahuan yang lalu?
Sejenak Erasmus mengernyitkan keningnya. Wajahnya kemudian tampak berseriseri. Pada waktu itu Tuan memerintahkan agar setengah dari keuntungan yang kita
terima, diberikan kepada orang-orang miskin.
Bukankah pada waktu itu kau menganggapku tolol?
Hanya karena ketidak tahuan hamba sajalah, hamba berani menyangka
demikian.
Kembali Hafid mengangguk lalu dengan tangannya menunjuk ke bangunan di
hadapannya. Bukankah perkiraanmu sama sekali keliru?
Benar, Tuan!
Itu sebabnya ku harap kali ini pun kau mau menuruti kemauanku ini. Baru
setelah itu akan aku jelaskan rencanaku yang lain. Kau tahu, aku sekarang sudah tua.
Kebutuhanku hampir tak ada lagi. Semenjak Lisha meninggal, satu-satunya keinginan
yang memenuhi hati dan pikiranku adalah membagikan kekayaan yang kumiliki kepada
orang-orang miskin di kota ini. Yang kuperlukan adalah uang sekedarnya, agar aku
dapat menjalani sisa hidupku tanpa harus mengganggu orang lain.
Hafid kemudian menyuruh Erasmus menyiapkan surat-surat pemindahan
kepemilikan emporium-emporiumnya berikut uang sebanyak lima ribu talenta emas
bagi para pengelola sebagai imbalan atas kesetiaan dan kerja sama yang mereka
berikan. Dengan uang itu Hafid berharap mereka akan dapat memulai usaha secara
mandiri.
2

__________________________________________10 KIAT MENCAPAI SUKSES BISNIS


Ketika Erasmus ingin menyela, Hafid mengangkat tangannya, menenangkan.
Apakah tugas yang kuberikan tidak membahagiakan hatimu?
Erasmus menggelengkan kepalanya dan mencoba tersenyum. Bukan demikian,
Tuan. Hanya saja hamba belum juga sanggup memahami alasan-alasan yang Tuan
kemukakan. Semua yang Tuan katakan jarang terdengar dewasa ini.
Kupuji sifatmu, Erasmus. Kau hanya memikirkan diriku, bukan dirimu sendiri.
Apakah kau tidak khawatir akan masa depanmu setelah berakhirnya semua kegiatan
kita?
Persahabatan kita sudah terjalin semenjak bertahun-tahun. Bagaimana mungkin
hamba memikirkan diri sendiri?
Hafid memeluk sahabatnya yang sudah lanjut usia itu dan berkata. Kau memang
tak perlu cemas. Kau berhak menerima lima puluh ribu talenta emas atas namamu dan
kuminta kau tetap tinggal bersamaku hingga terpenuhinya janji yang telah lama kubuat.
Kelak setelah janji itu tersampaikan, istana dan seisinya berikut gudang yang ada di
sana itu akan kuserahkan padamu. Dan aku siap menyusul Lisha.
Erasmus menatap tuannya dengan pandangan penuh tanda tanya, tak mampu
memahami kata-kata yang baru saja ia dengar. Lima puluh ribu talenta emas, istana
dan gudang? Hamba sama sekali tak pantas menerimanya.
Hafid mengangguk. Persahabatan yang kau berikan kepadaku benar-benar tak
ternilai. Apa yang akan kuserahkan kepadamu hanyalah setitik kebajikan dibandingkan
kesetiaanmu yang tanpa batas. Kau kuasai seni hidup bukan demi keuntungan pribadi
tetapi bagi sesamamu. Inilah kelebihan yang kau miliki. Sekarang kuharap kau segera
melaksanakan perintahku. Jangan membuang waktu, satu-satunya harta kekayaan yang
paling berharga yang kini kumiliki sebelum tibanya kematianku.
Erasmus memalingkan muka untuk menyembunyikan matanya yang merebak,
karena haru. Dengan suara patah-patah, ia bertanya; Janji apa yang selama ini Tuan
rahasiakan? Sekalipun hubungan kita tak ubahnya seperti saudara, belum pernah hamba
mendengar Tuan membicarakannya.
Hafid mendekap tangannya. Ia tersenyum. Temuilah aku setelah semua
permintaanku kau laksanakan. Pada saat itu akan kuceritakan rahasia yang belum
pernah kusampaikan pada seorang pun, kecuali pada istriku yang tercinta, lebih dari tiga
puluh tahun yang lampau.

__________________________________________________________O.G. MANDINO

Menyingkap Rahasia
Beberapa saat kemudian dari arah Damaskus tampaklah iring-iringan kafilah yang
membawa surat-surat pemindahan kekuasaan serta uang talenta emas yang akan
dibagikan kepada para pengelola emporium yang dimiliki Hafid. Dari Obed di Joppa
hingga Reuel di Petra, kesepuluh pengelola yang mendengar niat Hafid, hanya
termangu-mangu, tak mampu berkata-kata. Tinggal emporium di Antipatris dan tugas
Erasmus pun selesai sudah.
Kini jaringan perdagangan yang selama ini sangat berpengaruh hanya tinggal
cerita.
Dengan hati yang terbebani oleh kesedihan, Erasmus melapor kepada tuannya
bahwa seluruh gudang telah kosong dan semua emporium tak lagi mengibarkan panjipanji yang selama ini sangat mereka banggakan. Kepada sang kurir Hafid berkata agar
Erasmus segera menemuinya di dekat air mancur di taman bagian dalam istana.
Hafid menatap Erasmus dan bertanya, Sudah selesai?
Erasmus mengangguk perlahan.
Jangan bersedih, sahabatku. Mari ikut aku.
Hanya suara sandal mereka sajalah yang terdengar menggema, ketika Hafid
membimbing Erasmus menuju ke tangga pualam di ujung ruangan maha luas yang
hampir kosong, tak lagi dipenuhi oleh berbagai perabotan yang serba mewah. Langkah
Hafid melambat ketika ia tiba di dekat sebuah jambangan yang ditaruh di atas
penyangga dari kayu jeruk. Ia tersenyum saat cahaya matahari seakan mengubah warna
jambangan yang putih menjadi keunguan.
Kedua sahabat itu kemudian mulai menaiki anak tangga yang menuju ke menara.
Erasmus segera menyadari bahwa kedua penjaga bersenjata yang biasanya bertugas di
kaki tangga tidak lagi terlihat.
Hafid mengambil sebuah kunci kecil dari kantong ikat pinggangnya. Ia memutar
kunci pintu yang terbuat dari kayu ek yang tebal itu, mendorong kedua daun pintu yang
tebal dengan tubuhnya, hingga akhirnya berdecit, dan membuka perlahan. Dengan
khidmat ia melangkah ke dalam ruangan yang selama lebih dari 30 tahun tertutup bagi
orang lain.
Sinar keabuan menerpa masuk. Tanpa sadar Erasmus memegang Hafid selama
matanya belum terbiasa oleh keremangan ruangan. Tak ada sesuatu pun di sana, kecuali

__________________________________________10 KIAT MENCAPAI SUKSES BISNIS


sebuah lemari dari kayu cedar, diterangi oleh seberkas sinar dari kisi-kisi di sudut atas
ruangan.
Kau kecewa, Erasmus?
Hamba tak tahu apa yang harus hamba katakan, Tuan.
Apakah kau tidak kecewa melihat ruangan yang kosong melompong? Aku tahu
bahwa orang selalu bertanya-tanya dan mempercakapkan kamar ini. Aku yakin kau pun
sering membayangkan apa sesungguhnya isi kamar yang selalu dijaga ketat selama ini!
Erasmus mengangguk. Benar. Orang-orang sering membicarakan apa yang Tuan
simpan di dalam menara ini?
Kau benar, sahabatku. Aku pun tahu bahwa mereka sering menyangka aku
menyimpan peti-peti berlian, lempengan emas, binatang buas atau burung-burung
langka di menara ini. Suatu hari seorang saudagar dari Persia bahkan berani menduga
bahwa ruangan ini adalah sebuah harem kecil. Lisha tertawa karena membayangkan
diriku asyik bersama istri-istri piaraanku. Seperti kau lihat sendiri, tak ada sesuatu pun
di sini. Kecuali sebuah lemari kecil. Sekarang, mendekatlah kemari.
Kedua orang itu kemudian duduk bersimpuh di depan lemari. Dengan hati-hati
Hafid menyingkapkan penutupnya yang terbuat dari kulit dan menggulungnya perlahan.
Setelah menghela napas dalam-dalam untuk menghirup aroma kayu cedar, Hafid
kemudian

menekan bagian atas lemari yang langsung membuka. Erasmus

mencondongkan tubuhnya untuk melongok lewat bahu tuannya. Kemudian ia


memandang ke arah Hafid sambil menggelengkan kepala oleh rasa heran yang tak
berkeputusan. Tak ada sesuatu pun di sana kecuali gulungan-gulungan perkamen.
Hafid segera menjemba gulungan, dan dengan hati-hati mengambil selembar.
Sejenak ia mendekapnya di dada. Kedua matanya tampak tertutup rapat. Sesaat terlihat
wajahnya yang meredup tenang, seakan menghapus semaua garis-garis usia tuanya.
Sambil bangkit berdiri ia menunjuk lemari dengan tangannya.
Seandainya ruangan ini dipenuhi oleh cahaya bongkahan berlian, nilainya tak
sepadan dengan apa yang kini kau saksikan dengan lemari kayu yang sahaja ini. Semua
keberhasilan, kebahagiaan, cinta, ketenangan batin dan harta kekayaan, bersumber pada
apa yang tersurat dalam gulungan-gulungan kulit yang tak seberapa jumlahnya ini.
Utangku kepada sang bijaksana yang menyerahkan benda ini kepadaku sungguh tak
akan dapat terbayarkan.

__________________________________________________________O.G. MANDINO
Terpana oleh suara tuannya yang bergetar, Erasmus beringsut ke belakang lalu
bertanya, Inikah rahasia yang Tuan katakan itu? Adakah kaitannya antara lemari ini
dengan janji yang selama ini Tuan pendam sendirian?
Jawabnya ya untuk kedua pertanyaan.
Erasmus mengusap keningnya yang berkeringat lalu menatap tuannya dengan
pandangan tak percaya.
Apa yang tertulis dalam gulungan kulit ini hingga nilainya melebihi bongkahan
intan berlian?
Semua gulungan ini berisi hukum, pedoman hidup dan kebenaran yang paling
mendasar, ditulis dalam bahasa yang sederhana, agar mudah dipahami pembacanya.
Untuk dapat menguasai seni berdagang, orang harus mempelajari dan mempraktekkan
rahasia dari setiap gulungan yang sekarang kau lihat. Baru setelah mampu menguasai
semua rahasianya, yang bersangkutan akan dapat memetik kekayaan sebanyak yang ia
inginkan.
Erasmus memandang gulungan kulit yang tua itu dengan sorot mata yang
menunjukkan keragu-raguan.
Sekaya Tuan?
Bahkan lebih kaya, kalau ia mau.
Tuan berkata bahwa semua gulungan ini berisi pedoman berdagang. Lalu apa
yang tertulis dalam gulungan yang terakhir?
Gulungan terakhir yang kau maksudkan adalah gulungan pertama yang harus
dibaca. Isinya adalah rahasia-rahasia yang hanya diketahui oleh segelintir manusia
bijaksana yang pernah hidup sepanjang zaman. Sesungguhnya pedoman yang tersurat
dalam gulungan yang pertama merupakan cara yang paling efektif untuk mempelajari
pedoman-pedoman lainnya.
Apakah semua orang akan mampu menguasainya?
Sesungguhnya ya, kalau saja yang bersangkutan mau menyisihkan waktu dan
memusatkan perhatiannya untuk mendalami setiap pedoman hingga menyatu dalam
kepribadiannya, menjadi kebiasaan hidupnya.
Semoga Tuan berkenan memaafkan kelancangan hamba. Izinkanlah hamba
bertanya. Mengapa Tuan tidak berkenan berbagi rahasia dengan orang lain, terutama
mereka yang telah bekerja bertahun-tahun membantu Tuan? Selama ini Tuan selalu
menunjukkan sikap dermawan. Mengapa Tuan tidak memberikan kesempatan agar
mereka dapat memiliki harta sebanyak yang Tuan miliki?
6

__________________________________________10 KIAT MENCAPAI SUKSES BISNIS


Aku tak dapat berbuat lain. Beberapa puluh tahun yang lalu, gulungan-gulungan
kulit ini dipercayakan kepadaku dan aku harus membuat janji di bawah sumpah, bahwa
aku hanya diizinkan menyingkapkan rahasianya kepada satu orang. Aku sendiri tidak
tahu apa sesungguhnya yang melatar belakangi permintaan yang aneh ini, namun aku
dianjurkan untuk menerapkannya bagi diriku sendiri, hingga pada suatu hari, seseorang
akan datang karena ia jauh lebih membutuhkan bantuan dan petunjuk seperti yang
pernah kualami semasa mudaku. Konon akan ada suatu pertanda, kapan orang yang
berhak kuserahi gulungan ini akan datang, sekalipun ia tak akan menduga bahwa apa
yang sedang ia cari adalah pedoman-pedoman yang tertulis dalam gulungan ini. Telah
lama aku menunggu sementara itu aku tidak pernah lalai menerapkan semua pedoman
yang tertera di sini. Berkat semua pelajaran yang diberikan, aku dapat menjadi apa yang
oleh banyak orang disebut sebagai pedagang terbesar di dunia, seperti halnya yang
mempercayakan gulungan-gulungan perkamen ini kepadaku. Oleh sebab itu kuharap
pada akhirnya kau mengerti, Erasmus, mengapa beberapa tindakanku selama ini kau
rasa aneh dan sulit diterapkan, namun kau telah melihat sendiri bahwa semua yang kita
lakukan selalu berhasil. Mengapa demikian? Karena semua tindakan dan keputusan
yang kuambil dibimbing oleh pedoman di dalam gulungan perkamen ini. Jangan kau
kira keberhasilan serta kekayaan yang kita dapatkan bersumber pada kebijaksanaanku.
Aku hanyalah sekedar alat untuk meraihnya.
Apakah Tuan yakin bahwa orang yang sepantasnya menerima gulungan ini kelak
akan datang?
Ya!
Hafid menaruh gulungan itu dan menutup kembali lemari kayunya. Sambil
berlutut, ia berbisik perlahan kepada Erasmus, Bersediakah kau mendampingiku
hingga saatnya datang, Erasmus?
Erasmus meraba-raba dalam keremangan. Ketika tangan keduanya bertemu, ia
lalu menganggukkan kepalanya dalam-dalam. Tanpa berkata-kata, ia mengingsutkan
tubuhnya lalu keluar ruangan.
Hafid membalikkan tubuhnya untuk menaruh kembali lembaran kulit penutup di
atas lemari. Kemudian ia menuju ke pintu, menuruni anak tangga yang berkelok-kelok
membelit menara.
Angin dari Timur menerpa wajahnya yang renta, menebarkan harumnya danau
dan rerumputan yang luas menghampar. Kenangnya merayap ke masa silam...

__________________________________________________________O.G. MANDINO

Hambatan Adalah Bantuan


Seakan tergambar kembali di matanya masa remajanya di Palmyra, saat ia
menjadi penjaga onta milik tuannya, Pathros.
Betapa iri hatinya melihat rekan-rekannya, Hadad, Simon, dan Caleb diserahi
kepercayaan sebagai penjual barang; sementara dirinya hanya ditugasi mengurus
makanan binatang. Karena tak dapat lagi menahan perasaannya, pada suatu hari ia
menghadap tuannya dan mengutarakan isi hatinya.
Hamba ingin menjadi penjual barang seperti halnya Simon, Hadad dan Caleb.
Sebagai penjaga onta hamba tak akan pernah mengecap kekayaan dan keberhasilan.
Ketika Pathros bertanya apa yang akan ia lakukan dengan harta dan kekuasaan,
seandainya ia berhasil mendapatkannya - Hafid menjawab, Akan hamba lakukan
seperti apa yang Tuan lakukan. Hamba akan mencukupi kebutuhan keluarga dengan
segala yang terbaik, sedangkan sisanya akan hamba bagikan kepada mereka yang
memerlukannya.
Pathros menggelengkan kepala, Anakku, kekayaan jangan pernah kau jadikan
tujuan hidup. Kata-kata yang kau ucapkan memang terdengar manis di telinga, namun
ingatlah, bahwa semua itu hanyalah kata-kata belaka. Kekayaan yang sejati ada di hati,
bukan di lemari.
Hafid tetap bersikeras, Bukankah Tuan juga kaya raya?
Pathros tersenyum, Bila yang kau bicarakan adalah kekayaan jasmani; apa
bedanya diriku dengan seorang pengemis? Yang ada di otaknya adalah apa yang bakal
ia makan, sedangkan yang ada di pikiranku adalah apakah makanan yang terhidang
adalah yang terakhir. Janganlah kau bermimpi untuk menumpuk kekayaan, jangan pula
bekerja semata-mata untuk menjadi kaya. Berusahalah untuk memetik kebahagiaan;
agar kau tahu apa artinya dicintai dan mencintai, agar kau dapat mereguk kedamaian
dan ketenteraman hati.
Hafid pantang menyerah, Menurut pendapat hamba, kemiskinan adalah lambang
ketidakmampuan dan kurangnya ambisi. Padahal hamba yakin hamba memiliki keduaduanya.
Pathros mengernyitkan keningnya. Dorongan apa kiranya yang membuat
keinginanmu menjadi pedagang begitu meledak-ledak. Kau bicara tentang keluarga
padahal kau sebatang kara.

__________________________________________10 KIAT MENCAPAI SUKSES BISNIS


Kulitnya yang kecoklatan tak mampu menyembunyikan pipinya yang tiba-tiba
merona merah. Ketika berkemah di Hebron tempo hari, hamba bertemu dengan Lisha,
putri saudagar Calneh.
Pathros tergelak. Jelas sudah sekarang. Rupanya api cinta telah membakar hati
penjaga ontaku dan menyulapnya menjadi prajurit yang siap menaklukkan dunia.
Calneh adalah saudagar yang kaya raya. Tentu saja ia berkeberatan memberikan
putrinya kepada seorang penjaga onta. Baiklah, prajurit muda, aku akan menolongmu
untuk memulai kariermu sebagai seorang pedagang.
Hafid berlutut dan menjemba jubah tuannya. Tuan! Hamba tak tahu bagaimana
mengungkapkan rasa terima kasih hamba. Tak ada kata-kata yang pantas untuk
memperlihatkan betapa bahagianya hati hamba.
Pathros melepaskan pegangan Hafid sambil mundur selangkah. Simpan dahulu
ungkapan terima kasihmu. Bantuan yang akan kuberikan tak lebih dari sebutir pasir
dibandingkan dengan gunung gemunung yang harus kau angkat dengan tanganmu
sendiri."
Kegembiraan Hafid mereda. Apakah itu berarti bahwa Tuan tak bersedia
memberitahukan patokan serta ajaran yang akan mengubah diri hamba menjadi
pedagang besar?
Betul. Terlebih dahulu kau harus mampu membuktikan bukan pada diriku saja
tetapi terutama pada dirimu sendiri, bahwa kau mampu memikul beratnya beban
seorang pedagang. Agaknya kau juga tahu bahwa banyak orang yang cepat menyerah
dan putus asa ada pula yang kecut hati menghadapi hambatan. Mereka tak mampu
menyadari bahwa hambatan sesungguhnya adalah bantuan, bahkan sahabat. Bagi
seorang pedagang, keberhasilan dapat diraih berkat adanya rintangan, kemenangan
dinikmati setelah segala bentuk perjuangan dan kekalahan. Ingatlah anakku, penolakan
adalah kesempatan untuk melangkah ke depan. Bila kau menghindar atau berpaling,
berarti kau menyia-nyiakan masa depanmu.
Pathros kemudian menyerahkan sehelai mantel tanpa keliman, dibuat dari bulu
domba. Di sebuah sisinya tampak sebuah bintang kecil, di sampingnya adalah cap milik
Pathros, berupa bujur sangkar dengan lingkaran kecil di tengahnya.
Ambillah mantel ini dan berangkatlah segera menuju ke Bethlehem. Tak satu
pun pedagang pernah menginjakkan kakinya di sana. Walaupun orang-orang
mengatakan bahwa penduduknya sangat miskin, dalam kenyataannya beberapa tahun

__________________________________________________________O.G. MANDINO
yang lalu aku berhasil menjual ratusan mantel kepada para gembala. Tinggallah di
Bethlehem hingga kau berhasil menjual mantel ini.
Hafid mengangguk. Berapa harga yang harus hamba minta?
Satu dinar perak. ltu harga yang kuberikan. Tentu saja boleh kau naikkan sesuka
hatimu. Ambillah sisanya sebagai keuntungan bagi dirimu sendiri.
Pathros kemudian meletakkan tangannya di pundak Hafid. Jangan pernah merasa
malu untuk mencoba dan jangan gentar untuk menghadapi kegagalan. Mereka yang tak
pernah gagal adalah mereka yang tak pernah mencoba. Ingatlah. Kegagalan tak akan
membuatku patah semangat karena keinginanku untuk meraih keberhasilan jauh lebih
besar.

10

__________________________________________10 KIAT MENCAPAI SUKSES BISNIS

Bayi di Kandang
Hafid menolak sisa potongan roti dengan punggung tangannya. Dalam hati ia
menyesali nasibnya. Mantel yang dipercayakan tuannya masih teronggok di atas
punggung keledainya yang ia tambatkan di belakang penginapan.
Empat hari sudah ia mencoba namun hanya kekecewaan sajalah yang ia dapatkan.
Sesaat terbersit dalam pikirannya untuk menyingkirkan angan-angannya menjadi
pedagang dan kembali menekuni tugasnya sebagai penjaga onta.
Namun mendadak wajah Lisha terbayang kembali, begitu pula wajah ayahnya,
Calneh yang penuh wibawa itu. Semua keraguan segera musna. Terpupuk kembali
semangat dan keberaniannya. Diputuskannya untuk menyimpan tenaga, beristirahat di
perbukitan, agar esok hari ia kuat berkeliling menjajakan dagangannya, dan sekaligus
dapat menghemat uang sakunya.
Ketika ia baru saja melangkah keluar, dilihatnya pijaran cahaya temaram dari arah
kandang. Sesaat ia gemetar membayangkan pencuri tengah menggerayangi keledai
miliknya. Namun kecemasannya sirna setelah ia datang mendekat.
Apa yang dilihatnya benar-benar menimbulkan rasa haru. Di dalam palungan
tempat para gembala menaruh makanan bagi ternaknya, tampak seorang bayi mungil
tengah lelap tidur. Di sampingnya, seorang lelaki berjenggot duduk berdekapan dengan
seorang wanita muda. Dari kulitnya yang masih kerut merut dan kemerahan, Hafid tahu
bahwa bayi itu baru saja dilahirkan. Untuk melindungi sang jabang bayi dari hawa
dingin yang menggigit, keduanya duduk merapat ke palungan agar pinggiran pakaian
yang mereka kenakan dapat menutup tubuh mungil sang bayi merah. Dilihatnya wanita
itu menggigil kedinginan. Pakaiannya yang tipis tak mampu menahan lembabnya gua.
Lelaki itu mengangguk kepada Hafid, sementara sang wanita beringsut untuk
memeluk bayinya. Tak seorang pun berkata-kata.
Hafid kembali melihat ke arah si bayi. Mulutnya yang mungil sejenak membuka
lalu menutup kembali, seolah-olah tersenyum kepadanya. Rasa aneh menyusup dalam
hatinya. Sejenak pikirannya melayang membayangkan Lisha ketika dilihatnya tubuh
wanita itu kembali menggigil. la tersadar dari lamunannya.
Setelah beberapa waktu menimbang-nimbang, Hafid kemudian keluar untuk
mengambil mantel yang masih teronggok di atas punggung keledainya. Dibelainya

11

__________________________________________________________O.G. MANDINO
kainnya, sementara matanya tak henti memandang gambar bintang bujur sangkar serta
lingkaran kecil di salah satu pinggirnya.
Hafid menutup matanya sambil menghela napas dalam-dalam. Dengan langkah
cepat ia kemudian berjalan mendekati palungan, mengangkat sang bayi dan
menyelimuti tubuhnya yang mungil dengan mantel titipan milik tuannya.
Ia segera membalikkan tubuhnya lalu keluar dari kandang. Tiba-tiba muncul
sebuah bintang yang bersinar terang menuntun perjalanannya
Pathros, majikannya...

12

kembali ke rumah

__________________________________________10 KIAT MENCAPAI SUKSES BISNIS

Peti Berharga
Sambutan ramah sang tuan menyingkirkan semua rasa takutnya. Cerita tentang
kegagalan yang ia temui semenjak awal langkahnya sebagai pedagang serta kisah sang
jabang bayi di palungan bukannya ditanggapi dengan cemooh atau olok-olok,
melainkan dengan pujian dan kekaguman.
Betapa terkejut hati Hafid, ketika dua minggu kemudian ia dipanggil menghadap.
Tubuh tuannya yang perkasa, kini terbaring lemah, tak berdaya.
lnilah yang disebut kehidupan, Hafid. Lihat dan amatilah diriku. Semenjak
bertahun-tahun aku disebut sebagai seorang pedagang yang berhasil, namun sekarang
terbukti bahwa aku gagal menjual kematianku. Kematian itu bagaikan seekor anjing
kelaparan yang menunggu di luar pintu dapur, siap menyeruak masuk manakala
penjaganya terlena.
Dengan napas tersengal-sengal kemudian Pathros menyuruh Hafid mengambil
sebuah peti kecil, disamping tempat tidurnya.
Puluhan tahun sudah aku menyimpan peti yang berharga ini, dan selama itu pula
aku tak henti mencari seseorang yang pantas kutunjuk sebagai pewarisnya. Kisah
perjalananmu beberapa waktu berselang menggugah perasaanku dan meyakinkan diriku
bahwa kaulah orang yang selama ini kucari. Dengarkan baik-baik anakku, karena aku
tak akan kuat lagi mengulangi kata-kataku.
Mata Hafid merebak. Dicondongkannya tubuhnya agar rangkaian kalimat tuannya
yang terputus-putus dapat lebih jelas terdengar.
Ambillah peti ini dan pergilah ke Damaskus. Di sana kau dapat memulai
usahamu sebagai pedagang seperti yang kau cita-citakan. Selain uang seratus talenta
emas, di dalam peti ini dapat kau temukan petunjuk dan ajaran yang bila kau jalankan
dengan seksama akan menjadikan dirimu sebagai seorang pedagang yang berhasil,
seperti yang kau idam-idamkan. Namun ada tiga syarat yang harus kau penuhi. Yang
pertama, kau harus bersumpah untuk mentaati semua petunjuk yang akan kau temukan
di dalamnya. Apakah kau akan sanggup melaksanakannya?
Ya, Tuan.
Baik! Syarat yang kedua, kau harus bersedia menyisihkan setengah dari
pendapatanmu untuk mereka yang kurang beruntung. Apakah kau setuju?
Ya, Tuan!

13

__________________________________________________________O.G. MANDINO
Yang ketiga adalah syarat yang terpenting. Kau tak boleh menyerahkan patokan
dan ajaran ini kepada sembarang orang, sampai datangnya pertanda yang kau anggap
layak. Bagiku, petunjuk itu berupa bintang terang yang tiba-tiba muncul di langit serta
tindak kemanusiaan seperti yang kau lakukan terhadap sang bayi di kandang. Kelak,
setelah kau berhasil menemukan orang yang kau anggap pantas mewarisinya, yang
bersangkutan dapat menyebarluaskan isinya kepada siapa pun yang menghendakinya.
Apakah kau sanggup mentaatinya?
Ya, Tuan!
Pathros menghela napas kelegaan. Kemudian ia menganggukkan kepala sambil
mengangkat tangannya, seolah mengucapkan selamat berpisah. Airmata yang semula
menggenang di pelupuk mata Hafid, kini menggulir deras membasahi pipinya...
Seperti yang dipesankan tuannya, Hafid segera menuju Damaskus. Setelah
beristirahat semalaman, dengan penuh rasa haru ia membuka peti yang telah
dipercayakan kepadanya, mengambil gulungan yang pertama dan mulai membaca...

14

__________________________________________10 KIAT MENCAPAI SUKSES BISNIS

Petunjuk pertama
Hari ini aku memulai hidup baru; hari ini aku lahir kembali.
Kutinggalkan kulitku yang telah aus oleh kegagalan, kulepaskan pakaianku yang
telah koyak oleh rasa rendah diri.
Hari ini aku memulai hidup baru; hari ini aku lahir kembali.
Jalan hidupku yang kini kutempuh sarat oleh kesempatan; oleh karenanya aku tak
ingin gagal lagi. Kegagalan tak kan lagi kugunakan sebagai tanda pembayaran dalam
perjuangan hidupku, karena hari ini aku memulai hidup baru; hari ini aku lahir kembali.
Waktu telah memberikan pelajaran yang sangat berharga untukku. Kini, seperti
alam, aku tak mau lagi terburu-buru. Bukankah untuk menjadi rimbun pohon beringin
memerlukan waktu puluhan tahun? Mengapa pula aku terburu-buru?
Hari ini aku memulai hidup baru; hari ini aku lahir kembali.
Berbeda dengan semua satwa di rimba raya, alam telah memberikan pengetahuan
serta kepekaan kepadaku. Pantaskah bila aku menyia-nyiakan karunia sebesar ini? Dan
pengalaman hidup tak kan lagi kuagung-agungkan. Bukankah di dunia ini semua yang
dianggap berhasil dan disanjung hari ini hanya akan dipandang sebelah mata esok hari?
Hari ini aku memulai hidup baru; hari ini aku lahir kembali.
Hanyalah keyakinan hati serta pendirian teguh tak lekang oleh perjalanan waktu.
Dan aku bersyukur memiliki keduanya. Bukankah lebih baik mencegah terjadinya
kegagalan daripada membanting tulang mengejar keberhasilan?
Hari ini aku memulai hidup baru; hari ini aku lahir kembali.
Dalam kehidupan manusia, perbedaan antara mereka yang gagal dan yang
berhasil hanyalah pada kebiasaan yang mereka lakukan. Kebiasaan baik merupakan
kunci keberhasilan, sementara yang buruk membuka peluang bagi kegagalan. Oleh
karena itu pulalah mulai hari ini aku akan membuat kebiasaan yang baik dan
menjadikan diriku sebagai budaknya yang setia.
Hari ini aku memulai hidup baru; hari ini aku lahir kembali.
Kulitku yang tua dan keriput biarlah menjadi debu. Dengan kelahiranku kembali
aku melangkah tinggi diantara mereka yang tak akan lagi mengenali diriku. Hari ini aku
adalah orang baru, dengan kehidupan serta kebiasaan baru.
Hari ini aku memulai hidup baru; hari ini aku lahir kembali.

15

__________________________________________________________O.G. MANDINO

Petunjuk kedua
Hari ini akan kusapa dunia dengan cinta.
Dengan cinta akan kubuka hati manusia, dengan cinta akan kuterpa hati durhaka.
Hari ini akan kusapa dunia dengan cinta.
Aku cinta matahari karena ia menghangatkan tubuhku; aku cinta hujan karena ia
membasuh dunia; aku cinta cahaya karena ia menerangi perjalananku; aku cinta
kegelapan karena ia membuatku mencari bintang.
Hari ini akan kusapa dunia dengan cinta.
Dengan cinta akan kubuka hati manusia, dengan cinta akan kuterpa hati durhaka.
Hari ini akan kusapa dunia dengan cinta.
Aku cinta matahari karena ia menghangatkan tulang-tulangku, aku cinta hujan
karena ia membasuh semangatku. Aku cinta cahaya karena ia menerangi jalanku, aku
cinta kegelapan karena ia membuatku mencari bintang.
Hari ini akan kusapa dunia dengan cinta.
Akan kusanjung musuhku. Kujadikan ia sahabatku. Akan kusemangati kerabatku,
kujadikan ia saudaraku. Pujian akan meluncur dari mulutku, bukan cemoohan. Cercaan
kujauhi, hinaan kuhindari.
Hari ini akan kusapa dunia dengan cinta.
Dengan cinta kedengkian serta kebencian akan kukoyakkan. Dengan cinta dinding
kecurigaan musuh akan kuhancurkan. Aku mencintai kegairahan karena ia memberikan
semangat hidup, aku mencintai kegagalan karena ia membuatku waspada. Dan meski
mulutku rapat menutup, mataku akan bersinar oleh cinta, kemerut di keningku akan
sirna oleh cinta, dan senyuman akan kusungging di bibirku karena cinta.
Hari ini akan kusapa dunia dengan cinta.
Tak kan lagi kumanjakan diriku dengan kegetiran hidup serta kerdilnya hati,
melainkan dengan kehangatan dan lembutnya cinta.
Hari ini akan kusapa dunia dengan cinta.
Dengan cinta akan kutaklukan dunia, dengan cinta aku perkasa.

Petunjuk ketiga
Dengan keteguhan hati keberhasilan akan kunikmati.

16

__________________________________________10 KIAT MENCAPAI SUKSES BISNIS


Bila hatiku teguh, pantang runtuh, langkahku tetap dan kemenangan pasti
kukecup.
Dengan keteguhan hati keberhasilan akan kunikmati.
Aku dilahirkan bukan karena kekalahan ataupun kegagalan. Aku bukan domba
yang pasrah walau dilasah, aku bukan pengecut yang berlutut walau dilecut. Aku adalah
singa dan aku tak akan sudi berjalan, berbicara dan bergaul bersama domba. Aku tak
sudi mendengar tangis atau rintihan karena semua itu bagai penyakit, ganas dan
menular. Biarlah domba berkumpul bersama domba. Rumah jagal bukan tujuan
perjalananku.
Dengan keteguhan hati keberhasilan akan kunikmati.
Ganjaran diberikan bukan pada awal, melainkan pada akhir perlombaan. Seribu
kegagalan mungkin menghadang namun keberhasilan sering terlindung di balik
belokan. Bagaimana aku akan tahu betapa dekatnya sasaran yang harus kugapai bila aku
enggan menggapai?
Dengan keteguhan hati keberhasilan akan kunikmati.
Langkah-langkah baru akan senantiasa kuayunkan. Seandainya yang pertama siasia, yang kedua, atau ketiga mungkin berguna. Beringin yang kokoh tak akan roboh bila
tajamnya parang hanya sekali terhujam. Bukankah tetesan air hujan mampu menyapu
bebatuan dan kelap-kelip bintang sanggup menerangi kegelapan?
Dengan keteguhan hati keberhasilan akan kunikmati.
Kata kekalahan akan kuhapus dari kamus kehidupanku, begitu pula ungkapanungkapan seperti ketidakmampuan, kegagalan dan patah harapan. Akan kutiupkan
dalam semangatku bahwa kegagalan adalah kesempatan untuk bangkit dan berusaha
kembali.
Dengan keteguhan hati, keberhasilan akan kunikmati.
Aku akan mencoba, mencoba dan mencoba lagi. Aku tak akan mengakhiri harihariku dengan kekecewaan serta keputusasaan. Akan kutanam benih-benih bernas,
kucampakkan yang hampa. Akan kusambut terbitnya matahari dengan kepercayaan diri,
akan kutatap fajar dengan keyakinan hati.
Dengan keteguhan hati, keberhasilan akan kunikmati. Aku akan mencoba,
mencoba, dan menang.

17

__________________________________________________________O.G. MANDINO

Petunjuk keempat
Aku ini keajaiban dunia.
Semenjak lahirnya waktu, tak pernah ada hati, mata, telinga, bibir seperti milikku.
Tak pula sekarang, tak pula esok, tak pula lusa. Walau semua orang adalah saudaraku
namun aku berbeda dari mereka.
Aku ini keajaiban dunia.
Tak seorang pun dapat menyamai gayaku, coretan tanganku, pahatanku, tak
seorang pun mampu meniru bicaraku, tak seorang pun memiliki kemampuan seperti
kemampuanku.
Aku ini keajaiban dunia.
Dengan keajaiban yang kumiliki, aku tak akan lagi meniru yang lain. Akan
kuberikan tempat yang khusus bagi keajaibanku. Akan kuperjelas perbedaanku,
kusamarkan kesamaanku. Karena aku langka, aku berharga.
Aku ini keajaiban dunia.
Akan kuhimpun semua tenaga dan kekuatan untuk mengatur dan mengendalikan
waktu. Tak ada ruangan bagi permasalahan rumah tanggaku di tempat kerja, tak ada
ruangan bagi permasalahan di tempat kerja di rumahku. Aku harus mampu memisahkan
yang satu dengan yang lain walau aku tetap terikat dengan keduanya. Demikianlah yang
senantiasa akan kulakukan, bila aku tak ingin gagal.
Aku ini keajaiban dunia.
Berbeda dengan satwa, tumbuhan, angin, hujan, batu karang dan danau, hanya
akulah yang dilahirkan ke dunia karena cinta. Keberadaanku bukan pula tanpa tujuan
dan karena aku punya tujuan, aku akan menang.
Aku ini keajaiban dunia, dan dunia tak mengenal kekalahan.

Petunjuk kelima
Hari ini akan kulalui seolah hari akhirku. Aku tak akan membuang waktu untuk
menyesali kekalahan, kepedihan hati serta ketidakberuntungan di hari yang telah lalu.
Mengapa pula aku harus membuang yang baik dan memetik yang buruk? Bukankah
matahari tak akan terbit di tempat ia terbenam? Bukankah kesalahan yang kulakukan
kemarin tak mungkin kuperbaiki hari ini? Bukankah aku tidak lebih muda dibandingkan

18

__________________________________________10 KIAT MENCAPAI SUKSES BISNIS


semenit yang lalu? Bukankah aku tak akan mampu menjilat ludahku kembali atau
mengembalikan pukulan yang telah kulakukan? Biarlah kemarin terkubur selamanya
dan aku tak mau lagi memusingkannya.
Hari ini akan kulalui seolah hari akhirku.
Apa yang harus kuperbuat? Melupakan kemarin bukan berarti memikir hari esok.
Mengapa pula aku harus membuang 'kini' untuk menggapai 'barangkali'? Akankah
matahari terbit dua kali dalam sehari? Mampukah aku menyimpan uang emas hari esok
pada hari ini?
Hari ini akan kulalui seolah hari akhirku.
Hari ini adalah satu-satunya hartaku dan detik-detik ini adalah keabadianku.
Kuangkat tanganku untuk bersyukur atas hari baru yang dikaruniakan padaku. Aku
sungguh beruntung, hari yang diberikan padaku adalah hadiah yang pantas disyukuri.
Mengapa kumasih dibiarkan hidup sementara orang lain dibolehkan pergi? Apakah itu
berarti bahwa aku masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tanggung jawab yang
dipikulkan ke pundakku? Bukankah hal ini merupakan kesempatan untuk menjadi
manusia berkemampuan karena aku tahu aku memang mampu?
Hari ini akan kulalui seolah hari akhirku.
Aku hanya memiliki satu kali kehidupan dan kehidupan hanyalah ukuran waktu.
Bila aku membuang hari ini berarti aku menghancurkan lembaran terakhir kehidupanku.
Sepantasnyalah bila aku menghargai waktuku karena tak sedetik pun dapat kuambil
kembali.
Hari ini akan kulalui seolah hari akhirku.
Akan kusingkiri segalanya yang dapat membunuh waktu. Penundaan dan
penangguhan akan kubinasakan dengan perbuatan, keraguan akan kukubur di bawah
keteguhan hati, ketakutan akan kulupakan dengan kepercayaan diri.
Hari ini akan kulalui seolah hari akhirku.
Seandainya hari ini benar-benar hari akhirku, aku ingin menjadikannya sebagai
peringatan, sebagai hari terbaik selama hidupku. Akan kuhayati setiap detiknya,
kunikmati dan kusyukuri. Akan kuhitung setiap menit yang kulewati dan kutukarkan
dengan sesuatu yang tak ternilai.
Hari ini akan kulalui seolah hari akhirku.
Kalaupun tidak, aku akan berlutut untuk mengucap syukur.

19

__________________________________________________________O.G. MANDINO

Petunjuk keenam
Hari ini aku adalah majikan bagi diriku sendiri.
Matahari terbit, matahari terbenam. Bulan purnama, bulan sirna. Bunga mekar,
bunga layu. Dan karena aku bagian dari alam, seperti halnya air pun, sesekali suasana
hatiku pasang, sesekali surut.
Hari ini aku adalah majikan bagi diriku sendiri.
Sungguh pun sulit dipahami, hari ini alam membangunkan diriku dengan suasana
hati yang berbeda dengan yang kurasakan kemarin. Yang sangat membahagiakan
kemarin, terasa getir hari ini. Yang getir hari ini, mungkin membahagiakan esok hari. Di
dalam diriku ada sejenis roda yang tak berhenti berputar, dari kesedihan ke
kegembiraan; dari kebahagiaan ke kemurungan. Seperti sekuntum bunga, hari ini mekar
esok mungkin akan layu. Sekalipun demikian aku pun tahu bahwa bunga yang mati hari
ini mungkin saja meninggalkan benih yang suatu waktu akan mekar.
Hari ini aku adalah majikan bagi diriku sendiri.
Bagaimana aku melakukannya? Bila hati murung, akan mampukah aku
menghasilkan sesuatu? Bila pepohonan menggantungkan mati hidupnya kepada alam,
bukan demikian halnya dengan diriku, karena suasana hati selalu kubawa ke mana pun
aku pergi. Bila di tempat kerja aku membawa hujan, kabut dan kegelapan, mereka pun
akan menyuguhkan hujan, kabut dan kegelapan. Tetapi bila aku membawa
kegembiraan, tawa dan kecerahan hati, mereka pun akan memberikan kegembiraan,
tawa dan kecerahan hati. Dengan suasana hati yang demikian aku akan mampu memetik
hasil, dan lumbung emasku pun akan semakin menggunung.
Hari ini aku adalah majikan bagi diriku sendiri.
Bagaimana agar setiap hari terasa membahagiakan sehingga aku dapat bekerja dan
memetik hasil yang menguntungkan? Orang disebut lemah bila ia membiarkan pikiran
mengendalikan perbuatannya; disebut kuat bila ia mampu memaksa tindakannya untuk
mengendalikan pikirannya. Setiap hari bila aku bangun, sebelum kesedihan, keinginan
untuk mengasihani diri sendiri serta kegagalan sempat memperangkap diriku, akan
kudengungkan baris- baris kalimat berikut ini:
Dalam kemurungan, aku berkidung,
dalam kesedihan, aku tersenyum,
dalam ketakutan, aku meloncat ke depan,
dalam keraguan, aku berteriak,
20

__________________________________________10 KIAT MENCAPAI SUKSES BISNIS


dalam kegelisahan, aku berkarya,
dalam kemiskinan, kubayangkan kemakmuran.
dalam ketakmampuan, kubayangkan keberhasilan,
dalam kerendahan diri, aku berdandan.

Hari ini aku adalah majikan bagi diriku sendiri.

Dalam kepongahan, aku ingat kegagalan,


dalam kemewahan, aku ingat kepapaan,
dalam kepuasan diri, aku ingat persaingan,
dalam kekuasaan, aku mencoba menjaring angin,
dalam kesombongan, aku ingat kelemahan,
dalam kepandaian, aku memandang bintang.

Hari ini aku adalah majikan bagi diriku sendiri.

Petuniuk ketujuh
Semenjak hari ini, akan kusapa dunia dengan tawa.
Tak satu pun makhluk di dunia ini dapat tertawa kecuali manusia. Pohon dapat
meneteskan getah bila terluka, satwa dapat melolong bila kelaparan, namun hanya aku
yang memiliki karunia untuk tertawa, kapan saja aku menghendakinya.
Semenjak hari ini, akan kusapa dunia dengan tawa.
Bila aku tersenyum, tubuhku terasa sehat; bila aku terkekeh, bebanku diringankan;
bila aku tertawa, hidupku semakin panjang. Inilah rahasia dunia yang semenjak hari ini
akan kujadikan kebiasaanku yang baru.
Semenjak hari ini akan kusapa dunia dengan tawa.
Tentu saja aku juga akan tertawa pada diriku sendiri. Sekalipun aku adalah
keajaiban dunia, bukankah aku hanyalah sebutir benih yang melayang-layang ditiup
angin? Mengapa pula aku harus larut dalam kesedihan oleh suatu kejadian yang sepele,
yang sesungguhnya tak berarti?
Semenjak hari ini akan kusapa dunia dengan tawa.

21

__________________________________________________________O.G. MANDINO
Bagaimana aku dapat tertawa bila perbuatan orang lain melukai hatiku dan
membuatku menangis atau ingin memaki? Ada sebuah kalimat yang selalu kuucapkan
setiap kali kebahagiaan seakan tak mau lagi tinggal dalam hatiku. Kalimat itu adalah:
Segala-galanya akan berakhir.
Semenjak hari ini akan kusapa dunia dengan tawa.
Bukankah segala yang ada di dunia ini suatu hari akan berakhir? Bila aku
dirundung duka akan kuhibur diriku dengan kalimat yang satu ini, Segala-galanya akan
berakhir. Begitu pula bila suatu hari aku dilambung kegembiraan dan membuatku
hampir terlena, akan kubisikkan pula kalimat ini, Segala-galanya akan berakhir.
Semenjak hari ini akan kusapa dunia dengan tawa.
Ke manakah perginya mereka yang telah mampu mendirikan piramida yang
perkasa itu? Ke tanah, jauh di bawah bangunan menjulang, yang pernah ia dirikan. Bila
segala-galanya akan berakhir, mengapa pula aku harus hanyut oleh keremehan hari ini?
Semenjak hari ini akan kusapa dunia dengan tawa.
Akan kulukis hari ini dengan tawa; akan kubingkai malam ini dengan lagu.
Selama aku dapat tertawa, aku tak akan berkekurangan. Dan karena aku bahagia, aku
berhasil, dan perkasa.

Petunjuk kedelapan
Hari ini akan kulipatgandakan usahaku seratus kali.
Dari sehelai daun murbei tercipta sutera. Dari tanah liat, tercipta istana. Dari bulu
domba, tercipta busana raja. Bila daun murbei, tanah liat dan bulu domba dapat dihargai
sedemikian tinggi berkat tangan-tangan cekatan manusia, mengapa pula diriku yang
manusia tak mampu melipatgandakan kemampuan dan usaha diriku seratus atau seribu
kali?
Hari ini akan kulipatgandakan usahaku seratus kali.
Bagi bulir-bulir gandum, tersedia tiga pilihan masa depan. Dikarung dan disimpan
dalam gudang untuk kemudian dijadikan makanan babi; ditumbuk dan ditepung untuk
kemudian dijadikan roti; ditabur di tanah subur untuk kemudian tumbuh dan
menghasilkan ribuan benih yang baru.
Berbeda dengan bulir gandum yang tak dapat menentukan pilihannya, aku dapat
dan mampu memilih masa depanku. Aku tak akan membiarkan kehidupanku hilang

22

__________________________________________10 KIAT MENCAPAI SUKSES BISNIS


percuma dilahap sesama, atau digilas oleh kegagalan dan keputusasaan. Seperti bulir
gandum yang ditabur di tanah subur, terlebih dahulu aku akan menentukan sasaranku
untuk kemudian melipatgandakan kemampuan yang kumiliki. Dan aku tak akan pernah
menganggap sasaranku terlampau tinggi. Bukankah lebih baik mengincar bulan dan
mengenai burung garuda daripada mengincar garuda dan mengenai burung gereja?
Hari ini akan kulipatgandakan usahaku seratus kali.
Tingginya sasaran tak akan membuatku tertegun. Mungkin saja aku akan terjatuh
berkali-kali sebelum aku berhasil meraihnya. Bukankah hanya cacing saja yang tak
pernah takut terjatuh? Aku bukan cacing, aku manusia. Aku akan mendaki ke puncak
dengan seluruh kekuatanku, dan esok aku akan mendaki lebih tinggi dari hari ini, lusa
lebih tinggi dari esok hari. Melampaui orang lain bukanlah yang terutama, melampaui
diri sendiri itulah tujuanku.
Hari ini akan kulipatgandakan usahaku seratus kali.
Akan kulakukan pekerjaanku sedemikian, sehingga kegagalan tak akan
menyerang. Akan kubiarkan tanganku menggapai sedemikian, sehingga keputusasaan
tak lagi berpeluang. Dan aku menang.

Petunjuk kesembilan
Hari ini aku akan bertindak.
Apa gunanya impian, rencana, cita-cita, bila semua itu tak disertai oleh perbuatan?
Hanya perbuatan atau tindakan sajalah yang bagai makan dan minuman dalam tubuhku,
dapat menopang keberhasilanku.
Hari ini aku akan bertindak.
Bukankah penangguhan atau penundaan menunjukkan adanya keraguan? Aku tak
akan lagi menangguhkan tugas hari ini ke esok hari, karena aku tahu esok hari tak
pernah ada. Akan kubiarkan diriku bertindak walau mungkin ia tak begitu saja
membawa kebahagiaan atau keberhasilan bagiku. Bukankah lebih baik berbuat sesuatu
namun gagal daripada berpangkutangan dan menyesalinya? Dalam kenyataan hidup,
kebahagiaan bukanlah buah yang dipetik dari pohon perbuatan kendati tanpa perbuatan
semua buah akan mati di batangnya.
Hari ini aku akan bertindak.

23

__________________________________________________________O.G. MANDINO
Kalimat ini akan kuucapkan berkali-kali, setiap saat, setiap waktu, setiap hari
hingga menjadi kebiasaan seperti halnya napasku. Dengan kalimat ini kukendalikan
pikiranku agar tindakan yang kulakukan akan membuahkan keberhasilan. Dengan
kalimat ini pula akan kuhadapi semua tantangan, dan kegagalan pun akan menghindar.
Hari ini aku akan bertindak.
Hanya tindakan sajalah yang akan dapat mengangkat dan melipatgandakan
harkatku di tempat kerja dan karenanya aku akan melipatgandakan tindakanku. Aku
akan bertindak sekarang ini juga karena esok hari diperuntukkan bagi orang pemalas.
Padahal aku bukan pemalas. Apalagi karena esok hari yang lemah tampak kuat. Padahal
aku tidak lemah. Apalagi esok hari yang gagal tampak berhasil. Padahal aku tak ingin
gagal.
Hari ini aku akan bertindak.
Bila singa lapar, ia akan makan; bila haus, ia minum. Tanpa tindakan ia akan mati.
Demikian pula diriku. Aku lapar keberhasilan, aku haus kebahagiaan serta ketenangan
hati. Tanpa berbuat sesuatu hidupku hanya akan diliputi kegagalan, kesengsaraan dan
kemurungan.
Hari ini aku akan bertindak.
Keberhasilan tak pernah mau menunggu. Bila aku menunda-nunda, ia akan
meninggalkan diriku selama-lamanya.
Sekarang juga aku akan bertindak.

Petunjuk kesepuluh
Adakah orang yang tak meneriakkan Tuhannya bila dilanda kesusahan? Kendati
ia mungkin tak percaya bahwa Ia sungguh ada, namun bila ditimpa bahaya, kematian
atau peristiwa di luar nalar, ia akan mengaduh dan memanggil-Nya. Darimana asal
jeritan yang meluncur lepas dari mulut setiap manusia pada saat-saat semacam ini?
Cobalah gerakkan tanganmu tiba-tiba di depan mata seseorang dan pelupuknya
akan terpejam. Ketuklah tiba-tiba lututnya, dan kakinya pun pasti terlonjak. Kejutkan ia
saat berada di kegelapan dan dari mulutnya akan terlontar kalimat, Ya, Tuhan!
Bukankah jeritan ini adalah sebentuk doa? Sepantasnyalah bila aku pun berdoa,
walau jeritan yang kulontarkan bukanlah sekedar jeritan kosong karena yang aku

24

__________________________________________10 KIAT MENCAPAI SUKSES BISNIS


inginkan adalah bimbingan-Nya, agar Ia berkenan menunjukkan jalan bagiku, untuk
menggapai cita-citaku.
Takkan pernah aku memohon harta dunia. Yang kumohon adalah tuntunan untuk
meraihnya, dan doaku pasti akan didengarkan.
Mungkin saja bimbingan itu benar-benar Ia berikan; atau sama sekali tidak Ia
berikan. Bukankah keduanya merupakan jawaban-Nya? Bila seorang anak meminta roti
kepada ayahnya namun yang diinginkan tak segera ia terima; bukankah itu berarti
bahwa sang ayah telah memberikan tanggapannya?
Oleh karena itu aku akan selalu mendambakan bimbingan, dengan sebentuk doa
berikut ini:
Ya, Tuhan Maha Pencipta, tolonglah aku.
Hari ini aku lahir kembali di dunia, telanjang dan sebatang kara. Tanpa
bimbingan-Mu, keberhasilan dan kebahagiaan akan menjauh daripadaku.
Aku tak hendak memohon busana, emas ataupun kesempatan yang seimbang
dengan kemampuanku; yang kuminta adalah bimbingan-Mu agar aku berhasil
memanfaatkan kemampuan sebanyak kesempatan yang terbuka bagi diriku.
Kau ajarkan pada singa dan burung garuda bagaimana berburu dan perkasa
dengan cakar dan taring mereka. Ajarilah aku berburu dengan kata dan menjadi kaya
akan cinta, agar di mata sesamaku aku bagai singa, dan di tempat kerja aku bagaikan
seekor burung garuda.
Tolonglah aku agar tetap bersahaja dalam menghadapi hambatan dan kegagalan,
namun jangan Kau jauhkan keberhasilan dan kemenangan dari pandangan mataku.
Berikan padaku tugas yang telah gagal dilakukan oleh rekan-rekanku, dan
bimbinglah aku untuk memetik benih keberhasilan, dari kegagalan yang mereka
lakukan.
Berikan aku waktu yang cukup untuk mencapai tujuan hidupku, dan bimbinglah
aku untuk memperlakukan setiap hari yang Kau berikan sebagai hariku yang terakhir,
pimpinlah aku mengatur kata-kataku, agar yang terdengar selalu bernas; dan jauhkan
aku dari omong kosong yang menyakitkan.
Bimbinglah aku agar selalu mau mencoba dan mencoba, dan buatlah agar aku
selalu waspada untuk mencium setiap kesempatan yang dibukakan bagiku. Limpahilah
diriku dengan kesabaran dan tolonglah diriku agar mampu memusatkan seluruh tenaga
dan kekuatanku.

25

__________________________________________________________O.G. MANDINO
Basuhlah diriku dengan kebiasaan yang terpuji, agar yang buruk pun akan larut
dari kehidupanku. Berkatilah diriku agar memiliki rasa iba terhadap sesamaku.
Tolonglah aku agar selalu menyadari bahwa segala-galanya akan berakhir. Ingatkanlah
diriku agar tak pernah lupa menghitung semua rahmat yang Kau karuniakan kepadaku.
Isilah kehidupanku dengan cinta, agar musuh mau berteman dengan diriku.
Bukalah mataku lebar-lebar, ya, Tuhan Allahku, agar aku selalu dijauhkan dari
kebencian.
Namun segala-galanya menurut kehendak-Mu, ya, Tuhan Allahku. Walau aku ini
kecil, Kau buat diriku lain dari mereka. Bukankah itu berarti bahwa bagiku telah Kau
sediakan tempat serta tugas yang khusus pula?
Oleh karena itu, ya Tuhanku, bimbinglah tanganku; tunjukkan padaku jalan yang
terbaik. Biarlah aku menjadi seperti rencana-Mu; biarlah benih yang Kau tanam dan
Kau pilih berkembang di seluruh kebun anggur dunia.
Tolonglah aku, ya, Allah Tuhanku!

26

__________________________________________10 KIAT MENCAPAI SUKSES BISNIS

Apakah yang Ditunggu Akan Datang?


Di dekat air mancur yang terletak dalam pationya yang luas. Hafid termenung.
Dihirupnya aroma bunga yasmin yang bergelantungan di dinding yang mengelilingi
istananya, yang selama puluhan tahun ia tinggali bersama Lisha, istrinya tercinta.
Dikencangkannya sabuk kulit yang mengikat jubahnya, sebelum ia melangkah di
bawah dahan pohon cypres yang melengkung bagai busur, tepat di depan nisan dari batu
granit yang bersahaja tanpa hiasan.
Selamat pagi, Lishaku, bisik Hafid sambil menunduk untuk membelai setangkai
bunga mawar putih yang menyembul tinggi di antara rumpunnya. Kemudian ia menuju
ke bangku kayu mahoni lalu duduk. Matanya tak pernah lepas dari batu nisan dari
wanita yang selama puluhan tahun ikut berjuang dan turut pula menikmati
kemenangannya.
la merasa pundaknya disentuh orang dan mendengar suara yang dikenalnya.
Erasmus, sahabat dan pembantunya yang setia.
Maafkan saya, Tuan!
Selamat pagi, Erasmus!
Hari sudah hampir usai, Tuan! Sebentar lagi matahari tenggelam!
Hafid menggelengkan kepalanya. Itulah salah satu derita usia tua, sahabatku.
Mata tak terpejam sepanjang malam, terjaga sebelum fajar, tubuh lemah tergolek bagai
anak kucing sepanjang hari.
Erasmus mengangguk lalu melipat tangannya. Ia berharap akan diajak
berbincang-bincang lebih lanjut mengenai kehidupan. Namun kemudian tuannya
bangkit lalu berjalan menuju ke nisan. Aku tahu bahwa selama ini aku lebih banyak
mengurung diri serta mengasihani diriku sendiri. Padahal sesungguhnya aku tahu bahwa
dengan berbuat seperti ini, aku seolah mengundang penyakit yang ganas yang akan
menghancurkan tubuh dan jiwaku. Sudah saatnya aku bangkit kembali!
Airmata kegembiraan mengalir di pipi Erasmus yang keriput ketika Hafid
kemudian berkata seperti kepada dirinya sendiri. Livy menulis sejarah Romawi ketika
ia berusia tujuh puluh lima tahun, dan Tiberius mampu memerintah kekaisaran sampai
usianya yang kedelapan puluh. Dibanding mereka berdua, bukankah aku ini masih
kanak-kanak; lelaki enam puluh tahun yang sehat dan perkasa? Paru-paruku bersih,

27

__________________________________________________________O.G. MANDINO
pandangan mataku jernih dan otakku pun tetap sigap. Aku yakin aku masih sanggup
memasuki kehidupanku yang kedua!
Erasmus memandang ke langit. Bukankah ini keajaiban? Setelah bertahun-tahun
hamba cemas melihat keadaan Tuan, hamba bersyukur doa hamba akhirnya terkabul.
Bukankah Tuan masih berniat menunggu pewaris peti berharga yang beberapa tahun
lalu pernah Tuan perlihatkan kepada hamba? Bila Tuan kehendaki, hamba akan selalu
setia menemani Tuan sampai ia benar-benar datang.
Hafid tersenyum.

(disarikan oleh Rahartati Bambang dari buku The Greatest Salesman in the World
karangan O.G. Mandino. Sumber: Bonus Femina No. 41/XVIII 18-24 Oktober 1990)

28

Anda mungkin juga menyukai