Anda di halaman 1dari 8

KIMSUR

ALKALI TANAH
Latar Belakang
Seringkali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari suatu zat bernama
unsur. Betapa tidak, bahkan suatu bahan yang jumlahnya sedikit dan tanpa sadar kita
konsumsi sehari-hari merupakan mineral yang sangat penting bagi manusia, antara
lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar syaraf, kerja jantung, dan pergerakan
otot adalah salah satu unsur logam golongan II A atau lazim disebut alkali tanah yang
bernama Berilium, Magnesium, Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium.
Dalam sistem periodik unsur unsur disusun berdasarkan urutan kenaikan
nomor atomnya. Unsur unsur yang terletak dalam satu baris disebut periode, sedang
unsur unsur yang terletak dalam satu koloom disebut golongan. Unsur unsur yang
terletak dalam satu golongan yang mrmpunyai sifat sifat fisik dan sifat kimia yang
hampir sama. Dalam sistem periodik ini seluruhnya terdapat 16 golongan, yaitu
golongan I sampai golongan VIII dan masing masing terbagi menjadi golongan A
dan golongan B. dalam sistem periodik unsur unsur yang terletak disebelah kiri
bersifat logam sedangkan yang terletak disebelah kanan bersifat non logam (Suharno
Pikir, 1990). Pikir, Suharno.1990.reaksi reaksi kimia.Surabaya : Universitas
Airlangga
Logam alkali tanah merupakan reduktor yang kuat.Hal ini ditunjukkan dengan
nialai potensial elektroda logam alkali tanah yang rendah (negatif).Logam-logam alkali
tanah agak rapuh, tetapi pada keadaan tertentu logam alkali tanah dapat ditempa dan
diubah bentuk.Logam alkali tanah merupakan konduktor yang baik karena dapat
menghantarkan listrik dengan baik.Ketika logam lakali tanah dipanaskan, maka dengan
segera

dapat

terbaklar

di

udara.

Tiap logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A,
setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi
elektron pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki
kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling
luarnya telah siap untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan.(Keenan, 1984).
Dari Berilium ke barium, jari-jari atom semakin besar, energi ionisasi dan
keelektronegativitasnya semakin kecil, dan daya reduksinya semakin luat. Konnfigurasi
elektron valensi logam alkali tanah adalah ns2, sehingga logam lakali tanah mudah
melepaskan elektron-elektron valensinya untuk membenuk konfigurasi elektron yang

lebih stabil dalam bentuk ion-ion Y2+ (Y = logam alkalai tanah). Kristal logam alkali tanah
lebih rapat dan lebih keras dibandingkan dengan kristal logam alkali.(Soeharto, 2012)
Titik leleh tidak berubah secara teratur karena mempunyai struktur kristal yang
berbeda. Be dan Mg memeliki susunan heksagonal terjejal; Ca memiliki susunan
heksagonal terjejal, kubus berpusat muka; Sr memiliki susunan kubus berpusat muka;
dan Ba memiliki susunan kubus berpusat badan.(ACHMAD, 2001)

DAFTARPUSTAKA
ACHMAD, H. (2001). KIMIA UNSUR DAN RADIOKIMIA. Bandung: PT citra aditya bakti.
Intadmojo, M. (1987). kimia anorganik 1. malang: FMIPA IKIP.
Keenan. (1984). kimia unuversitas. jakarta: erlangga.
Soeharto. (2012). pengantar kimia anorganik. Bandung: ITB.
Sugiyarto. (2003). kimia anorganik II (pp. 103107). yogyakarta.

Logam alkali adalah kelompok unsur-unsur yang berada di golongan I A pada


tabel periodik unsur, yaitu Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium
(Rb), sesium (Cs), dan Fransium (Fr). Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang
terdapat di golongan II, yaitu Berilium (Be), Magnesium (Mg), kalsium (Ca),
Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki
sifat-sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa
jika direaksikan dengan air.[1]
Ciri khas yang paling mencolok dari logam alkali dan alkali tanah adalah
kereaktifannya yang luar biasa besar. Kebanyakan orang tidak mengenal logam
natrium, kalium dan kalsium karena logam-logam ini begitu aktif sehingga
mereka tak terdapat sebagai unsur, bila bersentuhan dengan udara atau air akan
terlihat korosi. Tak satupun dari unsur-unsur golongan IA dan IIA terdapat di alam
dalam keadaan unsurnya, semua unsur alkali terdapat dalam senyawa alam
sebagai ion (positif-satu) dan semua unsur alkali tanah terdapat sebagai (positifdua).[2]
Unsur-unsur pada tabel berkala disusun berdasarkan naiknya nomor atom dimulai
dari kiri atas dan disusun dalam deret baris horizontal. Susunan ini menempatkan
unsur-unsur yang serupa dalam golongan (group), atau famili (family) yang
vertikal. Misalnya, natrium (Na) dan kalium (K) dijumpai bersama dalam

golongan berlabel 1 (dinamakan logam alkali). Setiap unsur didaftar dalam tabel
berkala dengan menempatkan lambangnya di tengah sebuah kotak dalam tabel.
Nomor atom ditunjukkan di atas lambang dan massa atom biasanya ditunjukkan
di bawah lambangnya.[3]
Unsur- unsur dalam sistem periodik yang dipertimbangkan bersifat logam
adalah unsur-unsur golongan s (alkali = golongan 1 dan alkali tanah = golongan
2), sebagian golongan p (misalnya Al = golongan 13, Sn dan Pb = golongan 14),
unsur-unsur golongan d (4 12), dan golongan 3 (Sc, Y, Lu) dan golongan f.
Model pengelompokkan demikian ini relatif menguntungkan dalam hal ini sifatsifat khas masing-masing kelompok s besifat paling reaktif ionik, kelompok p
bersifat amfoterik, kelompok d membentuk senyawa kompleks dengan berbagai
warna dan sifat magnetik dan kelompok f dengan karakteristik sifat megnetiknya.
[4]
Logam biasanya dianggap sebagai padatan yang keras dengan rapatan
massa yang tinggi dan tidak reaktif. Namun kenyataannya, sifat-sifat logamlogam alkali berlawanan dengan sifat-sifat tersebut yaitu lunak, rapatan massa
rendah dan sangat reaktif. Semua logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) tampak
mengkilat, berwarna keperakan, merupakan konduktor listrik dan panas yang
baik. Logam alkali bersifat sangat lunak, dan semakin lunak dengan naiknya
nomor atom pada unsure alkali tersebut. Litium dapat dipotong dengan pisau,
tetapi kalium dapat diremas seperti mentega lunak. Sebagian besar logam
mempunyai titik leleh yang sangat tinggi, tetapi logam alkali mempunyai titik
leleh rendah dan semakin rendah dengan naiknya nomo tom. Cs meleleh pada
temperatur sedikit di atas temperatur kamar. Kombinasi antara sifat konduktivitas
panas yang tinggi dan titik leleh yang rendah, membuat natrium bemanfaat untuk
mentransfer panas pada reaktor nuklir. Kelunakan dan kerendahan titik leleh
logam-logam alkali dapat dikaitkan dengan lemahnya ikatan metalik dalam unsurunsur tersebut. Perubahan entalpi atomisasi logam-logam umumnya berharga

antara 400 600 KJ mol-1. Ternyata terdapat hubungan antara sifat lunak dan
rendahnya titik leleh dengan rendahnya perubahan entalpi atomisasi.[5]
Beberapa sifat umum senyawa logam alkali berkaitan dengan karakter
ionik, kestabilan anion-anion besar bermuatan rendah, hidrasi ion dan kelarutan
sebagaimana diuraikan sebagai berikut:[6]
1.
Karakter ionik: ion logam alkali selalu mempunyai tingkat oksidasi
+1 dan sebagian besar senyawanya berupa padatan ionik dan stabil.
Senyawa- senyawanya tidak berwarna kecuali dengan anion yang
berwarna. Misalnya kromat (CrO3) dan permanganat (MnO4).
2.
Hidrasi ion: semakin tinggi densitas muatan ion, semakin kuat ion
tersebut terhidrasi. Oleh karena logam-logam alkali mempunyai densitas
yang jauh lebih rendah daripada densitas logam-logam pada umumnya,
maka energi hidrasi senyawa-senyawanya juga sangat rendah dan energi
hidrasi semakin kecil dengan jari-jari ion.
3.
Kelarutan; sebagian besar senyawa-senyawa logam alkali larut
dalam air, walaupun kelarutannya berbeda-beda. Sebagai contoh, larutan
jenuh litium klorida (LiCl) mempunyai konsentrasi 14 mol L-1, tetapi
larutan jenuh litium karbonat (Li2CO3) mempunyai konsentrasi hanya 0,18
mol L-1.
Natrium (Na) merupakan logam alkali yang berwarna putih perak,
sangat reaktif dan merupakan logam yang lunak. Natrium (Na) dapat bereaksi
hebat dengan air yang membentuk natrium hidroksida (NaOH) dan gas hidrogen.
Unsur natrium di alam ditemukan dalam bentuk garam-garam mineral seperti
natrium klorida (NaCl), ntrium karbonat (Na2CO3) dan natrium sulfat (Na2SO4).
Untuk memperoleh natrium (Na) dapat dilakukan dengan elektrolisis lelehan
NaCl. Natrium juga dapat digunakan pada alat pendingin reaktor nuklir, garam
dapur (NaCl) digunakan sebagai bumbu masak dan natrium bikarbonat (soda kue)
digunakan dalam pembuatan kue.[7]
Golongan alkali tanah terdiri atas Be, Mg, Ca, Sr, Bad an Ra. Berilium
(Be) merupakan anggota pertama dalam golongannya bersifat hampir semi logam
dan oleh karena itu lebih baik dibicarakan terpisah dan radium (Ra) yang
merupakan anggota terakhir bersifat radioaktif sehingga sifat-sifat kimianya

belum banyak diketahui secara mendalam. Logam alkali tanah berwarna putih
keperakan dan mempunyai densitas (kerapatan) relatif rendah dan semakin besar
dengan naiknya nomor atom kecuali kalsium (Ca). Ikatan metalik logam-logam
alkali tanah lebih kuat daripada ikatan metalik logam alkali sebagaimana
ditunjukkan oleh harga atomisasi, titik leleh dan kekerasan logam alkali tanah
juga lebih besar daripada logam alkali. Walaupun densitas logamnya naik dengan
naiknya nomor atom seperti halnya dengan logam-logam alkali, titik leleh dan
entalpi atomisasi berubah hanya sedikit saja. Logam-logam alkali tanah kurang
reaktif dibandingkan dengan logam alkali, namun lebih reaktif daripada logamlogam yang lain.[8]
DAFTAR PUSTAKA
[1]Sunardi, Unsur Kimia Deskripsi Dan Pemanfaatannya (Bandung: Yramawidya,

2010), h. 21.
[2] Kristian H. Sugiarto Dan Retno D.Suyanti, Kimia Anorganik

Logam (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 130.


[3]Petrucci dkk, Kimia Dasar Prinsip-prinsip Dan Aplikasi Modern (Jakarta:

Erlangga, 2008), h. 49.


[4] Petrucci dkk, Kimia Dasar Prinsip-prinsip Dan Aplikasi Modern, h. 50.
[5]Kristian H. Sugiarto Dan Retno D.Suyanti, Kimia Anorganik Logam, h.

103.
[6] Kristian H. Sugiarto Dan Retno D.Suyanti, Kimia Anorganik Logam, h. 107.
[7]Sunardi, Unsur Kimia Deskripsi Dan Pemanfaatannya (Bandung:

Yramawidya, 2010), h. 19.

[8] Kristian H. Sugiarto Dan Retno D.Suyanti, Kimia Anorganik Logam, h. 129.

ALIMINIUM
Latar Belakang
Aluminium merupakan logam yang paling ringan yang cukup menonjol
yang banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Material ini di gunakan
dalam bidang yang luas bukan saja untuk peralatan alat-alat rumah tangga tetapi
juga di dunia industry,bahan kontruksi bangunan dan ribuan aplikasi lainnya.
Selama 50 tahun terakhir aluminium telah menjadi logam yang luas
penggunaannya setelah baja. Perkembangan ini di dasarkan pada sifat-sifatnya
yang ringan ,tahan korosi,mudah di produksi dan cukup ekonomis.yang paling
terkenal adalah penggunaan aluminium sebagai bahan pembuatan pesawat
terbang.aluminium juga tahan terhadap korosi karena fenomena pasivasi yaitu
pembentukan lapisan pelindung akibat reaksi logam terhadap udara sehingga
lapisan tersebut melindungi lapisan dalam logam dari korosi.
Aluminium adalah salah satu golongan III A yang merupakan unsure logam
yang berwarna putih perak mengkilat. Aluminium merupakan 10 gram
elektropositif dan diudara aluminium merupakan logam yang tahan karat.
Aluminium diproduksi dalam jumlah yang besar dalam dunia industry hal ini
karena aluminium banyak dimanfaatkan orang. Proses pembuatan aluminium
dalam industry dikenal dengan proses hal yang terdiri dari dua tahapan
proses, yaitu tahap pemurnian berhasil atau krolit yang memanfaatkan sifat
atmosfer dari aluminium oksida dan tahap elektrolisis untuk memeproleh
aluminium murni yang kemudian melalui proses lebih lanjut. Aluminium
dibuat dalam bentuk tertentu beberapa kegunaan aluminium yaitu digunakan
dalam konstruksi pesawat dan mobil.(Petrucci, 1987).
Aluminium adalah logam yang sangat melimpah dialam, meskipun demikian,
besi masih bias lebih banyak digunakan dari pada aluminium, karena dapat
ongkos pembuatan aluminium terlalu tinggi, aluminium terdapat sebagai
silikat, lempung, batu serpih, batu tuis, dll.
Pembuatan aluminium dari senyawa-senyawa tersebut diatas memerlukan
ongkos terlalu tinggi . lagi pula, aluminium ynag amsih mengandung besi dan
silicon tidak berguna sama sekali. Untungnya dialam terdapat juga bauksit
Al2O3.H2O. aluminium yang murni diperoleh dari zat ini dengan cara elektrolida,
sebelum elektrolida dapat dikerjakan. Bijihnya yang masih mengandung
silicon dan besi harus dibersihkan lebih dahulu. Untuk maksud tersebut,

dipergunakan sifat amfoter dari aluminium oksida yang kotor dicampur


dengan larutan. Natrium hidroksida panas sehingga larut berupa ion aluminat
+ Al(OH)4(AHMAD HISKIA, 2001)

DAFTAR PUSTAKA
AHMAD HISKIA. (2001). ELEKTROKIMIA DAN KINETIKA KIMIA. BANDUNG: PT.
Citra aditya abadi.
Cotton. (1989). Kimia Anorganik Dasar . Jakarta: UI Press.
Petrucci, R. H. (1987). Kimia Dasar Prisnsip dan Terapan Modern Jilid 3.
Jakarta: Erlangga.
SUGIYARTO. (2001). KIMIA ANORGANIK 2 . YOGYAKARTA: UGM.
Tim Kimia Anorganik. (2014). Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Padang:
UNP.

Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak


karakteristik yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam),
nonmagnetik dan tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras.
Aluminium adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial
reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Aluminium adalah
unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur
bebas. Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam, selama
bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam
aluminium dari senyawanya(Achmad, 2001)
Aluminium adalah ogam putih yang liat dan dapat ditempa, bubuknya
berwarna abu-abu. Ia melebur pada 659C. Bila terkena udara, obejk-objek
aluminium teroksidasi pada permukaannya, tetapi lapisan oksida ini melindungi objek
dari oksida lebih lanjut. Asam klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini,
pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat encer atau asam nitrat encer.(Keenan,
1984)
Endapan putih seperti gelatin, yaitu aluminium hidroksida Al(OH)2 yang larut
sedikit dalam reagensia berlebihan. Kelarutan berkurang dengan adanya garamgaram ammonium disebabkan oleh efek ion sekutu. Sebagian kecil endapan masuk
ke dalam larutan sebagai aluminium hisroksida koloid (sol aluminium hidroksida); sol
ini berkoagulasi pada pendidihan atau pada penambahan garam-garam yang larut
(misalnya aluminium klorida), dengan menghasilkan endapan aluminium hidroksida
yang dikenal sebaai gel aluminium hidroksida. Untuk menjamin pengendapan yang
sempurna, dengan larutan amonia. Larutan amonium itu ditambahkan dengan sedikit
berlebihan dan caampuran didihkan sampai larutan sedikit berbau amonia. Bila baru
diendapkan, ia mudah melarut dalam asam kuat, tetapi setelah dididihkan ia menjadi
sangat sedikit larut :
Al3+ + NH3 + H2O Al(OH)3 + 3 NH4+(Ranawijaya, 1985)

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. (2001). Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT. Citra Aditya Bkti.
Keenan, K. (1984). Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
Ranawijaya, J. (1985). ilmu kimia2. jakarta: depdikbud.
Svehla, G. vogel. (1985). Analisis Anorganik Kualtatif Makro Dan Semimikro. Jakarta:
PT.Kalman Media Pustaka.
Vogel 2. (1985). analisis anorganik kualitatif. jakarta: pt. kalman media pustaka.

Anda mungkin juga menyukai