Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

MEMPRAKSISKAN PANCASILA DALAM PENEGAKAN HUKUM


DI INDONESIA

Oleh
Syahrul Kirom*

ABSTRAK

Pancasila sebagai sebuah falsafah hidup dan petunjuk bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, sudah semetisnya dijadikan acuan dalam berperilaku, bertindak dan membuat
kebijakan dalam sistem pemerintahan di Indonesia. Merebaknya praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme, mafia hukum menjadi sumber masalah bidang penegakan hukum, yang tidak
pernah mengimplemnetasikan nilai-nilai pancasila.Tujuan dari adanya implementasi
pancasila dalam penegakan hukum sebagai upaya membentuk dan memabangun kesadaran
moral pada penegak hukum dalam penerapan nilai-nilai pancasila yang luhur yang
mencerminkan proses keadilan bagi selurut rakyat Indonesia dan Kemanusiaan yang adil
dan beradab dalam penegakan hukum di Indonesia. Dalam konteks ini filsafat pancasila
sebagai sebuah landasan teori, pancasila memiliki ilmu pengetahuan yang mampu
menjelaskan dengan sila-sila itu sesungguhnya harus diimplementasikan, filsafat pancasila
sebagai sebuah keilmuan memiliki pengetahuan yang terdiri dari aspek epistemologi,
ontologi dan aksiologi. Ketiga hal tersebut digunakan untuk mengkaji hukum di Indonesia,
dengan cara membangun pancasila sebagai sumber nilai-nilai yang terdiri dari lima sila
untuk mengarahhkan pada penegakan hukum di Indonesia. Metode dalam penulisan adalah
dengan metode deskritptif-analitis serta mengggunakan metode hermeneutik, kemudian
dilakukan pencarian data-data yang paling relevan dan utama terkait dengan kajian
implementasi pancasila dalam penegakan hukum serta selanjutnya dilakukan analisis yang
lebih tajam sehingga menghasilkan gagasan atau ide yang kreatif. Pancasila harus diajarkan
dalam sistem kelembagaan dan kejaksaan tinggi oleh pejabat hukum dan aparat penegak
hukum, agar mereka tersadarkan bahwa pancasila sebagai sumber hukum telah mengajarkan
cara yang baik dan adil dalam menegakkan keadilan hukum di Indonesia. Nilai-nilai
pancasila harus menjadi rujukan atas setiap mengambil kebijakan dalam bidang hukum.
Pancasila sebagai way of life merupakan bentuk kesadaran secara personal dan kolektif
terhadap aparat penegak hukum dalam menyelesaikan setiap masalah hukum dengan
berdasarkan atas pancasila.

Key Word: Pancasila, Manusia, Penegakan Hukum, Kesadaran Moral.

A. Pendahuluan
dan bidang penegakan hukum
Pancasila sebagai sebuah dasar di Indonesia. Akan tetapi, persoalannya
ideologi negara dan pandangan hidup secara filosofis, nilai-nilai filsafat
(way of life) sudah seharusnya bisa pancasila yang sudah begitu baik dan
dijadikan paradigma bersama dalam nilai luhur dengan adanya prinsip
membangun bangsa Indonesia ke arah keadilan sosial, kemanusiaan yang adil
ang lebih baik, dengan tujuan dan beradab belum mampu menyentuh
memperbaiki aspek ketahanan nasional, kesadaran berpikir para penegak hukum
Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia

654
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

seperti hakim dan, pengacara, jaksa salah kaprah dan tidak merenungkan
agung. Tidaknya adanya kesadaran akan esensi filosofis dari pancasila.
akan penghayatan makna filosofis dari
nilai-nilai pancasila bagi para penegak Pancasila sebagai sistem nilai
hukum ini akhirnya menciptakan telah mengakar dalam kehidupan
kelumpuhan dalam bidang hukum. bangsa Indonesia. Di dalam nilai-nilai
Merebaknya kasus korupsi dan pancasila itu telah tertanam dalam
munculnya mafia hukum di Indonesia tradisi, sikap, perilaku, adat-istiadat dan
seperti misalnya yang menimpa Gayus budaya bangsa. Pancasila sebagai
Tambunan, seorang pegawai di pandangan hidup (Weltanschauung)
Direktorat Perpajakan, yang berani juga mengandung nilai kerohanian yang
menyuap aparat penegak hukum. di dalamnya terkandung nilai-nilai lain
Penegak hukum di Indonesia sangat secara lengkap dan harmonis, baik dari
lemah dan mereka mudah di suap dan segi nilai materiil, nilai vital, nilai
ironisnya penegak hokum tidak takut kebenaran/kenyataan, nilai aesthetis,
atas aturan hukum yang ada. Mudahnya nilai ethis/moral maupun nilai religius.
aparat penegak hukum disuap Hal itu dapat terlihat pada
disebabkan tidak mampu susunan sila-sila Pancasila yang
mengimplementasikan nilai-nilai sistematis-hierarkis, yang dimulai dari
filosofis dari pancasila. Oleh karena itu, sila pertama Ketuhanan Yang Maha
tulisan paper ini akan berusaha Esa sampai dengan sila ke lima
mengimplementasikan makna filosofis Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
dari nilai-nilai yang terkandung dalam IndonesiaFilsafat pancasila lahir
pancasila secara praksis terhadap sebagai pandangan hidup dan metode
paradigma penegakan hukum di refleksi sudah seharusnya diwujudkan
Indonesia ? oleh aparat penegak hukum. Di dalam
Penegakan hukum yang saat ini sila-sila dalam pancasila sebenarnya
terjadi Indonesia sangat carut marut, semua tercakup unsur dari prinsip-
karena para penegak hukum, hanya prinsip hukum positif.
menekankan pada aspek material dalam Pancasila adalah roh/jiwa
artian honor berapa yang akan diterima hukum nasional. Pancasila sebagai
ketika membela klainnya yang salah sistem nilai, keberadaannya abstrak, tak
tersebut dan bahkan pihak Pengadilan terlihat dengan mata kepala, tetapi
Tinggi atau Jaksa serta hakim mudah keberadaan dan dan perannya dapat
sekali disuap. Mereka tidak melihat ditangkap dengan mata hati. Apabila
segala sesuatu sesuai dengan kaidah Pancasila terlepas dari hukum nasional,
yang hukum yang berlaku, kualitas maka hukum nasional akan mati.
penegakan hukum di Indonesia masih Kalaupun hukum nasional ada, ia
sangat rendah. Oleh karena itu, sekedar merupakan zoombi (mayat
rendahnya penegakan hukum di hidup) yang menakutkan, merusak, dan
Indonesia disebabkan paradigma yang mengganggu kenyamanan hidup dan
kehidupan manusia (Sudjito, 2009:16).

Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia

655
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

Karena hukum yang ada di Indonesia seharusnya dapat diwujudkan oleh


memerlukan nilai-nilai luhur pancasila. setiap penegak hukum. Akan tetapi,
Sebab apa, hukum positif itu landasan persoalannya secara filosofis adalah
epistemologinya dari nilai-nilai kenapa pancasila itu sulit diterapkan di
pancasila. dalam diri bangsa Indonesia? Seolah
Pancasila sebagai ideologi olah pancasila itu hanya1 sebagai
negara Indonesia, sudah seharusnya sebuah simbol saja, tapi tak memiliki
dijadikan langkah awal dan refleksi arti dan sumbangasih dalam
kritis sebagai upaya dalam memecahkan menyelesaikan persoalan negara.
persoalan kebangsaan. Saat ini seolah- Berdasarkan asumsi itu,
olah nilai-nilai pancasila yang menjadi persoalan mengenai lunturnnya
dasar negara Indonesia tidak mampu pemahaman bangsa Indonesia mengenai
diimplementasikan oleh elite politik, Pancasila menjadi tugas dari disiplin
pejabat negara dan anggota DPR, filsafat pancasila. Filsafat pancasila
DPRD dan masyarakat, sehingga tak sebagai dasar ilmu pengetahuan harus
salah kiranya jika banyak terjadi mampu mengembangkan pancasila
kehancuran peradaban bangsa sebagai dasar-dasar hukum di Inonesia,
Indonesia. yang sesungguhnya mempunyai niai-
Menguatnya praktek korupsi di nilai luhur untuk mengatasi persoalan
Indonesia itu disebabkan para penegak kebangsaan seperti persoalan carut-
hukum, polisi, hakim dan Jaksa Agung, marutnya penegakan hukum di
itu tidak mampu mengamalkan nilai- Indonesia.
nilai pancasila. Bahkan mereka sangat Oleh karena itu, hakekat filsafat
apatis, dan tidak peduli dengan apa itu pancasila itu diharapkan mampu
pancasila. Pancasila hanya dijadikan menyelesaikan persoalan hukum di
sebagai sebuah identitas saja. Tapi, Indonesia. Apabila, aparat hukum mau
tidak pernah diejawantahkan di dalam kembali pada nilai-nilai filosofis dari
kehidupan berbangsa dan bernegara, pancasila, kebenaran dan keadilan akan
apalagi dalam proses penegakan hukum. terwujudkan secara adil dan perbaikan
Padahal, sebagaimana yang kita atas kondisi hukum di Indonesia yang
ketahui secara bersama. Pancasila sangat busuk akan bisa dibenahi
sebagai sebuah pandangan hidup (way dengan selalu mengedepankan pada
of life) itu memberikan suatu petunjuk filsafat pancasila yang sesunggguhnya
bagi masyarakat Indonesia. Pancasila mencerninkan sumber tertib hukum
yang mempunyai nila-nilai luhur itu Indonesia.
sudah seharusnya mampu dijadikan alat
dan tindakan dalam setiap mengambil
keputusan dan kebijakan di dalam B. METODE PENELITIAN
sistem pemerintahan di Indonesia. Metode dalam penulisan adalah
Pancasila yang juga memiliki dengan metode deskritptif-analitis serta
sumber-sumber ilmu pengetahuan dan mengggunakan metode hermeneutik,
memiliki nilai-nilai yang luhur sudah kemudian dilakukan pencarian data-data
Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia

656
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

yang paling relevan dan utama terkait sebaliknya diloloskan dari vonis
dengan kajian implementasi pancasila hukuman.
dalam penegakan hukum serta Praktek peradilan dan
selanjutnya dilakukan analisis yang penegakan hukum di Indonesia itu pun
lebih tajam sehingga menghasilkan menyebabkan kontroversi dan
gagasan atau ide yang kreatif. paradoksal dengan rakyat kecil. Realitas
C. HASIL DAN PEMBAHASAN itu mencerminkan bahwa sejatinya di
1. Merekonstruksi Paradigma negara Indonesia banyak terjadi
Penegakan Hukum Di Indonesia praktek-praktek ketidakadilan hukum.
Di samping itu, para penegak hukum
Dalam konteks penegakan banyak yang kurang memahami apa itu
hukum, saya berusaha mengambil kasus yang dimaksud dengan ontologi
yang menimpa Indra Azwan. INDRA hukum?
Azwan, seorang pencari keadilan dari Di sisi lain, terkadang keadilan
Kota Malang, yang anaknya tewas hukum dijadikan alat jual beli hukum.
ditabrak perwira polisi menuntut Keadilan hukum seolah-olah menjadi
keadilan di Jakarta. Persoalan hukum sesuatu yang komersial dan bisa dijual
tersebut sampai saat ini belum kepada yang siapa saja yang memiliki
terselesaikan (Kirom, 2009, Menjunjung uang banyak dan kekuasaaan. Itulah
Tinggi Keadilan Hukum Di Indonesia, fakta yang saat ini sedang menimpa
Harian Pelita, Jakarta ) pengadilan hukum dan kejaksaan tinggi,
Persoalan lebih jauh lagi, yang kepolisian republik Indonesia di
perlu ditanyakan adalah bahwa Indonesia, yang dengan mudahnya para
penegakan hukum di Indonesia masih polisi, hakim dan jaksa bisa disuap.
setengah hati, dan terkesan diskriminasi Karena jelas bahwa hukum atau
? Melainkan, banyak kasus besar seperti perundangan, harusnya adil. Tapi
korupsi yang dilakukan pejabat negara nyatannya seringkali tidak. Hukum
lolos dari jeratan hukuman, akan tetapi, terkait dengan keadilan tanpa sepenuhya
ketika para hakim menangani kasus disadari oleh kaum penegak hukum di
rakyat kecil, begitu serius dalam Indonesia. Karena itu, potret buram
menjatuhkan hukuman. Inikah yang penegakan hukum di Indonesia ini
disebut dengan penegakkan hukum di disebabkan karena para penegak hukum
Indonesia ? tidak pernah memahami secara filosofis
Sementara itu, terkadang para dan esensi dari apa itu yang disebut
hakim dan penegak hukum justru dengan hukum. Sehingga menyebabkan
bermain-main dengan hukum, para keadilan hukum terhadap masyarakat
penegak hukum mudah disuap dan semakin terdiskriminasikan dan
bahkan ketika para penegak hukum tergadaikan dengan uang.
ketika dihadapkan dengan para Komersialiasasi hukum telah
penguasa yang terlibat dalam kasus mencoreng dan mencemarkan wajah
korupsi pun, yang jelas-jelas terlibat hukum kita. Tolak ukur untuk
menentukkan mana yang benar, salah,
Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia

657
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

boleh, bohong, jujur, menyimpang dan yang sudah semestinya ini dijadikan
melanggar mengalami perumitan bentuk landasan ontologis dalam membina
(sophisticated), atau kian kabur sebab penegakan hukum di Indonesia. Segala
mereka terjun ke politik tidak memiliki keputusan dan penyelidikan harus
kepekaan nilai nilai moral dalam hidup dilambari atas dasar dan bersumber dari
manusia (Edwin,2006:69). Lebih sila-sila dalam pancasila, yang memiliki
parahnya, hukum di Indonesia telah makna luhur sebagai upaya
diintervensi oleh ekonomi dan politik, menjalankan roda demokrasi dalam
sehingga justru yang penegakkan mewujudkan tegaknya hukum di
hukum tidak bisa berjalan sesuai Indonesia.
prosedur hukum yang ada. Hukum bertujuan untuk menjaga
Hal itu semua disebabkan, ketertiban masyarakat agar kehidupan
pemahaman penegakan hukum di sehari-hari dapat berjalan dengan
Indonesia tidak dilandasi oleh nilai-nilai benar, teratur dan aman. Hukum
filosofis yang terkandung dalam filsafat mempunyai fungsi untuk membela
pancasila. Sebagaimana kita ketahui, keadilan bagi seluruh masyarakat dan
penegakan hukum, hanya akan bisa bukan untuk kepentingan pribadi atau
tegak dan adil, sesuai dengan pemberian kelompok. Karena itu, hukum harus
uang kepada para penegak hukum. selalu diikuti dengan sanksi riil. Dengan
Hukum saat ini telah dinodai oleh demikian, kejahatan korupsi dapat
praktek kuasa ekonomi dan politik. berkurang, masyarakat merasa lebih
Sehingga penegakan hukum sulit aman dan mendapatkan perlindungan
ditegakkan karena paradigma yang di (Poespowardojo, 1989: 122)
gunakan dalam menegakkan hukum Di sisi lain, negara Indonesia
hanya berdasarkann sejauh mana berdasarkan atas hukum (rechtsstaat),
pemberian uang itu diberikan. tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka
Dengan demikian, paradigma (machtsstaat), hal ini mengandung arti
dalam memahami esensi hukum yang bahwa negara, termasuk di dalam
bersumber dari nilai-nilai pancasila pemerintah dan lembaga-lembaga
tidak mampu menyentuh pada negara yang lain dalam melaksanakan
kesadaran, Nurani dan Proses tindakan-tindakan apapun, harus
Berpikir oleh polisi, hakim dan dilandasi oleh hukum atas harus dapat
penegak hukum di Indonesia. Nalar dipertanggungjawabkan secara hukum
ekonomi-politis dalam menegakkan (Kaelan, 1993: 113-114)
hukum ini yang justru merugikan pihak Karena itu, keberadaan hukum
rakyat kecil dan negara Indonesia. yang sudah dibentuk dengan tujuan
Sebab apa, paradigma itu telah untuk mengatur ketertiban bangsa
melunturkan kinerja penegakan hukum. Indonesia harus segera dilaksanakan,
Karena itu, paradigma ketika hukum dimaknai hanya untuk
penegakan hukum memerlukan kekuasaan atau bahkan kepentingan
kesadaran dalam diri manusia dengan politik. Hal inilah yang memunculkan
selalu berpijak pada filsafat pancasila kerusakan pada nalar penegak hukum,
Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia

658
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

sehingga melahirkan para hakim-hakim Oleh karena itu, ketika kita


yang mudah ditekan secara politis dan berbicara mengenai hukum, maka akan
disuap. Melainkan juga, paradigma terpikirkan oleh kita suatu proses
penegakan hukum harus sesuai dengan pengadilan, ada hakim, jaksa, penuntut,
undang-undang konstitusi yang telah dan pengacara, yang semuanya
ada. mencoba untuk menyelesaikan suatu
Penegak hukum Jangan pernah perkara agar terpenuhi suatu keadilan
takut terhadap siapa saja, meski (Asdi, 1998:518). Akan tetapi, hukum
penguasa dan pejabat negara terlibat bukan hanya di dalam pengadilan saja,
dalam kasus tindak pidana, semua harus melainkan dalam hukum itu ada juga di
diproses berdasarkan pada hukum. Hal dalam masyararat, misalnya terdapat
itu telah diajarkan dalam pancasila yang hukum adat, hukum kodrat yang
harus juga memegang teguh terhadap sesungguhnya telah tercermin dalam
hukum Tuhan, hukum kodrat dan nilai-nilai pancasila yang sejatinya
hukum filosofis. Kalau memang ada memiliki kebenaran dan ajaran lebih
pejabat negara yang salah harus baik dalam proses penegakan hukum
dihukum dan dijatuhi sanksi. Jangan dan keadilan.
sebaliknya, malah dilindungi. Lembaga
penegakan hukum akan menjadi lebih 2. Implementasi Nilai-Nilai
baik, bila penegakan hukum Pancasila Dalam Penegakan
mempunyai visi dan misi yang Hukum
berpandangan pada filsafat pancasila. Pancasila sebagai pedoman bagi
Dengan demikian, hidup kenegaraan dan hukum republik
pancasila sebagai dasar negara yang Indonesia dalam konkretnya dan tidak
mencerminkan jiwa bangsa Indonesia sekedar cita-cita dalam abstraknya saja.
harus menjiwai semua peraturan hukum
Lebih lanjut, Notonagoro memberikan
dan pelaksanaannya. Ketentuan ini
menunjukkan bahwa di negara penegasan bahwa pancasila tidak
Indonesia dijamin adanya perlindungan tinggal cita-cita dalam angan-angan,
hak-hak azasi manusia berdasarkan akan tetapi telah mempunyai bentuk dan
ketentuan-ketentuan hukum, bukan isi yang formal dan material untuk
kemauan seseorang yang menjadi dasar menjadi pedoman bagi hidup
kekuasaan (Kaelan, 1993: 121). kenegaraan dan hukum Indonesia dalam
Ketika hakim, dan Jaksa
secara konkret (Soejadi, 1999: 89).
Agung, Polisi sebagai penegak hukum,
menjadikan paradigma terhadap Dengan begitu, ketika nilai-nilai
keberadaan hukum hanya sebagai pancasila telah mengejawantahkan ke
bentuk menciptakan kekuasaan, maka dalam hukum di Indonesia. Hal itu
yang terjadi sesungguhnya, hukum di sudah semestinya dijadikan landasan
Indonesia akan mandul. Karena, para berpikir bagi para penegak hukum ?
penegak hukum masih memikirkan akan tetapi, persoalan secara filosofis
aspek ekonomi dalam diri, tidak pada
kenapa nilai-nilai pancasila yang sudah
aspek kualitas, kebenaran, dan
objektifitas pada penegakan hukum tertera dalam kaidah undang-undang
(law).
Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia

659
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

masih dilanggar sendiri oleh aparat terhadap penegakan hukum di Indonesia


penegak hukum ? ? Pertama, diperlukan iktikad baik yang
Perlu kita ketahui secara dibangun atas dasar pemikiran pancasila
bersama, bahwa pernyataan nilai-nilai sebagai upaya penegakan hukum,
luhur pancasila sudah ada di dalam sehingga yang terjadi, sebelum
pembukaan UUD 1945 sebenarnya telah mengambil kebijakan dan keputusan.
terkandung pengakuan hukum tuhan, Para penegak hakim harus menelusuri
hukum kodrat, hukum etis serta hukum terlebih dahulu dari pancasila, sebelum
filosofis. Bilamana kita rinci urut-urutan mengacu pada undang-undang yang
hukum tersebut dalam kaitannya dengan telah berlaku.
realisasi dan pelaksanaan tertib hukum Kedua, secara ontologis, hukum
Indonesia (Kaelan, 1993: 43). Negara di Indonesia itu terlahir dari rahim nilai-
Indonesia yang berdasarkan pancasila nilai pancasila, yang sesungguhnya
itu tentunya, tentunya sumber hukum telah mengajarkan pada kita untuk
nasional bersumber dari hukum-hukum selalu berbuat jujur, benar, dan adil.
yang berasal dari pembukaan UUD Apabila para penegak hukum sudah
1945. menjalankan rule of law secara baik dan
Secara ideologis kita sepakat benar, barangkali paradigma atas
untuk membangun Negara hukum versi pencitraan hukum Indonesia yang
Indonesia yaitu Negara hukum semakin buruk ini bisa dikembalikan
berdasarkan Pancasila. Pancasila kita dengan baik sebagai aparat penegakan
jadikan sebagai sumber dari segala yang lebih tegas, bertindak sesuai
sumber hukum. Nilai-nilai Pancasila dengan hukum yang telah ada.
harus mewarnai secara dominan setiap Dengan demikian, selama ini
produk hukum, baik pada tataran kesadaran manusia masih berkembang,
pembentukan, pelaksanaan maupun selama itu pula manusia Indonesia harus
penegakannya (Sudjito, 2009: 3). mengamalkan nila-nilai pancasila.
Oleh karena itu, penegakan Mengingat Pancasila itu titik tolaknya
sistem hukum di Indonesia harus eksistensi, berada pada manusianya,
dikembangkan berdasarkan nilai-nilai sebagai penegak hukum. Maka kita
pancasila sebagai sumbernya. Dengan akan selalu dibawai ke sikap yan
demikian, pancasila tidak menganut realistis dan objektif. Dengan demikian,
positivisme dan relativisme hukum. kritik yang dilakukan oleh Herbert
Pengaturan kehidupan masyarakat Feith, yakni bahwa kita sering lari
akhirnya mendapatkan makna dan kepada moralisme dalam memecahkan
aspirasi dasarnya pada orientasi masalah (Poespowardojo, 1989: 53).
pancasila yang mendambakan suasana Sehinggga penegakan hukum akan
kehidupan manusia, adil dan sejahtera semakin gugur dengan sendirinya.
(Poespowardojo, 1989: 162). Oleh karena itu, masyarakat
Ada beberapa faktor yang harus Indonesia ini harus mampu
dilakukan dalam upaya menengimplementasikan nilai-nilai
mengimplementasikan pancasila pancasila yang penuh dengan moralitas,
Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia

660
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

dan harus dilaksanakan aparat penegak dilaksanakan pada tataran praksis ?


hukum, sebagai acuan dasar dalam Pertama, membangun pada aspek
mengambil kebijakan dan keputusan. mental penegak hukum, dari mental dan
Sehingga, makna filsafat pancasila yang jiwa manusia itu sesungguhnya secara
dicetuskan oleh Bung Karno memiliki murni tercermin jiwa-jiwa dari
kegunaan secara pragmatis sebagai pancasila dengan semangat berbuat atau
upaya menjalankan konstitusi yang kita sebut dengan rasa, rasa
penegakan hukum yang adil, bersih dari menjadi satu hal yang paling
unsur KKN. fundamental dalam menjalankan
tindakan pada tataran praksis. Apabila
di dalam jiwa atau rasa manusia itu
3. Dari Konseptual Pancasila terlahir dari sesuatu hal yang bersih,
Menuju Praksis Penegakan kemungkinan besar iktikad yang baik
Hukum pada praksis penegakan hukum akan
Sebagaimana yang telah segera tercapai.
dijelaskan diatas, bahwa pancasila saat Kedua, diperlukan pembenahan
ini hanya dipahami oleh penegak watak pada penegak hukum termasuk
hukum sebagai sebuah konseptual dan polisi, hakim dan jaksa agung sebagai
Simbol belaka. Hal inilah yang media upaya penegakan hukum. Watak
menyebabkan lumpuhnya sistem atau karakter ini sebenarnya bisa diubah
penegakan hukum Indonesia. Padahal. dengan memberikan kesadaran secara
sebagaimana yang kita ketahui bahwa terus menerus terhadap nilai-nilai
pancasila telah memuat ajaran-ajaran pancasila. Sudah seharusnya upaya
yang baik dan benar, ketika manusia doktrinasi pada pancasila harus selalu
mampu menjalankannya. ada pada tiap individu penegak hukum.
Oleh karena itu, kewajiban bagi Dengan harapan, agar setiap kebijakan
setiap penyelenggaraan negara untuk kebijakan yang di dasarkan pada nilai-
menegakkan keadilan dan kebenaran nilai pancasila mampu mewujud dalam
berdasarkan pancasila yang selanjutnya tataran praksis hukum di Indonesia
melakukan pedoman peraturan- sesuai dengan kebenaran dan keadilan
peraturan pelaksanaan merupakan hukum.
sebuah keniscayaan dan kewajiban oleh Ketiga, lingkungan, dalam
aparat penegak hukum. Di samping itu, konteks ini, yang penulis maksudkan di
sifat hukum berakar pada kepribadian lingkungan institusi Kejaksaan Tinggi
bangsa dan bagi Indonesia sebagai dan Kepolisian Republik Indonesia
negara hukum yang berdasarkan yang memiliki kekuatan dan kekuasaan
pancasila, hukum mempunyai fungsi yang cukup ampuh sebenarnya dalam
pengayoman agar cita-cita luhur bangsa upaya memberantas korupsi sebagai
Indonesia tercapai dan terpelihara institusi penegak hukum. Akan tetapi,
(Kaelan, 1993: 121) justru di lingkungan itu terlahir
Setidaknya ada beberapa hal koruptor-koruptor besar, fenomena ini
agar nilai-nilai pancasila mampu muncul atas paradigma yang tidak
Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia

661
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

kokoh dari aparat penegak hukum yang hukum kodrat, hukum etis dan hukum
tidak memiliki integritas tinggi terhadap adat tersebut ke dalam hukum positif
nilai-nilai pancasila. Pancasila hanya Indonesia memerlukan hukum filosofis,
yaitu hukum akal budi manusia
dianggap angin yang telah berlalu,
(Wreksosuhardjo, 2001: 21). Hal itu
jika lingkungan buruk, maka yang harus disebabkan agar setiap insan manusia
dilakukan adalah memberikan cuci mampu membangun kesadaran berpikir
otak terhadap pandangan-pandangan dalam upaya penegakan hukum di
pada nilai luhur Pancasila. Mereka Indonesia. Sehingga pada tataran
harus melakukan pelatihan dulu selama praksis keberadaan pancasila harus
1 bulan terhadap konsepsi filsafat diwujudkan, dan dilaksanakan.
Sehingga melahirkan pancasila yang
pancasila, sehingga kita hanya berharap
berguna bagi nusa dan bangsa
kepada individu manusia yang berada di Indonesia.
dalam kejaksanaan tinggi, agar bisa Dengan demikian, jadi jelas
membangun cipta, rasa dan karsa dalam bahwa pembukaan UUD 1945
menerapkan pancasila sebagai sumber mengenalkan dan mengakui adanya
tertib hukum pada tataran praksis ketika hukum Tuhan, hukum kodrat, hukum
menangai sebuah kasus-kasus korupsi etis, hukum adat sebagai sumber bahan
dan penegakan hukum di Indonesia. dan hukum filosofis dan hukum positif
Manusia sebagai makhluk yang negara Republik Indonesia. Jadi,
memiliki rasionalitas, kebebasan dan sebagai bahan bagi hukum positif RI.
kemandirianya, yang terpancarkan dari
Hukum filosofis dalam mempelajari
nilai-nilai pancasila, sejatinya mampu
mengembangkan pola berpikir manusia filsafat pancasila dapat diketahui
yang sadar akan segala perbuatanya, semuanya adalah karena Pancasila yang
dengan kata lain, manusia harus menjadi pusat, dasar, dan inti dari
bertanggung jawab atas segala pembukaan UUD 1945 (Wreksosuhardjo,
perbuatannya. Manusia harus mampu 2001: 22).
mengatasi segala problema yang Oleh karena itu, kepala negara
dihadapi. Unsur Jiwa adalah cipta atau
dan badan-badan pemerintah lain harus
akal, rasa dan kehendak atau karsa
(Sunoto, 1985: 28). memiliki sifat pemimpin yang sejati,
Bila ketiga unsur jiwa yang penunjuk jalan ke arah cita-cita luhur,
bersumber dari pancasila. Di dalam yang diidam-idamkan oleh rakyat.
nilai-nilai pancasila terdapat pesan Negara harus bersifatbadan
pesan moralitas, jika moralitas itu penyelenggara, badan pencipta hukum
mampu diterapkan dalam tataran praksis
timbul dari hati-sanubari rakyat
akan membawa angin segar dalam
penegakan hukum. seluruhnya. Dalam pengertian ini, teori
Selanjutnya di dalam ini yang sesuai dengan semangat
pembukaan UUD 1945 juga diakuinya Indonesia yang asli, negara tidak lain
adanya hukum filosofis sebagai ialah seluruh masyarakat atau seluruh
perantara bahan bagi hukum Tuhan, rakyat Indonesia sebagai persatuan yang
hukum kodrat, dan hukum etis serta teratur dan tersusun (Bahar, 1995: 36).
hukum adat untuk dijadikan sumber dari
Hakikat hukum sebenarnya telah
hukum positif di negara republik
Indonesia, menjelmanya hukum Tuhan, dijelaskan dalam nilai-nilai pancasila,
Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia

662
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

hakikat hukum adalah menjadi sarana hukum kodrat, hukum adat dan hukum
bagi penciptaan suatu aturan masyarakat filosofis yang seseungguhnya
yang adil. Prinsip hakekat hukum, mencerminkan nilai luhur dari budaya
adalah menjunjung tinggi nilai-nilai bangsa Indonesia, yang senantiasa
keadilan hukum yang tertuang dalam berlaku jujur, transparan dan adil merata
sila ke lima, yang menekankan pada bagi seluruh rakyat Indonesia.
keadilan sosial bagi seluruh Indonesia Filsafat pancasila memiliki
(Huijbers, 1995: 75). Dengan begitu, paradigma yang sangat tepat dalam
ontologi hukum yang bersumber dari mengubah cara berpikir dari aparat
pancasila ini sudah seharusnya penegak hukum. Upaya penegakan
dijadikan petunjuk dalam proses hukum jangan yang hanya dilandasi
penegakan hukum dalam menyelesaikan faktor ekonomi, tanpan menekankan
kasus-kasus pidana dan perdata seperti aspek kejujuran dalam menjunjun tinggi
korupsi dan mafia hukum. kebenaran hukum inilah yang
Pancasila yang ditunjuk sebagai menimbulkan kehancuran institusi
prinsip hukum tertinggi: sumber dari penegakan hukum di Indonesia
segala sumber hukum, yang tidak dapat termasuk di Kejaksaan Tinggi Indonesia
diubah oleh kekuasaan pemerintah dan Kepolisian Republik Indonesia,
tanpa merusak negara itu sendiri karena di dalam terdapat banyak mafia
(Bourchier, 2007:252-253). karena itu, hukum, yang sudah semestinya, mereka
ketika pancasila telah dijadikan sumber mampu mematuhi aturan hukum, justru
hukum, maka proses penegakan hukum sebaliknya di selewengkan. Paradigma
di Indonesia harus juga melihat pada itu muncul karena manusia tidak pernah
seluruh aspek sila-sila tersebut, puas dengan apa yang dimiliki, mereka
sehingga mampu melahirkan keputusan haus oleh ekonomi dan kekuasaan.
yang tepat dan adil, sesuai dengan Oleh karena itu, paradigma yang
harapan masyarakat, bukan sesuai rasa saat sedang digunakan oleh aparat
kekuasaan, atau mungkin karena disuap, penegak hukum dengan menekankan
lalu menghasilkan penegakan hukum pada ekonomi-politik itu perlu direduksi
yang mandul. dan dihindari dengan selalu
mengedepankan nilai-nilai dalam sila
D. KESIMPULAN pancasila, seperti aspek moralitas,
kemanusiaan, keadilan hukum,
Dari pembahasan di atas, dapat kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat
disimpulkan, bahwa sejatinya lemahnya Indonesia. Halhal itulah yang
penegakan hukum di Indonesia, karena mencerminkan banyak pelajaran yang
disebabkan, aparatus penegakan hukum berharga dalam menopang sistem
seperti polisi, jaksa agung, pengacara, penegakan hukum di Indonesia guna
hakim, tidak mampu memaknai hukum memberikan rasa adil, melainkan
nasional, yang secara epistemologis dari mampu memberikan yang terbaik bagi
nilai-nilai pancasila. Di dalam hukum Indonesia dalam mewujudkan roda
nasional, itu terkandung, hukum tuhan, demokrasi.
Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia

663
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

Dengan demikian, dalam upaya Asdi, Daruni Endang, 1998, Implikasi


menegakkan hukum di Indonesia, yang Teori-Teori Moral Pada
perlu direformasi adalah mental dan Hukum, Dalam Pidato
Pengukuhan Guru Besar Ilmu-
watak penegak hukum, melainkan juga,
Ilmu Humaniora, University
pengaruh di lingkungan sekitar Gadjah Mada. Yogyakarta.
kejaksaan tinggi dan kepolisian Bahar, Saafroedin, dkk, 1995, Risalah
republik, karena di dalam instutisi itulah Sidang Badan Penyelidik
terdapat pembusukan dan mafia hukum Usaha-Usaha Persiapan
yang seharusnya di berantas dengan Kemerdekaan Indonesia
membangun kesadaran pada nilai-nilai (BPUPKI) Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia
pancasila
(PPKI), PT Citra Lamtoro
Nilai-nilai pancasila yang Gung Persada, Jakarta.
mengandung ajaran luhur sudah Bourchier, David, 2007, terj, Agus
semestinya dapat dimplementasikan Wahyudi, Pancasila Versi
oleh aparat penegak hukum dalam Orde Baru Dan Asal Muasal
menjalankan peran dan fungsi Negara Organis (Integralistik),
sesuangguhnya sebagai pembentukan Aditya Media, Yogyakarta.
Edwin, Ferry, dkk, 2006, Prof.
dasar watak dan kepribadian bagi Notonagoro Dan Pancasila:
penegak hukum. Oleh karena itu, Analisis Tekstual Dan
penerapan pancasila harus terus Kontekstual, Universitas
dikembangkan sebagai proses Gadjah Mada: Yogyakata.
penyadaran dalam hati, pikiran Huijbers, Theo, 1995,
menuju tindakan secara praksis, Filsafat Hukum, Kanisius:
Yogyakarta.
sehingga terlahirlah rasa keadilan sosial,
Kaelan, 1993,
rasa keadilan hukum, rasa perlindungan Pancasila Yuridis Kenegaraan,
hukum bagi seluruh masyarakat Paradigma, Yogyakarta.
Indonesia. Kirom, Syahrul, 7 September 2009,
Dengan demikian, pancasila Menjunjung Tinggi Keadilan
sebagai falsafah hidup bangsa harus Hukum Di Indonesia, Harian
menjadi petunjuk dan penerang dalam Pelita, Jakarta.
Poespowardojo, Soerjono, 1989,
menjalankan segala kebijakan dalam
Filsafat Pancasila : Sebuah
hukum sehingga pancasila bisa Pendekatan Sosio-Budaya,
dijadikan sebagai tujuan pembangunan Gramedia. Jakarta.
bangsa Indonesia sebagai upaya Soejadi, 1999, Pancasila Sebagai
penegakan hukum di Indonesia. Sumber Tertib Hukum
*** Indonesia, Lukman Offset,
Yogyakarta.
Sudjito, 2009, Negara Hukum Dalam
Perspektif Pancasila, Makalah
Disampaikan Dalam Kongres
Pancasila di Balai Senat UGM,
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta.

Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia

664
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015

Sunoto, 1985, Filsafat Sosial dan


Politik Pancasila, Andi Offset:
Yogyakarta.
Wreksosuhardjo, Sunarjo, 2001, Ilmu
Pancasila Yuridis Kenegaraan
Dan Ilmu Filsafat Pancasila,
Andi, Yogyakarta.

*. Syahrul Kirom, M.Phil


Dosen Pendidikan Pancasila STPMD
APMD Yogyakarta

Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia

665

Anda mungkin juga menyukai