Oleh
Syahrul Kirom*
ABSTRAK
Pancasila sebagai sebuah falsafah hidup dan petunjuk bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, sudah semetisnya dijadikan acuan dalam berperilaku, bertindak dan membuat
kebijakan dalam sistem pemerintahan di Indonesia. Merebaknya praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme, mafia hukum menjadi sumber masalah bidang penegakan hukum, yang tidak
pernah mengimplemnetasikan nilai-nilai pancasila.Tujuan dari adanya implementasi
pancasila dalam penegakan hukum sebagai upaya membentuk dan memabangun kesadaran
moral pada penegak hukum dalam penerapan nilai-nilai pancasila yang luhur yang
mencerminkan proses keadilan bagi selurut rakyat Indonesia dan Kemanusiaan yang adil
dan beradab dalam penegakan hukum di Indonesia. Dalam konteks ini filsafat pancasila
sebagai sebuah landasan teori, pancasila memiliki ilmu pengetahuan yang mampu
menjelaskan dengan sila-sila itu sesungguhnya harus diimplementasikan, filsafat pancasila
sebagai sebuah keilmuan memiliki pengetahuan yang terdiri dari aspek epistemologi,
ontologi dan aksiologi. Ketiga hal tersebut digunakan untuk mengkaji hukum di Indonesia,
dengan cara membangun pancasila sebagai sumber nilai-nilai yang terdiri dari lima sila
untuk mengarahhkan pada penegakan hukum di Indonesia. Metode dalam penulisan adalah
dengan metode deskritptif-analitis serta mengggunakan metode hermeneutik, kemudian
dilakukan pencarian data-data yang paling relevan dan utama terkait dengan kajian
implementasi pancasila dalam penegakan hukum serta selanjutnya dilakukan analisis yang
lebih tajam sehingga menghasilkan gagasan atau ide yang kreatif. Pancasila harus diajarkan
dalam sistem kelembagaan dan kejaksaan tinggi oleh pejabat hukum dan aparat penegak
hukum, agar mereka tersadarkan bahwa pancasila sebagai sumber hukum telah mengajarkan
cara yang baik dan adil dalam menegakkan keadilan hukum di Indonesia. Nilai-nilai
pancasila harus menjadi rujukan atas setiap mengambil kebijakan dalam bidang hukum.
Pancasila sebagai way of life merupakan bentuk kesadaran secara personal dan kolektif
terhadap aparat penegak hukum dalam menyelesaikan setiap masalah hukum dengan
berdasarkan atas pancasila.
A. Pendahuluan
dan bidang penegakan hukum
Pancasila sebagai sebuah dasar di Indonesia. Akan tetapi, persoalannya
ideologi negara dan pandangan hidup secara filosofis, nilai-nilai filsafat
(way of life) sudah seharusnya bisa pancasila yang sudah begitu baik dan
dijadikan paradigma bersama dalam nilai luhur dengan adanya prinsip
membangun bangsa Indonesia ke arah keadilan sosial, kemanusiaan yang adil
ang lebih baik, dengan tujuan dan beradab belum mampu menyentuh
memperbaiki aspek ketahanan nasional, kesadaran berpikir para penegak hukum
Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia
654
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
seperti hakim dan, pengacara, jaksa salah kaprah dan tidak merenungkan
agung. Tidaknya adanya kesadaran akan esensi filosofis dari pancasila.
akan penghayatan makna filosofis dari
nilai-nilai pancasila bagi para penegak Pancasila sebagai sistem nilai
hukum ini akhirnya menciptakan telah mengakar dalam kehidupan
kelumpuhan dalam bidang hukum. bangsa Indonesia. Di dalam nilai-nilai
Merebaknya kasus korupsi dan pancasila itu telah tertanam dalam
munculnya mafia hukum di Indonesia tradisi, sikap, perilaku, adat-istiadat dan
seperti misalnya yang menimpa Gayus budaya bangsa. Pancasila sebagai
Tambunan, seorang pegawai di pandangan hidup (Weltanschauung)
Direktorat Perpajakan, yang berani juga mengandung nilai kerohanian yang
menyuap aparat penegak hukum. di dalamnya terkandung nilai-nilai lain
Penegak hukum di Indonesia sangat secara lengkap dan harmonis, baik dari
lemah dan mereka mudah di suap dan segi nilai materiil, nilai vital, nilai
ironisnya penegak hokum tidak takut kebenaran/kenyataan, nilai aesthetis,
atas aturan hukum yang ada. Mudahnya nilai ethis/moral maupun nilai religius.
aparat penegak hukum disuap Hal itu dapat terlihat pada
disebabkan tidak mampu susunan sila-sila Pancasila yang
mengimplementasikan nilai-nilai sistematis-hierarkis, yang dimulai dari
filosofis dari pancasila. Oleh karena itu, sila pertama Ketuhanan Yang Maha
tulisan paper ini akan berusaha Esa sampai dengan sila ke lima
mengimplementasikan makna filosofis Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
dari nilai-nilai yang terkandung dalam IndonesiaFilsafat pancasila lahir
pancasila secara praksis terhadap sebagai pandangan hidup dan metode
paradigma penegakan hukum di refleksi sudah seharusnya diwujudkan
Indonesia ? oleh aparat penegak hukum. Di dalam
Penegakan hukum yang saat ini sila-sila dalam pancasila sebenarnya
terjadi Indonesia sangat carut marut, semua tercakup unsur dari prinsip-
karena para penegak hukum, hanya prinsip hukum positif.
menekankan pada aspek material dalam Pancasila adalah roh/jiwa
artian honor berapa yang akan diterima hukum nasional. Pancasila sebagai
ketika membela klainnya yang salah sistem nilai, keberadaannya abstrak, tak
tersebut dan bahkan pihak Pengadilan terlihat dengan mata kepala, tetapi
Tinggi atau Jaksa serta hakim mudah keberadaan dan dan perannya dapat
sekali disuap. Mereka tidak melihat ditangkap dengan mata hati. Apabila
segala sesuatu sesuai dengan kaidah Pancasila terlepas dari hukum nasional,
yang hukum yang berlaku, kualitas maka hukum nasional akan mati.
penegakan hukum di Indonesia masih Kalaupun hukum nasional ada, ia
sangat rendah. Oleh karena itu, sekedar merupakan zoombi (mayat
rendahnya penegakan hukum di hidup) yang menakutkan, merusak, dan
Indonesia disebabkan paradigma yang mengganggu kenyamanan hidup dan
kehidupan manusia (Sudjito, 2009:16).
655
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
656
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
yang paling relevan dan utama terkait sebaliknya diloloskan dari vonis
dengan kajian implementasi pancasila hukuman.
dalam penegakan hukum serta Praktek peradilan dan
selanjutnya dilakukan analisis yang penegakan hukum di Indonesia itu pun
lebih tajam sehingga menghasilkan menyebabkan kontroversi dan
gagasan atau ide yang kreatif. paradoksal dengan rakyat kecil. Realitas
C. HASIL DAN PEMBAHASAN itu mencerminkan bahwa sejatinya di
1. Merekonstruksi Paradigma negara Indonesia banyak terjadi
Penegakan Hukum Di Indonesia praktek-praktek ketidakadilan hukum.
Di samping itu, para penegak hukum
Dalam konteks penegakan banyak yang kurang memahami apa itu
hukum, saya berusaha mengambil kasus yang dimaksud dengan ontologi
yang menimpa Indra Azwan. INDRA hukum?
Azwan, seorang pencari keadilan dari Di sisi lain, terkadang keadilan
Kota Malang, yang anaknya tewas hukum dijadikan alat jual beli hukum.
ditabrak perwira polisi menuntut Keadilan hukum seolah-olah menjadi
keadilan di Jakarta. Persoalan hukum sesuatu yang komersial dan bisa dijual
tersebut sampai saat ini belum kepada yang siapa saja yang memiliki
terselesaikan (Kirom, 2009, Menjunjung uang banyak dan kekuasaaan. Itulah
Tinggi Keadilan Hukum Di Indonesia, fakta yang saat ini sedang menimpa
Harian Pelita, Jakarta ) pengadilan hukum dan kejaksaan tinggi,
Persoalan lebih jauh lagi, yang kepolisian republik Indonesia di
perlu ditanyakan adalah bahwa Indonesia, yang dengan mudahnya para
penegakan hukum di Indonesia masih polisi, hakim dan jaksa bisa disuap.
setengah hati, dan terkesan diskriminasi Karena jelas bahwa hukum atau
? Melainkan, banyak kasus besar seperti perundangan, harusnya adil. Tapi
korupsi yang dilakukan pejabat negara nyatannya seringkali tidak. Hukum
lolos dari jeratan hukuman, akan tetapi, terkait dengan keadilan tanpa sepenuhya
ketika para hakim menangani kasus disadari oleh kaum penegak hukum di
rakyat kecil, begitu serius dalam Indonesia. Karena itu, potret buram
menjatuhkan hukuman. Inikah yang penegakan hukum di Indonesia ini
disebut dengan penegakkan hukum di disebabkan karena para penegak hukum
Indonesia ? tidak pernah memahami secara filosofis
Sementara itu, terkadang para dan esensi dari apa itu yang disebut
hakim dan penegak hukum justru dengan hukum. Sehingga menyebabkan
bermain-main dengan hukum, para keadilan hukum terhadap masyarakat
penegak hukum mudah disuap dan semakin terdiskriminasikan dan
bahkan ketika para penegak hukum tergadaikan dengan uang.
ketika dihadapkan dengan para Komersialiasasi hukum telah
penguasa yang terlibat dalam kasus mencoreng dan mencemarkan wajah
korupsi pun, yang jelas-jelas terlibat hukum kita. Tolak ukur untuk
menentukkan mana yang benar, salah,
Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia
657
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
boleh, bohong, jujur, menyimpang dan yang sudah semestinya ini dijadikan
melanggar mengalami perumitan bentuk landasan ontologis dalam membina
(sophisticated), atau kian kabur sebab penegakan hukum di Indonesia. Segala
mereka terjun ke politik tidak memiliki keputusan dan penyelidikan harus
kepekaan nilai nilai moral dalam hidup dilambari atas dasar dan bersumber dari
manusia (Edwin,2006:69). Lebih sila-sila dalam pancasila, yang memiliki
parahnya, hukum di Indonesia telah makna luhur sebagai upaya
diintervensi oleh ekonomi dan politik, menjalankan roda demokrasi dalam
sehingga justru yang penegakkan mewujudkan tegaknya hukum di
hukum tidak bisa berjalan sesuai Indonesia.
prosedur hukum yang ada. Hukum bertujuan untuk menjaga
Hal itu semua disebabkan, ketertiban masyarakat agar kehidupan
pemahaman penegakan hukum di sehari-hari dapat berjalan dengan
Indonesia tidak dilandasi oleh nilai-nilai benar, teratur dan aman. Hukum
filosofis yang terkandung dalam filsafat mempunyai fungsi untuk membela
pancasila. Sebagaimana kita ketahui, keadilan bagi seluruh masyarakat dan
penegakan hukum, hanya akan bisa bukan untuk kepentingan pribadi atau
tegak dan adil, sesuai dengan pemberian kelompok. Karena itu, hukum harus
uang kepada para penegak hukum. selalu diikuti dengan sanksi riil. Dengan
Hukum saat ini telah dinodai oleh demikian, kejahatan korupsi dapat
praktek kuasa ekonomi dan politik. berkurang, masyarakat merasa lebih
Sehingga penegakan hukum sulit aman dan mendapatkan perlindungan
ditegakkan karena paradigma yang di (Poespowardojo, 1989: 122)
gunakan dalam menegakkan hukum Di sisi lain, negara Indonesia
hanya berdasarkann sejauh mana berdasarkan atas hukum (rechtsstaat),
pemberian uang itu diberikan. tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka
Dengan demikian, paradigma (machtsstaat), hal ini mengandung arti
dalam memahami esensi hukum yang bahwa negara, termasuk di dalam
bersumber dari nilai-nilai pancasila pemerintah dan lembaga-lembaga
tidak mampu menyentuh pada negara yang lain dalam melaksanakan
kesadaran, Nurani dan Proses tindakan-tindakan apapun, harus
Berpikir oleh polisi, hakim dan dilandasi oleh hukum atas harus dapat
penegak hukum di Indonesia. Nalar dipertanggungjawabkan secara hukum
ekonomi-politis dalam menegakkan (Kaelan, 1993: 113-114)
hukum ini yang justru merugikan pihak Karena itu, keberadaan hukum
rakyat kecil dan negara Indonesia. yang sudah dibentuk dengan tujuan
Sebab apa, paradigma itu telah untuk mengatur ketertiban bangsa
melunturkan kinerja penegakan hukum. Indonesia harus segera dilaksanakan,
Karena itu, paradigma ketika hukum dimaknai hanya untuk
penegakan hukum memerlukan kekuasaan atau bahkan kepentingan
kesadaran dalam diri manusia dengan politik. Hal inilah yang memunculkan
selalu berpijak pada filsafat pancasila kerusakan pada nalar penegak hukum,
Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia
658
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
659
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
660
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
661
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
kokoh dari aparat penegak hukum yang hukum kodrat, hukum etis dan hukum
tidak memiliki integritas tinggi terhadap adat tersebut ke dalam hukum positif
nilai-nilai pancasila. Pancasila hanya Indonesia memerlukan hukum filosofis,
yaitu hukum akal budi manusia
dianggap angin yang telah berlalu,
(Wreksosuhardjo, 2001: 21). Hal itu
jika lingkungan buruk, maka yang harus disebabkan agar setiap insan manusia
dilakukan adalah memberikan cuci mampu membangun kesadaran berpikir
otak terhadap pandangan-pandangan dalam upaya penegakan hukum di
pada nilai luhur Pancasila. Mereka Indonesia. Sehingga pada tataran
harus melakukan pelatihan dulu selama praksis keberadaan pancasila harus
1 bulan terhadap konsepsi filsafat diwujudkan, dan dilaksanakan.
Sehingga melahirkan pancasila yang
pancasila, sehingga kita hanya berharap
berguna bagi nusa dan bangsa
kepada individu manusia yang berada di Indonesia.
dalam kejaksanaan tinggi, agar bisa Dengan demikian, jadi jelas
membangun cipta, rasa dan karsa dalam bahwa pembukaan UUD 1945
menerapkan pancasila sebagai sumber mengenalkan dan mengakui adanya
tertib hukum pada tataran praksis ketika hukum Tuhan, hukum kodrat, hukum
menangai sebuah kasus-kasus korupsi etis, hukum adat sebagai sumber bahan
dan penegakan hukum di Indonesia. dan hukum filosofis dan hukum positif
Manusia sebagai makhluk yang negara Republik Indonesia. Jadi,
memiliki rasionalitas, kebebasan dan sebagai bahan bagi hukum positif RI.
kemandirianya, yang terpancarkan dari
Hukum filosofis dalam mempelajari
nilai-nilai pancasila, sejatinya mampu
mengembangkan pola berpikir manusia filsafat pancasila dapat diketahui
yang sadar akan segala perbuatanya, semuanya adalah karena Pancasila yang
dengan kata lain, manusia harus menjadi pusat, dasar, dan inti dari
bertanggung jawab atas segala pembukaan UUD 1945 (Wreksosuhardjo,
perbuatannya. Manusia harus mampu 2001: 22).
mengatasi segala problema yang Oleh karena itu, kepala negara
dihadapi. Unsur Jiwa adalah cipta atau
dan badan-badan pemerintah lain harus
akal, rasa dan kehendak atau karsa
(Sunoto, 1985: 28). memiliki sifat pemimpin yang sejati,
Bila ketiga unsur jiwa yang penunjuk jalan ke arah cita-cita luhur,
bersumber dari pancasila. Di dalam yang diidam-idamkan oleh rakyat.
nilai-nilai pancasila terdapat pesan Negara harus bersifatbadan
pesan moralitas, jika moralitas itu penyelenggara, badan pencipta hukum
mampu diterapkan dalam tataran praksis
timbul dari hati-sanubari rakyat
akan membawa angin segar dalam
penegakan hukum. seluruhnya. Dalam pengertian ini, teori
Selanjutnya di dalam ini yang sesuai dengan semangat
pembukaan UUD 1945 juga diakuinya Indonesia yang asli, negara tidak lain
adanya hukum filosofis sebagai ialah seluruh masyarakat atau seluruh
perantara bahan bagi hukum Tuhan, rakyat Indonesia sebagai persatuan yang
hukum kodrat, dan hukum etis serta teratur dan tersusun (Bahar, 1995: 36).
hukum adat untuk dijadikan sumber dari
Hakikat hukum sebenarnya telah
hukum positif di negara republik
Indonesia, menjelmanya hukum Tuhan, dijelaskan dalam nilai-nilai pancasila,
Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia
662
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
hakikat hukum adalah menjadi sarana hukum kodrat, hukum adat dan hukum
bagi penciptaan suatu aturan masyarakat filosofis yang seseungguhnya
yang adil. Prinsip hakekat hukum, mencerminkan nilai luhur dari budaya
adalah menjunjung tinggi nilai-nilai bangsa Indonesia, yang senantiasa
keadilan hukum yang tertuang dalam berlaku jujur, transparan dan adil merata
sila ke lima, yang menekankan pada bagi seluruh rakyat Indonesia.
keadilan sosial bagi seluruh Indonesia Filsafat pancasila memiliki
(Huijbers, 1995: 75). Dengan begitu, paradigma yang sangat tepat dalam
ontologi hukum yang bersumber dari mengubah cara berpikir dari aparat
pancasila ini sudah seharusnya penegak hukum. Upaya penegakan
dijadikan petunjuk dalam proses hukum jangan yang hanya dilandasi
penegakan hukum dalam menyelesaikan faktor ekonomi, tanpan menekankan
kasus-kasus pidana dan perdata seperti aspek kejujuran dalam menjunjun tinggi
korupsi dan mafia hukum. kebenaran hukum inilah yang
Pancasila yang ditunjuk sebagai menimbulkan kehancuran institusi
prinsip hukum tertinggi: sumber dari penegakan hukum di Indonesia
segala sumber hukum, yang tidak dapat termasuk di Kejaksaan Tinggi Indonesia
diubah oleh kekuasaan pemerintah dan Kepolisian Republik Indonesia,
tanpa merusak negara itu sendiri karena di dalam terdapat banyak mafia
(Bourchier, 2007:252-253). karena itu, hukum, yang sudah semestinya, mereka
ketika pancasila telah dijadikan sumber mampu mematuhi aturan hukum, justru
hukum, maka proses penegakan hukum sebaliknya di selewengkan. Paradigma
di Indonesia harus juga melihat pada itu muncul karena manusia tidak pernah
seluruh aspek sila-sila tersebut, puas dengan apa yang dimiliki, mereka
sehingga mampu melahirkan keputusan haus oleh ekonomi dan kekuasaan.
yang tepat dan adil, sesuai dengan Oleh karena itu, paradigma yang
harapan masyarakat, bukan sesuai rasa saat sedang digunakan oleh aparat
kekuasaan, atau mungkin karena disuap, penegak hukum dengan menekankan
lalu menghasilkan penegakan hukum pada ekonomi-politik itu perlu direduksi
yang mandul. dan dihindari dengan selalu
mengedepankan nilai-nilai dalam sila
D. KESIMPULAN pancasila, seperti aspek moralitas,
kemanusiaan, keadilan hukum,
Dari pembahasan di atas, dapat kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat
disimpulkan, bahwa sejatinya lemahnya Indonesia. Halhal itulah yang
penegakan hukum di Indonesia, karena mencerminkan banyak pelajaran yang
disebabkan, aparatus penegakan hukum berharga dalam menopang sistem
seperti polisi, jaksa agung, pengacara, penegakan hukum di Indonesia guna
hakim, tidak mampu memaknai hukum memberikan rasa adil, melainkan
nasional, yang secara epistemologis dari mampu memberikan yang terbaik bagi
nilai-nilai pancasila. Di dalam hukum Indonesia dalam mewujudkan roda
nasional, itu terkandung, hukum tuhan, demokrasi.
Mempraksiskan Pancasila dalam Penegakan Hukum di Indonesia
663
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
664
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 1, Januari 2015
665