Anda di halaman 1dari 13

Perhitungan Peramuan Bahan Peleburan

R. Widodo.
Staf pengajar Program Studi Teknik Pengecoran Logam POLMAN Bandung
Misalnya Anda mendapat pertanyaan semacam ini:
Suatu bahan besi cor dengan kandungan unsur C=3%, Si=2% dan Mn=0.4% akan
diubah menjadi besi cor dengan kandungan unsur C=3.2%, Si=2,2% dan
Mn=0,6%. Bahan korektur yang digunakan adalah besi kasar dengan kandungan
C=4%, Si=2,8% dan Mn=1,2%.
Berapa % masing-masing bahan harus dimasukkan?
Peramuan bahan baku peleburan untuk menghasilkan komposisi cairan tertentu
dapat dilakukan secara matematis maupun tabelis. Konsep dari perhitungan
peramuan adalah mencapai sedekat mungkin komposisi yang dikehendaki melalui
pengaturan jumlah masing-masing bahan baku, penggunaan bahan paduan hanya
untuk melengkapi kekurangannya saja.
1. Perhitungan Matematis.
Secara matematis perhitungan dapat dilakukan sebagai berikut:
BT = 100 A (dalam %).
Dimana:
BT = Bahan yang harus ditambahkan (korektur).
A = Bahan sebelum koreksi.
Kita nyatakan kandungan unsur didalam A adalah k1, kandungan unsur didalam
BT adalah k2 dan kandungan unsur yang akan dicapai didalam bahan cair adalah
k3. Maka:

jumlah perhitungan yang harus dilakukan untuk


bahan paduan dengan n unsur adalah n-1 kali. Maka untuk bahan paduan 2 unsur
cukup dilakukan 1 kali perhitungan, sedangkan untuk paduan 3 unsur harus
dilakukan 2 kali perhitungan dan seterusnya.
Contoh 1 (paduan 2 unsur).

Suatu bahan paduan tembaga (Cu) timah putih (Sn) dengan komposisi Sn=10%
dan Cu=90% akan dikoreksi dengan menggunakan paduan CuSn dengan
komposisi Sn=14% dan Cu 86% menjadi paduan dengan komposisi Sn=12% dan
Cu=88%.
Berapa % masing-masing bahan harus dimasukkan?
Solusi:
Kandungan unsur Cu adalah:
didalam bahan awal, k1 = 90%
didalam bahan korektur, k2= 86%
didalam cairan yang akan dicapai, k3 = 88%
Maka:

Sehingga:
BT = 100 50%
BT = 50%
Jadi untuk mendapatkan bahan dengan komposisi Sn=12% dan Cu=88%,
digunakan campuran bahan baku antara bahan dengan Sn=10% dan Cu=90%
sebanyak 50% ditambah bahan dengan Sn=14% dan Cu=86% sebanyak 50%.
Contoh 2 (paduan 3 unsur).
Mari kita mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan pada awal tulisan ini,
dimana diketahui:
a. Komposisi target: C=3.2%, Si=2,2% dan Mn=0,6%.
b. Bahan baku 1: Besi cor dengan komposisi C=3%, Si=2% dan Mn=0.4%
c. Bahan baku 2: Besi kasar dengan komposisi C=4%, Si=2,8% dan Mn=1,2%
Berapa % masing-masing bahan harus dimasukkan?
Solusi:
Pertama-tama kita hitung kandungan C sebagai berikut:
didalam bahan awal, k1 = 3%
didalam bahan korektur, k2= 4%
didalam cairan yang akan dicapai, k3 = 3,2%
Maka:

Dengan demikian besi kasar yang harus ditambahkan:


BT = 100 80 = 20%
Dalam hal kandungan Si, dimana:
didalam bahan awal, k1 = 2%
didalam bahan korektur, k2= 2,8%
Bila ditambah dengan Si yang terkandung didalam besi kasar sebanyak 20%,
maka k3 menjadi:

Sampai saat ini kandungan unsur Si masih


kekurangan sebanyak 0,04%, sehingga diperlukan bahan paduan ferosilikon
(FeSi). Selain itu masih harus diperhatikan bahan hilang terbakar (melting loss)
unsur Si pada setiap peleburan adalah 10%.
Perhitungan berikutnya adalah untuk menentukan kandungan unsur Mn, sebagai
bertikut:
didalam bahan awal, k1 = 0,4%
didalam bahan korektur, k2= 1,2%
Bila ditambah dengan Mn yang terkandung didalam besi kasar sebanyak 20%,
maka k3 menjadi:

Sebagaimana Si, kandungan unsur Mn pun masih


kekurangan sebesar 0,04%. Maka bahan paduan feromangan (FeMn) perlu
ditambahkan dengan memperhatikan faktor bahan hilang terbakar untuk unsur Mn
adalah antara 15% 20%.
2. Perhitungan Tabelis.

Untuk melakukan perhitungan peramuan paduan dengan banyak unsur, cara


matematis seperti diatas dirasakan kurang praktis. Perhitungan matematis pada
akhirnya hanya digunakan pada kasus-kasus koreksi, yaitu apabila dalam suatu
pengujian terhadap cairan pada proses peleburan diketahui adanya kekurangan
pada salah satu kandungan unsur paduannya.
Metode tabel, apalagi bila ditunjang dengan perangkat lunak spreadsheet akan
jauh lebih mudah dilakukan terhadap bahan paduan dengan unsur yang berjumlah
banyak.
Contoh diatas adalah, perhitungan peramuan untuk suatu bahan besi cor dengan
komposisi tertentu, kandungan unsur-unsur pada setiap bahan baku yang
digunakan (misalnya besi bekas, besi kasar, besi kasar hematite dan bahan daur
ulang) disusun sedemikian rupa dalam suatu tabel. Kemudian kontribusi (%)
masing masing dihitung dan dijumlahkan, sehingga akan menghasilkan kontribusi
total yang mendekati komposisi yang diinginkan.
Langkah-langkah perhitungan adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Buat kolom-kolom tabel sebagaimana contoh. Jumlah baris
disesuaikan dengan jumlah bahan baku yang akan digunakan dan jumlah lajur
disesuaikan dengan jumlah unsur yang akan dihitung.

Langkah 2: Isi kolom komposisi yang diinginkan sebagai acuan perhitungan.

Langkah 3: Isi kolom bahan baku serta lengkapi kolom-kolom kandungan unsur
didalam bahan baku. Pilih bahan baku yang memiliki kandungan unsur-unsur
mendukung perhitungan.

Langkah 4: Perkirakan peresentase bahan baku yang akan digunakan. Catatan,


gunakan bahan baku terbanyak yang termurah. Ingat, jumlah persen total harus
100%.

Langkah 5: Hitung kontribusi kandungan unsur-unsur terhadap komposisi, yaitu


dengan mengalikan setiap unsur paduan dengan persentase penggunaan bahan
baku. Kemudian jumlahkan kebawah untuk mendapatkan hasil subtotal
kontribusi.

Langkah 6: Hitung tambahan bahan paduan maupun bahan-bahan terbakar dan


tambahan unsur S dari kokas. Kemudian jumlahkan hasilnya dengan subtotal
kontribusi sehingga menghasilkan komposisi hasil perthitungan.

Langkah 7: Teliti komposisi hasil perhitungan. Bila tidak sesuai dengan komposisi
yang diharapkan ubah-ubah persentase penggunaan bahan baku sedemikian rupa
sehingga hasil perhitungan dapat mendekati komposisi yang diharapkan. Ingat
jumlah persen harus tetap 100%.

Tabe
l hasil akhir suatu perhitungan peramuan
Untuk selanjutnya persentase hasil perhitungan dikalikan dengan jumlah muatan
total tanur.

Tabel berat masing-masing bahan


baku.
Jangan lupa mengalikan tambahan bahan paduan FeMn, yaitu 0,2% x 200 kg =
0,4 kg. Karena kandungan Mn didalam bahan paduan FeMn adalah 45%, maka
bahan paduan FeMn yang harus diberikan menjadi:
FeMn = 0,4/45% = 0.9 kg.
Lakukan penimbangan bahan baku sesuai SOP (Standard Operation Procedure).

35 responses
29 09 2013

Perhitungan Peramuan Bahan Peleburan. | HAPLI (13:08:51) :


[] ini bapak R. Widodo menyumbangkan artikelnya yang berjudul
Perhitungan Peramuan Bahan Peleburan, yang memberi kita wawasan
tentang cara mudah dalam mencapai suatu komposisi yang ditargetkan
dengan []
Reply
1 10 2013

faizal mahdar (08:38:27) :


Dearest Mr. Widodo,
Perkenalkan sama saya faizal mahdar, POLTEK ITB 98. To the point saja
Pa, boleh saya minta contact number or address bapa? dalam waktu dekat
ini saya akan mencoba untuk membuat pengecoran logam namun karena
basic saya di Mechanical Engineering maka saya membutuhkan partner
yang faham mengenai Cast-iron fero and ductile. jika berkenan bapa dapat
menghubungu saya di faizal_mahdar (at) yahoo.com.
Saya tunggu kabar baiknya Pa Widodo.
Reply
18 11 2013

Helmi (11:02:44) :

Yth. Pak WIdodo,


pak saya mau tanya kenapa jika bahan baku yang digunakan bahan daur
ulang 100% kenapa hasilnya kurang baik?? sedangkan material yang ingin
saya buat sama dengan bahan daur ulang tersebut.
mohon bantuannya.
Reply
19 11 2013

R. Widodo (11:48:10) :
Yth mas Helmi
Ada beberapa masalah sehubungan dengan penggunaan bahan daur ulang,
antara lain:
a. Semakin baik pengecoran Anda, maka bahan daur ulang yang Anda
miliki akan semakin sedikit, rata2 hanya 20% an saja, maka bagaimana
mungkin Anda bisa melebur dengan 100% bahan daur ulang.
b. Bahan daur ulang selalu terdiri dari runner/ingate, riser dan rejected
material, dimana segala yang tidak Anda kehendaki ada didalam produk
(berbagai masalah seperti sgregasi, slag/ipurity/sand erosion dsb), tentu
dipindahkan kebagian ini. Jadi semakin banyak penggunaan bahan daur
ulang sama dengan semakin banyak memasukkan masalah kedalam tanur.
c. Sering ada pasir menempel pada bahan daur ulang, karena biasanya
tidak ikut dishootblasting, seringga berpotensi menimbulkan cacat terak.
Pada keadaan mendesak, dapat saja kita habiskan sisa bahan daur ulang
dengan melebur 100%, namun dengan demikian berbagai effort tambahan
(tergantung bahan yang dilebur) untuk menghasilkan cairan yang bersih
perlu diterapkan.
Semoga membantu.
Reply
19 11 2013

Helmi (15:45:07) :
tapi masalahnya di tempat saya, pake metode investment casting dan
hampir semua cetakan memakai gatting system yang besar. jadi banyak
bahan daur ulang tangkai dan sebagian benda NG yang tidak/belum
terpakai sedangkan produksi setiap harinya menambah jumlah bdu tsb.
Trimakasih.
Reply
19 11 2013

R. Widodo (15:53:29) :
Yth mas Helmi
Bila demikian maka statement sy yang terakhiur tadi dapat menjadi
pilihan:
Pada keadaan mendesak, dapat saja kita habiskan sisa bahan daur ulang
dengan melebur 100%, namun dengan demikian berbagai effort tambahan
(tergantung bahan yang dilebur) untuk menghasilkan cairan yang bersih
perlu diterapkan.
Atau jual saja sebagai scrap untuk membeli scrap kualitas yang lebih baik
lagi. Memang mungkin ada selisih pembelian, namun saya yakin itu akan
lebih kecil dibandingkan effort yang harus Anda berikan bila melebur
100% BDU, belum lagi kerugian akibat defect yang ditimbulkannya.
Semoga berguna.
Reply
20 11 2013

Helmi (09:02:36) :
saya ucapkan trimakasih banyak untuk sarannya Pak Widodo.
Reply
7 05 2014

erwin (04:07:38) :
Pak untuk rumus menghitung kadar Ni. Pig irondlm pleburan tanur
Reply
15 05 2014

ibrahiem (10:16:21) :
Pak,apa aja bahan tambahan yang diperlukan untuk pembuatan besi cor
dengan kualitas yg baik? Terimakasih,dan saya tunggu jawabannya
Reply
16 05 2014

R. Widodo (07:34:37) :
Yth mas Ibrahiem
Kandungan unsur utama besi cor adalah C, Si, Mn serta P dan S (max 0.1)
jadi bahan baku terbaik adalah yang hanya mengandung unsur2 tersebut
yaitu pig iron (memiliki komposisi yang sudah mendekati besi cor), besi

tua, return scrap dan steel scrap. Untuk mencapai presentase unsur yg
diharapkan dikoreksi dengan bahan tambahan seperti carburisher (untuk
C), FeSi (untuk Si) dan FeMn (untuk Mn). Selanjutnya hanya untuk
menghasilkan sifat mekanik tertentu (hardess/tensile strength) kadang2
ditambahkan bahan FeCr (untuk Cr dan tembaga (untuk Cu). Untuk
membuat besi cor nodular masih diperlukan FeSiMg (untuk Mg rest/
nodularisasi).
Seberapa banyak penggunaan masing2 bahan tersebut tentu sangat
dipengaruhi oleh komposisi target maupun proses Anda. Prinsipnya
adalah, jangan gunakan bahan yang akan memasukkan unsur2 yang tidak
dikehendaki oleh besi cor. Misalnya kalau terpaksa menggunakan
steelscrap, maka sesedikit mungkin. Karena didalamnya terkandung
berbagai unsur yang tidak dikehendaki oleh besi cor
Semoga membantu..
Reply
19 05 2014

ibrahiem (07:28:55) :
Terimakasih sudah meluangkan waktu utk memberikan solusi atas
pertanyaan saya.
Reply
20 05 2014

Ika Mayang (17:09:13) :


selamat siang, Pak
Perkenalkan nama saya Ika
Saya mau menanyakan terlepas dari proses pengecoran logam. Yang mau
saya tanyakan disini mengenai pengolahan sisa hasil usaha atau yang bisa
disebut sebagai limbah. (saya juga mau menanyakan pengolahan limbah
dari proses casting)
1. Apakah ada pengolahan/treatment khusus yang bisa dilakukan kepada
core resin?
2. Bagaimana cara pemisahan oli bekas dengan bram?
3. Apakah ada pengolahan/treatment khusus untuk dross yang dihasilkan
dari pengecoran aluminium?
Terima kasih
Regards,

Reply
21 05 2014

R. Widodo (13:05:37) :
Yth mbak Ika
1. Sisa2 core resin bisa diregenerasi (dikembalikan kebutiran pasir
aslinya). Namun mengingat biaya regenerasi pasir (thermal ataupun kimia)
cukup tinggi, tentu upaya ini hanya akan ekonomis bila diberlakukan pada
jumlah yang banyak.
2. Geram dapat dibersihkan dari sisa oli dengan dua cara, yaitu dicuci
dengan detergent lalu dikeringkan atau dipanaskan pada suhu diatas
flashpoint oli sehingga oli terbakar.
3. Tidak ada yang bisa dilakukan terhadap dross yang sudah berbentuk
seperti pasir. Yang saya sarankan adalah mengurangi produksi dross. Cara
yang paling sederhana adalah dengan membiarkan lapisan alumina
dipermukaan cairan.
Semoga membantu.
Reply
21 05 2014

cloudyeppeo (14:21:44) :
Selamat Siang, Pak Widodo
Saya Ika
terima kasih banyak atas jawaban dari Pak Widodo untuk menjawab
pertanyaan Saya.
Saya benar-benar baru di dunia pengecoran logam makanya saya akan
mengajukan pertanyaan lagi
1. Bisakah menjelaskan tahap-tahap dan biaya regenerasi core resin?
Seandainya biaya lebih mahal dari pembelian baru, maka apakah
karakteristik core resin telah aman untuk dibuang ke lingkungan sekitar?
kalo masih belum aman, adakah cara untuk me-treatment sisa core tersebut
agar aman untuk dibuang?
2. Detergent seperti apa yang digunakan untuk mencuci geram tersebut?
Apakah ada tempat/wadah khusus untuk pembakaran geram diatas
flashpoint oli?

3. Apakah dross itu bisa langsung dibuang ke lingkungan? Dan apabila


dross itu masih berbentuk bongkahan, apakah ada perlakuan agar aman
dibuang ke lingkungan?
N

Anda mungkin juga menyukai