KELOMPOK 2
M.RIFKI AULIA.R ANDRI KURNIA BAYU ARIANTO PANJI ADINO (0807132872) (0807135520) (0907121130) (0907132967)
Oleh sebab itu, desain material rel harus dapat berfungsi menahan gaya akibat pergerakan dan beban kereta api.
TEORI DASAR
Pemilihan bahan dan proses harus optimal dalam teknis dan ekonomis.
TEKNIS
balok rel yang digunakan harus dapat menahan beban dari kereta api dan memiliki umur yang panjang.
EKONOMIS
pemilihan material yang tepat agar balok rel dapat dibuat dengan biaya sekecil mungkin namun tidak mengurangi kekuatannya.
KONDISI KERJA
1. Gaya Vertikal; Q yang menyebabkan terjadinya defleksi dan merupakan indikator untuk penentuan kualitas rel. 2. Gaya Lateral (transversal); Y gaya sentrifugal (ketika rangkaian kereta api berada di lengkung horizontal), gerakan ular rangkaian (snake motion) dan ketidak rataan geometrik rel yang bekerja pada titik yang sama dengan gaya vertikal 3. Gaya Longitudinal; T diakibatkan oleh perubahan suhu pada rel/pemuaian.
GAMBAR KOMPONEN
Peraturan Dinas 10 tahun 1986. Penamaan tipe rel adalah berat (dalam kilogram, kg) per setiap 1 meter panjangnya, misal : tipe R54 berarti rel memiliki berat sekitar 54 kg untuk setiap 1 meter panjangnya.
METODOLOGI
Pemilihan Bahan Rel Kereta Api Penentuan Batasan Batasan (Constraints) Analisa Constraints
PEMBAHASAN
Fungsi Batasan Objektif Variabel bebas lintasan kereta api menahan beban kereta api panjang ditentukan, L profil penampang R60, minimumkan massa, m minimumkan harga, Cm pemilihan material
Di generalisasikan bahwa struktur rel adalah balok yang dijepit pada kedua ujungnya dan memiliki beban yang terdistribusi (karena beban pada struktur rel adalah beban dinamik). I=
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Faktor Geometri Faktor bentuk / geometri tingkat ke efesienan dari suatu material dari beban yang diberikan pada bentuk yang berbeda
=7
dimana; I = momen inersia; rel R60 = 3055 cm4 A= luas penampang; rel R60 = 73,7 cm2
Yang artinya adalah penampang rel R60 mampu menahan defleksi dari beban bending 7 kali dibandingkan dengan penampang solid/persegi dengan luas yang sama.
PEMBAHASAN
Dengan mensubtitusikan nilai kekuatan yield dan persentasi penambahan panjang dari tabel diatas didapat nilai E = 57,3 MPa. Maka m 57 MPa
KESIMPULAN
Dengan mensubtitusikan nilai kekuatan yield dan persentasi penambahan panjang dari tabel diatas didapat nilai E = 57,3 MPa. Maka m 57 MPa
KESIMPULAN
Material teringan untuk batasan kekakuan.
Material Density (kg/m^3) Young Modulus (GPa)
7800-7900
200 -215
7800-7900
205-217
Nickel-based superalloys
7750-8650
150-245
Stainless steel
7600-8100
189-210
Tungsten alloys
310-380
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Material termurah untuk batasan kekakuan.
Material Price (IDR) Young Modulus (GPa)
4.381-7.885
200 -215
4.381-11.390
205-217
Nickel-based superalloys
87.610 262.800
150-245
Stainless steel
26.280 105.100
189-210
Tungsten alloys
140.200 262.800
310-380
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Material teringan untuk batasan kekuatan.
Material Density (kg/m^3) Strength (GPa)
7800-7900
550 - 1640
7800-7900
550 - 1760
Nickel-based superalloys
7750-8650
400 - 2100
Stainless steel
7600-8100
480 - 2240
Tungsten alloys
720. - 3000
KESIMPULAN
TERIMA KASIH