Anda di halaman 1dari 2

Filsafat Sebagai Seni untuk Bertanya.

Van Peursen dalam ceramahnya pada Penataran Filsafat yang diselengganakan pada 28
Mei 1974 menyatakan bahwa filsafat sebagai seni untuk bertanya. Dikatakan bahwa ada
perbedaan yang dilakukan ilmu dengan yang dilakukan filsafat. Ilmu-ilmu mencoba merumuskan
jawaban atas pentanyaanpertanyaan, Kegiatan ilmiah semacam ini memerlukan keahlian, Pada
pihak lain filsafat tidak bermaksud membentuk keahlian, melainkan memperluas pandangan
manusia, Dengan demikian filsaft tidak hendak merumuskan jawaban atas pertanyaanpertanyaan, melainkan merumuskan pertanyaan pada jawabanjawaban. Dirumuskan secara
singkat: ilmu sebagai jawaban atas pertanyaan dan filsafat sebagai pertanyaan pada jawaban.
Ilmu-ilmu menyelidiki sedapat mungkin berbagai segi kenyataan yang dihadapi manusia.
Segi-segi ini dibatasi agan dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian
dengan membatasi pandangannya. Misalnya ilmu alam dapat menjadi eksak baru sesudah
lapangannya dibatasi ke dalam bahan yang material saja.
Banyak jawaban dapat diberikan oleh ilmu-ilmu atas pertanyaan manusia. Ilmu
memberikan jawaban misalnya pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dar bumi. Atau
menjawab pertanyaan apakah seseorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat. Seringkali ilmu
membuat alat pengukuran, khususnya computer yang dapat merumuskan jawaban. Ada komputer
untuk melakukan penghitunganpenghitungan yang sangat numit. Ada juga komputer yang
memberi nasehat tentang memilih pasangan agar memperoleh kehidupan yang berbahagia. Ilmuilmu berguna untuk memperbaiki keadaan manusia, organisasi masyarakat dan pertumbuhan
kesadaran manusia. Tetapi untuk perkembangan manusia secara menyeluruh yang diperlukan
bukan jawaban ilmiah saja, melainkan juga pertanyaan kefilsafatan.
Filsafat bersifat pertanyaan pada jawaban. Filsafat adalah pertama-tama pertanyaan
tentang ilmu yang jumlahnya banyak, yaitu yang sangat memberikan spesialisasi. Sebaliknya
filsafat bertanya apakah ilmu kimia sungguh-sungguh boleh meneliti cat warna dalam suatu
karya seni hanya sebagai rumusan kimia. Filsafat juga bertanya apakah jatuh cinta boleh hanya
diterangkan sebagai proses kelenjar saja di dalam ilmu kedokteran; atau sebagai kelakuan lahir
saja dalam bidang psikologi. Dengan singkat: filsafat bertanya apakah keterbatasannya ilmu
spesialisasi menjauhkan kita dari kenyataan jika kita lupa bahwa pandangan setiap ilmu adalah
pandangan khusus dan sempit. Jika diusahakan pertanyaan begini, maka filsafat membuka

dimensi yang lebih luas daripada keterbatasan kenyataan ilmiah. Pertanyaan pertama-tama
mendekatkan kembali manusia kepada kenyataan yang Iengkap.

Ilmu adalah bagian dari kehidupan manusia dan keadaan masyarakat.


Filsafat merumuskan pertanyaan pada jawaban-jawaban yang menentukan
pembangunan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai