Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andre Gunawan Lubis

NPM : 411 829 411 0009


Jurusan : Ahwal Al-Syakhsiyah 2019

Resume Mata Kuliah


“Filsafat Ilmu”

Perenungan Kefilsafatan

Perenungan dalam filsafat orang mengatakan bahwa fisafat ‘tidak membuat roti’.
Filsafat tidak memberipetunjuk petunjuk untuk mencapai taraf hidup yang lebih tinggi, juga
tidakmelukiskan teknik – teknik baru untuk membuat bom atom, sebenarnya jika di
dalamfilsafat anda mencari jawaban yang terakhir terhadap persoalan yang anda hadapi,yakni
jawaban yang disepakati oleh semua filsuf sebagai hal yang benar, maka andaakan kecewa dan
bersedih hati.
Setelah lama mempelajarinya anda dapat mulai menyusun suatu sistem filsafat yang
didalamnya anda dapat menempatkan persoalan-persoalan yang anda hadapi memberikan
jawaban jawaban yangkiranya sah. Filsafat membawakita kepada pemehaman dan tindakan.
Secarasederhana tujuan filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak
mungkin, dan menerbitkan serta mengatur semua itu didalam bentuk yang sistematis. filsafat
membawa kita kepada pemahaman, dan pemahaman membawakita kepada tindakan yang lebih
layak. "keinginan filsafat ialah pemikiran secara ketat, filsafat merupakan suatu analisa secara
hati-hati terhadap penalaranmengenai suatu masalah dan penyusunan secara sengaja serta
sistematis atassuatu sudut pandangan yang menjadi dasar suatu tindakan, san hendaknya
diingatbahwa kegiatan yang kita namakan kegiatan filsafat itu sesungguhnya
merupakanperenungan atau pemikiran. Pemikiran jenis ini berupa meragummnkan segala
suseuatu, mengajukan pertanyaan, menghubungkan gagasan yangsatu dengan yang lainya,
menayakan ‘mengapa’ mencari jawaban yang lebih baikdibandingkan dengan jawaban yang
tersedia pada pandangan pertama. !ilsafatsebagai perenungan mengusahakan kejelasan,
keruntutan , dan keadaan memadaipengetahuan, agar kita dapat memperoleh pemahaman.
Seorang filsuf dianggapsebagai memandang segala sesuatu dari sudut keabadian dan
karenanyamenemukan ketiadaan sifat pentingnya segala sesuatu atau dianggap sebgai
orangyang memandang manusia sebagai sesuatu yang tidak bearti, dan karenanyabersikap acuh
tak acuh terhadap segala hal. aka ada gambaran bahwa sorangfilsuf merupakan mesin yang
berpikir tanpa suatu perasaan apapun, apapun yangdilupakan ialah, bahwa mereka yang
memandang seoarang filsuf dalam hubungan

yang demikian ini dan karenanya memandang filsafat sebagai sesuatu yangmembawa
orang kepada sikap yang demikian itu, sesungguhnya tidaklah berbicaratentang filsafat,
melainkan tentang filsafat khusus. $da filsafat yagn cendrungmemuja akal. $da sistem filsafat
yang didasarkan pada pandangan yangmengutamakan kehendak. dan dewasa ini ada sistem
filsafat yang menegaskanbahwa pengetahuan yang mendalam dalam arti yang sebenarnya
diperoleh melaluiperasaan. %engan cara yang sama, banyak filsuf memberikan tekanan
padaketiadaan sifat pentingnya manusia, tetapi para filsuf membrikan tekanan padaketiadaan
sifat pentingnya manusia, tetapi para filsuf yang lain mengaskan tentangkeunggulan manusia.
filasafat merupakan pemikiran secara sistematis. "egiatanfilasafat ialah merenung tetapi
merenung bukanlah melamun juga bukan berpikir secara kebetulan yang bersifat
untunguntungan. Perenungan filsafat ialahpercobaan untuk menyusun suatu sistem
pengetahuan yang rasional yang memadaiuntuk memahami diri kita sendiri. Perenungan filsafat
dapat merupakan karya satuorang yang dikerjakannya sendiri ketika ia dengan pikiranya
berusaha kerasmenemukan alasan dan penjelasan dengan cara semacam bertanya kepada
dirisendiri atau perenungan itu dapat pula dilakukan oleh dua atau lebih dari dalamsuatu
percakapan ketika mereka menghubungkan pikiran mereka secara timbalbalik. Sesungguhnya
tidak ada filsafat yang disusun dari ketiadaan dan tanpa hal –hal yang mendahuluinya yang telah
dipelajari, dan oleh rekan – rekan semasahidupnya yang mengajukan kritik terhadapnya.
Sejumlah karya filsafat yang besar terulis dialog yakni dalam bentuk percakapan
diantara dua orang atau lebih yangmemiliki penyelesaian yang berupa alternatif dan yang
dengan pembicaraan secararasional berusaha memperoleh kesimpulan yang memuaskan.
Perenungan filsafatialah sejenis percakapan yang dilakukan dengan diri sendiri atau dengan
orang laindalam hal ini berupa intropeksi diri ketika mengalami suatu kejadian yang tanpasadar
melibatkan kita dan terjerumus kedalam suati permasalahan yang membuatkita begitu kalut dan
tertekan maka ada dimana suatu titik kita berpikir ulang ataumerefresh apakah benar yang saya
lakukan ini dan memikirkan apa sebab akibatmengapa semua ini bisa terjadi, itulah sebabnya
mengapa sorang filsuf tampakselalu berhubungan dengan polemik dan tampak lebih menaruh
perhatian kepadausaha merusak dan menetang dibandingkan dengan usaha membangun. dalam
artilain perenungan dapat dipandang sebagai pertentangan diantara alternatif yangmasing –
masing berpegangan pada unsur atau segi yang penting dan kemudian
Apa itu Filsafat
Apa itu filsafat ? Jawaban atas pertanyaan ini bisa beragam, tidak bisa dipastikan mana
yang benar, karena semua jawaban bisa benar, sehingga semuanya bersifat relatif tidak mutlak.
Hal ini sebenarnya terjadi tidak hanya pada filsafat, tetapi pada semua jawaban atas suatu
pertanyaan. Misalnya, apa itu matematika ? Atau apa itu bumi ? Jawaban atas keduanya
pastinya beragam dan semua jawaban bersifat relatif kebenarannya.
Filsafat, menurut bahasa, berasal dari kata Inggris philosophy, kemudian di-Arab-kan menjadi
falsafah. Asal kata ini dari bahasa Yunani philosophia, yang merupakan gabungan dua kata,
yaitu philein yang berarti mencintai, dan sophia yang berarti kebijaksanaan. Oleh karena itu,
philosophia berarti "mencintai kebijaksanaan", dan philosophos (filsuf) adalah "pencinta
kebijaksanaan". Kebijaksanaan di sini bisa dipahami dalam beragam pengertian. Bisa dipahami
sebagai pengetahuan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, peradaban, kesopanan, kesusastraan, dan
sebagainya.
Namun, agar tidak disalahpahami, salah satu filsuf awal dari Yunani, Plato, memerinci
pengertian ini. Mencintai kebijaksanaan, katanya, harus dipahami sebagai mencari
kebijaksanaan, bukan sebagai memiliki kebijaksanaan. Hanya Allah yang bisa dikatakan
memiliki kebijaksanaan. Manusia manapun, meskipun seorang filsuf sekalipun, tidak layak
dikatakan memiliki kebijaksanaan. Lebih cocok dan pantas apabila manusia disebut "pencari
kebijaksanaan".

Anda mungkin juga menyukai