Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andre Gunawan Lubis

NPM : 411 829 411 0009


Jurusan : Ahwal Al-Syakhsiyah 2019

Resume Mata Kuliah


“Filsafat Ilmu”

BAGIAN 2
MENUJU PEMBENTUKAN WAWASAN

Dari banyaknya pertanyaan – pertanyaan dalam filsafat, muncul lah corak –


corak filsafat yang dibedakan berdasarkan jawaban yang diberikan atas
pertanyaannya. Corak filsafat tersebut antara lain realisme, naturalisme, materialisme
dan empiris. Contohnya dalam pengaplikasian dikehidupan sehari hari yakni terdapat
sebuah kursi dalam corak materialisme filsuf berpendapat bahwa harus ada bentuk
nyata terlebih dahulu seperti kayu memiliki kaki 4 terdapat meja yang tergabung maka
filsuf pengikut materialisme akan memikirkan dan memberikan sebutan bahwa benda
tersebut adalah sebuah kursi. Selain itu dalam filsafat mengenal pula metode – metode
untuk memperoleh pengetahuan. Yang pertama yaitu empirisme, memperoleh
pengetahuan menggunakan metode ini didasarkan oleh pengalaman individu. John
locke mengatakan bahwa pada waktu manusia dilahirkan akalnya merupakan sejenis
buku catatan kosong dan didalam buku tersebut dicatat dengan pengalaman indrawi.
Jadi pengetahuan yang kita peroleh merupakan hal yang didapat oleh pengalaman
indera, contohnya kita mengetahui apa itu TV ketika kita melihat langsung bentuk TV/
gambar serta kita mendapatkan informasi dari orang lain bahwa benda kubus memiliki
gambar serta bersuara tersebut adalah TV, dapat dilihat bahwa terdapat 2 pengalaman
indrawi yaitu dari pengindraan serta pendengaran. Yang ke dua yaitu metode
Rasionalisme yaitu sumber pengetahuan terletak pada akal. Penganut rasionalisme
mengemukakan bahwa pengetahuan diperoleh melalui kegiatan akal pikiran atau akal
budi serta memandang bahwa kebenaran – kebenaran tidak perlu lagi dibuktikan.
Selain 2 metode tersebut masih terdapat metode fenomenalisme serta instuisional
yang tidak dapat saya jelaskan satu persatu dalam tugas ini.

- Pengertian Filsafat Realisme ialah pandangan bahwa objek-objek indera adalah real


dan berada sendiri tanpa di sandarkan, tanpa pengetahuan lain atau kesadaran akal. 
Realisme merupakan salah satu pemikiran aliran klasik yang di sandarkan kepada
aries toteles yang memandang dunia dalam tema material. Realisme berpandangan
bahwa hakikat realitas ialah fisik dan juga ruh yang bersifat hal fisik dan rohani
(dualitas).
- Diantara sekian banyak aliran filsafat tersebut, satu diantaranya yaitu aliran filsafat
naturalisme. Aliran filsafat naturalisme lahir sebagai reaksi terhadap aliran filasafat
pendidikan Aristotalian-Thomistik. Naturalisme lahir pada abad ke 17 dan mengalami
perkembangan pada abad ke 18. Naturalisme berkembang dengan cepat di bidang
sains. Ia berpandangan bahwa “Learned heavily on the knowledge reported by man’s
sense”.
Secara definitif naturalisme berasal dari kata “nature.” Kadang pendefinisikan “nature”
hanya dalam makna dunia material saja, sesuatu selain fisik secara otomatis menjadi
“supranatural.” Tetapi dalam realita, alam terdiri dari alam material dan alam spiritual,
masing-masing dengan hukumnya sendiri. Era Pencerahan, misalnya, memahami
alam bukan sebagai keberadaan benda-benda fisik tetapi sebagai asal dan fondasi
kebenaran. Ia tidak memperlawankan material dengan spiritual, istilah itu mencakup
bukan hanya alam fisik tetapi juga alam intelektual dan moral.

- Dalam bidang ilmu sosiologi, antropologi, dan bidang ilmu sosial lainnya,


istilah positivisme sangat berkaitan erat dengan istilah naturalisme dan dapat dirunut
asalnya ke pemikiran Auguste Comte pada abad ke-19. Comte berpendapat,
positivisme adalah cara pandang dalam memahami dunia dengan berdasarkan sains.
Penganut paham positivisme meyakini bahwa hanya ada sedikit perbedaan (jika ada)
antara ilmu sosial dan ilmu alam, karena masyarakat dan kehidupan sosial berjalan
berdasarkan aturan-aturan, demikian juga alam.
Positivisme secara etimologi berasal dari kata positive, yang dalam bahasa filsafat
bermakna sebagai suatu peristiwa yang benar-benar terjadi, yang dapat dialami
sebagai suatu realitas. Ini berarti, yang disebut sebagai positif bertentangan dengan
sesuatu yang hanya ada di dalam angan-angan (impian), atau terdiri dari sesuatu yang
hanya merupakan konstruksi atas kreasi kemampuan untuk berpikir dari akal manusia.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian positivisme secara terminologis berarti suatu
paham yang dalam "pencapaian kebenaran"-nya bersumber dan berpangkal pada
kejadian yang benar-benar terjadi. Segala hal di luar itu, sama sekali tidak dikaji dalam
positivisme.
- Empirisme adalah suatu aliran filsafat yang membahas bahwa kebenaran yang
sesungguhnya berasal dari pengalaman manusia itu sendiri. Empirisme menolak
bahwa manusia membawa fitrah sejak lahir. Sebagai aliran filsafat yang bertentangan
dengan faham rasionalisme.
- Dalam pembahasan tentang suatu teori pengetahuan, maka Rasionalisme
menempati sebuah tempat yang sangat penting. Paham ini dikaitkan dengan kaum
rasionalis abad ke-17 dan ke-18, tokoh-tokohnya ialah Rene Descartes, Spinoza,
leibzniz, dan Wolff, meskipun pada hakikatnya akar pemikiran mereka dapat ditemukan
pada pemikiran para filsuf klasik misalnya Plato, Aristoteles, dan lainnya.
Paham ini beranggapan, ada prinsip-prinsip dasar dunia tertentu, yang diakui benar
oleh rasio manusi. Dari prinsip-prinsip ini diperoleh pengetahuan deduksi yang ketat
tentang dunia. Prinsip-prinsip pertama ini bersumber dalam budi manusia dan tidak
dijabarkan dari pengalaman, bahkan pengalaman empiris bergantung pada prinsip-
prinsip ini.

BAGIAN 3
Filsafat erat kaitanyya dengan makna dan kebenaran. Banyak perdebatan yang terjadi
karena perbedaan makna dari satu orang dengan orang lain. Contohnya ketika 2 orang
melihat A yang ditinggalkan oleh orang yang disayang namun A tidak menangis, ke 2
orang tersebut memiliki pemaknaan yang berbeda mengenai sikap A yang ditinggal
orang yang disayang tersebut. Orang pertama beranggapan bahwa A tidak sedih
karena dia tidak menangis, namun orang ke 2 beranggapan A sedih meskipun dia tidak
menangis. Hal tersebut terjadi karena mereka ber 2 memiliki pemaknaan yang berbeda
tentang makna bersedih.

- Pengertian Koherensi Koherensi adalah keterkaitan antara bagian yang satu dengan
bagian yang lainnya, sehingga kalimat memiliki kesatuan makna yang utuh (Brown dan
Yule dalam Mulyana, 2005: 30).Contoh:

Buah Apel ( Apple ) adalah salah satu buah yang sangat tidak diragukan kelezatan
rasanya. (b) Menurut beberapa penelitian dibalik kelezatan dari rasa buah apel
ternyata juga mengandung banyak zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh
kita. (c) Untuk itu sangatlah penting untuk mengkonsumsi buah    apel. (d) Buah
Apel memiliki kandungan vitamin, mineral dan unsur lain seperti serat, fitokimian,
baron, tanin, asam tartar, dan lain sebagainya. (e) Dengan kandungan zat-zat
tersebut buah apel memiliki manfaat yang dapat mencegah dan menanggulangi
berbagai penyakit. (f) Berikut ini adalah beberapa manfaat buah apel bagi
kesehatan yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber  yaitu buah apel dapat
mencegah penyakit asma, dapat mengurangi berat badan,  melindungi tulang,
menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker hati, kanker paru-paru, kanker
payudara, kanker usus, mengontrol diabetes, membersihkan dan menyegarkan
mulut.Bagian-bagian pada wacana di atas saling mempunyai kaitan secara maknawi,
kalimat di atas menjelaskan secara rinci zat-zat dan manfaat yang terkandung dalam
buah apel. Wacana itu termasuk wacana padu karena hampir setiap kalimat
berhubungan padu secara maknawi dengan bagian lain. Selain itu, wacana itu juga
kohesif. Ada beberapa kata yang diulang (buah apel pada setiap kalimat). Jadi,
wacana itu harus kohesif dan dan koherensif. Bahkan keterpaduanlah (koherensi) yang
harus diutamakan.
- Piranti Kohesi Menurut Halliday dan Hassan (1976), unsur kohesi terbagi atas dua
macam, yaitu unsur leksikal dan unsur gramatikal. Piranti kohesi gramatikal merupakan
piranti atau penanda kohesi yang melibatkan penggunaan unsur-unsur kaidah bahasa.
Piranti kohesi leksikal adalah kepaduan bentuk sesuai dengan kata.
- Pragmatisme berasal dari kata pragma (bahasa Yunani) yang berarti tindakan,
perbuatan, dan juga manfaat. Pragmatisme adalah aliran dalam filsafat yang
berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu ialah, apakah sesuatu itu memiliki
kegunaan bagi kehidupan nyata. Oleh sebab itu kebenaran sifatnya menjadi relative
tidak mutlak.
- Istilah empirisme berasal dari kata empiri yang berarti indra atau alat indra, dan
ditambah akhiran isme, sebagai suatu aliran yang berpendapat bahwa
pengetahuan/kebenaran yang sempurna tidak diperoleh melalui akal, melainkan
diperoleh/bersumber dari panca indra manusia, yaitu mata, lidah, telinga, kulit dan
hidung. Dengan kata lain, kebenaran adalah sesuatu yang sesuai dengan pengalaman
manusia.

Anda mungkin juga menyukai