BAGIAN 2
MENUJU PEMBENTUKAN WAWASAN
BAGIAN 3
Filsafat erat kaitanyya dengan makna dan kebenaran. Banyak perdebatan yang terjadi
karena perbedaan makna dari satu orang dengan orang lain. Contohnya ketika 2 orang
melihat A yang ditinggalkan oleh orang yang disayang namun A tidak menangis, ke 2
orang tersebut memiliki pemaknaan yang berbeda mengenai sikap A yang ditinggal
orang yang disayang tersebut. Orang pertama beranggapan bahwa A tidak sedih
karena dia tidak menangis, namun orang ke 2 beranggapan A sedih meskipun dia tidak
menangis. Hal tersebut terjadi karena mereka ber 2 memiliki pemaknaan yang berbeda
tentang makna bersedih.
- Pengertian Koherensi Koherensi adalah keterkaitan antara bagian yang satu dengan
bagian yang lainnya, sehingga kalimat memiliki kesatuan makna yang utuh (Brown dan
Yule dalam Mulyana, 2005: 30).Contoh:
Buah Apel ( Apple ) adalah salah satu buah yang sangat tidak diragukan kelezatan
rasanya. (b) Menurut beberapa penelitian dibalik kelezatan dari rasa buah apel
ternyata juga mengandung banyak zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh
kita. (c) Untuk itu sangatlah penting untuk mengkonsumsi buah apel. (d) Buah
Apel memiliki kandungan vitamin, mineral dan unsur lain seperti serat, fitokimian,
baron, tanin, asam tartar, dan lain sebagainya. (e) Dengan kandungan zat-zat
tersebut buah apel memiliki manfaat yang dapat mencegah dan menanggulangi
berbagai penyakit. (f) Berikut ini adalah beberapa manfaat buah apel bagi
kesehatan yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber yaitu buah apel dapat
mencegah penyakit asma, dapat mengurangi berat badan, melindungi tulang,
menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker hati, kanker paru-paru, kanker
payudara, kanker usus, mengontrol diabetes, membersihkan dan menyegarkan
mulut.Bagian-bagian pada wacana di atas saling mempunyai kaitan secara maknawi,
kalimat di atas menjelaskan secara rinci zat-zat dan manfaat yang terkandung dalam
buah apel. Wacana itu termasuk wacana padu karena hampir setiap kalimat
berhubungan padu secara maknawi dengan bagian lain. Selain itu, wacana itu juga
kohesif. Ada beberapa kata yang diulang (buah apel pada setiap kalimat). Jadi,
wacana itu harus kohesif dan dan koherensif. Bahkan keterpaduanlah (koherensi) yang
harus diutamakan.
- Piranti Kohesi Menurut Halliday dan Hassan (1976), unsur kohesi terbagi atas dua
macam, yaitu unsur leksikal dan unsur gramatikal. Piranti kohesi gramatikal merupakan
piranti atau penanda kohesi yang melibatkan penggunaan unsur-unsur kaidah bahasa.
Piranti kohesi leksikal adalah kepaduan bentuk sesuai dengan kata.
- Pragmatisme berasal dari kata pragma (bahasa Yunani) yang berarti tindakan,
perbuatan, dan juga manfaat. Pragmatisme adalah aliran dalam filsafat yang
berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu ialah, apakah sesuatu itu memiliki
kegunaan bagi kehidupan nyata. Oleh sebab itu kebenaran sifatnya menjadi relative
tidak mutlak.
- Istilah empirisme berasal dari kata empiri yang berarti indra atau alat indra, dan
ditambah akhiran isme, sebagai suatu aliran yang berpendapat bahwa
pengetahuan/kebenaran yang sempurna tidak diperoleh melalui akal, melainkan
diperoleh/bersumber dari panca indra manusia, yaitu mata, lidah, telinga, kulit dan
hidung. Dengan kata lain, kebenaran adalah sesuatu yang sesuai dengan pengalaman
manusia.