Anda di halaman 1dari 26

(Filsafat dan Hukum)

Dr. Achmad Arifulloh, S.H., M.H.


NIDN : 0121117801
(HP/ WA : 081 390 111117 / 085 856 111117)

FAKULTAS HUKUM UNISSULA


SEMESTER ANTARA 2021/2022
‫ـاو ْر ُز ْقنِـ ْي فَ ْه ًمـا‬
َ ‫ب ِز ْد نِ ْي ِع ْل ًم‬
ِ ِّ ‫َر‬

Artinya:
"Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu dan
berikanlah aku rizki akan kepahaman."
KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN

Setelah mengikuti materi ini diharapkan


MAHASISWA mampu:
1. menjelaskan pengertian filsafat, sejarah
filsafat, ciri-ciri dan prinsip berfilsafat,
aliran-aliran filsafat, dan cabang-cabang
filsafat.
2. menjelaskan tentang pengertian hukum,
terbentuknya hukum, sumber hukum dan
bentuk hukum.
APA ITU FILSAFAT ?
Pengertian dan Sejarah filsafat
Arti secara Etimologis
 Berdasar asal katanya, kata Filsafat berasal dari bahasa Yunani
PHILOSOPHIA. Kata ini merupakan gabungan dari dua
kelompok akar kata.
– Kelompok akar kata pertama adalah kata Philein dan
sophos. Philein berarti cinta dan sophos berarti
kebijaksanaan.
 Cinta bukan sbg noun, bukan sbg adjective, tetapi cinta = verb
– Verb ?  kerja manusia untuk mengerjasamakan ketiga
unsur dlm jiwanya  bijaksana
– Kelompok akar kata kedua adalah kata phylo dan sophya.
Phylo = sahabat, dan sophya = kebijaksanaan. Maksud:
Manusia harus dapat berperan sbg sahabat kebijaksanaan
dalam kondisi apapun juga.
Arti Filsafat secara Historis
 Filsafat sebagai mother of scientiaum
 perlu diingat sejarah awal lahirnya filsafat
sampai berkembangnya faham
Positivisme
 Filsafat sebagai interdisipliner ilmu
 perlu diingat berbagai fenomena dalam
perkembangan ilmu (arogansi ilmiah,vak
idiot,persoalan humanistik)
Arti secara terminologis
• Filsafat sebagai PANDANGAN HIDUP
(FALSAFAH), merupakan hasil pensikapan
manusia thd alam sekitarnya, kebenarannya
masih bersifat subjektif, baik individual maupun
kolektif.
• Filsafat sbg ILMU (FILSAFAT), yang memenuhi
syarat ilmu :
1. Berobjek;
2. Bermetode;
3. Bersistem; dan
4. universal
Filsafat sebagai Ilmu

 Berobjek Objek material = segala sst yang


ada , Objek Formal = dari segi hakikat
 Bermetode  Analisis Abstraksi
 Bersistem  adanya kesatuan dari unsur
ontologi, epistemologi, dan aksiologi
 Universal  kebenaran hasil pemikirannya
dpt diterima dimana saja, kapan saja, dan
oleh siapa saja, minimal bagi kelompok
ilmuwan yg sama.
Ciri dan Prinsip Berfilsafat
• Ciri-ciri berfikir filosofis
– Radikal  mendasar, mendalam
– Integral  kesatuan unsur-unsur intrinsic
– Komphrehensif  kesatuan dg unsur-unsur lain
yg relevan  menyeluruh
– Sistematik bertahap & bertanggungjawab
• Prinsip-prinsip berfikir filosofis
– Principium Identitatis  A = A
– Principium Contradictionis  A >< B
– Principium Exclusi tertii  A=A / A=B
– Principium Sufficient Reason  If A=B harus ada
alasan cukup
– Principium Exemplaris  Ada example,
contoh/bukti nyata.
Aliran-aliran Filsafat
1. Idealisme
• Idealisme adalah suatu
ajaran/faham atau aliran yang
menganggap bahwa
• realitas ini terdiri atas roh-roh
(sukma) atau jiwa, ide-ide dan
pikiran atau yang sejenis dengan
itu.
Lanjutan ….

 Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting


dalam perkembangan sejarah pikiran manusia.
 Mula-mula dalam filsafat Barat kita temui dalam
bentuk ajaran yang murni dari Plato, yang
menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah
yang merupakan kenyataan sebenarnya.
 Adapun alam nyata yang menempati ruang ini
hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea
itu.
Lanjutan ….
2. Materialisme
Materialisme merupakan faham atau aliran
yang menganggap bahwa dunia ini tidak ada
selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik
adalah satu.
Pada abad pertama masehi faham
Materialisme tidak mendapat tanggapan yang
serius, bahkan pada abad pertengahan, orang
menganggap asing terhadap faham
Materialisme ini. Baru pada jaman Aufklarung
(pencerahan), Materialisme mendapat
tanggapan dan penganut yang penting di Eropa
Barat.
Lanjutan ….
3. Dualisme
– Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang
memandang alam ini terdiri atas dua macam
hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat rohani.
– Kedua macam hakekat itu masing-masing bebas
berdiri sendiri, sama azasi dan abadi.
– Perhubungan antara keduanya itu mencipta-kan
kehidupan dalam alam. Contoh yang paling jelas
tentang adanya kerja sama kedua hakekat ini
adalah terdapat dalam diri manusia.
Lanjutan ….
4. Empirisme
– Empirisme berasal dari kata Yunani yaitu
"empiris" yang berarti pengalaman
inderawi. Oleh karena itu empirisme
dipahami sbg pandangan yg memandang
pengalaman sebagai sumber utama
pengenalanan dan yang dimaksudkan
dengannya adalah baik pengalaman
lahiriah yang menyangkut dunia maupun
pengalaman batiniah yang menyangkut
pribadi manusia.
Lanjutan ….
5. Rasionalisme
– Rasionalisme adalah merupakan faham
atau aliran atau ajaran yang berdasarkan
ratio, ide-ide yang masuk akal.Selain rasio,
tidak ada sumber kebenaran yang hakiki.
– Zaman Rasionalisme berlangsung dari
pertengahan abad ke XVII sampai akhir
abad ke XVIII. Pada zaman ini hal yang
khas bagi ilmu pengetahuan adalah
penggunaan yang eksklusif daya akal budi
(ratio) untuk menemukan kebenaran.
Lanjutan ….
6. FENOMENALISME
– Secara harfiah Fenomenalisme adalah aliran
atau faham yang menganggap bahwa
Fenomenalisme (gejala) adalah sumber
pengetahuan dan kebenaran.
– Fenomenalisme bergerak di bidang yang pasti.
Hal yang menampakkan dirinya dilukiskan tanpa
meninggalkan bidang evidensi yang langsung.
– Fenomenalisme adalah suatu metode pemikiran,
"a way of looking at things".
Cabang-cabang Filsafat
1. METAFISIKA (filsafat tentang hal ada)
2. LOGIKA (filsafat tentang berpikir)
3. ETIKA (filsafat tentang pertimbangan moral)
4. ESTETIKA (filsafat tentang keindahan)
5. EPISTEMOLOGI (filsafat tentang pengetahuan):
a. FILSAFAT ILMU
b. FILSAFAT PENDIDIKAN
c. FILSAFAT SEJARAH
d. FILSAFAT MATEMATIKA
e. FILSAFAT POLITIK
APA ITU HUKUM?
Pengertian Hukum
 Menurut Von Savigny
= Hukum tidak dibuat, tetapi hukum ada / lahir dan lenyap
bersama-sama masyarakat. Pengertian ini hanya dapat
diberlakukan untuk hukum kebiasaan / hukum tidak
tertulis  lahir pengertian hukum tidak tertulis
 Menurut Roscoe Pound
= Law is a tool for sosial engineering  hukum hanya
dapat diaplikasikan / berfungsi apabila masyarakat tidak
berlangsung seperti yang diidealkan pengertian ini
biasanya berupa hukum tertulis / hukum formal
 Pengertian hukum secara umum
= Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yang
mengatur keseluruhan kegiatan manusia yang disertai
dengan sanksi dan bersifat imperatif.
Imperatif : Imperatif hipotetis dan imperatif kategoris
Terbentuknya Hukum
Menurut Glastra Van Loon, terbentuknya hukum
dikelompokkan dalam 3 (tiga) kategori, yaitu:
a. Menurut Aliran Legisme (abad 15 - abad 19)
 Terbentuknya hukum melalui pembuatan undang-
undang, shg hukum identik dg undang-undang.
 Undang-undang merupakan satu-satunya sumber
hukum, shg kebiasaan dan hukum adat bukan
peraturan hukum, kecuali apabila undang-undang
menentukannya.
 Pembentukan hukum di luar uu dianggap tidak dapat
menjamin kepastian hukum, shg dianggap bukan sbg
hukum.
 Tokoh ; Paul Laband, Jellinek, Hans Nawiasky, Hans
Kelsen, John Austin
b. Menurut Freirechtslehre (abad 19-20)
 Terbentuknya hukum hanya di dalam
lingkungan peradilan, dan dilakukan di
peradilan  peranan hakim sangat
dominan, hakim sbg pembentuk
hukum.
 Undang-undang dan kebiasaan bukan
sumber hukum, tetapi hanya sbg
sarana pembantu hakim dalam upaya
untuk menemukan hukum pada kasus
yg konkrit.
c. Menurut Heersende Leer (abad 20)
 Hukum terbentuk melalui berbagai cara:
 Lewat pembentukan UU
 Dengan interpretasi UU
 Penjabaran dan penyempurnaan UU oleh
hakim
 Melalui pergaulan hidup
 Lewat kasasi.
Sumber Hukum

Sumber Hukum: sesuatu yg dapat menimbulkan


hukum
Sumber Hukum:
 Sumber Hukum Ideal, yang meliputi:
Common Law dan Authoritarian Law
 Sumber Hukum Faktual, meliputi;
Authoritarian law, common law,
Jurisprudenci, traktat, doktrin.
Sumber Hukum
• Pendapat lain tentang sumber hukum:
– Sumber Hukum Material, sumber hukum yg
menentukan isi kaidah hukum
– Sumber Hukum Formal, sumber hukum yg
menentukan bentuk kaidah hukum. Materi
hukum butuh suatu form agar menjadi kaidah
hukum yg berlaku secara umum, mengikat
dan ditaati. Bentuknya antara lain; UU,
kebiasaan, adat, traktat
Bentuk Hukum
Bentuk hukum menurut J.F Glastra van Loon, ada 4
(empat) bentuk hukum, yaitu:
1. hukum tak tertulis
2. hukum tercatat
3. hukum tertulis
4. hukum yang terkodifikasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai