Artinya: "Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu dan berikanlah aku rizki akan kepahaman." KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN
Setelah mengikuti materi ini diharapkan
MAHASISWA mampu: 1. menjelaskan pengertian filsafat, sejarah filsafat, ciri-ciri dan prinsip berfilsafat, aliran-aliran filsafat, dan cabang-cabang filsafat. 2. menjelaskan tentang pengertian hukum, terbentuknya hukum, sumber hukum dan bentuk hukum. APA ITU FILSAFAT ? Pengertian dan Sejarah filsafat Arti secara Etimologis Berdasar asal katanya, kata Filsafat berasal dari bahasa Yunani PHILOSOPHIA. Kata ini merupakan gabungan dari dua kelompok akar kata. – Kelompok akar kata pertama adalah kata Philein dan sophos. Philein berarti cinta dan sophos berarti kebijaksanaan. Cinta bukan sbg noun, bukan sbg adjective, tetapi cinta = verb – Verb ? kerja manusia untuk mengerjasamakan ketiga unsur dlm jiwanya bijaksana – Kelompok akar kata kedua adalah kata phylo dan sophya. Phylo = sahabat, dan sophya = kebijaksanaan. Maksud: Manusia harus dapat berperan sbg sahabat kebijaksanaan dalam kondisi apapun juga. Arti Filsafat secara Historis Filsafat sebagai mother of scientiaum perlu diingat sejarah awal lahirnya filsafat sampai berkembangnya faham Positivisme Filsafat sebagai interdisipliner ilmu perlu diingat berbagai fenomena dalam perkembangan ilmu (arogansi ilmiah,vak idiot,persoalan humanistik) Arti secara terminologis • Filsafat sebagai PANDANGAN HIDUP (FALSAFAH), merupakan hasil pensikapan manusia thd alam sekitarnya, kebenarannya masih bersifat subjektif, baik individual maupun kolektif. • Filsafat sbg ILMU (FILSAFAT), yang memenuhi syarat ilmu : 1. Berobjek; 2. Bermetode; 3. Bersistem; dan 4. universal Filsafat sebagai Ilmu
Berobjek Objek material = segala sst yang
ada , Objek Formal = dari segi hakikat Bermetode Analisis Abstraksi Bersistem adanya kesatuan dari unsur ontologi, epistemologi, dan aksiologi Universal kebenaran hasil pemikirannya dpt diterima dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, minimal bagi kelompok ilmuwan yg sama. Ciri dan Prinsip Berfilsafat • Ciri-ciri berfikir filosofis – Radikal mendasar, mendalam – Integral kesatuan unsur-unsur intrinsic – Komphrehensif kesatuan dg unsur-unsur lain yg relevan menyeluruh – Sistematik bertahap & bertanggungjawab • Prinsip-prinsip berfikir filosofis – Principium Identitatis A = A – Principium Contradictionis A >< B – Principium Exclusi tertii A=A / A=B – Principium Sufficient Reason If A=B harus ada alasan cukup – Principium Exemplaris Ada example, contoh/bukti nyata. Aliran-aliran Filsafat 1. Idealisme • Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran yang menganggap bahwa • realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau jiwa, ide-ide dan pikiran atau yang sejenis dengan itu. Lanjutan ….
Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting
dalam perkembangan sejarah pikiran manusia. Mula-mula dalam filsafat Barat kita temui dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato, yang menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah yang merupakan kenyataan sebenarnya. Adapun alam nyata yang menempati ruang ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea itu. Lanjutan …. 2. Materialisme Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu. Pada abad pertama masehi faham Materialisme tidak mendapat tanggapan yang serius, bahkan pada abad pertengahan, orang menganggap asing terhadap faham Materialisme ini. Baru pada jaman Aufklarung (pencerahan), Materialisme mendapat tanggapan dan penganut yang penting di Eropa Barat. Lanjutan …. 3. Dualisme – Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang memandang alam ini terdiri atas dua macam hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat rohani. – Kedua macam hakekat itu masing-masing bebas berdiri sendiri, sama azasi dan abadi. – Perhubungan antara keduanya itu mencipta-kan kehidupan dalam alam. Contoh yang paling jelas tentang adanya kerja sama kedua hakekat ini adalah terdapat dalam diri manusia. Lanjutan …. 4. Empirisme – Empirisme berasal dari kata Yunani yaitu "empiris" yang berarti pengalaman inderawi. Oleh karena itu empirisme dipahami sbg pandangan yg memandang pengalaman sebagai sumber utama pengenalanan dan yang dimaksudkan dengannya adalah baik pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi manusia. Lanjutan …. 5. Rasionalisme – Rasionalisme adalah merupakan faham atau aliran atau ajaran yang berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal.Selain rasio, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki. – Zaman Rasionalisme berlangsung dari pertengahan abad ke XVII sampai akhir abad ke XVIII. Pada zaman ini hal yang khas bagi ilmu pengetahuan adalah penggunaan yang eksklusif daya akal budi (ratio) untuk menemukan kebenaran. Lanjutan …. 6. FENOMENALISME – Secara harfiah Fenomenalisme adalah aliran atau faham yang menganggap bahwa Fenomenalisme (gejala) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran. – Fenomenalisme bergerak di bidang yang pasti. Hal yang menampakkan dirinya dilukiskan tanpa meninggalkan bidang evidensi yang langsung. – Fenomenalisme adalah suatu metode pemikiran, "a way of looking at things". Cabang-cabang Filsafat 1. METAFISIKA (filsafat tentang hal ada) 2. LOGIKA (filsafat tentang berpikir) 3. ETIKA (filsafat tentang pertimbangan moral) 4. ESTETIKA (filsafat tentang keindahan) 5. EPISTEMOLOGI (filsafat tentang pengetahuan): a. FILSAFAT ILMU b. FILSAFAT PENDIDIKAN c. FILSAFAT SEJARAH d. FILSAFAT MATEMATIKA e. FILSAFAT POLITIK APA ITU HUKUM? Pengertian Hukum Menurut Von Savigny = Hukum tidak dibuat, tetapi hukum ada / lahir dan lenyap bersama-sama masyarakat. Pengertian ini hanya dapat diberlakukan untuk hukum kebiasaan / hukum tidak tertulis lahir pengertian hukum tidak tertulis Menurut Roscoe Pound = Law is a tool for sosial engineering hukum hanya dapat diaplikasikan / berfungsi apabila masyarakat tidak berlangsung seperti yang diidealkan pengertian ini biasanya berupa hukum tertulis / hukum formal Pengertian hukum secara umum = Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yang mengatur keseluruhan kegiatan manusia yang disertai dengan sanksi dan bersifat imperatif. Imperatif : Imperatif hipotetis dan imperatif kategoris Terbentuknya Hukum Menurut Glastra Van Loon, terbentuknya hukum dikelompokkan dalam 3 (tiga) kategori, yaitu: a. Menurut Aliran Legisme (abad 15 - abad 19) Terbentuknya hukum melalui pembuatan undang- undang, shg hukum identik dg undang-undang. Undang-undang merupakan satu-satunya sumber hukum, shg kebiasaan dan hukum adat bukan peraturan hukum, kecuali apabila undang-undang menentukannya. Pembentukan hukum di luar uu dianggap tidak dapat menjamin kepastian hukum, shg dianggap bukan sbg hukum. Tokoh ; Paul Laband, Jellinek, Hans Nawiasky, Hans Kelsen, John Austin b. Menurut Freirechtslehre (abad 19-20) Terbentuknya hukum hanya di dalam lingkungan peradilan, dan dilakukan di peradilan peranan hakim sangat dominan, hakim sbg pembentuk hukum. Undang-undang dan kebiasaan bukan sumber hukum, tetapi hanya sbg sarana pembantu hakim dalam upaya untuk menemukan hukum pada kasus yg konkrit. c. Menurut Heersende Leer (abad 20) Hukum terbentuk melalui berbagai cara: Lewat pembentukan UU Dengan interpretasi UU Penjabaran dan penyempurnaan UU oleh hakim Melalui pergaulan hidup Lewat kasasi. Sumber Hukum
Sumber Hukum: sesuatu yg dapat menimbulkan
hukum Sumber Hukum: Sumber Hukum Ideal, yang meliputi: Common Law dan Authoritarian Law Sumber Hukum Faktual, meliputi; Authoritarian law, common law, Jurisprudenci, traktat, doktrin. Sumber Hukum • Pendapat lain tentang sumber hukum: – Sumber Hukum Material, sumber hukum yg menentukan isi kaidah hukum – Sumber Hukum Formal, sumber hukum yg menentukan bentuk kaidah hukum. Materi hukum butuh suatu form agar menjadi kaidah hukum yg berlaku secara umum, mengikat dan ditaati. Bentuknya antara lain; UU, kebiasaan, adat, traktat Bentuk Hukum Bentuk hukum menurut J.F Glastra van Loon, ada 4 (empat) bentuk hukum, yaitu: 1. hukum tak tertulis 2. hukum tercatat 3. hukum tertulis 4. hukum yang terkodifikasi TERIMA KASIH