Anda di halaman 1dari 65

Handouts Kuliah

DASAR-DASAR FILSAFAT
HUKUM
2 SKS

By
Dr. SURADIYANTO, SE, SH, M.HUM

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MAHAKAM
SAMARINDA
2018

1
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Dr. Suradiyanto, SH, SE, M.Hum.


NIP : 19600605 198212 1 002
Pangkat/Golongan : Pembina Utama Madya,IV/c
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
Fakultas : Hukum
Universitas : Widyagama Mahakam Smarinda

Mengetahui :
Dekan Dosen Pembina.

Hudali Mukti, SH, M.Hum Dr. Suradiyanto, SE, SH, M.Hum


NIDN NIP19600605 198212 1 002
REFERENSI

Dasar-Dasar Filsafat Hukum, Lili Rasjidi dan Liza Sonia Rasjidi,


Penerbit PT. Citra Adytia, Bandung
Pengantar Filsafat Hukum, Lili Rasjidi, Ira Thania Rasjidi,
Penerbit CV Mandar Maju
Filsafat Hukum (Apakah Hukum Itu), Lili Rasjidi, Penerbit
Pranata Offsett
Filsafat, Teori dan Ilmu Hukum, Teguh Prasetyo dan Abdul
Halim Barakatullah, Penerbit Alumni, Bandung.
Filsafat Hukum Bagian I dan II, Sutikno, Penerbit Balai Pustaka,
Jakarta.
Filsafat Hukum (Refleksi Kritis Terhadap Hukum dan Hukum
Indonesia, Dalam Dimensi Ide dan Aplikasi) Edisi
Revisi, Saidi Isra dan Sidharta.
Filsafat Hukum (Perkembangan dan Dinamika Masalah), Otje
Salman
Filsafat Hukum, Abdul Ghafur Anshori, Penerbit Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
KREITERIA PENILAIAN

Variabel Prosentase

Kehadiran 5%

Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) 45 %

Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) 50%

Total Nilai 100%


Kepada seluruh Mahasiswa FH
UWGM, kami mengucapkan selamat
memulai kuliah dengan kebiasaan
yang baru :

MEMPERSIAPKAN DIRI
DENGAN MEMBACA
SEBELUM KULIAH
Indonesia-ku tercinta……..
NKRI HARGA
NKRI HARGA MATI
MATI
ARTI FISAFAT SECARA ETIMOLOGIS

Berdasarkan asal katanya, kata Filsafat berasal dari


bahasa Yunani yaitu : PHILOSOPHYA. Kata ini merupakan
gabungan dari dua kelompok akar kata, pertama adalah
Philein berarti
kata  Cinta dan kedua sophos berarti
kebijaksanaan. 

Cinta bukan sbg noun, bukan sbg adjective, tetapi cinta =


verb
Verbà ? kerja manusia untuk mengerjasamakan ketiga
unsur dalam jiwanya bijaksana.

Kelompok akar kata kedua adalah kata phylo  dan sophya.


 Phylo = sahabat, dan sophya = kebijaksanaan. Maksud :
Manusia harus dapat berperan sbg sahabat
kebijaksanaan dalam kondisi apapun juga.
ARTI FILSAFAT SECARA HISTORIS

Filsafat sebagai mother of scientiaum yaitu : Sejarah


awal lahirnya filsafat sampai berkembangnya faham
Positivisme.
Filsafat sebagai interdisipliner ilmu perlu diingat
berbagai fenomena dalam perkembangan ilmu
(arogansi ilmiah,vak humanistik)

Arti Secara Terminologis


FILSAFAT sbg PANDANGAN HIDUP (FALSAFAH),
merupakan hasil pensikapan manusia thd alam
sekitarnya, kebenarannya masih bersifat subjektif,
baik individual maupun kolektif.
FILSAFAT SEBAGAI ILMU HARUS MEMENUHI 4 SYARAT

1. Berobjek Objek material = segala sst yang


ada , Objek Formal = dari segi hakikat.
2. Bermetode Analisis Abstraksi.
3. Bersistem adanya kesatuan dari unsur
ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
4. Universal kebenaran hasil pemikirannya
dpt diterima dimana saja, kapan saja, dan
oleh siapa saja, minimal bagi kelompok
ilmuwan yg sama.
PENGGOLONGAN ILMU DAN TEORI

GRAND THEORY
PEMIKIRAN ONTOLOGI (Induk Tiori)
(Ilmu tentang yang ada)

MIDDLE RANGE THEORY


(Teori Menengah)

PEMIKIRAN EPISTEMOLOGI ILMU TEORI


(Teeori Pengetahuan)
REINFORCEMENT THEORY
(Teori Penguatan)

PEMIKIRAN AKSIOLOGI
GROUNDED THEORY
(Nilai Kegunaan Ilmu) (Teori yang membumi)
CIRI DAN PRINSIP BERFILSAFAT ADA 2

1. CIRI-CIRI BERFIKIR FILOSOFIS


a. Radikal mendasar, mendalam
b. Integral kesatuan unsur-unsur intrinsi
c.Komphrehensif kesatuan dg unsur-unsur lain yang
relevan menyeluruh.
d. Sistematik bertahap & bertanggungjawab

2.PRINSIP-PRINSIP BERFIKIR FILOSOFIS


a. Principium Identitatis  A = A
b.Principium Contradictionis  A >< B
c.Principium Exclusi tertii  A=A / A=B
d. Principium Sufficient Reason If A=B harus ada
alasan cukup
e. Principium Exemplaris Ada example, contoh/bukti
nyata.
PENGERTIAN HUKUM

MenurutVon Savigny :
Hukum tidak dibuat, tetapi hukum ada / lahir dan
lenyap bersama-sama masyarakat. Pengertian
ini hanya dapat diberlakukan untuk hukum
kebiasaan / hukum tidak tertulis à lahir
pengertian hukum tidak tertulis.

MenurutRoscoe Pound :
Hukum is a tool for social engineering  hukum
hanya dapat diaplikasikan / berfungsi apabila
masyarakat tidak berlangsung seperti yang
diidealkanà pengertian ini biasanya berupa
hukum tertulis / hukum formal
PENGERTIAN HUKUM

Pengertian hukum secara umum


hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yang
mengatur keseluruhan kegiatan manusia yang disertai
dengan sanksi dan bersifat imperatif.

Imperatif : Imp.hipotetis dan imp.kategoris


PENGERTIAN FILSAFAT HUKUM

a. MenurutVan Apeldoorn :
Filsafat Hukum adalah ilmu yang menjawab
pertanyaan apakah hukum itu ? Ilmu hukum tidak
dapat memberi jawaban yang memuaskan, karena
jawabannya sebatas ada fenomenanya, gejala.
 melahirkan hukum yang bersifat formalistic belaka.

b. MenurutUtrecht :
Filsafat hukum merupakan ilmu yg menjawab
pertanyaan apakah hukum itu, apa sebab orang
mentaati hukum, keadilan manakah yang dapat
dijadikan sebagai ukuran baik-buruknya hukum.
PENGERTIAN FILSAFAT HUKUM

c. Secara Umum
Filsafat hukum ilmu yang mempelajari asas / pendirian
yang paling mendasar tentang hukum  ilmu yang
mempelajari hakikat terdalam dari hukum ilmu yang
mencari / menemukan “ruh”-nya hukum .
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ADANYA FILSAFAT HUKUM

1.Adanya kebimbangan tentang kebenaran dan keadilan


dari hukum yang berlaku, dan adanya ketidakpuasan
terhadap aturan hukum yg berlaku, karena tidak sesuai
dengan keadaan masyarakat yang diatur hukum tsb.
2.Adanya banyak kesanksian terhadap nilai peraturan
hukum yang berlaku.
3.Adanya aliran yang berpendapat bahwa satu-satunya
sumber hukum adalah hukum positif (hukum yang
berlaku saat itu).
4.Adanya pendirian bahwa hukum adalah suatu gejala
masyarakat yang harus meladeni kepentingan
masyarakat, sehingga landasan hukum adalah
penghidupan sendiri.
TUJUAN FILSAFAT HUKUM

Menjelaskan nilai-nilai dan dasar-dasar hukum sampai


pada dasar filosofisnya  ditemukan hakikat, esensi,
substansi, ruh-nya hukum sehingge hukum mampu
hidup dalam masyarakat, (kejujuran, kemanusiaan,
keadilan, equity).

FUNGSI DAN PERAN FILSAFAT HUKUM


a.Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya hukum dalam
hidup bersama
b.Menumbuhkan ketaatan pada hukum
c.Menemukan ruhnya hukum
d. Menghidupkan hukum dalam masyarakat
e.Memacu penemuan hukum baru
KAJIAN FILOSOFIS TERHADAP HUKUM

Agar ruh-nya hukum dapat ditemukan maka hukum harus


dikaji dengan menerapkan ciri-ciri berfikir filosofis, dan
dalam menyelesaikan setiap persoalan hukum dengan
menggunakan prinsip-prinsip berfikir filosofis.

MAHASISWA LATIHAN !
1.Diskusi kelompok penerapan ciri berfikir filosofis dalam
penyelesaian masalah hukum
2.Mencari dua masalah hukum yang sejenis dari surat
kabar (media masa), kemudian dianalisis dengan
menerapkan prinsip berfikir filosofis.
 
TERBENTUKNYA HUKUM

MenurutGlastra van Loon , terbentuknya hukum


dikelompokan dalam tiga kategori :

1. MenurutAliran Legisme  (abad 15-19)


a.Terbentuknya hukum melalui pembuatan undang-undang,
sehingga hukum identik dengan undang-undang.
b.Undang-undang merupakan satu-satunya sumber hukum,
sehingga kebiasaan dan hukum adat bukan  peraturan
hukum, kecuali apabila undang-undang menentukannya.
c.Pembentukan hukum di luar undang-undang dianggap
tidak dapat menjamin kepastian hukum, sehingga
dianggap bukan sebagai hukum.
TERBENTUKNYA HUKUM

Menurut Paul Laband, Jellinek, Hans Nawiasky,


Hans Kelsen, John Austin

2. Menurut Freirechtslehre  (abad 19-20)


a. Terbentuknya hukum hanya di dalam lingkungan
peradilan, dan dilakukan di peradilan peranan
hakim sangat dominan, hakim sebagai
pembentuk hukum.
b. Undang-undang dan kebiasaan bukan sumber
hukum, tetapi hanya sebagai sarana pembantu
hakim dalam upaya untuk menemukan hukum
pada kasus yang konkrit.
TERBENTUKNYA HUKUM

3. MenurutHeersende Leer ( abad 20)


Hukum terbentuk melalui berbagai cara :
a. Lewat pembentukan UU
b. Dengan interpretasi UU
c. Penjabaran dan penyempurnaan UU oleh
hakim
d. Melalui pergaulan hidup
e. Lewat kasasi
SUMBER HUKUM

Sumber Hukum : sesuatu yang dapat


menimbulkan hukum yaitu :

1. Sumber Hukum Ideal yang meliputi :


Common Law danAuthoritarian Law.

• Sumber Hukum Faktual,  meliputi :


Authoritarian  law,Commont law,
 Jurisprudenci, Traktat dan
Doktrin.
SUMBER HUKUM

Pendapat lain tentang Sumber Hukum :

a. Sumber hukum Material yaitu :
sumber hukum yang menentukan isi kaidah hukum

b.Sumber hukum Formal yaitu sumber hukum yang


menentukan bentuk kaidah hukum. Materi hukum butuh
suatu form agar menjadi kaidah hukum yang berlaku
secara umum, mengikat dan ditaati. Bentuknya antara
lain ; Undang-Undang, Kebiasaan, Adat, Traktat.
BENTUK HUKUM

MenurutJ.F Glastra van Loon , ada 4 bentuk


hukum :
a. Hukum tak tertulis
b. Hukum tercatat
c. Hukum tertulis
d. Hukum yg terkodifikasi
SISTEM FILSAFAT HUKUM

1. ONTOLOGI HUKUM :
Ilmu tentang segala sesuatu (Merefleksi hakikat hukum dan
konsep-konsep fundamental dalam hukum, seperti konsep
demokrasi, hubungan hukum dan kekuasaan, hubungan
hukum dan moral).

Sebagai hasil penerapan ciri berfikir filosofis radikal.


Hal yang dibahas didalamnya adalah :
a.Objek kajian ilmu hukum, termasuk objek kajian sesungguhnya.
b. Asumsi dasar ilmu hukum
c. Objek yang dikaji ilmu hukum : produk-produk hukum, asas
hukum, sumber hukum, sistem hukum, subjek hukum.
SISTEM FILSAFAT HUKUM

Dalam objek hukum tersebut tidak akan ada berbagai


masalah apabila di dalamnya sudah ada kesadaran
hukum. Jadi OBJEK sesungguhnya ILMU HUKUM
adalah KESADARAN HUKUM MASYARAAKAT.

Berbagai objek ilmu hukum tersebut agar berkembang


perlu kajian, kajian tersebut biasanya diawali dengan
meragukan kebenaran asumsi dasarnya . Asumsi dasar
dapat dipahami sebagai asas-asas hukum. Misal : Asas
praduga tak bersalah. Pengertian dari asas ini adalah
jika seseorang belum terbukti bersalah tidak dapat
diperlakukan sebagai tersangka. Tingkat pemahaman
dan perwujudan asas ini masih membutuhkan kajian,
tidak boleh diterima begitu saja. Kajian yg dilakukan
akan mengembangkan ilmu kita.
SISTEM FILSAFAT HUKUM

2. Aksiologi hukum  yaitu ilmu tentang nilai


(Merefleksi isi dan nilai-nilai yang termuat
dalam hukum seperti kelayakan, persamaan,
keadilan, kebebasan, kebenaran, dsb)
3. Ideologi hukum yaitu ilmu tentang tujuan
hukum yang mengangkut cita manusia
(Merefleksi wawasan manusia dan masyarakat
yang melandasi dan melegitimasi kaidah
hukum, pranata hukum, sistem hukum dan
bagian-bagian dari sistem hukum).
4. Teleologi hukum yaitu ilmu tentang tujuan
hukum yang menyangkut cita hukum itu sendiri
(Merefleksi makna dan tujuan hukum)
SISTEM FILSAFAT HUKUM

5. Dimensi Epistemologi
Ilmu tentang pengetahuan hukum (Merefleksi sejauhmana
pengetahuan tentang hakikat hukum dan masalah-masalah
fundamental dalam filsafat hukum mungkin dijalankan akal
budi manusia)
Dimensi epistemologi ada sebagai konsekuensi penerapan ciri
berfikir filosofis, integral. Setelah ditemukan berbagai faktor /
sebab dari suatu persoalan, maka kemudian dapat ditentukan
sumber persoalan, metode mengatasinya, ukuran kebenaran
hasil pemikirannya / solusinya.
Jadi dimensi epistemologi ilmu hukum membahas tentang
sumber hukum, metodenya ilmu hukum, baik metode
menemukan maupun metode analisisnya dan ukuran
kebenaran produk-produk hukum.
SISTEM FILSAFAT HUKUM

1) Sumber hukum sesuatu yang dapat menimbulkan


hukum. Terdapat beberapa pendapat tentang sumber
hukum, sbb:
a.Glastra Van Loon : sumber hukum adalah keputusan-
keputusan pemerintah, jurisprudensi, kebiasaan.
b.Utrecht, sumber hukum ditentukan dari aspek sejarah,
sosiologi, antropologi, dan filsafat.
c.Muchsan : sumber hukum material dan formal, yang
pertama menentukan isi kaidah hukum, yang kedua
menentukan bentuk kaidah hukum.
d. Secara substansial : sumber hukum ideal dan sumber
hukum faktual yang pertama berupa cita-cita, nilai,
yang dapat berasal dari masyarakat dan penguasa.
Yang kedua berupa ketentuan-ketentuan konkrit untuk
mewujudkan cita-cita tadi.
SISTEM FILSAFAT HUKUM

2) Metode Perumusan Hukum


Metode yang diambil biasanya disesuaikan dengan
sumber kajian / objeknya. Sumber materi hukum yang
ideal adalah hasil konfirmasi/ dialog antara rakyat
dengan penguasa.

Metode yang sesuai dengan sumber / objek kajian


seperti tersebut menurut Mudzakkir adalah :
Metode interpretasi. Dalam pelaksanaannya metode ini
akan mempertimbangkan empat aspek, yaitu :
a. aspek ideal (ke atas),
b. aspek kontekstual (ke bawah),
c. aspek historis ( ke belakang),
d. aspek teleologis (ke depan).
SISTEM FILSAFAT HUKUM

Konsekuensinya setiap produk apapun pada saat


perumusannya harus dipertimbangkan dengan cita-cita
negara, cita-cita rakyat, latar belakang sejarah, dan
tujuan bersama yang bersifat progresif. Proses
perumusan hukum tidak boleh tergesa-gesa, gegabah.

a.Metode Pengumpulan data : Studi pustaka, wawancara,


angket, observasi, angket, studi dokumen, interview
b. Metode Analisis data : Analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Yang banyak dipakai adalah analisis
kualitatif.
Jenis analisis kualitatif, antara lain : deskriptif yuridis,
sosiologis, filosofis, historis, dan kualitatif komparatif.
SISTEM FILSAFAT HUKUM

c.Metode penemuan hukum : Interpretasi (interpretasi


gramatikal, sistematis, historis, teleologis / sosiologis,
komparatif, futuristis), Analogi, a contrario,
penyempitan hukum, eksposisi.

3) Ukuran kebenaran produk hukum : ada empat teori


kebenaran (dalam filsafat) :
a.Teori kebenaran koherensi  tidak boleh ada contradictio
interminis
b. Teori kebenaran korespondensi sesuai fakta dalam
masyarakat
c. Teori kebenaran pragmatis  manfaat bagi masyarakat
d. Teori kebenaran perfomatis  merubah masyarakat (cara
berfikir, sikap, perilaku, motivasi).
SISTEM FILSAFAT HUKUM

6.Dimensi Aksiologi
Ilmu tentang nilai (Merefleksi isi dan nilai-nilai yang
termuat dalam hukum seperti kelayakan, persamaan,
keadilan, kebebasan, kebenaran, dsb)
Dimensi aksiologi diakibatkan dari penerapan ciri berfikir
komprehensif dan sistematik.
Apabila telah dihasilkan produk-produk hukum yang
sudah terukur tingkat kebenarannya, maka dapat
diterapkan dan dikembangkan dengan tetap
mempertimbangkan berbagai nilai yg melingkupinya,
yaitu nilai yuridis, etis, estetis, religius.
Konsekuensinya, setiap produk hukum akan dapat
mengangkat harkat martabat manusia dan bermanfaat
bagi kemaslahatan umat (sesuai dengan visi dan misi
diciptakan dan dikembangkannya ilmu)
SISTEM FILSAFAT HUKUM

7. Logika Hukum yaitu Ilmu tentang berpikir benar atau


kebenaran berpikir (Merefleksi atran-aturan berpikir
yuridis dan argumentasi yuridis, bangunan logical serta
struktur sistem hukum).

8. Ajaran Hukum Umum


TEORI HUKUM

Teori Hukum
Adalah disiplin hukum yang secara kritikal 
dalam perspektif interdisipliner menganalisis
berbagai aspek dari hukum secara tersendiri
dan dalam keseluruhannya, baik dalam
konsepsi teoritikalnya maupun dalam
pengolahan praktikalnya dengan tujuan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik dan
penjelasan yang lebih jernih tentang bahan-
bahan hukum tersaji.
POKOK KAJIAN TEORI HUKUM

1.Analisis hukum yaitu upaya pemahaman tentang struktur


sistem hukum, sifat dan kaidah hukum, pengertian dan fungsi
asas-asas hukum, unsure-unsur khas dari konsep yuridik
(subyek hukum, kewajiba hukum, hak, hubungan hukum,
badan hukum, tanggunggugat, dsb)
2.Ajaran metode yaitu metode dari ilmu hukum (dogmatik hukum)
, metode penerapan hukum (pembentukan hukum dan
penemuan hukum), teori perundang-undangan, teori
argumentasi yuridik (teori penalaran hukum).
3.Ajaran ilmu (epistemologi) dari hukum dengan mempersoalkan
karakter keilmuan ilmu hukum
4.Kritik ideology yaitu kritik terhadap kaidah hukum positif,
menganalisis kaidah hukum positif, menganalisis kaidah
hukum untuk menampilkan kepentingan dan ideologi yang
melatar belakangi aturan hukum positif (undang-undang)
Filsafat Hukum Dalam Kaitan Dengan Hakekat Hukum

Filsafat hukum merupakan ilmu


pengetahuan yang berbicara tentang
hakekat hukum atau keberadaan hukum.
Hakekat hukum meliputi :

1. Hukum merupakan perintah (teori


imperatif)
Teori imperatif artinya mencari hakekat
hukum. Keberadaan hukum di alam
semesta adalah sebagai perintah Tuhan
dan Perintah penguasa yang berdaulat.
Filsafat Hukum Dalam Kaitan Dengan Hakekat Hukum

Aliran hukum alam dengan tokohnya Thomas Aquinas


dikenal pendapatnya membagi hukum (lex) dalam
urutan mulai yang teratas, yaitu :
a.Lex aeterna (Rasio Tuhan yang tidak dapat ditangkap
oleh manusia, yang disamakan hukum abadi)
b.Lex divina (Rasio Tuhan yang dapat ditangkap oleh
manusia)
c.Lex naturalis (Penjelmaan dari Lex aeterna dan Lex
divina)
d. Lex positive (hukum yang berlaku  merupakan tetesan
dari Lex divina  kitab suci.
Filsafat Hukum Dalam Kaitan Dengan Hakekat Hukum

Aliran positivisme hukum   Jhon Austin beranggapan


bahwa hukum berisi perintah, kewaji-ban,
 kedaulatan dan sanksi.
 Dalam teorinya yang dikenal dengan nama “analytical
jurisprudence” atau teori hukum yang analitis bahwa
dikenal ada 2 (dua) bentuk hukum yaitu positive law
(undang-undang) dan morality (hukum kebiasan).
Filsafat Hukum Dalam Kaitan Dengan Hakekat Hukum

2. Kenyataan sosial yang mendalam (teori indikatif)


Mahzab sejarah :Carl von savigny beranggapan bahwa
hukum tidak dibuat melainkan tumbuh dan
berkembang bersama-sama dengan masyarakat.
Aliransociological jurisprudence dengan tokohnya
Eugen Eurlich dan Roscoe Pound dengan konsepnya
bahwa “hukum yang dibuat agar memperhatikan hukum
yang hidup dalam masyarakat living
( law ) baik tertulis
malupun tidak tertulis”.

Hukum Tertulis atau Hukum Positif


Hukum posistif  atauIus Constitutum yaitu hukum yang
berlaku di daerah (negara) tertentu pada suatu waktu
tertentu.
Contoh : UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Filsafat Hukum Dalam Kaitan Dengan Hakekat Hukum

Hukum Tidak Tertulis


a.Hukum kebiasaan yaitu kebiasaan yang berulang-ulang
dan mengikat para pihak yang terkait.
b.Hukum adat adalah adat istiadat yang telah
mendapatkan pengukuhan dari penguasa adat.
c. Traktat atau treaty adalah perjanjian yang diadakan
antar dua negara atau lebih dimana isinya mengikat
negara yang mengadakan perjanjian tersebut.
d.  Doktrin adalah pendapat ahli hukum terkemuka
e.Yurisprudensi adalah kebiasaan yang terjadi di
pengadilan yang berasaskan “azas precedent” yaitu
pengadilan memutus perkara mempertimbangkan
putusan kasus-kasus terdahulu yang di putus (common
law)
Filsafat Hukum Dalam Kaitan Dengan Hakekat Hukum

3. Tujuan hukum (teori optatiif)


1) Kepastian
Hans Kelsen dengan konsepnya (Rule of Law )
atau Penegakan Hukum. Dalam hal ini
mengandung arti :
a.  Hukum itu ditegakan demi kepastian hukum.
b. Hukum itu dijadikan sumber utama bagi hakim
dalam memutus perkara.
c. Hukum itu tidak didasarkan pada
kebijaksanaan dalam pelaksanaannya.
d.  Hukum itu bersifat dogmatic.
Filsafat Hukum Dalam Kaitan Dengan Hakekat Hukum

2) Keadilan
MenurutAristoteles sebagai pendukung teori etis, bahwa
tujuan hukum utama adalah keadilan yang meliputi :
a.  Distributive, yang didasarkan pada prestasi
b.  Komunitatif, yang tidak didasarkan pada jasa
c.  Vindikatif, bahwa kejahatan harus setimpal dengan
hukumannya
d. Kreatif, bahwa harus ada perlindungan kepada orang
yang kreatif
e.Legalis, yaitu keadilan yang ingin dicapai oleh undang-
undang
Filsafat Hukum Dalam Kaitan Dengan Hakekat Hukum

3) Kegunaan
MenurutJeremy Bentham , sebagai pendukung teori
kegunaan, bahwa tujuan hukum harus berguna bagi
masyarakat untuk mencapai kebahagiaan sebesar-
besarnya.
Filsafat Hukum Dalam Kaitan Dengan
Perundang-undangan

1. Pembukaan UUD 1945


a. Pembukaan alenia pertama, secara substansial mengandung pokok
prikeadilan, konsep pemikiran yang mengarah kepada
kesempurnaan dalam menjalankan hukum didalam kehidupan.
b. Pembukaan alenia kedua, adil dan makmur, merupakan
implementasi dari tujuan hukum yang pada dasarnya yaitu
memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.
c. Pembukaan alenia ketiga, mengatur mengenai hubungan manusia
dengan Tuhan atau penciptanya yang telah mengatur tatanan di
dunia ini.
d. Pembukaan alenia keempat, mengenai lima sila dari Pancasila yang
merupakan cerminan dari nilai-nilai bangsa yang diwariskan turun-
temurun dan abstrak yang Pancasila merupakan kesatuan sistem
yang berkaitan erat tidak dapat dipisahkan.
Filsafat Hukum Dalam Kaitan Dengan
Perundang-undangan

2. Undang-undang yaitu terdapat dalam Konsideran (pertimbangan)


atau isinya(pasal-pasalnya)
Aliran Hukum Dalam Filsafat Hukum

1. Aliran Hukum Alam


Yaitu aliran yang konsepsinya bahwa hukum berlaku
universal dan abadi.
Tokohnya Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Grotius .

Plato, Aristoteles dalam teori dualisme bahwa manusia


bagian dari alam dan manusia adalah majikan dari alam.

Thomas Aquinas, Grotius dengan kosepnya “mare


liberium”
Kelebihan aliran hukum alam : mengembangkan dan
membangkitkan kembali orang untuk berfilsafat hukum
dalam mencari keadilan, mengembangkan perlindungan
terhadap HAM, mengembangkan hukum internasional.
Aliran Hukum Dalam Filsafat Hukum

Kekurangan aliran hukum alam : anggapan bahwa hukum


berlaku universal dan abadi itu tidak ada karena hukum
selalu disesuaikan dengan kebutuhan manusia dan
perkembangan zaman.

2. Aliran Positivisme Hukum


Yaitu aliran yang konsepnya bahwa hukum merupakan
perintah dari penguasa berdaulat Jhon
( Austin ) dan
merupakan kehendak dari pada NegaraHans( Kelsen ).

3. Mahzab Sejarah (historical jurisprudence)


Yaitu aliran hukum yang konsepnya bahwa hukum tidak
dibuat melainkan tumbuh dan berkembang bersama-
sama dengan masyarakat. TokohCarl : von Savigny.
Aliran Hukum Dalam Filsafat Hukum

4. Aliran Sociological Jurisprudence


Yaitu aliran hukum yang konsepnya bahwa hukum yang
dibuat agar memperhatikan hukum yang hidup dalam
masyarakat atau living law baik tertulis maupun tidak
tertulis. TokohEugen
: Ehrlich.

5. Aliran Pragmatic Legal Realism


Yaitu aliran hukum yang konsepnya bahwa hukum dapat
berperan sebagai alat pembaharuan masyarakat. Tokoh :
Roscoe Pound.

6. Aliran Marxis Yurisprudence


Yaitu aliran yang konsepnya bahwa hukum harus
memberikan perlindungan terhadap golongan proletar
atau golongan ekonomi lemah. TokohLenin,
: Bernstein,
Gramsci, Horkheimer, Marcuse .
Aliran Hukum Dalam Filsafat Hukum

7. Aliran Anthropological Jurisprudence


Yaitu aliran yang konsepnya bahwa hukum
mencerminkan nilai sosial budaya Northrop
( ), hukum
mengandung system nilaiMac
( Dougall )
8. Aliran Utilitariannism
Yaitu aliran yang konsepnya bahwa hukum memberikan
kebahagiaan yang sebesar-besarnya bagi orang
sebanyak-banyaknyathe ( greatest happines for ter
greatest number ). TokohJhon: Lucke.
9. Mahzab Unpad
Yaitu aliran yang konsepnya bahwa hukum dapat
berfungsi sebagai sarana pembaharuan masyarakat.
Tokoh : Mochtar Kusumaatmadja.
 
Aliran Hukum Dalam Filsafat Hukum

Hukum tidak meliputi asas dan kaidah yang mengatur


kehidupan manusia dalam masyarakat termasuk
lembaga dan proses didalam mewujudkan kaedah itu
dalam kenyataan.

Hukum adalah keseluruhan kaedah dan asas yang


mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat,
termasuk lembaga dan proses dalam mewujudkan
berlakunya hukum.
 
 
SEJARAH PEMIKIRAN TTG HUKUM

I. Masa Yunani – Romawi


Filsof-filsof I (Anaximander, Heraklitos, Permenides) ;
hukum tidak terbatas pada masyarakat, manusia, tetapi
juga untuk semesta alam, sehingga antara hukum alam
dan hukum positif menjadi satu, sebagai bagian dari
hukum Ilahi
Kaum Sofis : Negara disebut dengan Polis,  dan pada
abad V SM polis sudah demokratis ; sudah bukan polis
res patricia , tetapi polis yang 
yang  res publica.
SEJARAH PEMIKIRAN TTG HUKUM

Saat itu sudah ada aturan hukum yang jelas (UU), dan
warga ikut aktif dalam pembuatan UU, sehingga baik
dan adil hukum berdasar pada keputusan manusia,
bukan pada aturan alam, sehigge tidak ada kebenaran
objektif, yang berakibat pada suatu anggapan manusia
sbg ukuran segala - galanya  kesewenang-wenangan 
anarkhinihilisme.
SEJARAH PEMIKIRAN TTG HUKUM

Keadaan tersebut melahirkan pemikiran bagi para filsof,


antara lain :
1. Socrates :
Kebenaran objektif dilakukan dengan peningkatan
pengetahuan melalui pendidikan, sehingga tugas
utama negara adalah mendidik warga negara dalam
keutamaan arête
( Arete 
).  istilah taat pada hukum
negara, yang didasarkan pada pengetahuan intuitif
tentang yang baik dan benar (ada dalam setiap
theoria. 
manusia), disebut  Cara : Refleksi atas diri
Gnooti Seauton.
sendiri, 

2. Plato
a.Karya (tentang negara) : Politeia dan Nomoi
b.Ajaran :
SEJARAH PEMIKIRAN TTG HUKUM

Dualisme, ada dunia, ideal, eidos, dan dunia fenomen,


sehingga negara juga ada negara ideal, dan negara
fenomen. Dalam negara ideal segalanya sangat teratur
secara adil.

Bagaimana dapat teratur ? dikaji dari keteraturan jiwa,


yaitu ketiga unsur jiwa (akal, rasa, karsa) akan memiliki
keteraturan apabila ada kesatuan harmonis apabila
perasaan dan nafsu dikendalikan dan ditundukkan oleh
akal.
Keadilan : terletak pada batas seimbang antara ketiga
bagian jiwa aplikasi : negara harus diatur secara
seimbang sesuai dengan bagian-bagiannya  keadilan.
SEJARAH PEMIKIRAN TTG HUKUM

Bagian-bagian negara menurut Plato :


a.Kelas orang-orang yg memiliki kebijaksanaan
b.Kelas orang yg memiliki keberanian  kelas tentara
c. Kelas orang yg memiliki pengendalian diri.

Adil itu setiap golongan berbuat sesuai dengan tempat dan


fungsinya (tugasnya).
SEJARAH PEMIKIRAN TTG HUKUM

Kitab UU  didahului dengan preambul (motif dan


tujuan metaati UU), taat tidak karena takut,
insaf akan kegunaan UU tersebut.  
tetapi karena 
Menurut Plato ada pelanggaran disebabkan
karena kekurangtahuan tentang keutamaan
hidup, sehingga diperlukan pendidikan,
pendidikan ini antara lain berupa hukuman,
sehingga hukuman bertujuan untuk
memperbaiki sikap moral si pelanggar, jika
tidak dapat diperbaiki moralnya, lebih baik
dibunuh.
SEJARAH PEMIKIRAN TTG HUKUM

3. Aristoteles
Karya : Politika (8 jilid)
Pemikiran : pemisahan antara hukum alam dan hukum
positif muncul masalah ketaatan. Ketaatan cenderung
imp. Hipotetis bukan imp. kategoris.

JAMAN ROMAWI
Ajaran Stoa sangat berpengaruh .
Hubungan manusia dengan diri sendiri dan denggan
logos. Hubungan denggan logos ini melalui hukum
universal (lex universalis), terdapat pada segala yang
ada, sehingga disebut pula lex aeterna (hukum abadi)
menjelma ke alam Lex naturalis, sebagai dasar bagi
hukum positif.
SEJARAH PEMIKIRAN TTG HUKUM

Keutamaan seseorang adalah taatnya pada hukum alam


bukan pada hukum positif, UU ditaati itu sesuai
denggan hukum alam.
Yang penting dalam perkembangan hukum jaman ini
adalah timbulnya ius gentium.  Alur pikir ; Budi
Ilahi hukum alam berlaku di mana-mana bagi semua
orang à bersifat abadiàberlaku bagi semua
bangsa  ditampung dalam hukum positif
negara menjadi hukum bangsa-bangsa. Jadi hukum
bangsa-bangsa adalah hukum alam yang menjelma
menjadi hukum positif semua bangsa, jadi bukan
hukum bangsa-bangsa dalam arti modern yang
mengatur hubungan antar bangsa.
MASA ABAD PERTENGAHAN

Filsafat hukum tidak mengalami perkembangan,


agama Kristen maju pesat.
Terjadi peralihan pemikiran - pemikiran filsafat (
termasuk filsafat hukum) dipengaruhi agama Kristen,
sehingga bercorak religius zaman Skolastik pemikiran
dari Yunani ke Kristiani.
Tokoh :

1. Augustinus : Allah pencipta segalanya  hukum abadi (lex


aeterna)  dalam jiwa manusia disebut hukum alam (lex
naturalis).
 
 
MASA ABAD PERTENGAHAN

2. Thomas Aquinas
Kebenaran wahyu mjd pedoman bagi kebenaran dari
akal budi à keduanya diakui ada hukum :
a.dari wahyu : hukum ilahi positif (ius divinum positivum )
b.dari akal budi manusia :
– ius naturale (primer dan sekunder)
– ius gentium
– ius positivum humanus
c. Keadilan : sesuatu yagg sepatutnya bagi orang lain
menurut kesamaan proporsional :
– iustitia distributive
– iustitia commutative
– iustitia legalis
MASA RENAISSANCE DAN MODERN

Terjadi perubahan pola dasar pemikiran manusia, dari


terbelenggu menjadi bebas berfikir segala aspek
kehidupan manusia mengalami perkembangan pesat
(adanya ilmu-ilmu cabang, penemuan daerah baru
negara baru)
Hal tersebut juga berpengaruh pada pemikiran hukum :
rasio manusia yang berdiri sendiri sebagai satu-satunya
sumber hukum. Dalam konstruksi hukum, logika
manusia merupakan unsur penting.

Tokoh :
1. Machiavelli  Il - Principle (Sang Raja)
Naturalisme belaka : raja mempertahankan kekuasaan
dengan kekerasan, moral dan hukum harus sesuai
dengan tuntutan politik absolut.
MASA RENAISSANCE DAN MODERN

2. Locke
Ada tiga kekuasaan : legislative, eksekutif, federatif
Negara Hukum yaitu negara menjadi negara hukum dan
prinsip - prinsip dari hukum privat dan hukum publik
diwujudkan untuk mengatasi kesewenang-wenangan.
3. Voltaire
Feodalisme : bangsawan dan rakyat kedudukannya
dibedakan sekali  ketidakadilan muncul slogan Liberte,
:
egalite, fraternite
4. Montesquieu,  antara hukum alam dan situasi konkrit
bangsa erat hubungannya. Hukum alam berlaku untuk
manusia sebagi manusia perealisasian dalam bentuk
hukum dan negara tergantung dari situasi, histories,
psikis, cultural suatu bangsa  sehingga UU berbeda-
beda.
MASA RENAISSANCE DAN MODERN

Tiga bentuk negara :


a. Monarchi
b. Republik
c. Despotisme,

Trias politica :
a. Legislative
b. Eksekutif
c. Federatif
d. Yudikatif
 

Anda mungkin juga menyukai