DASAR-DASAR FILSAFAT
HUKUM
2 SKS
By
Dr. SURADIYANTO, SE, SH, M.HUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MAHAKAM
SAMARINDA
2018
1
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui :
Dekan Dosen Pembina.
Variabel Prosentase
Kehadiran 5%
MEMPERSIAPKAN DIRI
DENGAN MEMBACA
SEBELUM KULIAH
Indonesia-ku tercinta……..
NKRI HARGA
NKRI HARGA MATI
MATI
ARTI FISAFAT SECARA ETIMOLOGIS
GRAND THEORY
PEMIKIRAN ONTOLOGI (Induk Tiori)
(Ilmu tentang yang ada)
PEMIKIRAN AKSIOLOGI
GROUNDED THEORY
(Nilai Kegunaan Ilmu) (Teori yang membumi)
CIRI DAN PRINSIP BERFILSAFAT ADA 2
MenurutVon Savigny :
Hukum tidak dibuat, tetapi hukum ada / lahir dan
lenyap bersama-sama masyarakat. Pengertian
ini hanya dapat diberlakukan untuk hukum
kebiasaan / hukum tidak tertulis à lahir
pengertian hukum tidak tertulis.
MenurutRoscoe Pound :
Hukum is a tool for social engineering hukum
hanya dapat diaplikasikan / berfungsi apabila
masyarakat tidak berlangsung seperti yang
diidealkanà pengertian ini biasanya berupa
hukum tertulis / hukum formal
PENGERTIAN HUKUM
a. MenurutVan Apeldoorn :
Filsafat Hukum adalah ilmu yang menjawab
pertanyaan apakah hukum itu ? Ilmu hukum tidak
dapat memberi jawaban yang memuaskan, karena
jawabannya sebatas ada fenomenanya, gejala.
melahirkan hukum yang bersifat formalistic belaka.
b. MenurutUtrecht :
Filsafat hukum merupakan ilmu yg menjawab
pertanyaan apakah hukum itu, apa sebab orang
mentaati hukum, keadilan manakah yang dapat
dijadikan sebagai ukuran baik-buruknya hukum.
PENGERTIAN FILSAFAT HUKUM
c. Secara Umum
Filsafat hukum ilmu yang mempelajari asas / pendirian
yang paling mendasar tentang hukum ilmu yang
mempelajari hakikat terdalam dari hukum ilmu yang
mencari / menemukan “ruh”-nya hukum .
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ADANYA FILSAFAT HUKUM
MAHASISWA LATIHAN !
1.Diskusi kelompok penerapan ciri berfikir filosofis dalam
penyelesaian masalah hukum
2.Mencari dua masalah hukum yang sejenis dari surat
kabar (media masa), kemudian dianalisis dengan
menerapkan prinsip berfikir filosofis.
TERBENTUKNYA HUKUM
a. Sumber hukum Material yaitu :
sumber hukum yang menentukan isi kaidah hukum
1. ONTOLOGI HUKUM :
Ilmu tentang segala sesuatu (Merefleksi hakikat hukum dan
konsep-konsep fundamental dalam hukum, seperti konsep
demokrasi, hubungan hukum dan kekuasaan, hubungan
hukum dan moral).
5. Dimensi Epistemologi
Ilmu tentang pengetahuan hukum (Merefleksi sejauhmana
pengetahuan tentang hakikat hukum dan masalah-masalah
fundamental dalam filsafat hukum mungkin dijalankan akal
budi manusia)
Dimensi epistemologi ada sebagai konsekuensi penerapan ciri
berfikir filosofis, integral. Setelah ditemukan berbagai faktor /
sebab dari suatu persoalan, maka kemudian dapat ditentukan
sumber persoalan, metode mengatasinya, ukuran kebenaran
hasil pemikirannya / solusinya.
Jadi dimensi epistemologi ilmu hukum membahas tentang
sumber hukum, metodenya ilmu hukum, baik metode
menemukan maupun metode analisisnya dan ukuran
kebenaran produk-produk hukum.
SISTEM FILSAFAT HUKUM
6.Dimensi Aksiologi
Ilmu tentang nilai (Merefleksi isi dan nilai-nilai yang
termuat dalam hukum seperti kelayakan, persamaan,
keadilan, kebebasan, kebenaran, dsb)
Dimensi aksiologi diakibatkan dari penerapan ciri berfikir
komprehensif dan sistematik.
Apabila telah dihasilkan produk-produk hukum yang
sudah terukur tingkat kebenarannya, maka dapat
diterapkan dan dikembangkan dengan tetap
mempertimbangkan berbagai nilai yg melingkupinya,
yaitu nilai yuridis, etis, estetis, religius.
Konsekuensinya, setiap produk hukum akan dapat
mengangkat harkat martabat manusia dan bermanfaat
bagi kemaslahatan umat (sesuai dengan visi dan misi
diciptakan dan dikembangkannya ilmu)
SISTEM FILSAFAT HUKUM
Teori Hukum
Adalah disiplin hukum yang secara kritikal
dalam perspektif interdisipliner menganalisis
berbagai aspek dari hukum secara tersendiri
dan dalam keseluruhannya, baik dalam
konsepsi teoritikalnya maupun dalam
pengolahan praktikalnya dengan tujuan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik dan
penjelasan yang lebih jernih tentang bahan-
bahan hukum tersaji.
POKOK KAJIAN TEORI HUKUM
2) Keadilan
MenurutAristoteles sebagai pendukung teori etis, bahwa
tujuan hukum utama adalah keadilan yang meliputi :
a. Distributive, yang didasarkan pada prestasi
b. Komunitatif, yang tidak didasarkan pada jasa
c. Vindikatif, bahwa kejahatan harus setimpal dengan
hukumannya
d. Kreatif, bahwa harus ada perlindungan kepada orang
yang kreatif
e.Legalis, yaitu keadilan yang ingin dicapai oleh undang-
undang
Filsafat Hukum Dalam Kaitan Dengan Hakekat Hukum
3) Kegunaan
MenurutJeremy Bentham , sebagai pendukung teori
kegunaan, bahwa tujuan hukum harus berguna bagi
masyarakat untuk mencapai kebahagiaan sebesar-
besarnya.
Filsafat Hukum Dalam Kaitan Dengan
Perundang-undangan
Saat itu sudah ada aturan hukum yang jelas (UU), dan
warga ikut aktif dalam pembuatan UU, sehingga baik
dan adil hukum berdasar pada keputusan manusia,
bukan pada aturan alam, sehigge tidak ada kebenaran
objektif, yang berakibat pada suatu anggapan manusia
sbg ukuran segala - galanya kesewenang-wenangan
anarkhinihilisme.
SEJARAH PEMIKIRAN TTG HUKUM
2. Plato
a.Karya (tentang negara) : Politeia dan Nomoi
b.Ajaran :
SEJARAH PEMIKIRAN TTG HUKUM
3. Aristoteles
Karya : Politika (8 jilid)
Pemikiran : pemisahan antara hukum alam dan hukum
positif muncul masalah ketaatan. Ketaatan cenderung
imp. Hipotetis bukan imp. kategoris.
JAMAN ROMAWI
Ajaran Stoa sangat berpengaruh .
Hubungan manusia dengan diri sendiri dan denggan
logos. Hubungan denggan logos ini melalui hukum
universal (lex universalis), terdapat pada segala yang
ada, sehingga disebut pula lex aeterna (hukum abadi)
menjelma ke alam Lex naturalis, sebagai dasar bagi
hukum positif.
SEJARAH PEMIKIRAN TTG HUKUM
2. Thomas Aquinas
Kebenaran wahyu mjd pedoman bagi kebenaran dari
akal budi à keduanya diakui ada hukum :
a.dari wahyu : hukum ilahi positif (ius divinum positivum )
b.dari akal budi manusia :
– ius naturale (primer dan sekunder)
– ius gentium
– ius positivum humanus
c. Keadilan : sesuatu yagg sepatutnya bagi orang lain
menurut kesamaan proporsional :
– iustitia distributive
– iustitia commutative
– iustitia legalis
MASA RENAISSANCE DAN MODERN
Tokoh :
1. Machiavelli Il - Principle (Sang Raja)
Naturalisme belaka : raja mempertahankan kekuasaan
dengan kekerasan, moral dan hukum harus sesuai
dengan tuntutan politik absolut.
MASA RENAISSANCE DAN MODERN
2. Locke
Ada tiga kekuasaan : legislative, eksekutif, federatif
Negara Hukum yaitu negara menjadi negara hukum dan
prinsip - prinsip dari hukum privat dan hukum publik
diwujudkan untuk mengatasi kesewenang-wenangan.
3. Voltaire
Feodalisme : bangsawan dan rakyat kedudukannya
dibedakan sekali ketidakadilan muncul slogan Liberte,
:
egalite, fraternite
4. Montesquieu, antara hukum alam dan situasi konkrit
bangsa erat hubungannya. Hukum alam berlaku untuk
manusia sebagi manusia perealisasian dalam bentuk
hukum dan negara tergantung dari situasi, histories,
psikis, cultural suatu bangsa sehingga UU berbeda-
beda.
MASA RENAISSANCE DAN MODERN
Trias politica :
a. Legislative
b. Eksekutif
c. Federatif
d. Yudikatif