Oleh:
237005026
1
RANGKUMAN BUKU FILSAFAT HUKUM KONSEPSI DAN IMPLEMENTASI
Pengarang:
Prof Dr. Drs. H. Amran Suadi, S.H., M.Hum., M.M
2
memperoleh pengetahuan. Bila kita mengetahui tentang batas-batas pengetahuan, maka kita
tidak akan mencoba mengetahai hal-hal yang pada akhirnya tidak dapat diketahui.
3
a. Holistik atau Menyuruh
dengan cara berpikir hilistik tersebut, kita diajak untuk berwawasan luas dan terbuka.
Mereka diajak untuk menghargai pemikiran pendapat dan pendirian orang lain.
b. Mendasar
Arti dalam menganalisis suatu masalah kita dituntut untuk berpikir kritis dan radikal.
c. Spekulatif
Sifat ini tidak boleh diartikan secara negative. Sebagaimana dinyatakan oleh jijin S.
Suriasumantri, bahwa semua ilmu yang berkembang saat ini bermula dari sifat spekilatif
tersebut.
b. Teori Hukum
Teori hukum adalah teorinya makna hukum yang membahas tentang hukum positif dan
praktif hukum yang meliputi hukum dogmatic dan hukum empiris agar diperoleh
pengetahuan hukum dan wawasan hukum lebih luas agar praktis hukum lebih kuat dari
pada yang tidak dilengkapin dengan pengetahuan tentang teori hukum.
Setelah memahami hakikat hukum maka melihat tentang sumber hukum, yaitu segala atau
apa saja yang menimbulkjan aturan-atiran yang mempunyai kekuatan bersifat memaksa
yang apabila melanggar mengakibatkan dikenakan sanksi yang tegas dan nyata.
4
b. Sistem Hukum
Sistem hukum merupkan suatu kesatuan dari berbagai alemen yang saling berinteraksi atau
sama lainnya, sistem hukum yang ada yangterbuka, maksud unsur-unsur saling
memengaruhi baik daridalam maupun dari luar sitstem itu
a. Secara Logika
b. Secara Otonologi
c. Secara Kosmologi
d. ``Secara Epistomologi
e. Secara Teleologis
5
realitasnya tidak pernah lepas dari peran akal manusia, baik dalam menerjemakan makna
maupun berbagai penafsiran dan metodologinya.
6
Berbagai disiplin ilmu di bidang hukum. Oleh karenanya pada perkembangan selasnjutnya
dalam studi filsafat hukum muncul berbagai aliran pemakai .
Aliran ini berpendapat bahwa hukum universal dan abadi.
7
Realisme secara etimologis berasal dari bahasa latin “res’’ yang artinya benda atau sesuat.
Secara umum realisme dapat diartikan sebagai upaya melihat segala sesuatu debagaimana
adanya idelisasi. Prmahaman realisme berupa untuk menerima fakta-fakta
Apa adanya, betapapun tidak menyenangkan.
Pandagan aliran realism dalam konteks hukum,
7. Aliran Antropologis
Antropologi merupakan kajian atau ilmu yang terpissah dari hukum. secara harfiah,
antroplogi berarti the study of man (studi tentang manusia), muncul sekitar abad ke-19.
Pandagan Paul Bohannan terhadap hukum terkenal a double legitimacy.
Asas timbal balik merupakan dasar kebiasaan, dan berbeda dengan hukum yang
berdasarkan pada kepada pelegitimasian kembali
8. Aliran Hukum Islam
Dalam pandagan islam, hukum islam bersumber dari ajaran islam (Al-Qur’an dan Sunnah).
Karena itu menurut pandagan para ahli dikenal istilah islam lawis religion.
Berkaitan dengan pendapat tersebut, faktanya pendapat yang terkuat adalah pendapat
parapara ahli hukum yang menyatakan bahwa hukum islam adalah pendapat para ahli
9. Aliran Hukum Kritis (Critical legal studies)
Aliran Hukum Kritis ini merupakan salah satu produk pemikiran hukum positif modernis
yang memberikan kritikan keras terhadap aliran positivisme merupakan penerus teori
sociological jurisprudence maupun legal realism.
Aliran ini merupakan arus pemikiran hukum yang mencoba keluar dari hegemoni atau
pikiran-pikiran yang dominan dari pada ahli hukum amerika yang pada saat itu tengah
Dilanda kemampanan.
10. Aliran Sejarah dan Kebudayaan
Von Savigny mengatakan bahwa hukum itu tidak dibuat tetapi tumbuh dan berkembang
bersama masyarakat, hukum bersumber dari jiwa rakyat oleh karena itu hukum akan
berbeda paada setiap waktu dan tempat, tidaklah masuk akal kalau terdapat hukum sifatnya
universal dan abadi.
11. Aliran hukum Bebas
Aliran hukum bebas (freirechtslehre)diperkenalkan pertama kali oleh Herman Kantorowicz
dan Oscar Bulow126 yang merupakan penentang paling keras positivesme hukum.
Menurut ajaran ini dalam penyelesaian masalah bukan terletak pada undang-undang akan
tetapi penyelesaian yang tepat dan konkret
8
Titik tekan pada sistem hukum ini adalah penggunaan aturan-aturan hukum
2. Aliran Common Law
Sistem common law terdiri dari beberapa karakteristik tradisi hukum prinsipnya adapun
common law juga mempunyai tiga karakteristik, yaitu pertama, yurisprudensi, dipandang
sebagai sumber hukum yang utama merupakan suatu produk dari perkembangan yangv
wajar hukum inggris yang tidak dipengaruhi oleh hukum Romawi
BAB III Ruang Lingkup Filsafat Hukum dan Hak Asasi Manusia
Kata adil keadilan (just and justice) berkait erat dengan pengertian tentang setara dan
kesetaraan (equal and equality), seimbangan dan keseimbangan (equilibirium), wajar dan
kewajaran (propotional), seimbang atau keaseimbangan (balance), sebanding dan
kesebandingan.
9
tujuan teori keadilan rawls adalah untuk mengartikulasikan sederet prinsip-prinsip umum
kedailan yang mendasari dan menerangkan sebagai keputan moral yang sumgguh-sungguh
dipertimbangkan dalam keadaan-keadaan khusus
d. prinsip-prinsip Keadilan
1) prinsip kebebasan yang sama besarnya ( principle of greatest aqualliberty)
2) prinsip perbedaan (the difference principle)
3) prinsip persamaan yang adil atas kesempatan (the principle of fair equality of
opportunity)
10
kegemaran utamanya adalah membaca buku dan menjadi seorang kutu buku. Di usianya
yang ke-14, adam smith belajar di universitas Glasgow.
11
BAB IV Kaidah dan Hukum Progresif Serta Filsafat Hukum Islam
12
Filsafat hukum islam ialah filsafat yang diterapkan pada hukum islam yang menganilisis
hukum islam secara metodologis dan sistematis sehingga mendapatkan keterangan yang
mendasar atau menganilisis hukum islam secara ilmiah dengan filsafat sebagai alatnya.115
Menurut Azhar Basyir, filsafat hukum islam adalah pemikiran secara ilmiah, sistematis,
dapat dipertanggungjwabkan dan radikal tentang hukum islam.
13
A. PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT PANCASILA
2. Karakteristik Pancasila
Sebagai filsafat, Pancasila memiliki karakteristik sistem filsafat tersendiri yang berbeda
dengan filsafat lainnya, yaitu sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan sistem yang bulat
dan utuh (sebagai suatu totalitas).
Dengan pengertian lain, apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya.
3. Ontologi Pancasila
Pancasila sebagai genetivus-objectivus artinya nilai-nilai yang dijadikan sebagai objek yang
dicari landasan filisofisnya memerlukan landasan pijak filosofis yang kuat menmcakup
ontologis, yaitu Pancasila sebagai nilai-nilai ketuhanan sebagai krerator atas bangsa
Indonesia sebagai kebenaran utama yang mencarin hakikat dari kegidupan yang bersifat
kosmologi dari asal kehidupan ini sampai menjangkau alam metafisika.
Secara ontologis kajian Pancasila sebagai fisafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Jadi secara ontologis hakikat dasar
keberadaan dari sila-sila Pancasila adalah manusia
4. Epistemologi Pancasila
Epis temologi Pancasila, yaitu menyelidiki makna dan nilai ilmu pengetahuan yang
menelusuri sejarah terbentuknya Pancasila yang bersumber pada nilai budaya asli dan
campuran juga dari luar yang berasal dari agama islam, Hindu, Buddha, maupun Kristiani.
Berdasarkan paradigma tersebut, maka susunan Pancasila memiliki sistem logis, baik yang
menyangkut kualitas maupun kuantitasnya.sebagai suatu paham epistemologi, maka
Pancasila mendasarkan pandagannya bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya tidak bebas
nilai karna harus diletakkan pada kerangka moralitas kodrat manusia.
5. Aksiologi Pancasila
14
Aksiologi Pancasila merupakan kajian terhadap nilai-nilai dari Pancasila yang mengandung
nilai intrinsik merupakan perpaduan antara nilai asli milik bangsa Indonesia maupun
budaya luar. Kajian aksiologi filsafat Pancasila pada hakikatnya pembahas tentang nilai
praksis atau manfaat suatu pengetahuan tentang Pancasila. Menurut Notonagoro bahwa
nilai-nilai Pancasila itu termasuk nilai kerohanian, tetapi nilai-nilai kerohanian yang
mengakui nilai material dan nilai vital.
15