Anda di halaman 1dari 22

ALIRAN-ALIRAN DALAM FILSAFAT

Oleh:
Dr. Ir. Muh. Nasir Malik, M.T
 Aliran-aliranyang terdapat dalam filsafat
sangat banyak dan kompleks, antara lain:
1) Aliran-aliran Metafisika (materialisme,
spiritualisme)
2) Aliran-aliran Etika (rasionalisme,
realisme, idealisme, empirisme, dll)
3) Aliran-aliran ilmu pengetahuan
(fenomenologi, positivisme,
pragmatisme, eksistensialisme)
4) Dan lain-lain
ALIRAN-ALIRAN METAFISIKA
 Meta physika dapat diartikan sebagai sesuatu
yang ada dibalik atau dibelakang benda-benda
fisika, atau di belakang gejala-gejala fisik seperti
bergerak, berubah, hidup, mati, dsb
 Metafisikadapat didefinisikan sebagai studi atau
pemikiran tentang sifat yang terdalam (ultimate
nature) dan kenyataan atau keberadaan.
 Aliran-aliran
metafisika, antara lain:
materialisme, spiritualisme, monoisme, dualisme
dan pluralisme
1. Aliran Materialisme
►Suatu pandangan metafisik yang menganggap
bahwa tidak ada hal yang nyata selain materi.
Bahkan pikiran dan kesadaran hanyalah
penjelmaan dari materi dan dapat
dikembalikan pada unsur-unsur fisik
►Materi adalah sesuatu hal yang kelihatan,
dapat diraba, berbentuk, menempati ruang.
►Hal-hal yang bersifat kerohanian seperti
fikiran, jiwa, keyakinan, rasa sedih dan rasa
senang, hanyalah ungkapan proses kebendaan.
►Pikiran (roh, jiwa, dan kesadaran) merupakan
materi yang bergerak
Tokoh-tokohnya antara lain:
a. Demokritos (460-370 SM)
Berkeyakinan bahwa alam semesta tersusun
atas atom-atom kecil yang memiliki bentuk
dan badan.
Atom-atom ini mempunyai sifat yang sarna,
perbedaannya hanya tentang besar, bentuk
dan letaknya.
Jiwa pun, menurut Demokritos dikatakan
terjadi dari atom-atom, hanya saja atom-
atom jiwa itu lebih kecil, bulat dan amat
mudah bergerak.
b. Thomas Hobbes (1588-1679)
 Berpendapat bahwa segala sesuatu
yang terjadi di dunia merupakan gerak
dari materi.
 Termasuk juga di sini pikiran,
perasaan adalah gerak materi belaka.
 Karena segala sesuatu terjadi dari
benda benda kecil, maka bagi Hobbes,
filsafat sama dengan ilmu yang
mempelajari benda-benda.
2. Aliran Spiritualisme
 Suatu pandangan metafisika yang
menganggap bahwa kenyataan yang terdalam
adalah roh (Pneuma, Nous, Reason, Logos)
yaitu roh yang mengisi dan mendasari seluruh
alam.
 Tokoh Spiritualisme yang terkenal adalah
a. Plotinus (204-270)
b. G.W.f. Hegel
a. Plotinus (204-270)
 Mengarahkan filsafatnya pada upaya menuju
kesatuan melalui tahap-tahap mulai dali fisik,
akal, jiwa sampai pada titik puncak kesatuan
yang dinamakannya to Hen.
 Kenyataan terdiri dari Yang-Satu (to Hen), dan
Yang-Satu bagaikan sumber melimpahkan
Roh (Nous)
 Roh memancarkan Jiwa (Psykhe); dan Jiwa
memancarkan materi
 Proses ini dinamakan proses emanasi, di
mana dihasilkan hal-hal yang
kesempurnaannya semakin berkurang.
b. G.W.f. Hegel
Dalil Hegel yang terkenal berbunyi: "Semuanya yang
real bersifat rasional dan semuanya yang rasional
bersifat real”
Maksudnya ialah bahwa luasnya rasio sama dengan
luasnya realitas.
Realitas seluruhnya adalah proses pemikiran (Ide)
yang memikirkan dirinya sendiri
Pikiran adalah esensi dali alam dan alam adalah
keseluruhan jiwa yang diobjektifkan.
Alam adalah proses pikiran yang memudar. Alam
adalah akal yang Mutlak (Absolute Reason), yang
mengekpresikan dirinya dalam bentuk luar.
Aliran-aliran Etika
1. Rasionalisme
 Rasionalisme adalah faham atau aliran yang

berdasar rasio, ide-ide yang masuk akal, selain


itu, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki
 Zaman rasionalisme berlangsung dari pertengahan

abad ke-XVII sampai akhir abad ke-XVIII


 Pada zaman ini hal yang khas bagi ilmu pengetahuan

adalah penggunaan daya akal budi (ratio) yang


eksklusif untuk menemukan kebenaran
 Ternyata, dengan penggunaan akal budi,

perkembangan ilmu pengetahuan menjadi pesat


seperti ilmu-ilmu alam, ilmu sosial dan budaya
Tokoh-tokoh aliran ini adalah
 Rene Descartes (1596-1650 M),
 Nicholas Malerbranche (1638-1775 M),
 B. De Spinoza (1632-1677 M),
 G.W.Leibniz (1646-1716 M),
 Christian Wolff (1679-1754M), dan
 Blaise Pascal (1623-1662 M).
2. Idealisme
 Idealisme adalah suatu aliran yang
mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik
hanya dapat dipahami kaitannya dengan jiwa
dan ruh
 Istilah idealisme diambil dari kata idea, yakni
seseuatu yang hadir dalam jiwa
 Idealisme adalah aliran filsafat yang percaya
bahwa sesuatu yang konkret hanyalah hasil
pemikiran manusia.
 Kaum Idealisme menyebutnya sebagai ide
atau gagasan.
 Menurut Idealisme, ide atau gagasan adalah
pengetahuan dan kebenaran tertinggi.
 Untuk memahami sesuatu, Idealisme
menggunakan metode dialektik. Yaitu metode
yang menggunakan dialog, pemikiran, dan
perenungan.
 Tokoh-tokoh aliran ini adalah :
 Plato (477-347),
 B. Spinoza (1632-1677 M),
 Berkeley (1685-1753),
 Immanuel Kant(1724-1881 M),
 J. Fichte (1762-1814 M),
 F.Schelling (1755-1854 M), dan
 G. Hegel (1770-1831 M).
3. Empirisme
 Berbeda dengan Rasionalisme yang hanya
mengandalkan akal untuk menentukan
kebenaran.
 Empirisme memerlukan pembuktian secara
indrawi untuk menentukannya.
 Pembuktian secara indrawi yaitu dilihat,
didengar, dan dirasa.
 Menurut aliran filsafat ini, pengetahuan dapat
diperoleh melalui pengalaman dan
perantaraan indera.
 Kebenaran berdasarkan pengalaman berhasil
membawa pengaruh terhadap bidang Hukum
dan Hak Asasi Manusia.
 Empirisme adalah aliran yang menjadikan
pengalaman sebagai sumber pengetahuan,
aliran ini beranggapan bahwa pengetahuan
diperoleh melalui pengalaman dengan cara
observasi penginderaan.
 Pengalaman merupakan faktor fundamental
dalam pengetahuan, ia merupakan sumber
dari pengetahuan manusia.
 Penganut empirisme mengatakan bahwa
pengalaman tidak lain akibat suatu objek yang
merangsang alat-alat indrawi yang kemudian
dipahami di dalam otak, dan akibat dari
rangsangan tersebutlah tanggapan2 mengenai
objek telah merangsang alat2 indrawi tsb
Aliran-aliran Ilmu Pengetahuan
1. Fenomenologi
 Secara harfiah fenomenologi atau fenomenalisme
adalah aliran atau faham yang menganggap bahwa
fenomenalisme (gejala) adalah sumber pengetahuan
dan kebenaran
 Seorang fenomenalisme suka melihat gejala,
berbeda dengan seorang ahli ilmu positif yang
mengumpulkan data, mencari korelasi dan fungsi,
serta membuat hukum2 dan teori
 Fenomenalisme bergerak di bidang yang pasti, hal
yang menampakkan dirinya dilukiskan tanpa
meninggalkan bidangnya
 Fenomenalisme adalah suatu metode pemikiran “a way
of looking at things” atau cara memandang sesuatu
2. Positivisme
 Positivisme adalah aliran filsafat yang bersifat
faktual. Artinya, menjadikan fakta-fakta
sebagai dasar kebenaran.
 Pengetahuan tidak diperbolehkan
membelakangi fakta.
 Menurut aliran ini, satu-satunya pengetahuan
adalah ilmu, dan yang dapat dijadikan obyek
pengetahuan hanyalah fakta.
 Positivisme mendapatkan persetujuan untuk
berupaya dalam membuat aturan bagi
manusia dan alam.
3. PRAGMATISME
 Istilah pragmatisme berasal dari kata

Yunani “pragma” yang artinya perbuatan


atau tindakan, “Isme” di sini sama artinya
dengan isme-isme yang lainnya, yaitu
aliran atau ajaran atau paham
 Jadi pragmatisme berarti ajaran yang
menekankan bahwa pemikiran itu menuruti
tindakan, kriteria kebenarannya adalah
“faedah” atau “manfaat”,
 Suatu teori atau hipotesis dianggap oleh
pragmatisme benar apabila membawa suatu
hasil atau manfaat
 Pada awal perkembangannya,
pragmatisme lebih merupakan suatu
usaha-usaha untuk menyatukan ilmu
pengetahuan dan filsafat agar filsafat dapat
menjadi ilmiah dan berguna bagi kehidupan
praktis manusia
 Sehubungan dengan usaha tersebut,
pragmatisme akhrinya berkembang
menjadi suatu metode untuk memecahkan
berbagai perdebatan filosofis-metafisik
yang tiada hentinya, yang hampir mewarnai
seluruh perkembangan dan perjalanan
filsafat sejak zaman Yunani Kuno
4. Realisme
 Realisme merupakan aliran filsafat yang bertolak
belakang dengan aliran filsafat idealisme,
realisme sebagai pelengkap adanya aliran filsafat
idealisme
 Idealisme merupakan gagasan atau ide untuk
mencari sebuah kebenaran yang cenderung
abstrak dan metafisik
 Sedangkan realisme merupakan intrumen alat
indra merupakan pokok utama dalam mencari
sebuah kebenaran dengan melakukan observasi
pada lingkungan sekitar dan menemukan fakta2
tertentu shg dapat menemukan sebuah kebenaran
 Ini merupakan sebagai pembeda bahwa idealisme
lebih berpegang pada kondisi mental sedangkan
realisme adanya bukti fisik
TERIMAKASIH
&
wASSALAM

Anda mungkin juga menyukai