BAB III
OPERASI WADUK
3.1
UMUM
Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi direncanakan sebagai pengendali
banjir Sungai Ciliwung. Kendala utama dalam pengendalian banjir adalah volume
tampungan ke dua bendungan yang relatif kecil. Reduksi banjir dengan
memanfaatkan tampungan di atas pelimpah seperti bendungan pada umumnya
tidak mungkin dilakukan, karena reduksi banjir yang dihasilkan akan sangat kecil.
Dengan alasan di atas maka dilakukan rekayasa operasi dengan menerapkan
konsep dry dam, dimana pada saat awal musim hujan, elevasi muka air waduk
diatur berada pada elevasi yang rendah sehingga pada awal banjir, debit banjir
mengalir secara bebas melalui terowongan.
3.2
III - 1
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
III - 2
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
3.3
3.3.1
Elevasi Pelimpah
= + 546,75 m
Lebar Pelimpah
= + 551
= + 550.25 m
= + 511
Diameter Terowongan
4,20
Panjang Terowongan
487,00 m
6,55
62
m
m
juta m3
Bendungan Sukamahi
3.3.2
Elevasi Pelimpah
= + 596,75 m
Lebar Pelimpah
= + 601
= + 600.25 m
= + 565
1,6
Panjang Terowongan
366,00 m
15
m
m
Kapasitas Terowongan
1.
Terowongan Ciawi
Bangunan terowongan Ciawi mempunyai diameter 4,20 m dengan bentuk tapal
kuda. Kapasitas terowongan Bendungan Ciawi dengan berbagai elevasi muka
air disajikan pada Gambar 3.2
2.
Terowongan Sukamahi
Bangunan terowongan Sukamahi Ciawi mempunyai diameter 3 m dengan
bentuk tapal kuda. Mengingat debit banjir pada Bendungan Sukamahi relatif
kecil dan agar terjadi reduksi, maka pada mulut terowongan diameter diperkecil
menjadi 1,6 m. kapasitas terowongan Bendungan Sukamahi dengan variasi
tinggi muka air di hulu bendungan seperti disajikan pada Gambar 3.3.
III - 3
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
III - 4
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
1.
III - 5
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
III - 6
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
III - 7
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
III - 8
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
III - 9
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
III - 10
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
III - 11
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
III - 12
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
III - 13
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Periode
2 th
5 th
10 th
25 th
50 th
100 th
1000 th
PMF
Bendungan Ciawi
Outflow
Reduksi
Ciawi
Puncak
(m3/dt)
(m3/dt)
(m3/dt)
Inflow
184.70
242.87
281.60
330.72
365.00
403.60
524.10
1,242.96
162.38
198.70
218.48
239.36
253.25
340.42
519.33
1,227.04
22.33
44.17
63.12
91.36
111.75
63.18
4.77
15.92
Bendungan Sukamahi
reduksi
Outflow
Max
Puncak
(m3/dt)
(m3/dt)
(m3/dt)
Inflow
30.36
38.80
44.42
51.54
56.52
62.12
79.60
253.97
25.75
31.60
35.00
38.73
41.05
43.52
73.87
250.89
4.61
7.20
9.42
12.82
15.47
18.60
5.73
3.08
Bendungan
Ciawi
Jam
Sukamahi
Jam
1.50
3.00
3.50
4.00
4.00
3.00
0.50
-
3.50
4.00
4.00
4.50
4.50
4.50
2.00
-
III - 14
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Gambar 3.22. Perubahan Debit Periode Ulang 100 tahun, pada Bendung
Katulampa, akibat adanya Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi
III - 15
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
III - 16
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Gambar 3.25. Perubahan Debit Periode Ulang 100 tahun, pada Bendung
Manggarai, akibat adanya Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi
III - 17
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
III - 18
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
3.4
Tinggi Air
H (cm)
< 80
80 - 150
150 - 200
> 200
Debit
Q (m3/dt)
< 90
90 - 276
276 - 442
> 442
Batasan siaga di Bendung Katulampa nantinya juga akan dipakai sebagai acuan
dalam rencana sistem operasi Bendungan Ciawi dan Sukamahi.
3.4.2 Kejadian Banjir di Bendung Katulampa
Berdasarkan data jam-jaman pada AWLR Katulampa dan AWLR Cibogo pada
periode 2004 - 2013, maka kejadian banjir pada Bendungan Ciawi dan Bendungan
Sukamahi dapat dilihat pada Tabel III-4. Dari Data tersebut bahwa kejadian banjir
terbesar terjadi pada antara Bulan November sampai dengan Bulan Maret.
Tabel III-4. Kejadian Banjir Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi
III - 19
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Gambar 3.26. Debit pada Bendungan Ciawi Tahun 2004 dan 2005
Gambar 3.27. Debit pada Bendungan Ciawi Tahun 2006 dan 2007
Gambar 3.28. Debit pada Bendungan Ciawi Tahun 2008 dan 2009
III - 20
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Gambar 3.29. Debit pada Bendungan Ciawi Tahun 2010 dan 2011
Gambar 3.30. Debit pada Bendungan Ciawi Tahun 2012 dan 2013
Gambar 3.31. Debit pada Bendungan Sukamahi Tahun 2004 dan 2005
III - 21
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Gambar 3.32. Debit pada Bendungan Sukamahi Tahun 2006 dan 2007
Gambar 3.33. Debit pada Bendungan Sukamahi Tahun 2008 dan 2009
Gambar 3.34. Debit pada Bendungan Sukamahi Tahun 2010 dan 2011
III - 22
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Gambar 3.35. Debit pada Bendungan Sukamahi Tahun 2012 dan 2013
3.4.4 Frekuensi Terjadinya Banjir
Dari data debit AWLR, selain dapat diketahui kejadian banjir, maka dapat dikaji
frekuensi terjadinya banjir sepanjang tahun di Bendungan Ciawi dan Sukamahi.
Pada Ciliwung hulu, acuan yang selama ini dipakai kegiatan OP banjir adalah siaga
banjir Bendung Katulampa. Besarnya debit pada kondisi normal, siaga I, Siaga II
dan Siaga III di Bendung Katulampa diketahui, maka dengan perbandingan DAS
besarnya debit di Bendungan Ciawi dan Sukamahi dapat diprediksi.
Tabel III-5. Asumsi Korelasi Debit di Katulampa dengan Debit Di Bendungan
Ciawi dan Sukamahi
H (cm)
Debit
Di Bendung
Katulampa
Q (m3/dt)
< 80
80 - 150
150 - 200
> 200
< 90
90 - 276
276 - 442
> 442
Tinggi Air
Kondisi
Normal
Siaga III
Siaga II
Siaga I
Q (m3/dt)
Debit
di Bendungan
Sukamahi
Q (m3/dt)
< 53
53 - 163
163 - 261
> 261
< 9,5
9,5 - 29
29 - 46,8
> 46,8
Debit
Di Bendungan Ciawi
Jan
Peb
Mar
75
0
0
120
8
5
36
1
0
Apr
Okt
Nop
Des
8
0
0
16
0
0
16
0
0
III - 23
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Jan
Peb
Mar
Apr
(m3/dt)
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
Q > 9,5
75
120
36
16
12
16
16
Q > 29
Q> 46,8
III - 24
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
III - 25
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
3.5.1 Debit Inflow Tahun 2007 Pada Bendungan Ciawi dan Sukamahi
Debit pada Tahun 2007 sesuai dengan analisa data pada Sub Bab di atas bahwa
pola musim hujan dimulai dari Bulan November sampai Bulan April dan Musim
Kemarau adalah Bulan Mei sampai Bulan Oktober.
III - 26
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
III - 27
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Gambar 3.40. Reduksi Banjir pada Bendungan Ciawi untuk Debit Tahun 2007
III - 28
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
3.6
III - 29
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Gambar 3.43 Reduksi Puncak Banjir pada Bendungan Sukamahi untuk Debit
Tahun 2007
3.7
PENGISIAN WADUK
3.7.1
Umum
Pada musim kemarau debit Sungai ciliwung relatif kecil. Dari data AWLR Jam-jaman
tahun 2002-2013 besarnya debit lebih kecil dari 53 m 3/dt adalah 99 % dan hanya 1
% diatas 53 m 3/dt. Kondisi ini akan mengakibatkan debit mengalir bebas melalui
terowongan cukup dominan.
3.7.2
Operasi Darurat
Pada musim kemarau dengan kondisi terowongan terbuka penuh, maka muka air
waduk (MAW) tidak akan pernah naik sampai pelimpah, hal ini apabila debit inflow
lebih kecil dari pada kapasitas terowongan.
Pada Bendungan Ciawi untuk menaikkan muka air pada musim kemarau adalah
dengan menutup pintu radial. Sedangkan pada Bendungan Sukamahi MAW, pada
III - 30
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
musim kemarau MAW akan cenderung tetap rendah, kecuali apabila terjadi debit
yang lebih besar dari kapasitas terowongan MAW akan naik.
Manfaat mengisi waduk atau menaikkan MAW pada musim kemarau :
1. Untuk cadangan suplai air baku, jika terjadi defisit air di Wilayah Bogor dan
Wilayah Jakarta di musim kemarau
2. Untuk penggelontoran sungai di awal musim hujan, karena sampah-sampah di
hilir sungai ciliwung banyak dijumpai di sepanjang sungai.
Waktu yang dibutuhkan untuk menaikkan muka air sampai dengan ambang
pelimpah pada Bendungan Ciawi relatif cepat, karena volume tampungan sampai
setinggi pelimpah hanya 5,10 juta m 3.
Hasil perhitungan lama waktu kenaikan MAW sampai dengan air melimpas lewat
pelimpah pada debit musim kemarau dengan berbagai debit inflow seperti disajikan
pada gambar berikut.
Tabel III-8. Waktu Pengisian Waduk Bendungan Ciawi Kondisi Pintu tertutup
Q Inflow
Waktu (jam)
(m3/dt)
(jam)
(hari)
565.00
23.54
282.00
11.75
10
141.00
5.88
20
70.00
2.92
30
47.00
1.96
40
35.00
1.46
50
28.00
1.17
III - 31
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Pada Bendungan Sukamahi air naik jika terjadi banjir dengan debit banjir lebih besar
dibanding kapasitas terowongan. Pada elevasi maksimum, + 600,75 m. Kapasitas
debit terowongan kondisi tekan adalah 51,6 m3/dt.
Hasil perhitungan lama waktu kenaikan MAW sampai dengan air melimpas lewat
pelimpah pada debit musim kemarau dengan berbagai debit inflow seperti disajikan
pada gambar berikut.
Tabel III-9. Waktu Kenaikan MAW Bendungan Sukamahi
Q Inflow
Waktu (jam)
(m3/dt)
(jam)
(hari)
50
58.00
2.42
60
18.00
0.75
70
11.00
0.46
80
8.00
0.33
90
6.00
0.25
PENGOSONGAN
Dalam rencana pengendalian banjir, maka Bendungan Ciawi dan Sukamahi pada
awal banjir MAW harus berada pada elevasi yang serendah mungkin. Pada awal
musim hujan, jika muka air cukup tinggi, maka elevasi muka air waduk harus
dirurunkan.
Kecepatan penurunan air muka waduk tergantung pada debit inflow yang masuk
ke waduk. Semakin besar debit yang masuk, maka semakin lama waktu yang
dibutukan untuk pengosongan. Dari data pola debit maka penurunan MAW dapat
dilakukan selama musim kemarau sampai dengan awal musim hujan.
III - 32
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
(jam)
Waktu (jam)
(hari)
2
5
10
20
30
40
50
100
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
27.00
0.33
0.38
0.42
0.46
0.50
0.54
0.58
1.13
Waktu (jam)
(jam)
(hari)
2
4
6
8
10
20
30
40
13.00
14.00
15.00
19.00
19.00
30.00
68.00
92.00
0.54
0.58
0.63
0.79
0.79
1.25
2.83
3.83
III - 33
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
3.10
Setelah pembuatan waduk selesai, segala kondisi pelepasan air dari waduk,
termasuk debit banjir walaupun operasi banjir tidak dimasukkan pada manual
ini, harus dipertimbangkan keselamatan orang yang tinggal atau bekerja di
sepanjang hilir Sungai Krueng Keureto, sehingga mereka dapat melakukan
tindakan-tindakan pencegahan yang diperlukan. Pengosongan air waduk
termasuk banjir melalui pelimpah overflow dan pelimpah berpintu dan
pengeluaran air secara darurat melalui outlet irigasi.
2)
Sistem alarm, termasuk pengeras suara (sirine), papan pengumuman, dan lain
sebagainya harus dipasang untuk memberitahukan setidaknya 2 jam sebelum
pelepasan air dari waduk. Pengendalian sistem alarm sebaiknya dipusatkan
pada suatu tempat.
3)
Sehubungan dengan perbedaan muka air waduk dan inflow waduk, waktu
permulaan pelimpahan air melalui spillway juga berbeda. Karena itu, waktu
sinyal siaga akan bervariasi dari waktu ke waktu tergantung pada kondisi
daerah tangkapan hujan, muka air waduk dan debit inflow.
4)
Harus dibangun jaringan komunikasi dengan instansi terkait dan berbagai pihak
seperti kepolisian.
III - 34
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
2.
Apabila perubahan tersebut akibat dari Perilaku Bendungan, maka Kepala Unit
Pengelola Bendungan Ciawi dan Sukamahi. akan melaksanakan prosedur
sebagai berikut :
Mengirim laporan lanjutan kepada Unit Pengelola Bendungan Provinsi Jawa
Barat, Balai Keamanan Bendungan, Dinas Pengairan Provinsi JAWA
BARAT, Dinas PU Kabupaten Bogor dan Bupati Bogor.
Melakukan pertemuan dengan Petani dan Dinas PU Kabupaten Bogor
Melakukan inspeksi khusus bersama dengan Team Balai Keamanan
Bendungan ke seluruh Bendungan.
Kepala Unit Pengelola Bendungan (UPB) akan melakukan perubahan
pembukaan pintu sesuai dengan Rekomendasi dari Team Balai Keamanan
Bendungan serta Team tenaga Ahli yang lain.
Melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan rekomendasi dari Team Balai
Keamanan Bendungan dan Pusat Bendungan.
Bila perilaku bendungan sudah normal kembali (rekomendasi dari Team
Balai Keamanan Bendungan dan atau Bupati Bogor), termasuk perbaikan
untuk mencegah kerusakan pada tubuh bendungan dan daerah sekitarnya
sudah selesai, maka Kepala Unit Pengelola Bendungan memberikan
perintah untuk melakukan perubahan pembukaan pintu hollow jet valve ke
operasi normal.
3.
4.
Bila semua perubahan operasi pintu telah dilaksanakan dan telah kondisi telah
normal kembali, Kepala Unit Pengelola Bendungan Ciawi dan Sukamahi. akan
memberikan laporan kejadian beserta kerusakan yang ada kepada Pusat
III - 35
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
III - 36
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Form. I
No.
Perkiraan
Prakiraan
Crh Hujan
Cuaca
(mm)
Perkiraan
Inflow
(106 m3)
M&I
Lingk.
Jml
Dibuat oleh
:
Diperiksa oleh
:
Kepala Unit Pengelolaan Bendungan:
III - 37
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Form. II
Waktu (Jam)
Perintah No.
Diajukan oleh
Dioperasikan oleh
Outlet No.2
m3/det
m menjadi El.
III - 38
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Form. III
.
Outlet Irigasi
Katub
KatubPintu
Debit
Pengatur
Outlet
No.
Bukaan (%)
Debit (m3/det.)
Keterangan
No.1
No.2
Diajukan oleh
Kepala Unit Pengelola Bendungan :
III - 39
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Form. IV
Bulan:
Tanggal:
(10 m )
t
(det)
s
6
Qout
3
(10 m )
(m /det)
Qi
(m /det)
3
III - 40
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Form. V
Laporan Ringkasan Pengoperasian Waduk Harian
.
Tanggal :
Waktu
(Jam)
(106 m3)
Inflow
Pelepasan
(m3/det)
(m3/det)
No.
Data Meteorologi
Suhu (C)
Penguapan (mm)
Maks
Min.
Jml
Rata-Rata
Keterangan
Ket : MAW = Muka Air Waduk
:
:
.
.
III - 41
LAPORAN PENDUKUNG
RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sertifikasi Desain Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi (Lanjutan)
Form. VI
Bulan:
Menit
Tanggal:
.
Dari:
Instansi
No. Telp.
Nama
Instansi
Ditujukan Kepada:
No. Telp.
Nama
Pesan
III - 42