Anda di halaman 1dari 9

UTS PSDA BERKELANJUTAN

ANDHIKA WICAKSONO SASONGKO (15817020)

1. Dalam pelaksanaan proyek pekerjaan di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat dikenal singkatan SIDCOM, yang pada tahun 1990 (antara lain karena
kasus pembangunan Waduk Kedung Ombo di Jawa Tengah), berubah menjadi SIDLaCOM
(Survey, Investigation, Design, Land Aquitition, Construction, Operation, Maintenance).
Praktisi Pendidikan mengusulkan tambahan factor Public Education, E dalam SIDLaCOM
tersebut, sehingga menjadi SIDELaCOM.
a. Tuliskan makna umum tentang Public Education
Edukasi public adalah mencerdaskan publik tentang kejadian sebenarnya yang terjadi,
dengan memberi fakta fakta atau pengetahuan pada publik agar publik mengerti dan
paham mengenai apa dan bagaimana sesuatu itu bisa terjadi atau dilakukan. Dalam
kasus proyek konstruksi maka edukasi publik bertujuan mengedukasi public mengenai
manfaat manfaat proyek beserta kegunaan infrastruktur yang akan dibangun pada suatu
kawasan. Dengan adanya edukasi publik diharapkan pihak masyarakat dan pihak
penyelenggara konstruksi bisa mengerti kebutuhan satu sama lain sehingga infastruktur
dapat diselenggarakan dengan baik.
b. Tuliskan, bagaimana memasukkan Pendidikan karakter anti korupsi pada tahapan
pelaksanaan SIDELaCOM.
Pendidikan karakter anti korupsi pada tahapan SIDELaCOM, dapat dimasukan pada
semua tahapan SIDELaCOM. Karena pada setiap tahapan SIDELaCOM terdapat potensi
potensi untuk melakukan korupsi dan tindakan tidak berintegritas lainya. Contohnya ada
pada tahapan konstruksi. Pada tahapan konstruksi kejadia korupsi bisa terjadi saat pihak
penyedia jasa konstruksi mengurangi spesifikasi teknis suatu pembangunan demi
keuntungan pribadi. Selain pada tahap konstruksi korupsi juga bisa terjadi pada tahap
investigasi dan survey, yaitu dengan memalsukan data investigasi dan survey untuk
menekan biaya pembangunan sehingga untuk menguntungkan pihak pihak tertentu.
Maka pendidikan anti korupsi harus dimasukan pada tiap tahapan di SIDELaCOM.
c. Tuliskan, bagaimana memasukkan Rain Water Harvesting untuk edukasi pada tahapan
pelaksanaan SIDELaCOM.
Rain water harvesting atau Penampung Air Hujan (PAH) digunakan untuk menampung
air hujan untuk mengatasi kekeringan di daerah tertentu. Pada wilaya yang mengalami
kekeringan perlu dilakukan edukasi pada masyarakat mengenai kegunaan PAH untuk
dan juga perlu dilakukan pencerdasa mengenai cara operasi dan perawatan PAH agar
PAH dapat berguna terus menerus dan masyarakat sudah tidak bergantung kepada
siapapun untuk menghadapi masa kekeringan. Dalam pembangunan PAH ini juga harus
melibatkan masyarakat agar timbul rasa kepemilikan terhadap PAH yang sudah dibuat
dengan begitu akan lebih mudah bagi masyarakat untuk merawat dan mengoperasikan
PAH secara mandiri.
d. Tuliskan contoh-contoh edukasi masyarakat yang diperlukan agar tahapan proyek /
pekerjaan tersebut menghasilkan produk yang baik untuk program PSDA di
lingkungan / daerah tempat tinggal Saudara.
Contoh edukasi masyarakat yang baik untuk menunjang tahapan tahapan pekerjaan
sehingga menghasilkan produk yang baik untuk PSDA adalah edukasi mengenai manfaat
dari infrastruktur yang akan dibuat kepada masyarakat sekitar dan juga melakukan
pencerdasan mengenai seberapa pentingnya infrastruktur bagi keberlangsungan suatu
daerah. Maka dengan begitu tahapan proyek yang akan berdampak oleh edukasi adalah
tahapan akuisisi lahan (land acquisition), karena dengan mengetahui manfaat serta
dampak positifnya kepada masyarakat maka proses akuisisi lahan akan semakin mudah
untuk dilakukan.
2. Peraturan-perundang undangan adalah barometer kemajuan suatu bangsa. Sejauh mana
peraturan dan undang2 itu dibuat, dilaksanakan, dievaluasi dan diperbaharui secara periodik
(misal 25 tahun sekali) akan menunjukkan indikasi maju tidaknya peradaban bangsa tersebut.
Hubungannya dengan Sumber Daya Air, uraikan apa yang saudara ketahui:
1. UUD 1945 pasal berapa yang ada kaitannya dengan sumber daya air, uraikan apa
maksudnya.
Pada pasal 33 tentang kesejatahteraan sosial dan pada ayat 3 di sebut bahwa air dan
kekayaan bumi dikuasai oleh Negara. Dalam arti bahwa Negara bertanggung jawab
sepenuhnya atas kepemilikan air di Indonesia. Sehingga Negara juga mempunyai tanggung
jawab untuk mengatur dan mengelola air agar bisa dimanfaatkan dengan sebaik baiknya
dan mengendalikan daya rusak air untuk warga di Indonesia.
2. Pada Tahun 2004, telah diberlakukan UU SDA No. 7 Tahun 2004, menggantikan UU yang
sebelumnya telah 30 tahun berlaku, yaitu UU Pengairan No. 11 Tahun 1974. UU SDA No. 7
Tahun 2004 dibatalkan oleh Majelis Konstitusi pada tahun 2013, dan UU Pengairan No. 11
Tahun 2004 berlaku Kembali. Pada Tahun 2019, telah diterbitkan UU Sumber Daya Air No. 17
Tahun 2019.
a) Uraikan, apa pendapat saudara terkait dinamika perundang-undangan di bidang
Sumber Daya Air tersebut.
Undang undang tentang sumber daya air di awali dengan UU no 11 tahun 1974 yang
kemudian di revisi menjadi UU no 7 tahun 2004. Pada UU no 7 tahun 2004 dibatalkan
oleh MK berdasarkan putusan MK Nomor 85/PUU-XI/2013. Permohonan pengujian
undang Undang no 7 tahun 2004 di berikan oleh beberapa pihak seperti Muhamadiah,
Solidaritas Juru Parkir, Adhyaksa Dault, M Hatta Taliwang dan beberapa pihak pihak lain.
Setelah UU no 7 tahun 2004 dibatalkan oleh MK maka UU no 11 tahun 1974
diberlakukan kembali. Lalu pada tahun 2019 terbitlah UU baru yaitu UU no 17 tahun
2019. Ada beberapa perubahan yang terjadi pada UU no 17 tahun 2019. Perbedaan
yang paling mendasar adalah Negara menjadi penjamin bukan lagi sebagai penguasa
atas air yang ada di Indonesia. Seperti pasal 6 pada UU no 17 tahun 2019 berbunyi :
Negara menjamin hak rakyat atas Air guna memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-
hari bagi kehidupan yang sehat dan bersih dengan jumlah yang cukup, kualitas yang
baik, aman, terjaga keberlangsungzrnnya, dan terjangkau. Sedangkan pada UU no 4
tahun 2004 Negara menjadi penguasa atas air dan digunakan untuk kebutuhan rakyat.
Sehingga hal ini berimbas pada beberapa pasal di UU no 17 tahun 2019 yang mengatur
tentang hak air. Karena kepemilikan air bukan lagi milik Negara melainkan Negara yang
menjamin pemenuhan kebutuhan air, maka secara utuh sumber daya air tidak dapat
dimiliki oleh kelompok atau pribadi manapun termasuk Negara.
b) Bila nanti 25 tahun yang akan datang (Tahun 2045), sesuai perkembangan kemajuan
jaman, sdr mendapatkan kesempatan untuk mengajukan usulan perubahan UU
tentang Sumber Daya Air yang baru, hal-hal apa yang kemungkinan sdr ajukan untuk
dimasukkan dalam UU tsb,
Jika 25 tahun kedepan saya menjadi pengambil keputusan di pemerintahan pusat maka
saya akan melakukan penambahan pasal mengenai potensi potensi bencana yang dapat
ditimbulkan oleh sumber daya air serta cara penanggulanganya. Karena potensi potensi
bencana yang diakibatkan oleh sumber daya air dapat mengakibatkan daya rusak yang
cukup besar.
2. Kita memahami kesulitan yang dihadapi pemerintah dan DPR (D) dalam menentukan prioritas
alokasi anggaran-anggaran pembangunan, khususnya dalam bidang Pengelolaan Sumber Daya
Air. Optimasi antara terbatasnya jumlah dana yang tersedia dengan demikian banyaknya
permasalahan infrastruktur yang harus dibangun dan atau dioperasikan serta dipelihara, perlu
menjadi perhatian semua pihak. Untuk itu marilah kita dorong semangat berkorban untuk
kebaikan kita bersama. Permasalahan yang nampak jelas kita hadapi, dalam bidang PSDA
pada setiap musim penghujan adalah terjadinya banjir, baik akibat buruknya sistem drainase
maupun yang diakibatkan rusaknya DAS bagian hulu.. Bila saudara menjadi Pimpinan Proyek
PSDA, sesuai Tugas Besar saudara masing-masing, uraikan beberapa hal berikut:

a. Dengan menggunakan SWOT, buat secara ringkas program jangka Panjang PSDA
saudara. Uraikan secara ringkas masterplan untuk 25 tahun yang akan datang.
Buat sebagai contoh kasus, minimal empat program.
Analisis SWOT untuk Bendungan Pacal adalah sebagai berikut :
 Kekuatan :
1. Bendungan yang memiliki kapasitas tampungan yang cukup besar.
2. Merupakan Bendungan lawas namun masih beroperasi sampai sekarang
 Kelemahan :
1. Laju sedimentasi terus meningkat akibat berubahnya tata guna lahan.
2. Sudah rusaknya beberapa fasilitas penunjang di waduk pacal
 Peluang
1. Banyaknya bendungan baru yang menahan laju sedimen dari bagian hulu.
2. Masih terbukanya peluang untuk membangun PLTA di Waduk Pacal
 Ancaman
1. Terjadinya perubahan iklim yang terus menerus mengakibatkan berkurangnya
debit inflow yang masuk.
2. Terus berubahnya tata guna lahan di bagian hulu
Master plan yang direncanakan untuk jangka waktu 25 tahun untuk mengatasi
ancaman yang terjadi antara lain :
 Melakukan penghijauan kembali pada bagian hulu Bendungan Pacal agar
mengurangi laju sedimentasi yang masuk ke waduk.
 Melakukan pengerukan sedimen secara massif untuk menambah masa
layanan waduk pacal yang sudah berdiri sejak tahun 1934
 Merehabilitasi waduk pacal untuk dijadikan lokasi wisata agar
meningkatkan pendapatan daerah di bojonegoro.
 Membuat PLTA di waduk pacal dengan memanfaatkan potensi hidrologi
dan topografi yang ada.
b. Tentukan urutan prioritas dari empat atau lebih program tersebut dengan
menggunakan minimal tiga kriteria. Lakukan penilaian dengan menggunakan
kriteria-kriteria yang dipakai untuk menilai programprogram tersebut. Berikan
factor bobot pada masing-masing nilai tersebut, kemudian tentukan prioritasnya
berdasarkan nilai terbesar ke yang lebih kecil (Proses penentuan prioritas dapat
dilakukan dengan sistem pembobotan / weighting factor).
Pembobotan (1-4) (Semakin besar bobot semakin penting dampak tersebut untuk
dipertimbangkan)
Dampak Ekonomi bobot = 4
Dampak Sosial bobot = 3
Dampak budaya = 2
Dampak Lingkungan = 3.5

Untuk penilaian dari angka 1 -4, semakin besar nilai maka dampak yang dihasilkan
semakin baik.
Maka dipilih program jangka panjang dengan penghijauan hutan.
c. Pilih program prioritas pertama, dan tuliskan:
i. kebijakan-kebijakan pemerintah apa yang harus dilakukan agar program
tersebut sampai pada sasaran pada waktu yang direncanakan. b.
Partisipasi apa yang perlu dilakukan oleh masyarakat terkait agar program
tersebut sampai pada sasaran pada waktu yang direncanakan.
Kebijakan yang diperlukan oleh pemerintah adalah membuat peraturan
mengenai kawasan lindung untuk menjaga kawasan hijau. Pemerintah juga
perlu membuat peraturan. Peraturan lain yang harus dibuat oleh
pemerintah adalah mengenai pembukaan lahan pertanian yang haris
dibatasi jumlahnya. Partisipasi yang harus dilakukan masyarakat adalah
menjaga dan tidak mengeksploitasi lahan hijau dan membuat pertanian
tanpa izin pemerintah agar dapat mengurangi laju erosi.
ii. Gunakan pemahaman DISC, Model perilaku, Teory of Planned Behavior
dan Organizational Behavior untuk menyiapkan proses pembentukan
kebijakan pemerintah dan partisipasi masyarakat yang baik untuk
mencapai sasaran program tersebut.
Perilaku masyarakat yang beragam membuat pengambilan keputusan harus
lah mempertimbangkan karakter dari warga. Sebagai pemegang keputusan
haruslah orang yang bisa memutuskan segala sesuatu dengan cepat maka
baiknya seorang bupati haruslah orang yang dominan. Sedangka seorang
perencana haruslah mempunyai kemampuan analisa yang baik, sehingga
orang yang cocok dalam posisi ini adalah orang dengan kepribadian
compliance. Untuk posisi relasi dengan masyarakat baiknya adalah orang
yang bisa menjaga hubungan baik yang bisa dipegang oleh orang dengan
kepribadian steadiness. Untuk orang sebagai juru bicara adalah orang yang
ingin selalu mempengaruhi orang lain yaitu adalah orang influence.
3. Soal Ekonomi 1 Suatu wilayah sungai akan dibangun sebuah waduk yang difungsikan
untuk PLTA, dimana untuk membangun waduk ini diperlukan investasi awal sebesar
Rp20.5XY.000.000,- dan usia rencana waduk adalah 50 tahun. Pada waktu pengoperasian
waduk terjadi pengeluaran sebesar Rp1.5YX.000.000,- dan penerimaan sebesar
Rp3.5YX.000.000,- tiap tahun. Dari semua nilai uang yang terjadi dari awal investasi
sampai akhir usia rencana, berapa besar IRR yang dihasilkan dari sistem investasi
tersebut?
Berikut adalah tabel hasil dari perhitungan internal rate of return, atau persen
pengembalian hingga NPV = 0 atau balik modal.

Maka didapat hasil besar pengembalian hingga balik modal(IRR) adalah 10%

Soal Ekonomi 2 Pemeliharaan saluran irigasi pada suatu daerah irigasi dapat dilakukan
dengan dua alternatif, yaitu dikerjakan oleh pekerja tanpa menggunakan alat berat, atau
dikerjakan dengan menggunakan alat berat.
Alternatif I Pekerjaan dilakukan oleh 25 orang pekerja, dengan upah tahunan per orang
sebesar Rp.2.9XY.000,-. Ditambah dengan pengeluaran-pengeluaran lainnya sebesar
Rp.16.YX0.000,- per tahun.

Alternatif II Pekerjaan dilakukan dengan menggunakan alat berat berupa Excavator. Alat
berat ini di beli seharga Rp.400.000.000,-. Biaya operasi dan pemeliharaan dari alat berat
ini sebesar Rp.15.XY0.000,- pertahun, sedangkan untuk membayar operator dan
pekerjanya sebesar Rp.19.XY0.000,- pertahun. Nilai jual kembali Excavator ini setelah
digunakan selama 10 tahun adalah sbesar Rp. 75.000.000,- . Dengan tingkat bunga
pengembalian 10% pertahun, alternatif manakah yang lebih ekonomis ?
a. Gambarkan diagram Cash Flow
Alternatif 1

Alternatif 2

b. Hitung dengan metode Biaya-Tahunan Ekivalen ( The Equivalen Annual


Cost Method)
Alternatif 1

Alternatif 2
c. Alternatif mana yang sdr pilih, uraikan alasan jawaban sdr.
Maka berdasarkan biaya yang dikeluarkan, biaya yang dikeluarkan pada
alternatif 2 lebih kecil dari pada biaya yang dikeluarkan dari alternatif 1.
Maka dipilih alternatif 2 sebagai pilihan dalam melaksanakan proyek
konstruksi.
4. Soal Pilihan Ganda
a. (e) Tingginya curah hujan di hulu sungai
Tingginya curah hujan di hulu sungai tidak disebabkan langsung oleh perilaku
manusia namun terjadi karena iklim yang berubah (climate change). Namun
kenaikan curah hujan dapat diakibatkan oleh pemanasan global yang tidak langsung
disebabkan oleh perilaku kelalaian manusia.
b. (d) Kerjasama seluruh pemangku kepentingan
Perilaku koruptif yang menyebabkan banjir bandang tidak hanya terjadi di pihak
pihak tertentu saja namun terjadi dan melibatkan semua pihak yang terlibat dalam
pengelolaan banjir. Sehingga kerja sama yang baik oleh semua pemangku
kepentingan dalam menangani korupsi adalah hal yang tepat.
c. (b) Optimis bisa diselesaikan dalam dua periode jabatan 10 tahun.
Untuk menanggulangi banjir maka perlu dilakukan perencanaan dan pelaksanaan
dan juga konsolidasi dengan semua pihak pihak yang terlibat. Pada masa jabatan
pertama dilakukan tahap perencanaan dan tahap konsolidasi dengan semua pihak
yang mengelola sungai termasuk masyarakat terkait solusi yang tepat. Pada masa
jabatan pertama pula dibuat kebijakan kebijakan untuk menanggulangi banjir. Pada
masa jabatan periode kedua barulah dibangun struktur keras yang menanggulangi
banjir
d. (c) 70%
Masih banyak didalam lapangan orang orang yang ingin terjun ke masyarakat dan
ingin membenahi infrastruktur sumber daya air, namun masih ada juga oknum
oknum yang cuek terhadap keadaan masyarakat lain dan tetap merusak
infrastruktur sumber daya air.
e. (a) 100%
Karena perilaku korupsi akan merugikan banyak pihak dan hal tersebut akan
dipertanggung jawabkan di hari akhir

Anda mungkin juga menyukai