Anda di halaman 1dari 9

POKOK-POKOK

KEYNOTE SPEECH

Ir. Soetino Wibowo


Pengurus Pusat MKTI

Malang, 5 Agustus 2015


UMUM
Tema : Pengelolaan Sumber Daya Air Pasca Putusan
MK tentang Pembatalan UU No 7 tahun 2004.
Substansi “penting” karena menyangkut kebutuhan
mendasar bagi hidup dan kehidupan manusia yaitu “air”.
Tema lokakarya yang diprakarsai UNITRI tepat sekali,
karena terkait dengan upaya yang sungguh-sungguh
pemerintah menangani masalah SDA melalui penerbitan
regulasi yang sesuai.
REGULASI TERKAIT DENGAN SDA
DAN PERMASALAHANNYA
A. Pembatalan UU No. 7 tahun 2004 tentang SDA.
 Berdasarkan permohonan 11 (sebelas) pemohon dari
Ormas, LSM dan Perorangan dengan 5 alasan, dan
yang utama karena bertentangan denganUU 1945
 Memberlakukan kembali UU No. 11 Tahun 1974
tentang Pengairan, namun ada permasalahan hampir
semua PP dicabut, kecuali PP No. 69 Tahun 2014
tentang HGA
 Dinilai tidak memadai sehingga pada waktu ini
sedang disusun UU SDA yang baru
REGULASI TERKAIT DENGAN SDA
DAN PERMASALAHANNYA (Lanjutan)
B. Penerbitan UU No. 37 Tahun 2014 tentang KTA yang
telah didahului oleh PP No. 37 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan DAS.
 Persandingan ketiga Peraturan Perundangan baik
sekali dan saling menguatkan
 Menjamin upaya kelestarian Sumber Daya Air
 Mengatur pemanfaatan SDA untuk rakyat
 Mengatur hak dan kewajiban pengguna lahan
 Sanksi hukum
REGULASI TERKAIT DENGAN SDA
DAN PERMASALAHANNYA (Lanjutan)
C. UU No. 37 Tahun 2014 tentang KTA, untuk pertama kali di
Indonesia Yang mengatur :
 Penyelenggaraan KTA untuk setiap jengkal lahan
 Hak dan kewajiban pengguna lahan.
 Pendanaan
 Imbal jasa lingkungan, Bantuan, Insentif, Ganti Kerugian dan
kompensasi
 Pembinaan dan Pengawasan
 Sanksi hukum (administratif dan Pidana)

Catatan : Pada waktu ini sedang dalam proses penyelesaian PPnya


REGULASI TERKAIT DENGAN SDA
DAN PERMASALAHANNYA (Lanjutan)
D. UU No. 23 tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.
 Strategis dan menentukan, contoh urusan berada di
propinsi, sedangkan implementasi regulasi tersebut
berada di daerah (Kabupaten/Kota). Perlu pengaturan
 Contoh Pengelolaan DAS, terdapat hal-hal yang perlu
diklarifikasi menyangkut : 1) Batas DAS dan
administratif, 2)Pergeseran urusan dari
Kabupaten/Kota ke Provinsi, 3) Kerjasama antar
Daerah, 40) Integrasi dengan perencanaan
Pembangunan Daerah, 5) Pendanaan, dan lain-lain
MOMENTUM YANG TEPAT
IMPLEMENTASI REGULASI
Bersifat mendesak karena terjadinya bencana banjir, tanah
longsor dan kekeringan yang semakin meluas.
Rencana pembangunan 49 waduk yang tertuang dalam
RPJMN (2015-2019) untuk mewujudkan kedaulatan
pangan.
Perlu mendukung program quick-win DAS-DAS Prioritas
oleh Kementrian LHK
SARAN-SARAN
Kerjasama multipihak untuk mempelajari kembali keseluruhan
UU/PP yang baru terbit termasuk pemahaman sinkronisasi
pasal-pasal yang ada, agar implementasinya dapat berjalan
baik
Membuat unit percontohan bersama (terpadu) yang
melibatkan sektor terkait
Penguasaan informasi terkini mengenai kondisi bio-fisik, sosial
ekonomi dan sosial budaya yang benar dan akurat sebagai
acuan menyusun perencanaan bersama ( joint operation plan)
Peningkatan kemampuan dan keterampilan SDM lapangan
melalui pelatihan dan praktek lapangan agar dapat menjadi
pelaksana di tingkat tapak yang handal
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai