Anda di halaman 1dari 5

Analisa Banjir Bandang di Jalan Pasteur

Oleh : Andhika Wicaksono Sasongko (15817020)

1. Analisis Permasalahan

Permasalahan banjir di Kota Bandung terjadi di beberapa titik seperti cicaheum, ujung
berung, pagarsih, jati endah, dan salah satunya adalah di sepanjang Jalan Pasteur. Banjir
terparah di Jalan Pasteur terjadi pada tahun 2016, diperkirakan ketinggian banjir menurut
beberapa warga sekitar 2 m. Setelah dilakukan beberapa wawancara dan observasi ke lapangan
didapat bahwa daerah genangan banjir seperti pada gambar citra satelit seperti berikut :

Menurut penuturan warga dan hasil observasi kami, penyebab terjadinya banjir adalah
meluapnya saluran drainase di jalan Pasteur. Tidak mampunya salruan drainase dalam
menampung limpasan permukaan dari arah hulu babakan jeruk dan arah hulu sukamulya
mengakibatkan banjir di sepanjang Jalan Pasteur. Ketidakmampuan tersebut diakibatkan oleh
menumpuknya sampah dan sedimentasi sehingga mengurangi kapasitas saluran drainase untuk
menampung limpasan permukaan. Berikut adalah hasil observasi lapangan kondisi eksisting
drainase :
Berikut juga adalah kondisi drainase yang menampung aliran permukaan dari arah hulu
babakan jeruk yang menjadi penyebab meluapnya air ke Jalan Pasteur.
Berikut juga adalah kondisi eksisting saluran drainase yang menampung aliran
permukaan dari arah hulu sukamulya yang juga menjadi penyebab meluapnya ke Jalan Pasteur :

Berdasarkan hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi saluran drainase
yang kurang memadai dalam menampung air limpasan dari hulu mengakibatkan meluapnya air
ke jalan. Terdapat sampah yang dibuang sembarangan dan sedimentasi yang tinggi dari hulu
membuat kapasitas saluran drainase berkurang.
Penyebab lain adalah akibat berubahnya tutupan lahan di bagian hulusehingga
meningkatkan limpasan permukaan ke bagian hilir, dalam kasus ini adalah Jalan Pasteur.
Kemiringan dasar sungai yang curam juga mengakibatkan aliran banjir yang terjadi sangat cepat
datang dan sangat cepat hilang (flash flood).

2. Solusi yang Pernah Dilakukan

Berdasarkan penuturan warga sekitar hasil wawancara kami, pada tahun 2016 setelah
kejadian banjir setinggi 2 meter, saluran drainase di depan Hotel Topas pernah di perbaiki untuk
menambah kapasitas saluran agar bisa menampung aliran dari arah hulu babakan jeruk.

Dampak dari perbaikan ini menurut warga sekitar adalah berkurangnya ketinggian banjir
yang terjadi di Jalan Pasteur. Namun kejadian banjir masih terus berulang hingga sekarang.
Usaha lain yang pernah dilakukan oleh pemerintah adalah merehabilitasi saluran drainase di
Babakan Jeruk untuk mengantisipasi meluapnya air ke jalan. Berikut adalah saluran yang sudah
di rehabilitasi hasil observasi kami.
3. Rencana Solusi Penanggulangan Banjir

Usaha usaha yang sudah dilakukan berupa usaha usaha structural yaitu meningkatkan
kapasitas saluran untuk mengurani limpasan air ke jalan. Sedangkan usaha usaha nonstruktural
belum dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi banjir di Jalan Pasteur. Berikut adalah
upaya penanggulangan banjir secara structural maupun non structural.

Upaya struktural :

1. Meningkatkan lagi kapasitas saluran draniase 1 dan 2 yang ada pada gambar 1.
Karena saluran tersebut merupakan pertemuan dari bagian hulu babakan jeruk dan
sukamulya.
2. Membuat lubang resapan air (biopori) di perumahan pada bagian hulu untuk
mengurangi limpasan permukaan.
3. Merehabilitasi saluran drainase yang sudah rusak.

Upaya Nonstruktural

1. Membuat kebijakan mengenai membuang sampah ke saluran drainase. Karena pada


saluran drainase di sekitar jalan Pasteur masih terdapat banyak sampah.
2. Membuat kebijakan mengenai regulasi rumah rumah warga yang mempunyai lahan
terbuka harus membuat biopori untuk mengurani limpasan permukaan.

Anda mungkin juga menyukai