Anda di halaman 1dari 3

Fungsi dan tugas manajemen keuangan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Ada usul agar artikel atau bagian ini digabungkan ke Manajemen keuangan.
(Diskusikan)
Fungsi dan tugas manajemen keuangan adalah salah satu kepentingan di dalam manajemen
yang merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya keuangan
dalam kegiatan entitas secara efisien dan efektif, dalam kerjasama secara terpadu dengan fungsifungsi lainnya seperti riset dan penelitian, produksi, pemasaran dan sumberdaya manusia.

Daftar isi

1 Tugas

2 Dukungan Akuntansi

3 Bidang Kritis

4 Rambu-rambu

5 Rujukan

6 Referensi

Tugas
Tugas fungsional manajemen keuangan adalah:
1. Menetapkan struktur keuangan entitas. Yaitu menetapkan kebutuhan entitas akan dana
untuk sekarang (modal kerja jangka pendek) dan masa depan (keperluan investasi jangka
panjang) dan menetapkan sumber dana yang dapat menutup kebutuhan-kebutuhan itu
secara sehat. Di dalam prinsipnya, kebutuhan dana jangka pendek dibiayai oleh sumber
jangka pendek, dan kebutuhan dana jangka panjang dibiayai dari sumber jangka panjang.
2. Mengalokasikan dana sedemikian rupa agar dapat memperoleh tingkat efisiensi atau
profitabilitas yang optimal.
3. Mengendalikan keuangan perusahaan dengan mengadakan sistem dan prosedur yang
dapat mencegah penyimpangan dan mengambil langkah perbaikan jika terjadi

penyimpangan di dalam pelaksanaan usaha dan memengaruhi struktur keuangan dan


alokasi dana.

Dukungan Akuntansi
Untuk dapat menjalankan fungsi dan tugasnya manajemen keuangan memerlukan dukungan
akuntansi yang melakukan pencatatan, penggolongan dan peringkasan peristiwa-peristiwa dan
kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepattepatnya dan dengan petunjuk yang atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap halhal yang timbul daripadanya [1]
Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris.
Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.

Tag ini diberikan pada 2012

Bidang Kritis
Dari informasi internal yang berasal dari bagian akuntansi, mempelajari situasi umum dalam
bidang industri/jasa entitas dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berdampak pada keuangan
entitas, memerhatikan rencana strategis umum dan fungsional-operasional entitas, selanjutnya
manajemen keuangan mengambil keputusan dalam rencana-rencana anggaran dan
pelaksanaannya terutama yang menyangkut :

penerimaan dan pembayaran tunai (Manajemen Kas),

utang dan piutang (Manajemen Utang dan Piutang),

permodalan (Manajemen Modal Kerja) dan

investasi (Manajemen Investasi),

serta melakukan pengendalian atas semua itu.

Rambu-rambu
Keputusan-keputusan manajemen keuangan diharapkan selalu mendukung kelancaran operasi
dan strategi manajemen agar efektif dan efisien, sekaligus menjaga kesehatan keuangan entitas,
yang diukur dari aspek profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas.
Untuk BUMN suatu ketika ditetapkan ukuran keuangan yang sehat sekali adalah jika suatu
entitas menunjukkan profitabilitas lebih dari 12%, likuiditas lebih dari 150% dan solvabilitas
lebih dari 200%. Kategori sehat jika profitabilitas antara 8%-12%, likuditas antara 100%-150%,
dan solvabilitas antara 150%-200%. Kategori kurang sehat jika profitabilitas 5%-8%, likuiditas

antara 75%-100%, dan solvabilitas antara 100%-150%. Kategori tidak sehat jika profitabilitas
kurang dari 5%, likuiditas kurang dari 75% dan solvabilitas kurang dari 100%. [2]

Rujukan
1.

^ Drs S. Munawir, Akt. 1986, Analisis Laporan Keuangan. Hal 5 Liberty.

2.

^ Ketetapan Menkeu bagi BUMN tgl 28 Juni 1989.

Referensi

Drs S. Munawir, Akt. 1986, Analisis Laporan Keuangan. Liberty.

Ketetapan Menkeu bagi BUMN tgl 28 Juni 1989

Suwartoyo dan Bambang Kussriyanto, Teknik Manajemen Keuangan, Pustaka Binaman


Pressindo

Anda mungkin juga menyukai