Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJERIAL

Analisis Balance Scorecard PT. Bothwell Indonesia

KELOMPOK 4
Manuela Natalia Castro (165002505)
Ayu Maharani (165002513)
Stefanus Sylvan S (165002514)
Albertus Pandu A (165002517)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2017

1
A. Profil Perusahaan
PT. Bothwell adalah perusahaan yang bergerak di bidang furniture dan
melakukan ekspor ke beberapa negara seperti: Amerika, Afrika, Maldives,
Zanzibar, dan lain-lain. Tidak hanya itu saja, PT. Bothwell juga melayani
penjualan dalam negeri seperti: Bintan, Batam, Jakarta, dan lain-lain. PT.
Bothwell Indonesia beralamatkan di Jl. Kaliurang Km 9,3 Yogyakarta yang
didirikan oleh warga negara asing dari Australia yaitu Mr. Donald Lang.

B. Visi dan Misi


Visi:

Menjadi perusahaan furniture yang berskala internasional, berdaya saing dan


inovatif serta mampu berkembang, sehat dan mandiri.

Misi:

Menyediakan pelayanan yang bermutu, meningkatkan kinerja organisasi dan


sumber daya manusia untuk memberikan jaminan terhadap kepuasan pelanggan.

Kebijakan Mutu:

Manajemen dan karyawan PT. Bothwell Indonesia bertekad untuk


senantiasa mengutamakan mutu produk dan pelayanan yang baik untuk mencapai
kepuasan pelanggan dengan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9000 :
2001 serta akan selalu berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
yang professional dan mandiri serta secara berkelanjutan guna meningkatkan
kemampuan perusahaan.

C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahan dibuat dengan maksud agar tujuan
perusahaan dapat tercapai dengan adanya penjadwalan struktur organisasi
terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab pada setiap karyawan yang bekerja
di dalamnya serta wewenang dan tanggung jawab tersebut diharapkan karyawan
dapat menyadari dan melaksanakannya dengan penuh rasa tanggung

2
jawab.Selanjutnya pimpinan perusahaan dipimpin oleh seorang Presiden Direktur
dan dibantu oleh seorang Vice President sedangkan internal auditor berfungsi
sebagai pengontrol atau pengawas operasional perusahaan yang berada di bawah
Presiden Direktur. Struktur organisasi di PT. Bothwell Indonesia terdiri atas
beberapa direktorat, yaitu: Direktorat Teknik, Direktorat Pemasaran, Direktorat
Administrasi Umum dan Departemen Keuangan dimana setiap direktorat
dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Presiden
Direktur dan Vice Presiden dan setiap direktorat membawahi beberapa seksi yang
dipimpin oleh seorang manajer. Para manajer bertanggung jawab kepada direktur
masing-masing dan membawahi beberapa subseksi yang dipimpin oleh seorang
supervisor. Supervisor inilah yang berfungsi untuk mengkoordinir level bawah
atau staff. Seksi Distribusi membawahi beberapa subseksi, yakni Subseksi Port
Officer, Shed & Discpacher dan Plan & Analys yang masing-masing dipimpin
oleh seorang Foreman. Pada struktur tersebut, Direktorat Pemasaran dipimpin
oleh seorang direktur dan membawahi beberapa seksi, yaitu: Seksi pemasaran dan
seksi distribusi, sedangkan seksi yang bertanggung jawab terhadap kelancaran
distribusi ialah seksi distribusi. Adapun struktur organisasi yang ada di PT.
Bothwell Indonesia dapat dilihat berikut ini:

3
D. Produk
Berikut adalah sebagian produk furniture PT. Bothwell Indonesia :

E. Perspektif Yang Digunakan


Berikut adalah empat perspektif yang digunakan PT. Bothwell Indonesia untuk
melakukan pengukuran pada Balance Scorecard:
a. Perspektif Keuangan
Terdapat beberapa rasio yang diukur dalam perspektif keuangan:
1. Margin laba kotor
Margin laba kotor mencerminkan tingkat keuntungan yang
didapatkan dari penjualanya.

4
Margin laba kotor masuk dalam kriteria buruk apabila kurang dari 6%,
masuk kriteria sedang apabila sama dengan 6% dan disimpulkan baik
apabila lebih besar dari 6%.

2. Margin laba operasi


Margin laba operasi mencerminkan tingkat keuntungan operasional yang
didapatkan atas penjualanya.

Margin laba operasi dianggap buruk kalau kurang dari 6%, masuk
dalam kriteria sedang apabila sama dengan 6% dan masuk dalam kriteria
baik apabila lebih dari 6%.

3. ROA
Untuk menghitung tingkat pengembalian atas aktiva yang dimiliki
perusahaan

Nilai ROA disimpulkan buruk apabila kurang dari 7%, masuk


kriteria sedang apabila sama dengan 7% dan masuk dalam kriteria baik
apabila lebih besar dari 7%

4. Current Ratio
Untuk mengetahui besarnya aktiva lancar dibandingkan dengan
hutang lancar digunakan rumus

5
Current ratio dianggap buruk apabila kurang dari 200%, masuk
kriteria sedang apabila sama dengan 200% dan disimpulkan baik apabila
lebih dari 200%.

b. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan dihitung dengan menggunakan perhitungan:
1. Retensi Pelanggan
Untuk mengetahui seberapa besar jumlah konsumen yang putus
(switch) dibandingkan dengan total konsumen yang dimiliki
perusahaan.Perspektif retensi pelanggan dinilai buruk apabila retensi
pelanggan mengalami penurunan, dinilai sedang apabila konstan dan
fluktuatif dan dinilai baik apabila mengalami peningkatan.

2. Akuisisi Pelanggan
Untuk mengetahui banyaknya jumlah konsumen baru dibandingkan
dengan total konsumen. Akuisisi pelanggan dinilai buruk apabila
menurun, dinilai sedang apabila konstan dan fluktuatif dan dinilai baik
apabila kemampuan akuisisi pelanggan mengalami peningkatan.

c. Perspektif Proses Bisnis Internal


Dalam perspektif proses bisnis internal akan digunakan perhitungan :
1. Proses Inovasi
Menghitung persentase penjualan dari produk baru, membandingkan
antara jumlah produk baru dengan produk sebelumnya. Kemampuan
dalam proses dinilai baik apabila proses inovasi mengalami peningkatan,
dinyatakan sedang apabila fluktuatif dan dinilai buruk apabila mengalami
penurunan.
2. Proses Operasi
Pengukuran kegiatan operasional berdasarkan waktu, kualitas, dan
biaya dapat dijabarkan sebagai berikut

6
Proses operasi dinyatakan baik apabila nilai MCE menurun, dinilai
sedang apabila nilai MCE fluktuatif dan dinilai buruk apabila nilai MCE
meningkat. Apabila tidak terjadi peningkatan proses bisnis atau fluktuatif
maka dinyatakan buruk dan apabila terjadi peningkatan secara konsisten,
maka dikategorikan baik

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan


Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan akan
menggunakan perhitungan:
1. Tingkat Perputaran Karyawan
Mengukur seberapa besar perputaran karyawan digunakan rumus :

Keterangan: Karyawan yang keluar adalah karyawan yang


mengundurkan dan terkena PHK, bukan pensiun atau meninggal dunia.
Tingkat perputaran karyawan dinilai baik apabila selama periode
pengamatan mengalami penurunan, dinilai sedang apabila fluktuatif dan
dinilai baik apabila mengalami peningkatan.
2. Tingkat Produktifitas Karyawan
Untuk mengetahui produktifitas karyawan dalam bekerja dalam
periode tertentu digunakan rumus:

7
Tingkat produktivitas karyawan dinilai baik apabila mengalami
peningkatan, dinilai sedang apabila fluktuatif dan dinilai buruk apabila
mengalami penurunan selama periode penelitian. Untuk itu kriteria
penilaian perspektif pertumbuhan dan pembelajaran adalah terjadi
tidaknya produktivitas untuk menciptakan pertumbuhan dan peningkatan
kinerja jangka panjang. Untuk perputaran karyawan, dinyatakan baik
apabila terjadi penurunan, dan untuk produktivitas dinyatakan baik
apabila mengalami peningkatan.

F. Website Bothwell Indonesia


Berikut adalah website PT. Bothwell Indonesia untuk memudahkan
pembeli untuk melakukan cek harga, dan lain-lain. Selain itu pada website ini,
pembeli harus mengisi kuesioner ketika selesai melakukan pembelian furniture
sehingga furniture akan diproses oleh pihak marketing PT. Bothwell Indonesia.

G. Saran Kelompok
Perspektif Keuangan
o Perspektif keuangan untuk marjin laba kotor perlu dipertahankan, karena
cenderung mengalami peningkatan selama periode pengamatan,
sedangkan untuk margin laba operasi perlu ditingkatkan karena tidak stabil

8
selama periode pengamatan. Untuk current ratio dan ROA perlu
ditingkatkan karena mengalami penurunan, demikian juga dengan rasio
perputaran aktiva perlu dipertahankan. Sedangkan untuk variabel current
ratio mengalami peningkatan dan selalu likuid sepanjang pengamatan,
sehingga perlu dipertahankan. Hal ini tercermin dari laporan keuangan
akuntansi beserta rasio-rasionya.

Perspektif Konsumen
o Selain menambahkan promosi-promosi yang menarik, pihak manajemen
perusahaan juga disarankan untuk berusaha mempertahankan pelanggan
yang sudah ada. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemerosotan jumlah
pelanggan yang bisa berdampak negatif terhadap penjualan.
o Di samping itu, perlu mengetahui prosentase jumlah komplain setiap
bulan, dan dibandingkan. Sehingga mengetahui adanya kenaikan atau
penurunan jumlah komplain. Secara lebih rinci, prosentase jumlah
komplain tersebut turun 5% tiap 1 semester per jumlah unit yang
diproduksi.
o Kenaikan rating kepuasan pelanggan yang diketahui melalui penilaian di
dalam website oleh pelanggan.

Perspektif Proses dan Inovasi


o Pihak perusahaan disarankan melakukan inovasi produk dengan
menciptakan produk baru guna memenuhi keinginan pelanggan.
Perusahaan juga disarankan untuk meningkatkan waktu proses sehingga
produksi menjadi lebih efisien.
o Perusahaan harus lebih meningkatkan quality control furniture karena
adanya beberapa komplain dari buyer yang dapat dilihat pada kritik-kritik
buyer mengenai kualitas produk yang kurang baik pada kotak kritik di
website PT. Bothwell Indonesia.
o Adanya 2 produk baru yang dikeluarkan oleh perusahaan setiap triwulan.

9
o Perlu dilakukan penelitian tentang teknologi-teknologi dan mesin
terbarukan yang membantu proses produksi. Oleh karena itu perlu adanya
laporan atau update informasi perkembangan teknologi setiap tahun.

Perspektif Pembelajaran dan pertumbuhan


o Kepuasan karyawan yang perlu diperhatikan adalah penempatan kerja,
sistem penempatan kerja, sikap atasan, kebijakan organisasi dan
pemberian kesempatan untuk maju sehingga kepuasan karyawan dapat
ditingkatkan. Hal ini tercermin dari kotak kritik dan saran karyawan yang
ada di ruang produksi.
o Perlunya perusahaan lebih memperketat peraturan jam kerja sehingga
kedisiplinan karyawan akan lebih ditingkatkan di masa yang akan datang
karena banyaknya karyawan yang melakukan ijin dan datang kerja
terlambat. Hal ini tercermin dari Kartu Absen karyawan tidak banyak yang
datang terlambat.
o Adanya perkembangan keterampilan karyawan di mana setiap orang
mempunyai keterampilan yang baru setiap 3 tahun.
o Peningkatan hasil kerja/evaluasi kerja karyawan sebanyak 5% setiap
tahunnya.

10

Anda mungkin juga menyukai