Anda di halaman 1dari 8

12.

Teks dan penjelasan ekaristi dalam tulisan Paulus


Konteks : 1 Kor ditulis Then 54-55. Konteks zaman Korintus: perpecahan, hidup
moral rusak. 1 kor 10 berhubungan dengan makan daging pujaan. 1 kor 11
berhubungan kebiasaan buruk jemaat
Makna Teologis
Ekaristi sebagai kebersamaan dengan Kristus ( 1 kor 10:16)
Dalam kebersamaan ekaristi, kristus menjadi tuan rumah (1 kor 11: 20)
dan sekaligus hidangannya (11:20) aslinya meja Tuhan. Makna
koinonia/persekkutuan berarti partisipasi. 1 kor 10:16 berarti 1 realis
praesentia 2. Dari persekutuan ekaristi ke persekutuan dengan kristuskebersamaan dengan kristus.
Ekaristi sebagai kebersamaan dengan Gereja
1 kor 10:16-17. Konteks perpecahan jemaat. Paulus mengembangkan
communion Gereja atas dasar communio ekaristi. Lihat permainan kata :
tubuh ayat 16 menunjuk Ekaristi, tubuh pada ayat 17 menunjuk Gereja.
Ekaristi sebagai pewartaan wafat Kristus (1 Kor 11:26)
Pemberitaan kematian Tuhan. Pewartaan di sini dalam arti iblis yakni
bukan sekedar penyhampain info tetapi menghadirkan (dabar). Wafat
Tuhan menunjuk pada Tuhan yang wafat dan bangkit yang
menyelamatkan kita
Ekaristi sebagai perjamuan eskatologis (11:26)... Tuhan sampai ia datang
Di satu pihak ekaristi sudah membangun kebersamaan kita dengan Tuhan
dan sesama. Di lain pihak kesatuan kebersamaan dengan Tuhan dan
sesama itu bukan final. Kepenuhan saat ia datang lagi, dimensi
eskatologis.
13. Teks dan penjelasan ekaristi dalam Injil Yohanes
Yohanes 6 sebagai teks Ekaristi yang sentral (hlm 241-243). Yoh tidak menulis
kisah institusi karena
1. Jemaat sudah mengenal kisah institusi itu
2. Yohanes bertolak pada PMT dalam ajaran ekaristinya
3. Kisah pembasuhan kaki juga menyampaikan makna pokok ekaristi:
penyerahan diri Yesus bagi keselamatan manusia melalui perendahan
dirinya.
Makna Teologi
a. Ekaristi sebagai kesatuan hidup dengan Kristus (6:56). Makna dagingku
dan minum darahku sebagai partisipasi kita dalam ekaristi. Maka tinggal
dalam aku dan aku dalam dia menunjukkan kesatuan/kebersamaan
dengan Kristus.
b. Realitas kehadiran Kristus dalam ekaristi. Yohanes menggunakan kata
daging (sarx) bukan tubuh (soma) karena mau menekankan realitas tubuh
darah kristus. Konteks lawan gnosis
c. Ekaristi sebagai karunia hidup kekal (6:29). Ekaristi tanda iman artinya
ekaristi sebagai tanda pewahyuan diri Yesus yang menuntut iman. Dengan
ekaristi, seseorang dapat ambil bagian dalam hidup Yesus berkat imannya.
14. Pokok ajaran ekaristi dari Bapa Gereja.

Pandangan umum Bapa gereja melanjutkan gagasan biblis (Sacramentalsimbolis) realis preasentia
Ignatius antiokhia : melanjutkan gagasan Paulus tentang ekaristi (eklesio
ekaristik) mengajarkan realis praesentia Christi.
Yustinus Martir : ajarkan realis praesentia. Sang konsekrator adalah sang
logos. Maka dikenal eplikese logo (dalam inkarnasi sang sabda jadi
manusia; sekaligus sabda yang berinkarnasi dalam ekaristi/roti anggur)
Irenius : memahami ekaristi dalam 2 cara: sebagai puji syukur atas
penciptaan (lawan gnotis) dan sebagai kesatuan dengan sang logos
(logosmitteilung)
Sekolah Alexandria (Mesir). Tekanan pada kesatuan Kristus (pribadi sang
sabda( suka dengan eksegese alegori. Ekaristi = pribadi sang logos
ditemukan dalam ekaristi. Tokoh: origenes, klemens.
Sekolah Antiokia (Siria): tekanan pada kedutaan (2 kodrat kristus) suka
pada aspek historis. Ekaristi = anamneses peristiwa keselamatan di altar.
Tokoh: Yohanes Kristosomus.
Ambrosius : realis praesentia karena sabda kristus yang menyebabkan
mutation, consecration
Agustinus: bergerak pada pemahaman realis, simbolisme, spiritualisme.
15. Teologi dan praktek ekaristi pada abad pertengahan
Ajaran Skolastikat. Tampak menonjol pada ajaran Thomas. Dipengaruhi
filsafat Aristoteles. Sakramen sebagai tandan dan saran untuk kehidupan
rohani manusia. Ia mengembangkan 3 pengertian :
1) ekaristi sebagai signum commemorativum (Kristologis) : pengenangan
akan penderitaan dan wafat Yesus, Ekaristi sebagai kurban
2) Ekaristi sebagai Communionis (Eklesiologis): Ekaristi menunjuk pada
kesatuan Gereja secara utuh/penuh.
3) Ekaristi sebagai praefigurativum (eskatologis): ekaristi menunjuk pada
antisipasi merayakan kehidupan kekal.
Devosi dan teologi ekaristi akhir abad pertengahan tekanan pada masalah
realis praesentia. Hal positif: merebaknya devosi umat terhadap sakramen
mahakudus. Hal negatif: praktek magis umat, komunis mata. Situasi ini
menyulut gerakan reformasi lutheran.
16. konflik dan ajaran sesat mengenai ekaristi pada abad pertengahan
Ciri khas diskusi
: a) fokus pada masalah realis praesentia, b) pengaruh
Jerman Prancis yang memandang realis itu : atau ada- atau tidak ada. Sulit
menerima realitas itu hadir atau ada dalam bentuk simbol (symbol sacramental)
Pertikaian I : Radbertus (Inveritate = santapan ekaristi sebagai tubuh
darah Yesus historis). Ekaristi itu sama persis dengan tubuh darah Yesus di
Palestina dulu. Mengabaikan makna simbol ekaristi. Menekankan realisme
(Gereja = santapan ekaristi sungguh tubuh darah Yesus, namun dalam
tanda dan rupa roti anggur).
Pertikaian II : berengarius menyangkal realis praesentia. Dasar pada
esensi sensualistik: suatu penampakan tidak bisa berbeda dengan
substansi/hakekatnya. Maka roti anggur sesudah konsentrasi tetapi
memiliki hakikat roti anggur, bukan tubuh darah kristus. Santapan ekaristi

sesudah konsentrasi hanya simbol saja tidak pernah sungguh real tubuh
darah kristus.
17. Ajaran Reformator tentang Ekaristi
Gerakan reformasi= Disebabkan oleh beberapa faktor. Pangkal pojok
ajaran reformasi: pembenaran hanya dari rahmat dan iman saja (sol
gratis, ide, scriptura). Sakramen Hans sebagai tanda janji Allah, tanda dari
pembenaran yang melulu terjadi berkat pahala Kristus
Ajaran Luther
o Realitas praesentia: pada mulanya tidak terlalu memikirkan, Zwingli
menyangkal tapi Luther mengakui realis praesentia.
o Transsubstantiatio (seluruh hakikat roti anggur adalah tubuh darah
Xt): hanya akal manusia. Ia mengajarkan konsubstantiatio (hanya
sebagian, sesudah konsentrasi roti anggur tidak berubah
seluruhnya menjadi tubuh darah Xt)
o Ubikuitas (hal ada di mana-mana): kehadiran kristus di altar karena
sifat keallahan yang ada di mana-mana.
o Ekaristi sebagai sakramen: hanya mengakui kehadiran Kristus
dalam ekaristi sejauh in Usu (dimakan/digunakan).
o Ajaran misa sebagai kurban: misa kudus bukan suatu kurban karena
ini akan menyaingi kurban utama PB yaitu kurban Kristus dan
makna kurban misa menyangkal perjamuan ekaristi sebagai karunia
Allah.
Ajaran Zwinggli: Sakramen melulu tanda belaka. Kehadiran Kristus dalam
ekaristi di altar tidak mungkin karena diri dan tubuh kristus hanya ada dan
terikat di surga. Misa tidak mungkin suatu kurban.
Ajaran Calvin: jalan tengah antara Luther dan zwingli. Sakramen bukan
sekedar tanda, tapi juga bukan saluran rahmat. Ekaristi bukan kehadiran
kristus di altar karena ia hanya ada di surga, tetapi melalui ekaristi orang
memperoleh rahmat Kristus.
18. Ajaran Konsili Trente mengenai realis praesentia dan komunis 2 rupa
Membahas ekaristi sampai 3x sidang tentang alis praesentia, komuni 2
rupa, dan kurban. Tapi dianggap sebagai pembedaan dari ketiganya dan
ajaran tersendiri. Articuli (pandangan reformator. Doctirna (pengantar dan
ajaran). Canones (rumusan singkat apa yang diajarkan dan ditolah Gerejaciri: anatemasit).
REALIS PRAESENTIA
o Kehadiran Kristus dalam Ekaristi. Bersifat sungguh-sungguh dan
real. Bersifat esensial (substantialiter) bedanya substantif dan
accidentia. Kristus totus-seluruh kristus dalam setiap rupa (roti atau
anggur atau keduanya tetap mencirikan Kristus yang sama) dan
setiap bagian (pecahan, bagian kecil tetap menerima kristus secara
utuh). Bersifat tetap (extra Usum). Boleh disembah-devosi.
o Ajaran transubstantiatio menolak konssubstantiatio (perubahan roti
anggur hanya sebagian). Menolak ajaran impanation dan argumen
reformator.
PENERIMAAN KOMUNI
o Ekaristi memberikan buah-buah rahmat: makanan rohani,
penyembuhan. Ekaristi boleh disimpan dan dikirimkan ke orang

sakit. Komuni : menyambut kristus secara rohani dan sakramental.


Ketentuan gereja untuk terima komunis sekurangnya sekali
setahun. Imam boleh terima komunis untuk diri sendiri. Mengaku
dosa sebelum menerima komunis menjadi perlu.
KOMUNI 2 RUPA
o Awam dan imam yang tidak merayakan ekaristi sendiri cukup
menerima roti saja. Unsur pokok ekaristi memang ditetapkan sendiri
oleh kristus, namun bagaimana dikirim atau dibagikan itu tugas
gereja. Maka gereja bisa menentukan penerimaan komunis satu
rupa. Penerimaan komunis satu rupa saja itu sudah menerima
seluruh diri kristus. Hal ini memberi daya rahmat. Komunis anakanak: mereka yang belum dewasa tidak wajib menerima komunis
sakramental. Rahmat baptis yang mereka terima tidak pernah
hilang.
o Mengutuk paham yang memandang komunis 2 rupa sebagai yang
menentukan keselamatan. Mengutuk paham yang memandang
gereja sebagai yang tidak berhak menentukan bentuk dan jenis
komunis bagi umat beriman. Mengutuk pandangan bahwa tidak
seluruh kristus hadir dalam setiap bentuk ekaristi. Mengutuk
pandangan yang melihat komunis anak-anak sebagai hal yang
menentukan keselamatan.
19. ajaran Trente tentang Kurban
Kanon 1: misa kudus benar-benar kurban kristus. In.2 imamat PB yang berkaitan
dengan kurban PB. Kn. 3 : kurban misa adalah kurban silih.
Refleksi sistematik
-

Ekaristi itu kurban yang benar dan sungguh (kurban misa benar=benar
terpancar dan mengalir rahmat pengudusan dan pengampunan dosa
bukan hanya bagi orang yang masih hidup tapi juga orang beriman yang
sudah mati.
Ekaristi itu kurban yang relatif (ketika dihubungkan) terhadap satusatunya kurban salib yang absolut.
Kesatuan kurban misa dan kurban salib kristus
Kesatuan hubungan antara PMT, kurban salib, dan kurban misa.

Kesulitan trente: belum siap bicara tentang teologi kurban. Masih terfokus pada
diskusi realis praesentia, sementara soal kurban kurang dibahas. Pemisahan
topik 3 sidang dianggap sebagai pemisahan tema. Trente belum memiliki
eklesiologi dan sakramen teologi yang jelas.
20. Ajaran KV II tentang Ekaristi
KV II tidak menyampaikan dokma ekaristi baru tapi menegaskan ajaran
tradisi Gereja secara eklesiologis dan sakramentologis kembali ke biblis
dan patristik, paham yang lebih relasional, personal, dan dinamis.
Dasar kristologi = ekaristi ditetapkan oleh YK dan bukan rekayasa Gereja.
o Ekaristi sebagai kurban. KV hubungkan kurban ekaristi dengan
kurban salib sekaligus.
o Ekaristi sebagai perayaan kenangan, teologi anamnese secara biblis

Ekaristi sebagai sakramen: seluruh perayaan ekaristi adalah


perayaan sakramen
o Ekaristi sebagai perjamuan: ekaristi sebagai perayaan perjamuan
paskah.
o Misa pribadi jadi doa kesatuan Gereja, bedakan hakikat (isi Gg
diungkapkan) & bentuk
Dimensi eklesiologis
o Ekaristi sebagai perayaan seluruh gereja (SC 26) pusat liturgi
sumber dan puncak kehidupan gereja (sumber: daripadanya
mengalir, puncak: sebagai yang dituju)
Segi teologi rahmat: ekaristi berdaya guna, jiwa dikaruniai rahmat,
jaminan kemuliaan yang akan datang, kesatuan dengan Tuhan,
pengampunan dosa.
Eskatologis: dalam ekaristi kita mencicipi liturgi surgawi. Ekaristi sebagai
jaminan hidup kekal dan abadi.
o

21. Pokok ajaran JP II, tentang ekaristi dalam Ecclesia de eucharistia


Gereja hidup dari ekaristi. Ekaristi menjadi jantung hidup Gereja dan menjadi
milik gereja yang paling berharga.
Ekaristi sebagai perayaan misteri iman
Ekaristi membangun gereja
Sifat apostolik ekaristi dan gereja. Ekaristi adalah pusat dan puncak
pelayanan Mamat. Ekaristi adalah raison detre dari imamat prinsip dan
inti alasan adanya sakramen imamat, yang memang timbul pada saat
pendasaran ekaristi.
Ekaristi dan persekutuan gerejawi.
Ekaristi dalam tata liturginya.
Bunda Maria perempuan ekaristi. Maria dapat membimbing kita ke dalam
sakramen mahakudus karena ia mempunyai hubungan dengan ekaristi (EE
52). Maria perempuan ekaristi dalam seluruh hidupnya, bahkan sebelum
ekaristi diinstitusikan pada PMT saat ia mempersembahkan rahim
perawannya kepada penjelmaan sang sabda (EE 54).
Ekaristi dalam hidup sehari-hari, YP II berulang-ulang berpesan agar kita
benar-benar menjaga dan memelihara harta kekayaan tiada bandingnya
ini.
22. diskusi teologi dewasa ini tentang ekaristi.
Karena efek ajaran Casel: yang hadir dan dirayakan dalam liturgi adalah misteri
paskah, yaitu kristus dan karya penebusannya sendiri. Ada perubahan
paradigma dari kosmologi ke antropologi.
5 masalah pokok dalam teologi modern.
Kehadiran Kristus dalam ekaristi: persoalan istilah transsubstantiatio. Usul
perubahan menjadi transfinalisasi (perubuhan tujuan: roti anggur sebagai
makanan sehari-hari menjadi tubuh dan darah Kristus) dan transsignifikasi
(perubahan makna: punya dimensi ilahi mengenyangkan secara rohani).
Tanggapan Paulus VI: ensiklik mysterium fidei.
Ekaristi sebagai kurban. Masalah kurban sejak zaman reformasi. Apakah
misa kudus itu kurban?

Ekaristi sebagai perjamuan sakramental: pandangan lama: bentuk ekaristi


adalah perayaan perjamuan. Pandangan modern: bentuk ekaristi adalah
perayaan syukur.
Ekaristi dan pelayan: apakah harus imam yang pimpin? (ya) apakah viri
probati (awam/bapa keluarga yang baik) bisa ditahbiskan? (tidak) apakah
imam harus laki-laki? (ya)
Makna ekaristi bagi hidup beriman: teologi lama (terjemahkan ajaran
kehidupan konkret). Teologi modern (makna ekaristi bagi hidup konkret
umat beriman adalah proses berteologi secara kontekstual)
23. Pemahaman teologis tentang ekaristi secara triniter
Ekaristi sebagai perayaan puji syukur kepada Bapa: eucharistia (puji
syukur). Isi bentuk dan struktur PE adalah puji syukur. Dibedakan bentuk
makna ekaristi unsur/segi yang membentuk makna/ isi dengan bentuk
perayaan ekaristi unsur/segi yang membentuk pelaksanaan dan
perayaan liturgi ekaristi.
Ekaristi sebagai perayaan kehadiran sakramental yesus kristus
(anamnese). Teologi klasik (bagi dalam 3 traktat: realis praesentia,
sakramen, dan kurban). Teologi modern ( refleksi kesatuan integral 3 dari
ketiganya. 3 macam kehadiran Kristus :
o Kehadiran personal kristus: teologi klasik (yang hadir dalam
perayaan ekaristi adalah buah-buah penebusan kristus) teologi
modern (kristus sendiri yang hadir secara real dan
pneumatologis/Sc 7)
o Kehadiran aktual tindakan kristus : pribadi dan karya kristus tidak
terpisah.
24. diskusi ekumenis mengenai ekaristi
Latar belakang dokumen lima : dokumen hasil sidang dewan gereja sedunia di
lima, Peru. Gereja katolik hadir sebagai pengamat dan partner aktif, namun
bukan anggota.
Cakupan:
Dokumen ekumenis yang mendalam komprehensif dan kaya. Disepakati bersama
oleh gereja besar dunia ( katolik, anglikan, ortodoks, luteran). Mengenai:
baptisan, ekaristi dan pelayanan. Saling mengakui baptisan, masalah lebih pada
baptisan bayi. Soal pelayanan cukup berat, banyak perbedaan. Gereja katolik
menekankan successio apostolik.
Pandangan umum tentang ekaristi: ekaristi sebagai anamneses menurut
pengertian biblis kurang diakui bersama. Ajaran realis praesentia disepakati
kebanyakan gereja kecuali zaingli. Masalah dalam alis praesentia lebih soal
durasi (in Usu dan extra usum). Frekuensi perayaan ekaristi: kerap kali. Soal
korban dari ekaristi dihindari.
Catatan Gereja Roma: memuji dan memandang positif hasil dokumen lima
disebut sebagai hasil paling berarti dalam gerakan ekumenis tentang ekaristi.
Namun GK ingin menegaskan: ekaristi dihubungkan tak hanya dengan Yesus
yang wafat, tapi juga Tuhan yang bangkit. Makna pengampunan dosa dari
pearayaan ekaristi dan perlunya sakramen tobat. Maka ekaristi sebagai kurban

gereja dirasakan oleh paling kurang dalam dokumen lima bagi GK. Ekaristi dan
pelayanan penting, mesti berhubungan dengan gereja apostolik.
25. ketentuan Yurudis-liturgis- pastoral untuk pelayan, konselebrasi, TPE yang
benar
Dasar: menjaga kekudusan dan keagungan misteri ekaristi sebagai perayaan
tubuh mistik YK, yakni kepala dan anggotanya, Kristus dan Gereja.
Tugas dan tanggung jawab pemimpin Gereja
o Uskup diosesan: pelayan utama misteri Allah dalam Gereja
setempat. Ia juga moderator, promotor, dan penjaga hidu liturgi .
PUMR 20004 macam penyesuaian oleh uskup (merumuskan cara
konselebrasi, merumuskan kaidah putra altar, merumuskan kaidah
pembagian komunis 2 rupa, merumuskan kaidah tata bangunan dan
ruang gereja)
o Konferensi uskup: tugas menyampaikan dan mengesahkan edisi
lengkap MR dalam bahasa setempat dan menyampaikan ke TS
untuk recognition. Mempersiapkan terjemahan KS untuk PE.
Menyiapkan terjemahan tes liturgi lain. mengesahkan lagu misa dan
musik, melodi, alat musik yang diizinkan dalam ibadat. Menyusun
kalender khusus negaranya untuk disahkan tahta suci.
o Para imam: pembantu yang sah, bijaksana, dan perlu dari para
uskup dan dipanggil untuk melayani umat Allah. Tugas
bertanggung jawab untuk memimpin ekaristi selalu pribadi kristus
in persona Christie dan sekaligus atas nama seluruh gereja
setempat. Memimpin ekaristi tugas utama, maka merayakan
ekaristi setiap hari.
o Para siakon: ditahbiskan jadi pelayan yakni melayani umat Allah
dalam persatuan dengan uskup dan para imamnya.
Partisipasi umat beriman dalam ekaristi: partisipasi secara sadar dan aktif
jadi hakikat liturgi. Partisipasi awam dalam PE dan liturgi tidak melulu fisik
tapi keikutsertaan penuh hikmat dan aktif.
Konselebrasi: arti luas (pelaksanaan perayaan liturgi bersama beberapa
imam/uskup). Arti sempit (pelaksanaan ekaristi dari beberapa imam dan
uskup sekaligus dalam mana di situ ada satu yang menjadi selebran
utama. Ketentuan konselebrasi dilaksanakan pada tahbisan uskup dan
imam, pemberkatan Abas, misa karisma/perjanjian imamat, amis putih,
konsili, sinode, konventual, pertemuan imam.
TPE: DSA sebagai pusat dan puncak PE. Komuni (diterima yang dibaptis
dan tidak dilarang hukum, anak yang menerima komunis, 1x komuni
sehari, viatikum). Tempat ekaristi yang layak. Bahan ekaristi (roti tak
beragi, anggur murni)
26. sejarah, teologi dan bentuk devosi ekaristi
Sejarah devosi ekaristi
Devosi dari mengalir dari iman akan YK yang hadir dalam ekaristi dan
hosti yang disimpan di luar misa. Kebiasaan Gereja abad pertama
menyimpan dan mengirim hosti suci bagi mereka yang tidak bisa hadir
dalam ekaristi (sakti, dipenjara). Agustinus tekankan rasa hormat pada
tubuh Kristus, ini menjadi dasar devosi ekaristi.

Sejak pertikaian dengan Berengius yang menolak realis praesentia, umat


makin getol menghormati tubuh Tuhan dalam ekaristi. Muncul praktek
relevansi saat konsentrasi, memandang SMK dan dengan keyakinan saat
melihat dan menyembah SMK mendapat berkat berlimpah. Peneguhan
oleh paus Urbanus IV yang menetapkan HR Tubuh darah Xt.
Teologi devosi ekaristi
o Kristologis: unakgapan iman kepada YK yang hadir dengan seluruh
misteri penebusannya sebagaimana dirayakan secara sakramental
dalam PE.
o Eklesiologis: sembah sujud dan bakti pada YK yang hadir dalam
ekaristi itu membawa iman seluruh Gereja sepanjang jaman.
o Liturgi: perpanjangan madah syukur komuni.
o Pastoral: memenuhi kerinduan dan dambaan batin afektif umat
beriman
o Mistik spiritual: devosi memungkinkan pertumbuhan rohani umat
secara lebih mendalam dan seimbang.
Bentuk devosi ekaristi
o Devosi bersama: Kongres ekaristi, adorasi SMK dan pemberkatan
SMK, Prosesi sakramen maha kudus (Kamis putih,
tujuanmengungkapkan kesaksian iman dan hormat bakti kepada
sakramen MK yakni YK yang hadir dalam ekaristi)
o Devosi pribadi : doa syukur sesudah misa, visitasi

Anda mungkin juga menyukai