Anda di halaman 1dari 30

DECISION MAKING, LEARNING,

KNOWLEDGE MANAGEMENT,
AND INFORMATION TECHNOLOGY
Chapter 12

RABETOKOTANY Haintsosoa 165002543 - n27


Anggi Widyanto 165002544 - n28

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ORGANISASI


Proses menanggapi masalah dengan mencari dan memilih solusi atau
tindakan yang akan menciptakan nilai bagi stakeholder organisasi.

d
e
g
m
n
i
m ak
a
r
g
m
o
r
n
P sio
i
c
de

Keputusan yang
berulang-ulang
dan rutin.

No
np
rog
de
ci s
r
ion amm
ma ed
kin
g

Keputusan yang
baru dan tidak
terstruktur.

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN


ORGANISASI

MODEL RASIONAL
MODEL CARNEGIE
MODEL INCREMENTALIST
MODEL TERSTRUKTUR
MODEL GARBAGE-CAN

MODEL RASIONAL
Tiga tahap proses :
Stage 1 :
mengidentifikasi dan
mendefinisikan masalah
Stage 2 :
menghasilkan alternatif
solusi untuk masalah
Stage 3 :
pilih solusi dan menjalankan
solusinya

Figure 12.1 The Rational Model of Decision


Making

Tiga anggapan yang mendasari model rasional :


Pengambil
keputusan
memiliki semua
informasi yang
mereka
butuhkan,

Pengambil
keputusan dapat
membuat keputusan
terbaik,
Pengambil
keputusan setuju
tentang apa yang
perlu dilakukan.

Kritik dari anggapan :


Informasi dan ketidakpastian: anggapan bahwa manajer
menyadari

semua

program

alternatif

tindakan

dan

konsekuensinya adalah tidak realistis.


Kemampuan manajerial: manajer hanya memiliki kemampuan
terbatas untuk memproses informasi yang diperlukan untuk
membuat keputusan.
Preferensi dan nilai-nilai: Adanya anggapan yang tidak penduli
dengan informasi.

MODEL CARNEGIE
Anggapan lebih realistis tentang proses pengambilan keputusan.
Satisficing:
pencarian informasi terbatas
untuk mengidentifikasi

Rasionalitas dibatasi:

masalah dan alternatif solusi

kapasitas terbatas untuk


memproses informasi
Koalisi organisasi:
solusi yang dipilih adalah hasil
kompromi, tawar-menawar, dan
negosiasi antara manager yang
berbeda fungsi

PERBEDAAN ANTARA MODEL RASIONAL DAN CARNEGIE

RATIONAL
Informasi tersedia

CARNEGIE
Terbatas tersedia

Tidak ada biaya

Ada biaya

Bebas nilai

Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh


preferensi dan nilai-nilai dari pengambil
keputusan

Berbagai alternatif yang mungkin

Berbagai alternatif yang dihasilkan terbatas

dihasilkan
Solusi yang dipilih dari kesepakatan
bulat
Solusi yang dipilih yang terbaik untuk
organisasi

Solusi dipilih oleh kompromi, tawar-menawar,


dan negosiasi antara koalisi organisasi
Solusi yang dipilih adalah memuaskan bagi
organisasi

MODEL INCREMENTALIST
Dianggap mengurangi
kemungkinan terjadi kesalahan

Disebut ilmu
Muddlingthrough"

Mereka memperbaiki
atau menghindari
kesalahan melalui
suksesi perubahan
inkremental

MODEL TERSTRUKTUR
Manajer memikirkan kembali
ui alternatif mereka ketika mereka
k
ga
n
Pe
e
m
menemui
hambatan
ng
m
a
tu r
l
t
i
k
am
da
u
da
r
t
n
k
bi
rs
a
i
t
e
l
la
t
i
s
ne
l
a
n
n
e
p
a
d
a
k
g
ke
a
n
r,
d
Mo
u
i
pu
be
t
pr
k
g
ke
o
n
tu
ru
li
se
sa
ru
s
ta
n
ya
n
ng

MODEL GARBAGE-CAN
Memulai pengambilan
keputusan dari sisi
solusi sebagai sisi
masalah

Pemilihan alternatif
tergantung pada definisi
seseorang atau kelompok
dari situasi saat ini

Menciptakan peluang pengambilan


keputusan yang mereka dapat
memecahkan dengan solusi siap
pakai berdasarkan kompetensi dan
keterampilan

Koalisi yang berbeda mungkin


akan mendapatan alternatif
yang berbeda

PEMBELAJARAN ORGANISASI
Proses yang digunakan oleh manajer untuk
meningkatkan kapasitas anggota organisasi
untuk memahami dan mengelola organisasi
dan lingkungannya sehingga mereka dapat
membuat keputusan yang terus menerus
meningkatkan efektivitas organisasi.

SIFAT PEMBELAJARAN
ORGANISASI
Pengambilan keputusan berlangsung
di lingkungan yang tidak pasti.

Keputusan kemungkinan melalui


kesempatan dan keberuntungan.

Keputusan mampu membuat organisasi untuk beradaptasi dengan lingkungan


dan kadang-kadang menghasilkan outcomes yang melebihi impian manajer.

JENIS PEMBELAJARAN
ORGANISASI
Eksplorasi: anggota organisasi mencari dan
bereksperimen dengan jenis baru atau bentuk
kegiatan dan prosedur organisasi.
Eksploitasi: anggota organisasi belajar cara
untuk memperbaiki dan meningkatkan kegiatan
dan prosedur organisasi yang ada.
Learning organization: sebuah organisasi yang
sengaja mendesain dan membangun struktur,
budaya, dan strategi sehingga dapat
meningkatkan dan memaksimalkan potensi
pembelajaran organisasi berlangsung.

TINGKAT PEMBELAJARAN ORGANISASI

Figure 12.2 Levels Of Organizational Learning

Manajer perlu untuk memfasilitasi belajar


keterampilan baru, norma-norma, dan nilainilai sehingga individu dapat meningkatkan

INDIVIDUAL

keterampilan dan kemampuan pribadi


mereka sendiri.

Manajer perlu mendorong pembelajaran dengan


mempromosikan penggunaan berbagai macam
kelompok sehingga individu dapat berbagi atau
mengumpulkan keterampilan dan kemampuan
mereka.

KELOMPOK

ORGANISASI
Manajer dapat mempromosikan pembelajaran organisasi
melalui cara mereka membuat struktur dan budaya
organisasi.

Budaya adaptif: menghargai


inovasi dan mendorong benar dan
memberi penghargaan dan
pengambilan resiko oleh manajer
level menengah ke bawah.

Nilai-nilai dan norma-norma


budaya merupakan pengaruh
penting pada pembelajaran.

Budaya inert: berhati-hati dan konservatif,


dan tidak mendorong pengambilan risiko oleh
manajer tingkat menengah ke bawah.

INTERORGANIZATIONAL
Organisasi dapat meningkatkan efektivitas
mereka dengan menyalin dan meniru
kompetensi khusus satu sama lain.
Mendorong pembelajaran eksploratif dan
eksploitatif dengan bekerja sama dengan
pemasok dan distributor untuk menemukan
cara-cara baru untuk menangani input dan
output.
Sistem berpikir: berpendapat bahwa untuk
menciptakan sebuah organisasi belajar, manajer
harus mengenali efek dari satu tingkat

Knowledge Management and Information


Technology
Knowledge Management : jenis informasi teknologi
yang berkemampuan menghubungkan organisasi yang
memiliki
implikasi
penting
bagi
pembelajaran
organisasi dan pengambilan keputusan.
Untuk
keberhasilan
perusahaan
(untuk
meningkatkan kinerja organisasi), pengetahuan
sebagai bentuk modal, harus bisa saling ditukar
antar orang, dan harus dapat berkembang.

Knowledge Management and Information


Technology (cont.)
Pendekatan Knowledge Managemen:
1. Codification approach : pengetahuan dikumpulkan secara
hati-hati , dianalisis, dan disimpan dalam database
ditempat yang dapat diambil dengan mudah oleh pengguna
yang memasukkan perintah organisasi dan kata kunci
tertentu.
Contoh: Dahlan Iskan menuangkan pengetahuannya melalui
buku berjudul Dua Tangis dan Ribuan Tawa. Buku ini berisi
kumpulan catatan CEO PLN Dahlan Iskan selama menjabat
sebagai Dirut PLN.Catatan ini beredar di kalangan internal
warga PLN sebagai bentuk komunikasi Dahlan Iskan kepada
jajaran staffnya di PLN dari Sabang sampai Merauke.

Knowledge Management and Information


Technology (cont.)
Pendekatan Knowledge Managemen:
2. Personalization approach : teknologi informasi
dirancang
untuk
mengidentifikasi
siapa
dalam
organisasi yang mungkin memiliki informasi yang
diperlukan untuk pekerjaan khusus.Lebih bergantung
pada pengetahuan, wawasan, dan pertimbangan untuk
membuat keputusan.
Contoh: dengan menggunakan pendekatanperson-toperson
dimana
pengetahuannya
dibagikan
melaluisharingdan forum dengan jajaran staf nya
sehingga memungkinkan ia berdiskusi dan berbagi ide
dengan para stafnya

Knowledge Management and Information


Technology (cont.)
Hubungan/kaitan KM dan IT
Knowledge management membantu organisasi mengidentifikasi,
memilih, mengatur, menyebarkan, mentransfer dan menerapkan
informasi dan keahlian yang penting yang merupakan bagian dari
memori organisasi dan yang umumnya tidak terstruktur.
Technology Information telah menjadi fasiliatas utama dari
aktivitas bisnis di dunia saat ini.
Technology Information juga disebut sebagai katalis perubahan
fundamental dalam struktur, operasi dan manajemen perusahaan.
Kemampuan
ini
mendukung
meningkatkan
produktivitas,
mengurangi biaya, memperbaiki pengambilan keputusan,
meningkatkan hubungan dengan stakeholder.

Faktor yang Mempengaruhi pembelajaran


Organisasi
Cognitive biases

Faktor yang Mempengaruhi pembelajaran


Organisasi (cont.)
Cognitive biases : struktur sistematis kognitif bias menyebabkan salah
persepsi dan salah interpretasi informasi, sehingga mempengaruhi
pembelajaran organisasi dan pengambilan keputusan.
1. Cognitive dissonance : keadaan tidak nyaman atau kecemasan yang
dialami ketika ada inkonsistensi antara keyakinan seseorang dan
tindakan.
2. Illusion of control : memungkinkan manajer untuk menaksir terlalu
tinggi sejauh mana hasil suatu tindakan berada di bawah kendali
pribadi mereka.
3. Frequency : memperdaya orang ke dalam asumsi dimana contoh
ekstrim dari fenomena yang lebih umum daripada yang sebenarnya.
Representativeness : memungkinkan manajer untuk membentuk
penilaian didasarkan pada sampel kecil dan tidak representatif.

Faktor yang Mempengaruhi pembelajaran


Organisasi (cont.)
4. Projection
:
memungkinkan
manajer
untuk
membenarkan dan memperkuat preferensi mereka
sendiri dan nilai-nilai dengan menghubungkan mereka
kepada orang lain.
Ego-defensiveness : memungkinkan manajer untuk
menafsirkan peristiwa sedemikian rupa sehingga
tindakan mereka muncul dalam informasi yang paling
menguntungkan.
5. Escalation of commitment : memungkinkan manajer
untuk tetap berkomitmen pada program tindakan dan
menolak untuk mengakui bahwa mereka telah
melakukan kesalahan

Meningkatkan pengambilan keputusan dan


pembelajaran (cont.)
Strategi untuk pembelajaran organisasi
Manajer terus melupakan ide-ide lama dan menguji
kemampuan pengambilan keputusan untuk menghadapi
kesalahan dalam keyakinan dan persepsi mereka.
a. Mendengarkan para yang tidak setuju (dissenters).
b. Mengubah kegiatan menjadi kesempatan belajar.
c. Eksperimen.

Meningkatkan pengambilan keputusan dan


pembelajaran (cont.)
Using Game Theory
Alat untuk membantu manajer meningkatkan pengambilan
keputusan dan meningkatkan pembelajaran.
Interaksi antara organisasi dipandang sebagai sebuah permainan
kompetitif.
Dua tipe dasar dari permainan :
a. Sequential move game : pemain bergerak pada gilirannya, dan
satu pemain dapat memilih strategi untuk melanjutkan setelah
mempertimbangkan pilihan saingan dari strategi.
b. Simultaneous move game : para pemain bertindak pada saat yang
sama, dalam ketidaktahuan tindakan saingan mereka saat ini.
Berguna untuk organisasi bersaing dengan sejumlah saingan yang
sangat saling tergantung.

Meningkatkan pengambilan keputusan dan


pembelajaran (cont.)
Nature of the top-management team
Cara manajemen puncak dibentuk dan jenis orang-orang
yang di atasnya mempengaruhi pembelajaran organisasi.
Proses belajar terjadi baik ketika ada heterogenitas dari
tim manajemen puncak.

Meningkatkan pengambilan keputusan dan


pembelajaran (cont.)
Devils advocacy and Dialectical inquiry
Devils advocacy : orang yang bertanggung jawab untuk
mengkritisi pembelajaran organisasi yang sedang berlangsung.
Sebuah metode untuk mengatasi kognitif bias dan mendukung
pembelajaran organisasi dengan melembagakan perbedaan
pendapat.
Dialectical
inquiry
:
tim
pembuat
keputusan
untuk
menghasilkan dan mengevaluasi skenario alternatif dan
memberikan rekomendasi.
Collateral organizational structure
sebuah organisasi informal yang diatur sejajar dengan struktur
organisasi formal untuk menaungi" pengambilan keputusan dan
tindakan manajer dalam organisasi formal

Meningkatkan pengambilan keputusan dan


pembelajaran (cont.)

Anda mungkin juga menyukai