Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM R-LAB KARAKTERISTIK VI

SEMIKONDUKTOR

Nama Praktikan

: Muhammad Miftah Rafi

NPM

: 1506717872

Fakultas/Program Studi : Teknik / Teknik Kimia


Kelompok Praktikum

: 1

Kode Praktikum

: LR - 03

Minggu Praktikum

: Ke-3

Koordinator Asisten

: Abdul Lathiif

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar


(UPP-IPD)

Universitas Indonesia
Depok 2016

I.

Tujuan
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu
semikonduktor.

II.

Alat dan bahan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bahan Semikonduktor
Amperemeter
Voltmeter
Variable Power Supply
Camcorder
Unit PC
DAQ dan Perangkat Pengendali Otomatis

III. Landasan Teori


Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di
antara insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada
temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai
konduktor. Bahan semikonduksi yang sering digunakan adalah silikon, germanium,
dan gallium arsenide.
Ada dua jenis semikonduktor yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Untuk kelompok
ekstrinsik terdapat dua jenis/tipe semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p dan
semikonduktor tipe-n. Bahan semikonduktor yang banyak dipelajari dan secara luas
telah dipakai adalah bahan silikon (Si).
Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi
panas. Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini
akan mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material semi
konduktor , pertambahan kalor / panas akan mengurangi nilai hambatan material
tersebut. Peristiwa dispasi panas dan perubahan resistansi bahan semi konduktor ini
saling berkaitan.

Gambar 1. Rangkaian tertutup semikoduktor

IV. Cara Kerja


Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab pada website
http://sitrampil.ui.ac.id






1.

Memperhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semikonduktor.

2.

Memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V1.

3.

Aktifkan power supply/baterai dengan meng-klik radio button di sebelahnya.

4.

Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan.

5.

Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8.

V.

Pengamatan Data
A. Tegangan V1
V (Volt)
0.38
0.38
0.37
0.38
0.38

I (mA)
2.61
2.93
2.93
2.61
2.93

B. Tegangan V2
V (Volt)
0.89
0.89
0.89
0.89
0.89

I (mA)
6.84
6.84
6.84
6.84
6.84

C. Tegangan V3
V (Volt)
1.36
1.36
1.36
1.35
1.36

I (mA)
10.43
10.43
10.43
10.75
10.43

D. Tegangan V4
V (Volt)
1.60
1.63
1.64
1.74
1.64

I (mA)
12.38
13.03
12.38
13.69
13.03

E. Tegangan V5
V (Volt)
2.31
2.31
2.30
2.30
2.30

I (mA)
18.25
18.57
18.57
18.90
18.90

F. Tegangan V6
V (Volt)
2.86
2.85
2.85
2.85
2.84

I (mA)
23.79
24.44
24.44
24.44
24.76

G. Tegangan V7
V (Volt)
3.21
3.20
3.19
3.19
3.18

I (mA)
27.37
27.04
28.35
28.35
28.67

H. Tegangan V8
V (Volt)
3.65
3.64
3.63
3.63
3.62

I (mA)
31.93
32.58
32.91
33.24
33.89

VI. Pengolahan Data


1. Menghitung nilai V rata-rata dan I rata-rata
A. Tegangan V1:
V rata-rata : 0.378
I Rata rata : 2.802
B. Tegangan V2:
V rata-rata : 0.888
I Rata rata : 6.84
C. Tegangan V3:
V rata-rata : 1.358
I Rata rata : 10.494

D. Tegangan V4:
V rata-rata : 1.65
I Rata rata : 12.902
E. Tegangan V5:
V rata-rata : 2.304
I Rata rata : 18.638
F. Tegangan V6:
V rata-rata : 2.85
I Rata rata : 24.374
G. Tegangan V7:
V rata-rata : 3.194
I Rata rata : 27.956
H. Tegangan V8:
V rata-rata : 3.634
I Rata rata : 32.91
I. Rata-Rata Tegangan Total: 2.03225
Rata-Rata Arus Total: 17.1145

No

V (rata-rata)

I (rata-rata)

1
2
3
4
5
6
7
8

0.378

2.802

0.89

6.84

1.358

10.494

1.65

12.902

2.304

18.638

2.85

24.374

3.194

27.956

3.634

32.91

2. Menghitung Nilai Hambatan


Perhitungan nilai hambatan (R) pada pengujian adalah :
V=IR
R= V/I

Beda Potensial (V) rata-rata


= (0.378+0.89+1.358+1.65+2.304+2.85+3.194+3.634)/8 = 2.03225 V
Arus (I) rata-rata
= (2.802+6.84+10.494+12.902+18.638+24.374+27.956+32.91)/8 =17.1145 mA
Dengan memasukkan nilai V rata-rata dan I rata-rata maka didapat besar
hambatannya adalah sebagai berikut:
R= (2.03225 V)/(17.1145mA) = 0.1187 k
3. Membuat Grafik dan Menentukan Persamaan Grafik Dengan Metode Least
Square
Di bawah ini adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara beda potensial ratarata dan arus rata-rata.

Grafik Hubungan Rata2 Beda Potensial dengan


Rata2 Arus
35
30

y = 9.2187x - 1.6203

25
20
15
10
5
0
0

0.5

1.5

2.5

3.5

1. Menentukan Persen Error


Persen Eror

= 100% - Persen Korelasi


= 100% - 97.2 %
= 2.8 %

VII. Analisis
A. Analisis Percobaan
Percobaan dilakukan dengan tujuan memelajari hubungan antara tegangan listrik
(V) dengan arus listrik (I) pada suatu semikonduktor. Praktikan mengaktifkan webcam
lalu mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan. Setelah
mendapatkan semua data tersebut, praktikan mencari berapa nilai dari hambatan yang
digunakan pada percobaan tersebut. Namun, pada saat percobaan video tidak bisa

diaktifkan sehingga praktikan tidak dapat mengontrol besarnya beda potensial yang
akan terukur.
B. Analisis Hasil
Dari data pengamatan yang didapatkan, praktikan bisa menghitung besar hambatan
semikonduktor dengan cara memasukkan data-data tersebut ke dalam persamaan
hukum ohm. Hukum ohm menyatakan bahwa Kuat arus yang mengalir melalui
penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar.
V=IR
Hasil yang diperoleh y = 0.107969270132861x + 0.184409926311145) dapat
digunakan untuk menghitung nilai hambatan konduktor pada alat yang digunakan.
Kesalahan relatif dari perhitungan data adalah 97,2% hal ini menunjukan adanya
beberapa kesalahan pada saat pengambilan data, sehingga menghasilkan angka
kesalahan relatif yang cukup tinggi.
Pada perhitungan nilai hambatan semikonduktor dapat digunakan rumus pada
hukum ohm karena semikonduktor dapat bersifat baik sebagai isolator dan
konduktor dan itu semua bergantung pada suhu. Apabila sedang dalam kondisi
sebagai konduktor maka pada semikonduktor itu terdapat hambatan. Pengaruh
temperatur pada semikonduktor berpengaruh pada perhitungan konsentrasi dari
elektron bebas atau hole.

C. Analisis Grafik
Dari grafik diatas dapat dilihat hubungan antara beda potensial dan arus. Grafik
tersebut merupakan kurva linier. Semakin besar arus yang diberikan maka beda
potensialnya pun makin besar. Hal ini menyatakan bahwa arus berbanding lurus
dengan beda potensial.
Berdasarkan grafik, kita dapat mengetahui nilai gradien dari kurva linier tersebut.
Disebutkan bahwa nilai gradien adalah 0.1059. Nilai gradien disini menunjukkan
besar hambatan semikonduktor yang kita cari.
D. Analisis Kesalahan
Pada saat percobaan video tidak bisa diaktifkan sehingga praktikan tidak dapat
mengontrol besarnya beda potensial yang akan terukur. Terjadi kendala pada saat
melakukan pengambilan data, sehingga praktikan mengulang ngulang kembali dari
awal. Kesalahan bisa juga terjadi pada saat perhitungan pengolahan data. Dan
kesalahan bisa terjadi krena praktikan kurang teliti dalam menggunakan angka
penting. Hal hal tersebut menyebabkan b dan y yang dihasilkan bernilai
negative.

VIII. Kesimpulan
1. Semikonduktor merupakan bahan yang dapat bersifat isolator maupun konduktor
tergantung pada suhu bahan. Sifat konduktor akan lebih tampak pada suhu tinggi,
sedangkan sifat isolator akan lebih tampak pada suhu rendah
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik karena nilai konduktansinya
yang dapat diubah dengan mencampurkan materi lain.
Untuk mencari besar hambatan pada semikonduktor dapat digunakan hukum ohm
!
yaitu: R =
"

Beda potensial (V) berbanding lurus dengan arus istrik (I). Semakin besar beda
potensial maka arus yang dihasilkan juga semakin besar.
IX.

Referensi
1. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 9th Edition, Extended Edition,
John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2007
2. www.slideshare.net/nelnelly/bahan-semikonduktor-24342541
3. staff.uny.ac.id/system/files/pendidikan/..../Bahan%20Semikonduktor.pdf

Anda mungkin juga menyukai