HALAMAN JUDUL
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN EKSAKTA
Diusulkan oleh:
Muhammad Miftah Rafi 1506717872 Angkatan 2015
Irene Abigail Wisyamukti 1606907833 Angkatan 2016
Rizkie Ramadhia Setiawan 1706070066 Angkatan 2017
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2018
LEMBAR PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pola Aliran Fluida 3-Fasa (Gas, Minyak, dan Air) ..............................3
Gambar 2.2 Peta Rezim Aliran 3-Fasa (50% Air dan 50% Gas-Minyak) ...............4
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian .......................................................................7
iv
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fenomena terbentuknya aliran multifasa merupakan hal yang sering ditemukan
di dalam industri minyak dan gas, kimia, sipil, dan nuklir. Terdapat dua
karakteristik penting dalam sebuah aliran multifasa, pertama adalah pola alirannya,
yang merupakan fenomena distribusi secara fisik yang terjadi antara fasa-fasa yang
terdapat di dalam suatu wadah (pipa), dan yang kedua adalah gradien dari tekanan
yang terdapat disepanjang pipa (M. Al-Hadhrami, Luai et al., 2014). Pengetahuan
mengenai laju alir, pola aliran, kandungan air, gradien tekanan, fraksi volume dari
aliran multifasa sangatlah dibutuhkan untuk memahami kedua karakteristik
terpenting dari aliran multifasa tersebut. Selain itu, dibutuhkan juga pemahaman
mengenai karakteristik aliran dalam kondisi yang berbeda-beda, seperti perbedaan
konfigurasi geometri pipa, sifat fisika dari fluida, dan laju alir. Terdapat berbagai
macam pola aliran, seperti aliran stratified, slug, dan annular, dan pada laju
produksi yang tinggi, seperti pada sebuah industri minyak dan gas, pipa bekerja
dengan kondisi pola aliran slug (Zhou, X. and Jepson, W. P., 1994).
Dalam industri minyak dan gas, aliran multifasa sering ditemukan dalam proses
transportasi minyak dan/atau gas bumi. Dalam industri ini, yang dimaksud sebagai
aliran multifasa adalah aliran 3-fasa, yaitu aliran yang mengandung tiga macam
fluida yang terdiri dari gas, minyak, dan air. Untuk proses transmisi minyak
dan/atau gas bumi, wadah berbentuk pipa digunakan. Bahan yang paling umum
digunakan untuk memanufaktur sebuah pipa adalah baja karbon atau carbon steel.
Bahan ini telah banyak digunakan dikarenakan memiliki sifat mekanis yang baik,
biaya yang murah, dan kemudahannya untuk diproduksi atau keberadaannya yang
banyak, tetapi bahan ini memiliki kekurangannya tersendiri, yaitu ketahanan
terhadap korosi yang kurang (M. N. Ilman, Kusmono, 2013). Terjadinya fenomena
korosi, dapat disebabkan oleh fluida yang mengalir di dalam pipa ataupun kondisi
sekitar permukaan luar pipa. Jika dari fluida yang mengalir di dalam pipa, fluida
multifasa, atau dalam konteks penelitian ini fluida 3-fasa, merupakan fluida yang
paling sering mempengaruhi terjadinya korosi. Hal ini dikarenakan fluida ini
mengandung dua komponen penyebab utama korosi pada sebuah pipa berbahan
baja karbon, yaitu air dan gas CO2. Dengan seluruh komponen tersebut penuh
membasahi dinding bagian dalam pipa, kemungkinan terjadinya korosi akan
cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pipa transmisi minyak bumi saja atau
gas bumi saja.
2
sangatlah rumit dikarenakan memiliki pola aliran yang berbagai macam serta
mekanisme perlakuan yang berbeda-beda untuk setiap macam pola aliran.
Pada awalnya, kandungan fluida pada aliran yang didapatkan dari sumur-
sumur aktif hanya merupakan fluida minyak dan gas saja. Dengan berjalannya
waktu dan laju produksi pada sumur-sumur aktif yang menurun, air laut dan CO2
menjadi alternatif untuk menjadi komponen pendukung yang bertujuan untuk
meningkatkan kembali laju produksi sumur-sumur aktif tersebut. Maka dari itu,
terbentuklah aliran multifasa atau aliran 3-fasa. Dikarenakan lokasi sumur-sumur
yang tersebar luas dan tidak memungkinkan untuk membangun anjungan khusus
proses pemisahan fluida pada tiap titik sumur-sumur karena perihal eknonomi dan
sumber daya, maka aliran dari sumur-sumur aktif tersebut akan dicampurkan satu
sama lain dan ditransmisikan menuju anjungan utama untuk dilakukan proses
pemisahan. Hal ini juga yang menimbulkan terdapatnya berbagai macam pola aliran
fluida multifasa karena fraksi volume tiap fluida yang berbeda.
Gambar 2.1 Pola Aliran Fluida 3-Fasa (Gas, Minyak, dan Air)
(Sumber: J., Fritz dan H. Russ, Dolores, 1995)
4
Gambar 2.2 Peta Rezim Aliran 3-Fasa (50% Air dan 50% Gas-Minyak)
(Sumber: J., Fritz dan H. Russ, Dolores, 1995)
lebih mahal dan sifat mekanis yang dimiliki tidak sebanding dengan yang dimiliki
material baja karbon. Dalam industri minyak dan gas, unsur-unsur yang mampu
menyebabkan terjadinya korosi adalah karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida
(H2S), oksigen (O2), klorida (Cl), dan air (H2O). Semua unsur tersebut dapat
ditemukan di dalam aliran fluida 3-fasa yang sudah menjadi makanan sehari-hari
pipa transmisi minyak dan gas bumi di bawah laut maupun darat. Maka dari itu,
pengetahuan mengenai kandungan, sifat, dan perilaku suatu aliran fluida sangat
berpengaruh terhadap proses pemilihan material dan unsur-unsur pendukunganya.
Fasa pada
Pipa
Transmisi
Pembuatan
Laporan
Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Mohitpour, M., Golshan, H., dan Murray, M. A. (2007). Pipeline Design and
Construction: A Practical Approach (Edisi ke-3). New York: ASME
Mokhatab, S., Poe, W.A., dan Mak, J.Y. (2015). Handbook of Natural Gas
Transmission and Processing: Principles and Practices (Edisi ke-3). Oxford:
Gulf Professional Publishing
Nayyar L Mohindar, 2000, Piping Handbook, Amerika Serikat: McGraw-Hill, Inc.
Nevers De Noel, 1991, Fluid Mechanics for Chemical Engineers Second Edition,
Singapura: McGraw-Hill, Inc.
10
LAMPIRAN
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik S1/Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Tokyo Institute of Tokyo Institute
Indonesia Technology of technology
Jurusan/Prodi Teknik Kimia Teknik Kimia Teknik Kimia
Tahun Masuk-Lulus 1986-1991 1995-1996 1996-1999
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila ini di kemudian hari ternyata
tidak dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya berhak menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-PE.
1. Perlatan Penunjang
Justifikasi Harga
No Peralatan Jumlah Total (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Lisensi
1 Software Software Simulator 1 3.000.000 3.000.000
PIPE-FLOW
Upgrade Menjalankan
2 1 5.000.000 5.000.000
Hard-Drive Software Simulasi
Harddisk 1
3 Menyimpan Data 1 1.000.000 1.000.000
TB
SUB TOTAL (Rp) 9.000.000
3. Lain – Lain
Justifikasi Harga
No Peralatan Jumlah Total (Rp)
pemakaian Satuan (Rp)
1 Laporan Laporan Akhir 4 125.000 500.000
2 Administrasi Publikasi Jurnal 1 500.000 500.000
SUB TOTAL (Rp) 1.000.000
17
Alokasi
Program Waktu
No Nama/NIM Bidang Ilmu Uraian Tugas
Studi (Jam/
minggu)
Simulasi Proses
Kimia, Melakukan
Muhammad
Teknik Pengolahan koordinasi
1. Miftah Rafi 20
Kimia Gas Bumi, Melakukan
(1506717872)
Perancangan simulasi proses
Alat Proses
Statistik dan Mencari dan
Irene Abigail
Teknik Probabilitas, mengolah data
2. Wisyamukti 15
Kimia Ilmu Bahan dan Melakukan
(1606907833)
Korosi studi literatur
Melakukan
Rizkie Teknik Karakteristik studi literatur
Ramadhia Metalurgi Kimia Material, Mengumpulkan
3. 15
Setiawan dan Termodinamika data mengenai
(1706070066) Material Material material yang
digunakan
18