Disusun Oleh
: GEDONGAN
: SUMBERAGUNG
: MOYUDAN
: SLEMAN
: DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
No. Nama
Mahasiswa
No Mahasiswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
13/348346/TK/40892
IFAN DANY S.
SYARA FITRIANI
FRIMALIA ADE SURYA P.
TESSA ZELYANA H.
FARA DINA DWI R.A.S.
LINTANG KUSUMA W.
YOGAPRIYA CHANDRASEGARAN
PANDU ADHI PRASOJO
12/334628/PA/14861
13/345544/HK/19540
13/353534/SA/17244
13/344177/SA/16836
13/348879/PS/06566
13/349625/KG/9552
12/340747/KH/07514
11/324547/PN/12638
MUHAMMAD
NOOR RIDHO
AJI
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN-PPM yang kami kerjakan, maka kami:
No NAMA MAHASISWA
No. MHS
TANDA TANGAN
MUHAMMAD NOOR
RIDHO AJI
13/348346/TK/40892
IFAN DANY S.
12/334628/PA/14861
SYARA FITRIANI
13/345544/HK/19540
13/353534/SA/17244
TESSA ZELYANA H.
13/344177/SA/16836
13/348879/PS/06566
LINTANG KUSUMA W.
13/349625/KG/9552
YOGAPRIYA
CHANDRASEGARAN
12/340747/KH/07514
11/324547/PN/12638
2
3
4
5
6
7
8
9
Menyetujui
Dosen Pembimbing Lapangan
Drs. H. Duldjiman
Mengetahui
Camat
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyusun Laporan
Pelaksanaan Kegiatan Sub Unit KKN-PPM Antar Semester 2016 (Sub Unit Dusun
Gedongan, Sleman, DIY) dengan judul kegiatan Peningkatan Produksi
Pertanian Melalui Pemberantasan Hama Tikus Secara Terpadu dan
Pemanfaatan Sumber Daya Alam . Laporan ini disusun untuk memenuhi
tugas sub unit C. Kami berharap Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini dapat
bermanfaat untuk pemerintah, masyarakat dan mahasiswa KKN-PPM UGM.
Dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan rasa hormat
dan terimakasih kepada
1)
2)
3)
4)
Penyusun
I.
KLASTER SAINTEK
a. Pembuatan Lapangan Voli sebagai Sarana untuk Olahraga dan Tempat
Berkumpul Warga Gedongan
No. Sektor
: 1.5.04
Jenis Program
Sifat Program
: Monodisipliner
Lokasi Kegiatan
: Dusun Gedongan
Status
: Terlaksana
Tanggal
: 15 Juli 6 Agustus
Salah satu permasalahan yang disampaikan oleh Bapak Dukuh dan disetujui
oleh Ketua RT 01 Bapak Solekhan yaitu tidak adanya ruang atau tempat berkumpul
warga, sehingga warga harus ke seberang dusun jika ada kegiatan-kegiatan semisal
lomba, olah raga bersama, maupun kegiatan umum lainnya yang membutuhkan
lahan. Sehingga sangat penting bagi kami untuk merealisasikan lahan di dalam
dusun yang bisa digunakan untuk tempat berkumpul. Setelah berunding akhirnya
disepakati bahwa lahan yang akan dibangun adalah lapangan voli. Lapangan voli ini
bertempat di RT 01. Dalam pengerjaannya, saya berkoordinasi dengan Mas Wildan
Sugandi selaku Sekretaris LPMD Gedongan serta Mas Arfan selaku Ketua Pemuda
Gedongan AGORA.
Program ini dilaksanakan dengan cara kerja bakti melibatkan seluruh elemen
warga Gedongan mulai dari anak-anak, pemuda, hingga bapak-bapak semua turun
membantu dalam terealisasinya pembuatan lapangan voli ini. Pengerjaan
dilaksanakan setiap hari selama kurang lebih dua jam dari mulai dari pukul 16.00
sampai pukul 18.00 WIB. Pengerjaan dilakukan dengan meratakan tanah yang akan
digunakan sebagai lapangan voli tersebut. Setelah rata tanah kemudian membuat
garis batas dan memasang tiang net voli. Pekerjaan selanjutnya yaitu dengan
meratakan kembali lapangan yang sudah diberi garis batas dengan pasir halus.
Kesemuanya itu dilakukan secara gotong royong semua kalangan terlibat. Dari sini
nampak sekali antusias dan kegembiraan warga dengan adanya program Pembuatan
Lapangan Voli di Dusun Gedongan ini. Lapangan voli dapat selesai tepat waktu
sebelum penarikan mahasiswa dilakukan sehingga kami mahasiswa tidak
meninggalkan beban bagi warga Gedongan karena semuanya sudah diselesaikan.
Lapangan voli sudah mulai aktif digunakan warga pada hari Minggu tanggal 7
Agustus 2016.
Hambatan yang ditemui pada pelaksanaan program ini yaitu waktu pengerjaan
yang relatif singkat berbanding terbalik dengan pengerjaan yang begitu banyak.
Waktu relatif singkat ini disebabkan oleh waktu pengabdian KKN yang sudah
terpotong di Bulan Ramadhan selama kurang lebih dua minggu. Sehingga program
yang bersifat besar dan menguras tenaga tentu tidak bisa dilakukan di Bulan
Ramadhan ini dan baru bisa dilaksanakan setalah Lebaran Idul Fitri.
Dalam pengerjaan pembuatan lapangan voli ini tidak semua dana berasal dari
KKN mengingat besarnya dana yang dibutuhkan. Warga secara aktif ikut membantu
barang-barang yang sekiranya bisa disumbangkan untuk pembuatan semisal semen
dan pasir serta segal alat yang dibutuhkan dalam pembuatan lapangan voli ini. Kami
dari KKN hanya bisa memberikan tiang net voli beserta net voli, bola voli sebanyak
dua buah, dan segala hal lain yang dibutuhkan semisal besi untuk garis batas, dll.
Setelah semua pengerjaan selesai, tepat sehari setelahnya lapangan tersebut
langsung digunakan warga untuk bermain voli. Mas Wildan Sugandi selaku mitra
kerja dalam pengerjaan, Bapak M. Sofwan selaku Kepala Dusun Gedongan, serta
Bapak Solekhan selaku Ketua RT 01 sangat berterimakasih dengan adanay program
pembuatan lapangan voli ini dan berjanji akan memanfaatkan dan melanggengkan
tinggalan KKN UGM 2016 ini.
b. Penyuluhan Konversi Sampah menjadi Bahan Bakar Minyak
No. Sektor
: 1.8.03
Jenis Program
: Pokok Tema
Sifat Program
: Interdisipliner
Lokasi Kegiatan
: Dusun Gedongan
Status
: Terlaksana
Tanggal
: 30 Juli 2016
sampah menjadi bahan bakar minyak. Dalam sosialisasi ini juga dijelaskan, ketika
alat konverter disempurnakan maka alat tersebut dapat menghasilkan bensin, solar,
dan minyak tanah secara sekaligus.
Potensi keberlanjutan program ini yaitu segera dibentuk lembaga tingkat Dusun
yang mampu mengelola sampah dan memisahkan sampah Dusun untuk kemudian
dimanfaatkan menjadi bahan-bahan yang lebih bermanfaat dan bernilai jual tinggi.
c.
: 1.7.01
Jenis Program
: Pokok Tema
Sifat Program
: Monodisipliner
Lokasi Kegiatan
: Dusun Gedongan
Status
: Terlaksana
Tanggal
Dusun Gedongan merupakan dusun yang memiliki potensi sawah yang cukup
luas serta lahan warga yang masih relatif luas. Hanya saja, sebagian besar warga
Gedongan bahkan semuanya mulai beralih ke pupuk buatan pabrik karena lebih
praktis tidak harus membuat terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan kondisi tanah di
sawah menjadi tidak sehat. Berkaitan dengan hal ini maka program pembuatan
pupuk kompos dari sampah organik sangat cocok untuk dilaksanakan di Dusun
Gedongan.
Dalam pelaksanaan program ini, kami berkolaborasi dengan PPL (Petugas
Penyuluh Lapangan) Kecamatan Moyudan. PPL Kecamatan Moyudan ini nantinya
yang akan memberikan penyuluhan terkait cara pembuatan pupuk kompos sekaligus
pendampingan kepada ibu-ibu PKK di Dusun Gedongan terkait Kelompok Wanita
Tani. Sasaran program ini yaitu ibu-ibu PKK yang berada di Dusun Gedongan serta
warga yang memiliki lahan sawah. Program ini dilakukan dengan dua tahap, tahap
pertama yaitu penjelasan pembuatan pupuk kompos dan sosialisasi pentingnya
pupuk organik untuk lahan yang sehat serta bahayanya menggunakan pupuk buatan
pabrik yang lebih bersifat instan, tahap yang selanjutnya yaitu demo pembuatan
pupuk kompos dari kotoran sapi.
Hambatan program ini yaitu tidak semua ibu-ibu PKK hadir di acara
sosialisasi ini. Hambatan yang lain yaitu ibu-ibu yang datang ke acara sosialisasi
justru mereka yang tidak memiliki lahan untuk ditanami pohon-pohonan. Sehingga
sasaran program belum bisa 100% tercapai. Sehingga untuk mengakali hal ini, maka
dalam pertemua dengan kelompok tani disampaikan lagi terkait pembuatan pupuk
kompos sehingga lebih tepat sasaran.
Potensi kedepannya diharapkan di Dusun Gedongan dapat terbentuk
Kelompok Wanita Tani dan dapat menghijaukan daerah di Gedongan. Sehingga ilmu
tentang pupuk kompos dapat diterapkan secara missal dan tidak hanya individu saja.
Kedepannya ibu-ibu PKK bisa memiliki kegiatan setiap harinya dan merubah
kawasan Dusun Gedongan menjadi lebih asri dengan adanya tanaman-tanaman.
d. Pembuatan Peta Potensi Alam Dusun Gedongan
No. Sektor
: 1.5.03
Jenis Program
: Pokok Tema
Sifat Program
: Monodisipliner
Lokasi Kegiatan
: Dusun Gedongan
Status
: Terlaksana
Tanggal
Dusun Gedongan memiliki banyak potensi alam yang seharusnya bisa dikelola
dengan baik jika terdapat administrasi yang bagus. Dusun Gedongan memiliki
beberapa potensi alam diantaranya yaitu : sungai Vanderwijk yang mengalir di
tengah-tengah kawasan Dusun Gedongan, lahan sawah yang cukup luas, dan kolam
ikan yang tergabung dalam kelompok perikanan. Potensi alam Dusun Gedongan ini
perlu dipetakan dengan jelas sehingga administrasinya lebih jelas. Sehingga program
ini sangat cocok untuk direalisasikan karena sesuai dengan permasalahan dan
kebutuhan di Dusun Gedongan.
Pelaksanaan program ini yaitu dengan mensurvey semua potensi alam yang ada
di Dusun Gedongan serta memetakan semua potensi tersebut. Survey dilakukan
dengan wawancara ke semua warga yang berkepentingan semisal Ketua Kelompok
Tani Dusun Gedongan, Ketua Kelompok Perikanan Gedongan, Kepala Dusun Bapak
M. Sofwan, Ketua RT 01 Bapak Solekhan, dan tokoh lain. Dalam wawancara ini
kami menggali sedetail-detailnya tentang berapa luas lahan yang digunakan untuk
pertanian dan perikanan, jenis ikan yang ada di Gedongan, jumlah panen baik ikan
maupun pertanian dalam setahunnya, serta jumlah penghasilan saat panen baik
perikanan maupun pertanian. Setelah wawancara selesai dilakukan, semua data
tersebut dimasukkan dan direalisasikan dalam bentuk peta potensi alam Dusun
Gedongan. Peta ini kemudian dibingkai sedemikian sehingga lebih enak untuk
dipandang dan dijadikan bahan administrasi. Peta ini kemudian dipasang di Gardu
Pos Ronda yang berada di RT 03 Dusun Gedongan.
Hambatan program ini yaitu tidak semua potensi alam bisa memberikan data
yang sangat detail sehingga tidak semua informasi bisa dimasukkan dalam peta
tersebut. Selain itu, kami belum mampu membuat peta yang lebih bagus yang bisa
menampilkan rumah-rumah warga.
Kedepannya diharapkan dapat diwujudkan peta yang lebih lengkap yaitu peta
administrasi Dusun Gedongan yang menampilkan informasi terkait rumah, sanitasi,
potensi alam, dan segala informasi yang dibuthkan dapat ada di satu peta admistrasi.
e.
: 1.8.02
Jenis Program
: Pokok Tema
Sifat Program
: Monodisipliner
Lokasi Kegiatan
Status
: Terlaksana
Tanggal
Salah satu potensi yang ada di Desa Sumberagung secara umum yaitu banyak
warga yang mempunyai ternak baik sapi maupun kambing. Sebagaimana sudah
banyak diketahui bahwa kotoran sapi dan kambing dapat dimanfaatkan menjadi
biogas untuk menggantikan gas LPG. Berkaitan dengan masalah tersebut maka
sangat cocok jika program ini direalisasikan karena sesuai dengan permasalahan
yang ada di Desa Sumberagung secara umum.
Program ini dilaksanakan dengan membuat alat peraga biogas untuk kemudian
didemonstrasikan kepada warga. Setelah alat peraga biogas sudah jadi, kami
melakuakan home visit ke warga yang memiliki ternak. Kami melakukan sosialisasi
dan memberikan wawasan tambahan bahwa kotoran sapi atau kambing dapat
dimanfaatkan menjadi biogas sebagai pengganti LPG. Sasaran kami dalam program
ini yaitu warga yang memiliki ternak sapi maupun kambing. Dari program ini
terlihat juga antusias warga terutama Bapak Joko yang memang belum pernah
mengetahui jika kotoran sapi dapat dirubah menjadi biogas dan dimanfaatkan
menjadi gas untuk masak dan penerangan rumah.
Hambatan dari program ini yaitu pembuatan alat peraga biogas tidak bisa selesai
dalam waktu yang singkat karena pembuatan alat peraga bisa memakan waktu satu
hingga dua minggu untuk menghasilkan gas. Selin itu, kami belum bisa
merealisasikan reaktor biogas yang sebenarnya di saat warga banyak yang
menginginkan reaktor biogas dapat terealisasi.
Potensi kedepannya diharapkan warga dapat merealisasikan wawasan tentang
biogas dan menjadikan Desa Sumberagung secara umum dan Dusun Gedongan
secara khusus dapat mandiri energi dengan cara merealisasikan reaktor biogas.
f.
: 1.5.07
Jenis Program
Sifat Program
: Monodisipliner
Lokasi Kegiatan
: Dusun Gedongan
Status
: Terlaksana
Tanggal
Dusun Gedongan memiliki empat RT dan dua RW. Dari ketujuh tempat tersebut
(1 Kepala Dusun, 4 Ketua RT, dan 2 Ketua RW) belum ada plang penujuk arah,
sehingga banyak orang luar yang tidak mengetahui dimana rumah perangkat Dusun
Gedongan termasuk kami mahasiswa KKN pada saat awal kedatangan juga tidak
mengetahuinya. Menurut pemaparan yang disampaikan oleh Bapak Dukuh Bapak
M. Sofwan serta Bapak Solekhan selaku Ketua RT 01 menyebutkan bahwa dulu di
Dusun Gedongan juga ada plang penunjuk arah akan tetapi sudah hancur karena
terbuat dari kayu.
Berkaitan dengan hal tersebut maka program pengadaan plang-plang penunjuk
arah di setiap perangkat Dusun Gedongan sangat dibutuhkan dan sangat sesuai
dengan permasalahan yang ada. Dalam pelaksanaanya, program ini dikerjakan
dengan bantuan tukang las. Kami memilih bahan yang terbuat dari aluminium untuk
penunjuk arahnya dan besi untuk tiang penyangganya. Dengan bahan ini diharapkan
manfaat dari plang ini tidak hanya bertahan satu tahun saja, tetapi bisa lebih awet
selema bertahun-tahun. Dalam pelaksanaannya, kami membuat tujuh plang yaitu
satu Kepala Dusun, empat Ketua RT, dan dua Ketua RW.
Hambatan dan kendala program ini yaitu waktu efektif KKN yang sangat
singkat sehingga dalam sehari bahkan kami bisa mengerjakan lebih dari dua
program, sehingga tenaga dan effort yang harus disiapkan harus besar agar semua
program terlaksana dengan baik dan sesuai dengan waktu yang disediakan.
g.
Status program
: Berhasil dilaksanakan
Pendahuluan
Di desa Sumberagung, khususnya dusun Kruwet, Sumberan dan Gedongan
masih terbilang kurang dalam mengolah sampah yang dihasilkan dari rumah tangga.
Dari ketiga dusun tersebut hanya dusun gedongan yang mempunyai TPS (Tempat
Pemilahan Sampah), dimana pada TPS tersebut sudah disediakan ruangan yang
terpisah untuk masing masing jenis sampah. Namun sistem yang sebenarnya cukup
ideal ini kurang mampu mengajak seluruh warga Gedongan untuk membuang sampah
pada tempatnya. Hal ini diperparah dengan adanya aliran sungai (selokan) Van der
Wick yang melewati ketiga dusun tersebut, dimana sungai ini terus mengalir
sepanjang tahun. Dengan aliran yang terbilang stabil, tidak sedikit warga yang
membuang sampah di sungai. Padahal sampah tersebut bisa menimbulkan masalah
yang serius bagi lingkungan, khususnya sampah plastik. Apabila dibiarkan terus
menerus maka sampah plastik tersebut akan mengotori sepanjang aliran air, hingga
akhinya ke laut. Untuk itu diperlukan suatu metode pengolahan sampah plastik,
sebagai alternatif dalam membantu mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan.
Pembahasan
Program ini diawali dengan membuat suatu desain yang sesuai dengan alat
pirolisis yang selama ini telah dikenal. Dimana pada alat tersebut terdiri dari wadah
penampung sampah plastik yang akan dipanaskan, dan juga suatu pendingin untuk
mengembunkan uap hasil pemanasan. Pada program ini awalnya kami membuat suatu
prototype sederhana, dimana kami memakai bejana dan pipa stainless steel. Namun
pada saat prototype 1 ini diuji coba, ternyata tidak dihasilkan BBM seperti yang
diharapkan. Setelah kami melakukan serangkaian analisis dan evaluasi, ternyata
ditemukan suatu kesalahan desain pada alat sederhana kami ini.
Langkah selanjutnya, kami membuat prototype 2 dari bahan yang lebih
sederhana yaitu kaleng bekas dan pipa pralon besi namun dengan desain yang berbeda
dari sebelumnya. Setelah diuji coba, ternyata prototype 2 bisa menghasilkan BBM
seperti yang diharapkan. Hasil yang diperoleh kemudian didemonstrasikan pada saat
penyuluhan, harapannya warga mampu tergerak untuk memanfaatkan sampah plastik
yang dihasilkan dari rumah tangga.
h.
: Gedongan
Status program
: Berhasil dilaksanakan
Pendahuluan
Di dusun Gedongan terdapat satu buah pos kamling, dimana pos tersebut
berfungsi sebagai salah satu titik kumpul untuk warga yang melakukan ronda malam.
Karena letaknya yang cukup strategis, pada dinding pos tersebut sering ditempel suatu
pengumuman atau informasi yang ditujukan pada warga Gedongan. Namun terkadang
kertas informasi tersebut bisa rusak karena terkena air hujan dan rusak oleh tangan
tangan jahil, sehingga tulisan yang termuat di dalamnya tidak bisa dibaca lagi. Oleh
karena itu kami mengangkat pembuatan papan baca sebaai salah satu program kami.
Pembahasan
Program ini diawali dengan membuat desain papan, lalu meminta ijin dan
saran dari Kepala Dusun dan ketua RT. Setelah mendapat dukungan dan masukan dari
perangkat, kami segera survey mencari tukang kayu. Namun karena dirasa kurang
puas, kami mencari bandingan harga dengan tukang aluminium. Setelah mendapatkan
harga yang sesuai, kami memilih untuk memesan papan baca yang terbuat dari
aluminium mengingat daya tahan yang lebih baik dibanding dengan kayu.
Setelah papan diambil, kami meminta saran kepada pak dukuh terkait
pemasangan. Pada tanggal 30 Juli 2016, bapak dukuh mengkoordinir warga gedongan
dan mahasiswa untuk pemasangan papan baca. Setelah selesai dilanjutkan dengan
pengisian beberapa konten ke dalam papan baca oleh tim KKN. Konten yang
dimasukkan berupa poster terkait sampah plastik, kesehatan anak, serta dokumentasi
lomba 17 Agustus yang diadakan oleh pemuda.
i.
: Gedongan, Kruwet
Status program
: Berhasil dilaksanakan
Pendahuluan
Dua tahun sebelumnya, dusun Gedongan menjadi tempat KKN untuk
mahasiswa UNY. Tim KKN tersebut melaksanakan program plangisasi penunjuk arah
dengan bahan dasar plang yang terbuat dari kayu. Namun setelah 1 tahun lebih kayu
tersebut menjadi lapuk karena cuaca, sehingga oleh perangkat desa dan pemuda plang
tersebut dicabut. Untuk itu kami berinisiatif untuk membuat program plangisasi,
dimana bahan dasar plang yang terbuat dari aluminium sehingga diharapkan dapat
lebih awet.
Pembahasan
Dari hasil survey lapangan, oleh tim KKN didiskusikan mengenai program
pembuatan plang berbahan dasar aluminium. Setelah mendapat kesepakatan klaster,
lalu dianjutkan dengan koordinasi dengan perangkat desa dusun Gedongan, dalam hal
ini dengan Pak RT dan Kepala Dusun. Setelah mendapat ijin serta dukungan dari
perangkat desa terkait, kami melakukan survey tempat pembuatan plang. Salah satu
hambatan yang kami temui adalah jauhnya tempat pembuat plang sehingga
menyulitkan untuk pengambilan menggunakan motor, serta mahalnya harga satu unit
plang beserta tiangnya. Lalu kami mencari solusi, yaitu dengan membuat tiang plang
secara terpisah sehingga harganya mampu diminimalkan, karena sebagian bahan tiang
merupakan sisa prototype 2 alat pirolisis yang sudah tidak digunakan. Selain itu
pengambilan plang menjadi lebih mudah, karena tidak termasuk tiang.
j.
Tanggal pelaksanaan
: Juli
Lokasi
: Kruwet
Status program
: Berhasil dilaksanakan
Pendahuluan
Pengolahan sampah di dusun Kruwet belum bisa disamakan dengan dusun
Gedongan. Disana belum terdapat TPS yang bisa dijadikan untuk memilah sampah.
Menurut hasil survey lapangan, ibu ibu masih melakukan pembakaran sampah plastik
dan tidak jarang ada juga yang membuangnya di saluran air. Padahal pembakaran
sampah dapat menghasilkan senyawa bersifat karsinogenik yang tidak baik bagi
kesehatan. Untuk itu perlu diadakan penyuluhan terkait pengolahan sampah plastik
shingga diharapkan mampu mengurangi pembakaran sampah plastik oleh ibu ibu.
Pembahasan
Penyuluhan dilakukan pada pertemuan ibu ibu PKK, sehingga peserta yang
datang terbilang cukup banyak. Pada penyuluhan kali ini didapat respon yang positif
dari ibu ibu, karena kami juga mendemonstrasikan cara pengolahan sampah plastik
menjadi minyak hingga pembakaran minyak tersebut. Harapannya setelah
mendapatkan penyuluhan dan melihat demonstrasi, ibu ibu dusun kruwet mampu
mengurangi kebiasaan membakar sampah plastik dan membuang plastik di aliran air.
k.
Pengecatan gapura RT 04
: Gedongan
Status program
: Berhasil dilaksanakan
Pendahuluan
Di wilayah RT 04 dusun Gedongan terdapat gapura yang telah selesai dibuat,
namun belum dicat. Gapura tersebut terkesan kurang terlihat, karena di sebelah
gapura terdapat bangunan yang secara visual mirip dengan gapura yang belum dicat
sehingga beberapa orang kurang menyadari adanya gapura tersebut. Dari hasil survey
lapangan, pak Dukuh mendukung gagasan kami tentang pengecatan gapura.
Pembahasan
Program pengecatan gapura diawali dengan pengampelasan seluruh bagian
gapura, karena pada beberapa bagian masih terbilang kasar. Dilanjutkan dengan
: Gedongan
Status program
: Berhasil dilaksanakan
Pendahuluan
Secara umum, siswa SD belum mengetahui secara pasti apa itu sains. Yang
mereka ketahui mungkin hanya sebatas Ilmu Pengetahuan Alam, dimana mata
pelajaran tersebut hanya mencakup biologi dasar dan fisika dasar. Padahal sebenarnya
dunia sains lebih luas dari itu. Itulah sebabnya perlu diadakan pengenalan dunia sains
untuk siswa SD sehingga mereka menjadi lebih tahu apa saja yang dipelajari oleh
seorangg saintis, dan cita cita yang mungkin berkaitan dengan dunia sains.
Pembahasan
Program ini diberikan khusus untuk siswa kelas 6 SD, karena selain
pemahaman mereka yang lebih dewasa juga bisa menjadi sedikit bekal ataupun
pengetahuan bagi mereka untuk melanjutkan ke tingkat SMP. Konsep dari program ini
sendiri yaitu memperkenalkan sains kepada anak anak melalui serangkaian
eksperimen yang sederhana dan menarik. Sehingga diharapkan anak anak mampu
mencerna materi yang diberikan, serta mampu mencari tahu penjelasan logis dari
masing masing eksperimen. Kendala yang dihadapi saat melaksanakan program ini
yaitu anak anak yang terbilang masih susah untuk dikondusifkan. Namun hal tersebut
sedikit teratasi setelah mereka melihat eksperimen yang dilakukan, dimana dari wajah
mereka terlihat ekspresi takjub dan mulai bertanya tanya kenapa reaksi reaksi tersebu
dapat terjadi. Dengan penjelasan yang dibuat sederhana, beberapa siswa SD mampu
mencerna penjelasan yang diberikan oleh tim KKN. Di akhir acara dilakukan
KLASTER AGRO
1. Pemeliharaan jangkrik
Gangguan hama tikus di sawah padi di Dusun Kruwet, Dusun Sumberan
dan Dusun Gedongan sering kali terjadi. Beberapa langkah pemberantasan
pernah diaplikasi, tetapi gangguannya masih tinggi. Antara langkah yang
pernah diambil adalah Trap Barrier System, pelepasan ular sawah dan
pemeliharaan
burung
hantu.
Kali
ini,
dicoba
pula
pemberantasan
yang
mencukupi
untuk
tumbuh
dengan
sempurna
dan
Penggunaan botol bekas sebagai tempat tanaman merupakan satu langkah untuk
mengurangkan pembuangan sampah botol plastik, karena botol minum tersebut bisa
dikitar semula. Botol bekas bisa menggantikan penggunaan pot bunga plastik dan
lebih murah. Penanaman benih sayur seledri terlebih dahulu ditanam dalam polibeg.
Setelah tumbuh cukup tinggi, ditanam ke media botol plastik.
Faktor pendukung: Kadar pembelian botol air mineral memang tinggi di kalangan
warga di sini. Oleh itu, jumlah botol bekas banyak diketemukan dan diambil untuk
digunakan.
Faktor penghambat: Jangka waktu yang diambil untuk seledri mencapai tinggi
minimal 10cm cukup lama, sehingga proses memisahkan bibit-bibitnya menjadi sukar.
5.
pengobatan anjing ini melibatkan pihak puskeswan (dokter hewan berwenang), warga
setempat dan mahasiswa KKN sendiri sebagai pelaksana utama.
Faktor Pendukung: Hampir semua pemilik anjing di Dusun Gedongan tidak pernah
melakukan pengobatan cacing untuk anjing mereka.
Faktor Penghambat: Hambatan yang ditemui dalam menjalankan program ini adalah
waktu yang tidak sesuai karena pemiliknya tidak ada di rumah dan/atau pihak dari
puskeswan tidak bisa mengikuti mahasiswa.
7.
: 2.5.15
Pelaksanaan
Pengenalan
dunia
ikan
bertujuan
untuk
mengenalkan
sekaligus
kegiatan ini merupakan anak-anak. Kegiatan pengenalan dunia ikan dibagi atas
beberapa kegiatan, seperti presentasi gambar ikan kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan mewarnai ikan. Kegiatan pengenalan ikan juga dilakukan di SD Ngijon
dengan kegiatan pemberian ikan untuk kelas 1-6 dengan jumlah 120 anak.
Pelaksanaan pengenalan perikanan ini dilakasanakan pada tanggal 30 Juni,
12, 19, 23 Juli 2016 berlokasi di SD ngijon dengan Presentasi menjelaskan berbagai
jenis ikan mulai dari ikan air laut, air tawar hingga berbagai jenis ikan hias serta
menjelaskan ciri-ciri
setiap
berbagai jenis ikan yang telah diajarkan ke anak anak, tujuan dari kegiatan ini adalah
memperkenalkan perikanan sejak dini terhadap anak-anak, pemilihan kegiatan
mewarnai ikan dilakukan dengan tujuan untuk mengasah ingatan anak anak terkait
ikan ikan yang telah dipelajari pada presentasi sebelumnya. Setelah kegiatan, materi
presentasi yang berupa poster di tempel pada dinding gedung SD, hal ini bertujuan
untuk mengingatkan anak anak terkait materi yang telah diberikan.
Dalam
pelaksanaan program ini tidak ada hambatan yang berarti yang dapat menggangu
jalannya program. Faktor pendukung dalam program ini adalah pengurus dan
guru SD Ngijon yang
:2.5.06
Pelaksanaan
di
yang higienis dan baik dengan tujuan agar hasil olahan ikan terjaga mutunya dan
aman untuk dikonsumsi. Selain hal itu pembinaan bagi pelaku kegiatan pengolah ikan
perlu di lakukan karena pada dasarnya ikan merupakan bahan pangan yang mudah
busuk sehingga diperlukan informasi tentang cara pengolahannya agar bahan dapat
lebih awet saat dilakukan pengolahan dengan system rantai dingin atau perlakuan
dingin dengan menambahkan es pada setiap proses produksi. Target sasaran pelaksaan
sosialisasi ini dipilih pelaku usaha perikanan dan ibu-ibu karena ibu-ibu dirasa
lebih mengetahui mengenai bahan makanan yang ada di pasaran.
10. Pembinaan budidaya ikan gurame yang baik
Kode sektor
: 2.5.04
Pelaksanaan
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keringnya lahan pekarangan warga saat musim
kemarau. Keringnya lahan ini menyebabkan masyarakat tidak bisa memelihara ikan di
kolam tanah, oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi sistem budidaya ikan lahan
kering dengan kolam terpal. Sistem kolam terpal dianggap dapat membantu warga
dalam memelihara ikan dan membantu menghemat air dalam masa pemeliharaannya.
Melihat harga pellet atau pakan ikan konsumsi menjadi lebih mahal. Oleh karena itu,
dilakukan pemilihan komoditas perikanan yang tidak banyak bergantung pada pakan
pellet, salah satunya adalah ikan gurami yang berupa ikan herbivora mampu tumbuh
dengan diberi makan daun daunan dan sayur sayuran sisa dapur. Selain itu
berdasarkan survey banyak ditemukan tumbuhan talas dan kangkung yang merupakan
daun yang disukai oleh ikan gurami. Kegiatan ini juga meliputi sosialisasi mengenai
langkah langkah pembuatan kolam terpal dan
: 2.5.04
Pelaksanaan
pentingnya
memperhatikan
dalam
sifat
makan
ikan
pemberian
berbudidaya
pakan
ikan.
dengan
Selain
itu
pembudidaya ikan pada akhirnya juga dapat menentukan dan menyusun jadwal
pemberian pakan berdasarkan sifat makan ikan dalam berbudidaya ikan. Hambatan
yang
ditemui
berupa
sulitnya
pembudidaya ikan, karena kolam dalam keadaan kering dan tidak ada warga yang
sedang melakukan kegiatan budidaya. Oleh karena itu menjadi sulit mencari warga
yang biasa membudidayakan ikan. Selain itu waktu yang tepat untuk dapat menemui
warga juga menjadi kendala sehingga hanya ada kurang lebih 15 rumah tangga yang
berhasil diberi penyuluhan di setiap dusun.
Tanggal-tanggal Pelaksanaan Pelaksanaan penataan dan pengembangan
pemberian pakan dengan memperhatikan sifat makan ikan dilaksanankan pada tanggal
12 dan 30 Juli 2016 dengan meliputi penjelasan mengenai betapa pentingnya
pemberian pakan dengan memperhatikan jenis pakan dan sifat makan ikan terhadap
ikan yang dibudidayakan, hal tersebut dapat mengoptimalkan kegiatan budidaya.
: 2.2.09
Pelaksanaan
dibagikan antara lain kangkung, sawi, selada, tomat, cabai, terong lalab. Kegiatan
sosialisasi vertikultur diawali dengan survei lokasi. Kegiatan selanjutnya adalah
membuat kerangka tanam vertikultur menggunakan bambu dan talang plastik yang
disusun bertingkat. Setelah itu
Mahasiswa KKN PPM kepada warga yang bersamaan dengan kegiatan sosialisasi
dan percontohan penanaman tanaman TOGA. Sosialisasi dan penanaman dilakukan
pada tanggal 30 Juni, 2, 5, 6, 7 Juli 2016 di tiga dusun yang berbeda. Sosialisai
dilakukan pada ibu ibu sekitar dengan mendatangi langsung. Hal ini dikarenakan
susahnya mengumpulkan ibu ibu di hari biasa. Bibit TOGA ini ditanam dengan
cara verticultur menggunakan paralon dan talang plastik. Selain itu dilakukan juga
percontohan pembuatan sistem tanam vertikultur menggunakan botol bekas yang
digantungkan menggunakan kawat. Tahap
ini
bertujuan
untuk memotivasi
masyarakat agar menanam TOGA dan sayuran sekaligus memberi contoh bahwa
barang-barang bekas dapat digunakan sebagai pot.
: 2.2.11
Pelaksanaan
Survey
yang
dilakukan
di
dusun
pemanfaatan
limbah
mendorong kami
pelatihan pengolahan limbah organik dan non organik dilaksanakan pada tanggal 30
juli di ketiga dusun.
Saat penyuluhan disampaikan materi tentang proses pembuatan pupuk
organik dan pemanfaatan pupuk kompos untuk pertanian. Sasaran kami adalah
bapak-bapak peternak dan petani yang ada di Dusun Gedongan, Kruwet, dan
Sumberan. Peserta yang menghadiri pelatihan dan penyuluhan adalah 17 orang. Tidak
hanya
penyuluhan,
kami
melakukan
membuat Pupuk kompos. Pelatihan ini berlangsung kurang lebih selama beberapa hari
dengan agenda pengecek kan pupuk yang dilakukan 3-4 hari sekali dan pemanenan
dilakukan tanggal 30 juli 2016. Dalam pelaksanaan ini ada beberapa hambatan
diantaranya prosentase kehadiran yang tidak seratus persen setiap pengecek kan
kemungkinan disebabkan masyarakat memiliki banyak kesibukan.
KLASTER SOSHUM
Atas alasan tersebut, kami memilih untuk membuat pelatihan keterampilan pembuatan
kimbab, yaitu makanan tradisional Korea. Selain masih jarang ada di Moyudan, bahkan
Yogyakarta, pembuatan Kimbab pun sangat mudah. Bahan dan alat yang dibutuhkan pun
murah, sederhana, dan mudah didapatkan dimana-mana.
Sasaran yang dituju adalah ibu-ibu PKK, yang kebetulan di Gedongan sudah cukup
aktif. Saat pelaksanaan di pondokan kami pun yang datang banyak, dan semua peserta
antusias melihat demo pembuatan Kimbab ini. Bahkan, ada beberapa ibu-ibu yang ikut
praktek bersama.
Hambatan yang dihadapi dalam program ini hampir tidak ada. Untuk dapat
melakukan demo, kami para mahasiswa harus bisa menguasai cara pembuatannya terlebih
dahulu. Namun, karena memang prosesnya sederhana, maka itu pun tidak menjadi suatu
masalah. Seluruh alat dan bahan-bahan Kimbab disediakan oleh kami.
5. Pemberian Pelajaran Keterampilan Membuat Celengan Daur Ulang di SD N
Ngijon 1
Berangkat dari kegiatan penyuluhan dan modifikasi perilaku siswa dalam membuang
sampah organik dan non-organik di SDN Ngijon 1, kami juga memberikan pelajaran
keterampilan kepada siswa-siswa dalam membuat celengan daur ulang berbahan botol
plastik. Maksud kami dalam mengadakan program ini adalah mengenalkan ke siswa akan
barang-barang yang dianggap sampah tetapi masih dapat didaur ulang menjadi barang
baru yang bermanfaat dan dapat digunakan sehari-hari. Antusiasme siswa kelas 4 ini
sangat besar dalam mengikuti pelatihan ini.
Hambatan yang dirasakan dalam program ini adalah proses daur ulang botol plastik
yang cukup panjang. Waktu yang kami dapatkan di SD Ngijon 1 sangat terbatas, maka
tidak memungkinkan bagi para siswa untuk melakukan seluruh proses daur ulang. Untuk
mengatasi hal ini, sebelumnya kami telah memulai proses daur ulangnya, yaitu
pemotongan botol plastik menjadi berbentuk celengan. Kemudian, kami juga melakukan
proses pengecatan. Maka, di sekolah, siswa-siswa tinggal menghias celengan tersebut
dengan mata boneka, telinga dan ekor dari karton, sehingga berbentuk binatang lucu
seperti babi dan kucing. Kemudian, celengan tersebut boleh dibawa pulang oleh mereka.
6. Pemberian Kursus/Pelatihan Bahasa Inggris Kepada Anak-anak Desa
Sumberagung
Dengan masih adanya pola pikir pada siswa-siswi bahwa bahasa Inggris merupakan
sesuatu yang susah dipelajari, kami kerap menemui siswa-siswi yang masih mengeluh
tentang susahnya pelajaran bahasa Inggris. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk
mengadakan program ini, dengan tujuan untuk mengubah pola pikir tersebut sekaligus
membantu mereka yang merasa kesusahan dalam mata pelajaran bahasa Inggris. Sasaran
dari program ini adalah anak-anak usia sekolah di Desa Sumberagung yang merasa
kesusahan dalam pelajaran bahasa Inggris.
Pada pelaksanaannya, program ini diadakan ketika anak-anak telah kembali
bersekolah setelah libur panjang Hari Raya Idul Fitri dan tahun ajaran baru. Mereka
datang ke pondokan mahasiswa dengan membawa buku pelajaran bahasa Inggris mereka
yang baru dan kami akan menjelaskan materi dari buku tersebut sehingga mereka dapat
mengerti terlebih dahulu sebagian materi yang akan mereka pelajari ketika bersekolah
nanti di tingkat baru.
Namun pada pelaksanaannya, semakin hari semakin sedikit anak-anak yang
berpartisipasi untuk mengikuti program ini. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta
bahwa mereka sudah punya kesibukan lainnya dari sekolah selain kesusahan mereka
dalam pelajaran bahasa Inggris.
Kami tidak menjalin kemitraan dengan pihak mana pun dalam pelaksanaan program
ini. Segala bahan ajar bersumber dari buku dan lembar kerja siswa beserta materi-materi
tambahan yang diunduh dari internet. Selain anak-anak sebagai sasaran program,
keterlibatan masyarakat hanya sebatas orangtua mengizinkan anak-anak bermain ke
pondokan kami. Dan tentu saja keterlibatan pemilik pondokan yang telah mengizinkan
kami untuk mengadakan program ini.
Dari pelaksanaan program ini, kami belajar bahwa mengendalikan massa itu tidak
mudah, apalagi apabila mereka masih kecil seperti anak-anak usia sekolah dasar yang
susah diatur dan seenaknya sendiri. Kami mendapati bahwa untuk menjadi guru yang
baik kami harus sabar tapi bukan juga berarti kami harus lengah dan tidak tegas.
7. Pelatihan Tari India Tradisional Barathanatyam kepada Anak-anak Desa
Sumberagung
Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya
pendidikan formal yang didapat di sekolah, tetapi juga non formal. Setelah beberapa kali
bertemu, berbincang, dan bermain bersama anak-anak Desa Sumberagung, kami merasa
dekat. Kami mengetahui kalau sebagian besar anak-anak perempuan disana menyukai
pelajaran tari di sekolah masing-masing. Salah satu teman kami di Tim KKN-PPM
UGM, Priya, berasal dari India. Sejak awal, anak-anak Desa Sumberagung tertarik untuk
mengenal Priya. Bahkan, ada salah satu anak yang meminta kami mengajari tari India.
Atas dasar permintaan tersebut lah kami membuat program pelatihan tari India
tradisional Barathanatyam.
Sasaran program ini tentu saja anak-anak Desa Sumberagung, bertempatan di
pondokan Sumberan karena pondokannya lebih strategis dan lebih luas. Selama 6 hari
pelatihan, progress anak-anak cukup pesat dari hari ke hari. Hal itu dikarenakan mereka
yang bersemangat, rajin dan selalu datang tepat waktu.
Hambatan yang dialami adalah tidak adanya kostum atau properti yang dapat
mendukung tarian secara maksimal. Sehingga, beberapa gerakan agak terganggu. Selain
itu tidak ada lagi masalah yang mengganggu program ini. Baik anak-anak maupun tim
pelatih pun menikmati pelatihan ini.
Kami tidak menjalin kemitraan dengan pihak mana pun dalam pelaksanaan program
ini. Pelatih tari adalah kami sendiri, tim KKN-PPM UGM Sub Unit Gedongan.
8. Pengajaran di TPA
Setelah melakukan pengamatan beberapa hari dari kedatangan, kami mengetahui
bahwa Dusun Gedongan telah memiliki TPA. Bertepatan dengan Bulan Ramadhan,
kegiatan TPA mulai diadakan setiap hari. Kegiatan TPA di Masjid Al-Hidayah Gedongan
ini memang telah berjalan baik, khususnya dalam kegiatan belajar dan mengajar
membaca Iqra dan Al-Quran. Namun, setelah berbincang dengan beberapa pengajar
TPA yang merupakan beberapa pemudi Gedongan, mereka mengaku agak kewalahan
dalam menangani siswa-siswa TPA yang jumlahnya semakin banyak. Sehingga, kami
dimintai bantuan untuk mengajar TPA setiap sore. Tak hanya mengajar membaca Iqra
dan Al-Quran saja, kami juga membuat kegiatan dongeng kisah Nabi dan Rasul, serta
hafalan surat-surat Juz Amma. Kami juga tergabung dalam panitia lomba Ramadhan di
Masjid Al-Hidayah Gedongan, seperti lomba adzan, hafalan surat pendek, wudhu, dan
lain-lain.
Respon anak-anak mengenai program ini sangat baik, dibuktikan dengan fakta bahwa
setiap hari mereka selalu hadir dan mengikuti kegiatan pembelajaran dengan tertib.
Malahan, setiap hari jumlah anak-anak yang berpartisipasi bertambah banyak. Mereka
berhenti datang ke TPA secara serempak sehari sebelum lebaran. Satu minggu setelah
hari raya idul Fitri pun anak-anak tetap mengunjungi TPA untuk belajar mengaji.
Tantangan yang kami hadapi dalam pelaksanaan program ini yakni terkadang anakanak terlalu antusias dan bersemangat dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga, mereka
cepat kehilangan fokus dan malah mengajak kami berbincang tentang hal-hal lain di luar
materi pembelajaran.
Kami tidak menjalin kemitraan dengan pihak mana pun dalam pelaksanaan program
ini. Segala bahan ajar bersumber dari buku Iqro dan Alquran anak-anak beserta kisahkisah dari buku yang kami sediakan. Selain anak-anak sebagai sasaran program,
keterlibatan masyarakat hanya sebatas orangtua mengantar dan mengizinkan anak-anak
belajar di TPA Masjid Al-Hidayah Gedongan. Dan tentu saja keterlibatan Masjid AlHidayah Gedongan yang telah mengizinkan kami untuk mengadakan program ini.
9.
baru, sehingga bisa merangsang rasa keingintahuan mereka terhadap hal-hal baru yang
tidak didapatkan di sekolah dan di lingkungan sekitar.
Pengajaran bahasa Korea dilakukan selama 3 minggu di sore ataupun siang hari.
Peserta yang ikut adalah anak-anak di desa Sumber Agung sebanyak 10 anak. Materi
yang diajarkan seperti perkenalan, salam dan menulis nama dengan menggunakan huruf
Korea (hangul). Selain itu anak-anak diajarkan untuk menyanyikan lagu anak Korea, dan
memutarkan video tentang Korea. Anak-anak sangat antusias mengikuti pelatihan ini.
Sayangnya pelatihan ini hanya diikuti oleh anak-anak sekitar pondokan mahasiswa,
sehingga pelatihan ini tidak merata bisa diikuti oleh anak-anak lain.
: 3.4.09
Jenis Program
Program ini dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap kekerasan seksual pada
anak yang banyak terjadi ahir-ahir ini. Program ini dilaksanakan pada tanggal 31 Juli dan
1 Agustus 2016 pada anak-anak di dusun Sumberan.
Program ini dimulai dengan penjelasan mengenai definisi kekerasan seksual,
kemudian berlanjut ke bagian inti dari anti kekerasan seksual. Penjelasan materi dibantu
dengan media selebaran yang memuat gambar dan tulisan yang mudah dipahami oleh
anak anak.
Program ini tergolong lancar dibuktikan dengan anak-anak yang antusias dan respon
mereka yang positif.
12. Penyuluhan Anti Narkoba dan Bahaya Penyalahgunaannya
No. Sektor : 3.4.08
Jenis Program : Pokok Non Tema
Sifat Program : Mono Disipliner (MD)
Bidang : Sosial Humaniora
Uraian Kegiatan :
Program ini merupakan salah satu program dari kluster sosial humaniora yang
sangat penting. Tim KKN-PPM UGM antar semester 2016 mengangkat program ini
didorong oleh beberapa alasan. Salah satunya yaitu kurangnya pengetahuan dan
pemahaman remaja maupun siswa terkait narkotika maupun bahaya penyalahgunaannya.
Berdasarkan analisis KUWAT dan dukungan warga sekitar, hal tersebut layak diangkat
menjadi salah satu program Kuliah Kerja Nyata14 Pemberdayaan Pembelajaran
Masyarakat (KKN-PPM) karena penyuluhan terkait permasalahan narkotika yang
dilakukan oleh narasumber yang tepat akan memberikan pengetahuan baik kepada
masyarakat maupun siswa sehingga dapat dilakukan pencegahan dan penanggulangan
agar tidak ada lagi remaja yang melakukan penyalahgunaan narkotika.
Program ini dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2016 mulai pukul 09.00 sampai
dengan 12.00 WIB, bertempat di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan. Kegiatan ini diikuti
oleh sekitar 300 siswa SMK Muhammadiyah 1 Moyudan. Kegiatan ini bekerjasama
dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Sleman dan diliput oleh TVRI. Materi
terkait narkoba ini disampaikan sendiri oleh BNN Kabupaten Sleman sebagai pihak yang
telah berpengalaman dan terpercaya dalam menangani kasus terkait narkoba. Meskipun
secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa program ini cukup berhasil dan berjalan
dengan baik, akan tetapi program ini tidak terlepas dari beberapa hambatan. Salah satu
hambatan yaitu bahwa pembicara datang tidak tepat waktu, mundur sekitar 15 menit dari
yang dijanjikan. Kemudian, tim KKN-PPM UGM kesulitan dalam mengatur peserta
karena kuantitasnya yang terlampau banyak. Suasana dalam sosialisasi juga dirasa
kurang kondusif karena siswa yang duduk di bagian belakang justru berbicara sendiri
dan tidak memperhatikan pembicara. Terakhir, peserta cenderung pasif dan tidak ada
yang mengajukan pertanyaan pada sesi tanya jawab. Padahal kami dari tim KKN-PPM
mengharapkan sosialisasi tersebut dapat 2 arah dan peserta tidak hanya sekedar
mendengarkan saja.
KLASTER MEDIKA
No. Sektor
: 4.2.02
Jenis Program
Sifat Program:
Bidang
: Medika
Uraian Kegiatan
Sikat Gigi Bersama dan DHE dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2016 pada pukul
07.00-10.00 WIB
anak SD kelas 4,5, dan 6. Penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut diikuti sikat gigi
bersama menjadi salah satu program pokok cluster medika disebabkan kurangnya
kesadaran anak-anak dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut padahal gigi dan mulut
perlu dijaga dan dirawat sejak dini. Anak-anak masih terkadang lupa untuk menyikat gigi
secara teratur dan masih sering mengkonsumsi makanan yang manis sehingga rawan
terjadi masalah gigi berlubang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan meminta izin pada
kepala sekolah dan staf pengajar. Program ini melibatkan sekitar 80 anak SD yang sangat
tertarik terhadap materi yang telah diberikan dan antusias pada saat melakukan praktek
sikat gigi bersama. Diharapkan setelah adanya penyuluhan ini, anak-anak tersebut lebih
sadar untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini. Dalam penyuluhan ini juga
dilakukan praktek 7 langkah cuci tangan kepada anak-anak tersebut. Pemberian materi ini
diharapkan dapat membuat anak terbiasa untuk cuci tangan secara benar sebelum
melakukan aktivitas atau setelah terpapar hal-hal yang kotor sehingga tidak menjadi sarana
masuknya penyakit ke dalam tubuh anak.
2.
Home visite
No. Sektor
: 4.2.01
Jenis Program
Sifat Program:
Bidang
: Medika
Uraian Kegiatan
3. Apotek Hidup
No. Sektor
: 4.2.32
Jenis Program
: Pokok Tema
Sifat Program:
Bidang
: Medika
Uraian Kegiatan
pembuatan jamu anti hipertensi yang terdiri atas ketiga bahan ini. Diharapkan dengan
pemberian tanaman obat ini, masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik dan berguna
bagi kesehatan mereka. Selain ketiga tanaman tersebut, juga diberikan tanaman zodia
beserta sosialisasi manfaat dan perawatannya. Hal tersebut dilakukan karena pada
kunjungan ke Puskesmas dan wawancara pada kader kesehatan salah satu dusun, baru saja
terjadi demam berdarah di salah satu dusun tempat KKN diadakan. Oleh karena itu,
tanaman zodia menjadi salah satu pilihan untuk mencegah nyamuk penyebab demam
berdarah masuk ke rumah pemukiman warga. Diharapkan tanaman ini dapat mengurangi
adanya nyamuk yang menjadi perantara terjadinya demam berdarah pada manusia.
Berdasarkan hasil wawancara dengan perangkat dusun setempat, umunya hambatan yang
biasanya terjadi pada program apotek adalah biasanya program ini tidak dapat berlangsung
lama. Oleh karena itu, pada program ini disampaikan mengenai cara pengelolaan dan
demo salah satu jamu yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dari tanaman apotek hidup
yang diberikan kepada masyarakat.
4. Penyuluhan Hipertensi dan Gaya Hidup Sehat
No. Sektor
: 4.2.04
Jenis Program :
Sifat Program:
Bidang
: Medika
Uraian Kegiatan
kepatuhan dalam penggunaan obat. Masyarakat masih sering takut untuk memeriksakan
kesehatannya ke dokter. Selain itu, beberapa masyarakat juga masih belum mengerti
mengenai penyakit hipertensi dan faktor-faktor yang bisa menyebabkan penyakit tersebut.
Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai hal ini membuat proses penyamaian
informasi perlu disampaikan secara perlahan-lahan dengan bahasa awam agar dapat
tersampaikan dengan baik. Kesabaran juga sangat diperlukan di dalam penyuluhan
kesehatan terutama menghadapi berbagai karakter masyarakat dengan tingkat kesadaran
terhadap kesehatan yang berbeda-beda.
5. Sosialisasi Pemanfaatan Secang Sebagai Obat Anti Kanker
No. Sektor
: 4.2.39
Jenis Program :
Pokok Tema
Sifat Program:
Bidang
: Medika
Uraian Kegiatan
hanya bingung bagaimana takaran yang sesuai dan bagaimana waktu konsumsinya karena
sebagian ibu-ibu ada yang mengkonsumsi obat secara rutin.
6.
Nomor sektor
: 4.2.39
Jenis Program
Sifat Program
: Pokok Tema
: Monodisipliner (MD)
Bidang
: Medika
Uraian Kegiatan
4.2.01
Jenis Program
: Pokok Tema
Sifat Program :
Monodisipliner (MD)
Bidang
: Medika
Uraian Kegiatan
4.2.01
Jenis Program
: Pokok Tema
Sifat Program :
Interdisipliner (ID)
Bidang
: Medika
Uraian Kegiatan
ceramah. Penyuluhan yang disampaikan berlangsung dengan lancar dan ibu-ibu tampak
sangat antusias mengikuti sosialisasi tersebut. Terdapat juga beberapa warga yang bertanya
mengenai materi ini.
Tidak terdapat hambatan yang besar di dalam sosialisasi ini karena materi
yang diberikan cukup ringan sehingga mudah untuk disampaikan. Mungkin nantinya yang
cukup susah adalah pengelolaan sampah di masyarakat agar tidak menjadi media
penularan penyakit.
II.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi dan Laporan Pelaksanaan KKN PPM UGM Antar Semester
2016 di Dusuh Gedongan, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Antusias dan kerjasama warga merupakan kunci keberhasilan seluruh program
yang dijalankan.
2. Seluruh program yang direncanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
3. Beberapa aspek permasalahan tentang Saintek sudah dicoba untuk diselesaikan
sekalipun perlu adanya keberlanjutan penanganan masalah.
4. Warga merasakan manfaat dari program-program yang telah dijalankan oleh
mahasiswa KKN Antar Semester 2016, bahkan banyak warga yang menyatakan
bahwa KKN Antar Semester 2016 ini berbeda dengan yang sebelumnya.
5. Secara keseluruhan semua program dapat berjalan dengan baik berkat dukungan
dan kerjasama dari masyarakat setempat serta perangkat dusun. Terbukti dengan
adanya partisipasi dari masyarakat sangat membantu kami dalam melaksanakan
setiap program KKN-PPM UGM SLM-06.
6. Tantangan utama dalam pelaksanaan KKN ini adalah terbatasnya sarana
pendukung seperti ketersedian alat dan bahan, jadwal kegiatan yang berubah
karena libur lebaran yang panjang, sulitnya menunggu kepastian jadwal dengan
narasumber.
7. Kegiatan KKN-PPM UGM SLM-06, Sub unit Gedongan ini diharapkan dapat
berkembang dengan segala kontribusi ilmu dan tenaga yang diberikan oleh tim
KKN.
III.
SARAN
Dari pelaksanaan kegiatan, serta pengalaman selama berada di lokasi KKN-PPM UGM,
ada beberapa saran yang perlu untuk disampaikan demi peningkatan program KKNPPM
UGM selanjutnya, antara lain :
1. Sebaiknya dilakukan pemerataan plotting mahasiswa sehingga kebutuhan
mahasiswa dari suatu bidang disiplin tertentu sesuai dengan tema yang ada.
2. Masih ada banyak sekali potensi masalah yang bisa dilanjutkan.
3. Masih banyak potensi alam yang belum termanfaatkan dengan baik di kawasan
Dusun Gedongan.
4. Sebaiknya dibentuk Kelompok Wanita Tani di Dusun Gedongan dan dilakukan
pembinaan.
5. Bagi mahasiswa KKN yang selanjutnya hendaknya melihat permasalahan yang
ada di dusun secara cermat agar program-program yang direncanakan dapat
berjalan dengan baik dan benar-benar tepat sasaran. Program-program yang
dipilih hendaknya tidak hanya berupa program dengan sasaran jangka pendek,
namun juga memiliki sasaran jangka panjang. Kesesuaian dengan programprogram yang telah dilaksanakan pada periode ini juga perlu diperhatikan
sehingga diperoleh kesinambungan dan kontinuitas.
6. Penempatan mahasiswa KKN di suatu lokasi hendaknya disesuaikan antara
bidang keilmuan mahasiswa dengan permasalahan yang ada di masyarakat lokasi
KKN.Program atau kegiatan di sektor ekonomi dengan meningkatkan potensi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
IV.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
Pembuatan Lapangan Voli sebagai Sarana untuk Olah Raga dan Tempat
Berkumpul Warga Gedongan
Pengecatan gapura RT 04
Koordinasi
dengan
Puskeswan
untuk Suntik
Rabies dan
Obat Cacing
Ternak
Pemberian pelajaran
keterampilan
sekolah
di
{membuat
Memberikan
pelatihan
tradisional
sekolah
tari Dayak kepada anak-anak desa Sumber Agung)
tari
di
luar
(Pelatihan
Home visite
3. Apotek Hidup