1
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana cara meningkatkan pengetahuan mitra mengenai permasalahan
dan cara mengelola atau memilah sampah plastik?
2. Bagaimana cara mengajak berpartisipasi terhadap program yang
diciptakan oleh mahasiswa?
3. Bagaimana strategi berkelanjutan mengenai cara pemanfaatan mesin jahit?
4. Apa keuntungan dibuat program waste for change?
1.3 Tujuan
1. Untuk meningkatkan pengetahuan mitra mengenai permasalahan dan cara
mengelola atau memilah sampah plastik
2. Untuk mengajak berpartisipasi terhadap program yang diciptakan oleh
mahasiswa
3. Untuk mengetahui strategi berkelanjutan mengenai cara pemanfaatan
mesin jahit
4. Untuk mengetahui keuntungan dibuat program waste for change
1.4 Urgensi Permasalahan
Urgensi permasalahannya adalah masih tingginya permasalahan sampah di
Desa Sambangan. Sampah dapat berpotensi menyebabkan bencana dan rusaknya
lingkungan. Selain itu sampah juga beresiko pada pencemaran lingkungan. Bukan
hanya itu mesin jahit juga memiliki permasalahan pada mitra, dimana mitra belum
memahami teknik menjahit yang benar, sehingga kita sebagai mahasiswa harus
memberikan sosialisasi mengenai sampah serta cara memanfaatan mesin jahit agar
terciptanya suatu produk yang diinginkan atau dibutuhkan oleh mitra. Selain itu,
mitra perlu memahami dengan adanya program ini, salah satu tujuannya adalah
untuk meningkatkan daya tarik wisatawan agar pariwisata di Desa Sambangan
kembali pulih akibat pandemic covid-19.
1.5 Luaran Wajib
1. Laporan kemajuan (dilampirkan dokumentasi aktivitas pelaksanaan
program PKM-PM yang telah dilakukan secara mandiri oleh
masyarakat mitra dan atau secara daring dengan mahasiswa);
2. Laporan akhir (dilampirkan dokumentasi aktivitas pelaksanaan
program PKM-PM yang telah dilakukan secara mandiri oleh
masyarakat mitra dan atau secara daring dengan mahasiswa);
3. Produk program berupa buku pedoman pelaksanaan program;
1.6 Manfaat
1. Bagi kelompok truna-truni, dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman mengenai cara memilah sampah, mengelola serta bahaya
sampah bagi lingkungan sekitar.
2
2. Bagi masyarakat, dapat menjadi salah satu media pembelajaran dalam
mengantisipasi permasalahan sampah pada lingkungan
3. Bagi pemerintah, dapat membantu mengatasi permasalahan sampah di
Desa Sambangan
3
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
2.1 Gambaran Umum Masyarakat Desa Sambangan
\
Gambar 1. Masyarakat Desa Sambangan
Program waste for change akan dilaksanakan di wilayah Desa Sambangan,
Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Penulis memilih Desa Sambangan
sebagai tempat untuk melaksanakan program waste for change karena masih
tingginya permasalahan sampah. Kondisi geografis dari Desa Sambangan ini
terletak pada ketinggian 250 m di atas permukaan laut dengan luas wilayah 7,67
km2 yang terbagi menjadi 3 banjar adat. Jumlah penduduk Desa Sambangan
sampai dengan tahun 2010 berjumlah 5.986 jiwa yang terdiri dari 3.160 laki-laki
dan 2.826 perempuan. Desa Sambangan terdiri dari sawah yang dimana
merupakan sumber mata pencaharian beberapa penduduk setempat. Selain itu,
desa ini dikenal sebagai salah satu desa wisata yang bergerak di bidang pariwisata
yang juga menjadi sumber mata pencaharian penduduk hanya dengan menjadi
guid dan mengantarkan para wisatawan untuk berkunjung ke tempat-tempat
wisata yang ada di Desa Sambangan.
Dilihat dari kondisi masyarakat di Desa Sambangan saat ini dimana
banyaknya masyarakat yang menjadi pengangguran karena akibat dari masa
pandemi seperti sekarang ini, selain itu masyarakat di Desa Sambangaan juga
kurang simpati terhadap lingkungan. Akibat kurang simpati masyarakat terhadap
lingkungan membuat Desa Sambangan memiliki masalah terhadap sampah yaitu
sampah plastik. Dari masalah ini terwujudnya permasalahan baru seperti
tersumbatnya saluran pembuangan air yang menyebabkan jalan di Desa
Sambangan tersebut menjadi banjir, selain terjadinya banjir penyebab adanya
sampah plastik ini juga mengakibatkan terjadinya wabah penyakit, yaitu demam
berdarah. Sampah plastik ini juga mampu menjadi alasan terjadinya polusi udara
yang dimana sampah ini hanya di bakar oleh warga setempat supaya mempercepat
proses penguraian sampah plastik tersebut. Dari permasalahan tersebutlah, kami
sebagai mahasiswa mengajak mitra untuk konsisten melaksanakan program waste
for change untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di Desa Sambangan saat in
4
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Tahap Persiapan
Pelaksanaan program waste for change ini akan dilaksanakan secara offline
(luring) dengan menerapkan protocol kesehatan serta memberikan fasilitas
pendukung untuk menerapkan protocol kesehatan. Metode pelaksanaan program
dibagi menjadi beberapa tahap yang akan dijabarkan dengan bagan dibawah ini
Evaluasi Pengenalan
Program
Tahap persiapan program dimulai dari pengajuan rancangan program yang telah
dibuat untuk membantu permasalahan yang dihadapi mitra sekaligus menyepakati
kerja sama kembali dengan mitra melalui surat pernyataan kesediaan dari mitra.
Setelah disetujui, langkah selanjutnya adalah mendiskusikan program yang
diajukan dan disesuaikan kembali dengan keinginan mitra. Setelah program siap
untuk dilaksanakan, tahapan selanjutnya adalah persiapan pelaksanaan program
yang terdiri dari persiapan media, materi, dan buku pedoman yang mendukung
pelaksanaan program. Setelah seluruh persiapan pelaksanaan program telah siap,
tahap selanjutnya adalah pelaksanaan program.
3.2 Tahap Pelaksanaan Program
Tahap pelaksanaan program akan dilaksanakan dengan lima kegiatan. Adapun
susunan acara kegiatan Program Waste for Change sebagai berikut.
5
4. Sosialisasi kreatifitas lagu Minggu kesepuluh, kesebelas,
tentang peduli sampah kedua belas dan ketiga belas
5. Evaluasi Minggu keempat belas, kelima
belas dan keenam belas
6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Ringkasan Biaya
Tabel 2. Ringkasan biaya