Anda di halaman 1dari 3

- Nama Proker : Literasi Digital

- Jenis Proker : (proker jangka pendek/panjang, proker pendamping/unggulan)


- Penanggungjawab : Oktavia Atika Faiz (18101010073)

Nafisa Riska Dewi Afida (18108020063)

a. Tahap Perencanaan
Dalam tahap ini mencakup beberapa poin, mengapa proker ini dibuat, alasan atau urgensi
proker ini dilaksanakan, dan siapa yang menjadi sasarannya serta metode yang dilakukan
dan alasan pemilihan metode?

Program kerja yang satu ini kami ambil berdasarkan permasalahan yang dialami
oleh warga dusun Bengkung, yaitu tidak tersedianya tempat pembuangan akhir sampah
untuk masyarakat. Sebelum pelaksanaan KKN di dusun tersebut, beberapa perwakilan
dari anggota kelompok 12 Tematik melakukan kegiatan survey dusun selama 3x atau
bahkan lebih dari itu. Adanya kegiatan survey tersebut sangatlah penting dilakukan agar
dalam penyusunan proker benar-benar memperhatikan permasalahan warga. Dari hasil
kegiatan survey itu memang benar kami menemukan sampah-sampah yang berserakan di
sembarang tempat, baik sampah anorganik maupun sampah organic.
Permasalahan serius tersebut akhirnya memberikan kami gagasan untuk
mengadakan program kerja untuk pengolaan sampah. Tujuan utamanya yaitu mengurasi
limbah sampah yang dapat menyebabkan beberapa dampak negative bagi masyarakat
dusun setempat. Beberapa jenis sampah bisa kita olah untuk menjadi sesuatu yang lebih
berguna, namun kali ini kami fokus untuk mengelola limbah dapur atau sampah dapur
rumah tangga.
Sampah dapur dihasilkan oleh sisa memasak, sisa makanan, sisa sayuran, sisa
buah dan lain-lain. Jenis sampah-sampah tersebut termasuk dalam kategori sampah
organik. Karena sifatnya yang lebih cepat membusuk daripada sampah yang lain dan juga
akan mengundang hewan-hewan atau bahkan bakteri yang menyebabkan bau menyengat
yang berasal dari sisa sampah dapur tersebut. Maka dari itu, kami berusaha mencari
alternative dalam mengelola limbah dapur, sehingga dapat memiliki nilai manfaat yang
lebih baik.
LOSIDA yang artinya Lodong Sisa Dapur ini menjadi pilihan kami dalam
mendukung program pengelolaan sampah dapur. Cara tersebut kami pilih karena
mempunyai banyak manfaat dan juga minim dalam menggunakan biaya. Informasi
mengenai Losida ini kami peroleh dari hasil pembekalan KKN 105 UIN Sunan Kalijaga
yang bekerja sama dengan pihak Paguyuban Bank Sampah DIY, yaitu beliau Bp. Erwan
Widyarto selaku penggiat Bank Sampah Griya Sapu Lidi (BS GSL) Sleman.
Penjelasan mengenai tahap-tahap pembuatan Losida yang mudah dipahami,
akhirnya kami juga tertarik untuk menerapkan program pembuatan Losida tersebut
kepada warga dusun Bengkung. Dengan harapan agar masyarakat lebih memahami
pentingnya pengelolaan sampah bagi kesehatan hidup.
b. Tahap sosialisasi
Pada tahap ini timbul pertanyaan bagaimana kegiatan tersebut disosialisasikan sehingga
dapat diterima dan/atau mendapatkan masukan dari masyarakat.
Pada tahap sosialisasi ini kami mencoba untuk menjelaskan kepada masyarakat
tentang seberapa pentingnya sampah dapur untuk dikelola. Maka dari itu, kami terus
menggali informasi seputar Losida di berbagai media sosial agar informasi yang akan kita
sampaikan kepada masyarakat dusun Bengkung ini menjadi lebih lengkap dan jelas.
Sampah dapur identik dengan sampah yang dihasilkan dari sisa memasak, baik
sayuran, makanan, buah-buahan dan lain-lain. Sehingga kami memfokuskan kegiatan
sosialisasi ini untuk ibu-ibu dusun Bengkung, karena mereka pasti lebih paham mengenai
sampah dapur sehari-hari. Oleh karena itu, kami memanfaatkan waktu yang sudah
dijadwalkan untuk kegiatan perkumpulan kaum ibu-ibu sekaligus untuk melakukan
kegiatan sosialisasi program Losida kepada mereka.
Kami anggota kelompok berusaha menjelaskan secara detail mulai dari latar
belakang, pengertian, hingga manfaat dari Losida ini agar mereka dapat memahami
dengan seksama tentang Losida. Dengan demikian, adanya kegiatan sosialisasi Losida ini
kami berharap supaya para warga terutama kaum ibu-ibu dusu Bengkung mulai
menerapkan pola hidup bersih, dengan cara mulai memilah serta mengelola sampah diri
sendiri. Selain itu, kami juga berharap adanya pembuatan Losida ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya agar dapat memiliki tujuan jangka panjang untuk masa depan
Dusun Bengkung yang lebih baik.
c. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, apa saja yang dipersiapkan dan bagaimana eksekusinya. Bagian ini
disampaikan bagaimana proker tersebut dijalankan, peralatan apa yang harus
dipersiapkan, siapa saja yang terlibat dan berperan apa, dimulai dan selesai jam berapa?
d. Tahap Evaluasi
Apakah program berjalan sesuai yang direncanakan? Apa kendalanya? Bagaimana cara
dan hasil evaluasi kegiatannya? Bagaimana cara dan hasil penilaian tingkat keberhasilan
kegiatannya?)

Anda mungkin juga menyukai