Anda di halaman 1dari 19

PROSES COMMUNITY DEVELOPMENT PADA PROGRAM BANK SAMPAH DI DESA

DAWUAN BARAT KECAMATAN CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG BINAAN PT


PERTAMINA (PERSERO) FUEL TERMINAL CIKAMPEK
Muhammad Zakky Algifari Martin1, Reza Rinaldy2, Taufik Ismail3
1
Jr. HSSE PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Cikampek
2
Community Development Officer (CDO) PT Pertamina Fuel Terminal Cikampek
3
Community Development Officer (CDO) PT Pertamina Fuel Terminal Cikampek

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses community development yang terdiri


tahapan engagement, assessment, perencanaan program, pemformulasian rencana aksi,
implementasi, evaluasi dan hasil perubahan, dan tahapan terminasi. Jika proses ini dapat
dideskripsikan secara utuh maka bukan tidak mungkin pengembangan masyarakat yang
dilakukan di Desa Dawuan Barat pada program rumah bank sampah bisa diadopsi oleh
kegiatan CSR PT.Pertamina (Persero) di tempat lain atau CSR Perusahaan lainnya.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan teknik penelitian deskripstif. Teknik
pengumpulan data adalah wawancara mendalam, observasi non partisipasi, studi
kepustakaan dan studi dokumentasi. Penelitian ini melibatkan 5 Informan yang terdiri dari,
Pengelola CSR PT. Pertamina (Persero) Fuel Terminal Cikampek, kelompok Sabedar, aparat
pemerintah Desa Dawuan Barat dan masyarakat Desa Dawuan Barat yang terlibat langsung
dalam program bank sampah. Penentuan informan dilakukan berdasarkan tujuan penelitian
untuk menggali lebih dalam mengenai proses community development pada program rumah
kelola organik di Desa Dawuan Barat.

Hasil dari penelitian ini menunjukan proses community development pada 7 tahapan
yang dilakukan pihak Pengelola CSR PT. Pertamina (Persero) Fuel Terminal Cikampek
terdapat melakukan 6 tahapan yang sudah berjalan sebagaimana mestinya, yaitu tahapan
engagement, assessment, perencanaan program, Implementasi, evaluasi dan hasil
perubahan dan Terminasi. Adapun tahapan terminasi belum dilakukan secara menyeluruh.
Temuan lain dalam penelitian ini menunjukkan kendala pada pengembangan inovasi yang
dilakukan dalam pengelolaan sampah. Dengan demikian, Peneliti memberikan saran agar
dilakukan evaluasi secara menyeluruh pada aspek pengembangan inovasi pengelolaan
sampah. Baik dalam bentuk kegiatan pelatihan Workhshop “Inovasi Pengelolaan Sampah”
untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait dalam inovasi program pada
anggota kelompok Sabedar

Kata Kunci : Proses Community Development , CSR PT.Pertamina (Persero) Tbk, Kelompok
Sabedar dan Workshop “Inovasi Pengelolaan Sampah”
PENDAHULUAN

Perubahan yang besar dalam Bank sampah memiliki kontribusi


lingkungan hidup mempengaruhi besar dalam penanggulangan sampah
kehidupan makhluk hidup. Perubahan itu dengan menerapkan prinsip 3R (reduce,
terjadi selain dari gejala alam yang alami, reuse, dan recycle) dengan melibatkan
namun juga disebabkan oleh manusia, partisipasi aktif masyarakat dalam
misalnya, kemajuan industrialisasi memilah dan mengolah sampah. Dengan
membawa pengaruh yaitu pencemaran menggunakan metode community
oleh industri terutama yang development (pengembangan
mengeksploitasi sumber daya alam. masyarakat) sebagai pendekatan atau
strategi dalam tanggung jawab sosial
Kerusakan lingkungan di Indonesia perusahaan (corporate social
yang cukup besar terkait masalah responsibility) (Suharto, 2006).
sampah, pada tahun 2019 Kementrian Pengembangan masyarakat ini
Lingkungan hidup mencatat rata-rata bertujuan untuk memberdayakan
penduduk Indonesia menghasilkan masyarakat yang dilakukan melalui usaha-
175.000 ton Liter sampah perhari atau 64 usaha yang terorganisir untuk
juta ton liter dari jumlah total akumulasi memperbaiki kondisi kehidupan
sampah secara nasional dengan asumsi masyarakat, serta meningkatkan
sampah per hari sebesar 0,7/kg/kk. kemampuan masyarakat melalui integritas
Dengan komposisi organic 50%, plastic dan kemandirian sehingga lebih
15% dan kertas 10% dengan sisanya bernuansa pembangunan berkelanjutan
adalah logam, karet, kain kaca dan lain- (Dunham, 1960 : 33-35). Sehingga
lain. Sementara dilihat dari sisi metode pengembangan masyarakat
sumbernya, yang paling dominan berasal menjadi salah satu metode yang sesuai
dari rumah tangga (48%), pasar bila penerapannya dilakukan dalam
tradisional (24%), dan kawasan komersial program bank sampah.
(9%) sisanya dari fasilitas public, kantor, Program bank sampah yang di
sekolah dan lain-lain. (www.bisnis.com laksanakan di Desa Dawuan Barat
diakses pada 20/05/2020) Kecamatan Cikampek Kabupaten
Kerusakan lingkungan yang terjadi Karawang bersama CSR PT.Pertamian
khususnya dalam lingkup sampah rumah (Persero) didasarkan kepada kondisi
tangga dan sampah sejenis rumah tangga wilayah dan potensi masyarakat juga
pemerintah mengeluarkan peraturan menjadi alasan Desa Dawuan Barat
pemerintah terkait pengelolaan sampah melaksanakan program bank sampah.
PP No.81 Tahun 2012 sebagai peraturan Bahwa di Desa Dawuan Barat banyaknya
pelaksanaan UU No 18 Tahun 2008 industri baik rumah tangga yang
tentang pengelolaan sampah rumah menghasilkan limbah sampah, sehingga
tangga dan sampah sejenis sampah sangat rentan masyarakat mengalami
rumah tangga. Serta dalam rangka bencana alam yang disebabkan oleh
menanggulanginya kementarian sampah, seperti bencana banjir dan
lingkungan hidup mengeluarkan Peraturan nyamuk demam berdarah.
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Program Bank Sampah di Desa
Tahun 2012 tentang Pedoman Dawuan Barat sudah berlangsung sejak
Pelaksanaan R3 melalui Bank Sampah. April 2019 dan di mulai dengan lingkup 5
(www.jdih.menlhk.co.id diakses : dusun yang ada di Desa Dawuan Barat,
20/05/2016). aksi yang dilakukan dalam program bank
sampah Desa Dawuan Barat terkait
penampung dan memilah sampah. program bank sampah di Desa Dawuan
Sedangkan pada tahun 2020 sedang Barat Oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan persiapan pengolahan baik dilakukan dengan pertanyaan pokok:
sampah anorganik melalui mesin Bagaimana penerapan community
pencacah sampah dan organic dengan development pada program bank sampah
budidaya maggot yang maggot tersebut di Desa Dawuan Barat.
menjadi pakan peternakan dan perikanan.
Peneliti disini akan meneliti salah PERMASALAHAN
satu aspek dari program bank sampah
dengan alasan untuk penelitian yang lebih Berdasarkan latar belakang yang
mendalam dan rinci adanya. Aspek yang dikemukakan diatas, maka rumusan
akan diteliti adalah pada program bank masalah dari penelitian ini yaitu sebagai
sampah. berikut :
Program bank sampah dengannya
1. Bagaimana tahapan Engagement
dapat dilihat dengan menggunakan
dalam Program Bank Sampah di Desa
metode community development karena
Dawuan Barat ?
memiliki tujuan yang serupa adanya.
2. Bagaimana tahapan Assessment
Untuk itu peneliti ingin meneliti proses
dalam Program Bank Sampah di Desa
community development dalam kegiatan
Dawuan Barat ?
bank sampah di Desa Dawuan Barat yang
3. Bagaimana tahapan Perencanaan
dilakukan CSR PT.Pertamian (Persero)
Alternatif dalam Program Bank
untuk meningkatkan keberdayaan dan
Sampah di Desa Dawuan Barat ?
kemandirian masyarakat. Sesuai dengan
4. Bagaimana tahapan
yang dikatakan Sanders (dalam Suharto,
Pemformulasian Rencana Aksi
2010) pengembangan masyarakat sebagai
dalam Program Bank Sampah di Desa
suatu “proses metode”, karena dipandang
Dawuan Barat ?
sebagai suat siklus maupun paradigma
5. Bagaimana tahapan Implementasi
yang berkesinambungan yaitu dari suatu
dalam Program Bank Sampah di Desa
tahap atau kondisi kepada tahap atau
Dawuan Barat ?
kondisi berikutnya.
6. Bagaimana tahapan Evaluasi dan
Merujuk pada proses
Hasil Perubahan dalam Program
pengembangan masyarakat (community
Bank Sampah di Desa Dawuan Barat ?
development) yang telah ada, Salah satu
7. Bagaimana tahapan Terminasi dalam
tahapan yang ada yaitu yang
Program Bank Sampah di Desa
dikemukakan oleh (Isbandi, 2010). Tujuh
Dawuan Barat ?
tahapan proses comunnity development
yaitu Enggamenet (Persiapan),
Assessment, Perencanaan Alternatif
METODE
Program, Pemformulasian Rencana Aksi,
Implementasi program, Evaluasi dan Hasil
Metode penelitian yang digunakan
Perubahan dan Terminasi. Maka peneliti
dalam penelitian ini adalah metode
melakukan penelitian terkait dengan
proses community development pada penelitian deskriptif dengan pendekatan
program bank sampah di Desa Dawuan kualitatif. Peneliti menggunakan
Barat guna memperkaya bahan kajian, pendekatan kualitatif karena ingin
menambah khazanah dan ilmu mengetahui sejauh mana proses
pengetahuan. Sehingga, perlu untuk community development strategi pada
dilakukan penelitian untuk menggali
program bank sampah di Desa Dawuan
proses community development pada
Barat. Selain itu, melalui pendekatan Lingkungan menjadi aspek penting
kualitatif ini lebih tepat digunakan karena didalam meningkatkan taraf kehidupan
dapat diperoleh informasi yang lebih masyarakat, lingkungan yang bersih dan
terjaga membawa dampak positif bagi
mendalam dan terperinci mengenai proses
kehidupan masyarakatnya baik sehingga
community development pada program akan lebih menunjang dalam segi sosial
bank sampah di Desa Dawuan Barat. dan ekonomi. Namun, lingkungan yang
Teknik penelitian yang digunakan dalam baik ini masih sulit diwujudkan,
penelitian ini adalah studi kasus. Teknik didapatkannya masih banyaknya
pengumpulan data yang digunakan adalah permasalahan yang terjadi hingga
wawancara mendalam, observasi mengakibatkan kerusakan lingkungan
yang ada sehingga menghambat dalam
nonpartisipasi, studi kepustakaan dan
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
studi dokumentasi. Teknik analisis data yang sejahtera. Sehingga didalam
yang digunakan adalah reduksi data, menanggulangi dengan hadirnya program
penyajian data (display data), dan bank sampah.
penarikan kesimpulan. Penelitian ini
melibatkan 5 informan, yang terdiri dari, Program bank sampah) adalah
program berlingkup nasional yang
Pengelola CSR PT.Pertamian (Persero)
dikembangkan Kementerian Lingkungan
Fuel Terminal Cikampek, kelompok Hidup (KLH) untuk mendorong partisipasi
Sabedar, aparat pemerintahan Desa aktif masyarakat dan seluruh pihak dalam
Dawuan Barat dan masyarakat Desa melaksanakan aksi lokal untuk menjaga
Dawuan Barat. Penentuan informan lingkun, meningkatkan kesadaran
dilakukan berdasarkan tujuan penelitian masyarakat akan kepedulian lingkungan
khususnya sampah dan meningkatkan
untuk menggali lebih dalam mengenai
nilai ekonomis dari sampah
proses community development pada
program bank sampah di Desa Dawuan Program bank sampah ini dilakukan
Barat. di Desa Dawuan Barat bersama
pembinaan dari petugas yaitu CDO PT
Hasil Penelitian dan Pembahasan Pertamina (Persero) Fuel Terminal
Cikampek sebagai pengelola CSR PT
Desa Dawuan Barat merupakan Pertamian (persero) serta sebagai bentuk
desa yang terletak di Kabupaten pengembangan masyarakat yang
Karawang, Kecamatan Cikampek. dengan dilakukan kepada desa binaan PT
mempunyai luas wilayah ± 335 Ha (tiga Pertamina (Persero) Fuel Terminal
ratus tiga puluh lima hektar) dengan luas Cikampek.
wilayah pemukiman itu sendiri seluas 203
Ha (Dua ratus tiga hektar) dengan luas CSR PT Pertamina (Persero) ini
pemukiman adalah yang menjadi wilayah memfasilitasi pengelolaan sampah serta
dominan. memajukan desa dalam lingkup
lingkungan hidup, melaksanakan program
Jumlah penduduk Desa Dawuan pengembangan masyarakat dengan
Barat pada tahun 2016 berjumlah 3.675 kelompok pengelolaan sampah
kepala keluarga (KK) dengan jumlah berlandaskan pada PP No 81 Tahun 2012
penduduk 14.011 jiwa dengan mata yaitu pengelolaan sampah rumah tangga
pencaharian yang paling banyak adalah dan sampah sejenis sampah rumah
pekerja/buruh. tangga dan sebagai aspek penilaian dari
program bank sampah yang berlandaskan program sampah terkait lingkungan
pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup menjadi kebijakan perusahaan dengan
Nomor 19 Tahun 2012. mendengarkan aspirasi masyarakat dan
dokumen social mapping sebagai landasan
Dalam melihat proses community dasar program.
development yang dilaksanakan oleh
Indocement dengan kelompok Dilakukanlah sosialisasi terkait
pengelolaan sampah dengan dilihat program bank sampah pada Desa binaan
menggunakan teori proses community CSR PT Pertamina (persero) Sesuai
development menurut Isbandi (2010) dengan pendapat Hawkins,et al (1979)
yang terdapat 7 tahapan didalamnya bahwa setiap fasilitator harus benear-
berikut adalah uraiannya. Uraian tersebut benar mengenal karakteristik setiap warga
sekaligus menjawab pertanyaan penelitian masyarakat yang akan menjadi penerima
pada identifikasi masalah di Bab I. manfaatnya, baik individu atau tergabung
kedalam organisasi sosial.
1.Tahapan Enggagement
Program bank sampahpun
Tahapan Engagement merupakan disosialisasikan kepada desa binaan yang
proses pendekatan paling awal yang dipilih setelah melakukan beberapa
dilakukan dalam pengembangan pertimbangan pegelola CSR PT Pertamina
masyarakat. Pendekatan ini berbicara (persero), sehingga didapatkan keputusan
mengenai persiapan baik didalam akan dilakukannya di Desa Dawuan Barat
persiapan CDO terkait dengan kapabilitas sebagai desa percontohan. Desa Dawuan
CDO dan kesediaan CDO kemudian Barat itu sendiri sebagai wilayah ring 1
persiapan lapangan dalam meninjau dan desa binaan PT Pertamina Fuel
kecocokan lapangan yang sesuai dengan Terminal Cikampek serta pemerintahan
tujuan kemudian melakukan pendekatan Desa Dawuan Barat
awal kepada sasaran kelompok
masyarakat di Desa Dawuan Barat 2. Persiapan lapangan
sehingga dapat meningkatkan Persiapan lapangan didisini dengan
keberdayaannya. Dan juga melakukan melihat kondisi dan kecocokan tempat
kontrak awal didalamya, namun yang sasaran. Desa Dawuan Barat termasuk
terpenting adalah adanya. wilayah ring 1 & desa binaan PT
Pertamian (Persero) Fuel Terminal
1.Persiapan CDO Cikampek. Dilihat juga dari segi masalah
terkait masalah sosial yang ada, sampah
Pada awal tahun 2019 PT.Pertamina
menjadi masalah yang cukup tinggi dari
(Persero) terdorong dalam melakukan
hasil social mapping di Desa Dawuan
program bank sampah untuk mengurangi
Barat yang ditemukan. faktor-faktor
atau menguraikan sampah khususnya
masalah sampah menjadi masalah yang
kepada desa binaan PT.Pertamina
utama di Desa Dawuan Barat karena
(Persero). Ada 2 CDO yang mengelola
pertama, perilaku masyarakat yang masih
CSR di wilayah PT Pertamina (Persero)
membuang sampah sembarangan. Kedua,
Fuel Terminal Cikampek dimonitoring oleh
Sampah yang dihasilkan setiap harinya
HSSE Fuel Terminal Cikampek dan
semakin lama semakin menggunung
dibawah pengawasan langsung Unit
karena tidak adanya tempang
Manager Comrel & CSR MOR III sebagai
penampungan sampah yang memadai.
unit pengelola CSR MOR III PT Pertamina
Ketiga, Potensi sampah warga Desa
(Persero), keputusan untuk dilakukan
Dawuan Barat yaitu 1 kg/hari/KK sampah
basah dan 1 kg/hari/KK sampah kering. Tahapan assesment ini merupakan
Keempat,Timbunan sampah ini proses mengindentifikasian berbagai
berdampak terhadap pencemaran air, masalah dan kebutuhan serta potensi
tanah dan udara serta mengakibatkan yang ada di masyarakat Desa Dawuan
banjir serta berpotensi sebagai sumber Barat. Masyarakat difasilitasi didalam
bibit penyakit. Kelima, Pembakaran mengungkapkan apa-apa yang menjadi
sampah menghasilkan gas rumah kaca permasalahan dan kebutuhan yang
yang berpengaruh terhadap pemanasan dirasakan oleh masyarakat terkait
global. Sehingga permasalahan sampah lingkungan khsususnya masalah sampah.
dirasa penting diadakan pengelolaan
sampah di Desa Dawuan Barat. 1. Perumusan kebutuhan dan
masalah masyarakat
Dilihat juga terhadap potensi yang Perumusan dilakukan CDO
ada dalam dokumen laporan social bersama masyarakat dengan pola
mapping bahwa Desa Dawuan Barat itu Komunikasi yang di lakukan adalah
sendiri memiliki potensi yang bisa di gali mengadakan sosialisasi dan perumusan
didalamnya diantaranya adalah renja bersama masyarakat dan
masyarakat yang memiliki ekonomi cukup pemerintahan desa dalam sebuah forum
kuat dan sumber daya manusia dengan musyawarah. Disini dilakukannya diskusi
pendidikan yang baik. dan musyawarah terkait masalah
lingkungan, sampah menjadi masalah
Pada pertengahan tahun 2019 utama di Desa Dawuan Barat. Hal ini
mulailah disosialisasikannya program bank menjadi penting selaras dengan pendapat
sampah kepada pemerintahan desa dan Mardikanto (2010) sebelum melakukan
perwakilan kepala dusun dan masyarakat kegiatan perlu memperoleh kesepakatan
Desa Dawuan Barat. Para dusun, antara tim fasilitator, aparat pemerintah
pemerintahan desa dan masyarakat dan masyarakat untuk menghindari
tertarik untuk melaksanakan program gesekan konflik atau kepentingan lainnya
bank sampah di Desa Dawuan Barat serta untuk memperoleh dukungan
sehingga disana sudah adanya kecocokan berupa partisipasi.
dan kesediaan dari masyarakat sendiri Didalam proses komunikasi dan
terkait program yang ditawarkan. diskusi yang di bangung selalu melibatkan
masyarakat khususnya tokoh masyarakat
Didalam proses awal program bank sebagai pihak yang diajak aktif didalam
sampah itu sendiri, disana tidak adanya berdiskusi sehingga timbul rasa percaya
kesepakatan mengenai waktu atau yang selaras dengan penuturan Diana Conyers
berhubungan dengan itu. Namun,Batasan dalam Susetiawan (1994: 154-155)
waktu adanya tetap diperlukan terutama pentingnya partisipasi salah satunya,
untuk CDO PT Pertamian (Persero) Fuel bahwa masyarakat akan lebih
Terminal Cikampek dikarenakan terkait mempercayai program pembangunan jika
dengan anggaran dan efektifitas program dilibatkan dalam proses persiapan dan
ini sehingga Rencana jangka panjang perencanaanya. Namun, Masyarakat yang
(Renja) menjadi batasan waktu untuk datang terkadang sekedar datang tidak
CDO untuk melaksanakan program bank merespon akan pembahasan sehingga
sampah di Desa Dawuan Barat. dikhawatirkan informasi yang diberikan
tidak cepat diproses, oleh karen itu
2.Tahapan Assessment
disinilah tugas kordinator yaitu kordinator
bank sampahnya itu sendiri Pak Uus
sedangkan kordinator wilayahnya Pak
Rosita didalam mengembangkan dan masyarakat ini bisa dijadikan solusi
menindak lanjutkan hasil dari musyawarah terhadap masalah yang ada sehingga
adanya. dapat menentukan kebutuhan apa yang
Adapun masalah-masalah yang ada dimasyarakat. Pengidentifikasian
didapatkan dari proses identifikasi. potensi ini juga dilakukan bersama-sama
Ditemukan beberapa permasalahan yaitu dengan masyarakat.
terkait penimbunan sampah di lingkungan Potensi-potensi yang didapat yaitu
warga atau wilayah public warga yang kesadaran yang mulai muncul. Walaupun
menyebabkan kerugian, potensi jumlah masih sangat sedikit kesadaran yang
sampah adanya yang terus meningkat dan muncul tetapi hal ini dirasa sudah menjadi
penguraian yang dapat mencemari hal yang positif bila dibandingkan dengan
lingkungan karena dengan cara kesadaran yang ada di wilayah desa-desa
pembakaran sehingga akan menganggu binaan CSR PT Pertamina (Persero)
kesehatan masyarakat juga. lainnya. Kesadaran yang mulai timbul ini
Sampah jenis rumah tangga adalah kesadaran untuk menampung
menjadi masalah yang banyak di Desa samaph disatu titik dan kemudian rela
Dawuan Barat. Sampah plastik banyak mengeluarkan biaya untuk mengakutan
berserakan dan menggunung sampah untuk dinas lingkungan hidup.
dilingkungan wilayah Desa Dawuan Barat Masyarakat sudah tidak menggunakan
kerap menganggu kenyamanan kehidupan lubang sampah lagi untuk menampung
masyarakat di Desa Dawuan Barat dan sampah digantikan oleh tong sampah dan
banjir dibeberapa wilayah Desa Dawuan karung sampah sebagai penampungan
Barat terutama dusun kamijaya. Sampah sampah walaupun baru dibeberapa
plastik ini adalah hasil dari sampah rumah tempat saja. Potensi lain bahwa terdapat
tangga dan sampah yang banyak banyak kelompok masyarakat di Desa
dihasilkan dari pertokoan atau warung- Dawuan Barat seperti Kelompok Karang
warung yang berada disekitar Desa Taruna, Kelompok DKM Masjid, Kelompok
Dawuan Barat. Permasalahan lain adalah PKK, dan Kelompok digital, Kelompok
belum adanya kesadaran pemahaman wanita tani, kelompok bina karya dan 5
tentang menjaga lingkungan dengan baik kepala dusun yang kompak. Menjadi
terutama terkait masalah sampah yang potensi besar untuk dapat menjalankan
memang kerap dianggap sepele. kelompok pengelola lingkungan khususnya
Pemberdayaan itu dirasakan harus sampah nantinya yang akan
muncul dan timbul dari dalam diri melaksanakan program. Kelompok
masyarakat itu sendiri sehingga peran masyarakatpun harus disesuaikan dengan
aktif masyarakat menjadi hal yang utama. sasaran pelaksanaan. Potensi selanjutanya
Didalam menaunginya perlu adanya terkait pada angka partisipasi yang tinggi
wadah untuk dapat melaksanakan terkait dengan adanya suatu kegiatan-
permasalahan sampah ini. Namun, kegiatan yang diadakan. Angka partisipasi
dikarenakan belum adanya kelompok di yang tinggi jugalah yang menjadi potensi
Desa Dawuan Barat itu sendiri yang masyarakat Desa Dawuan Barat disetiap
bergerak dibidang lingkungan menjadi acara-acara yang diadakan.
sulit bila ingin memulai melaksanaan 3.Penilaian kebutuhan dan masalah
program. masyarakat
2.Pengidentifikasian potensi Musyawarah yang dilakukan
masyarakat bersama masyarakat selanjutnya masuk
Pengindentifikasian yang dilakukan kedalam tahapan persiapan pelaksanaan
pada aspek potensi yang dimiliki oleh program bank sampah.
masyarakat. Potensi yang dimiliki oleh
Kelompok dijadikan kebutuhan yang adanya kesempatan, tetapi merupakan
harus segera dibentuk didalam hasil dari penentuan pilihan-pilihan
pengelolaan sampah. Dikarenakan kegiatan, bukan hasil “trial and error”
memang kelompok masyarakat yang tetapi akibat dari perencanaan yang baik.
peduli akan masalah ini menjadi sasaran Perencanaan program ini dapat berisi
diutamakan untuk melaksanakan program menentukan metode dan strategi yang
tersebut. Sehingga dengan pengarahan mungkin dilakukan baik untuk
CDO dan pemerintahan desa dibentuklah memajukan bank sampah. Dalam proses
organisasi bank sampah yang berasal dari perencanaan program ini juga
perwakilan masyarakat dari 5 dusun yang ditentukannya tolak ukur yang digunakan
ada dengan jumlah total anggota adalah yang dapat dilihat dari tujuan-tujuan yang
10 orang anggota dengan nama kelompok ditentukan baik tujuan dari kelompok
sabedar (sapu bersih dawuan barat), disini bank sampah atau tujuan dari CSR PT
juga adanya kontrak dengan antara CDO Pertamian (Persero).
dan kelompok pengelolaan sampah sesuai
dengan tahapan engagement. 1.Perumusan alternatif kegiatan
Dengan terbentuknya Kelompok dalam penyelesaian masalah
pengelolaan sampah SABEDAR itu sendiri Dalam rangka menentukan
semakin meluas penyebarannya kegiatan apa saja yang harus dilakukan
dimasyarakat sehingga selain dari anggota untuk menyelesaikan permasalahan yang
kelompok sabedar yang menjadi anggota dihadapi serta menentukan langkah-
kelompok pengelolaan sampah tetapi langkah yang harus dilakukan yang
masuk juga warga masyarakat lain karena disesuaikan dengan hasil assesment.
hal ini didukung penuh oleh kepala dusun Kelompok sabedar melakukan pertemuan
dari 5 dusun yang masuk juga dalam setiap minggunya atau sebulan sekali
bagian kelompok Sabedar. Dalam hal untuk membicarakan kegiatan-kegiatan
menjadikan kelompok pengelolaan ampah apa yang harus dilakukan kedepannya
ini menjadi suatu organisasi yang bekerja bersama CDO. kelompok sabedar disini
secara profesional maka dibentuklah dilibatkan secara aktif CDO hanya sebagai
susunan organisasi atau struktur fasilitator selaras pendapat (Suharto 1997:
organisasi yang diperbantukan oleh CDO. 216-217) yaitu masyarakat harus
Struktur organisasi dari kelompok berpartisipasi dalam pemberdayaan
pengelolaan sampah itu sendiri terdiri dari mereka sendiri, tujuan, cara dan hasil
Ketua kelompok, Sekertaris, Bendahara, dirumuskan oleh mereka sendiri.
seksi pengambilan sampah dan seksi Perencanaan yang dibuat. Terkait
pemilahan sampah.. pada kapabilitas SDM Kelompok sabedar.
Aspek pengetahuan dan keterampilan
3. Tahapan Perencanaan Program khususnya harus ditingkatkan pada setiap
anggota kelompok sabedar khususnya
Tahapan perencanaan program terkait dengan pengelolaan sampah
CDO bertindak sebagai fasilitator/pembina ramah lingkungan. Pelatihan-pelatihan ini
yang membantu kelompok pengelolaan sebenarnya tidak hanya datang dari
sampah untuk berdiskusi dan memikirkan permintaan masyarakat saja, tetapi
program dan kegiatan apa saja yang tepat dengan adanya diskusi yang selalu terjalin
dilaksanakan pada saat itu dengan anatra kelompok pengelolaan sampah dan
menggunakan metode musyawarah. CDO PT Pertamina (Persero) Fuel
sesuai dengan pendapat Martinez (1985) Terminal Cikampek seperti melakukan
yang menyatakan: pembanguan yang study banding dan pelatihan di Bank
efektif, bukanlah semata-mata karena Sampah Bersinar Bandung.
Perencanaan selanjutnya adalah menggundang jangkar ecovillage Kab
lebih kepada penyebaran informasi dan Karawang selaku pembicara. Dengan
penyadaran masyarakat hal ini undangan untuk menghadiri acara
berlandaskan kepada hasil assessment sosialisasi sekaligus diskusi terkait dengan
yaitu masih rendahnya penyadaran program bank sampah. Upaya yang
masyarakat akan sampah. Hal ini untuk dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
meningkatkan partispasi masyarakat masyarakat Desa Dawuan Barat itu sendiri
didalam mengikuti program bank sampah. dengan anggota kelompok sabedar itu
Dalam menyebarkan informasi anggota sendiri yang menerapkan seperti apa bank
kelompok sabedar melakukan kegiatan sampah itu dan hasilnya seperti apa.
sosilisasi selama 5 kali pertemuan denagn Metode strategi selanjutnya untuk
1 pertemuan melingkupi 1 wilayah dusun mempermudah partisipasi masyarakat
dengan dibantu oleh pihak Jangkar adalah tidak adanya persyaratan khusus
Ecovillage Kab Karawang. untuk mengikuti program bank sampah,
2. Perumusan metode dan strategi hanya ingin ikut terlibat dan rela untuk
program dikenakan iuran rutin setiap bulannya
Metode dan strategi ini yang disesuaikan dengan kemampuannya
dibicarakan didalam agenda pertemuan serta telah menyediakan TPS Unit disetiap
kelompok pengelolaan sampah baik dusunnya untuk menampung sampah
bersama CDO ataupun tidak bersama warga dengan kantong yang telah
CDO. Salah satu metode dan strategi diberikan kepada peserta dan akan
untuk mensukseskan program bank dilakuakn penarikan setiap 3 hari sekali.
sampah dimulai dengan metode dan Kelompok sabedar juga melakukan
strategi pelatihaan untuk meningkatkan strategi mengajak masyarakat untuk
kapabilitas SDM kelompok pengelolaan menjadi peserta bank sampah, hal ini di
sampah. Setiap pelatihan yang dilakukan lakukan saat adanya sosialisasi terkait
inipun tidak dilakukan oleh Pihak CDO itu program bank sampah bertujuan pertama
sendiri. Dikarenakan memang selain menyebarkan ilmu pengetahuan
dibutuhkannya tenaga yang profesional di dan keterampilan kepada masyarakat
bidang pelatihan yang ingin diberikan Desa Dawuan Barat secara menyeluruh.
sehingga pelatih yang melatihpun di 3. Perumusan tolak ukur
lakukan dari pihak yang profesional keberhasilan
dibidangnya. CDO sendiri hanya Dalam memaksimalkan program
mengkordinasikan. Seperti melakukan bank sampah dibuatlah tolak ukur bahwa
study banding dan pelatihan di Bank program bank sampah ini dikatakan
Bersinar Bandung dan Jangkar Ecovillage berhasil. Tolak ukur yang digunakan untuk
Kab. Karawang menentukan keberhasilan program bank
Metode dan strategi selanjutnya sampah.
adalah penyebaran informasi terkait Kelompok sabedar alias sapu
adanya program bank sampah. Strategi bersih dawuan barat bersama dengan
yang digunakan oleh aparat desa itu CDO menentukan tujuan program bank
sendiri untuk menyebarkan informasi sampah yang menjadi tolak ukur
adalah dengan menyebarkan informasi keberhasilan program bank sampah.
program bank sampah melalui setiap Tujuan ini ada adalah menciptakan bank
perangkat Rtnya dan diumumkan disetiap sampah yang berparisipasi aktif dalam
acara yang sifatnya umum penanggulangan sampah di Desa Dawuan
kemasyarakatn. Kemudian anggota Barat serta mampu berkontribusi dalam
kelompok bank sampah juga melakukan penyelesaian masalah sampah serta
sosialisasi kepada 5 dusun dengan memberikan nilai ekonomis dalam bentuk
pengolahan/pengelolaan kepada anggota Sehingga, dilakukan study banding
kelompok bank sampah dan menjadi kepada Bank Sampah Jangkar Ecovillage
percontohan kelompok bank sampah di dan Bank Sampah Bersinar serta
Kabupaten Karawang. pelatihan dari Bank Sampah Bersinar
Bandung.
Tolak ukur ini sesuai dengan 2. Pembuatan perminataan bantuan
pendapat Mardikanto Dkk (2015:253) (proposal)
perencanaan program merupakan suatu Proses pembuatan pengadaan
proses yang berkelanjutan. Artinya bantuan kelompok sabedar didapatkan
perencanaan program meruapakan suatu dari hasil forum musyawarah bersama
rangakai kegiatan pengambil keputusan diakomdir oleh CDO, CDO melakukan
yang tidak pernah berhenti sampai perumusan dan pemutusan pengadaan
tercapainya tujuan yang dikehendaki. bantuan yang sesuai denagn kebutuhan
Sehingga tolak ukur ini adalah sebagai dan pengembangan yang akan
tujuan dari suatu program adanya. dijalankan setiap tahunnya. Forum
musyawarah ini akan dilakukan setiap
4.Tahapan Pemformulasian Rencana awal tahun dalam menentukan
Aksi pengadaan bantuan antara kelompok
sabedar dengan CDO yang disesuaikan
Proses selanjutnya yang dilakukan
dengan rencana strategis dan rencana
adalah tahapan pemformulasian rencana
kerja. Hal ini sesuai dengan Webster
aksi. Disini CDO memberikan masukan
(1976) partisipasi adalah kegiatan atau
terkait kegiatan yang harus dilakukan
pernyataan untuk mengambil bagian
terlebih dahulu atau menentukan skala
dari kegiatan dengan maksud
prioritas terkait kegiatan mana yang harus
memperoleh manfaat.
dilakukan terlebih dahulu untuk
Forum musyawarah itu sendiri
menyelesaikan permasalah didalam
membahas terkait gagasan-gagasan
mencapai tujuan program bank sampah.
(ide) terkait hal-hal yang sekiranya
Tahapan ini juga CDO memfasilitasi
untuk menunjang program bank
kelompok Sabedar merumuskan terkait
sampah itu sendiri disampaikan baik
dengan gagasan-gagasan kelompok
oleh kelompok sabedar atau CDO PT
sabedar terkait program bank sampah
Pertamina Fuel Terminal Cikampek. Hal
dalam forum musyawarah bersama. Hal
ini dirumuskan bersama terkait dengan
ini terkait dengan permintaan bantuan
masuk akalnya tidak dengan kebutuhan
pengadaan untuk melancarkan
yang nyatanya dibutuhkan oleh program
pelaksanaaan program bank sampah.
bank sampah.
1. Penetepan prioritas rencana aksi
5.Tahapan Implementasi
Pada tahapan ini ditentukan akan
kegiatan program bank sampah yang Tahapan implementasi program lebih
dilakukan terlebih dahulu dilakukan, kepada kegiatan yang disesuiakan dengan
disini terdapat tahapan yang diawali perencanaan yang sebelumnya disepakati
denagn peningkatakan kapabilitas SDM bersama yaitu kegiatan pelatihan,
melalui media study banding dan penyebaran informasi, penyadaran
pelatiahn. hal ini lebih terkait dengan masyarakat. Pelaksanaan program bank
kebutuhan apa saja yang harus sampah terkait dengan pengolahan
dilaksanakan terlebih dahulu. Hal yang sampah. Dilihat dari pengambilan sampah,
utama yang mereka lakukan adalah pengolahan dan penjualan atau daur
melakukan study banding dan pelatihan. ulang sampah. Hal-hal yang terkait
dengan bantuan yang didapatpun dilihat mampu membayar yang kurang mampu,
dalam tahapan implementasi ni. proses penarikan iuran dilakukan 1 bulan
sekali dengan estimasi dari Rp 5.000,-
1. Tahapan pelaksanaan program sampai Rp. 25.000,-, adapun yang ingin
Pelaksanaan program yang menambah nilai ekonomis dari program
dilakukan sesuai dengan perencanaan sampah ini bisa mengikuti menjadi bagian
yang telah disepakati bersama, sebelum anggota bank sampah baik sebagai
melakukan kegiatan pengelolaan sampah pengumpul atau pemilah/pengolah
diperlukannya pelatihan untuk sampah.
meningkatkan kapabilitas SDM kelompok Proses pengambilan sampah ke
sabedar. Pelatihan yang diberikan adalah rumah anggota bank sampah itu sendiri
pelatihan pemilahan, pengolahan, biasanya dilakukan 3 hari sekali, diambil di
penjualan serta pengembangan bank unit-unit TPS yang disudah disediakan di
sampah melalui mekanisme tukar sampah tiap TPS Unit dengan alat transportasi
dengan emas, bahan poko dan Cator (becak motor), masyarakat
sebagainya. Hal yang utama adalah terkait diberikan kantong plastic yang nantinya
dengan kegiatan pelatihan yang dilakukan jika sudah penuh bisa ditempatkan di TPS
yaitu proses pengumpulan, penimbangan, Unit terdekat.
pemilahan dan penjualan. Selanjutnya, terkait dengan
Dalam pelatihan kerajinan penjualan sampah itu sendiri, adanya
dimanfaatkannya sampah pelastik , Yang sampah yang telah dipilah ini dijual secara
coba di buat seperti tas-tas, dompet- langsung baik kepada tengkulak ataupun
dompet dan pernak-pernik lainnya. perusahaan yang membutuhkan, adapun
Pelatihan itu sendiri diadakan di Bank sampah yang belum sempat terolah atau
Sampah Bersinar Bandung pada bulan terpilah akan langsung diangkut oleh
November 2019 pelatihannya sendiri dinas lingkungan hidup ke TPS Induk.
dengan melakukan pemilihan sampah Pada tahun pertama tepatnya
berdasarkan jenisnya dan pemanfaatan 2019 anggota bank sampah berkisar
limbah sampah rumah tangga. sekitar 10 anggota saja yang lebih
Penyebaran informasi diberikan tersebar di 5 dusun berbeda dengan
kepada masyarakat setiap dusunya peserta sebanyak 50 KK. Setelah
karena sebagai sasaran utama dengan beberapa bulan lamanya, pada tahun
mengadakan sosialisasi yang bertempat di 2020 peserta bank sampah sudah
wilayah dusun masing-masing, kegiatan mencapai lebih dari < 100 KK dengan
ini dilaksanakan selama 5 kali di 5 dusun adanya peningkatan 2 anggota kelompok
yang ada di Desa Dawuan Barat dengan sabedar.
agenda waktu Desember 2019. Semakin tinggi memang angka
Kelompok pengelolaan partisipasi masyarakat. Namun belum
sampahpun melaksanakan kegiatan diimbangi dengan pengembangan inovasi
pengelolaan sampah yaitu pengumpulan, pengelolaan sampah baik dalam kegiatan
pemilahan dan pejualan. Sasaran utama bank sampah.
didalam pengumpulan sampah itu sendiri 1. Pengawasan dan pendampingan
adalah sampah keluarga dan Didalam bentuk pengawasan dan
pertokoan/warung. pendampingan yang dilakukan oleh CDO
Proses pembayaran sampah dari adalah langsung dari pihak CDP atau yang
masyarakat berupa iuran yang telah turun langsung dan ambil bagian langsung
disepakati bersama tanpa adanya paksaan didalam proses pengembangan
dan disesuaikan dengan kemampuan masyarakat di Desa Dawuan Barat
dengan sistem gotong royong yaitu yang khususnya pada program bank sampah.
Proses pendampingan dan 2. Pemberian bantuan
pengawasan yang dilakukan oleh CDO Bantuan disini dapat berupa
tidak hanya dilakukan selama pelaksanaan sarana dan prasarana maupun pelatihan-
berlangsung tetapi sudah dilakukan sejak pelatihan untuk menunjang sumber daya
awal program berlangsung. Dimana setiap manusia yang ada yang terkait dengan
seminggu sekali atau seminggu dua kali kemajuan program.
bahkan sebulan sekali selama periode satu Bantuan pelatihan yang
tahun pertama. Namun, itu tidak didapatkan seperti pelatihan pemilahan,
menentukan. CDO disini mendatangi penampuangn, kerajinan, pemasaran, dan
kelompok sabedar untuk bertemu dan pengolahan sampah. Selain pelatihan-
berdiskusi perihal masalah-masalah, pelatihan terkait pengelolaan sampah
hambatan-hambatan dan penyelesaian yang diberikan tapi juga diberikan
solusi yang di butuhkan yang dilakukan bantuan sarana prasarana serta fasilitas
dimulai setelah terbentuknya kelompok yang menunjang. Fasilitas ini berupa
sabedar. Hal ini juga terkait dengan tempat pengelolaan sampah (TPS) pada
fasilitas untuk menunjang kelancaran bulan Desember-Februari yang
program bank sampah sesuai dengan difungsikan sebagai tempat untuk
pendapat Adicondro (1990) yaitu menampung sampah.
Fasilitator harus bekerjasama dengan Media promosi untuk menarik
masyarakat dan bukannya bekerja untuk masyarakat untuk ikut menjadi bagian
masyarakat. dari program bank sampah maka
Pendampingan yang dilakukan disampaikanlah disetiap acara-acara
oleh CDO yaitu dengan terus adanya keagaman dan acara pemerintahan desa
komunikasi yang baik dengan kelompok dan CSR PT Pertamina serta diadakan
sabedar hingga sekarang. Sehingga setiap sosialisasi secara menyeluruh dalam
adanya permasalahan, hambatan atau memberikan informasi kepada masyarakat
fasilitas sarana dan prasarana untuk sebagai salah upaya penyelesaian
pengembangan program bank sampah masalah sampah bersama-sama.
masih terus dapat dikomunikasikan dan Bantuan fasiltas transpotrasi juga
diskusikan untuk menemukan solusinya diberikan yaitu motor bak terbuka atau
bersama CDO. cator yang mampu menampung anggota
Pengawasan yang dilakukan oleh kelompok sabedar serta nantinya
CDO didalam memantau dan meninjau digunakan untuk mengambil sampah ke
program bank sampah yang dilakukan setiap rumah-rumah warga. Bantuan
adalah dengan metode pengawasan transportasi datang pada bulan september
dalam bentuk langsung dan pengawasan Desember 2019-Januari 2020.
dalam bentuk tidak langsung. Bantuan-bantuan yang diberikan
Pengawasan yang dilakukan langsung oleh Pihak PT Pertamian pada program
adalah CDO langsung melihat kondisi- bank sampah itu sendiri tentunya tidak
kondisi lingkungan yang ada di Desa serta merta diberikan adanya. Tetapi
Dawuan Barat, rumah-rumah warga yang melalui proses diskusi bersama kelompok
sudah mengikuti program bank sampah sabedar sesuai pendapat sesuai pendapat
serta TPS Unit dan Induk yang sudah Mosher (1969) tericptanya suatu struktur
disediakan untuk menampung sampah. masyarakat yang progresif juga
Sedangkan pengawasan yang dilakukan mensyaratkan adanya beragam sarana
tidak langsung adalah berupa data yaitu dan prasana. Sehingga bantuan ini tidak
log control yang menjadi lingkup muncul dari pihak PT Pertamina (persero)
kewenangan untuk pengumpulannya oleh atau kelompok sabedar saja. Bantuan ini
kordinator program. juga tentunya harus tetap tunduk dan
patuh pada prosedur yang dimiliki pihak Prestasi menjadi pendorong
PT Pertamian (Persero) didalam kemajuan sesuai dengan penuturan oleh
penyaluran bantuannya.. Sarfino (2006) dalam Hayati (2010:13)
bahwa pemberdayaan tidak lepas dari
6.Tahapan Evaluasi dan Hasil perhatian dan penghargaan dari pihak
Perubahan pemberdaya dan prestasi juga menjadi
penilaian keberhasilan, peniliain terkait
Evaluasi yang dilakukan terkait pada program bank sampah yang ada
pada program bank sampah itu sendiri adalah telah mampu menguraikan sampah
dilakukannya suatu pengawasan dan di Desa Dawuan Barat khususnya pada
penilaian oleh CDO dan kelompok sampah yang tidak tertampung dan
sabedar. Evalusi mengukur keberhasilan berserakan di wilayah masyarakat.
program bank sampah menurut CDO dan
kelompok pengelolaan sampah yang Hal yang kedua adalah perubahan
dilihat dari tolak ukur yang sudah perilaku masyarakat untuk menjaga
ditetapkan sebelumnya. Menurut Suharto lingkungannya. Dampak dari program
(2009) menuliskan bahwa jika bank sampah kini masyarakat semakin
pemeliharaan tidak dilakukan maka tidak inisiatif didalam menempatkan sampah
akan diketahui kelemahan, kekuatan, baik botol, plastik dan sebagainya ke
kebutuhan yang diperlukan hingga tempat sampah. Kini inisiatif didalam
efektivitas dan efisiensinya tercapai jika pengumpulan sampah semakin tinggi.
program ini masih ingin terus dilanjutkan
sehingga diperlukan evaluasi. Tetapi juga ditemukan hambatan-
hambatan yang terjadi yang dialami oleh
Disini evaluasi khususnya CDO kelompok sabedar. Hambatan pertama
melakukan evaluasi dari data fisik dan non yaitu keterbatasannya ilmu dan
fisik yang didapatkan dari hasil pengetahuan masyarakat terkait sampah
pengawasan. Melalui data fisik dan non khususnya pada inovasi pengolahan
fisik ini CDO dapat memberikan penilaian sampah sehingga belum mampu
terkait dengan kemajuan, hambatan dan meningkatkan nilai ekonomis dari sampah
keberhasilan program bank sampah yang anorganik dan mengolah sampah organic.
terjadi di Desa Dawuan Barat. Data fisik
dan non fisik juga dapat digunakan oleh Evaluasi ini selalu dilakukan disetiap
kelompok sabedar didalam penilaiannya tahapannya, yang akan dilakukan
terhadap hal-hal apa yang terjadi terkait perbaikan disetiap tahapannya agar
program bank sampah. mencapat perkembangan yang
berkelanjutan yang baik pada program
Didalam proses evaluasi yang bank sampah.
dilakukan tentunya terkait keberhasilan
CDO dan kelompok pengelolan sampah 7.Tahapan Terminasi
melihat dari tolak ukur yang sebelumnya
telah di tetapkan Evaluasi tolak ukur Kelompok pengelolaan sampah
keberhasilan yang dilihat dari tujuan yang berjalan sejak tahun 2019 sampai
program bank sampah yang telah 2020 sekarang. Masih berlangsung dan
ditetapkan bersama dengan didapat akan melakukan ke tahapan selanjutnya
dikatakan berhasil dalam beberapa point yang disesuaikan dengan rencana
walaupun belum memuaskan.. strategis dan rencana jangka panjang
yang disusun bersama dan disetujui oleh
pihka PT Pertamina (Persero).
Dapat dikatakan bahwa program kebutuhan bersama masyarakat dengan
bank sampah sampai sekarang masih peran CDO sebagai pendamping.
berlangsung serta dalam pengembangan
yang berkelanjutan dengan demikian 3. Tahapan Perencanaan Program
dapat dikatakan tahap terminasi ini belum Perencanaan dilakukan dengan
dilakukan oleh pihak PT Pertamina menggunakan metode musyawarah yaitu
(persero) pada kelompok sabedar. merupakan proses perencanaan untuk
melancarkan kegiatan program bank
KESIMPULAN sampah. Kegiatan-kegiatan yang
dirasakan perlu dilakukan seperti
Berdasarkan pada hasil penelitian dan peningkatan kapabilitas SDM didalam
pembahasan yang telah diuraikan pengelolaan sampah, penyebaran
sebelumya, mengenai proses community informasi dan penyadaran untuk
development pada program bank sampah melancarkan kegiatan pengelolaan
di Desa Dawuan Barat diperoleh sampah. Perencanaan ini juga membahas
kesimpulan sebagai berikut: terkait tahapan pengelolaan sampah
adanya dari mulai pengambilan hingga
1. Tahapan Engagement pengolahan (penjualan, pendaur ulangan
Pada tahapan ini, CDO PT Pertamina dan pemanfaatan) sampah. Proses ini
(Persero) Fuel Terminal Cikampek telah berjalan dengan baik disini masyarakat
menentukan lokasi wilayah dan sasaran secara partisipastif didalam musyawarah
program sebelumnya dilakukan dengan untuk menentukan apa yang akan mereka
observasi langsung dan interaksi kepada pilih itu merupakan sesuai dengan apa
masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari yang mereka inginkan.
masalah dan potensi yang dilihat
sebelumnya. Kontak awal yang dilakukan 4. Tahapan Pemformulasian rencana
dengan musyawarah untuk melihat aksi.
ketertarikan dan kesedian masyarakat Tahapan ini adalah menentukan skala
untuk menjalani program adalah bagian prioritas dari kegiatan-kegiatan yang
penting didalam penentukan lokasi dilakukan didalam proses pengembangan
wilayah dan sasaran masyarakat. Proses masyarakat disini. Tetapi didalam
ini berjalan dengan baik dengan timbulnya pengembangan masyarakat ini, tidak
ketertarikan dan minat masyarakat akan adanya skala prioritas yang digunakan
adanya program. tetapi lebih kepada masalah, kebutuhan
dan waktu yang tersedia adanya untuk
2. Tahapan Assessment melakukan kegiatan. Proses ini dikatakan
tidak begitu berjalan namun tetap
Pada tahapan ini pelibatan langsung
disesuaikan dengan hasil assesment dan
masyarakat didalam proses musyawarah
perencanaan dengan pelibatan penuh
dan diskusi didalam mengidentifikasi
kelompok sabedar sehingga dikatakan
masalah, kebutuhan dan potensi melalui
baik adanya. Tahapan ini juga
Forum musyawarah bersama yang
memformulasikan rencana tindakannya
melibatkan peran serta masyarakat
didalam bentuk tertulis. Hal ini
didalamnya didalam mencari solusi
berlandaskan pada perencanaan program
permasalahannya. Proses ini berjalan
yang dibuat dari hasil diskusi adanya yang
dengan baik dengan terbentuknya
kini dibuat bersama kelompok sabedar
kelompok sapu bersih dawuan barat
sampah dan CDO yang diputuskan oleh PT
(sabedar) sebagai pelaksanaan program
Pertamina (Persero)
bank sampah, hasil dari penilaian akan
5. Tahapan Implementasi
Tahapan implementasi dimulai dari mendukung baik fisik dann non fisik dalam
kelompok sabedar berdiri serta pembuat melancarkan pelaksanaan program bank
perencanaan atau pada saat pelatihan. sampah tetapi meningkatkan semangat
Proses ini sudah baik sesuai dengan apa juga terhadap kelompok sabedar adanya.
yang direncanakan. Pelaksanaan ini terdiri 6. Tahapan Evaluasi dan Hasil
dari pengalokasiaan sumberdaya dalam perubahan
melaksanaakn kegiatan-kegiatan yang Evaluasi yang dilakukan adalah
sudah direncakan. Termasuk didalamnya dengan melakukan evaluasi fisik
proses dari pengolahan sampah itu (lapangang) dan evaluasi non fisik (data
sendiri. laporan) oleh CDO. Evaluasi yang
Pengolahan sampah itu sendiri ada 2 dilakukan dimulai dari sosialisasi dimulai
jenis pengolahan. Pertama sampah untuk hingga pelaksanaan berlangsung adanya
dijual dan sampah untuk didayagunakan. atau dalam kurun waktu tertentu dengan
Didalam proses pendayagunaan kembali melihat perkembangan dari program bank
belum maksimal karena masih dalam sampah hasil dari data laporan adanya.
proses pemilahan saja. Evaluasi yang dilakukan tidak terlepas dari
Pelaksanaan kegiatan pengolahan penilaian kinerja dan keberhasilan dari
sampah ini juga dimulai dari pengambilan suatu program. Evaluasi ini akan menjadi
sampah oleh kelompok sabedar sampai dasar untuk merencankan kegiatan yang
penjualan kepada pengepul, Program lebih baik. Sedangkan evaluasi umum
bank sampah didalam perkembangnnya yang dilakukan adalah dengan melihat
terus mengalami kenaikan hingga dari tolak ukur keberhasilan yang
dikatakan kegiatan-kegiatan penyebaran dilakukan serta exit progam yaitu berupa
informasi dan penyadaran masyarakat data survey yang dilakukan CDO PT
berhasil adanya, serta kelompok sabedar Pertamina (Persero) Fuel Terminal
juga sudah memiliki kemampuan dasar Cikampek terkait kinerja program bank
pengolahan sampah yang baik sehingga sampah.
juga dikatakan bahwa kegiatan Selain itu, kekurangan teradap pada
peningkatan kapabilitas SDM sudah baik. proses pengembangan inovasi
Namun, sumber daya manusia (SDM) ada pengelolaan sampah. Kekurangan terkait
masih minim akan inovasi pengolahan kebutuhan peningkatan kemampuan
sampah yang ada untuk meningkat nilai inovasi pengelolaan sampah yang berarti
ekonomis dan meningkatkan kemampuan kelompok sabedar dalam
keikutsertaan masyarakat dalam program merumuskan inovasi pengembangan
bank sampah. pengelolaan sampah yang mampu
Pendampingan dilakukan dimulai dari meningkatkan nilai ekonomis dan daya
pembentukan kelompok hingga tarik bank sampah sampah. Walaupun
pelaksanaan. CDO juga melakukan demikin secara keseluruhan proses
pengawasan sejak awal program kegiatan ini sudah berjalan dengan baik.
disosialisasikan adanya hingga Hasil perubahanpun terjadi baik terhadap
pelaksanaan dilakukan hal ini menjadi perubahan perilaku dan perubahan
dasar untuk evaluasi yang dilakukan oleh lingkungan yang didapatkanl.
CDO. Sehingga evaluasi program ini dapat
Pengalokasian dana yang didapatkan menjadi bahan perbaikan setiap
dari hasil pemformulasian rencana kegiatannya dan menjadi laporan kinerja
tindakan yg ini didapatkan dari pengadaan serta perubahan yang terjadi menjadi
bantuan dari PT Pertamina (Persero) contoh yang dapat dijadikan percontohan
didalam kelancaran program dengan program bank sampah diwilayah lainnya
memberikan sarana dan prasarana yang
7. Tahapan Terminasi didalam menyelesaikan permasalahan
Tahapan ini belum dikatakan selesai yang timbul dikarenakan belum
masih didalam proses pengembangan diberikannya kemampuan didalam
keberlanjutan, dengan merumuskan menyusun suatu penyelesaian masalah
pengembangan-pengembangan yang dari mulai assessment sampai evaluasi
dilakukan sehingga mampu kelompok secara mandiri.
sabedar dalam melakukan program bank
sampah itu mandiri. Oleh karena itu peneliti
menyarankan kegiatan berupa program
SARAN Workshop “Inovasi Pengelolaan Sampah”
yang tujuannya Peserta pelatihan
Berdasarkan hasil penelitian dan diharapkan dapat memahami dan
pembahasan mengenai proses community memiliki keterampilan mengenai
development program bank sampah di pengembangan inovasi pengelolaan
Desa Dawuan Barat Kecamatan Cikampek sampah secara konseptual dan teoritis,
Kabupaten Karawang. Kegiatan mampu mengolah sampah bernilai lebih
pengembangan masyarakat dalam ekonomis dan lebih menarik masyarakat
pengelolan sampah ini sudah dikatakan untuk mengikuti program bank sampah
cukup baik meskipun hambatan banyak dan terbantu dengan adanya
datang dari internal maupun eksternal. pendampingan langsung ketika terdapat
Hambatan-hambatan yang muncul permasalahan organisasi, dengan tujuan
diantaranya adalah Pertama pada tahapan akhir kemandirian dengan organisasi yang
engagement dengan keputusan dalam baik dan keberlanjutan kegiatan adanya
melaksanaan program bank sampah
cukup singkat hanya dalam kurun waktu Hal diatas karena pada tahapan
beberapa bulan dikarenakan masalah evaluasi yang dilakukan CDO melihat
yang penting dan darurat. kurangnya kapabilitas SDM kebutuhan
pengelolaan sampah terutama terkait
Hambatan kedua dengan tidak kemampaun inovasi pengelolaan sampah
adanya kemampuan keorganisasian yang mengakibatkan bank sampah sabedar
cukup baik dari kelompok pengelolaan belum bernilai ekonomis yang tinggi dari
sampah dikarenakan pada belum adanya hasil pengelolaan sampah. anggota yang
kelompok yang fokus pada bidang ada diberikan kemampuan pengelolaan
pengelolaan sampah dengan memiliki sampah yang mampu meningkatkan nilai
kemampuan dalam pengelolaan sampah ekonomis dari pengelolaan sampah, agar
sehingga masih minim inovasi dalam kedepannya bank sampah ini mempunyai
pengelolaan sampah, hambatan ketiga nilai ekonomis yang tinggi dalam
pada saat pemandirian atau menuju menjalankan program bank sampah serta
tahapan terminasi, kelompok pengelolaan meningkatkan ketertarikan masyarakat
sampah disini mereka kerap kesulitan dalam ikut berparitasipasi dalam
pengelolaan sampah.
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Maleong, Lexy J.2010. Metode Penelitian Kualitatif : Edisi revisi. Pt. Remaja
Rosdakarya, Bandung.

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. Remaja Rosdakarya.2011.Bandung

Untung, Hendri B.2008. Corporate Social Responbility.Sinar Grafika..Jakarta

Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarkaat-Memberdayakan Masyarakat.Reflika


Aditama.Bandung

Suharto, Edi. 2008. CSR & COMDEV Investarsi Perusahaan di Era


Globalisasi.Alfabeta.Bandung

Suharto, Edi. 2007. Pekerja Sosial di Dunia Industri memperkuatan tanggungjawab sosial
perusahaan (corporate social responbility).Refika Aditama.Bandung

Suharto, Ign. 2010.Program Pengembangan Masyarakat dan Peningkatan Kesejahteraan.


Unpad Press

Isbandi. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Depok : FISIP UI Press.

Isbandi. 2010. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat, dan Intervensi Komunitas:


Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktisi. Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Padjajara. Jakarta.

Jim Ife. 2008. Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era


Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wibhawa, B.T Raharjo & M.Budiarti. 2010. Dasar-Dasar Pekerjaan Sosial. Bandung: Widya
Padjajaran

Suharto, Edi. 1997. Pembangunan, Kebijakan Sosial, & Pekerjaan Sosial. Bandung: LSP-STKS
Bandung

Mardikanto & Soebianto, 2013. Pemberdayaan Masyarakat: Dalam Perspektif Kebijakan


Publik. Bandung: Alfabeta, Edisi Revisi

Isbandi. 2012. Intervensi Komunitas & Pengembangan Masyarakat: Sebagai Upaya


Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

M.Anwas, 2014. Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global. Bandung: Alfabeta


Hikmat, Harry. 2013. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama Press,
Edisi Revisi

Burhan Bungin, 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu
sosial lainnya. Jakarta: Kencana. Edisi Kedua
Huraerah, Abu. 2008. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat: Model dan Strategi
Pembangunan Berbasis Kerakyatan. Bandung: Humaniora
Theresia, Aprilia Dkk. 2015. Pembangunan Berbasis Masyarakat. Bandung : Alfabeta

Karya Ilimiah : Jurnal/Skripsi/Tesis

Kamilah, E. 2014. Pemberdayaan Pengarajin Batik (Studi Kasus Program Pembinaan


Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pengrajin Batik Tulis Ciwaringin oleh CSR
PT.Indocement Tunggal Perkasa Palimanan di Desa Ciwaringin, Kecamatan
Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat).Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik. Universitas Padjajaran

Putra, L.S. 2014. Proses Community Development Oleh Yayasan Insan Multi Mandiri
Dalam Pengelolaan Sampah Di Perumahan Griya Taman Lestari Gudang
Tanjungsari Sumedang. Skirpsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Univerisitas Padjajaran.

Jurnal : Pengelolaan Sampah Mandiri Ramah Lingkungan Skala Rumah Tangga Studi
Kasus Desa Dawuan Barat

Sumber Lainnya:

Arsip CSR Indocement : Program Unggulan Pemberdayaan Masyarakat (SDP)


Pengelola Sampah Ramah Lingkungan Kelompok Al-Karimah Desa Dawuan Barat

Profil Desa Dawuan Barat Tahun 2016

Kementrian Lingkungan Hidup Tahun 2012 : Proklim Sebagai Penguat


Inisiatif Pengelolaan SDH Berbasis Masyarakat

PP No 18 Tahun 2012 yaitu pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
sampah rumah tangga

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2012 tentang Program bank
sampah

PT. Indocement Tunggal Prakarsa. 2012. Laporan Keberlanjutan 2012 Suistanably


Report

PT. Indocement Tunggal Prakarsa.2013. Laporan Keberlanjutan 2013 Suistanably


Report

“Kerusakan Lingkungan 70% oleh Operasi Tambang” www.regional.kompas.com.


diakses pada 16/03/2016
“Sampah di Indonesia Mencapai 1 Juta Meter perkubik” www.tempo.co.com diakses
pada 20/03/2016

Anda mungkin juga menyukai