Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MIKRO dan INTERFACING


Pengertian RESISTOR, LED, dan PUSH
BUTTON

DISUSUN OLEH :
NAMA

: FATRUROZI

1461404813 )
: MOCH SAID AL
FATAH ( 1461404879 )
: BOBY APRIANT0
( 1461404887 )
KELAS
DOSEN PEMBIMBING

:C
: ANTON BREVA,

ST.,M.MT

Teknik Informatika

Univeritas 17 Agustus 1945


Surabaya
2015 - 2016
RESISTOR
Merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika.
Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen
Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan
mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering
disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf R. Satuan Hambatan atau
Resistansi Resistor adalah OHM (). Sebutan OHM ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon
Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.Untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam
suatu rangkaian Elektronika, Resistor bekerja berdasarkan Hukum Ohm.
Jenis-jenis Resistor
A. Fixed Resistor
Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai Resistansi atau Hambatan
Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode Angka.
Bentuk dan Simbol Fixed Resistor :

B. Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai dengan
keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.
Bentuk dan Simbol Variable Resistor :

C. Thermistor (Thermal Resistor)


Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu (Temperature).
Thermistor merupakan Singkatan dari Thermal Resistor. Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
Bentuk dan Simbol Thermistor :

D. LDR (Light Dependent Resistor)


LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya dipengaruhi oleh
intensitas Cahaya yang diterimanya.
Bentuk dan Simbol LDR :

Fungsi-fungsi Resistor
Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalah sebagai berikut :

Sebagai Pembatas Arus listrik

Sebagai Pengatur Arus listrik

Sebagai Pembagi Tegangan listrik

Sebagai Penurun Tegangan listrik

LED (Light Emitting Diode)


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang
terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis
bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak
tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control
perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke
dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran
filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED
(Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD
TV yang mengganti lampu tube.
Simbol dan Bentuk LED (Light Emitting Diode)

Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)


Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara
kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif
(N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju
ke Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang
dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian

(impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan.
Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan
Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang
bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan
memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat
digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.

Warna-warna LED (Light Emitting Diode)


Saat ini, LED telah memiliki beranekaragam warna, diantaranya seperti warna merah, kuning, biru, putih,
hijau, jingga dan infra merah. Keanekaragaman Warna pada LED tersebut tergantung pada wavelength
(panjang gelombang) dan senyawa semikonduktor yang dipergunakannya.
Tegangan Maju (Forward Bias) LED

Masing-masing Warna LED (Light Emitting Diode) memerlukan tegangan maju (Forward Bias) untuk dapat
menyalakannya. Tegangan Maju untuk LED tersebut tergolong rendah sehingga memerlukan sebuah
Resistor untuk membatasi Arus dan Tegangannya agar tidak merusak LED yang bersangkutan. Tegangan
Maju biasanya dilambangkan dengan tanda VF.

Kegunaan LED dalam Kehidupan sehari-hari


Teknologi LED memiliki berbagai kelebihan seperti tidak menimbulkan panas, tahan lama, tidak
mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, dan hemat listrik serta bentuknya yang kecil ini semakin
popular dalam bidang teknologi pencahayaan. Berbagai produk yang memerlukan cahaya pun mengadopsi
teknologi Light Emitting Diode (LED) ini. Berikut ini beberapa pengaplikasiannya LED dalam kehidupan
sehari-hari.
1. Lampu Penerangan Rumah
2. Lampu Penerangan Jalan
3. Papan Iklan (Advertising)
4. Backlight LCD (TV, Display Handphone, Monitor)
5. Lampu Dekorasi Interior maupun Exterior
6. Lampu Indikator
7. Pemancar Infra Merah pada Remote Control (TV, AC, AV Player)

PUSH BUTTON
Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus listrik dari
sumber arus ke beban listrik. Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start, stop reset
dan saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally
open). Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontak tidak
berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop (memberhentikan) dan kontak NO
akan berfungsi sebagai start (menjalankan) biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor motor
induksi untuk menjalankan mematikan motor pada industri industri.

Push button dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:


a. Tipe Normally Open (NO)
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan dan kembali terbuka
bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan menyentuh kontak tetap sehingga arus
listrik akan mengalir.
b. Tipe Normally Close (NC)

Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila ditekan dan kembali tertutup
bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik akan terputus.
c. Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan maka sepasang kontak
akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka kontak tertutup akan membuka dan kontak
yang membuka akan tertutup

DAFTAR PUSTAKA
http://teknikelektronika.com/
https://www.facebook.com/TeknikElektronikaIndustriSmkn1Cikpoes/posts/430874897016774

Anda mungkin juga menyukai