0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan2 halaman
rangkuman jurnal Rangkuman Jurnal
“STRATIGRAFI dan SEDIMENTASI FORMASI MENGGALA – BANGKO dan
POTENSI JEBAKAN STRATIGRAFI HIDROKARBON, SUB CEKUNGAN NORTH
AMAN, CEKUNGAN SUMATERA TENGAH,
BERDASARKAN DATA SEISMIK, LOG, DAN CORE”
rangkuman jurnal Rangkuman Jurnal
“STRATIGRAFI dan SEDIMENTASI FORMASI MENGGALA – BANGKO dan
POTENSI JEBAKAN STRATIGRAFI HIDROKARBON, SUB CEKUNGAN NORTH
AMAN, CEKUNGAN SUMATERA TENGAH,
BERDASARKAN DATA SEISMIK, LOG, DAN CORE”
rangkuman jurnal Rangkuman Jurnal
“STRATIGRAFI dan SEDIMENTASI FORMASI MENGGALA – BANGKO dan
POTENSI JEBAKAN STRATIGRAFI HIDROKARBON, SUB CEKUNGAN NORTH
AMAN, CEKUNGAN SUMATERA TENGAH,
BERDASARKAN DATA SEISMIK, LOG, DAN CORE”
STRATIGRAFI dan SEDIMENTASI FORMASI MENGGALA BANGKO dan
POTENSI JEBAKAN STRATIGRAFI HIDROKARBON, SUB CEKUNGAN NORTH AMAN, CEKUNGAN SUMATERA TENGAH, BERDASARKAN DATA SEISMIK, LOG, DAN CORE
Jebakan stratigrafi adalah alternatif jebakan hidrokarbon yang terbentuk
sebagai respon terhadap perubahan litologi yang pada akhirnya dapat memerangkap hidrokarbon. Bahasan utama dalam jurnal ini adalah Formasi Menggala dan Bangko merupakan kelompok Sihapas yang menjadi penyusun stratigrafi Cekungan Sumatera Tengah. Diendapkan ketika fase syn-rift telah berakhir, yakni diendapkan ketika fase post-rift dimana penurunan dasar cekungan lebih dikontrol oleh pendinginan kerak. Pengendapan pada fase post-rift telah dipengaruhi oleh perubahan sea-level. Cekungan Sumatera Tengah merupakan cekungan yang terdiri dari berbagai variasi stratigrafi pengisinya Batuan dasar pra-Tersier merupakan batuan yang berfungsi sebagai landasan Cekungan Sumatera Tengah. Batuan basement di cekungan ini berasosiasi dengan batuan vulkasnik dan pada are subduksi berhubungan dengan batuan mlange Kelompok Pematang merupakan unit batuan sedimen Tersier tertua yang menjadi penyusun Cekungan Sumatera Tengah. Sedangkan Kelompok Sihapas merupakan unit kelompok batuan yang diendapkan secara tidakselaras diatas kelompok Pematang. Pada Kelompok Sihapas terdiri dari beberapa formasi batuan, yakni Formasi Menggala, FormasiBangko, Formasi Bekasap, Formasi Duri dan Formasi Telisa. Formasi Menggala yang berumur Miosen awal serta diendapakan pada lingkungan fluvial hingga estuarin. Pada bagian awal formasi ini terdiri dari batuan konglomerat yang relatif menghalus keatas (fining upward) dan batupasir kasar (coarse sandstone) hingga batupasir halus (fine sandstone) terdapat terdapat
potensi jebakan stratigrafi di Formasi Menggala berupa endapan isolated
channel yang merupakan fasies endapan meandering fluvial. Formasi Bangko menjadi batuan tudung bagian atas dari Formasi Menggala. Formasi Bangko diendapan pada Miosen awal dengan lingkungan pengendapan berada pada daerah yang dipengaruhi marine serta lingkungan pasangsurut (intertidal). Formasi ini terdiri dari batuserpih kalkareus (calcareous shale). Pada Formasi Bangko terdapat jebakan stratigrafi dari endapan fasies barrier island berupa jebakan isolated bar. Sedangkan Lingkungan pengendapan ketika Formasi Menggala dan Bangko terbentuk yakni semakin kearah tenggara berkembang lingkungan laut dan semakin ke baratlaut berkembang lingkungan darat. Sumber: http://lib.geologi.ugm.ac.id/ojs/index.php/geo/article/view/1 - (Diunduh Selasa22/9/2015 Pukul 10.05 WIB) Link Download: https://www.scribd.com/doc/209247538/44-162-1-PB - (Diunduh Selasa22/9/2015 Pukul 10.10WIB)