Anda di halaman 1dari 6

TA Chapter 1 - An Introduction to Accounting Theory

Oleh : Annisa Fithria


Berhubung ini pertemuan pertama mata kuliah Teori Akuntansi sama Prof. Dr. Zaki Baridwan,
M.Sc, tepatnya tanggal 25 Agustus 2015, jadi belum tau situasi dan kondisi kelas dan belum
nyiapin recordernya. Berikut catatan seadanya berdasarkan yang sempat ditulis di buku catatan.

Chapter 1
An Introduction to Accounting Theory
Kita mulai dari Learning Objective yang pertama aja kali ya.
Memahami arti teori akuntansi dan kenapa akuntansi merupakan topik yang penting.
Akuntansi itu bukan hanya angka-angka, tapi akuntansi punya realita sosial. Informasi akuntansi
dapat mempengaruhi realita sosial. Pemilihan akuntansi dan metodenya dapat mempengaruhi
kehidupan sosial. Gimana maksudnya akuntansi yang memiliki social reality itu? Begini,
sebagai contoh: Diasumsikan 2 perusahaan yang sama menilai persediaan dan COGS
menggunakan metode yang berbeda. Perusahaan A menggunakan LIFO, dan perusahaan B
menggunakan FIFO, secara total berbeda tapi sama-sama benar. Pemilihan metode FIFO/LIFO
dapat memengaruhi laba. Bisa jadi perusahaan yang menggunakan metode FIFO memiliki laba
yang lebih besar dari yang menggunakan metode LIFO. Misal perusahaan memilih metode
FIFO, metode tersebut akan mempengaruhi laba, selanjutnya laba tersebut dapat memengaruhi
pajak yang harus ditanggung perusahaan. Pajak merupakan social reality. Maka dapat
disimpulkan bahwa Akuntansi memengaruhi social reality. Akuntansi mempunya social reality
yang penting untuk menentukan berapa pajak penghasilan yang dibayar.
Pajak penghasilan bukan satu-satunya realita sosial dari pengaruh akuntansi. Terdapat beberapa
contoh lain seperti berikut:

memengaruhi penilaian kinerja manajemen. Laba dapat menjadi instrument dalam


mengevaluasi kinerja manajemen, yang dapat mempengaruhi gaji dan bonus dan
bahkan dapat mengetahui apakah manajemen tersebut menguasai pekerjaannya.
Laba dan berbagai rasio neraca dapat mempengaruhi pembayaran dividen.

Laba dan rasio neraca dapat memengaruhi credit standing perusahaan


(kemampuan mencari pinjaman) dan memengaruhi cost of capital.

Jika pasar sedang tidak efisien, laba juga dapat memengaruhi harga saham jika
saham dijual ke publik dan bursa tidak dapat melihat melalui metode akuntansi
yang digunakan.

Maka dari itu, akuntansi itu penting untuk dipelajari karena berhubungan dengan realita sosial.
Teori akuntansi sebenarnya agak misterius. Ada banyak definisi yang menjelaskan teori

akuntansi tersebut. Teori akuntansi dapat didefinisikan sebagai asumsi-asumsi dasar, definisidefinisi, prinsip-prinsip, dan konsep-konsep yang menjadi dasar penyusunan standar akuntansi
oleh penyusun standar akuntansi (accounting policy making):

di Indonesia, disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)


di US, disusun oleh Financial Accounting Standard Board.

Learning Objective kedua tentang:


Memahami hubungan antara teori akuntansi dengan pembuat kebijakan (pembuat
standar Policy Making)

Lingkungan Akuntansi Keuangan (The Financial Accounting Environment)


Kondisi ekonomi dapat mempengaruhi faktor politik. Kondisi ekonomi dan faktor politik
tersebut dapat mempengaruhi teori akuntansi, Teori akuntansi, faktor politik, dan kondisi
ekonomi mempengaruhi penyusunan standar akuntansi. Standar akuntansi memengaruhi praktek
akuntansi.
Hubungan antara teori akuntansi dan proses penetapan standar harus dipahami dalam konteks
yang lebih luas, seperti yang ditunjukkan dalam tampilan diatas. Kondisi ekonomi berdampak
pada keduanya baik faktor politik maupun teori akuntansi. Faktor politik, pada gilirannya, juga
memiliki efek pada teori akuntansi. Misalnya, setelah Statement of Financial Accounting
Standards (SFAS) No. 96 tentang alokasi pajak penghasilan muncul pada tahun 1987, beberapa

artikel jurnal serta preparers laporan keuangan perusahaan mengkritik itu. Akhirnya, faktor
politik (lihat pembahasan berikut seperti kemahalan dan kesulitan menerapkan SFAS No. 96)
menyebabkannya digantikan oleh SFAS No. 109. Meskipun sederhana, gambar diatas adalah
titik awal yang baik untuk membawa keluar bagaimana ide-ide dan kondisi akhirnya menyatu
menjadi keputusan penyusunan standar yang membentuk pelaporan keuangan.
Badan-badan seperti FASB dan SEC, yang diberi wewenang membuat aturan akuntansi
keuangan, melakukan fungsi kebijakan. Fungsi kebijakan ini juga disebut standard setting atau
rule making dan khusus mengacu pada proses penerbitan pernyataan yang dikeluarkan oleh
FASB atau SEC. Input ke fungsi pembuatan kebijakan berasal dari tiga sumber utama (meskipun
tidak selalu sama): Faktor ekonomi, faktor politik, dan teori akuntansi.
Contoh terbaik dari faktor ekonomi adalah terjadinya inflasi parah pada tahun 1970-an di
Amerika, yang tidak diragukan lagi menyebabkan FASB untuk memaksa pengungkapan
informasi mengenai perubahan harga, ini adalah contoh klasik dari kondisi ekonomi yang
berdampak pada pembuatan kebijakan. Contoh lain dari faktor ekonomi adalah percepatan
merger dan akuisisi.
Faktor-faktor politik merujuk pada pengaruh pembuatan kebijakan terhadap mereka yang akan
tunduk pada aturan atau peraturan yang dihasilkan. Termasuk dalam kategori ini adalah auditor,
yang bertanggung jawab untuk menilai apakah aturan telah diikuti; pembuat laporan keuangan,
yang diwakili oleh organisasi seperti Financial Executive International (FEI); dan investor, yang
diwakili oleh organisasi seperti CFA Institute dan masyarakat itu sendiri, yang mungkin diwakili
oleh kelompok pemerintah seperti Kongres atau oleh departemen atau lembaga dari cabang
eksekutif dari pemerintah, seperti Securities and Exchange Commission (SEC).
Teori akuntansi dikembangkan dan disempurnakan oleh proses penelitian akuntansi. Profesor
akuntansi terutama yang melakukan penelitian, tetapi banyak individu dari organisasi pembuatan
kebijakan, kantor akuntan publik, dan industri swasta juga memainkan peran penting dalam
proses penelitian.
Standar dan pernyataan lain dari badan penyusun standar akuntansi ditafsirkan dan dipraktikkan
di tingkat organisasi. Oleh karena itu, output dari tingkat kebijakan dilaksanakan pada tingkat
praktik akuntansi. Tentu saja kita sekarang telah memasuki era ketika kegagalan besar
perusahaan publik (misalnya, Enron, WorldCom) akan memiliki dampak yang signifikan
terhadap standar akuntansi keuangan, peraturan audit, dan struktur kelembagaan organisasi
seperti FASB dan SEC.
Pengguna terdiri dari banyak kelompok dan termasuk pemegang saham yang aktual dan
potensial dan kreditur serta masyarakat luas. Hal ini penting untuk diingat bahwa pengguna tidak
hanya menggunakan laporan keuangan dan pelaporan dalam membuat keputusan, tetapi mereka
juga dipengaruhi oleh fungsi pembuatan kebijakan dan pelaksanaannya di tingkat praktik
akuntansi.

Selanjutnya Learning objective ketiga, tentang:


Memahami apa itu pengukuran dan aturannya dalam akuntansi.
Pengukuran adalah aspek penting dalam teori akuntansi. Pengukuran dapat diartikan memilih
angka untuk suatu objek yang terukur.
Pengukuran Langsung dan Tidak Langsung

Pengukuran langsung > pengukuran sebenarnya dari objek yang diinginkan,


bisa dengan cara masuk ke gudang, menghitung secara langsung. Metode yang
dapat digunakan adalah perpetual dan periodik.
Pengukuran tidak langsung > pengukuran tidak langsung dari objek yang
diinginkan. Misalnya saat gudang terbakar, atau saat ingin mengetahui jumlah
persediaan saat akhir tahun, maka saat akhir tahun digunakan retail inventory
method atau gross profit method untuk mengukur persediaannya.

Pengukuran Penilaian (Assessment) dan Prediksi (Prediction)

Penilaian > terkait dengan sifat barang yang diukur. Pendapatan pada dasarnya
merupakan ukuran penilaian karena menunjukkan seberapa baik kinerja
perusahaan selama periode tersebut. Contoh lain dari ukuran penilaian melibatkan
surat berharga sebesar nilai pasar. Pengukuran menilai berapa banyak uang yang
dihasilkan jika sahamnya dijual.
Prediksi > terkait dengan faktor-faktor yang menunjukkan kondisi di masa
depan. Misalnya, pendapatan dari periode sekarang ini dapat digunakan untuk
memprediksi dividen untuk periode berikutnya

Tipe-tipe Pengukuran
1. Skala Nominal
Sistem klasifikasi dasar. Contoh:
1 untuk laki-laki
2 untuk perempuan
Sistem penomoran tersebut hanya untuk mengklasifikasikan sesuai gender, tidak memiliki tujuan
lain selain klasifikasi. Contoh lainnya seperti klasifikasi nomor akun, agama, dan nomor
punggung pemain bola.
2. Skala Ordinal
Membedakan dan mengurutkan (ranking), contoh:
Juara 1 > yang terbaik

Juara 2 > baik


Juara 3 > dst
3. Skala Interval
Membedakan, mengurutkan, dan beda jarak antara satu dengan yang lainnya sama.
Contoh: Suhu 20 derajat, 21 derajat, 22 derajat. Perbandingan suhu antara 20 derajat dengan 21
derajat sama dengan perbandingan suhu antara 21 derajat dengan 22 derajat. Intervalnya sama.
4. Skala Rasio
Membedakan, mengurutkan, jaraknya sama, dan menunjukkan ketiadaan (unique value).
Contoh: mata uang > Rupiah, Dollar, etc
**

**
Sekian catatan seadanya yang berhasil dicatat tanpa recording dan mengandalkan ingatan
semampunya. Hehe. Catatan ini semata-mata hanya untuk memberikan pemahaman pada diri
sendiri, sekaligus persiapan buat ujian-ujian. Alhamdulillah jika bisa berguna untuk orang lain
juga. Dan dengan senang hati saya akan menerima tambahan, masukan, kritikan, dan saran.
Mungkin catatan saya diatas ini ada yang salah sehingga harus diperbaiki atau kurang lengkap
sehingga harus ditambahi :D
Semoga bermanfaat!

Semangat belajar, Nis!


**
Satu hal lagi yang saya suka dari Pak Zaki adalah, beliau menyampaikan contoh-contoh yang
mudah dipahami, makanya sayang sekali ini kemarin ga direkam, jadi ada beberapa yang lupa
karena ga terekam di kepala, pun dicatatan. Semoga ada yang membaca tulisan ini dan nantinya
ada yang mau menambahkan. Hehe
Sekian.
Yogyakarta, 15 September 2015 | annisafithria
Updated!
Bismillah untuk ujian Senin ini.
Jangan mengejar nilainya, setidaknya ilmunya sudah melekat di kepala dan sampai ke hati..
semoga mengalirkan manfaat, karena kelak ilmu juga akan dipertanggungjawabkan..
-Sumber : http://annisafithria.tumblr.com/post/130922468277/ta-chapter-1-an-introduction-toaccounting#sthash.tllFrL7u.dpuf
Ditulis oleh

: Annisa Fithria

Disunting oleh: Agus (tanpa ada penambahan ataupun pengurangan kata).

Anda mungkin juga menyukai