Anda di halaman 1dari 16

ECONOMIC CONSEQUENCES &

POSITIVE ACCOUNTING THEORY

TEORI AKUNTANSI
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Lilik Handajani, SE., MSA, Ak., CA.
KELOMPOK 3 :
1. Baiq Naili Amalia (I2F02310001)
2. Fathiah Rahman (I2F02310003)
3. Ramlah Budiarti (I2F02310016)
4. Yulis Sunartiana (I2F02310018)
KONSEKUENSI EKONOMI
KEBIJAKAN AKUNTANSI

Dalam arti sempit : kebijakan akuntansi yaitu proses pemilihan atau penentuan
metode akuntansi pada pelaporan, pengukuran dan teknik pengungkapan
laporan keuangan.
Dalam arti luas : kebijakan akuntansi dapat diartikan sebagai standar akuntansi
yang aturan dan ketentuannya ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga-
lembaga yang berwenang untuk membuat suatu kebijakan akuntansi tersebut.
Sebagai contoh lembaga-lembaga yang berwenang dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan
akuntansi yaitu Financial Accounting Standards Board (FSAB), dan Securities and Exchange
Commision (SEC)
KONSEKUENSI EKONOMI

Konsekuensi ekonomi adalah suatu konsep yang menekankan bahwa pilihan


kebijakan akuntansi dapat mempengaruhi nilai ekonomi perusahaan dan
berdampak pada perilaku bisnis dan kreditur dalam membuat keputusan. Esensi
konsekuensi ekonomi adalah bahwa kebijakan akuntansi dan perubahan kebijakan
akuntansi tersebut merupakan suatu permasalahan, terutama permasalahan
manajemen. Akan tetapi, apabila hal tersebut merupakan permasalahan bagi
manajemen, kebijakan akuntansi juga permasalahan bagi investor yang memiliki
perusahaan karena manajer dapat mengubah hasil operasi perusahaan yang
sesungguhnya dengan melakukan perubahan kebijakan akuntansi.
MUNCULNYA KONSEKUENSI EKONOMI

Konsep konsekuensi ekonomi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1975 oleh
Stephen Zeff pada saat mempublikasikan artikelnya yang berjudul “The Rise of
Economic Consequences”. Dalam artikel ini dijelaskan bahwa Accounting Policy
memiliki Economic Consequences bagi berbagai konstituen financial statement
meskipun accounting policy tersebut tidak secara langsung berpengaruh pada
cash flow perusahaan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa adanya intervensi pihak lain
dan Economic consequences mengkomplikasikan penyusunan standar akuntansi.
Konsekuensi ekonomi muncul karena beberapa alasan sebagai berikut:

Konsekuensi ekonomi muncul Kebijakan akuntansi yang digunakan


karena perusahaan melakukan merupakan sumber informasi yang penting
kontrak seperti kompensasi ekskutif bagi investor. Manajer dapat menggunakan
(excecuitive compensation) dan sumber informasi berupa pilihan kebijakan
kontrak utang (debt contract). akuntansi yang dipilih sebagai sinyal tentang
informasi dari dalam perusahaan.

Teori pasar modal efisien gagal Konsekuensi ekonomi diperlukan untuk


menjelaskan perilaku pasar. mengetahui respon pasar atas perubahan
Berdasarkan teori pasar modal kebijkan akuntansi walaupun perubahan
efisien, suatu perubahan akuntansi kebijakan akuntansi tersebut tidak berpengaruh
direaksi oleh pasar hanya apabila secara langsung terhadap arus kas. Karena itu,
perubahan akuntansi tersebut konsekuensi ekonomi merupakan salah satu
berpengaruh terhadap arus kas anomali pasar modal efisien. Teori akuntansi
perusahaan. positif (PAT) adalah penjelasan terhadap
adanya konsekuensi ekonomi.
OPSI SAHAM KARYAWAN

Employee Stock Options atau opsi saham karyawan adalah kontrak yang memberikan
hak kepada karyawan untuk membeli saham perusahaan pada harga tertentu untuk
jangka waktu tertentu. Misalnya perusahaan tertentu menawarkan kepada
karyawannya, untuk membeli saham perusahaan 1 Oktober - 30 November pada harga
pasar ketika perjanjian dibuat (misalnya 3.000 per lembar). Selama periode Oktober-
November karyawan berhak membeli saham perusahan dengan harga tersebut. Harga
yang disepakati dalam kontrak biasaya lebih rendah dari market price saham pada saat
kontrak tersebut dibuat.
Pemberian hak opsi biasanya bertujan untuk meningkatkan loyalitas serta
momotivasi karyawaan untuk berkontribusi maksimal bagi perusahaan.
Economic consequenses dianggap sebagai anomali (penyimpangan)
atas teori pasar ekuritas efisien. Hal ini terjadi karena, perubahan
kebijakan akuntansi memiliki konsekuensi ekonomis tetapi tidak
terefleksi di harga pasar. Konsekuensi ekonomis yang dimaksud
berhubungan erat dengan management salah satunya yaitu ESO.
Dimana prosedur serta nilai ESO sering didasarkan atas kinerja
management yang tercermin dari laporan keungan.
HUBUNGAN ANTARA TEORI PASAR SEKURITAS
EFISIEN DAN KONSEKUENSI EKONOMI

Teori pasar efisien gagal menjelaskan hubungan antara reaksi pasar dengan
kebijakan akuntansi. Efisien market memprediksi tidak ada reaksi pasar terhadap
perubahan kebijakan akuntansi yang tidak berdampak terhadap profitabilitas dan
cash flow. Apabila tidak ada reaksi pasar (terlihat dari tidak berubahnya cost of
capital), hal ini menjadi tidak jelas mengapa manajemen dan pemerintah harus
konsen terhadap kebijakan akuntansi yang digunakan perusahaan. Dengan kata
lain, teori pasar sekuritas mendukung pengungkapan penuh, termasuk
pengungkapan kebijakan akuntansi. Namun, sekalipun kebijakan akuntansi
diungkapkan, pasar tidak bereaksi karena pasar tidak mempermasalahkan
perubahan nilai perusahaan hanya karena terjadi perubahan metode akuntansi.
DAMPAK POLITIK DAN KONSEKUENSI DALAM
PEMBENTUKAN SUATU STANDAR
Standar dibentuk untuk mengurangi moral hazard yaitu manajemen berusaha
untuk overstated (aset dan revenue) dan understated (liability dan cost) walaupun
pada akhirnya juga muncul moral hazard yang lain yaitu proses politik.
Pembentukan standar sebagai proses politik yang mempengaruhi pemerintah,
sektor publik, dan sektor privat. Standar yang dibentuk digunakan untuk
pengungkapan (disclosure). Standar yang dibentuk selalu berkaitan dengan
konsekuensi ekonomi yang berkaitan dengan cost keagenan berapa banyak pihak
yang dirugikan atau dengan kata lain berapa banyak cost yang dikeluarkan
dengan adanya standar baru dan respon pasar yang berkaitan dengan public
goods (tidak ada nilainya free raider) dan economic goods maka laporan
keuangan tidak ada kebocoran informasi sehingga standar harus diterapkan dan
pembuatannya diserahkan kepada pasar.
TEORI AKUNTANSI POSITIF
PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI POSITIF

Konsekuensi ekonomi erat hubungannya dengan teori akuntansi positif. Teori akuntansi
positif adalah teori yang berkaitan dengan prediksi tindakan atas adanya pilihan
kebijakan akuntansi oleh manajer dan bagaimana manajer merespon suatu standar baru.
Teori akuntansi positif adalah teori yang menjelaskan mengapa dan apa yang dilakukan
akuntan dalam praktek akuntansi. Sedangkan teori akuntansi normative adalah teori
yang menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan akuntan (what should they do). Teori
akuntansi positif merupakan studi lanjut dari teori akuntansi normatif karena kegagalan
normatif menjelaskan fenomena praktik aktual yang terjadi. Teori akuntansi positif
dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi konsekuensi yang terjadi jika
manajer menentukan pilihan tertentu.
1. Hipotesis Rencana Bonus (Bonus Plan Hypothesis)
Para manajer perusahaan dengan rencana bonus lebih mungkin memilih
prosedur akuntansi yang menggeser laba yang dilaporkan untuk periode
yang akan datang ke periode sekarang.

2. Hipotesis Rencana Hutang (Debt Convenant Hypothesis)


Semakin dekat perusahaan terhadap pelanggaran kovenan utang berbasis Komponen Teori
akuntansi, semakin mungkin manajer memilih prosedur akuntansi yang Akuntansi Positif
menggeser laba dari periode yang akan datang ke periode sekarang.

3. Hipotesis Biaya Politik (Political Cost Hypothesis)


Semakin dekat perusahaan terhadap pelanggaran kovenan utang berbasis
akuntansi, semakin mungkin manajer memilih prosedur akuntansi yang
menggeser laba dari periode yang akan datang ke periode sekarang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai