Dosen Pengampu
Tugas Individu:
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
2.1 KONSEKUENSI EKONOMIS
Konsekuensi ekonomi adalah sebuah konsep yang menilai bahwa, lepas dari
implikasi teori pasar sekuritas yang efisien, pilihan kebijakan akuntansi yang
mempengaruhi nilai perusahaan. Beberapa pengertian konsekuensi ekonomi adalah
sebagai berikut:
Sejak tahun 1960-an, profesi akuntan Amerika telah menyadari adanya pengaruh
“kekuatan luar” yang terus meningkat dalam proses pembentukan standar. Kekuatan luar
adalah:
1) individu dan kelompok telah campur tangan dalam proses pembentukan standar-
standar akuntansi, dan
2) pihak-pihak ini mulai memunculkan argumen konsekuensi ekonomi. Konsekuensi
ekonomi dapat bersifat mengganggu terhadap kepentingan pihak-pihak tertentu,
oleh karena itu badan pembuat standar perlu mempertimbangkan konsekuensi
ekonomi dalam pembentukan suatu standar.
Ada aspek politik dalam akuntansi seperti halnya ada aspek politik secara fisik.
Sehingga perlu hati-hati apakah politik berperan atau tidak dalam penetapan standar
akuntansi. Implikasinya FASB dimasa depan perlu memperhatikan isu ini karena berkaitan
dengan kredibilitas akuntansi itu sendiri
Dampak Politik dan Konsekuensi Ekonomi Dalam Pembentukan Suatu Standar
1) Pentingnya Kenetralan
Pandangan Hawkins (1975) bahwa FASB mempunyai power untuk mempengaruhi
perilaku ekonomi dan mendukung perencanaan ekonomi pemerintah. Atas
keyakinan tersebut Hawkins (1975) yakin power tersebut dapat merusak akuntansi.
2) Akuntansi Sebagai Perpetaan Keuangan
Akuntansi adalah pemeta keuangan. Peta yang baik adalah peta yang lebih lengkap
dan menggambarkan fenomena yang sedang dipetakan. Peta tidak terpengaruh oleh
perilaku, curah hujan, distribusi kesejahteraan, meningkatnya populasi, dan lain-lain
Akuntansi sebagai pemeta keuangan seharusnya tidak terpengaruh oleh kondisi
politik atau beradaptasi dengan politik (dengan kata lain akuntansi harus netral).
3) Beberapa Pandangan Yang Bertentangan
Perbedaan muncul karena sudut pandang yang berbeda, misalnya: pengaruh
ekonomi, sifat fundamental, dan kenetralan. Penyusun standar tidak akan pernah
melepas secara total pengaruh dampak ekonomi. Yang lain mengatakan bahwa
kenetralan dalam standar akuntansi jika pemilihan metode pelaporan tidak
independent (bebas) artinya pengukuran-pengukuran yang dipilih dengan
tujuantujuan politik tertentu.
2.2 MOTIVASI MANAJEMEN
1) Menurut Watts and Zimmerman (1986), tiga hipotesis PAT (Positive Accounting
Theory) dapat dijadikan dasar pemahaman tindakan manajemen laba, yaitu
sebagai berikut:
(1) The Bonus Plan Hypothesis
Pada perusahaan yang memiliki rencana pemberian bonus, manajer perusahaan
akan lebih memilih metode akuntansi yang dapat menggeser laba dari masa depan
ke masa kini sehingga dapat menaikkan laba saat ini. Hal ini disebabkan oleh
manajer lebih menyukai pemberian upah yang lebih tinggi untuk masa kini.
Dalam kontrak bonus dikenal dua istilah, yaitu bogey (tingkat laba terendah untuk
mendapatkan bonus) dan cap (tingkat laba tertinggi).
(2) The Debt To Equity Hypothesis (Debt Covenant Hypothesis)
Pada perusahaan yang mempunyai rasio debt to equity tinggi, manajer perusahaan
cenderung menggunakan metode akuntansi yang dapat meningkatkan pendapatan
atau laba. Perusahaan dengan rasio debt to equity yang tinggi akan mengalami
kesulitan dalam memperoleh dana tambahan dari pihak kreditor, bahkan
perusahaan terancam melanggar perjanjian utang.
(3) The Political Cost Hypothesis (Size Hypothesis)
Pada perusahaan besar yang memiliki biaya politik tinggi, manajer akan lebih
memilih metode akuntansi yang menangguhkan laba yang dilaporkan dari periode
sekarang ke periode masa mendatang sehingga dapat memperkecil laba yang
dilaporkan. Biaya politik muncul karena profitabilitas perusahaan yang tinggi
dapat menarik perhatian media dan konsumen.
2) Menurut Scott (1997), faktor-faktor yang mendorong manajer melakukan
manajemen laba adalah sebagai berikut:
(1) Rencana Bonus (Bonus Scheme)
(2) Kontrak Utang Jangka Panjang (Debt Covenant)
(3) Motivasi Politik (Political Motivation)
(4) Pergantian Ceo (Chief Executive Officer)
(5) Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering)
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35157605/Konsekuensi_Ekonomis_Standar_Akuntansi_SAP_6
Adam, Helmy. Konsekuensi Ekonomi dan Proses Politik Dalam Penyusunan Standar Akuntansi.
Universitas Brawijaya Malang. Diakses pada 7 November 2020
Indriana, Dian. Economic Consequences dan Implikasi Positive Accounting Theory. Fakultas
Ekonomi Universitas Semarang.