Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI

BAB VI: KONSEKUENSI EKONOMIS STANDAR AKUNTANSI

OLEH:
I Wayan Sugi Astana
NIM. 1306305064
ABSEN : 5

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2015

KONSEKUENSI EKONOMIS STANDAR AKUNTANSI


Konsekuensi ekonomi penerapan kebijakan akuntansi adalah dampak menguntungkan dan
merugikan pihak-pihak tertentu karena penerapan kebijakan akuntansi. Karena kebijakan
akuntansi yang diterapkan manajemen akan mempengaruhi penyajian angka-angka akuntansi
dalam laporan keuangan perusahaan, sementara informasi akuntansi yang disajikan perusahaan
merupakan informasi yang relevan bagi investor dalam pengambilan keputusan, sehingga pilihan
kebijakan akuntansi akan berdampak pada keputusan investor dalam menilai perusahaan.
6.1

Pengaruh Lobi pada Standar Akuntansi


Menurut Zainal Abidin Partao (2006) pelobian adalah bentuk partisipasi politik yang

mencakup usaha individu atau kelompok untuk menghubungi para pejabat Pemerintah atau
pemimpin politik dengan tujuan mempengaruhi keputusan atau masalah yang dapat
menguntungkan sejumlah orang. Definisi lain oleh Tarsis Tarmudji (1993) mengenai lobi adalah
sebuah bentuk pressure group yang mempraktikan seni mendapatkan teman yang berguna, dan
mempengaruhi orang lain. Sementara itu dalam konteks manajemen bisnis, A.B. Susanto
menyebutkan melobi adalah usaha yang dilaksanakan untuk mempengaruhi pihak pihak yang
menjadi sasaran agar terbentuk sudut pandang positif terhadap topik yang dilobi, dengan
demikian diharapkan memberikan dampak positif pada tujuan organisasi/ perusahaan. Yang
menjadi benang merah dari ketiga definisi itu adalah kata mempengaruhi. Artinya lobi
mengupayakan sesuatu yang sudah ditentukan/ diputuskan baik dalam bentuk hukum atau
standar moral/etika bahkan hak asasi manusia, hal ini lah yang pada akhirnya menjadikan upaya
lobi berada pada jalur informal.
Pelobian dalam regulasi akuntasi pada umumnya sangat berpengaruh pada putusan dalam
standar akuntansi yang akan dibuat. Dalam penjelasan di atas, di utarakan pelobian yang
dimaksud dalam arti yang benar guna melindungi kepentingan umum. Namun ada juga praktik
pelobian guna memenuhi kepentingan pribadi atau kelompoknya. Hal ini diungkapkan juga oleh
Hope dan Gray (1982) menunjukkan bagaimana sejumlah kecil perusahaan-perusahaan luar
angkasa telah sukses, selama proses konsultasi, dalam mengubah persyaratan mendetil dalam
standar akuntansi UK dalam hal riset dan pengembangan agar mendukung kepentingan (privat)
mereka. Hal ini terjadi meski mayoritas partisipan dalam proses konsultasi tidak merasa
keberatan dengan perubahan yang dibuat terhadap proporsal orisinal oleh perusahaan-perusahaan
luar angkasa. Proposal orisinal mensyaratkan semua pengeluaran riset dan pengembangan untuk
2

dibebankan sebagai pengeluaran dalam tahun dimana hal ini diadakan. Perusahaan luar angkasa
dengan sukses mengatakan bahwa dalam situasi-situasi tertentu seharusnya mereka diijinkan
untuk memasukkan pengeluaran pengembangan sebagai bentuk pengeluaran kapital, dan
membebankannya sebagai pengeluaran di tahun selanjutnya dengan mencocokkannya terhadap
income yang akan dihasilkannya.
Lobbying pada regulasi akuntansi akan mempengaruhi keputusan dalam pengambilan
keputusan standard akuntansi. Lobbying pada regulasi akuntansi ini akan menyebabkan
kegagalan pasar, karena pasar tidak dapat merespon secara baik tentang standard yang ada.
Berikut skema dari regulasi akuntansi dan pelobian dalam regulasi akutansi.
Inisiator

regulator

Inisiator

Standard
regulasi

Publik

Kelompok
Publik

Regulasi

Kelompok

Proses penyusunan standar merupakan proses politik yang di dalamnya terdapat berbagai
pengaruh terhadap penyusun standar (Hodges & Mellett, 2002). Proses tersebut tercermin dari
berbagai lobi yang dilakukan oleh konstituen. Tindakan yang paling dapat diobservasi untuk
mengukur pengaruh lobi yaitu melalui jumlah tanggapan tertulis atas suatu eksposure draft
standar akuntansi. Berbagai penelitian menunjukkan upaya lobi dapat membuahkan berbagai
macam hasil misalnya penarikan suatu standar, perubahan standar ataupun tidak membuahkan
hasil. Hal tersebut sejalan dengan the Interest Group Theory yang menyatakan keberadaan
penyusun standar tidak terlepas dari pengaruh konstituen yang memperjuangkan kepentingannya
melalui penerbitan standar (Scott, 2000).
Aktivitas lobby terhadap dewan standar akuntansi berlaku pada setiap negara dan jurisdik.
IASB mendapat lobby yang kuat dari uni Eropa, negara-negara G20 dan belakangan juga dari
Asia Oceania sehingga mempengaruhi standar yang mereka buat. Melihat beratnya kegiatan
politik yang harus dijalani oleh IASB untuk meyakinkan banyak negara dalam mengadopsi
3

IFRS, tak heran kalau IFRS Foundation memilih seseorang politikus untuk menjadi ketua
IASB menggantikan Sir David Tweedie. Semua orang yang membaca profil Hans Hoogervorst
(ketua IASB per Juli 2011) dapat segera menduga bahwa Hans diangkat bukan karena
kemampuan teknik akuntansinya, dan dugaan tersebut akan semakin kuat bila mendengar pidatopidato Hans di forum resmi IASB yang jarang menyentuh level teknis akuntansi. Untuk lebih
menyeimbangkan teknikal akuntansi pimpinan IASB, diangkatlah Ian Mackintosh yang memiliki
kompetensi teknikal akuntansi tinggi sebagai wakil ketua IASB.
6.2

Pengertian dan Contoh Konsekuensi Ekonomis Standar Akuntansis


Economic Consequences adalah salah satu konsep yang menegaskan (selain teori

efisiensi market hipotesis) dimana pilihan kebijakan akuntansi akan mempengaruhi nilai
perusahaan (scott, 2007). Terutama gagasan dari Economic Consequences mengenai kebijakan
akuntansi yang dipilih perusahaan, dan mengapa perusahaan memilih mengubah kebijakan
akuntansinya. Jadi dari pengertian diatas, dapat di simpulkan Konsekuensi Ekonomi adalah
konsep yang menegaskan, meskipun implikasi dari teori pasar sekuritas efisien, bahwa pilihan
kebijakan akuntansi dapat mempengaruhi / memberi dampak pada nilai perubahaan.
Pemahaman konsep konsekuensi ekonomi tentang pilihan kebijakan akuntansi adalah penting
dengan alasan sbb:
1) Konsep tersebut menarik dalam kebenarannya. Banyak kejadian-kejadian menarik dalam
penerapan akuntansi berasal dari konsekuensi ekonomi.
2) Saran bahwa kebijakan akuntansi tidak penting bertentangan dengan pengalaman akuntan.
Banyak akuntansi keuangan berfokus pada diskusi dan argumen tentang kebijakan
akuntansi mana yang harus dipakai dalam kondisi yang berbeda. Konsep konsekuensi
ekonomi konsisten dengan pengalaman dunia nyata.
3) Adanya konsekuensi ekonomi menimbulkan pertanyaan tentang mengapa mereka ada. Hal
ini muncul dari kontrak yang disetujui oleh perusahaan, khususnya kontrak kompensasi
eksekutif dan kontrak hutang.
Stephen A. Zeff, seorang tokoh akuntansi yang paling persuasif berkaitan dengan
konsekuensi ekonomi, mengenalkan konsep ini dalam artikelnya tahun 1978 yang berjudul The
Rise of Economic Consequences. Zeff (1978) mendefinisikan economic consequences sebagai
dampak laporan akuntansi terhadap perilaku pengambilan keputusan bisnis, pemerintah, dan
kreditor. Esensi definisi tersebut adalah bahwa laporan akuntansi dapat mempengaruhi (affect)
keputusan nyata oleh manajer dan pihak lain, tidak hanya sekedar menggambarkan (reflecting)
4

hasil keputusan yang dibuat. Zeff mendokumentasikan beberapa contoh di Amerika Serikat
dimana bisnis, asosiasi industri, dan pemerintah mencoba mempengaruhi, atau telah
mempengaruhi, standar akuntansi yang disusun oleh Accounting Principles Board (APB) dan
pendahulunya the Committee on Accounting Procedure (CAP).
Economic consequences adalah konsep yang menyatakan bahwa, walaupun bertentangan
dengan implikasi teori pasar modal efisien, pilihan kebijakan akuntansi dapat mempengaruhi
nilai perusahaan. Walaupun dengan implikasi kebijakan teori pasar modal efisien, tampak bahwa
pilihan kebijakan akuntansi memiliki konsekuensi ekonomi bagi pamakai laporan keuangan,
walaupun tidak secara langsung mempengaruhi aliran kas perusahaan. Esensi dari economic
consequences adalah bahwa kebijakan akuntansi dan perubahan kebijakan akuntansi tersebut
merupakan suatu permasalahan (matter), terutama permasalahan bagi manajemen. Akan tetapi,
apabila hal tersebut merupakan permasalahan bagi manajemen, kebijakan akuntansi juga
permasalahan bagi investor yang memiliki perusahaan karena manajer dapat mengubah hasil
operasi operasi perusahaan sesungguhnya dengan melakukan perubahan kebijakan akuntansi.
Economic consequences muncul karena perusahaan melakukan kontrak seperti kompensasi
eksekutif (executive compensation) dan kontrak utang (debt contract). Kebijakan akuntansi yang
digunakan dapat merupakan sumber informasi yang penting bagi investor. Manajer dapat
menggunakan sumber informasi berupa pilihan kebijakan akuntansi yang dipilih sebagai signal
tentang informasi dalam dari perusahaan. Teori pasar modal efisien gagal menjelaskan perilaku
pasar.

Daftar Pustaka
Suwardjono.2005.Teori Akuntansi : Perekayasaan Pelaporan Keuangan.Yogyakarta : BPFE.
https://www.academia.edu/6790102/FASBs_Conceptual_Framework
http://khairoelanwar.blogspot.co.id/2013/09/resume-sfac-5-6-dan-8.html

Anda mungkin juga menyukai