Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

SAP 4: “Perspektif Interaktif, Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Metode


Akuntansi, Perbedaan Metode Akuntansi, Beragamnya Metode Akuntansi
dan Pilihan Analisis”

OLEH

Kadek Fitri Andriani (1981611029 / 27)

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
RINGKASAN MATA KULIAH

A. Angka yang dilaporkan dan Metode Akuntansi


Suatu perspektif interaktif angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan dipengaruhi
oleh faktor-faktor ekonomi, industri dan orientasi perusahaan. Faktor faktor orientasi perusahaan
meliputi :
1. Campuran bisnis terpadu vertikal, horizontal, bisnis yang berhubungan dengan teknologi,
atau bisnis konglomerat.
2. Keputusan perdanaa, contohnya, apakah pendanaan dinaikkan dengan equity, pinjaman
bank, hutang kepada masyarakat, leasing atau partner riset dan pengembangan? Apkah
bunga pinjaman bank, tetap atau berubah-ubah?
3. Keputusan-keputusan operasi, contohnya, apakah produk campuran akan dibuat, tingkat
upah bagaimana yang akan dibayar, tingkatr inventory bagaimana yang akan dilakukan, dan
berapa biaya yang dikeluarkan untuk penelitian dan pengembangan serta eksplorasi?
4. Metode akuntansi dan keputusan laporan keuangan yang lain, contohnya, aturan asset dan
hutang yang bagaimana akan diadopsi, aturan-atruan apa yang akan diadopsi untuk
pengakuan pendapatan dan beban, dan item-item apa saja yang akan dikelompokkan sebagai
extra ordinary?
Mengapa suatu perspektif interaktrif? Hasil riset Abdell-khalik (1981) melaporkan
mengenai konsekuensi ekonomik pada FASB statement no. 13 (Akuntansi untuk leaing).
Statement ini menguraikan tentang capital lease dan operting lease. Temuannya menjelaskan
bahwa mayoritas perusahaan memilih lease contract untuk menghindari kapitalisasi, hal ini
meliputi kebijakan-kebijakan pendanaan perusahaan yang dipengaruhi oleh penyajian neraca.
bukti riset yang dilakukan oleh Evans, Folks dan Jilling (1978) menemukan adanya suatu
interaksi antara FASB statement No. 8 (akuntansi untuk transaksi mata uang asing) dan forward
contract pada banyak negara. Hasil riset Andrew (1983-1984) juga melaporkan hasil yang sama
dan menghasilkan FASB statement No.52.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Akuntansi
1. Ketaatan terhadap peraturan
Banyak perusahaan menaati standar akuntansi yang dikeluarkan oleh pembuat peraturan
ketika menjelaskan perubahan dalam metode akuntansinya. Du pont mengadopsi SFAS
No. 34 mengenai capitalization of interest cost, Mc Dermott sudah mengadopsi metode
persentase penyelesaian pengakuan pendapatan untuk kontrak monstruksi kelautan dan
mentaati kriteria yang tercantum pada The Statement of Position Accounting for
Performance of Construction-Type Contract yang dikeluarkan oleh AICPA. Perusahaan
akan memperoleh opini “kulaifikasi” bila tidak butuh pada standar yang diberikan oleh
FASB.
2. Konsistensi dengan model akuntasi
Sebagian besar segmen literatur akuntansi menempatkan pemilihan metode akuntansi
alternatif harus didasarkan pada model akuntansi seperti matching cost with revenues,
conservatism dan objectivity. Statement yang diberikan manajemen pada laporan
tahunannya terhadap perubahan akuntansinya: Perubahan dari FIFO ke LIFO dilakukan
untuk memperoleh kecocokan terhadap current cost dengan revenue, Perubahan dari
LIFO ke FIFO dilakukan karena pengaruh teknologi dan hasil cost of inventory dalam
suatu kecocokan current cost dengan current yang menggunakan FIFO.
3. Presentasi kenyataan ekonomi atau kebenaran
Manajemen selalu menggunakan “kenyataan ekonomi” dan kebenaran bila menjelaskan
suatu perubahan akuntansi. Dengan adopsi FASB statement No. 52 dan No. 8, maka kita
meyakini bahwa adopsi FASB No. 52 akan menghapuskan perubahan non ekonomi yang
sudah mengganggu laporan earning perusahaan yang beroperasi secara internasional, laba
secara lebih jelas menyajikan suatu indikasi yang benar terhadap kenyataan operasi
ekonomi perusahaan, perusahaan telah mengadopsi standar yang baru karena lebih tepat
merepleksikan kenyataan ekonomi dari pengelolaan suatu perusahaan internasional.
4. Membandingkan kenyataan ekonomi atau kebenaran
Hal diatas merupakan suatu faktor yang penting dalam memilih metode akuntansi
misalnya : perubahan yang dilakukan untuk mencocokkan metode penyusutan yang okok
dan digunakan oleh peruhahaan-perusahaan lain (produksi gula dan real estate), untuk
memperoleh perbandingan yang besar dengan praktek-praktek akuntansi perusahaan-
perusahaan industri yang lain, perusahaan merubah metode akuntansinya untuk financial
cost yang mendatangkan transfer piutang dengan tanggung renteng (with resource)
kepada perusahaan-perusahaan finance. Komentar manajemen antara lain adalah karena
adanya hubungan antara laba dengan harga saham.
5. Konsekuensi ekonomi terhadap perusahaan
Pemilihan metode akuntansi dapat mempengaruhi nilai apsar atau suart-surat berharga
utang perusahaan setidak-tidaknya ada 5 sebagai berikut:
a. Pengaruh beba pajak, ada hubungan antara metode akuntansi yang digunakan untuk
tujuan akuntansi dan untuk tujuan perpajakan;
b. Pengaruh pengumpulan data dan biaya operasi. Pelaporan tanah dan bangunan
berdasarkan historical cost lebih sedikit biayanya dibandingkan dengan nilai pasar
yang wajar;
c. Pengaruh biaya pendanaan (financing cost). Jika perjanjian pinjam-meminjam tidak
mengkhususkan metodemetode akuntansi tertentu, manajemen dapat membuat
perubahan akuntansi untuk mencegah adanya kecurangan teknis;
d. Pengaruh politik dan biaya pembuat peraturan (regulatory). Pemerintah dan
penyusun undang-undang mempunyai kekuasaan untuk mentransfer kesejahteraan
dari perusahaan ke pihak-pihak lain dengan cara mengatur pemilihan metode
akuntansi;
e. Redistribusi kekayaan diantara para penuntut. Angka laporan keuangan dapat
dijadikan sebagai dasar untuk mendistribusikan kekayaan berbagai pihak.
6. Konsekuensi ekonomi kepada manajemen
Kesejahteraan manajemen dapat dipengaruhi oleh pemilihan metode akuntansi. Pada
beberapa cara misalnya program pemberian bonus yang didasarkan pada persentase
laporan laba. Dalam konteks ini manajemen berpotensi untuk memilih metode akuntansi
yang dapat meningkatkan present value dari paket kompensasinya.
C. Perbedaan-perbedaan Metode Akuntansi: bukti dari Rumusan yang Sistematis
1. Profil Perusahaan yang menggunakan alternatif akuntansi yang berbeda. Keanggotaan
industri adalah suatu variabel yang menjelaskan perbedaan-perbedaan pada perusahaan
yang memilih metode akuntansinya. Pola industri juga dipertimbangkan untuk
mengadopsi metode inventory LIFO. Foster (1980) meneliti profil perusahaan minyak
dan gas yang menggunakan full cost dan succesful-efforts pada akuntansi untuk biaya
eksplorasi. Perbedaan yang utama diantara dua metode ini adalah luasnya cost center
yang digunakan untuk mengakumulasikan biaya eksplorasi, akuntansi full-costy
menggunakan suatu cost center yang luas (misalnya di Amerika Serikat), sedangkan
succesfull-effort menggunakan suatu cost center yang sempit (misalnya di Alaska).
2. Profil Perusahaan yang membuat perubahan akuntansi
Ada beberapa penelitian sehubungan dengan hal ini antara lain:
1) Ball (1972) melaporkan bahwa lima tahun sebelum perubahan akuntansi, suatu sampel
terhadap 267 perusahaan yang membaut perubahan mempunyai pengalaman penurunan
harga surat-surat berharganya; 2) Bremser (1975) menjelaskan dari 80 perusahaan yang
mealaporkan kebebasan untuk memilih perubahan akuntansi menyatakan adanya suatu
pola yang lemah atau trend laba per lembar saham dibandingkan dengan perusahaan yang
tidak melaporkan perubahan-perubahan akuntansi selama periode yang sama; 3)
Archibald (1976) melaporkan adanya pengaruh yang positif dari pergantuian laporan laba
rugi dan menjadi motivasi manajemen untuk memperbaharui laporan labanya.
3. Bukti dari perbandingan Internasional
Perbedaan pada negara-negara yang penting untuk memahami bermacam-macam metode
akuntansinya mencakup adanya peran pemerintah dan penyusun peraturan sektor publik,
hubungan antara metode akuntansi yang digunakan untuk pajak dan untuk pelaporan
keuangan dan luasnya pasar modal.
D. Aneka Ragam Metode Akuntansi dan Perbandingan antar Perusahaan
Seorang analis harus mempertimbangkan setidaknya 3 pilihan yang dihadapi dengan
aneka ragam metode akuntansi. 1) Jangan membuat penyesuaian-penyesuaian pada angka
laporan keuangan. Ada beberapa motivasi untuk mengadopsi pilihan ini; a) Perusahaan secara
nasional harus memilih metode akuntansinya yang akan memberikan yang terbaik untuk
kebijaksanaan ekonominya; b) Informasi yang tidak cukup tersedia untuk membuat
penyeseuaian-penyeseuaian di mana analis memandangnya sebagai sesuatu yang dapat
dipercaya; c) Konteks keputusan terhadap pemakaian angka akuntansi adalah sebagai insentif
terhadap pemilihan metode akuntansi. 2) Membuat penyesuaian-penyesuaian dengan
menggunakan informasi yang tersedia, oleh sebab itu semua perusahaan akan mempunyai
metode akuntansi yang seragam. Informasi ini dapat berupa footnote, diskusi manajemen dan
sebagainya. 3) Membuat penyesuaian-penyesuaian menggunakan teknik-teknik approximasi,
oleh sebab itu semua perusahaan mempunyai metode akuntansi yang seragam.
1. Penyesuaian yang digunakan perusahaan berdasarkan pada taksiran. Dalam beberapa hal,
informasi disediakan kepada para analis eksternal untuk menggunakan sekumpulan metode
akuntansi. FASB statement No. 33 yang memberikan wewenang kepada
perusahaanperusahaan di Amerika Serikat melaporkan tambahan informasi current cost.
Perusahaan yang menggunakan metode inventory yang berbeda pada laporan utamanya
semua menggunakan metode yang seragam (current cost).
2. Penyesuaian-penyesuaian yang menggunakan teknik-teknik aproksimasi. FASB statement
No. 33 mengungkapkan banyaknya perusahaan yang mendasarkan pada teknik-teknik
aproksimasi. Usaha untuk mengevaluasi manfaat teknik yang utama dengan melihat alasan
dari asumsi-asumsi sederhananya, mengabaikan pentingnya penyelidikan dalam konteks
keputusan teknik-teknik penyesuaian.
E. Metode Akuntansi Alternatif dan Variabel Keuangan
Ada 2 masalah yang berhubungan dengan pengaruh metode akuntansi alternatif pada
rasio-rasio keuangan dan variabel keuangan lainnya. 1. Apakah pengaruh rasio keuangan dari
semua perusahaan yang secara konsisten menggunakan metode akuntansi A sebagi lawan dari
semua perusahaan yang secara konsisten menggunakan model B? 2. Apakah pengaruh rasio
keuangan jika suatu sub bagian perusahaan manggunakan metode akuntansi A di mana sub
bagian lain menggunakan metode B?
1. Keseragaman dan variabel-variabel keuangan
Pengaruh dari angka-angka laporan keuangan terhadap alternatif metode akuntansi akan
diillustrasikan dengan referensi pada akuntansi untuk masalah perubahan harga.
2. Keanekaragaman dan variabel-variabel keuangan
Beberapa argumen mengatakan bahwa keanekaragaman di akuntansi pada metode akuntansi
adalah suatu keterbatasan dari akuntansi konvensional. Beberapa faktor harus dapat
dipertimbangkan sehubungan dengan masalah keanekaragaman ini ; 1) Konteks dalam hal
menggunakan data keuangan; 2) Ketersediaan dari metode penyesuaian angka yang
dilaporkan untuk mengurangi diversitas; 3) Ketersediaan dari sumber-sumber informasi
yang bersaing. Riset mengenai dioversitas metode akuntansi dilakukan oleh Dawson,
Neupert, dan Stickney (1980). Fokusnya adalah kolerasi antara 1) Variabel yang didasarkan
pada angka laporan keuangan; 2) Variabel yang dipicu setelah mengkonversi angka yang
dilaporkan kepada hal yang didasarkan suatu metode akuntansi yang seragam. Hasilnya
bahwa semakin tinggi kolerasinya, maka sedikit kemungkinan kesmipulan yang ditarik dari
rasio keuangan yang dipengaruhi oleh keaneka ragaman metode akuntansi.

REVIEW JURNAL NASIONAL

Judul : Faktor–Faktor Mempengaruhi Pemilihan Metode Penilaian Persediaan


pada Perusahaan Industri di Bursa Efek Indonesia
Penulis : Irawan., SE., M.Si
Sumber : Jurnal Akuntansi Bisnis & Publik, Vol. 9, No. 2, 2019, ISSN: 2087-4669

A. Latar Belakang
Persediaan memiliki peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan, maka diperlukan
suatu pemilihan metode akuntansi persediaan yang tepat bagi suatu perusahaan. Karena hal
itulah, penulis menganggap bahwa hal-hal yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian
persediaan menjadi penting dan menarik untuk diteliti. Banyak penelitian telah dilakukan terkait
pemilihan metode penilaian persediaan. Namun jenis faktor yang diteliti berbeda – beda antara
satu dengan yang lain. Selain itu, ditemukan juga adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian
antara peneliti yang satu dengan peneliti yang lain pada banyak faktor. Ketidakkonsistenan hasil
penelitian – penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penelitian ini perlu untuk dikaji
kembali. Penelitian ini mengkonfirmasi kembali kesimpulan dari penelitian – penelitian
terdahulu mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian akuntansi
dengan mengambil tiga faktor yang akan diteliti yaitu ukuran perusahaan, margin laba bersih,
dan intensitas persediaan khususnya pada perusahaan industri tahun 2015 – 2017.
B. Hipotesis Penelitian
1. Ukuran perusahaan, margin laba bersih, intensitas persediaan berpengaruh secara parsial
terhadap metode penilaian persediaan pada perusahaan industri yang terdaftar di BEI.
2. Ukuran perusahaan, margin laba bersih, intensitas persediaan berpengaruh secara
simultan terhadap metode penilaian persediaan pada perusahaan industri yang terdaftar di
BEI.
C. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif, yakni penelitian yang bertujuan
untuk meneliti pengaruh dan hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif, yakni penelitian untuk mendapatkan pemecahan masalah dengan
cara menggambarkan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarakan fakta–fakta yang
tampak sebagai mana adanya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan tahun 2015 - 2017. Jumlah
populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 140 perusahaan. Sampel yang dipilih dalam
penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dimana sampel yang dipilih adalah
sampel yang sesuai dengan kriteria peneliti yang diperoleh sebanyak 44 perusahaan.
D. Hasil Penelitian
Pada hasil pengujian untuk ukuran perusahaan menyatakan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Semakin besar
ukuran perusahaan maka dapat menjadi akses bagi manajer untuk menetapkan metode penilaian
persediaan yang konstan (tidak berubah). Margin Laba Bersih (NPM) berpengaruh secara
signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Perubahan metode penilaian
persediaan dari metode rata-rata ke FIFO akan menyebabkan laba perusahaan menjadi lebih
tinggi dan diharapkan saham perusahaan dapat terjual dengan harga yang menguntungkan
perusahaan. Intensitas persediaan atau rasio perputaran persediaan berpengaruh secara signifikan
terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Perusahaan yang menggunakan metode rata-
rata memiliki indikasi inventory turnover yang tinggi, sebaliknya perusahaan yang menggunakan
metode FIFO mempunyai indikasi inventory turnover yang rendah. Hasil pengujian secara
simultan Ukuran perusahaan (SIZE), Margin Laba Bersih (SIZE) dan Intensitas Persediaan
berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI periode 2015-2017.
E. Kelebihan Penelitian
1. Judul penelitian sudah mencerminkan atau mempresentasikan dari bahasan penelitian.
2. Latar belakang sudah mencantumkan alasan terkait mengapa peneliti tertarik untuk meneliti
hal ini.
3. Teori yang dicantumkan sudah mencerminkan variable-variabel yang tekait.
4. Peneliti sudah menjelaskan metode penelitian terkait dengan populasi, sample, data yang
diteliti, dan teknik penelitian yang digunakan.
5. Penelitian ini memiliki tingkat validitas internal yang tinggi dikarenakan adanya konsistensi
antara hipotesis dan analisis data, sehingga hasil penelitian mampu menjawab hipotesis
yang dikembangkan peneliti.
6. Pada hasil penelitian peneliti sudah menjelaskan terkait hasil dari uji yang sudah dilakukan
dan juga sudah membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian terdahulu.

F. Keterbatasan Penelitian
1. Pada artikel ini tidak ada penjabaran terkait dengan rumusan masalah penelitian, hal ini
mungkin karena adanya keterbatasan ruang dalam pembuatan jurnal.
2. Penelitian ini hanya meneliti alam periode yang singkat yakni selama tiga tahun yaitu tahun
2015,2016, dan 2017.
3. Pengambilan sampel dalam penelitian ini hanya pada perusahaan industri yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia sehingga belum mencakup seluruh perusahaan yang ada.
4. Tidak dijelaskan kriteria terkait purposive sampling.
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

Judul : Determinants of different accounting methods choice in Tanzania


Penulis : Nelson M. Waweru, Ponsian Prot, Ntui Musa Mangena
Sumber : Journal of Accounting in Emerging Economies, Vol. 1 Iss 2 pp. 144 - 159
A. Latar Belakang
Fields dkk.(2001) mengkritik penelitian sebelumnya untuk fokus mereka pada pilihan
kebijakan akuntansi tunggal dan mengusulkan bahwa penelitian harus mempertimbangkan
pemeriksaan beberapa pilihan metode akuntansi secara bersamaan seperti dalam Zmijewski dan
Hagerman (1981) untuk meningkatkan pemahaman. Missonier (2004) juga menyimpulkan
bahwa meskipun sejumlah penelitian empiris yang mengesankan tentang faktor motivasi dari
pilihan metode akuntansi telah dilakukan, sebagian besar penelitian ini berfokus pada satu
praktik akuntansi yang terisolasi. Ini mengasumsikan bahwa pilihan akuntansi manajer tidak
tergantung satu sama lain. Alasan untuk memeriksa beberapa pilihan akuntansi adalah jika
manajer bersikeras untuk mempercepat atau menunda pelaporan pendapatan, akan lebih masuk
akal untuk mengharapkan mereka melakukannya dengan memperhitungkan efek yang
terakumulasi dari semua prosedur akuntansi mereka. Logikanya mudah dipahami dari sudut
pandang strategi metode akuntansi. Dalam studi ini, peneliti menggunakan sejumlah pilihan
kebijakan akuntansi yang mungkin dibuat oleh manajer.
B. Kajian Teori
Teori akuntansi positif, yang dikaitkan dengan Watts dan Zimmerman (1986),
mengasumsikan bahwa pasar efisien sedemikian rupa sehingga para pelaku pasar akan melihat
melalui perangkat smoothing yang dapat diamati seperti pilihan kebijakan akuntansi. Holthausen
(1990) mengidentifikasi tiga perspektif yang tumpang tindih pada pilihan akuntansi: perilaku
oportunistik, kontrak yang efisien, dan perspektif informasi. Dua perspektif kontrak (kontrak
efisien dan perilaku oportunistik) didasarkan pada keberadaan kontrak yang mengandalkan
nomor akuntansi.
C. Hipotesis Penelitian
H1 : Rasio leverage perusahaan secara signifikan dan positif berhubungan dengan
penggunaan metode akuntansi oleh manajer yang mempercepat pelaporan pendapatan
H2 :Perusahaan secara signifikan terkait dengan penerapan akuntansi metode yang
menurunkan pendapatan yang dilaporkan.
H3 : Intensitas angkatan kerja secara signifikan dan negatif terkait metode akuntansi yang
mempercepat pelaporan pendapatan.
H4 : Dilusi kepemilikan secara signifikan dan negatif terkait dengan akuntansi metode yang
mempercepat pelaporan pendapatan.
H5 : Proporsi laba ditahan terhadap aset bersih signifikan dan negatif terkait dengan
pemilihan metode akuntansi yang meningkatkan laba rugi yang dilaporkan.
H6 : Manajer perusahaan dengan proporsi direktur non-eksekutif yang lebih besar dewan
cenderung memilih kebijakan akuntansi yang menurunkan pendapatan.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji hubungan antara variabel
independen (leverage, ukuran perusahaan, intensitas angkatan kerja, dilusi kepemilikan,
pembiayaan internal dan proporsi direktur non-eksekutif) dan variabel dependen (strategi
pendapatan, diukur berdasarkan beberapa kebijakan akuntansi). Data diambil dari laporan
tahunan dari 15 perusahaan yang terdaftar di DSE. Data yang dikumpulkan untuk periode empat
tahun dari 2005, ketika Tanzania secara efektif mengadopsi IFRS, hingga 2008, yang
menghasilkan 60 tahun perusahaan.
E. Hasil Penelitian
Leverage tidak berhubungan secara signifikan dengan pilihan kebijakan akuntansi,
meskipun arah koefisiennya positif, seperti yang diperkirakan. Namun, hipotesis bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara leverage dan pilihan akuntansi (H1) ditolak. Ukuran perusahaan
(SIZE) berhubungan positif dan signifikan dengan pemilihan metode akuntansi, maka hipotesis
kedua (H2) didukung. Hasil penelitian menunjukkan hubungan negatif dan signifikan antara
intensitas angkatan kerja dan strategi pendapatan, sehingga konsisten dengan H3. Kepemilikan
tidak terkait dengan pilihan kebijakan akuntansi H4 tidak didukung. Terdapat hubungan positif
yang signifikan antara pembiayaan internal dan strategi pendapatan, H5 tidak didukung.
Hubungan antara proporsi direktur non-eksekutif dan strategi pendapatan adalah negatif dan
signifikan H6 didukung.
F. Kelebihan Penelitian
1. Judul penelitian sudah mencerminkan atau mempresentasikan dari bahasan penelitian.
2. Pada latar belakang sudah dijelaskan terkait fenomena dan motivasi penelitian.
3. Peneliti sudah mencantumkan grand theory yang sudah sesuai dengan pokok bahasan
penelitian.
4. Hipotesis sudah dicantumkan dengan rinci dan jelas.
5. Peneliti sudah menjelaskan metode penelitian terkait dengan populasi, sample, data yang
diteliti, dan teknik penelitian yang digunakan.
6. Pada hasil penelitian peneliti sudah menjelaskan terkait hasil dari uji yang sudah
dilakukan dan juga sudah membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian
terdahulu.
G. Keterbatasan Penelitian
1. Pada artikel ini tidak ada penjabaran terkait dengan rumusan masalah penelitian, hal ini
mungkin karena adanya keterbatasan ruang dalam pembuatan jurnal.
2. Penelitian ini harus diinterpretasikan dalam konteks ukuran sampel yang digunakan.
Ukuran sampel 60 tahun perusahaan terlalu kecil untuk memberikan bukti konklusif di
Afrika.

Anda mungkin juga menyukai