Anda di halaman 1dari 19

A.

Asam Nitrat (HNO3)


KOMPOSISI BAHAN
Bahan yang dimaksut adalah HNO65% ekstra murni dimana komposisi zat-zat pengotor yang
terkandung didalamnya juga berada dalam konsentrasi yang sangat rendah. Sebagimana data
dibawah ini :
Assay (alkalimetri):64.3 66.4 %
Chlorida (Cl): 0.0003 %
Nitrogen oxida (as N2O3): 0.003 %
Sulphat (SO4): 0.001 %
Logam berat (seperti Pb): 0.0005 %
As (Arsenic): 0.0001 %
Ca (Kalsium): 0.001 %
Fe (Besi): 0.0004 %
NH4 (Ammonium): 0.001 %
Residu terlarut: 0.01 %
SIFAT:
Sifat Fisika
Bentuk: Cair
Warna: Tidak Berwarna
Bau: Pedih
Titik Lebur : -32 C
Titik Didih/Rentang Didih: 121 C
Tekanan Uap:9,4hPa(20C)
Densitas: 1.39 g/cm3 (20C)
Kelarutan dalam air : Pada 20 C
Berat Molekul: 63,012 g/mol

Larut

pH: < 1 (20C)


Massa relative: Mr :63,012 g/mol
Sifat kimia
1. Asam nitrat tidak stabil terhadap panas dan matahari dan akan terurai sebagai
berikut
:
2HNO3 + O2 2NO3 + H2O
2. Larutan asan nitrat pekat berwarna kuning yang berasal dari warna NO 2 terlarut.
Untuk mengurangi penguraian asam nitrat ini, maka asam nitrat disimpan dalam botol
berwarna coklat
3. Di
dalam
larutan
pekatnya,
2HNO3 + H2O NO+ + NO3+ 2H2O

asam

nitrat

mengalami

ionisasi

4. Asam nitrat dalam larutan asamnya adalah asam kuat. Hal ini disebabkan karena
besarnya muatan positif pada atom N sehingga elektron OH tertarik kuat, akibatnya
atom
H
menjadi
mudah
lepas.
+

HNO3 + H2O H3O + NO3

PENANGANAN:
Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
1. Setelah terhirup uap dari bahan , maka segera hirup udara segar. Kemudian segera
minta bantuan dokter.
2. Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan air dalam jumlah banyak untuk
menghindari terjadinya dampak sistemik yang ditimbulkan oleh bahan. Oles dengan
polyethylene glycol400. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan kemudian
segera minta bantuan dokter.
3. Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan air yang banyak. Pada kondisi tumpahan
yang tidak ditangani segera dapat mengakibatkan kebutaan. Segera hubungi dokter
mata.
4. Setelah tertelan segera beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas) dan
hidari muntah (resiko perforasi!). Segera panggil dokter. Jangan mencoba
menetralisir.
Penaggulangan Kebakaran:
Apabila terjadi kebakaran adalah sangat penting untuk menggunakan alat pemadam
kebakaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi lokasi dan lingkungan sekeliling. Saat
terjadi kebakaran api ambient dapat melepaskan uap yang sangat berbahaya sebingga petugas

pemadam kebakaran harus dilengkapi dengan alat bantu pernapasan dan alat pelindung lain
untuk menghindari dampak sampingan yang tidak diinginkan.
Sifat oksidator dari bahan ini dapat memperhebat api karena kemampuanya menghasilkan
oksigen pda proses reaksinya. Cara penanggulangnan yang paling efektif adalah dengan
mengisolasi daerah terbakar. Dan mendinginkan container sehingga api tidak merambat ke
tempat lain.
Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
Tindakan pencegahan pribadi, disarankan untuk menghindari kontak langsung dengan tubuh
karena bahan ini bereaksi cepat dengan kulit dan dapat menyebapkan luka bakar yang parah.
Jangan menghirup uap-uap aerosol karena pengaruh yang akut terhadap pernapasan sehingga
penting untuk bekerja di ruang asam atau ruangan dengan fentilasi yang memadai.
Tindakan pencegahan untuk melindungi lingkungan. Jangan membuang bahan ke saluran
pembuangan karena sifat asamnya dapat menyebapkan rusaknya ekosisten air.
Dalam metode pembersihan dapat digunakan bahan penyerap cairan dan penetral seperti
chemizorb, merck art No. 101595 dan lain sebagainya. Setelah bahan diserap kemudian dapat
diteruskan ke pembuangan.
B. SODIUM HYDROXIDE (NaOH)
KOMPOSISI
sodium
sodium hydroxide (95-100%)

carbonate

(<3%)

SIFAT:
Sifat Fisika
Rumus
Massa
molar:
Penampilan
:
Kepadatan
:
Titik
lebur:
Titik
didih
:
Kelarutan
dalam
Kelarutan
dalam
Kelarutan
dalam
Kelarutan
dalam
Keasaman (p K a) : ~13
Data
fisik
Penampilan:
Bau:
Kelarutan:
Kepadatan:

ditampilkan
Jelas,

molekul:
39.99711
putih
2.13
318 C,
1388 C,
air:
1110
etanol:
metanol
gliserol
untuk

solusi
solusi
Tidak

Larut
5%

NaOH
mol
solid,
hidroskopis
g/cm
3
591 K,
604 F
1661 K,
2530 F
g/L
(20

139
g/L
:
238
g/L
:
Larut
g/mol

5%

natrium
tidak

dalam
larutan:

hidroksida
berwarna.
berbau.
air.
1,05

pH
:
% Volatil dengan volume @ 21C (70F) : informasi tidak ditemukan

14.0

Sifat Kimia:
NaOH berwarna putih atau praktis putih, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk
lain. Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur. Bila dibiarkan di udara
akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab. mudah larut dalam air dan dalam etanol
tetapi tidak larut dalam eter.
NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air, NaOH murni merupakan padatan
berwarna putih. Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium dan
hidroksida.

PENANGANAN:
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Mata:
Dalam kasus kontak, siram mata segera dengan banyak air selama minimal 15 menit.
Mendapatkan bantuan medis dengan segera.
Kulit:
Dalam kasus kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit saat
mengeluarkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Mendapatkan bantuan medis dengan
segera. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali.
Tertelan:
Jika tertelan, jangan dimuntahkan. Mendapatkan bantuan medis dengan segera. Jika korban
sepenuhnya sadar, berikan satu mangkuk air. Jangan pernah memberikan sesuatu melalui
mulut kepada orang yang tidak sadar.
Terhirup:
Jika dihirup, lepaskan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika
sulit
bernapas,
berikan
oksigen.
Dapatkan
bantuan
medis.
Tindakan Melawan Kebakaran:
Informasi Umum : Seperti api apapun, pakai alat bernafas dan peralatan pelindung penuh.
Gunakan semprotan air untuk menjaga api tak berkembang. Gunakan air dengan hati-hati dan
dalam jumlah sangat banyak. Kontak dengan kelembaban atau air dapat menghasilkan panas
yang cukup untuk menyalakan bahan mudah terbakar di dekatnya. Kontak dengan logam
dapat berkembang menjadi hidrogen gas yang mudah terbakar.
Media Pemadaman : Zat adalah noncombustible, penggunaan agen yang paling tepat untuk
memadamkan api di sekitarnya.
Tindakan Pelepasan Darurat

Buka Ventilasi di area terjadi kebocoran atau tumpahan.Jauhkan orang dari daerah tumpahan.
Pakailah pelindung peralatan pribadi yang sesuai . Mengemas lagi cairan bila
memungkinkan. Jangan membuang residu kaustik ke saluran pembuangan. Residu dari
tumpahan dapat diencerkan dengan air, dinetralkan dengan cairan asam seperti asetat, klorida
atau sulfat.
C. Ethanol (C2H5OH)
KOMPOSISI BAHAN
Ethanol
SIFAT:
Sifat Fisika Kimia
Bentuk fisik: air
Bau: khas alkohol
Warna : tak berwarna
Titik didih: > 760C (168,80F)
Titik baku: -113,840C (-172,90F)
Masa jenis : 0,789 0,806
Densitas: 1,59 1,62
Tingkat penguapan: 1,7
Lof Kw: < 1 (-0,32)
Solubilitas / kelarutan: larut dalam air dingin

PENANGANAN:
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Mata:
bilas segera dengan air banyak minimal 15 menit cari pertolongan medis jika terjadi iritasi
Kulit:
bilas segera dengan air yang banyak, pisahkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi, cuci
pakaian sebelum digunakan kembali, bersihkan sepatu sebelum digunakan kembali, jika
iritasi berlanjut segera cari pertolongan medis

Pernapasan:
pindahkan ke tempat yang berudara segar cari pertolongan medis
Pencernaan:
jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut korban yang pingsan, jika bahan ini tertelan
dalam jumlah banyak segera cari pertolongan medis.
Pemadaman kebakaran
Mudah terbakar pada fase cair dan uap
Titik nyala : 11-140C (51,8-57,20F)
Batas mudah terbakar : lebih rendah > 1,3%
Produk pembakaran korban oksida (CO2 dan CO)
Bahaya ledakan / kebakaran yang tidak biasa : uap dapat menyebabkan percikan api,
membuang bahan ke saluran pembuangan dapat menyebabkan bahaya ledakan.
Instruksi pemadam kebakaran
Api kecil: gunakan bahan kimia kering
Api besar: jangan memadamkan api ketika api terkena bahan, menjauh
dari area dan biarkan kebakaran terjadi
Pakaian pelindung pemadam kebakaran harus memakai pakaian pelindung serta pelindung
alat pernapasan yang sesuai.
Tindakan penyelamatan kecelakaan
Jika terjadi kebocoran segera hubungi bagian penyelamatan darurat, mengurangi sumber
penyalaan hentikan kebocoran jika tidak ada resiko gunakan APD
Penanganan dan Penyimpanan
Penangganan:
Jaga agar wadah selalu tertutup gunakan ventilasi yang memadai, hindarkan dari panas dan
nyala api mematikan
Penyimpanan:
Simpat di tempat terpisah jaga agar wadah tetap dingin dalam area yang berventilasi, wadah
harus tertutup dan bersegel sampai bahan siap digunakan, hindarkan dari sumber penyalaan.

D. Asam klorida (HCl)


KOMPOSISI BAHAN
Bahan 36% berat CAS No.7647-01-0
Batas pemaparan : 5ppm ( 7,5 mg/m3 ) ( TLV-C )
SIFAT:
Bentuk: Cair
Bau: menyengat
Warna: Bening sampai agak kekuningan
Massa jenis : 2.13
Titik didih: 85 oC
Titik lebur : -20oC
Tekanan uap (20oC: 20 mbar
Kelarutan dalam Air (20 oC): terlarut 82,3 g/ 100 m
pH (20 oC) : 1

PENANGANAN:
Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Mata

: Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit

Kulit
: Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi.
Tertelan : Bila sadar, beri minum 1 2 gelas untuk pengenceran. Hindari pemanis buatan.
Terhirup : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan buatan
atau oksigen korban segera bawa ke dokter.
Tindakan Penanggulangan Kebakaran
Pemadaman api:
Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar panas dapat di semprot
dengan air agar dingin, tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadah.

Bahaya khusus :
Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas hydrogen yang mudah terbakar
Instruksi pemadam api:
Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar panas dapat disemprot
dengan air agar dingin tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadah. Pakailah pakaian
pelindung diri dan alat pelindung pernafasan.
Tindakan Terhadap Tumpahan Dan Kebocoran
1. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah
kering, pasir kering atau material lain yang tidak terbakar diikuti dengan lembaran
plastik untuk menghindari penyebaran atau kontak dengan air hujan.
2. Tumpahan dan kebocoran besar : Penanganan kebocoran gas atau tumpahan larutan
Hcl harus memakai alat pelindung diri terutama pelindung pernafasan, kulit (badan)
3. Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL atau respirator udara (SCBA),
Kacamata (goggles) atau perisai muka (Full face), gloves (neoprene, nitrile).

Penyimpanan Dan Penanganan Bahan


1. Penanganan bahan : Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam lemari asam.
Waspada terhadap kebocoran gas.
2. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan SCBA dan pakaian pelindung
3. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
4. Penyimpanan : Simpan di tempat dingin, berventilasi dan lantai gedung harus tahan
asam.
5. Syarat khusus penyimpanan bahan : Jauhkan dari bahan oksidator dan bahan alkali,
serta sianida, sulfida, formadehid, logam natrium, merkuri sulfat dan amonium
hidroksida. Periksa kebocoran wadah asam.

Pengendalian Pemajanan Dan Alat Pelindung Diri


1. Pengendalian teknis : Gunakan Ventilasi umum yang mencakup untuk menjaga debu
ke tingkat serendah mungkin.
2. Alat pelindung Diri : Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara, kacamata
(goggles), Jas lab, perisai muka (full face), sarung tangan karet (neoprene gloves)

E. Natrium Klorida (NaCl)


KOMPOSISI BAHAN
NaCl 100%
SIFAT FISIKA DAN KIMIA:
Keadaan
fisik
dan
penampilan
:
Solid.
(Bubuk
kristal
padat.)
Bau:
Sedikit.
Rasanya:
Asin.
Berat
Molekul:
58,44
g
/
mol
Warna:
Putih.
pH
(1%
soln
/
air):
Netral
7
Titik
Didih
:
1413

C
(2575,4

F)
Melting
Point
:
801

C
(1473,8

F)
Spesifik
Gravity:
2.165
(Air
=
1)
Properti
Dispersi:
Lihat
kelarutan
dalam
air.
Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin, air panas. Larut dalam gliserol, dan amonia. Sangat
sedikit larut dalam alkohol. tidak larut dalam Asam klorida.

PENANGANAN:
Kontak
Mata:
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera siram mata
dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Dapatkan
perawatan medis dengan segera.
Kontak
Kulit
:
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit
dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi
dengan yg sesuatu melunakkan. Air dingin mungkin dapat digunakan pakaian.cuci sebelum
digunakan kembali. benar-benar bersih sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan
perawatan medis dengan segera.
Kulit
Serius
:
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri.
Mencari medis segera
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika
sulit
bernapas,
berikan
oksigen.
Dapatkan
segera
perhatian
medis.
Serius
Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat seperti
kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban
tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
PERINGATAN:

Ini mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan bantuan lewat mulut ke mulut
(resusitasi) bila bahan dihirup adalah racun, infeksi atau korosif. Cari bantuan medis segera.
Tertelan:
JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh personel
medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada korban yang sadar.
Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang.
Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.
A. Asam Nitrat (HNO3)
KOMPOSISI BAHAN
Bahan yang dimaksut adalah HNO65% ekstra murni dimana komposisi zat-zat pengotor yang
terkandung didalamnya juga berada dalam konsentrasi yang sangat rendah. Sebagimana data
dibawah ini :
Assay (alkalimetri):64.3 66.4 %
Chlorida (Cl): 0.0003 %
Nitrogen oxida (as N2O3): 0.003 %
Sulphat (SO4): 0.001 %
Logam berat (seperti Pb): 0.0005 %
As (Arsenic): 0.0001 %
Ca (Kalsium): 0.001 %
Fe (Besi): 0.0004 %
NH4 (Ammonium): 0.001 %
Residu terlarut: 0.01 %
SIFAT:
Sifat Fisika
Bentuk: Cair
Warna: Tidak Berwarna
Bau: Pedih
Titik Lebur : -32 C
Titik Didih/Rentang Didih: 121 C

Tekanan Uap:9,4hPa(20C)
Densitas: 1.39 g/cm3 (20C)
Kelarutan dalam air : Pada 20 C

Larut

Berat Molekul: 63,012 g/mol


pH: < 1 (20C)
Massa relative: Mr :63,012 g/mol
Sifat kimia
1. Asam nitrat tidak stabil terhadap panas dan matahari dan akan terurai sebagai
berikut
:
2HNO3 + O2 2NO3 + H2O
2. Larutan asan nitrat pekat berwarna kuning yang berasal dari warna NO 2 terlarut.
Untuk mengurangi penguraian asam nitrat ini, maka asam nitrat disimpan dalam botol
berwarna coklat
3. Di
dalam
larutan
pekatnya,
2HNO3 + H2O NO+ + NO3+ 2H2O

asam

nitrat

mengalami

ionisasi

4. Asam nitrat dalam larutan asamnya adalah asam kuat. Hal ini disebabkan karena
besarnya muatan positif pada atom N sehingga elektron OH tertarik kuat, akibatnya
atom
H
menjadi
mudah
lepas.
HNO3 + H2O H3O+ + NO3

PENANGANAN:
Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
1. Setelah terhirup uap dari bahan , maka segera hirup udara segar. Kemudian segera
minta bantuan dokter.
2. Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan air dalam jumlah banyak untuk
menghindari terjadinya dampak sistemik yang ditimbulkan oleh bahan. Oles dengan
polyethylene glycol400. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan kemudian
segera minta bantuan dokter.
3. Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan air yang banyak. Pada kondisi tumpahan
yang tidak ditangani segera dapat mengakibatkan kebutaan. Segera hubungi dokter
mata.

4. Setelah tertelan segera beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas) dan
hidari muntah (resiko perforasi!). Segera panggil dokter. Jangan mencoba
menetralisir.
Penaggulangan Kebakaran:
Apabila terjadi kebakaran adalah sangat penting untuk menggunakan alat pemadam
kebakaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi lokasi dan lingkungan sekeliling. Saat
terjadi kebakaran api ambient dapat melepaskan uap yang sangat berbahaya sebingga petugas
pemadam kebakaran harus dilengkapi dengan alat bantu pernapasan dan alat pelindung lain
untuk menghindari dampak sampingan yang tidak diinginkan.
Sifat oksidator dari bahan ini dapat memperhebat api karena kemampuanya menghasilkan
oksigen pda proses reaksinya. Cara penanggulangnan yang paling efektif adalah dengan
mengisolasi daerah terbakar. Dan mendinginkan container sehingga api tidak merambat ke
tempat lain.
Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
Tindakan pencegahan pribadi, disarankan untuk menghindari kontak langsung dengan tubuh
karena bahan ini bereaksi cepat dengan kulit dan dapat menyebapkan luka bakar yang parah.
Jangan menghirup uap-uap aerosol karena pengaruh yang akut terhadap pernapasan sehingga
penting untuk bekerja di ruang asam atau ruangan dengan fentilasi yang memadai.
Tindakan pencegahan untuk melindungi lingkungan. Jangan membuang bahan ke saluran
pembuangan karena sifat asamnya dapat menyebapkan rusaknya ekosisten air.
Dalam metode pembersihan dapat digunakan bahan penyerap cairan dan penetral seperti
chemizorb, merck art No. 101595 dan lain sebagainya. Setelah bahan diserap kemudian dapat
diteruskan ke pembuangan.
B. SODIUM HYDROXIDE (NaOH)
KOMPOSISI
sodium
sodium hydroxide (95-100%)

carbonate

(<3%)

SIFAT:
Sifat Fisika
Rumus
Massa
Penampilan
Kepadatan
Titik
Titik
Kelarutan
Kelarutan

molar:
:
:
lebur:
didih
:
dalam
dalam

molekul:
39.99711
putih
2.13
318 C,
1388 C,
air:
1110
etanol:

g/mol
solid,
g/cm
591 K,
1661 K,
g/L
139

NaOH
mol
hidroskopis
3
604 F
2530 F
(20

g/L

Kelarutan
dalam
Kelarutan
dalam
Keasaman (p K a) : ~13

metanol
gliserol

238

g/L
Larut

Data
fisik
ditampilkan
untuk
solusi
5%
natrium
Penampilan:
Jelas,
solusi
tidak
Bau:
Tidak
Kelarutan:
Larut
dalam
Kepadatan:
5%
larutan:
pH
:
% Volatil dengan volume @ 21C (70F) : informasi tidak ditemukan

hidroksida
berwarna.
berbau.
air.
1,05
14.0

Sifat Kimia:
NaOH berwarna putih atau praktis putih, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk
lain. Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur. Bila dibiarkan di udara
akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab. mudah larut dalam air dan dalam etanol
tetapi tidak larut dalam eter.
NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air, NaOH murni merupakan padatan
berwarna putih. Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium dan
hidroksida.

PENANGANAN:
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Mata:
Dalam kasus kontak, siram mata segera dengan banyak air selama minimal 15 menit.
Mendapatkan bantuan medis dengan segera.
Kulit:
Dalam kasus kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit saat
mengeluarkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Mendapatkan bantuan medis dengan
segera. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali.
Tertelan:
Jika tertelan, jangan dimuntahkan. Mendapatkan bantuan medis dengan segera. Jika korban
sepenuhnya sadar, berikan satu mangkuk air. Jangan pernah memberikan sesuatu melalui
mulut kepada orang yang tidak sadar.
Terhirup:
Jika dihirup, lepaskan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika
sulit
bernapas,
berikan
oksigen.
Dapatkan
bantuan
medis.
Tindakan Melawan Kebakaran:
Informasi Umum : Seperti api apapun, pakai alat bernafas dan peralatan pelindung penuh.
Gunakan semprotan air untuk menjaga api tak berkembang. Gunakan air dengan hati-hati dan

dalam jumlah sangat banyak. Kontak dengan kelembaban atau air dapat menghasilkan panas
yang cukup untuk menyalakan bahan mudah terbakar di dekatnya. Kontak dengan logam
dapat berkembang menjadi hidrogen gas yang mudah terbakar.
Media Pemadaman : Zat adalah noncombustible, penggunaan agen yang paling tepat untuk
memadamkan api di sekitarnya.
Tindakan Pelepasan Darurat
Buka Ventilasi di area terjadi kebocoran atau tumpahan.Jauhkan orang dari daerah tumpahan.
Pakailah pelindung peralatan pribadi yang sesuai . Mengemas lagi cairan bila
memungkinkan. Jangan membuang residu kaustik ke saluran pembuangan. Residu dari
tumpahan dapat diencerkan dengan air, dinetralkan dengan cairan asam seperti asetat, klorida
atau sulfat.
C. Ethanol (C2H5OH)
KOMPOSISI BAHAN
Ethanol
SIFAT:
Sifat Fisika Kimia
Bentuk fisik: air
Bau: khas alkohol
Warna : tak berwarna
Titik didih: > 760C (168,80F)
Titik baku: -113,840C (-172,90F)
Masa jenis : 0,789 0,806
Densitas: 1,59 1,62
Tingkat penguapan: 1,7
Lof Kw: < 1 (-0,32)
Solubilitas / kelarutan: larut dalam air dingin

PENANGANAN:
Pertolongan pertama pada kecelakaan

Mata:
bilas segera dengan air banyak minimal 15 menit cari pertolongan medis jika terjadi iritasi
Kulit:
bilas segera dengan air yang banyak, pisahkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi, cuci
pakaian sebelum digunakan kembali, bersihkan sepatu sebelum digunakan kembali, jika
iritasi berlanjut segera cari pertolongan medis
Pernapasan:
pindahkan ke tempat yang berudara segar cari pertolongan medis
Pencernaan:
jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut korban yang pingsan, jika bahan ini tertelan
dalam jumlah banyak segera cari pertolongan medis.
Pemadaman kebakaran
Mudah terbakar pada fase cair dan uap
Titik nyala : 11-140C (51,8-57,20F)
Batas mudah terbakar : lebih rendah > 1,3%
Produk pembakaran korban oksida (CO2 dan CO)
Bahaya ledakan / kebakaran yang tidak biasa : uap dapat menyebabkan percikan api,
membuang bahan ke saluran pembuangan dapat menyebabkan bahaya ledakan.
Instruksi pemadam kebakaran
Api kecil: gunakan bahan kimia kering
Api besar: jangan memadamkan api ketika api terkena bahan, menjauh
dari area dan biarkan kebakaran terjadi
Pakaian pelindung pemadam kebakaran harus memakai pakaian pelindung serta pelindung
alat pernapasan yang sesuai.
Tindakan penyelamatan kecelakaan
Jika terjadi kebocoran segera hubungi bagian penyelamatan darurat, mengurangi sumber
penyalaan hentikan kebocoran jika tidak ada resiko gunakan APD
Penanganan dan Penyimpanan
Penangganan:

Jaga agar wadah selalu tertutup gunakan ventilasi yang memadai, hindarkan dari panas dan
nyala api mematikan
Penyimpanan:
Simpat di tempat terpisah jaga agar wadah tetap dingin dalam area yang berventilasi, wadah
harus tertutup dan bersegel sampai bahan siap digunakan, hindarkan dari sumber penyalaan.
D. Asam klorida (HCl)
KOMPOSISI BAHAN
Bahan 36% berat CAS No.7647-01-0
Batas pemaparan : 5ppm ( 7,5 mg/m3 ) ( TLV-C )
SIFAT:
Bentuk: Cair
Bau: menyengat
Warna: Bening sampai agak kekuningan
Massa jenis : 2.13
Titik didih: 85 oC
Titik lebur : -20oC
Tekanan uap (20oC: 20 mbar
Kelarutan dalam Air (20 oC): terlarut 82,3 g/ 100 m
pH (20 oC) : 1

PENANGANAN:
Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Mata

: Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit

Kulit
: Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi.
Tertelan : Bila sadar, beri minum 1 2 gelas untuk pengenceran. Hindari pemanis buatan.

Terhirup : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan buatan
atau oksigen korban segera bawa ke dokter.
Tindakan Penanggulangan Kebakaran
Pemadaman api:
Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar panas dapat di semprot
dengan air agar dingin, tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadah.
Bahaya khusus :
Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas hydrogen yang mudah terbakar
Instruksi pemadam api:
Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar panas dapat disemprot
dengan air agar dingin tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadah. Pakailah pakaian
pelindung diri dan alat pelindung pernafasan.
Tindakan Terhadap Tumpahan Dan Kebocoran
1. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah
kering, pasir kering atau material lain yang tidak terbakar diikuti dengan lembaran
plastik untuk menghindari penyebaran atau kontak dengan air hujan.
2. Tumpahan dan kebocoran besar : Penanganan kebocoran gas atau tumpahan larutan
Hcl harus memakai alat pelindung diri terutama pelindung pernafasan, kulit (badan)
3. Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL atau respirator udara (SCBA),
Kacamata (goggles) atau perisai muka (Full face), gloves (neoprene, nitrile).

Penyimpanan Dan Penanganan Bahan


1. Penanganan bahan : Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam lemari asam.
Waspada terhadap kebocoran gas.
2. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan SCBA dan pakaian pelindung
3. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
4. Penyimpanan : Simpan di tempat dingin, berventilasi dan lantai gedung harus tahan
asam.
5. Syarat khusus penyimpanan bahan : Jauhkan dari bahan oksidator dan bahan alkali,
serta sianida, sulfida, formadehid, logam natrium, merkuri sulfat dan amonium
hidroksida. Periksa kebocoran wadah asam.

Pengendalian Pemajanan Dan Alat Pelindung Diri


1. Pengendalian teknis : Gunakan Ventilasi umum yang mencakup untuk menjaga debu
ke tingkat serendah mungkin.
2. Alat pelindung Diri : Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara, kacamata
(goggles), Jas lab, perisai muka (full face), sarung tangan karet (neoprene gloves)
E. Natrium Klorida (NaCl)
KOMPOSISI BAHAN
NaCl 100%
SIFAT FISIKA DAN KIMIA:
Keadaan
fisik
dan
penampilan
:
Solid.
(Bubuk
kristal
padat.)
Bau:
Sedikit.
Rasanya:
Asin.
Berat
Molekul:
58,44
g
/
mol
Warna:
Putih.
pH
(1%
soln
/
air):
Netral
7
Titik
Didih
:
1413

C
(2575,4

F)
Melting
Point
:
801

C
(1473,8

F)
Spesifik
Gravity:
2.165
(Air
=
1)
Properti
Dispersi:
Lihat
kelarutan
dalam
air.
Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin, air panas. Larut dalam gliserol, dan amonia. Sangat
sedikit larut dalam alkohol. tidak larut dalam Asam klorida.

PENANGANAN:
Kontak
Mata:
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera siram mata
dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Dapatkan
perawatan medis dengan segera.
Kontak
Kulit
:
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit
dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi
dengan yg sesuatu melunakkan. Air dingin mungkin dapat digunakan pakaian.cuci sebelum
digunakan kembali. benar-benar bersih sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan
perawatan medis dengan segera.
Kulit
Serius
:
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri.
Mencari medis segera

Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika
sulit
bernapas,
berikan
oksigen.
Dapatkan
segera
perhatian
medis.
Serius
Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat seperti
kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban
tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
PERINGATAN:
Ini mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan bantuan lewat mulut ke mulut
(resusitasi) bila bahan dihirup adalah racun, infeksi atau korosif. Cari bantuan medis segera.
Tertelan:
JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh personel
medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada korban yang sadar.
Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang.
Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.

Anda mungkin juga menyukai