Anda di halaman 1dari 13

PERJANJIAN KERJASAMA KONTRAK BAGI TEMPAT USAHA

ANTARA
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
DENGAN
PT. .......................................
TENTANG
PEMBANGUNAN RUKO TOKO SWALAYAN DI
KAWASAN ................................
_____________________________________________________________________
Nomor : ....PEMKAB....
Nomor : ....KBBP........
Pada hari ini ..... tanggal .... bulan .. tahun dua dua yang bertanda tangan di bawah ini :
1. ....................................

: WALIKOTA ...................., bertempat tinggal di ....................


(Jalan Surohadikusumo No. 1), yang bertindak dalam
jabatan tersebut, oleh karena itu dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama Pemerintah KOTA ....................,
selanjutnya

dalam

Perjanjian

ini

disebut

PIHAK

PERTAMA
2. ................................................:

Direktur Utama .................... Akta Pendirian : ....................


N o m o r : 161
Tanggal

: 18 Nopember 1988

Notaris: Drs.I Gede Purwaka


Berkedudukan di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, yang
dalam

perjanjian

ini

nama

....................,

bertindak
selanjutnya

untuk

dan

dalam

atas

Perjanjian

Kerjasama ini disebut PIHAK KEDUA.


PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersepakat saling mengikatkan diri dalam
perjanjian kerjasama bagi tempat usaha dalam Pembangunan Ruko/Toko, Department
Store/Swalayan di Kawasan .................. KOTA .................... yang berdasarkan pada :
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri tanggal 1 Oktober 1986 Nomor 3 tahun 1986 Tentang
Penyertaan Modal Daerah pada Pihak Ketiga;
2. Peraturan Daerah KOTA ....................

Nomor Tahun Tentang Penyertaan Modal

Daerah pada Pihak Ketiga, peraturan - peraturan, ketentuan - ketentuan dan petunjukpetunjuk

lainnya

yang

berhubungan

dengan

tersebut

diatas,

serta

Pasal-

sebagaimana tecantum dalam perjanjian ini.

Halaman 1 dari 13 halaman

3. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KOTA .................... Nomor ... Tahun ...
tanggal ... tentang persetujuan Pembangunan Ruko/Toko, Department Store/Swalayan di
Kawasan ............................KOTA .....................
4. Keputusan WALIKOTA .................... Nomor : ...tanggal ... tentang Persetujuan Perseroan
Terbatas ( PT ) ..................... sebagai mitra kerja dalam Pelaksanaan Kontrak Bagi Tempat
Usaha untuk Pembangunan Ruko/Toko, Department Store/Swalayan di Kawasan
................KOTA .....................
5. Keputusan WALIKOTA .................... Nomor : ... tanggal ... tentang Kontrak Bagi Tempat
Usaha

dalam

rangka

Pembangunan

Ruko/Toko,

Department

Store/Swalayan

di

Kawasan .................... KOTA .................... dengan Perseroan Terbatas ................


6. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah besepakat untuk mengikatkan diri dalam
Perjanjian Kerjasama Kontrak Bagi Tempat Usaha dalam rangka Pembangunan Ruko/Toko,
Department Store/Swalayan di Kawasan .................... KOTA ..................... Perjanjian
tersebut ditetapkan dan dilaksanakan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
------------------------------------------------------- Pasal 1 --------------------------------------------------Bentuk Kerjasama
(1) Bentuk kerjasama yang bersifat kemitraan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK
KEDUA, dimana masing-masing pihak akan memperoleh kemanfaatan dan keuntungan
dari hasil kerjasama yang dimaksud.
(2) Dalam kerjasama ini PIHAK PERTAMA menunjuk dan memberikan ijin hanya kepada
PIHAK

KEDUA

Store/Swalayan

untuk

melaksanakan

Department

Store/

Pembangunan
Swalayan

di

Ruko/Toko,

Department

Kawasan

....................

KOTA .................... sebagaimana yang tercantum dalam Proposal Pembangunan


Ruko/Toko, Department Store/Swalayan di Kawasan .................... KOTA ....................
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.
------------------------------------------------------ Pasal 2 --------------------------------------------------Permodalan
(1) Dalam Kerjasama yang dimaksud dalam Pasal 1 perjanjian ini adalah masing-masing pihak
akan menyertakan modal, yaitu :
a)

PIHAK PERTAMA menyediakan tanah seluas 50.216,66m2 yang terletak


di ....................

Kecamatan Kecamatan ...................., dengan batas-batas

sebagai berikut :
i)

Sisi sebelah Utara

: ...

ii)

Sisi sebelah Timur

: ....

iii)

Sisi sebelah Selatan

: ...

iv)

Sisi sebelah Barat

: ...

Halaman 2 dari 13 halaman

b)

PIHAK PERTAMA memberikan Hak Guna Bangunan (HGB) selama 30(tiga


puluh

tahun

diatas

tanah

Hak

Pengelolaan

(HPL)

Pemerintah

KOTA .................... seluas 50.216,66 m2.


c)

PIHAK KEDUA akan menyertakan modalnya berupa modal kerja untuk


pembangunan fisik, sarana dan prasarana, senilai Rp. 59.076.695.500,(sembilan belas milyar tujuh puluh enam juta enam ratus sembilan puluh lima
ribu lima ratus rupiah).

(2) PIHAK PERTAMA

berkewajiban menyerahkan Penyertaan modalnya kepada PIHAK

KEDUA yang diatur dalam Pasal 2 Ayat ( 1 ) huruf (a)dan (b) dalam keadaan kosong,
bebas dari segala pembebanan dalam bentuk apapun juga termasuk bebas dari segala
bangunan, bebas dari sengketa hukum, bebas dari penguasaan PIHAK KETIGA,
sehingga PIHAK KEDUA dapat langsung memulai Pembangunan ....................
KOTA .....................
(3) PIHAK KEDUA dibebaskan dari segala bentuk masalah dan sengketa hukum yang timbul
yang berhubungan dengan usaha PIHAK PERTAMA dalam melaksanakan Pasal 2 Ayat
( 1 ) huruf (a)dan (b) perjanjian ini.
(4) Penyertaan modal PIHAK KEDUA sebagaimana dalam Pasal 1 adalah berdasarkan
Proposal beserta lampiran-lampirannya yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
perjanjian ini, yang telah disepakati PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA dan
masing-masing pihak telah membubuhkan tanda tangan persetujuan dengan segala
konsekuensinya.
(5) Seluruh biaya yang timbul untuk penyerahan HPL dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA seperti yang diatur dalam Ayat (1) Pasal ini dibebankan dan dibayar oleh
PIHAK PERTAMA.
(6) Seluruh biaya yang timbul untuk penerbitan HGB di atas HPL menjadi beban dan dibayar
oleh PIHAK KEDUA.
------------------------------------------------------ Pasal 3 --------------------------------------------------Nilai Penyertaan Modal
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sesuai perjanjian ini, sepakat secara bersama-sama
menetukan besarnya nilai saham masing-masing sebagai berikut :
(1) Besarnya nilai saham PIHAK PERTAMA adalah :
a) Tanah seluas harga per m2 Rp..,-= Rp. ,(2) Besarnya

nilai

saham

PIHAK

KEDUA

adalah

sama

dengan

besarnya

pembangunan .................... .................... beserta seluruh sarana dan


fasilitas penunjangnya sebesar

= Rp. 59.076.695.500,___________________
Nilai saham

= Rp. ,Halaman 3 dari 13 halaman

------------------------------------------------------ Pasal 4 --------------------------------------------------Uraian Bangunan


Dengan disediakannya tanah sebagaimana diatur dalam perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA
akan membangun :
(1) 60 unit Rumah Toko dengan di atas lahan seluas 3.825,1 m2.
(2) 1 (satu) Unit Department Store/Swalayan beserta Canopy seluas = 2072 M2.
(3) Selasar Ruko seluas 898,5 M2.
(4) Penitipan .......... seluas 50 M2.
Keseluruhan bangunan tersebut di atas mempunyai status Hak Guna Bangunan (HGB) di atas
Hak Pengelolaan Lahan (HPL) yang menjadi bagian dan milik PIHAK KEDUA, dan PIHAK
KEDUA mempunyai hak untuk melakukan pengelolaan maupun pengalihan hak kepada pihak
ketiga atas hak yang dimilikinya.
Perincian tersebut diatas selengkapnya tercantum dalam Proposal yang merupakan bagian tak
terpisahkan dengan perjanjian ini.
------------------------------------------------------ Pasal 5 --------------------------------------------------Pembagian Tempat Usaha
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersepakat untuk menentukan pembagian tempat usaha
bangunan sebagai berikut :
(1) PIHAK PERTAMA menerima bagian dan hak untuk memanfaatkan dan mengelola :
a) Pagar keliling 64,5 m1

= Rp. 19.350.000,-

b) Lapangan parkir dan jalan 5.153,56 M2

= Rp. 257.678.000,-

c) Pos Jaga

4 M2

= Rp. 4.000.000,-

d) MCK/Kamar mandi 15 m2

= Rp. 18.750.000,-

e) Lampu taman HPL 125 watt 4 unit

= Rp. 6.000.000,-

f) Lampu jalan HPL 250 watt 32 unit

= Rp. 160.000.000,-

g) Musholla seluas 25 M2

= Rp. 37.500.000,-

h) Tempat wudhu 10 M2

= Rp. 15.000.000,-,-

i)

Taman lingkungan 1 LS

= Rp. 25.000.000,-

j)

Trotoar 147,5 M2

= Rp. 7.375.000,-

k) Kanstin Trotoar 238,5 M2

= Rp.5.962.500,-

l)

= Rp 5.400.000,-

Rambu lalu lintas 18 unit

m) Tempat pembuangan sampah (grobag dan tong sampah)

= Rp. 10.000.000,-

n) Instalasi listrik jalan dan taman 1 LS

= Rp. 50.000.000,-

o) Saluran induk tutup plat beton 1.036 m

= Rp. 621.720.000,-

p) Saluran anak (MD - 40) tutup grill besi 708,70 m

= Rp. 141.740.000,-

q) Saluran drainase lapangan 58 m

= Rp. 2.610.000,-

r) Pengadaan air bersih 1 LS

= Rp. 25.000.000,Halaman 4 dari 13 halaman

s) Papan nama dan Gapura 1 LS


t)

= Rp. 50.000.000,-

Selasar MCK dan Musholla seluas 20 M2

u) Titik Kran Hydrant 4 unit (tanpa instalasi)

= Rp. 12.000.000,= Rp. 12.000.000,-

(2) Bangunan di Kawasan .................... KOTA .................... yang sudah selesai dibangun oleh
PIHAK KEDUA dan telah memenuhi segala persyaratan yang menjadi bagian pengelolaan
PIHAK PERTAMA, diserahkan kepada PIHAK PERTAMA sebagai barang yang masuk dan
terdaftar dalam buku inventarisasi Pemerintah KOTA ..................... Pelaksanaan Serah
Terima dan penyusunan Berita Acara Serah Terima Bangunan dilaksanakan oleh PIHAK
PERTAMA.
(3) PIHAK KEDUA menerima bagian dengan Hak Guna Bangunan (HGB) di atas HPL selama
30 (tiga puluh) tahun untuk seluruh bangunan yang diatur dalam Pasal 4 perjanjian ini.
(4) Harga jual bangunan Ruko/Toko, Department Store/Swalayan, Department Store/Swalayan
ditetapkan oleh PIHAK KEDUA.
(5) PIHAK PERTAMA berhak menarik Pendapatan Daerah berupa Pajak dan Retribusi sesuai
dengan ketentuan.peraturan yang berlaku.
----------------------------------------------------- Pasal 6 --------------------------------------------------Masa Berlaku HGB
(1) Atas penyertaan modal PIHAK KEDUA sebagaimana dalam Pasal 1 perjanjian ini, PIHAK
KEDUA memperoleh Hak Guna Bangunan (HGB) terhadap tanah yang tersebut dalam
Pasal 2 dan Pasal 4 perjanjian ini dan bangunan diatasnya atas nama PIHAK KEDUA,
dimana Hak Guna Bangunan tersebut di atas Hak Pengelolaan (HPL)

Pemerintah

KOTA .................... dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak
dikeluarkannya Keputusan tentang Pemberian Hak Guna Bangunan (HGB) tersebut.
(2) Masa berlaku Hak Guna Bangunan dalam Ayat (1) Pasal ini adalah Hak Guna Bangunan
yang diperoleh PIHAK KEDUA atau berasal dari perolehan hak dari PIHAK PERTAMA
adalah tidak dapat dimohonkan hak lain.
(3) PIHAK KEDUA mempunyai hak untuk melakukan pemecahan Hak Guna Bangunan yang
diberikan oleh PIHAK PERTAMA dalam pecahan Hak Guna Bangunan yang lebih kecil.
(4) PIHAK KEDUA dapat memindahkan atau mengalihkan Hak Guna Bangunan (HGB) yang
diperoleh dari PIHAK PERTAMA seperti yang diatur perjanjian ini seluruh dan/atau
sebagian yang menjadi penguasaan PIHAK KEDUA kepada pihak ketiga.
(5) Bilamana hak yang diperoleh PIHAK KEDUA sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 4
perjanjian ini telah berakhir, maka seluruh pemilikan dan penguasaan tanah, gedung serta
fasilitas penunjang .................... KOTA .................... seluruhnya beralih kepada PIHAK
PERTAMA sekalipun tanpa ada penyerahan dari PIHAK KEDUA.
------------------------------------------------------ Pasal 7 --------------------------------------------------Peralihan Hak
Halaman 5 dari 13 halaman

(1). Dengan diperolehnya Hak Guna Bangunan (HGB), PIHAK KEDUA berhak untuk
mengalihkan kepada PIHAK KETIGA, dan atas peralihan hak dari PIHAK KEDUA kepada
PIHAK KETIGA dimaksud, PIHAK KETIGA dapat pula mengalihkan haknya kepada PIHAK
LAIN dengan tidak terlepas dan atau melebihi dari hak yang diperoleh dari PIHAK
PERTAMA sebagaimana diatur dalam Pasal 4 perjanjian ini.
---------------------------------------------------- Pasal 8 --------------------------------------------------Penentuan Harga Jual dan Pemasaran
(1) Hak yang diperoleh PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud Pasal 4 perjanjian ini,
terrmasuk pula di dalamnya hak untuk menentukan nilai/harga jual, menerima hasill
pemindahan tangan dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK KETIGA dan jasa-jasa lain
yang timbul karena hukum atas yang diperolehnya kecuali hak-hak yang diperjanjikan
dalam perjanjian ini.
(2) Atas perolehan hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 perjanjian ini dan atau karena
hukum, pemegang hak dapat mengadakan dan atau memasang reklame sepanjang
setiap pemasangan reklame dimaksud tunduk pada Peraturan Daerah yang berlaku.
(3) Segala sesuatu yang berkaitan dengan pemasaran produk/ bangunan yang timbul atas
kerjsama ini sepenuhnya merupakan Hak PIHAK KEDUA.
(4) Setiap peralihan hak dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK LAIN diberitahukan kepada PIHAK
PERTAMA .
---------------------------------------------------- Pasal 9 --------------------------------------------------Perencanaan dan Spesifikasi
(1) Pekerjaan

Pembangunan

Ruko/Toko,

Department

Store/Swalayan,

Department

Store/Swalayan di Kawasan .................... KOTA .................... yang dilaksanakan PIHAK


KEDUA, harus sesuai dan memenuhi syarat-syarat serta ketentuan yang tercantum dalam
dokumen pendukung yang merupakan lampiran yang tak terpisahkan dengan perjanjian ini.
(2) Dokumen yang dinyatakan dalam Ayat (1) Pasal ini adalah meliputi proposal, gambargambar, rencana perhitungan konstruksi, serta tahap-tahap pelaksanaan Pembangunan
Ruko/Toko, Department Store/Swalayan di Kawasan .................... KOTA .................... yang
telah mendapat persetujuan PIHAK PERTAMA.
(3) Perencanaan Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) Pasal ini dilakukan
sepenuhnya oleh dan atas pembiayaan PIHAK KEDUA.
---------------------------------------------------- Pasal 10 --------------------------------------------------Jangka Waktu Pelaksanaan
(1) Jangka

waktu

pelaksanaan

Store/Swalayan,

pekerjaan

Department

Pembangunan

Store/Swalayan

di

Ruko/Toko,
Kawasan

Department
....................

KOTA .................... adalah 540 (lima ratus empat puluh) hari kalender, terhitung sejak
Surat Perintah Kerja diterimakan kepada PIHAK KEDUA.

Halaman 6 dari 13 halaman

(2) PIHAK PERTAMA berkewajiban menyerahkan Surat Perintah Kerja kepada PIHAK KEDUA
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari terhitung sejak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
KOTA .................... memberikan persetujuan/pengesahan atas Perjanjian Kerjasama
ini. Segala kerugian yang diderita PIHAK KEDUA atas keterlambatan penerbitan Surat
Perintah Kerja menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
(3) Kepada PIHAK KEDUA dapat diberikan perpanjangan waktu pelaksanaan Pembangunan
Ruko/Toko, Department Store/Swalayan di Kawasan .................... KOTA ....................
sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) Pasal ini paling lama 60 (enam puluh) hari
kalender sepanjang alasan-alasan PIHAK KEDUA dapat diterima PIHAK PERTAMA.
---------------------------------------------------- Pasal 11 --------------------------------------------------Pelaksanaan Pembangunan
(1) PIHAK KEDUA atas tanggung jawabnya sendiri dapat menunjuk dan mengangkat
badan/perorangan lain sebagai rekanan untuk membantu pelaksanaan Pembangunan
Ruko/Toko, Department Store/Swalayan di Kawasan .................... KOTA .....................
(2) PIHAK KEDUA tidak dibenarkan untuk mengalihkan Kontrak Kerjasama ini kepada pihak
lain.
---------------------------------------------------- Pasal 12 --------------------------------------------------Pengawasan dan Bimbingan
Selama pelaksanaan pekerjaan ini, PIHAK PERTAMA

membentuk Badan Pengawas

Pembangunan ( BPP ) yang anggotanya terdiri dari Dinas dan Bagian dari unsur Pemerintah
KOTA .................... yang melaksanakan tugas fungsional untuk memberikan pengawasan tugas
fungsional guna memberikan pengawasan dan bimbingan serta dukungan kepada PIHAK
KEDUA baik yang bersifat teknis maupun administratif perijinan.
---------------------------------------------------- Pasal 13 --------------------------------------------------Kenaikan Harga
Kenaikan harga bahan-bahan, alat-alat dan upah selama masa pelaksanaan Pembangunan
Ruko/Toko, Department Store/Swalayan di Kawasan .................... KOTA ....................
ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
---------------------------------------------------- Pasal 14 --------------------------------------------------Keterlambatan
(1). Dalam pelaksanaan pekerjaan oleh PIHAK KEDUA, apabila mengalami keterlambatan
sehingga prosentase fisik tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan, Badan Pengawas
Pembangunan wajib mengadakan teguran peringatan secara tertulis kepada PIHAK
KEDUA dengan tembusan kepada PIHAK PERTAMA.
(2). Apabila teguran dimaksud dalam Ayat ( 1 ) Pasal ini telah dilaksanakan 3 kali berturut-turut
dalam prosentase perkembangan pembangunan fisik tertentu dan tidak mendapat
tanggapan dari PIHAK KEDUA, maka diadakan Surat Peringatan Keras Ke I, II dan III oleh
PIHAK PERTAMA.
Halaman 7 dari 13 halaman

(3). Selang 30 ( tiga puluh ) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya peringatan keras Ke
III, dan tidak mendapat tanggapan dari PIHAK KEDUA, maka oleh PIHAK PERTAMA ,
PIHAK KEDUA dianggap lalai dalam melaksanakan Pembangunan Ruko/Toko, Department
Store/Swalayan di Kawasan .................... KOTA ...................., maka PIHAK PERTAMA
dapat mengalihkan kepada PIHAK KETIGA untuk meneruskan pembangunannya.
(4). Dalam

hal

PIHAK

PERTAMA

menunjuk

PIHAK

KETIGA

untuk

melanjutkan

pembangunan .................... KOTA ...................., PIHAK KETIGA yang dimaksud harus


memberikan ganti rugi dan/atau kompensasi kepada PIHAK KEDUA sebesar nilai investasi
yang telah ditanamkan oleh PIHAK KEDUA, dengan terlebih dahulu dilakukan penilaian
oleh Tim yang terdiri dari unsur-unsur Pemerintah KOTA .................... terkait, PIHAK
KEDUA dan bilamana diperlukan dengan memakai Jasa Konsultan dibidangnya.
(5). Pemberian tanggapan PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam Ayat ( 2 ) Pasal ini
adalah :
a) Pemenuhan prestasi pembangunan fisik sebagaimana ditentukan di dalam Time
Schedule.
b) Alasan-alasan yang dapat diterima PIHAK PERTAMA yaitu sesuatu keadaan memaksa
(Force Majeure).
---------------------------------------------------- Pasal 15 --------------------------------------------------Force Majeur
(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa ( Force Majeur ) sebagaimana dalam perjanjian
ini adalah keadaan atau peristiwa yang terjadi di luar kekuasaan atau jangkauan
kemampuan kedua belah pihak untuk dapat mengatasi dan mencegahnya.
(2) Yang dimaksud keadaan memaksa antara lain :
Bencana (gempa bumi, banjir, tanah longsor); Sabotase; Huru-hara; Perang; Pemogokan;
Kebakaran; yang bukan merupakan akibat kelalaian PIHAK KEDUA; Tindakan Pemerintah
di bidang moneter yang dengan jelas dinyatakan sebagai keadaan memaksa

(Force

Majeur), yang secara keseluruhan ada hubungan sebab akibat dan secara langsung
mempengaruhi pelaksanaan Pembangunan Ruko/Toko, Department Store/Swalayan di
Kawasan .................... KOTA .................... dan harus dinyatakan resmi terlebih dahulu oleh
pihak yang berwenang.
(3) Apabila terjadi keadaan memaksa ( Force Majeur ), PIHAK KEDUA harus memberitahukan
kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis selambat-lambatnya dalam 7 (lima) hari sejak
terjadinya keadaan memaksa, disertai bukti-bukti yang sah, demikian juga pada waktu
keadaan memaksa berakhir.
(4) Atas permintaan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau menolak secara
tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 10 ( sepuluh ) hari. Apabila PIHAK PERTAMA
tidak memberi jawaban kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA dianggap
menyetujui adanya keadaan memaksa tersebut.
Halaman 8 dari 13 halaman

(5) Bilamana keadaan memaksa itu tidak diberitahukan kepada PIHAK PERTAMA oleh PIHAK
KEDUA, sesuai dengan ketentuan pada Ayat ( 1 ) Pasal ini, maka PIHAK PERTAMA dapat
tidak mengakui adanya keadaan memaksa tersebut.
---------------------------------------------------- Pasal 16 --------------------------------------------------Pekerjaan Tambah Kurang
(1) Pekerjaaan tambah / kurang yang menyangkut jumlah volume setiap jenis pekerjaan yang
terdapat dalam daftar volume pekerjaan yang dianggap sah apabila mendapat persetujuan
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
(2) Apabila pekerjaan tambah/ kurang memerlukan tambahan waktu dari lamanya pekerjaan,
akan diadakan kesepakatan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
(3) Apabila kedua belah pihak menghendaki penambahan atau pengurangan dalam
Pembangunan

Ruko/Toko,

Department

Store/Swalayan

di

Kawasan

....................

KOTA .................... ini bilamana perlu atas kesepakatan dapat dibuatkan addendum
perjanjian.
(4) Perubahan fungsi penggunaan ruang dan fasilitas hanya dapat dilakukan atas kesepakatan
kedua belah pihak.
---------------------------------------------------- Pasal 17 --------------------------------------------------Masa Pemeliharaan
(1). Pemeliharan bangunan di .................... KOTA .................... menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA selama 3 (tiga) bulan terhitung sejak diresmikannya Pembangunan Ruko/Toko,
Department Store/Swalayan di Kawasan .................... KOTA .....................
(2). Setelah Pembangunan Ruko/Toko, Department Store/Swalayan di Kawasan ....................
KOTA .................... diresmikan dan/ atau dalam masa pemeliharaan serta setelah
berakhirnya masa pemeliharaan, PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab terhadap
pembayaran rekening listrik Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) dan rekening berlangganan
air minum Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) yang dipergunakan untuk fasilitas
umum di Kawasan .................... KOTA .....................
---------------------------------------------------- Pasal 18 --------------------------------------------------Pembayaran Rekening Berlangganan Listrik dan Air Minum
Pembayaran rekening berlangganan listrik Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) dan rekening
berlangganan air minum Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) di bangunan di
Kawasan .................... KOTA .................... oleh PIHAK KEDUA,

beralih menjadi tanggung

jawab Pihak Ketiga seketika setelah terjadinya peralihan hak dari PIHAK KEDUA kepada Pihak
Ketiga.
---------------------------------------------------- Pasal 19 --------------------------------------------------Asuransi

Halaman 9 dari 13 halaman

(1) PIHAK KEDUA diwajibkan untuk mengasuransikan seluruh bangunan yang terdapat dalam
komplek Kawasan .................... KOTA .................... dari awal pembangunan sampai
dengan

peresmian

Pembangunan

Ruko/Toko,

Department

Store/Swalayan

di

Kawasan .................... KOTA .....................


(2) Dalam hal terjadi sesuatu peristiwa yang merugikan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
dalam

proses

Pembangunan

Ruko/Toko,

Department

Store/Swalayan

di

Kawasan .................... KOTA .................... serta pembagian tempat usaha, sedangkan


PIHAK KEDUA belum mengasuransikan sesuai Ayat (1) Pasal ini , maka segala
kerugian yang timbul menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
(3) Dalam hal terjadi kebakaran pada waktu PIHAK KEDUA belum mengasuransikan
sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) Pasal ini, maka seluruh biaya perbaikan
kembali
menjadi beban PIHAK KEDUA sepenuhnya, dan tidak dimasukkan ke dalam biaya
konstruksi.
---------------------------------------------------- Pasal 20 --------------------------------------------------Pengelompokan Pedagang
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersama-sama melakukan pengaturan Penetapan
pengelompokan jenis dagangan.
---------------------------------------------------- Pasal 21 --------------------------------------------------Hak dan Kewajiban
(1) PIHAK PERTAMA berkewajiban membantu kelancaran pelaksanaan pembangunan dan
pemasaran

apa

yang

menjadi

Hak

PIHAK

KEDUA di

Ruko/Toko,

Department

Store/Swalayan di Kawasan .................... KOTA .....................


(2) PIHAK PERTAMA menerbitkan Penetapan/Peraturan yang menyatakan bahwa Department
Store/Swalayan hanya dapat dibangun di Kawasan .................... KOTA ...................., dan
melakukan pengaturan arus lalu lintas yang dapat mendukung terciptanya keramaian di
Kawasan .....................
(3) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA baik bersama-sama atau sendiri-sendiri dapat
melarang Pihak Ketiga untuk menempati bangunan di seluruh Kawasan ....................
KOTA .................... apabila Pihak Ketiga belum melunasi pembayarannya.
(4) PIHAK KEDUA berhak untuk menutup bangunan yang telah ditempati Pihak Ketiga apabila
Pihak Ketiga lalai dalam membayar angsuran kredit dan bunganya kepada bank yang
memberikan fasilitas kredit untuk pembelian bangunan maupun angsuran pembayaran
kepada PIHAK KEDUA.
(5) PIHAK PERTAMA dilarang mengalih fungsikan seluruh atau sebagian bangunan beserta
sarana

dan

prasarana

yang

menjadi

satu

kesatuan

dengan

bangunan

di

Kawasan .................... yang dibangun oleh PIHAK KEDUA, yang dapat mengakibatkaan

Halaman 10 dari 13 halaman

Pihak Ketiga menempati hasil dari pengalihan fungsi bangunan tersebut sebagai tempat
berjualan.
(6) PIHAK PERTAMA memberikan jaminan bahwa dalam lingkungan Kawasan ....................
tidak terdapat adanya pedagang kaki lima yang secara langsung maupun tidak langsung
dapat menghambat proses penjualaan bangunan yang menjadi hak PIHAK KEDUA di
Kawasan .....................
(7) PIHAK PERTAMA paling lambat 3 ( tiga ) hari setelah mendapat laporan dari PIHAK
KEDUA

tentang

adanya

pedagang

kaki

lima

di

lingkungan

....................

KOTA ...................., PIHAK PERTAMA wajib melakukan operasi penertiban untuk


mengeluarkan pedagang kaki lima dari lingkungan .................... KOTA .....................
(8) PIHAK KEDUA tidak dibebani retribusi dan pajak-pajak lainnya atas Ruko/Toko, Department
Store/Swalayan yang belum laku terjual.
(9) PIHAK PERTAMA dilarang memungut retribusi dan atau pungutan apapun juga kepada
pedagang kaki lima yang dapat menimbulkan kesan memberikan pengesahan kepada
pedagang kaki lima di .................... KOTA .....................
(10)PIHAK PERTAMA berkewajiban melarang Pihak Ketiga untuk menempati/memanfaatkan
bangunan di Kawasan Bekas Terminal Sirandu KOTA .................... apabila Pihak Ketiga
yang bersangkutan belum melaksanakan kewajiban pembayaran harga bangunan kepada
PIHAK KEDUA.
(11)PIHAK PERTAMA tidak dibenarkan mendirikan bangunan permanen maupun semi
permanen di lingkungan/kawasan Bekas .................... KOTA .................... yang dapat
menghambat secara langsung maupun tidak langsung pemasaran bangunan yang menjadi
hak PIHAK KEDUA di .................... KOTA .....................
(12)PIHAK PERTAMA wajib menerbitkan Berita Acara Serah Terima Proyek Pembangunan
Ruko/Toko, Department Store/Swalayan di Kawasan .................... KOTA .................... dari
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
terhitung sejak diresmikannya Penggunaan .................... KOTA ..................... Kerugian yang
timbul akibat kelalaian dalam penerbitan Berita Acara dimaksud dalam Ayat ini menjadi
tanggung jawab dan dibebankan kepada PIHAK PERTAMA.
(13)Selama dalam proses pelaksanaan pembangunan yang diatur dalam perjanjian ini, PIHAK
PERTAMA berkewajiban untuk menjamin :
a) Kelancaran pengurusan segala bentuk perijinan yang diperlukan PIHAK KEDUA..
b) Kondisi dan situasi yang mendukung pelaksanaan pekerjaan oleh PIHAK KEDUA
secara baik dan lancar.
(14)PIHAK PERTAMA berkewajiban memberikan ganti rugi atas seluruh kerugian yang diderita
PIHAK KEDUA, dalam hal PIHAK PERTAMA :
a) Memutuskan perjanjian ini secara sepihak.

Halaman 11 dari 13 halaman

b) Menghambat pembangunan dan proses perijinan yang diperlukan untuk terlaksananya


perjanjian ini.
---------------------------------------------------- Pasal 22 --------------------------------------------------Pergantian Personil
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat bahwa perjanjian kerjasama Pembangunan
Ruko/Toko, Department Store/Swalayan di Kawasan .................... KOTA .................... ini tidak
akan berubah bila terjadi pergantian personil baik dari PIHAK PERTAMA mapun PIHAK
KEDUA.
---------------------------------------------------- Pasal 23 --------------------------------------------------Pemberitahuan
Semua pemberitahuan antara kedua belah pihak yang berkaitan dengan perjanjian ini, akan
dilakukan secara tertulis dan berlaku sebagai alat pembuktian.
---------------------------------------------------- Pasal 24 --------------------------------------------------Tempat Kedudukan Hukum
Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah/mufakat, maka kedua belah pihak memilih tempat kedudukan
hukum yang tetap dan sah di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang.
---------------------------------------------------- Pasal 25 --------------------------------------------------Penutup
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini yang bersifat penyempurnaan dapat diatur
kemudian dalam Surat Perjanjian Tambahan yang merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan dengan perjanjian ini.
(2) Perjanjian ini mulai berlaku sejak mendapat pengesahan dari Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah KOTA .....................
(3) Perjanjian dibuat rangkap 6 (enam), 2 (dua) asli bermeterai cukup dan 4 ( empat ) salinan
yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA

DIREKTUR UTAMA

WALIKOTA ....................

....................

.....................................

.................................
SAKSI - SAKSI

(1) Nama
NIP

:
:

Jabatan : Ketua Bappeda Kab.....................


(2) Nama
NIP

(1)

:
:
Halaman 12 dari 13 halaman

Jabatan : Kepala PU Kab. .................... (2)..........


(3) Nama
NIP

:
:

Jabatan : Kepala Bagian Hukum Kab.....................


(4) Nama

(3) .........

: S. Susilaningsih

Jabatan : Direktur Keuangan ....................

(4) ..........

______________________
Note : Harap ditetapkan nama Bangunan yang akan dipergunakan oleh Pemda. setelah Bangunan difungsikan.Nama diatas
distipulasi dalam perjanjian ini.

Halaman 13 dari 13 halaman

Anda mungkin juga menyukai