Anda di halaman 1dari 6

1

Cara Mengatasi Berbagai Hambatan dan Kendala Dalam Berwirausaha


.

Wajar jika dalam memulai usaha, bisnis, dan juga berwirausaha


selalu saja terdapat rintangan, tantangan, hambatan, dan
kendala yang menghadang, karena disinilah seorang pengusaha
akan diuji ketangguhannya. Hambatan dan kendala ini tidak
hanya datang kepada para pengusaha pemula saja, tapi juga
dihadapi oleh pengusaha yang berpengalaman sekalipun, hanya
saja disini sering kali terdapat perbedaan bagaimana mereka
menghadapi hambatan dan kendala tersebut. Namanya saja
sudah berpengalaman, jadi pengusaha yang seperti ini tentu saja
sudah memiliki jurus-jurus ampuh untuk mengatasi setiap
kendala yang menghadangnya, bahkan postingan seperti artikel
ini mungkin sud
A

Factor kegagalan dalam usaha bisnis perkiosan

Usaha Tidak Jelas

Banyak pelaku usaha yang merintis usaha tanpa menentukan visi, misi, tujuan,
dan perencanaan, sehingga baik pemilik maupun karyawan tidak tahu fokus usaha
seperti apa yang akan dijalankan.
Mungkin jika tidak bisa membuatnya secara tersurat, pemilik usaha bisa
memberitahukan kepada karyawan secara langsung mengenai apa yang ingin
dicapai dan seperti apa perusahaan nantinya jika visi tersebut telah tercapai.
Dengan begitu, karyawan pun tahu apa yang harus dilakukan dan berusaha untuk
mencapai visi tersebut.
2

Kekurangan Modal Kerja

Seringkali pelaku usaha mengalami kekurangan modal kerja saat tengah


menjalankan bisnisnya, sebagai akibat kurangnya kesabaran untuk segera
memulai bisnis dan sikap optimis yang berlebihan bahwa usaha yang dijalankan
pasti dapat berjalan.

Seharusnya sebelum memulai usaha, pelaku usaha harus mengetahui secara detail
berapa jumlah modal yang dibutuhkan, agar tidak macet di tengah jalan.
3

Terlalu Cepat Mengembangkan Skala Usaha

Memang baik untuk mengembangkan skala usaha menjadi lebih besar, asalkan
pondasi yang dimiliki usaha tersebut telah kuat dan sulit untuk runtuh ketika
hambatan datang.
Untuk mengembangkan skala usaha, perusahaan sangat membutuhkan sumber
daya manusia yang memiliki kecakapan, mampu bekerja dengan baik, dan
loyalitas yang tinggi. Tidak usah terburu-buru mengembangkan. Lebih baik
kuatkan

saja

dulu

pondasi

yang

dimiliki

sambil

merancang

konsep

pengembangan.
3

Produk yang Tidak Menjual

Karena keinginan pribadi, seringkali pelaku usaha menambah karakteristk baru


pada produknya. Bukannya menambah nilai jual, karakteristik itu malah membuat
produk tersebut kehilangan nilai tambah.
Dalam berwirausaha, seorang pelaku usaha harus mampu berinovasi. Dalam
artian, produk yang dikembangkan harus memiliki nilai tambah, nilai jual, dan
manfaat yang lebih dibanding sebelumnya.
4

Tidak Memiliki Kehandalan

Umumnya pelaku usaha seperti ini tidak mudah merekrut karyawan, menangani
masalah keuangan, mencari pelangan, dan menjalin relasi dengan pihak lain.
Bukan berarti seorang pelaku usaha harus betul-betul handal tanpa celah sedikit
pun, namun sebaiknya solusi atas pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan tersebut
harus segera ditemukan. Anda bisa mencarinya dengan membicarakan hal tersebut
dengan rekan sekerja ataupun mentor bisnis.
Dalam merekrut karyawan, anda tidak boleh hanya sembarang merekrut hanya
untuk mengisi kekosongan posisi. Pilihlah orang-orang terbaik yang juga tertarik
dengan bisnis yang anda jalankan.
5

Meluncurkan Produk di Waktu yang Kurang Tepat

Seringkali hal seperti ini terjadi diluar kendali para pelaku usaha, karena
terkadang ide bisnis itu muncul tiba-tiba di waktu yang kurang tepat. Bukan hal
yang mudah memang untuk mempertemukan sebuah ide dengan action. Akan

tetapi anda tetap dapat mengatasinya dengan terus peka dan mengamati
perkembangan pasar.
Faktor keberhasilan wirausaha

Faktor keberhasilan wirausaha | Faktor keberhasilan usaha seorang wirausaha


bukan hanya dilihat dari seberapa keras anda bekerja, tetapi seberapa cerdas anda
melakukan dan merencanakan strategi serta mewujudkannya.
Berikut faktor keberhasilan wirausaha :
1. Faktor peluang
Banyak peluang emas tetapi belum tentu tepat untuk anda, karena peluang emas
itu harus ada keselarasan, keserasian, dan keharmonisan antara anda, bisnis, pasar,
kondisi, situasi dan prilaku pasar sehingga anda dapat menemukan peluang emas
yang tepat untuk anda.
2. Faktor manusia (SDM)
Diantaranya adalah : strategic planner (pembuat rencana), Great manager
(manajer yang hebat), Controller (pengatur/pengawas), Marketer (pemasaran) dan
seller (penjual), yang terakhir Leadership (kepemimpinan). Itu semua merupakan
faktor kesuksesan operasional yang memerlukan sumber daya manusia, dengan
demikian faktor utama keberhasilan usaha adalah sumber daya manusia (SDM).
3. Faktor keuangan
Hindari berpikir bahwa bisnis tanpa keuangan/arus cas yang lancar itu akan
berhasil. Arus cas itu bagaikan aliran darah dalam tubuh anda. Bila arus cas tidak
mengalir maka bisnis pasti akan berhenti dan mati.
4. Faktor organisasi

Organisasi usaha sebaiknya tidak statis tetapi dinamis, kreatif, dan berwawasan
kedepan. Organisasi sangat penting untuk karyawan
5. Faktor perencanaan
Bekerja tanpa rencana berarti berjalan tanpa tujuan yang jelas. Jadi sudah pasti
rencana adalah faktor penting dalam sebuah usaha.
6. Faktor pengelolaan usaha
Semua faktor diatas adalah faktor-faktor keberhasilan wirausaha, tetapi anda juga
membutuhkan tindak lanjut dari rencana anda sebaik mimpi anda. Itulah
pentingnya pengelolaan usaha.
7. Faktor pemasaran dan penjualan
Pemasaran dan penjualan adalah lokomotif bagi divisi/bagian lainnya seperti
keuangan, personalia, produksi, distribusi, logistik, dan pembelian. Faktor
pemasaran dan penjualan sangat penting bagi kelancaran usaha. Banyak usaha
yang gagal karena hanya mementingkan bagiannya saja dan lupa bahwa
pemasarannya belum berjalan dengan baik.
8. Faktor administrasi
Tanpa pencatatan, dokumentasi, pengumpulan data, dan pengelompokan data
administrasi yang baik, strategi, taktik, perencanaan, pengembangan, programprogram, dan arah perusahaan tidak akan berjalan dengan baik.
9. Faktor peraturan pemerintah, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Faktor peraturan pemerintah dan poleksosbud besar pengaruhnya karena
wirausaha juga berhubungan dengan hal-hal berikut:
Peraturan pemerintah dan peraturan daerah seperti pajak, retribusi, dan
pendapatan daerah.
Legalitas dan perijinan.
Situasi ekonomi dan politik.
Perkembangan budaya lokal yang harus diikuti.

Lingkungan sosial yang berbeda-beda di setiap tempat.


10. Catatan bisnis
Banyak usaha yang sulit dan tidak berkembang hanya karena anda tidak tahu
sudah sejauh mana bisnis anda berjalan. Catatan usaha atau bisnis akan membuat
anda tahu sudah sejauh mana anda menjalankan usaha.
1. Berikan layanan efisien. Efisien disini dapat berarti cepat dan tepat, tidak
terlalu ribet dan cukup sesuai dengan yang diinginkan konsumen.
Terkadang si penyedia jasa memberikan pilihan / penawaran jasa yang
terlalu ribet atau terlalu tinggi terhadap konsumen. Padahal kebutuhan
konsumen tidak sekompleks tersebut. Lebih baik memberikan pelayanan
cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2. Meningkatkan kinerja karyawan. Dalam perusahaan jasa peran karyawan
sangatlah krusial, lebih-lebih karyawan marketing. Karena merekalah yang
menjadi daya tarik konsumen agar mau menggunakan jasa yang
ditawarkan. Karena citra karyawan juga menentukan citra perusahaan di
mata konsumen.
3. Harga masuk akal. Beda konsumen tentu saja beda harga. Misal konsumen
A menganggap harga Rp 100.000.000,- adalah harga jasa yang terlalu
murah untuk jasa B sehingga konsumen A tidak mau menggunakan jasa B
karena dinilai tidak akan profesional (harga terlalu murah). Tetapi ada juga
konsumen B yang menganggap harga tersebut kelewat mahal. Karena
itulah mengetahui sikap konsumen, keadaan konsumen memang sangatlah
penting, agar konsumen mau menggunakan jasa kita dengan harga yang
menurut mereka rasional.
4. Manfaatkan teknologi. Dijaman modern ini penggunaan teknologi
memang sangatlah penting. Penggunaan teknologi ini juga bisa digunakan
untuk pemasaran jasa, misalkan dengan mengandalkan
marketing/pemasaran online. Di era sekarang pemasaran online sedang
sangat naik daun, banyak cara untuk memasarkan jasa kita melalui internet
misalkan dengan SEO (Search Engine Optimization) ataupun
menggunakan sosial media.

5. Sesuaikan budaya yang sedang berkembang. Lihatlah budaya, trend yang


sedang berkembang sekarang. Karena tentu saja cara pemasaran sekarang
dengan 10 tahun lalu berbeda.

Anda mungkin juga menyukai