Anda di halaman 1dari 2

PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

DASAR HUKUM
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil
PENGERTIAN
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil adalah pemberhentian yang mengakibatkan
yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil.
JENIS-JENIS PEMBERHENTIAN
1. Pemberhentian atas permintaan sendiri (pasal 2 ayat 1 PP. 32 tahun 1979)
PNS yang diberhentikan atas permintaan sendiri apabila telah mencapai usia
50 tahun dan memiliki masa kerja 20 tahun maka akan diberikan pensiun.
2. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun
Batas usia pensiun bagi PNS adalah 56 tahun,BUP bagi PNS yang menjabat
jabatan tertentu dapat diperpanjang 65 tahun antara lain ahli peneliti,Guru
Besar, Lektor Kepala, lektor ataupun jabatan lain yang ditetukan Presiden dan
60 tahun bagi PNS yang memangku jabatan Ketua, Waka.Hakim Anggota MA,
Jaksa Agung ,Sekjen, Aselon I,II jabatan Stuktural ( psl.4 huruf b. PP. 32 tahun
1979)
3.

Pembehentian karena adanya penyederhanaan organisasi


Apabila PNS yang kelebihan karena penyederhanaan satuan organisasi tidak
mungkin di salurkan kepada instansi lain, maka PNS yang kelebihan itu
diberhentikan dengan hormat sbg PNS dengan mendapatkan hak-hak
kepegawaian berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
( psl.6. PP. 32 tahun 1979)

4. Pemberhentian karena melakukan Pelanggaran/Tidak pidana /Penyelewengan


PNS dapat diberhentikan karena melanggar Sumpah/Janji atau melakukan
pelanggaran
PNS ,di hukum penjara setinggi tingginya 4 tahun atau di
ancam pidana yang lebih berat ( psl.8 s.d psl 10 PP. 32 tahun 1979)
5. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani atau rohani
PNS dapat diberhentikan dengan hormat karena menderita penyakit atau
kelainan yang berbahaya bagi dirinya sendiri atau lingkungan kerjanya dan
oleh Tim Penguji Kesehatan dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam semua
jabatan negeri ( psl.11. PP. 32 tahun 1979)
6. Pemberhentian karena meninggalkan tugas
PNS yang dalam waktu 6 bulan terus-menerus meninggalkan tugasnya dapat

dengan hormat sebagai PNS dan apabila ada keberatan atas hukuman
itu dapat mengajukan keberatan ke PTUN ( psl.12 PP. 32 tahun 1979)
7. Pemberhentian karena meninggal Dunia
PNS yang meninggal dunia dengan sendirinya dianggap diberhentikan
dengan hormat sebagai PNS, juga bagi PNS yang hilang telah di anggap
meninggal dunia pada akhir bulan ke 12 sejak ia dinyatakan hilang ( psl.13
PP. 32 tahun 1979).
8. Pemberhentian karena hal-hal lain
PNS yang tidak melaporkan dirinya kepada instansi indukya setelah habis
menjalankan cuti di luar tanggungan negara diberhentikan dengan hormat
sebagai PNS dengan mendapatkan hak-hak kepegawaian berdasarkan
Peraturan perundangan yang berlaku ( psl.15 PP. 32 tahun 1979).

Anda mungkin juga menyukai