Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN

PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

DISUSUN OLEH:

Gilang Lukmanul Hakim 215341033


2 AEC

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG


Jalan Kanayakan 21, Dago Bandung 40135 Tlp. (022)2500241 faks. (022)2502649

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Homepage: http://www.polman-bandung.ac.id E-mail: secretariat@polmanbandung.ac.id

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb.
Pertama-tama marilah panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT,
yang mana atas berkat dan rahmatNya lah penulis dapat menyelesaikan
praktikum komunikasi data ini dengan baik. Tak lupa sholawat dan salam
kita sampiakan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarganya,
para sahabatnya, para tabiied dan tabiad nya, sampai kepada kita selaku
umatnya hingga akhir zaman. Aammiin.
Dalam dunia yang serba modern ini, segala sesuatu dibuat untuk
membantu dan mempermudah tugas manusia. Salah satu upaya untuk
memudahkan kerja manusia itu adalah dengan memanfaatkan teknologi,
salah satunya untuk melakukan pengontrolan suatu device atau alat
tertentu.

Teknologi

pengontrolan

saat

ini

sudah

banyak

yang

menggunakan computer sebagai pusat pengontrolnya, untuk melakukan


hal tersebut perlu dipelajari suatu teknik penyambungan alat tertentu
dengan computer pengontrol. Salah satunya menggunakan kabel data
dan komunikasi data. Oleh karena itu, pelajaran komunikasi data akan
sangat

bermanfaat

untuk

melakukan

pengontrolan

alat

tertentu

menggunakan computer. Dengan melakukan pengontrolan ini, kerja


manusia akan lebih mudah.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini penulis masih memiliki
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat menantikan kritik dan
saran yang membangun untuk melakukan perbaikan di masa yang akan
datang
Wassalamualaikum wr. Wb.

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Bandung, Oktober
2016
Penulis

BAB I PENDAHULUAN
1. KOMUNIKASI DATA
Komunikasi berasal dari bahasa Inggris Communication, secara
etimologis berasal dari bahasa Latin Commicatus, dan perkataan ini
bersumber dari kata Communis yang memiliki makna berbagi atau
menjadi miliki bersama. Komunikasi berarti suatu proses membangun
saling pengertian dengan menciptakan dan menggunakan informasi
agar tehubung satu sama lain.
Data berasal dari kata datum yang berarti materi atau kumpulan
fakta yang dipakai untuk keperluan suatu analisa. Data merupakan
sesuatu yang masih belum mempunyai arti bagi penerimanya dan
memerlukan suatu pengolahan untuk menjadi informasi (informasi
adalah

sesuatu

yang

bisa

dimengerti

manusia

dan

bernilai

pengetahuan). Data bisa berwujud suatu kedaan, gambar, huruf,


angka, bahasa, simbol matematika dan simbol lainnya yang bisa
digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian
ataupun suatu konsep.
Komunikasi

data

data/informasi

adalah

dari

dua

proses
atau

pengiriman
lebih

dan

device

penerimaan
(alat,seperti

komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain) yang terhubung


dalam sebuah jaringan melalui beberapa media. Media tersebut dapat

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

berupa kabel coaksial, fiber optic (serat optic) , microware dan


sebagainya. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet.
2. DATA SERIAL DAN PARALLEL
a. Data Serial
Data serial adalah data yang dikirimkan secara satu per satu. Pada
transmisi serial, pada setiap waktu hanya 1 bit data yang dikirimkan.
Model transmisi seperti ini dijumpai pada contoh seperti seorang
pengguna menghubungkan terminal ke host komputer yang berada
pada bangunan yang lain.

Pengiriman transmisi serial dari pengirim ke penerima


Mode serial membutuhkan sinkronisasi/penyesuaian yang berfungsi
untuk:

Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya merupakan bit data


(sinkronisasi bit)

Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya membentuk sebuah


karakter (sinkronisasi karakter)

Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya membentuk sebuah


blok data (sinkronisasi blok)

Blok data yang disebut suatu frame

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

b. Data Parallel
Data Parallel adalah data yang dirimkan
secara bersamaan dalam satu waktu.
Pada transmisi parallel, masing-masing
bit

mempunyai

Dikarenakan

jalurnya

oleh

tersendiri.

sifatnya

yang

demikian, maka data yang mengalir pada


transmisi paralel jauh lebih cepat pada transmisi serial.
Model transmisi paralel biasanya

pengiriman transmisi paralel dari pengirim ke


penerima.

digunakan untuk melakukan komunikasi jarak pendek.


Suatu pengiriman data disebut paralel, jika sekelompok bit data
ditransmisikan secara bersama-sama dan melewati beberapa jalur
transmisi yang terpisah.

Proses pengiriman data lebih cepat, data dikirimkan sekaligus, misal


8 bit bersamaan

Sistem ini akan lebih efektif untuk transmisi data yang memiliki
jarak tidak terlalu jauh

Selang waktu pengirim dan penerima harus sama


Agar data yang diterima itu benar maka selang waktu yang digunakan
oleh pengirim dan penerima harus sama. Untuk keperluan tersebut maka
pengirim dan penerima harus menambahkan detak (Time Pulse).

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

3. PORT SERIAL DAN PARALEL


A. Port Serial
Port serial adalah sebuah port pada personal
computer

yang

berfungsi

untuk

mentransmisikan satu bit informasi pada satu


satuan

waktu.

memungkinkan

Dalam
untuk

serial

port,

melakukan

pengiriman

secara

banyak

informasi
sekalius.

tidak

Hal

ini

disebabkan karena dalam melakukan pemindahan data, biasanya serial


port bekerja seri, misalnya COM 1 dan COM 2. Untuk penggunaan port
serial sekarang ini sudah berkurang.
Penggunaan port serial telah tergantikan dengan port USB dan Firewire.
Sedangkan untuk jaringan (networking) fungsinya sudah tergantikan
dengan port Ethernet.
Berikut beberapa fungsi serial port:
menghubungkan antara peripheral (alat) computer lain dengan
motherboard,
penghubung antara mouse dengan motherboard,
penghubung antara modem dengan motherboard,
Mentransmisikan informasi-informasi berupa bit-bit dari mainboard
ke perangkat lainnya.
B. Port Parallel
Port Parallel adalah port yang digunakan untuk
menghubungkan CPU dengan printer dan modem
eksternal serta periferal lainnya yang memiliki
kabel untuk port parallel. Port paralel bekerja
dengan mengirim dan menerima beberapa bit
pada satu saat melalui satu set kabel.
Berikut beberapa fungsi parallel port:
Menghubungkan printer dan computer
Menghubungkan modem dan computer
Menghubungkan disk drive dengan motherboard

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

4. RS232 DAN RS485


a. RS232
RS232
adalah

standard

komunikasi serial yang digunakan


untuk

koneksi

periperal.

Biasa

periperal
juga

ke

disebut

dengan jalur I/O (input / output).


Contoh yang paling sering kita
temui

adalah

koneksi

antara

komputer dengan modem, atau


komputer dengan mouse bahkan
bisa

juga

dengan
biasanya

antara
komputer,

dihubungkan

komputer
semua
lewat

jalur

port

serial

RS232.

Standar

ini

menggunakan beberapa piranti dalam implementasinya. Paling umum yang


dipakai adalah plug / konektor DB9 atau DB25. Untuk RS232 dengan
konektor DB9, biasanya dipakai untuk mouse, modem, kasir register dan
lain sebagainya, sedang yang konektor DB25, biasanya dipakai untuk
joystik

game.

Standar RS232 ditetapkan oleh Electronic Industry Association and


Telecomunication Industry Association pada tahun 1962.

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Pada RS232 sinyal direpresentasikan berupa level tegangan relatif terhadap


ground. Sehingga jumlah minimal kabel yang diperlukan dalam komunikasi
RS232 adalah 3, yaitu 2 kabel di antaranya untuk masing-masing arah
sinyal dan 1 kabel untuk ground sebagai referensi bersama. Komunikasi
RS232 umumnya berlangsung pada kecepatan rendah, jarak tidak terlalu
jauh dan hanya dapat dilakukan antar sepasang perangkat (point to point).
b. RS485
RS485 adalah teknik komunikasi data serial yang dikembangkan di tahun
1983 dimana dengan teknik ini, komunikasi data dapat dilakukan pada
jarak yang cukup jauh yaitu 1,2 Km. Berbeda dengan komunikasi serial
RS232 yang mampu berhubungan secara one to one, maka komunikasi
RS485

selain

dapat

digunakan

untuk

komunikasi

multidrop

yaitu

berhubungan secara one to many dengan jarak yang jauh teknik ini juga
dapat digunakan untuk menghubungkan 32 unit beban sekaligus hanya
dengan menggunakan dua buah kabel saja tanpa memerlukan referensi
ground yang sama antara unit yang satu dengan unit lainnya.
Sistem komunikasi dengan menggunakan RS485 ini dapat digunakan untuk
komunikasi data antara 32 unit peralatan elektronik hanya dalam dua kabel
saja. Selain itu, jarak komunikasi dapat mencapai 1.6 km dengan
digunakannya kabel AWG-24 twisted pair.

Gambar 2 Diagram komunikasi data RS485

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Gambar 3 IC 75176, industri standar RS485

Pada RS485 sinyal direpresentasikan berdasarkan selisih tegangan antara


dua kabel. Misalkan kabel sinyal diberi nama kabel A dan kabel B, maka
sinyal high adalah jika tegangan di kabel A lebih tinggi dibanding kabel B,
sedangkan sinyal low adalah sebaliknya, yaitu jika tegangan A lebih
rendah dibanding tegangan B. Dengan cara seperti ini maka RS485/422
menjadi lebih kebal terhadap gangguan dibandingkan RS232 sehingga
dapat digunakan untuk jarak antar perangkat yang lebih jauh.

5. SKEW EFFECT
Skew effect adalah efek yang terjadi pada beberapa pengiriman sejumlah
bit secara serempak dan tiba pada tempat yang dituju dalam waktu yang
tidak bersamaan. Hal ini sangat berbahaya karena data yang diterima
akan rusak.
Efek ini semakin berpengaruh dengan semakin panjangnya kabel yang
digunakan, hal ini dapat menimbulkan kesalahan pada data yang
diterima.

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

6. MOTOR STEPPER
Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja
dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit.
Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang diberikan kepada
motor. Karena itu, untuk menggerakkan motor stepper diperlukan
pengendali motor stepper yang membangkitkan pulsa-pulsa periodik.
Penggunaan motor stepper memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
dengan penggunaan motor DC biasa. Keunggulannya antara lain adalah:

Sudut rotasi motor proporsional dengan pulsa masukan sehingga

lebih mudah diatur.


Motor dapat langsung memberikan torsi penuh pada saat mulai

bergerak
Posisi dan pergerakan repetisinya dapat ditentukan secara presisi
Memiliki respon yang sangat baik terhadap mulai, stop dan

berbalik (perputaran)
Sangat realibel karena tidak adanya sikat yang bersentuhan

dengan rotor seperti pada motor DC


Dapat menghasilkan perputaran yang lambat sehingga beban

dapat dikopel langsung ke porosnya


Frekuensi perputaran dapat ditentukan secara bebas dan mudah
pada range yang luas.

Pada dasaranya terdapat 3 tipe motor stepper yaitu:


1.

Motor stepper tipe Variable reluctance (VR)

Motor stepper jenis ini telah lama ada dan merupakan jenis motor yang
secara struktural paling mudah untuk dipahami. Motor ini terdiri atas
sebuah rotor besi lunak dengan beberapa gerigi dan sebuah lilitan stator.
Ketika lilitan stator diberi energi dengan arus DC, kutub-kutubnya menjadi
termagnetasi. Perputaran terjadi ketika gigi-gigi rotor tertarik oleh kutubkutub stator. Berikut ini adalah penampang melintang dari motor stepper
tipe variable reluctance (VR):

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Penampang melintang dari motor stepper tipe variable reluctance (VR)


2.

Motor stepper tipe Permanent Magnet (PM)

Motor stepper jenis ini memiliki rotor yang berbentuk seperti kaleng
bundar (tin can) yang terdiri atas lapisan magnet permanen yang
diselang-seling dengan kutub yang berlawanan (perhatikan gambar).
Dengan adanya magnet permanen, maka intensitas fluks magnet dalam
motor ini akan meningkat sehingga dapat menghasilkan torsi yang lebih
besar. Motor jenis ini biasanya memiliki resolusi langkah (step) yang
rendah yaitu antara 7,50 hingga 150 per langkah atau 48 hingga 24
langkah setiap putarannya. Berikut ini adalah ilustrasi sederhana dari
motor stepper tipe permanent magnet:

Ilustrasi sederhana dari motor stepper tipe permanent magnet (PM)


3.

Motor stepper tipe Hybrid (HB)

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Motor stepper tipe hibrid memiliki struktur


yang merupakan kombinasi dari kedua tipe
motor stepper sebelumnya. Motor stepper
tipe hibrid memiliki gigi-gigi seperti pada
motor tipe VR dan juga memiliki magnet
permanen yang tersusun secara aksial pada
batang porosnya seperti motor tipe PM.
Motor tipe ini paling banyak digunkan
dalam berbagai aplikasi karena kinerja
lebih

baik.

Motor

tipe

hibrid

dapat

Penampang melintang dari motor stepper


tipe hibrid

menghasilkan resolusi langkah yang tinggi yaitu antara 3,60 hingga


0,90 per langkah atau 100-400 langkah setiap putarannya. Berikut ini
adalah penampang melintang dari motor stepper tipe hibrid:
Berdasarkan metode perancangan rangkain pengendalinya, motor stepper
dapat dibagi menjadi jenis unipolar dan bipolar. Rangkaian pengendali
motor stepper unipolar lebih mudah dirancang karena hanya memerlukan
satu switch / transistor setiap lilitannya. Untuk menjalankan dan
menghentikan motor ini cukup dengan menerapkan pulsa digital yang
hanya terdiri atas tegangan positif dan nol (ground) pada salah satu
terminal lilitan (wound) motor sementara terminal lainnya dicatu dengan
tegangan positif konstan (VM) pada bagian tengah (center tap) dari lilitan
(perhatikan gambar).

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Motor stepper dengan lilitan unipolar

Untuk motor stepper dengan lilitan bipolar, diperlukan sinyal pulsa yang
berubah-ubah dari positif ke negatif dan sebaliknya. Jadi pada setiap
terminal lilitan (A & B) harus dihubungkan dengan sinyal yang mengayun
dari positif ke negatif dan sebaliknya (perhatikan gambar). Karena itu
dibutuhkan rangkaian pengendali yang agak lebih kompleks daripada
rangkaian pengendali untuk motor unipolar. Motor stepper bipolar
memiliki keunggulan dibandingkan dengan motor stepper unipolar dalam
hal torsi yang lebih besar untuk ukuran yang sama.

Motor stepper dengan lilitan bipolar

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Pergerakan pada motor stepper :


1. Wave drive

Pada wave drive, hanya satu fase yang aktif dalam satu waktu, kutub
pada stepper akan diberi arus secara bergantian sehingga rotor akan
berputar.
2. Full step drive

Pada full step drive, kedua fasa menyala dalam satu waktu, tetapi tetap
secara bergantian, rotor akan tertarik kearah resultan gaya yang
ditimbulkan kedua kutub rotor.

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

3. Half Step drive

Pada half step drive, terdapat penggabungan 2 metode pengendalian


sebelumnya, yaitu wave drive dan full drive. Stepper akan secara
bergantian diberi 1 fase aktif dan 2 fasa aktif. Hasilnya, langkah motor
akan lebih halus.
4. Micro step drive

Pada micro stepping, fase A dan fase B tidak selalu menyala 100% atau
mati 100%, fase akan bertahap menyala dari 0-100% atau bertahap mati

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

dari 100-0%. Saat fase A secara bertahap mati, maka fase B secara
bertahap

menyala,

dengan

begitu

didapatkanlah

gerakan

sehalus

mungkin (mikro step) karena step dilakukan secara bertahap dengan


halus.
7. BIT PARITY
Bit parity atau bit pengecek adalah bit yang ditambahkan pada
akhir dari suatu string kode binner yang mengindikasikan apakah nomor
dari bit di string tersebut yang memiliki nilai 1 adalah ganjil atau genap.
Bit parity biasanya digunakan sebagai pendeteksi error suatu kode yang
paling sederhana.
Bit parity ditambahkan diakhir bit data, start bit, 8 bit data, parity bit,
stop bit
Ada 2 macam bit parity :
1. Even parity bit
Dalam kasus dari even parity jika nomor dari bits yang bernilai
1 dijumlahkan. Jika totalnya bernilai ganjil maka parity bit yang
harus diberikan pada bits tersebut harus bernilai 1, agar jumlah dari
semua bit( termasuk parity bit) adalah angka yang genap. Bila total
jumlah bit yang bernilai 1 sudah angka genap maka, nilai bit varity
yang diberikan 0.
Contoh misal 10010011 maka 1+1+1+1 = 4, jadi value parity
bit adalah 0 karena jumlahnya ganjil sehingga menjadi 100100110
Jika kode 10110011 maka 1+1+1+1+1 = 5 maka value parity
bit adalah 1 agar nilai menjadi 6 sehingga menjadi 101100111
2. Odd parity bit
Dalam kasus odd parity, situasinya terbalik. Jadi jumlah dari
bits yang bernilai 1 jika ganjil maka parity bits yang diberikan
adalah 0 jika genap maka parity bit 1.
Ada batasan dari parity, parity hanya menjamin untuk
mendeteksi dari nomor yang ganjil dari bit yang error, jika nomor
genap memiliki error, bit parity hanya merekam nomor yang benar
saja, meskipun data corrupt.

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

8. CONTOH PEMBUATAN DATA SERIAL DAN PARALEL


Nama

: MFY

Kode ASCII

M = 01001101
F = 01000110
Y = 01011001
Data serial:
M

start

stop

start

stop

start

stop

Data parallel:
Pengiri
m

Peneri
ma

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

BAB II ISI
PRAKTIKUM 1 : MEMBUAT KABEL SERIAL SILANG
1. Alat dan Bahan :

Konektor DB9 Female

2 buah

Kabel minimal 3 jalur

2 meter

Timah

Solder

Tang Pemotong

2. Langkah-langkah pembuatan

a. Lepas pembungkus kabel dengan tang pemotong hingga jalurjalurnya terlihat (warna merah, putih dan abu sebagai GND) .
b. Hubungkan ujung-ujung kabel dengan pin-pin yang ada pada
konektor DB9F dengan hubungan lurus yaitu Rx dengan Tx, Tx
dengan Rx dan ground dengan ground. Untuk Rx adalah kabel
dengan nomor pin 2, Tx dengan nomer pin 3 dan ground dengan
nomor pin 5.

Warna kabel tidak usah terpaku pada suatu aturan, asalkan warna kabel yang dipakai
sama,
misalnya untuk RX warna merah, TX warna hitam, GND warna putih.

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

c. Pasang rumah DB9F pada kabel yang telah disolder


d. Check hubungan kabel tersebut dengan menggunakan
multimeter

Langkah-langkah pengujian kabel

Hubungkan DB9F dengan BAFO. Setelah itu kita isntall driver BAFO, bila
berhasil maka kita cek port(COM) mana yang kita pakai pada Device
Manager. Setelah langkah diatas terlewati maka cek apakah kabel
tersebut dapat melakukan komunikasi dengan hyper terminal.
klik start all program accessories communication hyperterminal
Kemudian akan muncul kotak dialog :
Jika kabel tersebut dalam kondisi yang baik/bagus, maka kabel
tersebut dapat digunakan untuk mengirim pesan/chat antar komputer
yang terhubung oleh kabel

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Selanjutnya lakukan hal-hal berikut:

Tulis nama koneksi, misalnya: Test Serial, selanjutnya tekan


<OK>

Pilih koneksi: COM1, selanjutnya tekan <OK>

Port Settings:
o

Baudrate (bits per second) : 9600

Data bits: 8

Parity: None

Stop bits: 1

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Flow control: none

Tekan <Apply> dan <OK>

Selanjutnya tulis data pada editor terminal

Nama Koneksi

Pilihan Koneksi

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Port Settings

Editor Terminal

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Bila kabel yang dibuat berhasil maka kedua laptop dapat saling
berkomunikasi melalui kabel serial silang yang kita buat. Dengan
menggunakan Hyper Terminal komputer teman kita dapat menerima data
yang kita kirimkan namun, pada komputer kita, kita tidak dapat
melihat(review) data yang kita kirimkan pada teman kita. Karena hal itu
kita

membuat

program

pada

Visual

Basic

6.0

untuk

dapat

menyempurnakan kekurangan pada Hyper Terminal.

MEMBUAT PROGRAM CHATTING


Setelah selesai melakukan pengecekan pada port serial, maka komunikasi
serial dengan menggunakan port serial dapat digunakan. Jika kita

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

menggunakan program hyper terminal untuk melakukan komunikasi, akan


terdapat beberapa kekurangan diantaranya adalah data yang kita kirim
tidak terekam. Oleh karena itu, kita harus membuat program sendiri.
Program akan dibuat menggunakan visual basic 6.
Berikut tampilan formnya:
A. Form login

FORM UNTUK LOGIN

Berikut adalah listing program yg terdapat pada form login :


Private Sub cmdlogin_Click()
If txtid.Text = "TrysalAkbar" And txtpass.Text = "215441932"
Then

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Form1.Show
Form2.Hide
Else
txtpass.Text = ""
MsgBox "Password atau ID yang dimasukkan salah !", vbCritical,
"SALAH !!!!!"
End If
End Sub
Private Sub Form_Load()
Form1.Hide
End Sub
Private Sub txtid_DblClick()
txtid.Text = ""
End Sub
Private Sub txtpass_DblClick()
txtpass.Text = ""
End Sub

B. Form chatting

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

FORM UNTUK CHATTING

Berikut adalah listing program yang terdapat pada form chatting :


Private Sub cmdclear_Click()
List1.Clear
End Sub
Private Sub cmdexit_Click()
If MSComm1.PortOpen = True Then
MSComm1.PortOpen = False
End If
End
End Sub
Private Sub cmdport_Click()

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

If MSComm1.PortOpen = True Then


MSComm1.PortOpen = False

'tutup dulu port

End If
MSComm1.CommPort = txt1.Text

'lalu ganti nomor port

MSComm1.PortOpen = True

'kemudian buka lagi port

End Sub
Private Sub cmdkirim_Click()
MSComm1.Output = ("Trysal : " + txtpesan.Text)
List1.AddItem ("Trysal : " + txtpesan.Text)
txtpesan.Text = ""
End Sub

Private Sub Form_Load()


Form2.Show
End Sub

Private Sub MSComm1_OnComm()


List1.AddItem (MSComm1.Input)
End Sub

Running program :

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Analisa Program :
Program dibuat dengan menggunakan visual basic 6. Dalam visual basic
6, terdapat komponen yang harus ditambahkan terlebih dahulu, yaitu
Microsoft Comm Control 6.0

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Perintah yang terdapat pada komponen tersebut dapat kita gunakan


untuk mengirim dan menerima data yang keluar masuk serial port.
Berikut adalah syntax utama yang digunakan pada program:
MSComm1.PortOpen = False

digunakan untuk menutup port

MSComm1.PortOpen = True

digunakan untuk membuka port

MSComm1.Input

digunakan untuk menerima data

MSComm1.Output

digunakan untuk mengirim data

Sedangkan untuk login, berikut syntax yang dipakai :


If Text2.Text = "ulaheleh" Then
Form1.Hide
Form2.Show
Else
MsgBox "Retry to type your password!", vbCritical, "Wrong
Password"
End If
Jika karakter yang diketikan pada text2 = ulaheleh, maka form1 (login)
akan disembunyikan dan form2 (chatting) akan ditampilkan.
Jika karakter yang diketikan pada text2 ulaheleh, maka akan muncul
message box berisikan tulisan Retry to type your password

Saat tombol exit (command3) ditekan, maka program pertama-tama akan


menutup port terlebih dahulu, kemudian program akan keluar dan

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

meninggalkan tulisan user has been logged out karena dalam tombol
exit diberikan perintah berikut :
MSComm1.Output = Form1.Text1.Text + " has been logged out"
If MSComm1.PortOpen = True Then
MSComm1.PortOpen = False
End If
Unload Me

perintah untuk keluar

PRAKTIKUM 2 : MEMBUAT KABEL SERIAL LURUS

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Alat dan Bahan:

Konektor DB9 Female

1 buah

Kabel (minimal 3 jalur)

1 meter

Timah

Solder

Tang Pemotong

Oscilloscope

Probe Oscilloscope

Langkah-langkah pembuatan

1 buah

a. Lepas pembungkus kabel dengan tang pemotong hingga jalur-jalurnya terlihat (warna
merah, putih, dan abu sebagai ground).
b. Hubungkan ujung-ujung kabel dengan pin-pin yang ada pada konektor DB9F dengan
hubungan lurus yaitu Rx dengan Rx, Tx dengan Tx dan ground dengan ground. Untuk
Rx adalah kabel dengan nomor pin 2, Tx dengan nomer pin 3 dan ground dengan nomor
pin 5.

Warna kabel tidak usah terpaku pada suatu aturan, asalkan warna kabel yang dipakai sama,
misalnya untuk RX warna merah, TX warna hitam, GND warna putih.

c. Pasang rumah DB9F pada kabel yang telah disolder

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

d. Check hubungan kabel tersebut dengan menggunakan multimeter


Langkah-langkah pengujian kabel

Hubungkan DB9F dengan port serial pada computer. Setelah langkah diatas terlewati maka
cek apakah kabel tersebut dapat melakukan komunikasi dengan hyper terminal.
klik start all program accessories communication hyperterminal
Kemudian akan muncul kotak dialog :

i
k
a

kabel tersebut dalam kondisi yang baik/bagus, maka kabel tersebut dapat digunakan untuk
mengirim pesan/chat antar komputer yang terhubung oleh kabel

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Nama Koneksi

Pilihan Koneksi

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Port Settings

Selanjutnya lakukan hal-hal berikut:

Tulis nama koneksi, misalnya: Test Serial, selanjutnya tekan <OK>

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

o
o
o
o
o
o

Pilih koneksi: COM1, selanjutnya tekan <OK>

Port Settings:
Baudrate (bits per second) : 9600
Data bits: 8
Parity: None
Stop bits: 1
Flow control: none
Tekan <Apply> dan <OK>

Editor Terminal

Setelah itu siapkan oscilloscope dan satu buah probe

Kalibrasi probe pada oscilloscope

Hubungkan Tx pada probe positif dan Rx pada GND

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Buka aplikasi Hyper Terminal lalu ketik tombol keyboard dan lihat
bilangan biner pada tabel ASCII.

Dokumentasikan diagram yang terlihat pada oscilloscope lalu


bandingkan apakah sesuai dengan tabel ASCII

HASIL DOKUMENTASI PADA OSCILLOSCOPE

A = 41H = 01000001

B = 42H = 01000010

C = 43H = 01000011

D = 42H = 01000100

E = 45H = 01000101

F = 46H = 01000110

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

G = 47H = 01000111
H = 48H = 01001000
M
N = 4D
4EHH =
= 01001110
01001101
T = 54H = 01010100

I = 49H = 01001001
J = 4AH = 01001010
O
P=
= 50
4FH = 01010000
01001111
U
V = 56
55H = 01010110
01010101

L = 4CH = 01001100
K = 4BH = 01001011
Q
R = 52
51H = 01010010
01010001
W
X=
= 58
57HH =
= 01011000
01010111

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

S = 53H = 01010011

Y = 59H = 01011001

Z = 5AH = 01011010

Analisa :
Hasil tersebut merupakan hasil dari transmisi data yang dikirimkan oleh
komputer melalui port serial, berdasarkan hasil pembacaan osiloskop
diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa data serial memang dikirimkan
secara seri atau dikirim satu persatu.
Gelombang yang dibaca pada osiloskop berubah sesuai karakter yang
ditekan pada keyboard, hal ini sesuai dengan nilai karakter pada standar
ASCII (American Standard Character for Interface and Interchange)

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

PRAKTIKUM 3 MEMBUAT KABEL PARALLEL

1. Alat dan Bahan :

2.

Kabel minimal 9 jalur

DB25M

Solder

Timah

Tang pemotong

multimeter

1,5 meter
2 buah

Langkah-langkah pembuatan :

Kupas pembungkus kabel.

Hubungkan kabel dengan pin-pin pada DB25M dengan ketentuan


sbb :

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Pengirim

Penerima

Nomor Pin

Nomor Pin

tidak dipakai

DATA 1

DATA 2

DATA 3

DATA 4

DATA 5

DATA 6

DATA 7

DATA 8

10-17

tidak dipakai

10-17

18-25

GROUND

18-25

Jika telah terhubung, cek menggunakan multimeter hubungannya


benar atau tidak

Langkah selanjutnya adalah pengecekan menggunakan program


yang telah dibuat dengan VB dan dihubungkan pula dengan modul
motor stepper

PEMBUATAN PROGRAM MOTOR STEPPER DAN PENGONTROL LED

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

FORM PROGRAM MOTOR STEPPER

Berikut syntax yang terdapat pada form motor stepper:


Private Sub Check8_Click()
If Check8.Value = 1 Then
Shape8.BackColor = &HFF&
Else
Shape8.BackColor = &HC0C0C0
End If
End Sub
Private Sub Check7_Click()
If Check7.Value = 1 Then
Shape7.BackColor = &HFF&
Else
Shape7.BackColor = &HC0C0C0
End If
End Sub

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Private Sub Check6_Click()


If Check6.Value = 1 Then
Shape6.BackColor = &HFF&
Else
Shape6.BackColor = &HC0C0C0
End If
End Sub
Private Sub Check5_Click()
If Check5.Value = 1 Then
Shape5.BackColor = &HFF&
Else
Shape5.BackColor = &HC0C0C0
End If
End Sub
Private Sub Check4_Click()
If Check4.Value = 1 Then
Shape4.BackColor = &HFF&
Else
Shape4.BackColor = &HC0C0C0
End If
End Sub
Private Sub Check3_Click()
If Check3.Value = 1 Then
Shape3.BackColor = &HFF&
Else
Shape3.BackColor = &HC0C0C0
End If
End Sub

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Private Sub Check2_Click()


If Check2.Value = 1 Then
Shape2.BackColor = &HFF&
Else
Shape2.BackColor = &HC0C0C0
End If
End Sub
Private Sub Check1_Click()
If Check1.Value = 1 Then
Shape1.BackColor = &HFF&
Else
Shape1.BackColor = &HC0C0C0
End If
End Sub
Private Sub cmdfull_Click()
Dim a As Integer
If HScroll1.Value = 0 Then
HScroll1.Value = 1
End If
For a = 1 To 12
full = HScroll1.Value
Out 888, 1
Tunda (full)
Out 888, 2
Tunda (full)
Out 888, 4
Tunda (full)
Out 888, 8
Tunda (full)

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Next
End Sub
Private Sub cmdfullcw_Click()
Dim b As Integer
If HScroll1.Value = 0 Then
HScroll1.Value = 1
End If
For b = 1 To 12
full = HScroll1.Value
Out 888, 8
Tunda (full)
Out 888, 4
Tunda (full)
Out 888, 2
Tunda (full)
Out 888, 1
Tunda (full)
Next
End Sub
Private Sub cmdhalf_Click()
Dim c As Integer
If HScroll1.Value = 0 Then
HScroll1.Value = 1
End If
For c = 1 To 12

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

half = HScroll1.Value
Out 888, 1
Tunda (half)
Out 888, 3
Tunda (half)
Out 888, 2
Tunda (half)
Out 888, 6
Tunda (half)
Out 888, 4
Tunda (half)
Out 888, 12
Tunda (half)
Out 888, 8
Tunda (half)
Out 888, 9
Tunda (half)
Next
End Sub
Private Sub cmdhalfcw_Click()
Dim d As Integer
If HScroll1.Value = 0 Then
HScroll1.Value = 1
End If
For d = 1 To 12
half = HScroll1.Value
Out 888, 9
Tunda (half)
Out 888, 8

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Tunda (half)
Out 888, 12
Tunda (half)
Out 888, 4
Tunda (half)
Out 888, 6
Tunda (half)
Out 888, 2
Tunda (half)
Out 888, 3
Tunda (half)
Out 888, 1
Tunda (half)
Next
End Sub
Private Sub cmdkirim_Click()
Dim w As Integer
If Check8.Value = 1 Then
l8 = 128
Else
l8 = 0
End If
If Check7.Value = 1 Then
l7 = 64
Else
l7 = 0
End If
If Check6.Value = 1 Then
l6 = 32

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Else
l6 = 0
End If
If Check5.Value = 1 Then
l5 = 16
Else
l5 = 0
End If
If Check4.Value = 1 Then
l4 = 8
Else
l4 = 0
End If
If Check3.Value = 1 Then
l3 = 4
Else
l3 = 0
End If
If Check2.Value = 1 Then
l2 = 2
Else
l2 = 0
End If
If Check1.Value = 1 Then
l1 = 1
Else
l1 = 0
End If

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

total = l1 + l2 + l3 + l4 + l5 + l6 + l7 + l8
If HScroll1.Value = 0 Then
HScroll1.Value = 1
End If
For w = 1 To 100
Tim = HScroll1.Value
Out 888, total
Tunda (Tim)
Next
End Sub
Private Sub Command1_Click()
Dim e As Integer
If HScroll1.Value = 0 Then
HScroll1.Value = 1
End If
For e = 1 To 10
half = HScroll1.Value
Out 888, 1
Tunda (half)
Out 888, 3
Tunda (half)
Out 888, 7
Tunda (half)
Out 888, 15
Tunda (half)
Out 888, 31

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Tunda (half)
Out 888, 63
Tunda (half)
Out 888, 127
Tunda (half)
Out 888, 255
Tunda (half)
Out 888, 254
Tunda (half)
Out 888, 252
Tunda (half)
Out 888, 248
Tunda (half)
Out 888, 240
Tunda (half)
Out 888, 224
Tunda (half)
Out 888, 192
Tunda (half)
Out 888, 128
Tunda (half)
Out 888, 0
Tunda (half)
Next
End Sub
Private Sub Command2_Click()
Dim f As Integer
If HScroll1.Value = 0 Then
HScroll1.Value = 1
End If

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

For f = 1 To 10
half = HScroll1.Value
Out 888, 1
Tunda (half)
Out 888, 2
Tunda (half)
Out 888, 4
Tunda (half)
Out 888, 8
Tunda (half)
Out 888, 16
Tunda (half)
Out 888, 32
Tunda (half)
Out 888, 64
Tunda (half)
Out 888, 128
Tunda (half)
Out 888, 129
Tunda (half)
Out 888, 130
Tunda (half)
Out 888, 132
Tunda (half)
Out 888, 136
Tunda (half)
Out 888, 144
Tunda (half)
Out 888, 160
Tunda (half)
Out 888, 192
Tunda (half)
Out 888, 193

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Tunda (half)
Out 888, 194
Tunda (half)
Out 888, 196
Tunda (half)
Out 888, 200
Tunda (half)
Out 888, 208
Tunda (half)
Out 888, 224
Tunda (half)
Out 888, 225
Tunda (half)
Out 888, 226
Tunda (half)
Out 888, 228
Tunda (half)
Out 888, 232
Tunda (half)
Out 888, 240
Tunda (half)
Out 888, 241
Tunda (half)
Out 888, 242
Tunda (half)
Out 888, 244
Tunda (half)
Out 888, 248
Tunda (half)
Out 888, 249
Tunda (half)
Out 888, 250
Tunda (half)

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Out 888, 252


Tunda (half)
Out 888, 253
Tunda (half)
Out 888, 254
Tunda (half)
Out 888, 255
Tunda (half)
Out 888, 0
Tunda (half)
Out 888, 255
Tunda (half)
Out 888, 0
Tunda (half)
Out 888, 255
Tunda (half)
Out 888, 0
Tunda (half)
Out 888, 255
Tunda (half)
Out 888, 0
Tunda (half)
Next
End Sub
Private Sub Command3_Click()
Dim ta As Integer
If HScroll1.Value = 0 Then
HScroll1.Value = 1
End If
For ta = 1 To 20

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

ty = HScroll1.Value
Out 888, 0
Tunda (ty)
Out 888, 1
Tunda (ty)
Out 888, 129
Tunda (ty)
Out 888, 131
Tunda (ty)
Out 888, 195
Tunda (ty)
Out 888, 199
Tunda (ty)
Out 888, 231
Tunda (ty)
Out 888, 239
Tunda (ty)
Out 888, 255
Tunda (ty)
Out 888, 239
Tunda (ty)
Out 888, 231
Tunda (ty)
Out 888, 199
Tunda (ty)
Out 888, 195
Tunda (ty)
Out 888, 131
Tunda (ty)
Out 888, 129
Tunda (ty)
Out 888, 1
Tunda (ty)

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Next
End Sub
Private Sub Command4_Click()
While (1)
Out 888, 0
Tunda (2)
Wend
End Sub
Private Sub Command5_Click()
If MsgBox("Are you sure?", vbCritical + vbYesNo, "Exit") =
vbYes Then
End
End If
End Sub
Private Sub Command6_Click()
If HScroll1.Value = 0 Then
HScroll1.Value = 1
End If
Dim p As Integer
Dim q As Integer
Dim r As Integer
For p = 1 To 6
For q = 1 To 6
x = HScroll1.Value
Out 888, 1
Tunda (x)
Out 888, 2
Tunda (x)

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Out 888, 4
Tunda (x)
Out 888, 8
Tunda (x)
Out 888, 1
Tunda (x)
Next
For r = 1 To 6
x = HScroll1.Value
Out 888, 1
Tunda (x)
Out 888, 8
Tunda (x)
Out 888, 4
Tunda (x)
Out 888, 2
Tunda (x)
Out 888, 1
Tunda (x)
Next
Next
End Sub

Private Sub Command7_Click()


If HScroll1.Value = 0 Then
HScroll1.Value = 1
End If
Dim b As Integer
For b = 1 To 100
x = HScroll1.Value
Out 888, 129

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Tunda (x)
Out 888, 66
Tunda (x)
Out 888, 36
Tunda (x)
Out 888, 24
Tunda (x)
Next
End Sub
Private Sub Command8_Click()
If HScroll1.Value = 0 Then
HScroll1.Value = 1
End If
Dim p As Integer
n = Text1.Text
a = n / 30
For p = 1 To a
x = HScroll1.Value
Out 888, 1
Tunda (x)
Out 888, 2
Tunda (x)
Out 888, 4
Tunda (x)
Out 888, 8
Tunda (x)
Out 888, 1
Tunda (x)
Next

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

End Sub
Private Sub Command9_Click()
If HScroll1.Value = 0 Then
HScroll1.Value = 1
End If
Dim p As Integer
n = Text1.Text
a = n / 30
For p = 1 To a
x = HScroll1.Value
Out 888, 1
Tunda (x)
Out 888, 8
Tunda (x)
Out 888, 4
Tunda (x)
Out 888, 2
Tunda (x)
Out 888, 1
Tunda (x)
Next
End Sub

Private Sub HScroll1_Change()


txtwaktu.Text = HScroll1.Value
End Sub
Private Sub txtwaktu_Change()

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

If txtwaktu.Text > 1000 Then


MsgBox "range maksimal 1000!", vbOKOnly + vbInformation,
"PERINGATAN"
txtwaktu.Text = 1000
End If
HScroll1.Value = txtwaktu.Text
End Sub

Running program:

Saat kita tekan tombol full step pada motor stepper controller, maka
motor akan berputar agak cepat, karena motor bergerak secara 4 langkah
saja.
Saat kita tekan tombol half step pada motor stepper controller, maka
motor akan berputar agak lambat, karena motor bergerak secara 8
langkah.

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Saat kita menekan tombol weeper, motor akan bergerak secara bulakbalik.
Untuk membalik putaran, maka kita tinggal menekan tombol cw untuk
putaran searah jarum jam, dan tombol ccw untuk putaran berlawanan
jarum jam.
Cepat lambatnya motor bergerak, bisa kita tentukan dengan mengatur
scroll horizontal yang terdapat pada form.

LED Controller:

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Saat kita memberi tanda checklist pada


kotak dibawah tanda led, maka led pada
posisi tersebut akan langsung menyala
dan symbol led pada program akan
berubah

warna

menjadi

merah,

menandakan led telah menyala.

Nyala LED pada panel

Saat kita menekan tombol led variation nomor berapa saja, maka led akan
berjalan sesuai variasi masing-masing yang kita set pada program.
Cepat lambatnya led bergerak dapat diatur dengan menggeserkan
scrollbar horizontal yang terdapat pada pojok kanan atas form program.
Untuk menghentikan proses led berjalan, maka kita tinggal menekan
tombol stop pada program, dan untuk keluar dari program, kita tinggal
menekan tombol exit.

Analisa program:
Secara umum, pengontrolan motor stepper dan led dilakukan dengan
menggunakan port paralel yang terdapat pada komputer. Pengendalian

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

port parallel dilakukan dengan memanfaatkan beberapa library pada


windows diantaranya adalah:

Kedua library ini terdapat pada lokasi


C:\Users\Mathgrts\AppData\Local\Temp
Cara menggunakan library ini pada visual basic yaitu
menggunakan modul, berikut syntax yang ditulis pada modul:

dengan

Option Explicit
Public Declare Function Inp Lib "inpout32.dll" _
Alias "Inp32" (ByVal PortAddress As Integer) As
Integer
Public Declare Sub Out Lib "inpout32.dll" _
Alias "Out32" (ByVal PortAddress As Integer, ByVal
Value As Integer)
Public Declare Sub Tunda Lib "port_io.dll" (ByVal lama As
Integer)
Jika library sudah diintegrasikan dengan visual basic, kita tinggal
menggunakan perintah sebagai berikut untuk mengirim data pada port
parallel:
Out 888, x
Tunda (y)
Dengan x adalah data biner yang akan dikirim (dalam desimal) dan y
adalah waktu tunda, semakin besar y maka semakin lambat waktu tunda
nya.
Arti 888 adalah nilai decimal dari angka heksa 378, atau jika dibinerkan
menjadi 0011 0111 1111, angka ini adalah alamat dari port parallel itu
sendiri.
Untuk mengendalikan motor stepper, berikut beberapa pertimbangan
yang harus dilakukan:
- Motor stepper memiliki 4 kutub, yaitu A, B, C, dan D
- Kecepatan motor stepper harus dapat diatur

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Untuk melakukan pengendalian


dikirimkan ke port parallel:
Step

Kutub

fullstep,

berikut

nilai

yang

harus

Nilai biner yang


harus dikirim

Nilai decimal yang


harus dikirim

Pertama

0001

Kedua

0010

Ketiga

0100

Keempat

1000

Maka syntax yang harus ditulis adalah:


For I = 1 to 12
Out 888, 1
Tunda (waktu)
Out 888, 2
Tunda (waktu)
Out 888, 4
Tunda (waktu)
Out 888, 8
Tunda (waktu)
Next

Perintah for digunakan untuk melakukan pengulangan sebanyak 12 kali,


sehingga motor tepat melakukan satu putaran
Sedangkan untuk melakukan pengendalian half step, berikut nilai yang
harus dikirimkan:
Step

Kutub

Nilai biner yang


harus dikirim

Nilai decimal yang


harus dikirim

Pertama

0001

Kedua

0011

Ketiga

0010

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

Keempat

0110

Kelima

0100

Keenam

1100

12

Ketujuh

1000

Kedelapa
n

1001

Maka syntax yang harus ditulis adalah:


For I = 1 to 12
Out 888, 1
Tunda (waktu)
Out 888, 3
Tunda (waktu)
Out 888, 2
Tunda (waktu)
Out 888, 6
Tunda (waktu)
Out 888, 4
Tunda (waktu)
Out 888, 12
Tunda (waktu)
Out 888, 8
Tunda (waktu)
Out 888, 9
Tunda (waktu)
Next

Perintah for dalam syntax ini juga sama dengan syntax sebelumnya, yaitu
agar motor tepat melakukan satu putaran.
Saat kita menekan tombol stop, motor akan berhenti.
Syntax dasar dalam melakukan pengiriman data ke port parallel hanyalah
seperti itu, sangat sederhana, dan syntax-syntax lain dalam program
merupakan pengembangan dari perintah dasar yang pernah dipelajari
sebelumnya.
Oleh karena itu, penulis tidak akan membahas terlalu banyak syntaxsyntax tersebut karena telah dipelajari pada praktik sebelumnya.

LAPORAN
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
Dari praktikum komunikasi data ini, kita dapat menarik beberapa
kesimpulan diantaranya:

Data yang terdapat pada komunikasi data dibagi kedalam dua


kelompok yaitu data seri dan data parallel
Kecepatan transfer data seri lebih lambat dari data parallel karena
proses pengirimannya secara satu persatu
Kecepatan transfer data parallel lebih cepat dari data seri karena
proses pengirimannya dilakukan secara sekaligus
Walaupun kecepatan data parallel lebih cepat dari data seri, data
parallel membutuhkan kabel yang lebih banyak dan cenderung
rumit untuk melakukan pengiriman data yang jaraknya lumayan
jauh
Melalui komunikasi data, kita dapat mengontrol atau mengendalikan
suatu alat melalui komputer, misalnya motor stepper
Kita dapat menghubungkan program visual basic yang kita buat dan
port data yang terdapat pada komputer agar terjadi komunikasi
Jika kita dapat mengendalikan sesuatu memakai program komputer,
dapat dipastikan pekerjaan kita akan lebih mudah

Saran
Beberapa saran yang ingin penulis berikan agar praktikum yang akan
datang menjadi lebih baik diantaranya:

Sebelum melakukan praktikum, datalah alat-alat yang dibutuhkan,


kemudian pinjamlah semua alat tersebut. Hal ini dilakukan agar kita
tidak bolak-balik meminjam barang dan kita dapat berkonsentrasi
dengan baik
Jika komputer yang anda miliki tidak mempunyai port serial dan
memang kebanyakan tidak memiliki, anda harus memiliki USB to
serial converter
Jika anda menggunakan USB to serial converter, pastikan untuk
menginstall dahulu drivernya dengan versi yang cocok
Pastikan kabel data yang terhubung dengan converter usb-serial
(BAFO) berfungsi dengan baik, karena pada praktik ada banyak
kemungkinan, kabel data ini sering bermasalah
Saat melakukan praktik, selalu utamakan keselamatan kerja

Anda mungkin juga menyukai